Lapsus Novita Fixdocx

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 33

LAPORAN KASUS

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

Oleh :

Novita Damayanti

Dokter Pembimbing :

dr. Kurnia Dian Ikasari, Sp.OG

RUMAH SAKIT UMUM DR.WAHIDIN SUDIRO HUSODO


MOJOKERTO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA
KUSUMA SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN

TUGAS LAPORAN KASUS

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

“PRE-EKLAMPSIA BERAT (PEB) + OLIGOHIDRAMNION"

Disusun Oleh :

Novita Damayanti 22710060

TELAH DISETUJUI DAN DAN DISAHKAN PADA :

HARI :…………………………………………

TANGGAL :…………………………………………

MENGETAHUI
DOKTER PEMBIMBING

dr. Kurnia Dian Ikasari, Sp.OG

2
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan kasus
ini.

Laporan kasus ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna
mengikuti ujian utama SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan sebagai
Dokter Muda di RSU Dr.Wahidin Sudiro Husodo. Penulis menyadari bahwa
laporan kasus ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu
yang tidak terbatas.

Terselesaikannya laporan kasus ini tentunya tak lepas dari dorongan dan
uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis
mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS , Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya


Kusuma Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut
ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
2. dr. Kurnia Dian Ikasari, Sp.OG selaku dokter bagian Ilmu Kebidanan dan
Penyakit Kandungan serta sebagai pembimbing lapsus di RSU dr.Wahidin
Sudiro Husodo yang telah memberikan banyak ilmunya kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan maksimal.
3. Orang tua penulis serta semua keluarga yang selalu mendukung dan
memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan kasus ini.
4. Teman-teman pendidikan Dokter Umum angkatan 2022 yang telah banyak
membantu menyelesaikan laporan kasus ini.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kasus ini.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang
telah membantu penulis guna menyelesaikan laporan kasus ini dengan
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

3
Akhir kata penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun sebagai masukan yang berharga bagi penulis. Semoga nantinya
laporan kasus ini bisa memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas
dan masyarakat.

Mojokerto, 16 Agustus 2022

Penulis

4
Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................................3
BAB I ILUSTRASI KASUS..................................................................................7
1.1 IDENTITAS..................................................................................................7
1.2 ANAMNESA.................................................................................................7
1.2.1 Keluhan Utama........................................................................................7
1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang.....................................................................7
1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu........................................................................8
1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga.....................................................................8
1.2.5 Riwayat Menstruasi.................................................................................8
1.2.6 Riwayat Pernikahan.................................................................................8
1.2.7 Riwayat Kehamilan.................................................................................8
1.2.8 Riwayat Kontrasepsi................................................................................8
1.2.9 Riwayat Pengobatan................................................................................8
1.2.1.0 Riwayat Alergi......................................................................................9
1.3 PEMERIKSAAN FISIK..............................................................................9
1.4 STATUS GENERALIS................................................................................9
1.4.1 Vital Sign.................................................................................................9
1.5 STATUS OBSETRI....................................................................................10
1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG..............................................................12
1.7 DIAGNOSIS...............................................................................................16
1.9 PLANNING.................................................................................................17
1.1.0 FOLLOW UP...........................................................................................17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................20
2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan.......................................................................20
2.1.1 Hipertensi gestational............................................................................20
2.1.2 Hipertensi Kronis...................................................................................21
2.1.3 Preeklampsia..........................................................................................22
2.1.4 Eklampsia..............................................................................................25

5
2.1.5 Oligohidramnion....................................................................................27
BAB III KESIMPULAN......................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................31

6
BAB I

ILUSTRASI KASUS

1.1 IDENTITAS
Nama : Ny. Z

Tanggal Lahir : 16 januari 1996

Usia : 26 Tahun

Alamat : Jl. Sekar Putih 3/1 Kedundung Mojokerto

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Agama : Islam

Tgl MRS : 25 Juli 2022

Tgl KRS : 28 Juli 2022

1.2 ANAMNESA
1.2.1 Keluhan Utama
Kenceng-kenceng

1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang


Seorang pasien GIP0-0 uk 36/37 minggu datang ke poli kandungan untuk
memeriksakan kondisi kehamilannya. Sebelumnya pasien sudah 3 kali
datang dan memberikan keluhan yang sama yakni karena tekanan
darahnya tinggi. Pasien telah melakukan tes urine dan didapatkan hasil
urine (-). Selain itu pasien minggu lalu juga melakukan tes darah lengkap
dan tidak ditemukan masalah namun tekanan darah pasien tetap tinggi.
Dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan, pasien juga mengatakan
pada saat kondisi sebelum hamil tekanan darah pasien normal, kondisi

7
tekanan darah tinggi pasien mulai terjadi ketika pasien memasuki
kehamilan usia 6 bulan.

1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu


 Hipertensi disangkal
 Diabetes mellitus disangkal
 Asma disangkal

1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga


 Hipertensi disangkal
 Diabetes mellitus disangkal
 Asma disangkal

1.2.5 Riwayat Menstruasi


 Menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari, teratur, lama 7 hari.
 Volume : DBN (ganti pembalut 1 hari 3-4x ).
 Keluhan saat haid : Dismenorhea
 HPHT : 5 November 2021
 Usia Kandungan : 37/38 minggu
 HPL : 12 Agustus 2022

1.2.6 Riwayat Pernikahan


 Umur waktu pertama menikah : 24 Tahun
 Lama perkawinan : 2 tahun

1.2.7 Riwayat Kehamilan


 Hamil 1 : tahun 2021 (Kehamilan saat ini)

1.2.8 Riwayat Kontrasepsi


Pasien tidak menggunakan kontrasepsi baik itu pil ataupun suntik.

1.2.9 Riwayat Pengobatan


Amlodipin (Pasien langsung pusing)

8
1.2.1.0 Riwayat Alergi
Tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan.

1.3 PEMERIKSAAN FISIK


Keadaan umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 4-5-6
Status Gizi. :
 BB : 82 kg
 TB : 158 cm
 IMT : 32,8 (Obesitas)

1.4 STATUS GENERALIS


1.4.1 Vital Sign
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36°C
Skala Nyeri :0
Pemeriksaan Fisik
Kepala/Leher
Kepala :
- A/I/C/D : -/-/-/-
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor,
refleks cahaya (+/+)
- Hidung: pernapasan cuping hidung (-)
- Mulut: sianosis (-), mukosa mulut pucat (-), gusi berdarah (-)

Leher :

- Tidak ada pembesaran JVP


- Massa: (-)
- Pembesaaran KGB: (-)

9
THORAX
 Paru :
- Inspeksi : Gerakan dada simetris
- Palpasi : Fremitus raba simetris kanan/kiri
- Perkusi : Sonor +/+
- Auskultasi : Vesikuler +/+, Wheezing -/-, Rhonki -/-
 Jantung :
- Inspeksi: ictus cordis (-), jejas (-)
- Palpasi: pulsasi jantung (-), heave (-), thrill (-)
- Perkusi
Kanan: ICS V Parasternal Dextra
Kiri: ICS VI Axillaris Anterior Sinistra
Atas: ICS III Parasternal Dextra
- Auskultasi: S1 S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen :

- Inpeksi: Tampak perut membesar (+) ke sesuai usia kehamilan, tampak


striae gravidarum (+)
- Auskultasi: Bising usus (+), Djj: 140 x/menit
- Palpasi: TFU 30 cm, His (+) jarang
Ekstremitas :
Akral hangat, kering
Odem -/- pada ekstremitas bawah.

1.5 STATUS OBSETRI


- Abdomen
o Inspeksi : Sesuai usia kehamilan
o Palpasi : TFU 30 cm,
Leopold I letak bokong
Leopold II Puka
Leopold III Letak kepala

10
Leopold IV Konvergen
His (+) Jarang
o Auskultasi : DJJ 140 x/menit, teratur
- VT: Tidak dilakukan

11
1.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium 14 Juli 2022

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan

Hematologi

Leukosit 10,82 10 ̂ 3/uL 4.000 – 11.000

Hemoglobin 13.0 g/dL 11.7-15.5

Eritrosit 4,60 10 ̂ 6/uL 3,80-5,20

Hematokrit 38,3 % 35,0-47,0

Trombosit 389 10 ̂ 3/uL 150-400

PDW 10.2 fL 9.0-17.0

MPV 9.5 fL 9.0-13.0

P-LCR 21.7 % 13.0-43.0

MCV 83,3 fL 80,0 – 100,0

MCH 28,3 pg 26,0-34,0

MCHC 33,9 g/dL 32,0-36,0

RDW-CV 14.0 % 11.5-14.5

RDW-SD 41.7 fL 37.0-54.0

Hitung Jenis

Eosinofil 2,1 % 2,0-4,0

Basofil 0,2 % 0-1

12
Neutrofil 64,7 % 50,0-70,0

Limfosit 25,1 % 2,0-8,0

Monosit 7.9 % 2.0-8.0

Jumlah Eosinofil 0.23 10 ̂ 3/uL 0.00-0.40

Jumlah Basofil 0.02 10 ̂ 3/uL 0.00-0.10

Jumlah Neutrofil 6,99 10 ̂ 3/uL 1,50-7,00

Jumlah Limfosit 2.72 10 ̂ 3/uL 1.00-3.70

Jumlah Monosit H 0,86 10 ̂ 3/uL 0-0,7

Ratio N/L 2,57 <3,13

Immature Granulocyte H 1,2 10 ̂ 3/uL 0-0,03

Retikolosit H 1,6 % 0,5-1,5

Immature Granulocyte H 0,13 10 ̂ 3/uL 0-0,03

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan

Kimia Darah

Glukosa sewaktu 81 mg/dl <200

SGOT (AST) 16 U/L 0-35

SGPT (ALT) 15 U/L 0-35

13
BUN 7,0 mg/dl 7,0-18,0

Kreatinin Darah 0,67 mg/dl 0,50-1,30

Asam urat 4,4 mg/dl 2,3-6,6

HBsAg Rapid NR NR

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan

Imunoserologi

HbsAgKualitatif Non Reaktif Negatif


(Rapid)

Hasil pemeriksaan laboratorium 25 Juli 2022

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan

Imunoserologi

Antigen SARS-CoV-2 Negatif Negatif

Hasil pemeriksaan laboratorium 26 Juli 2022

Nama test Hasil Unit Nilai rujukan

14
Hematologi

Leukosit H 13,30 10 ̂ 3/uL 4.000 – 11.000

Hemoglobin 13.5 g/dL 11.7-15.5

Eritrosit 4,28 10 ̂ 6/uL 3,80-5,20

Hematokrit 37,1 % 35,0-47,0

Trombosit H 420 10 ̂ 3/uL 150-400

MPV L 8.5 fL 9.0-13.0

MCV 86,7 fL 80,0 – 100,0

MCH 31,6 Pg 26,0-34,0

MCHC H 36,4 g/dL 32,0-36,0

RDW-CV H 15.7 % 11.5-14.5

RDW-SD 48.8 fL 37.0-54.0

Hitung Jenis

Eosinofil 0,3 % 2,0-4,0

Basofil 0,3 % 0-1

Neutrofil H 88,2 % 50,0-70,0

Limfosit L 10,2 % 25.0 – 40.0

Monosit L 1.0 % 2.0 – 8.0

Jumlah Eosinofil 0.04 10 ̂ 3/uL 0.00-0.40

15
Jumlah Basofil 0.03 10 ̂ 3/uL 0.00-0.10

Jumlah Neutrofil H 11,72 10 ̂ 3/uL 1,50 - 7,00

Jumlah Monosit 0,14 10 ̂ 3/uL 0-0,7

Ratio N/L H 8,62 <3,13

16
Hasil Ultrasonografi 06 juli 2022

Interpretasi: T/H/K + Cairan ketuban sedikit + BPD 8,76 cm (35/36 minggu) +


Efw 2,471 g

17
Hasil Ultrasonografi 14 Juli 2022

Interpretasi: T/H/K + Cairan ketuban sedikit + BPD 9,03 cm (36/37 minggu) +


Efw 2,410 g

1.7 DIAGNOSIS
G1P0A0 UK 37 minggu+ janin THIU+ letak kepala+tak inpartu+obesitas+
HT+ preeklampsia berat + oligohidramnion+TBJ 2,410g

18
1.9 PLANNING
PL.DIAGNOSA PL. TERAPI PL. TINDAKAN PL. MONITORING

 Darah Lengkap  MRS - Pro SC + IUD  Keluhan


 Urine lengkap  Inf. RL 20 tpm  TTV
 Fungsi hepar (puasa)  HIS, DJJ,
 Fungsi ginjal  Inj. Deksamethasone Pergerakan janin
 Albumin  Inj. Ondansentron
 USG 1x1
 Inj. Cefazolin 1x2 gr
 Tab. Amlodipin 0-0-
10
 Inj. Pamol 3x1000
 Inj. Ketorolac 3x30

1.1.0 FOLLOW UP
Tanggal 26 Juli 2022

S O A P

pusing (-), mual  KU: Baik P1001+ Post Sc +  Inf. RL 14


muntah (-), Nyeri  Kesadaran : CM IUD TPM
luka operasi (+),  GCS : 456  Inj. Ceftriasone
Flattus (-)  TTV 2 x 1 gr

TD: 140/80 mmHg  Inj. Pamol


Nadi: 88 x/menit 3x1000
RR: 20 x / menit  Inj. Ketorolac
Suhu: 36 C 3x30
VAS:1-2  Inj.
 A-/I-/C-/D- Ondansentron

19
 Uterus teraba 2 jari di 2x1
bawah pusat, Kontraksi
uterus kuat, pendarahan
minimal
 Luka operasi baik tertutup
kasa steril

Tanggal 27 Juli 2022

S O A P

pusing (-), mual  KU: Baik P1001+ Post Sc+  Inf. RL 14


muntah (-), Nyeri  Kesadaran : CM IUD TPM
luka operasi (+)  GCS : 456  Inj. Ceftriasone
berkurang, Flattus  TTV 2 x 1 gr
(+), ASI lancar, TD: 120/90 mmHg  Inj. Pamol
Latihan mobilisasi Nadi: 80 x/menit 3x1000
RR: 20 x / menit  Inj. Ketorolac
Suhu: 36 C 3x30
VAS:1  Inj.
 A-/I-/C-/D- Ondansentron
 Uterus teraba 2 jari di 2x1
bawah pusat, Kontraksi
uterus kuat, pendarahan
minimal
 Luka operasi baik tertutup
kasa steril

Tanggal 28 Juli 2022

20
S O A P

pusing (-), mual  KU: Baik P1001+ Post Sc+  Pro.KRS


muntah (-), Nyeri  Kesadaran : CM IUD  Tab. Cefixime
luka operasi (+)  GCS : 456 2x200mg
berkurang, Flattus  TTV  Tab.Ibuprofen
(+), BAB (+), ASI TD: 120/90 mmHg 4x400 mg
lancar Nadi: 76 x/menit  Tab.
RR: 20 x / menit Paracetamol
Suhu: 36 C 4x1000mg
VAS:0  Tab. Xefabion
 A-/I-/C-/D- 2x1
 Uterus teraba 2 jari di
bawah pusat, Kontraksi
uterus kuat, pendarahan
minimal
 Luka operasi baik tertutup
kasa steril

21
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi Dalam Kehamilan
Banyak Kriteria dan panduan mengenai definisi dan klasifikasi
hipertensi dalam kehamilan, namun mengacu pada organisasi hipertensi
dalam kehamilan dunia yang kredibel yakni International Society for The
Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP). Hipertensi dalam kehamilan
diklasifikasikan menjadi 4:1
1. Hipertensi Gastasional.
2. Hipertensi Kronis.
3. Preeklampsia.
4. Eklampsia
2.1.1 Hipertensi gestational
2.1.1.1 Definisi
Hipertensi yang baru terjadi pada usia kehamilan ≥ 20 minggu
hingga ≤ 12 minggu pasca persalinan tanpa disertai tanda-tanda
preeklampsia2.
2.1.1.2 Diagnosis
1. Tekanan darah ≥140/90 mmHg
2. Tidak ada riwayat hipertensi sebelum hamil, tekanan darah
normal di usia kehamilan <12 minggu
3. Tidak ada proteinuria.2
2.1.1.4 Tatalaksana
1. Pantau tekanan darah, urin (untuk proteinuria), dan kondisi janin
setiap minggu.
2. Pemberian antihipertensi direkomendasikan jika didapatkan TD
≥160/110 mmHg
3. Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklampsia
ringan.
4. Jika tekanan darah stabil, janin dapat dilahirkan secara normal.3

22
2.1.1.5 Komplikasi
1. Solusio Plasenta
2. Persalinan preterm
3. Kecil masa kehamilan.3
2.1.2 Hipertensi Kronis
2.1.2.1 Definisi
Hipertensi tanpa adanya tanda-tanda preeklampsia yang
diketahui telah terjadi sebelum kehamilan atau didapatkan pada
umur kehamilan <20 minggu dan hipertensi menetap hingga >12
minggu setelah persalinan.3
2.1.2.2 Etiologi
Penyebab : Idiopatik (90%), sekunder (10%) berhubungan
dengan penyakit ginjal, endokrin dan pembuluh darah.3
2.1.2.3 Diagnosis
1. Tekanan darah ≥140/90 mmHg
2. Sudah ada riwayat hipertensi sebelum hamil atau diketahui
adanya hipertensi pada usia kehamilan <20 minggu
3. Tidak ada proteinuria
4. Pemeriksaan fisik : NST dan USG bila curiga IUGR.3
2.1.2.4 Tatalaksana
1. Pasien yang sebelumnya belum pernah mendapatkan terapi
maka diberikan anti hipertensi jika tekanan darah ≥160/110
mmHg
2. Jika telah mendapat antihipertensi sebelum hamil, dapat
menerusan terapinya (jenis obat disesuaikan dengan niedipin
dan atau metildopa) dengan target tekanan darah antara 140/90
mmHg - 160/110 mmHg
3. Berikan suplementasi kalsium 1,5 – 2 g/hari dan aspirin 75
mg/hari mulai usia kehamilan 20 minggu.3

23
2.1.2.5 Hipertensi kronik dengan superimposed preeclampsia
Didapatkan gejala preeklampsia pada pasien hipertensi kronis
atau kondisi hipertensi kronis yang memberat setelah umur
kehamilan ≥20 minggu.3
2.1.3 Preeklampsia
2.1.3.1 Definisi
Hipertensi yang baru (new onset hypertension) terjadi pada
usia kehamilan ≥20 minggu. Ditegakkan dengan adanya proteinuria,
namun jika proteinuria tidak didapatkan, salah satu gejala dan
gangguan lain dapat digunakan untuk menegakkan preeklampsia,
yaitu:4
1. Trombositopeni (<100.000/mm3)
2. Gangguan ginjal (Serum kreatinin >1,1 mg/dL atau didapatkan
peningkatan SK pada kondisi tidak ada kelainan ginjal lainnya)
3. Gangguan liver (meningkatnya transaminase >2x dari normal
atau adanya nyeri daerah epigastrik/abdomen kanan atas
4. Edema paru
5. Gejala neurologis (stroke, nyeri kepala, gangguan visus)
6. Gangguan pertumbuhan janin
2.1.3.2 Diagnosis
1. Preeklampsia Ringan
Ditandai dengan tekanan darah sistolik 140-160 mmHg dan
diastolik 90-110 mmHg dengan disertai proteinuria 300mg/24
jam atau tes urin dipstick ≥1.4
2. Preeklampsia Berat
Ditandai dengan tekanan darah aistolik >160 mmHg dan
diastolik ≥110 mmHg dengan disertai gejala gangguan organ
berat.4
Pembagian preeklampsia berat :
1. Tanpa impending eklampsia

24
2. Impending eklampsia : PEB dengan gejala subjektif,
berupa nyeri kepala hebat, gangguan visus, muntah-
muntah, nyeri epigastrium, kenaikan tekanan darah
progesif.
2.1.3.3 Komplikasi
1. Maternal : Hellp Syndrome, solusio plasenta, gagal ginjal
akut, perdarahan otak, gagal liver, edema paru.
2. Janin : pertumbuhan janin terhambat, kematian janin dan
persalinan preterm5
2.1.3.4 Tatalaksana
1. Anti hipertensi : bila TD ≥160/110 mmHg berikan loading
nifedipin 3x10mg dilanjutkan dengan maintenance metildopa
3x500mg. jika hipertensi emergency diberikan antihipertensi
intravena seperti nikardipin.
2. Magnesium Sulfat (MgSO4) profilaksis diberikan pada PEB
3. Persalinan
 Terminasi saat usia kehamilan PE ≥37 minggu, PEB
≥34 minggu
 Tetapi jika tekanan darah tetap tinggi dan ada tanda-
tanda impending eklampsia maka lakukan SC.5

Preeklamsia

Usia Kehamilan Usia Kehamilan


<37 minggu ≥37 minggu

Perawatan poliklinik
Control 2 kali per minggu
Evaluasi gejala pemberatan preeclampsia
(tekanan darah, tanda impending, edema paru) Terminal
Cek laboratorium (trombosit, serum kreatinin, Kehamilan
albumin, AST/ALT) setiap minggu 25
Evaluasi kondisi janin (hitung fetal kick
count/hari), evaluasi pertumbuhan janin setiap
2 minggu
Usia
Perburukan kondisi maternal Kehamilan
dan janin/preeclampsia berat ≥37 minggu

Protocol
preeclampsia berat

Gambar 1. Alur Tatalaksana Preeklampsia Ringan

Gambar 2. Alur Tatalaksana Preeklampsia Berat

2.1.4 Eklampsia
2.1.4.1 Definisi
Eklampsia adalah kejang tonik-klonik, bersifat menyeluruh
(general) yang baru muncul pada penderita preeklampsia yang
merupakan salah satu manifestasi klinis berat preeklampsia.3

26
2.1.4.2 Gejala Klinis Eklampsia
1. Fase Tonik
 Penurunan kesadaran kadang disertai jeritan bila
menjadi sianotik
 Otot lengan, kaki, dada & punggung menjadi kaku
berlangsung selama 1 menit
2. Fase Klonik
 1-2 menit setelah fase klonik, otot mulai menyentak
dan berkedut (mulai terjadi kejang)
 Lidah dapat tergigit
3. Fase Pasca Kejang
 Setelah fase klonik selesai dalam keadaaan tidur dalam,
bernafas dalam dan bertahap sadar kembali disertai
nyeri kepala (biasanya pasien kembali sadar dalam 10-
20 menit setelah kejang)
4. Gejala Neurologis
 Defisit memori, defisit persepsi visual, gangguan satus
mental
 Defisit saraf kranial
 Peningkatan reflex tendon dalam
5. Kondisi Janin
 Fetal bradikardi dapat terjadi saat dan setelah kejang
 Saat penderita sadar kembali dapat terjadi fetal
takikardi. Hilangnya variabilitas dan kadang ditemukan
deselerasi (pada pemeriksaan NST).3
2.1.4.3 Komplikasi
Hellp Syndrome, solusio plasenta, gagal ginjal akut, perdarahan
otak, defisit neurologis, pneumonia aspirasi, edema paru, persalinan
preterm, gawat janin, asfiksia, fetal death.3

27
2.1.4.4 Tatalaksana
Perinsip : hentikan kejang dan cegah kejang ulangan, cegah
terjadinya eklampsia, stabilisasi maternal, lakukan terminasi disaat
yang tepat.
1. Berikan O2 maternal dan lindungi dari trauma fisik
2. MgSO4 sebagai pilihan utama obat anti kejang, jika masih
kejang dapat diberikan diazepam, lorazepam atau midazolam
3. Berikan antihipertensi nifedipin atau metildopa
4. Terminasi kehamilan dilakukan setelah kondisi maternal yang
stabil dengan menilai vital sign skor >10.3

Eklampsia

Stabilisasi kondisi ibu


Posisi miring kiri
Suplementasi oksigen masker (8-10lpm)
Fiksasi longgar ditempat tidur untuk mencegah trauma dan fraktur
Pasang spatel lidah
Atasi kejang dan cegah kejang ulangan
Berikan MgSO4 sebagai lini pertama, jika menetap dapat diulang hingga
pemberian lini kedua sampai dengan black out anastesi
Atasi adanya hipertensi
Berikan jika TD ≥160/110

Vital sign score >10

28
Kesadaran menurun Kondisi maternal dan janin
baik
Gawat jalan
Gagal induksi Induksi oksitosin

Transminasi pervaginam
Transminasi perabdomen

Gambar 3. Alur Tatalaksana Eklampsia


2.1.5 Oligohidramnion
2.1.5.1 Definisi
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang
dari normal, yaitu kurang dari 500 cc.
Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm.
Karena VAK tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih
tepat adalah AFI yang kurang dari presentil 5 (lebih kurang AFI yang
<6.8 cm saat hamil cukup bulan).6
2.1.5.2 Faktor resiko
Wanita dengan kondisi berikut memiliki insiden oligohidramnion
yang tinggi7 :
 Anomali kongenital (agenosis ginjal,sindrom patter).
 Retardasi pertumbuhan intra uterin.
 Ketuban pecah dini (24-26 minggu).
 Sindrom pasca maturitas.
2.1.5.3 Manifestasi klinis
 Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada
ballotemen.
 Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.

29
 Sering berakhir dengan partus prematurus.
 Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan
terdengar lebih jelas.
 Persalinan lebih lama dari biasanya.
 Sewaktu his akan sakit sekali.
 Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada
yang keluar8
2.1.5.4 Diagnosis
Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan
ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan
mengukur ketinggian cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan
menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama Amniotic Fluid
Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur
kurang dari 5 cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami
oligohydramnion. Jika jumlah cairan tersebut lebih dari 25 cm di
diagnosa mengalami polihidramnion9
2.1.5.5 Tatalaksana
Sebenarnya air ketuban tidak akan habis selama kehamilan masih
normal dan janin masih hidup. Bahkan air ketuban tetap diproduksi,
meskipun sudah pecah berhari-hari. Walau sebagian berasal dari kencing
janin, air ketuban berbeda dari air seni biasa, baunya sangat khas. Ini
yang menjadi petunjuk bagi ibu hamil untuk membedakan apakah yang
keluar itu air ketuban atau air seni.
Beberapa studi juga menganjurkan para wanita dengan
oligohydramnion dapat membantu meningkatkan jumlah cairan
ketubannya dengan minum banyak air. Juga banyak dokter
menganjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik bahkan melakukan
Bedrest10.

30
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


penunjang pada pasien atas nama Ny.Z 26 tahun. Diagnosis dari pasien ini
adalah G1P0A0 UK 37 minggu+ janin THIU+ letak kepala+tak
inpartu+overweight+ HT+ preeklampsia berat + oligohidramnion+TBJ 2,410g.
Pasien direncanakan untuk dilakukan operasi SC dan pemasangan IUD,

31
pemulihan pasien pasca operasi sangat baik, ASI lancar, ibu dan anak dalam
keadaan sehat.

DAFTAR PUSTAKA

1. International Society for The Study of Hypertension in Pregnancy


(ISSHP). 2014. The Classification, diagnosis and management of the
hypertension disorders of pregnancy: A revised statement from the ISSHP.
Pragnancy Hypertension. An International Journal of Womens
Cardiovascular Health, Vol 4, pp. 97-104
2. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan (2013) hal 110

32
3. Buku Panduan Praktis Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Hipertensi
Dalam Kehamilan oleh Devisi Kedokteran Fetomateral. Departeman
Obstetri dan Genokologi Fakultas Kedokteran Unair
4. Hypertension in pregnancy oleh ACOG. 2013
5. PNPK. Diagnosis dan Tatalaksana Pre-eklampsia oleh Depkes RI
6. Neilson JP. Fetal medicine in clinical practice. In: Ketih D, Edmons,
editors. Dewhurst’s textbook of obstetrics and gynaecology for
postgraduates. 6thed. London: Blackwell Publishing; 1999.
7. Pernoll ML. Benson and Pernoll’s handbook of obstetrics and gynecology.
10th ed. New York: The McGraw-Hill Companies; 2001.
8. Rodeck CH, Cockell AP. Alloimmunisation in pregnancy: rhesus and
other red cell antigens. In: Chamberlain G, Steer P, editors. Turnbull’s
obstetrics. 3rd ed. London: Churchill Livingstone; 2002;256-7.
9. Cudleigh T, Thilaganathan B. Obstetric ultrasound: how , why, and when.
3rd ed. London. Elsevier Science Limited; 2004.
10. Al-Salami KS, Sada KA. Maternal hydration for increasing amniotic fluid
volume in hydramnions. Bas J Surg. 2007 Sept; 59-62

33

You might also like