Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL II

“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”


PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

POLA PERTANYAAN-JAWABAN DALAM INTERAKSI


BELAJAR-MENGAJAR MATA KULIAH BERBICARA DI
PERGURUAN KEAGAMAAN
Oleh: Ngatmini1, Rustono2, Subyantoro3, Mimi Mulyani4
Universitas PGRI Semarang
email: ngatmini@upgris.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this study is to describe the pattern of questions and answers
in teaching and learning interaction of speaking courses in religiousnes college.
Teaching-learning interaction between lecturers and students in learning can be
manifested by asking questions. The method used is ethnography. The data are the
utterances of the lecturers and the students in teaching and learning interaction of
speaking skill in Islamic University of Sultan Agung Semarang and University of
Muhammadiyah Surakarta, especially questions and answers of students and
lecturers. In this research, researchers act as a key instrument. The technique used is
recording. The recording were typed in transcription, and they were analyzed using
Miles and Hubermen interactive model. The result shows that the pattern of questions
and answers of students has not been suitable with constructivism learning because
the students have not been involved in contributing their thoughts, thus their
questions and answers are still in common way. The pattern of questions and answers
that created have not be able to train students in improving their speaking skill.

Keywords: patterns of questions and answers, teaching and learning


interactions, speaking courses

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pola pertanyaan dan jawaban
dalam interaksi belajar-mengajar mata kuliah Berbicara di perguruan tinggi
keagamaan. Interaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa dalam
pembelajaran dapat diwujudkan salah satunya dengan pertanyaan. Metode yang
digunakan etnografi. Data penelitian ini berupa penggalan tuturan dosen dan
mahasiswa dalam interaksi belajar-mengajar keterampilan berbicara di Universitas
Islam Sultan Agung Semarang dan Universitas Muhammadiyah Surakarta, khususnya
pertanyaan dan jawaban dosen dan mahasiswa. Dalam penelitian ini, peneliti
bertindak sebagai instrumen kunci. Teknik yang digunakan adalah teknik rekam.
Hasil perekaman selanjutnya dicatat ditranskripsi, dan dianalisis dengan
menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Pola pertanyaan dan jawaban
mahasiswa belum sesuai dengan pembelajaran konstruktivisme karena mahasiswa
belum terlibat dalam menyumbangkan pikiran sehingga pertanyaan dan jawaban
masih terbatas pada pertanyaan tampilan. Pola pertanyaan dan jawaban yang tercipta
belum mampu melatih mahasiswa terampil berbicara.

254
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

Kata kunci : pola pertanyaan dan jawaban, interaksi belajar-mengajar, mata


kuliah berbicara

A. Pendahuluan (Candlin dan Mercer 2001:245) dalam


Dalam suatu pembelajaran di Yu (2009:3). Pertanyaan berfungsi
perguruan tinggi terjadi komunikasi sebagai batu loncatan dan sebagai
antara dosen dan mahasiswa. umpan balik. Terdapat beberapa alasan
Komunikasi yang terjadi dalam pengajar mengajukan pertanyaan,
pembelajaran dapat berupa komunikasi seperti untuk menyediakan model,
aksi, interaksi, maupun transaksi. memeriksa pemahaman, menguji,
Dikatakan komunikasi aksi jika mengaktifkan respon peserta didik,
komunikasi yang terjalin hanya dan untuk merangsang praktik
berjalan searah, yaitu dari dosen Namun demikian, dalam kenyataan
memberi aksi dan mahasiswa sehari-hari banyak mahasiswa yang
menerima aksi. Dalam hal ini tidak mau bertanya. Berdasarkan
mahasiswa bersifat pasif. Komunikasi wawancara dengan beberapa
interaksi akan terjadi jika antara dosen mahasiswa, alasan mahasiswa tidak
dan mahasiswa terjadi komunikasi bertanya, di antaranya takut salah,
timbal balik atau komunikasi dua arah. takut diejek teman, malu bertanya,
Komunikasi transaksi jika komunikasi malas bertanya. Oleh karena
yang berlangsung antara dosen dan pertanyaan menjadi salah satu penentu
mahasiswa bersifat timbal balik terjadinya interaksi belajar-mengajar,
bahkan interaksi yang terjadi antara maka dalam makalah ini akan dibahas
dosen dan mahasiswa, mahasiswa bagaimana pola pertanyaan yang
dengan mahasiswa. dilakukan dosen kepada mahasiswa di
Salah satu bentuk komunikasi perguruan tinggi. Pada pembahasan ini
interaktif adalah adanya pertanyaan dibatasi pada perguruan tinggi
dan jawaban antara dosen dan keagamaan.
mahasiswa. Interaksi antarmahasiswa,
interaksi antara dosen dan mahasiswa, B. Metode Penelitian
dan kolaborasi antara dosen dan Penelitian ini menggunakan desain
mahasiswa merupakan kunci dalam penelitian kualitatif dengan
proses pembelajaran (Palloff dan Pratt pendekatan etnografis (Creswell
dalam Su, et al.( 2005:1). Diperkuat 2013:125). Penelitian ini digunakan
pendapat Lier (dalam Walsh 2011:2) untuk memotret penggunaan bahasa
bahwa interaksi merupakan „hal paling dosen dan mahasiswa pada mata
penting dalam kurikulum‟. Bahkan kuliah berbicara. Di dalam etnografi
interaksi merupakan hal yang paling peneliti akan mengamati/meneliti
berharga bagi proses pembelajaran suatu kelompok kelas berdasarkan
yang baik (Walsh dalam Chadia pada pengamatan dan kehadiran
2011:1). peneliti di lapangan (tempat terjadinya
Pertanyaan merupakan salah satu kegiatan pengamatan) (Creswell
strategi untuk keberhasilan kelas 2013:ix). Data penelitian ini berupa

255
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

penggalan tuturan dosen dan informasi yang merupakan jawaban


mahasiswa dalam interaksi belajar- dari orang yang ditanyai.
mengajar keterampilan berbicara di Kalimat tanya dapat dibedakan
Universitas Islam Sultan Agung menjadi kalimat tanya biasa, kalimat
Semarang dan Universitas tanya klarifikasi dan konfirmasi,
Muhammadiyah Surakarta, khususnya kalimat tanya retoris, dan kalimat
pertanyaan dan jawaban dosen dan tanya tersamar.
mahasiswa. Dalam penelitian ini, 1. Kalimat tanya biasa
peneliti bertindak sebagai instrumen Kalimat tanya biasa adalah kalimat
kunci. Oleh karena itu, kehadirannya tanya umum yang sering dilakukan
wajib dalam pengumpulan data. dalam percakapan sehari-hari. Kalimat
Pengumpulan data menggunakan tanya ini memerlukan tanggapan
handycam untuk merekam tuturan langsung atas pertanyaannya bahkan
dosen dan alat tulis untuk mencatat kadang memerlukan penjelasan yang
konteks peristiwa tutur. Teknik agak panjang.
observasi ini dikatakan sebagai metode 2. Kalimat Tanya Klarifikasi dan
simak (Sudaryanto 1993); Mahsun Konfirmasi
2005). Metode simak merupakan Kalimat tanya klarifikasi dan
metode untuk menyimak penggunaan konfirmasi merupakan kalimat yang
bahasa. Teknik yang digunakan adalah ingin mengklarifikasi dan
teknik rekam (Sudaryanto 1993, mengkonfirmasi kebenaran dari yang
Sudaryanto 2015). Teknik rekam ini ditanyakan. Jawaban yang diharapkan
digunakan untuk merekam tuturan hanya “Ya” atau “Tidak”. Kalimat
dosen dan mahasiswa dalam suatu klarifikasi dan konfirmasi ditandai
pembelajaran. Teknik ini untuk oleh a) penggunaan informasi tanya
mencatat hasil observasi dan dengan menekankan kata-kata yang
pemahaman terhadap urutan perilaku dipentingkan; b) penggunaan partikel -
yang lengkap. Hasil perekaman kah; c) penggunaan kata tanya apa
selanjutnya dicatat ditranskripsi, teknik atau apakah; d) penggunaan kata tidak
yang demikian dinamakan teknik catat. atau bukan sebagai unsur penegas; dan
Analisis data menggunakan model e) penegasan benar tidaknya,
interaktif Miles dan Huberman (1988) menggunakan kata bantu: benar, betul,
yang dimulai dari pengumpulan data, jadi benar, dan jadi.
reduksi data, penyajian data, sampai 3. Kalimat Tanya Retoris
penarikan simpulan (verifikasi). Kalimat tanya retoris adalah
kalimat tanya yang tidak memerlukan
C. Pembahasan respon atau jawaban secara langsung
Kalimat tanya yang juga dinamakan dari orang yang ditanya. Jawaban dari
kalimat interogatif adalah kalimat yang pertanyaan ini sudah diketahui oleh
isinya menanyakan sesuatu atau penanya. Kalimat tanya retoris
seseorang (Moeliono 1988:288). cenderung bernada mengejek atau
Kalimat tanya adalah untaian kata-kata menyindir, biasanya ditandai dengan
yang membentuk suatu gagasan yang kata tanya “bukankah ?”
bermaksud untuk meminta respon atau 4. Kalimat Tanya Tersamar

256
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

Kalimat tanya tersamar adalah 1. Universitas Islam Sultan Agung


kalimat yang menanyakan sesuatu Semarang
dengan maksud terselubung, seperti Di Universitas Islam Sultan
memohon, menyuruh, menolak. Agung Semarang pertanyaan dosen
Pertanyaan yang diberikan kepada dominan jenis pertanyaan tampilan,
mahasiswa salah satunya berfungsi yaitu pertanyaan dengan kalimat tanya
untuk memancing respon mahasiswa biasa dan kalimat konfirmasi atau
agar terlibat dalam pembelajaran. klarifikasi. Kalimat tanya biasa untuk
Yang diharapkan dengan pertanyaan mendapatkan informasi secara
itu adalah terjadinya interaksi aktif langsung dari mahasiswa. Pertanyaan-
antara dosen dan mahasiswa. pertanyaan tersebut mengenai jumlah
Pertanyaan tersebut dikelompokkan kelompok, jumlah latihan, siapa.
menjadi pertanyaan tampilan, Kalimat tanya konfirmasi merupakan
pertanyaan display, dan pertanyaan kalimat tanya untuk menegaskan atau
referensial (Wahyuniarti 2011). untuk mengkonfirmasi benar atau tidak
Pertanyaan tampilan merupakan antara teori yang disampaikan dosen
pertanyaan untuk memunculkan dengan kenyataan yang dialami
respon berkaitan dengan berbagai mahasiswa.
fungsi pembelajaran, yang meliputi Pertanyaan dosen tersebut dijawab
memunculkan respon, memeriksa oleh mahasiswa sesuai dengan
pemahaman, membimbing mahasiswa pertanyaannya. Oleh karena
menuju respon tertentu, menawarkan pertanyaannya mengenai jumlah,
keterlibatan, dan pengecekan. waktu, orang, maka jawabannya
Pertanyaan display bertujuan untuk tentang jumlah, waktu, atau orang.
mengevaluasi pemahaman, konsep Berikut dikutipkan beberapa
belajar yang sebelumnya dilakukan pertanyaan tampilan (kalimat tanya
sangat pendek, sederhana, dan biasa dan kalimat tanya konfirmasi).
terbatas. Dosen meminta keaslian
pemahaman mahasiswa yang dapat Dosen “Baik, yang
dikembangkan dalam diskusi atau : umum itu sudah
perdebatan sehingga interaksi akan Mahasiswa selesai atau
semakin interaktif. Pertanyaan : belum?”.
referensial merupakan suatu Dosen “Belum”.
pertanyaan yang mengukur tujuan : “Yang maju
pedagogik, pertanyaan yang Mahasiswa sudah
menggunakan kata, „mengapa‟, : berapa?
„bagaimana‟. ”.
Pola pertanyaan dan jawaban “Baru sepuluh
antara dosen dan mahasiswa dalam pak”.
interaksi belajar-mengajar mata kuliah
Berbicara di perguruan tinggi
keagamaan dapat diuraikan sebagai Dosen “Alhamdulillah,
berikut. : akhirnya selesai

257
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

juga. Baik, ini kebiasaan yang sudah ditanamkan


saya minta maaf sejak awal, yaitu berdoa. Berikut
saudara Syifa, ini kutipan pertanyaan referensial dan
Mahasiswa saya minta retoris.
: pendapat ke
Dosen teman-teman yang Dosen :
Ada yang punya
: lain. trik lain nggak?
Lancar atau Ini nanti kan kita
Mahasiswa tidak?”. Mahasiswa: baca ke bawah.
: “Tidak”. Dosen : Tapi ada yang
“Ternyata masih Mahasiswa: punya trik lain
tidak lancar atau bagaimana cara
mungkin memang mengatasi
karena gayanya grogi?”.
Syifa begitu “Ada pak”.
yaa?”. “Apa?”.
“Iyaaaa, nggak “Kalau biasanya
bisa diem pak”. maju ke depan itu
dengan cara
menarik nafas 3
Pada tuturan dosen dan mahasiswa kali. Kalau
ditemukan juga pertanyaan yang seumpama
menarik nafas 1
memberi kesempatan mahasiswa untuk
kali demam
mengemukakan pendapat dan panggung itu
pengalaman mengenai cara mengatasi masih kita
kecemasan. Pertanyaan ini bertujuan rasakan. Akan
agar mahasiswa berpartisipasi tetapi kalau kita
sekaligus untuk mengeksplor menarik 3 kali
pengalaman mahasiswa. Pertanyaan menarik nafas
dalam-dalam 3
tersebut termasuk pertanyaan
kali. Mungkin
referensial. Pertanyaan referensial ini deg-degan akan
dijawab oleh mahasiswa sesuai dengan perlahan-lahan
pengalamannya dalam mengatasi hilang”.
kecemasan ketika berbicara di depan
umum. Pengalaman mahasiswa dalam
mengatasi kecemasan ini diperoleh Dosen :
Cara lain? yang
punya cara lain?
dari sumber lain. Harus
Selain pertanyaan di atas, terdapat bagaimana?
pertanyaan retoris. Pertanyaan retoris Belum ada yang
tersebut bertujuan untuk mengevaluasi nyoba untuk
pemahaman mahasiswa terhadap Mahasiswa: sebelum maju

258
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

baca doa apa Dosen : “Ada komentar


gitu? Karena dari teman-teman
yang membolak- dari cerita Baru
balikkan hati Klinthing?”
kita,yang “Sudah bagus?”
menguasai kita Mahasiswa: “Lumayan...
yang menguasai lumayan...”
seluruh alam Dosen : “Lumayan
semuanya kan dibanding apa?”
Allah? Percaya “Baik selanjutnya
ya? Maka yang yang kedua siapa
membuat hati yang akan maju,
hadirin tunduk tadi katanya
siapa?”. sukarela lho ya...
“Allah”. oke mari segera
kita manfaatkan
waktu dengan
2. Universitas Muhammadiyah baik.”
Surakarta
Pada pembelajaran yang lain, dosen
Di Universitas Muhammadiyah menggunakan metode tanya jawab,
Surakarta, jenis pertanyaan dosen namun pertanyaan dan jawaban
sangat dominan pada kalimat tanya disampaikan oleh mahasiswa. Kelas
biasa. Namun, ada pertanyaan yang dibagi atas dua kelompok, grup A dan
menuju pengembangan pikiran grup B, jika grup A bertanya maka
mahasiswa tetapi tidak dilanjutkan yang menjawab grup B, begitu juga
dengan menunggu jawaban selanjutnya. Pada pembelajaran
mahasiswa. Berikut dikutipkan tersebut dosen tetap mengendalikan
pertanyaan tampilan, yang terdiri atas proses tanya jawab, namun kegiatan
kalimat biasa dan konfirmasi. tanya jawab antar grup yang memandu
mahasiswa.
Dosen : Siapa yang hari ini Jenis pertanyaan yang dikemukakan
akan maju untuk beragam, ada pertanyaan tampilan,
bercerita? Yang pertanyaan display, dan pertanyaan
lain yang belum referensial. Kalimat tanya yang
siapa? dikemukakan adalah kalimat tanya
Mahasiswa: Masih banyak. biasa, kalimat tanya konfirmasi,
Dosen : Baik untuk kalimat tanya klarifikasi, dan kalimat
kesempatan kali ini tanya tersamar. Kalimat tanya tersamar
mau maju sukarela untuk memancing respon mahasiswa
atau dipanggil? agar terlibat dalam pembelajaran.
Mahasiswa: Sukarela. Yang diharapkan dengan pertanyaan
itu adalah terjadinya interaksi aktif
antara dosen dan mahasiswa.

259
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

Walaupun pertanyaan dari mahasiswa dengan pemilihan


sendiri, jawaban yang diberikan cukup kata-kata yang baik
melibatkan mahasiswa untuk berpikir. yang sesuai dengan
Berikut dikutipkan jenis kalimat tanya apa yang dimaksud.
yang terdapat pada tuturan dosen dan Artinya
mahasiswa. penggunaan kata
yang tepat dalam
Dosen : Bagaimana? berbicara efektif
Jawaban cocok tadi? sangat
Mahasiswa: Ya pak, cocok pak. dipentingkan.
Moderator : Silakan blok kanan Misalnya tutur kata
untuk bertanya. yang jelas.
Penanya : NIM 094. Jelaskan
tentang metode Berdasarkan pertanyaan yang
berbicara! dikemukakan dosen dan jawaban yang
disampaikan mahasiswa dalam
pembelajaran mata kuliah Berbicara
Penanya : Salah satu aspek dari belum mampu melatih mahasiswa
keterampilan berbicara secara baik. Pertanyaan
berbahasa itu dosen belum menuntut mahasiswa
adalah aspek mengonstruksi pangalaman dan
berbicara. Selain pengetahuan yang lebih mendalam.
aspek itu ada aspek Hal tersebut dibuktikan jenis
apa lagi ? pertanyaannya dan jawabannya masih
Penjawab : Menyimak, berupa kalimat-kalimat pendek.
membaca, dan Kalaupun di Universitas
menulis Muhammadiyah ada jawaban yang
Penanya : Kira-kira keempat panjang, banyak mahasiswa yang
keterampilan itu membaca dulu modul sebelum
terjadi bersamaan menjawab. Di Universitas Islam Sultan
apa berurutan ? Agung Semarang hanya pada
Penjawab : Berurutan mahasiswa yang memiliki pengalaman
yang dapat menyampaikan kalimat
Penanya : Apa yang dilakukan yang panjang, yang lain masih
dalam berbicara efektif? mengalami kesulitan untuk berbicara.
Moderator : NIM? Dengan demikian, pembelajaran
Penanya : 104. berbicara pada perguruan tinggi
Moderator : Mungkin pertanyaan keagamaan masih dikendalikan dosen.
bisa diulang mas. Namun, pertanyaan dosen masih
Penanya : Apa yang berupa pertanyaan dasar belum
dibutuhkan dalam dilanjutkan pada pertanyaan lanjut.
berbicara efektif? Pertanyaan dasar merupakan
Penjawab : NIM 113. Berbicara pertanyaan dengan kalimat tanya biasa
efektif dilakukan atau kalimat tanya konfirmasi

260
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

sedangkan kalimat tanya lanjut University-Jijel”. Desertation.


merupakan kalimat tanya yang Faculty of letters and language
menuntut mahasiswa berpikit tingkat department of English,
tinggi (Sumardiyani dan Intan Indiati, University of Ferhat Abbas-
2012). Suparno (1997) mengatakan Setif. (diunduh 22 Desember
bahwa pembelajaran konstruktivisme 2015).
terjadi jika mahasiswa mampu
berinteraksi dalam pembelajaran Creswell, J.W. 2013. Research design:
dengan mengemukakan pendapat pendekatan kualitatif,
berdasarkan pengetahuan dan kuantitatif, dan mixed.
pengalamannya. Dengan demikian Yogjakarta: PT Pustaka Pelajar.
pola pertanyaan dan jawaban dosen-
mahasiswa belum sesuai dengan Mahsun. 2015. Metode Penelitian
pembelajaran konstruktivisme. Bahasa: Tahapan Strategi,
Metode, dan Tekniknya. Jakarta
: Raja Grafindo Persada.
Penutup
Interaksi belajar-mengajar antara Miles, Mathew B. dan A. Michael
dosen dan mahasiswa dalam Huberman. 1988. Analisis Data
pembelajaran dapat diwujudkan salah Kualitatif. Terjemahan Tjejep
satunya dengan pertanyaan. Pola Rohendi Rohidi. Jakarta:
pertanyaan dan jawaban dosen dan Universitas Indonesia.
mahasiswa dalam interaksi belajar-
mengajar mata kuliah berbicara di Moeliono, Anton M.1988. Tata
perguruan tinggi keagamaan belum Bahasa Baku Bahasa
sesuai dengan pembelajaran Indonesia.Jakarta: Balai
konstruktivisme karena mahasiswa Pustaka
belum terlibat dalam menyumbangkan
pikiran sehingga pertanyaan dan Su, Bude, Curtis J. Bonk, Richard J.
jawaban masih terbatas pada Magjuka, Xiaojing Liu, dan
pertanyaan tampilan. Pola pertanyaan Seung-hee Lee. 2005. “The
dan jawaban yang tercipta belum Importance of Interaction in
mampu melatih mahasiswa terampil Web-Based Education:
berbicara. A Program-level Case Study of
Online MBA Courses”.
Indiana University. Journal of
Daftar Pustaka Interactive Online Learning.
www.ncolr.org. Volume 4,
Chadia, Chioukh. 2011. “Interaction in Number 1 Summer 2005.
teachers/learners and ISSN:1541-4914
https://www.google.co.id/journaltea
learners/learners‟ Discourse : chingandlearninginteractions
the case of third year oral
expression students/teachers at Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka
Mohamed Saddik Ben Yahia Teknik Analisis Bahasa:

261
PROSIDING SEMINAR NASIONAL II
“PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI BUDAYA LITERASI DAN OPTIMALISASI IPTEKS”
PROGDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, FPBS, UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG, 21 DESEMBER 2017

Pengantar Penelitian Wahana tasi/article/view/14540


Kebudayaan secara Linguistis. (diunduh 20 April 2015)
Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press. Walsh, Steve. 2011. Exploring
Classroom Discourse
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Language And Action.
Konstruktivisme dalam Routlegde Taylor & francis
Pendidikan. Yogyakarta: grup. London and New York.
Kanisius. Bookfi.org. (pdf. Adobe Rider)
(diunduh 24 Maret 2015).
Wahyuniarti, Fitri Resti. 2011.
“Tindak Elisitasi dalam
Wacana Kelas (Kajian
Mikroetnografi terhadap
Bahasa Guru). Tesis.
http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/diser

262

You might also like