Professional Documents
Culture Documents
Modul Ajar Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia: Teks Laporan Hasil Observasi
MODUL AJAR
BAHASA
INDONESIA
Teks Laporan Hasil Observasi
Kelas X
Fase E
Menulis
4 JP
1
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, arahan, atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/
atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan
di media cetak maupun digital.
TUJUAN PEMBELAJARAN
10.1.3.1 Peserta didik menulis gagasan dalam bentuk teks laporan hasil observasi
secara logis dan etis.
10.1.3.2 Peserta didik mengubah teks laporan hasil observasi ke dalam format
kreatif (scrap book atau pop up) yang dapat diterbitkan di media cetak
maupun elektronik.
PEMAHAMAN BERMAKNA
Pertemuan 1
Peserta didik diajak mengambil pelajaran tentang pentingnya cara sitasi yang tepat
dalam sebuah karya dari beberapa studi kasus yang disampaikan.
Pertemuan 2
Peserta didik diajak mencari referansi tentang scrap book, pop up, dan infografis.
PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan 1
Bacalah kembali teks Mencari Kunang-Kunang di Situ Gunung, kemudian
ubahlah menjadi sebuah peta konsep!
Pertemuan 2
Apakah perbedaan scrap book, pop up, dan infografis?
2
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Peserta didik menentukan objek yang akan diobservasi. Objek yang diobservasi
merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah.
2. Peserta didik membuat rincian objek yang akan diamati. Rincian dapat berupa peta
konsep ataupun bagan, grafik, tabel, dll.
3. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati di sekitar lingkungan sekolah. Peserta
didik mendokumentasikan kegiatan dan objek observasi.
4. Peserta didik mengembangkan informasi yang didapat menjadi sebuah teks laporan
hasil observasi.
5. Peserta didik juga diarahkan untuk membandingkan informasi yang didapat selama
pengamatan dengan informasi dari sumber lain yang relevan.
6. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat
terkait kegiatan yang dilaksanakan.
7. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran
Pertemuan 2
1. Peserta didik merevisi hasil tulisan teks laporan hasil observasi yang telah dibuat.
2. Peserta didik diarahkan mencari informasi berkaitan dengan perbedaan scrap
book, pop up, dan infografis.
3. Peserta didik dibimbing untuk mengalihwahanakan teks laporan hasil
observasi yang dibuat ke dalam bentuk scrap book, pop up, atau infografis.
4. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.
ASESMEN
Formatif
Pertemuan 1
Sekarang saatnya Kalian menulis laporan hasil observasi. Namun, sebelum itu tentu
Kalian harus melakukan observasi. Agar kegiatan observasi berjalan lancar,
perhatikan panduan berikut!
1. Tentukan objek apa yang akan Kalian observasi! Objek tersebut harus menarik dan
Kalian kuasai. Pilihlah objek observasi yang terdapat di lingkungan sekolah untuk
memudahkan pengamatan!
2. Buatlah panduan pengamatan! Kalian dapat membaca kembali teks Belalang
Anggrek atau Tonggeret untuk membuat panduan pengamatan.
3. Lakukanlah observasi selama 30menit dengan menggunaka panduan pengamatan
yang telah Kalian buat! Cerilah informasi seakurat mungkin. Jika memungkinkan,
ambillh gambar objek observasi Kalian atau bawa beberapa sampel objek tersebut.
Jika memiliki kamera atau alat perekam video, Kalian juga bisa
mendokumentasikan kegiatan observasi tersebut dalam bentuk foto ataupun video.
4. Susunlah kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan
hasil observasi, yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat,
seperti contoh berikut!
Struktur Umum Rincian Topik Pengembangan
Pernyataan Umum
Deskripsi Bagian 1.
2.
3.
3
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
Dst.
Deskripsi Manfaat
5. Kembangkan kerangka yang telah Kalian susun menjadi sebuah teks yang padu!
Perhatikan kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik teks laporan hasil
observasi yang telah Kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya!
Pertemuan 2
Setelah Kalian menulis sebuah teks laporan hasil observasi, bacalah kembali teks
yang Kalian buat dengan seksama! Buatlah scrap book/ pop up/ infografis
berdasarkan teks tersebut! Ingatlah untuk tetap memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi!
Rubrik Penilaian
Pertemuan 1
Tes Tulis
PERNYATAAN YA TIDAK
Penulisan judul diawali dengan huruf kapital, kecuali pada kata
1 0
depan.
Judul tidak diakhiri dengan tanda titik 1 0
Laporan memuat definisi/pernyataan umum 1 0
Laporan memuat deskripsi bagian 1 0
Laporan memuat deskripsi manfaat 1 0
Informasi yang disampaikan bersifat objektif 1 0
Penulisan kata berimbuhan di- dengan kata depan sudah tepat 1 0
Terdapat kalimat definisi dan kalimat deskripsi 1 0
Jika menggunakan referensi dari sumber lain, penulisan
1 0
kutipan dan sumber kutipan sudah ditulis dengan tepat
Total 9 0
Pertemuan 2
Tes Tulis
SKOR
PERNYATAAN
1 2 3 4
Kesesuaian isi scrap book/ pop up/ infografis dengan teks
laporan hasil observasi
Bahasa bersifat komunikatif dan mudah dipahami
Kesesuaian gambar yang mendukung teks laporan hasil
observasi
Scrap book/ pop up/ infografis yang disajikan menarik
Kreatif dan inovatif
TINDAK LANJUT
Peserta didik yang memiliki laptop/ komputer/ gawai yang memiliki aplikasi
yang mendukung, dapat membuat buku tempel dalam bentuk digital dengan
menggunakan power point, sway, ataupun aplikasi lainnya.
4
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
langsung meminta peserta didik membaca teks yang terdapat dalam LKPD.
Pengelompokan peserta didik dilakukan secara heterogen. Agar peserta didik
dapat saling membantu dalam kegiatan pembelajaran.
Peserta didik diminta menjawab secara lisan berkaitan dengan pembelajaran yang
dilakukan, untuk mengunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun
aktivitas yang telah dilakukan.
5
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
1.
2.
Deskripsi Bagian
3.
Dst.
Deskripsi Manfaat
5. Kembangkan kerangka yang telah Kalian susun menjadi sebuah teks yang padu!
Perhatikan kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik teks laporan hasil
observasi yang telah Kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya!
6
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
7
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
1. Aktifkan photosop, kemudian klik di menu file, pilih New. Pasti akan muncul
kotak pertanyaan mengenai image size. Normalnya untuk scrapbook : 8X8
inch, 12×12 inch, tapi ini juga terserah.
2. Untuk resolusi yang terbaik, untuk print adalah 300, dan untuk web share
72.2. Pada menu file, klik Open. Terus kita ambil file paper di folder,
kemudian aktifkan Move Tool, kemudian file paper kita drag masukan ke layer
yg akan kita buat. Kemudian tekan ctrl-T, untuk meng-adjust size paper di
layer pertama. Akan muncul kotak-kotak kecil di sisi-sisi gambar, terus kita
tarik kiri/ kanan/ atas-bawah, atau dari kotak pojok kanan agar hasil gambar
proporsional.
3. Klik Open lagi pada menu file, buka file photo yg akan kita masukan, caranya
sama dengan langkah No.2
4. Klik Open lagi, ambil embelishment, tags, ribbon, etc. Cara sama dengan
langkah no. 2
5. Nanti akan kita dapati banyak layer di kotak kerja sebelah kanannya. Setelah
itu kitasusun urutan2 layernya agar jadi susunan yang rapi dan cantik.
6. Setelah beres urusan susun menyusun, baru deh kita tambah Text. Klik Text
tool di panel kiri, kemudian kita ketik2 deh kata2nya.
8
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
Pop-up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan bentuk 3
dimensi atau timbul. Kalimat tersebut merupakan penjelasan sederhana yang sering
disampaikan pada beberapa orang yang masih asing dengan kata pop-up. Namun sejatinya
mereka pasti sudah pernah melihat karya pop-up, tanpa mengetahui sebutannya. Penjelasan
tersebut akhirnya membuat kita berpatokan bahwa dalam membuat karya pop-up harus
menghasilkan bentuk timbul atau 3D. Sebagai perancang, tentunya perlu apabila kita juga
mengetahui bagaimana sejarah hadirnya pop-up.
Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, pop-up diawali dengan kontruksi yang
masih sederhana, sekitar awal abad ke-13. Pada masa itu teknik ini disebut movable
book (buku bergerak), dengan melibatkan peran mekanis pada kertas yang disusun
sedemikian rupa sehingga gambar/objek/beberapa bagian pada kertas tampak bergerak,
memiliki bentuk atau dimensi. Movable book pertama kali diterapkan di Eropa dan mulai
diproduksi secara massal seiring berkembangnya movable type oleh Johannes
Gutenberg. Movable book pertama kali muncul dengan teknik volvelles (atau yang kini
dikenal sebagai teknik rotary), yakni melibatkan peranan poros pada susunan mekanis
kertas. Teori tentang volvelles ini dicetuskan oleh Matthew Paris (1200-1259) dan Ramon
Llull (1235-1316). (www.popuplady.com)
Secara teknis, movable book pada volvelles dapat dinikmati dengan cara memutar
bagian kertas yang berporos tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1500-
an movable book dimanfaatkan untuk bidang medis dalam menggambarkan anatomi tubuh
manusia. Andreas Vesalius (1514-1564), adalah seorang profesor anatomi dari Brussels
yang menerapkan movable book pada bukunya yang berjudul, De Humani Corporis Fabrica
Librorum pada 1543. Para medis menyebut naskah ini dengan istilah lift the flap. Lift the
flap dikemas dengan menyusun/menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci salah satu sisi
9
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
susunan kertas dan menyisakan sebagian besar bagian kertas agar dapat dibuka dan
ditutup kembali.
Lift the Flap Book, dimanfaatkan juga untuk melatih perkembangan motorik anak
(Lift the flap menjadi semakin berkembang dengan kekuatan ciri khas teknis yang
dari dulu hingga kini masih dipertahankan. Mekanis yang sederhana dan ramah kiranya
menjadikan lift the flap lebih dekat dengan target pasar anak-anak. Manfaatnya besar,
secara tidak langsung kegiatan melihat, membuka dan menutup gambar pada lift the
flap dapat melatih perkembangan motorik pada anak-anak.
10
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
11
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
Lift the flap dan pop-up pada produksi buku di masa kini, entah disadari atau tidak
keduanya seolah tampak berdiri sendiri-sendiri. Bahkan bisa saja istilah movable book juga
menjadi lebih asing lagi, yang akhirnya membuat kita tidak tertarik untuk mengetahui apa,
mengapa, bagaimana, dan seterusnya. Lift the flap dan pop-up merupakan satu garis dari
kisah perjalanan movable book. Memang, pada perkembangannya masing-masing tampak
memiliki ciri tersendiri. Namun, sebenarnya mereka adalah satu rangkaian proses
perkembangan. Baik lift the flap maupun pop-up adalah satu keluarga dalam movable
book.
Lift the flap dapat kita nikmati pada saat kita membuka susunan kertas (bertumpuk)
yang terdapat pada halaman kertas. Jadi, teknik ini tidak harus dibantu oleh lipatan
halaman seperti pada kartu atau buku.
Lift the flap, tak harus dibantu oleh lipatan halaman seperti pada kartu atau buku,
ia dapat ditampilkan pada bidang yang memiliki 2 sisi dan tanpa lipatan halaman
(dokumentasi Alit)
Dari kelima teknik dasar pop-up, di antaranya v-folding, internal stand, rotary,
mouth, dan parallel slide (lihat “Workshop Pop-Up: Mengamati, Mengenal, dan Memahami
Pop Up”, terdapat 2 teknik yang tidak menampilkan bentuk timbul seperti pop-up yang
banyak kita temui. Kedua teknik ini yakni rotary dan parallel slide. Dari dasar inilah, kita
perlu memahami bahwa pop-up tidak selalu tampil dengan bentuk yang timbul, melainkan
tampil dengan gerakan yang menimbulkan kesan seperti timbul/berdimensi.
Pop-up yang diaplikasikan pada buku, baik buku cerita, buku tahunan dan lain-lain,
sebagian besar menggunakan teknik dengan eksekusi karya yang menampilkan bentuk
timbul. Berdasarkan pengamatan, sejauh ini teknik dasar rotary, parallel slide, dan
teknik lift the flap kurang begitu diminati untuk melengkapi karya pop-up. Sebenarnya
akan lebih menarik apabila kita menggabungkan teknik-teknik tersebut ke dalam satu
karya. Hal ini dilakukan juga oleh Maggie Bateson dan Louise Comfort, dalam buku pop-up
“My Fairy Magic School”. Mereka menggabungkan 4 dari 5 teknik dasar pop-up, dan
terdapat teknik lift the flap yang membuat karyanya lebih bercerita.
12
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
Salah satu penerapan teknik parallel slide pada My Fairy Magic School
karya Maggie Bateson dan Louise Comfort.
13
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
Adanya penambahan lipatan pada sisi luar akan membantu buku pop-up
memiliki ketebalan yang seimbang antara satu sisi dengan sisi lainnya pada saat buku pop-
up ditutup.
Movable book memiliki perjalanan yang sangat panjang. Bahkan ia lebih dahulu
muncul jauh sebelum movable type dicetuskan. Beberapa tokoh telah memperkaya
teknik movable book. Volvelles, lift the flap, dan pop-up secara umum dapat mewakili titik-
titik penting dalam garis besar perkembangan movable book. Masing-masing dari mereka
berkembang dengan berbagai macam teknik dasar yang selama 8 abad telah membantu
banyak kalangan untuk berbagai kebutuhan, baik sains maupun dunia hiburan (khususnya
untuk anak-anak). Aplikasinya pada buku, membuatnya memiliki keterkaitan dengan
desain layout, ilustrasi, percetakan dan penerbitan. Movable book menjadi salah satu pilihan
untuk membuat manis tampilan media yang kita rancang. Tidak hanya pada buku, tapi juga
pada kartu, poster, berbagai media dan karya seni lainnya. Melalui movable book, kita
dapat berkomunikasi melalui bentuk, gerak, dan visual.
14
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
1. Statis
Jenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Dimana, infografis disajikan
dalam bentuk yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak.
Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang
dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan anda bahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi
untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan
informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan
tidak berbelit jika menggunakan metode ini.
2. Animasi
Jenis yang kedua, yaitu bentuk animasi bergerak. Di dalam sebuah animasi
sendiri memuat beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan
digabungkan dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan konten atau bisnis
anda.
Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi
dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat anda temukan pada platform
Youtube, maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan
platform Youtube untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital
yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang
15
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi, anda dapat memanfaatkan berbagai platform
media sosial untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Jenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis
statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana
dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji.
Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman
ataupun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk
membuat sebuah media interaktif.
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang
ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga,
informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak
dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Bagaimana cara membuat infografis
Pembahasan berikutnya, masuk pada topik mengenai bagaimana menyusun
pembuatan sebuah infografis. Berikut ini merupakan tutorial dalam
mengembangkan sebuah media infografis dengan mudah.
17
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
6. Menggunakan template
Menciptakan sebuah desain infografis mulai dari nol hingga tahap akhir
mungkin membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar. Namun, hal
tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan berbagai template gratis yang
telah disajikan di berbagai platform website design template.
Dengan adanya template, sangat memudahkan pengembang dalam membuat
desain lebih cepat dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan
konten yang digunakan. Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki
keselarasan dengan struktur grid yang telah dibuat sebelumnya.
7. Menambahkan style pada desain
Dan langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk
memberikan kesan menarik dan menguatkan desain dari infografis anda. Dalam
pembuatan style, pastika untuk memperhatikan setiap elemen visual seperti teks,
gambar, warna, tombol, dan elemen lain supaya dapat memudahkan pembaca
dalam memahami konten tersebut.
7 Rekomendasi platform website gratis pengolah infografis
Berikut ini merupakan beberapa rekomendasi platform website untuk membantu
anda dalam proses perancangan desain infografis yang menarik dan juga interaktif.
1. Canva infographic maker
Canva merupakan tools online yang sering digunakan untuk membuat brosur
hingga slide presentasi. Anda dapat menggunakan Canva untuk membuat infografis
dengan lebih cepat dan mudah. Tools ini dapat anda gunakan secara gratis dengan
mendaftarkan akun terlebih dahulu.
2. Piktochart
Piktochart adalah pilihan terbaik untuk membuat berbagai macam infografis yang
berbeda. Anda juga dapat membuat dengan berbagai format yang berbeda, mulai
dari ukuran poster, powerpoint, hingga laporan.
3. Infogram
Dalam platform website Infogram digunakan untuk membuat template infographics
sederhana dan mudah untuk digunakan. Infogram merupakan pilihan yang tepat
untuk membuat data statistik.
4. Vizualize
Vizualize merupakan platform website untuk mengolah dan merancang infographic
dengan tipe yang berbeda. Website ini juga mempunyai fitur untuk membuat sebuah
resume atau CV dengan format yang lebih advanced, dan kreatif.
5. Venngage
Venngage memiliki fitur yang hampir sama dengan Canva. Anda dapat
mengembangkan desain poster, laporan, promosi, hingga infographic melalui
platform ini. Opsi lain dari website ini juga menyediakan beberapa kategori seperti
statistik, informasi, timeline, geografi, dan lain – lain.
6. Visme
Visme tergolong ke dalam tool online yang masih baru. Namun, memiliki berbagai
fitur yang lengkap seperti presentasi, mockup, banner, poster, infographic dan lain
sebagainya. Beberapa template telah tersedia dalam Visme, baik pada akun gratis,
maupun premium.
7. Biteable
Selain konten yang hanya berupa teks atau gambar saja, infographic juga tersedia
dalam format video. Anda dapat mencoba dengan memanfaatkan fitur pembuat klip
video atau animasi pe ndek dengan menerapkan berbagai multimedia yang ada.
Manfaat dari infografis
Pada pembahasan yang selanjutnya, masuk pada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaan infografis berikut ini.
1. Meningkatkan brand awareness
18
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
19
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022
20