Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

MODUL AJAR
BAHASA
INDONESIA
Teks Laporan Hasil Observasi

Kelas X
Fase E
Menulis
4 JP

MGMP Bahasa Indonesia


SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

1
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, arahan, atau pesan tertulis untuk
berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/
atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan
di media cetak maupun digital.

TUJUAN PEMBELAJARAN
10.1.3.1 Peserta didik menulis gagasan dalam bentuk teks laporan hasil observasi
secara logis dan etis.
10.1.3.2 Peserta didik mengubah teks laporan hasil observasi ke dalam format
kreatif (scrap book atau pop up) yang dapat diterbitkan di media cetak
maupun elektronik.

PEMAHAMAN BERMAKNA
Pertemuan 1
Peserta didik diajak mengambil pelajaran tentang pentingnya cara sitasi yang tepat
dalam sebuah karya dari beberapa studi kasus yang disampaikan.

Pertemuan 2
Peserta didik diajak mencari referansi tentang scrap book, pop up, dan infografis.

PERTANYAAN PEMANTIK
Pertemuan 1
Bacalah kembali teks Mencari Kunang-Kunang di Situ Gunung, kemudian
ubahlah menjadi sebuah peta konsep!

Pertemuan 2
Apakah perbedaan scrap book, pop up, dan infografis?

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
Bernalar kritis
Mandiri
Kreatif

SARANA DAN PRASARANA


Pelantang suara
Laptop/ PC/ gawai
Jaringan internet (WiFi)
Lingkungan sekitar
Majalah/ teks laporan hasil observasi
KBBI (cetak maupun daring)
Tesaurus (cetak maupun daring)
PEUBI
Papan tulis/ LCD

TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik berpencapaian tinggi
Jumlah peserta didik per kelas disarankan maksimal 36 orang.

MODEL/ METODE PEMBELAJARAN


Metode pembelajaran yang digunakan adalah inquiri

2
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Peserta didik menentukan objek yang akan diobservasi. Objek yang diobservasi
merupakan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah.
2. Peserta didik membuat rincian objek yang akan diamati. Rincian dapat berupa peta
konsep ataupun bagan, grafik, tabel, dll.
3. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati di sekitar lingkungan sekolah. Peserta
didik mendokumentasikan kegiatan dan objek observasi.
4. Peserta didik mengembangkan informasi yang didapat menjadi sebuah teks laporan
hasil observasi.
5. Peserta didik juga diarahkan untuk membandingkan informasi yang didapat selama
pengamatan dengan informasi dari sumber lain yang relevan.
6. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat
terkait kegiatan yang dilaksanakan.
7. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran

Pertemuan 2
1. Peserta didik merevisi hasil tulisan teks laporan hasil observasi yang telah dibuat.
2. Peserta didik diarahkan mencari informasi berkaitan dengan perbedaan scrap
book, pop up, dan infografis.
3. Peserta didik dibimbing untuk mengalihwahanakan teks laporan hasil
observasi yang dibuat ke dalam bentuk scrap book, pop up, atau infografis.
4. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran.

ASESMEN
Formatif
Pertemuan 1
Sekarang saatnya Kalian menulis laporan hasil observasi. Namun, sebelum itu tentu
Kalian harus melakukan observasi. Agar kegiatan observasi berjalan lancar,
perhatikan panduan berikut!
1. Tentukan objek apa yang akan Kalian observasi! Objek tersebut harus menarik dan
Kalian kuasai. Pilihlah objek observasi yang terdapat di lingkungan sekolah untuk
memudahkan pengamatan!
2. Buatlah panduan pengamatan! Kalian dapat membaca kembali teks Belalang
Anggrek atau Tonggeret untuk membuat panduan pengamatan.
3. Lakukanlah observasi selama 30menit dengan menggunaka panduan pengamatan
yang telah Kalian buat! Cerilah informasi seakurat mungkin. Jika memungkinkan,
ambillh gambar objek observasi Kalian atau bawa beberapa sampel objek tersebut.
Jika memiliki kamera atau alat perekam video, Kalian juga bisa
mendokumentasikan kegiatan observasi tersebut dalam bentuk foto ataupun video.
4. Susunlah kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan
hasil observasi, yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat,
seperti contoh berikut!
Struktur Umum Rincian Topik Pengembangan
Pernyataan Umum

Deskripsi Bagian 1.

2.

3.

3
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Dst.

Deskripsi Manfaat

5. Kembangkan kerangka yang telah Kalian susun menjadi sebuah teks yang padu!
Perhatikan kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik teks laporan hasil
observasi yang telah Kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya!

Pertemuan 2
Setelah Kalian menulis sebuah teks laporan hasil observasi, bacalah kembali teks
yang Kalian buat dengan seksama! Buatlah scrap book/ pop up/ infografis
berdasarkan teks tersebut! Ingatlah untuk tetap memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi!
Rubrik Penilaian
Pertemuan 1
Tes Tulis
PERNYATAAN YA TIDAK
Penulisan judul diawali dengan huruf kapital, kecuali pada kata
1 0
depan.
Judul tidak diakhiri dengan tanda titik 1 0
Laporan memuat definisi/pernyataan umum 1 0
Laporan memuat deskripsi bagian 1 0
Laporan memuat deskripsi manfaat 1 0
Informasi yang disampaikan bersifat objektif 1 0
Penulisan kata berimbuhan di- dengan kata depan sudah tepat 1 0
Terdapat kalimat definisi dan kalimat deskripsi 1 0
Jika menggunakan referensi dari sumber lain, penulisan
1 0
kutipan dan sumber kutipan sudah ditulis dengan tepat
Total 9 0

Jumlah nilai yang didapat


Nilai: x 100
Nilai maksimal ( 9 )

Pertemuan 2
Tes Tulis
SKOR
PERNYATAAN
1 2 3 4
Kesesuaian isi scrap book/ pop up/ infografis dengan teks
laporan hasil observasi
Bahasa bersifat komunikatif dan mudah dipahami
Kesesuaian gambar yang mendukung teks laporan hasil
observasi
Scrap book/ pop up/ infografis yang disajikan menarik
Kreatif dan inovatif

Jumlah nilai yang didapat


Nilai: x 100
Nilai maksimal ( 20 )

TINDAK LANJUT
Peserta didik yang memiliki laptop/ komputer/ gawai yang memiliki aplikasi
yang mendukung, dapat membuat buku tempel dalam bentuk digital dengan
menggunakan power point, sway, ataupun aplikasi lainnya.

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


 Peserta didik kurang diberikan kesempatan untuk menyimak teks, karena

4
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

langsung meminta peserta didik membaca teks yang terdapat dalam LKPD.
 Pengelompokan peserta didik dilakukan secara heterogen. Agar peserta didik
dapat saling membantu dalam kegiatan pembelajaran.
 Peserta didik diminta menjawab secara lisan berkaitan dengan pembelajaran yang
dilakukan, untuk mengunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun
aktivitas yang telah dilakukan.

Gresik, 12 Juli 2021


Disetujui oleh Diperiksa oleh Dipersiapkan oleh

Drs. H. Agus Syamsudin, M. A. Dra. Hasanah, M. Pd. Ratna Haryanti, S. Pd.


Kepala Sekolah Waka Urusan Kurikulum Guru Mata Pelajaran

5
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Lampiran 1: LKPD Pertemuan 1


Pertemuan 1
Sekarang saatnya Kalian menulis laporan hasil observasi. Namun, sebelum itu tentu
Kalian harus melakukan observasi. Agar kegiatan observasi berjalan lancar,
perhatikan panduan berikut!
1. Tentukan objek apa yang akan Kalian observasi! Objek tersebut harus menarik dan
Kalian kuasai. Pilihlah objek observasi yang terdapat di lingkungan sekolah untuk
memudahkan pengamatan!
2. Buatlah panduan pengamatan! Kalian dapat membaca kembali teks Belalang
Anggrek atau Tonggeret untuk membuat panduan pengamatan.
3. Lakukanlah observasi selama 30menit dengan menggunaka panduan pengamatan
yang telah Kalian buat! Cerilah informasi seakurat mungkin. Jika memungkinkan,
ambillh gambar objek observasi Kalian atau bawa beberapa sampel objek tersebut.
Jika memiliki kamera atau alat perekam video, Kalian juga bisa
mendokumentasikan kegiatan observasi tersebut dalam bentuk foto ataupun video.
4. Susunlah kerangka laporan sesuai dengan sistematika umum sebuah teks laporan
hasil observasi, yaitu pernyataan umum, deskripsi bagian, dan deskripsi manfaat,
seperti contoh berikut!
Struktur Umum Rincian Topik Pengembangan
Pernyataan Umum

1.

2.
Deskripsi Bagian
3.

Dst.

Deskripsi Manfaat

5. Kembangkan kerangka yang telah Kalian susun menjadi sebuah teks yang padu!
Perhatikan kaidah kebahasaan yang menjadi karakteristik teks laporan hasil
observasi yang telah Kalian pelajari pada pertemuan sebelumnya!

6
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Lampiran 2: Materi Pertemuan 2


 APA ITU SCRAPBOOK ?!
Dari asal katanya scrap berarti barang sisa. Definisi scrapbook adalah seni
menempel foto atau gambar di media kertas, dan menghiasnya hingga menjadi
karya kreatif. Kegiatan scrapbooking menjadi sutau gaya hidup di Amerika sekitar
20 tahun lalu. Sedang di Asia baru berkembang enam tahun terakhir ini. Kegiatan
mengasyikkan yang merupakan penuangan ekspresi si pembuatnya adalah
perpaduan keterampilan menempel kertas, foto, dan gambar dengan seni
memadukan warna, motif, dan bentuk ini menghasilkan karya-karya yang wow,
seindah lukisan!
Sejarahnya Dalam buku “Manuscript Gleanings and Literary Scrap Book” karya
John Poole yang terbit tahun 1826 berisi koleksi ukiran dan puisi, menyebutkan
cara-cara mencari, mengumpulkan dan mengatur scrap (potongan kertas cetakan
dengan disain hiasan).
Seni scrapbook terus hidup dan menarik perhatian dan minat banyak orang
karena difokuskan pada kenangan yang indah dalam hidup seseorang atau orang
yang dicintainya. Peristiwa yang indahseperti pernikahan, kelahiran bayi, atau
wisuda anak adalah momen yang layak untuk diabadikan dalam scrapbook.
Ada 2 Cara dalam membuat Scrapbook :
1. Cara Manual :
Untuk membuat scrapbook secara manual Anda harus menyiapkan kertas
hias, lem, gunting, aksesories/embelishment yang merupakan bahan dasar untuk
pembuatanscrapbook secara manual.  Untuk bahan-bahannya ini bisa dibeli di
toko-toko craft atau toko-toko lainnya.
Langkah Langkah:
a. Siapkan foto yang akan dipakai, bedakan ukurannya.
b. Kertas2 yg dibutuhkan: 1 polos utk dasar, 1 polos utk dasar 2, dan 2 macam
kertas berpola.
c. Kertas disobek dengan panduan penggaris. Lalu diwarnai dengan spidol atau
pensil warna
d. Foto diperkecil ukurannya, dihias sesuai simetrinya
e. Foto diselipkan ke kertas berpola
f. Kertas dipotong-potong lalu disusun sesuai simetri dan diberi keterangan
g. Scrapbook diberi judul
h. Tonjolkan fotonya dengan mengatur hiasan secara simetrikal halaman
scrapbook
2. Cara Digital
Cara yang ke dua adalah Digital Scrapbook (yaitu scrapbook yang di buat dengan
menggunakan software khusus, photosop, dll)
Caranya bagaimana ?
Padahal ga semua dari kita punya Photoshop, jangan kuatir, kita bisa dapat free
di sini : http://scrapbookflair.com Setelah menunduh software untuk scrapbook,
kita tinggal browsing untuk mendapatkan papers, embelishment, fonts, tags,
ribbons, dll.
Karena kita masih belajar, cari yang gratisan saja, banyak para scrapper yang
membagikan freebies buat bikin scrapbook. Salah satu link untuk mendapatkan
freebies di sini : http://digifree.blogspot.com/ masih banyak laman yang
menyediakan freebies, teman-teman bisa browsing sendiri. Setelah itu kita unduh
elemen utk bikin scrapbook, dan siap berkreasi. Pokoknya tinggal disusun aja
yang mana urutan yang kita ingin munculkan pertama kali dan seterusnya.
Langkah pengerjaan scrapbook pada photoshop :

7
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

1. Aktifkan photosop, kemudian klik di menu file, pilih New. Pasti akan muncul
kotak pertanyaan mengenai image size. Normalnya untuk scrapbook : 8X8
inch, 12×12 inch, tapi ini juga terserah.
2. Untuk resolusi yang terbaik, untuk print adalah 300, dan untuk web share
72.2. Pada menu file, klik Open. Terus kita ambil file paper di folder,
kemudian aktifkan Move Tool, kemudian file paper kita drag masukan ke layer
yg akan kita buat. Kemudian tekan ctrl-T, untuk meng-adjust size paper di
layer pertama. Akan muncul kotak-kotak kecil di sisi-sisi gambar, terus kita
tarik kiri/ kanan/ atas-bawah, atau dari kotak pojok kanan agar hasil gambar
proporsional.
3. Klik Open lagi pada menu file, buka file photo yg akan kita masukan, caranya
sama dengan langkah No.2
4. Klik Open lagi, ambil embelishment, tags, ribbon, etc. Cara sama dengan
langkah no. 2
5. Nanti akan kita dapati banyak layer di kotak kerja sebelah kanannya. Setelah
itu kitasusun urutan2 layernya agar jadi susunan yang rapi dan cantik.
6. Setelah beres urusan susun menyusun, baru deh kita tambah Text. Klik Text
tool di panel kiri, kemudian kita ketik2 deh kata2nya.

 SEKILAS tentang Pop-Up, Lift the Flap, dan


Movable Book
Pop-up, merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang di
Indonesia kini semakin digemari dan sedang berkembang. Banyak buku pop-up yang
beredar di pasaran. Hanya saja, masih didominasi oleh karya impor. Karya pop-
up anak negeri sejauh ini lebih mendominasi pada kegiatan di kalangan komunitas
(workshop) atau adanya kepentingan tertentu, misalnya karya pop-up untuk buku
tahunan sekolah, atau untuk pesanan tertentu. Komunitas dengan spesialisasi pop-
up dan atau yang berbasis pada paper engineering sudah
bermunculan. Komunitas ini merupakan sebuah wadah untuk saling berbagi,
belajar, maupun bersama menciptakan karya pop-up.

8
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Pop-up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan bentuk 3
dimensi atau timbul. Kalimat tersebut merupakan penjelasan sederhana yang sering
disampaikan pada beberapa orang yang masih asing dengan kata pop-up. Namun sejatinya
mereka pasti sudah pernah melihat karya pop-up, tanpa mengetahui sebutannya. Penjelasan
tersebut akhirnya membuat kita berpatokan bahwa dalam membuat karya pop-up harus
menghasilkan bentuk timbul atau 3D. Sebagai perancang, tentunya perlu apabila kita juga
mengetahui bagaimana sejarah hadirnya pop-up.
Jika dilihat dari sejarah perkembangannya, pop-up diawali dengan kontruksi yang
masih sederhana, sekitar awal abad ke-13. Pada masa itu teknik ini disebut movable
book (buku bergerak), dengan melibatkan peran mekanis pada kertas yang disusun
sedemikian rupa sehingga gambar/objek/beberapa bagian pada kertas tampak bergerak,
memiliki bentuk atau dimensi. Movable book pertama kali diterapkan di Eropa dan mulai
diproduksi secara massal seiring berkembangnya movable type oleh Johannes
Gutenberg. Movable book pertama kali muncul dengan teknik volvelles (atau yang kini
dikenal sebagai teknik rotary), yakni melibatkan peranan poros pada susunan mekanis
kertas. Teori tentang volvelles ini dicetuskan oleh Matthew Paris (1200-1259) dan Ramon
Llull (1235-1316). (www.popuplady.com)
Secara teknis, movable book pada volvelles dapat dinikmati dengan cara memutar
bagian kertas yang berporos tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, tahun 1500-
an movable book dimanfaatkan untuk bidang medis dalam menggambarkan anatomi tubuh
manusia. Andreas Vesalius (1514-1564), adalah seorang profesor anatomi dari Brussels
yang menerapkan movable book pada bukunya yang berjudul, De Humani Corporis Fabrica
Librorum pada 1543. Para medis menyebut naskah ini dengan istilah lift the flap. Lift the
flap dikemas dengan menyusun/menumpuk beberapa kertas, lalu mengunci salah satu sisi

9
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

susunan kertas dan menyisakan sebagian besar bagian kertas agar dapat dibuka dan
ditutup kembali.

Anatomical fugitive sheet, 1566


Pada masa itu, lift the flap merupakan teknologi yang diciptakan dari material kertas
yang mampu menjadi sarana para medis untuk menjelaskan bagaimana susunan anatomi
tubuh manusia, sebelum adanya teknologi yang lebih canggih seperti saat ini. Andreas
Vesalius memanfaatkan teknologi kertas ini untuk menjelaskan hasil pengamatannya
mengenai anatomi tubuh manusia dengan melakukan pembedahan-pembedahan selama 4
(empat) tahun. Terdapat perguruan tinggi di bidang kesehatan yang masih menyimpan
naskah ini. Bahkan beberapa diantaranya pernah mengadakan pameran koleksi lift the flap
book tentang anatomi yang usianya telah mencapai ratusan tahun itu. Pameran ini
mendapat respon yang sangat baik dari berbagai kalangan.
Teknologi buku semacam ini memiliki peranan yang sangat penting yang disertai pula
dengan berkembangnya teknik cetak, sehingga buku dapat diproduksi secara massal.
Perpaduan keduanya menjadikan ilmu pengetahuan (salah satunya tentang anatomi)
menjadi semakin luas dan mudah untuk dipelajari. Sampai sekarang pun lift the flap masih
sering kita jumpai di pasaran, dengan istilah yang sama dengan awal kemunculannya di
bidang medis. Istilah inilah yang akhirnya semakin akrab dikenal dengan mekanis kertas
yang menyerupai teknis membuka dan menutup jendela. Pada tahun 1765, penerbit Robert
Sayer memproduksi lift the flap book sebagai media hiburan baik untuk anak-anak maupun
dewasa.

Lift the Flap Book, dimanfaatkan juga untuk melatih perkembangan motorik anak
(Lift the flap menjadi semakin berkembang dengan kekuatan ciri khas teknis yang
dari dulu hingga kini masih dipertahankan. Mekanis yang sederhana dan ramah kiranya
menjadikan lift the flap lebih dekat dengan target pasar anak-anak. Manfaatnya besar,
secara tidak langsung kegiatan melihat, membuka dan menutup gambar pada lift the
flap dapat melatih perkembangan motorik pada anak-anak.

10
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Beberapa teknik dasar Lift the Flap yang dapat diterapkan


(berdasarkan beberapa pengamatan)
Movable book mengalami masa keemasan pada 1800-an. Di mana pada masa ini
muncullah beberapa nama yang mengembangkan movable book dengan berbagai mekanis
yang lebih rumit dan dengan target pasar yang lebih luas, terutama anak-anak. Salah
satunya adalah Lothar Meggendorfer (1847-1925) dari Jerman. Karya yang dihasilkan saat
itu lebih pada karya yang menghasilkan gerak dan bentuk yang lebih berdimensi (tekstur
nyata) pada saat bagian halaman kertas dibuka. Baru pada tahun 1930-an, Amerika Serikat
menggunakan istilah pop-up untuk produksi movable booknya. Akhirnya istilah pop-up-lah
yang populer hingga saat ini. Pop-up dikenal pada saat teknisnya telah dieksekusi dengan
lebih rumit.

Grand Cirque International (1890), Karya Lothar Meggendorfer


Tidaklah heran apabila kita sering menjumpai di toko-toko buku, terutama pada
kolom buku untuk anak-anak terdapat istilah lift the flap book dan pop-up book. Pop-up
book lebih memiliki dimensi dibandingkan dengan lift the flap book. Hal inilah yang
menjadikan pop-up book lebih mudah diingat, karena selain memiliki dimensi, pop-up
book juga dikenal lebih memiliki efek mengejutkan dari pergerakan yang dihasilkan saat
teknik-teknik pop-up ini beroperasi. Kerumitan pada komponen rakitan kertas, peran
pisau pond yang lebih banyak, hingga peran kehati-hatian dan
ketelatenan craftmanship yang dibutuhkan pada saat finishing, menjadi faktor utama
tingginya harga produksi dan harga jual dari pop-up book jika dibandingkan dengan lift the
flap book. Namun, pada dasarnya kedua jenis buku ini sama-sama memiliki harga jual
yang tinggi.

11
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Lift the flap dan pop-up pada produksi buku di masa kini, entah disadari atau tidak
keduanya seolah tampak berdiri sendiri-sendiri. Bahkan bisa saja istilah movable book juga
menjadi lebih asing lagi, yang akhirnya membuat kita tidak tertarik untuk mengetahui apa,
mengapa, bagaimana, dan seterusnya. Lift the flap dan pop-up merupakan satu garis dari
kisah perjalanan movable book. Memang, pada perkembangannya masing-masing tampak
memiliki ciri tersendiri. Namun, sebenarnya mereka adalah satu rangkaian proses
perkembangan. Baik lift the flap maupun pop-up adalah satu keluarga dalam movable
book.
Lift the flap dapat kita nikmati pada saat kita membuka susunan kertas (bertumpuk)
yang terdapat pada halaman kertas. Jadi, teknik ini tidak harus dibantu oleh lipatan
halaman seperti pada kartu atau buku.

Lift the flap, tak harus dibantu oleh lipatan halaman seperti pada kartu atau buku,
ia dapat ditampilkan pada bidang yang memiliki 2 sisi dan tanpa lipatan halaman
(dokumentasi Alit)
Dari kelima teknik dasar pop-up, di antaranya v-folding, internal stand, rotary,
mouth, dan parallel slide (lihat “Workshop Pop-Up: Mengamati, Mengenal, dan Memahami
Pop Up”, terdapat 2 teknik yang tidak menampilkan bentuk timbul seperti pop-up yang
banyak kita temui. Kedua teknik ini yakni rotary dan parallel slide. Dari dasar inilah, kita
perlu memahami bahwa pop-up tidak selalu tampil dengan bentuk yang timbul, melainkan
tampil dengan gerakan yang menimbulkan kesan seperti timbul/berdimensi.
Pop-up yang diaplikasikan pada buku, baik buku cerita, buku tahunan dan lain-lain,
sebagian besar menggunakan teknik dengan eksekusi karya yang menampilkan bentuk
timbul. Berdasarkan pengamatan, sejauh ini teknik dasar rotary, parallel slide, dan
teknik lift the flap kurang begitu diminati untuk melengkapi karya pop-up. Sebenarnya
akan lebih menarik apabila kita menggabungkan teknik-teknik tersebut ke dalam satu
karya. Hal ini dilakukan juga oleh Maggie Bateson dan Louise Comfort, dalam buku pop-up
“My Fairy Magic School”. Mereka menggabungkan 4 dari 5 teknik dasar pop-up, dan
terdapat teknik lift the flap yang membuat karyanya lebih bercerita.

12
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

My Fairy Magic School,


karya Maggie Bateson dan Louise Comfort
( My Fairy Magic School, Macmillan Childrens Boks 2010)

Salah satu penerapan teknik parallel slide pada My Fairy Magic School
karya Maggie Bateson dan Louise Comfort.

Salah satu penerapan lift the flap yang disajikan


oleh Maggie Bateson dan Louise Comfort, membuat karya mereka lebih interaktif.
Penggabungan berbagai teknik sebenarnya dapat membantu untuk membuat
buku pop-up memiliki bentuk yang variatif, atraktif, sekaligus interaktif. Penggabungan
berbagai teknik ini bisa juga digunakan untuk keindahan kemasan buku, yang berkaitan
dengan ketebalannya ketika buku tersebut ditutup. Movable book biasanya memiliki
ketebalan yang kurang seimbang dari berbagai sisi, tidak seperti buku-buku pada
umumnya. Hal ini dapat disiasati dengan cara menambahkan pop-up atau variasi lipatan
kertas ke dalam halaman pop-up itu sendiri. Penempatannya adalah pada sisi dimana angka
ketebalan pop-up itu rendah.

13
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Adanya penambahan lipatan pada sisi luar akan membantu buku pop-up
memiliki ketebalan yang seimbang antara satu sisi dengan sisi lainnya pada saat buku pop-
up ditutup.
Movable book memiliki perjalanan yang sangat panjang. Bahkan ia lebih dahulu
muncul jauh sebelum movable type dicetuskan. Beberapa tokoh telah memperkaya
teknik movable book. Volvelles, lift the flap, dan pop-up secara umum dapat mewakili titik-
titik penting dalam garis besar perkembangan movable book. Masing-masing dari mereka
berkembang dengan berbagai macam teknik dasar yang selama 8 abad telah membantu
banyak kalangan untuk berbagai kebutuhan, baik sains maupun dunia hiburan (khususnya
untuk anak-anak). Aplikasinya pada buku, membuatnya memiliki keterkaitan dengan
desain layout, ilustrasi, percetakan dan penerbitan. Movable book menjadi salah satu pilihan
untuk membuat manis tampilan media yang kita rancang. Tidak hanya pada buku, tapi juga
pada kartu, poster, berbagai media dan karya seni lainnya. Melalui movable book, kita
dapat berkomunikasi melalui bentuk, gerak, dan visual.

14
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

 Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Membuat Infografis dengan Mudah


Terdapat beberapa metode atau cara untuk dapat meningkatkan trafik sebuah
konten. Salah satunya adalah dengan menambahkan media infografis. Banyak orang,
khususnya pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang pengembangan konten yang
membutuhkan infografis untuk dapat menarik pembaca lebih banyak lagi.
Mengapa demikian? Karena dari beberapa hasil temuan di lapangan, mayoritas
audiens lebih tertarik kepada konten yang lebih banyak menyajikan bentuk visual untuk
meningkatkan brand awareness sebuah perusahaan. Alasan yang lainnya, infografis juga
dapat merangkum informasi penting menjadi lebih singkat, padat, dan jelas hanya dalam
satu gambar saja.
Bagaimana cara membuat infografis yang mudah dan benar? Pada artikel kali ini,
kami akan memberikan tutorial atau tips dan trik untuk dapat membuat sebuah infografis
sebagai langkah awal dalam mengembangkan konten yang menarik.
Apa itu Infografis
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai proses pembuatannya, kita akan
masuk pada pengenalan apa itu infografis. Pengertian dari infografis adalah media informasi
yang disajikan dalam bentuk teks, serta dipadukan dengan beberapa elemen visual seperti
gambar, ilustrasi, grafik, dan tipografi.
Infografik atau dalam bahasa inggris berasal dari kata infographic, juga sangat
identik dengan penambahan data dalam bentuk angka yang dikemas dalam berbagai
paduan warna desain yang menarik. Hal tersebut dapat membuat konten anda menjadi
lebih interaktif, estetik, dan atraktif di mata pembaca.
Jenis dan contoh infografis
Terdapat beberapa pembagian jenis dari infografis itu sendiri. Setiap pembagiannya
disesuaikan dengan konten yang akan disajikan. Berikut merupakan beberapa
penjelasannya.

1. Statis
Jenis yang pertama, yaitu bentuk visual statis. Dimana, infografis disajikan
dalam bentuk yang sederhana tanpa menggunakan audio dan animasi bergerak.
Bentuk visual statis hanya memberikan tampilan berupa gambar atau ilustrasi yang
dapat menjelaskan suatu konten atau topik yang akan anda bahas.
Contoh infografis jenis statis ini biasanya digunakan dalam sebuah konferensi
untuk memaparkan hasil penelitian maupun presentasi untuk memberikan
informasi secara jelas dan efektif kepada audiens. Penyajian data lebih mudah dan
tidak berbelit jika menggunakan metode ini.
2. Animasi
Jenis yang kedua, yaitu bentuk animasi bergerak. Di dalam sebuah animasi
sendiri memuat beberapa elemen penting, yaitu audio dan visual. Keduanya akan
digabungkan dengan konsep yang sesuai dengan kebutuhan konten atau bisnis
anda. 
Jenis animasi juga terbagi lagi menjadi dua, yaitu yang bersifat dua dimensi
dan tiga dimensi. Contoh infografis jenis animasi dapat anda temukan pada platform
Youtube, maupun televisi. Banyak sekali content creator yang memanfaatkan
platform Youtube untuk mengembangkan infografis.
Tidak hanya dari Youtube saja, saat ini banyak sekali pelaku industri digital
yang memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk menyalurkan konten yang

15
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

bersifat edukatif maupun bisnis. Jadi, anda dapat memanfaatkan berbagai platform
media sosial untuk mengembangkan animated infographics.
3. Interaktif
Jenis yang terakhir merupakan infografis yang lebih kompleks daripada jenis
statis dan animasi. Perbedaan mendasar terletak pada sasaran informasi, dimana
dapat melakukan interaksi langsung kepada data yang telah tersaji. 
Pada bentuk interaktif ini anda harus belajar mengenai bahasa pemrograman
ataupun juga dapat bekerja sama dengan programmer atau developer untuk
membuat sebuah media interaktif. 
Contoh infografis jenis interaktif adalah sebuah penyajian informasi yang
ditampilkan dengan bantuan beberapa elemen seperti tombol atau button. Sehingga,
informasi tersebut ketika ditelusuri akan memberikan informasi yang lebih banyak
dan user dapat mengakses data dengan lebih cepat, tepat, dan akurat.
Bagaimana cara membuat infografis
Pembahasan berikutnya, masuk pada topik mengenai bagaimana menyusun
pembuatan sebuah infografis. Berikut ini merupakan tutorial dalam
mengembangkan sebuah media infografis dengan mudah.

1. Menentukan topik bahasan


Langkah pertama untuk membuat infografis yang menarik adalah menentukan topik
atau tujuan awal konten sesuai dengan kebutuhan produk bisnis anda. Sebelum
anda membuat desain atau layout, anda harus mempersiapkan dengan matang
konsep awal dalam pembuatan ide terlebih dahulu.
Pastikan untuk melakukan riset mengenai target user yang akan anda tuju.
Kemudian, anda juga harus memperkirakan, apakah infografis yang akan dibuat
memiliki tingkat relevansi yang tinggi di masa sekarang atau tidak. Hal tersebut
dapat menentukan dari trafik yang akan anda dapatkan nantinya.
2. Menentukan audiens atau target user
Langkah yang kedua, anda harus memfokuskan pada target audiens sesuai
dengan kebutuhan konten. Anda juga dapat menentukan beberapa elemen untuk
16
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

menentukan audiens secara spesifik. Misalnya saja dapat ditentukan berdasarkan


gender, usia, profesi, latar belakang pendidikan, hingga domisili.
Dengan menentukan target yang lebih spesifik, maka dapat meningkatkan
keberhasilan campaign dari konten anda agar lebih sesuai dengan target user yang
dicapai. Tentu saja, dalam penyajian infografis bagi anak muda dengan orang yang
lebih tua sangat berbeda jika dilihat dari sisi struktur elemen seperti
warna, font, animasi, ataupun ilustrasi. 
3. Mengumpulkan data dan sumber referensi
Langkah yang ketiga, setelah berhasil menyusun topik dan menentukan
audiens, selanjutnya adalah mengumpulkan sumber informasi dan referensi terkait
pembuatan sebuah konten. 
Anda dapat memanfaatkan berbagai media atau platform untuk mencari
berbagai sumber informasi dan insight melalui internet, buku, jurnal, artikel,
maupun sumber informasi berbasis website maupun data asli di lapangan. Di
zaman yang serba teknologi ini, kita dapat menggunakan berbagai cara, tidak hanya
secara konvensional saja, namun juga dapat dilakukan online.
4. Memvisualisasikan data ke dalam infografik
Langkah yang berikutnya adalah dengan mengimplementasikan data dalam
bentuk visual sehingga membentuk sebuah struktur infografis yang terstruktur.
Pada tahap ini, kami merekomendasikan anda untuk menggunakan metode
ICCORE.
Metode ICCORE (Inform, Compare, Change, Organize, Relationship, dan
Explore) dapat anda implementasikan untuk memvisualisasikan data anda. Berikut
beberapa keterangan mengenai metode tersebut.
 Inform
Pastikan data dapat menyampaikan pesan penting dari konsep yang anda
kembangkan.
 Compare
Suatu data dapat dibandingkan antara konteks satu dengan konteks yang lain,
dapat berupa diagram batang, garis, dan lain sebagainya.
 Change
Pada kategori ini, konten dapat berisikan perubahan data, kronologi, hingga
cerita mengenai produk, perusahaan atau personal brand dari waktu ke waktu.
 Organize
Selanjutnya, kategori ini digunakan untuk menunjukkan informasi
seputar ranking, pola, atau siklus yang saling berurutan. Anda dapat
menggunakan diagram flowchart, tabel, maupun mind mapping.
 Relationship
Berikutnya, data juga dapat menunjukkan hubungan yang lebih kompleks pada
suatu konteks. Contoh penggunaanya dapat berupa scatter plot maupun multi-
series plot.
 Explore
Kategori yang terakhir, pengguna dapat mengeksplorasi atau menjelajahi
infografis anda secara lebih detail untuk menambah wawasan yang lebih
mendalam.
5. Merancang struktur grid layout
Langkah yang kelima, yaitu menentukan rancangan grid layout. Tujuan untuk
pembuatan sebuah grid adalah menyeimbangkan tata letak dalam setiap elemen
seperti, teks, gambar, ilustrasi, dan elemen yang lain.
Dalam membuat sebuah layouting, pastikan untuk menyesuaikan dengan
kondisi perilaku user dalam membaca informasi anda. Gunakan struktur grid untuk
membantu dalam penyusunan elemen agar audiens lebih mudah dalam membaca
dan memahami konten yang anda buat.

17
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

6. Menggunakan template
Menciptakan sebuah desain infografis mulai dari nol hingga tahap akhir
mungkin membutuhkan waktu lama dan sumber daya yang besar. Namun, hal
tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan berbagai template gratis yang
telah disajikan di berbagai platform website design template.
Dengan adanya template, sangat memudahkan pengembang dalam membuat
desain lebih cepat dan dapat mengatur dengan efektif setiap unsur elemen dan
konten yang digunakan. Setelah template terbentuk, pastikan juga memiliki
keselarasan dengan struktur grid yang telah dibuat sebelumnya.
7. Menambahkan style pada desain
Dan langkah terakhir adalah dengan menambahkan format style untuk
memberikan kesan menarik dan menguatkan desain dari infografis anda. Dalam
pembuatan style, pastika untuk memperhatikan setiap elemen visual seperti teks,
gambar, warna, tombol, dan elemen lain supaya dapat memudahkan pembaca
dalam memahami konten tersebut.
7 Rekomendasi platform website gratis pengolah infografis
Berikut ini merupakan beberapa rekomendasi platform website untuk membantu
anda dalam proses perancangan desain infografis yang menarik dan juga interaktif.
1. Canva infographic maker
Canva merupakan tools online yang sering digunakan untuk membuat brosur
hingga slide presentasi. Anda dapat menggunakan Canva untuk membuat infografis
dengan lebih cepat dan mudah. Tools ini dapat anda gunakan secara gratis dengan
mendaftarkan akun  terlebih dahulu. 
2. Piktochart
Piktochart adalah pilihan terbaik untuk membuat berbagai macam infografis yang
berbeda. Anda juga dapat membuat dengan berbagai format yang berbeda, mulai
dari ukuran poster, powerpoint, hingga laporan.
3. Infogram
Dalam platform website Infogram digunakan untuk membuat template infographics
sederhana dan mudah untuk digunakan. Infogram merupakan pilihan yang tepat
untuk membuat data statistik.
4. Vizualize
Vizualize merupakan platform website untuk mengolah dan merancang infographic
dengan tipe yang berbeda. Website ini juga mempunyai fitur untuk membuat sebuah
resume atau CV dengan format yang lebih advanced, dan kreatif.
5. Venngage
Venngage memiliki fitur yang hampir sama dengan Canva. Anda dapat
mengembangkan desain poster, laporan, promosi, hingga infographic melalui
platform ini. Opsi lain dari website ini juga menyediakan beberapa kategori seperti
statistik, informasi, timeline, geografi, dan lain – lain.
6. Visme
Visme tergolong ke dalam tool online yang masih baru. Namun, memiliki berbagai
fitur yang lengkap seperti presentasi, mockup, banner, poster, infographic dan lain
sebagainya. Beberapa template telah tersedia dalam Visme, baik pada akun gratis,
maupun premium.  
7. Biteable
Selain konten yang hanya berupa teks atau gambar saja, infographic juga tersedia
dalam format video. Anda dapat mencoba dengan memanfaatkan fitur pembuat klip
video atau animasi pe ndek dengan menerapkan berbagai multimedia yang ada. 
Manfaat dari infografis 
Pada pembahasan yang selanjutnya, masuk pada beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dari penggunaan infografis berikut ini.
1. Meningkatkan brand awareness

18
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Infografis juga dapat dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan brand


awareness dari produk bisnis anda. Dengan cara, menyisipkan
logo brand perusahaan anda supaya pembaca dalam mengenal dan mengetahui
logo anda dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan optimalisasi SEO
Setelah banyak pembaca yang mengenal brand miliki anda, selanjutnya melakukan
optimasi SEO dengan tepat. Anda dapat mulai dengan memposting dan melakukan
promosi mengenai infografis tersebut. Tambahan backlink juga sangat bermanfaat
untuk mendukung performa dari SEO.
3. Mudah untuk dibagikan
Manfaat berikutnya adalah dapat membagikan infografis secara lebih mudah dengan
menempelkan pada blog atau artikel. Secara otomatis, pengunjung juga dapat
membagikannya melalui jejaring sosial yang sering digunakan, seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram.
4. Menumbuhkan minat membaca
Tampilan yang menarik juga dapat meningkatkan minat pembaca. Cara untuk
menumbuhkan hal tersebut dengan memperbaiki tampilan visual akan terlihat
lebih user friendly dan tidak membosankan saat dibaca.
5. Sebagai media promosi yang efektif
Audiens cenderung lebih menyukai konten yang dibuat lebih sederhana, namun
konteks yang dicapai sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya infographic,
maka membuka peluang untuk melakukan promosi secara lebih efektif dan efisien.
SUMBER
Jackson, Paul. 2000. The Pop-Up Book. Singapore: Anness Publishing Limited.
Library Exhibit Explores the Art, Science, and History of Anatomical Illustration 2011. (diakses
pada 20 Agustus 2013, 10.11 WIB)
Parker, Steve. 1997. Jendela Iptek Seri 9: Tubuh Manusia. (Terjemahan oleh: Pusat
Penerjemahan PSUI). Jakarta: PT. Balai Pustaka (Persero).
Rubin, Ellen G.K. Tahun tidak diketahui. Pop-up and Movable Books In the Context of
History. (from the catalog of Ideas in Motion exhibit @ SUNY-New Paltz, NY April, 2005). (diakses
pada 16 September 2013, 17.24 WIB)
Rubin, Ellen G.K. Tahun tidak diketahui. Timeline History of Movable Books . (diakses pada 18
Agustus 2013, 05.10 WIB)
https://www.sekawanmedia.co.id/cara-membuat-infografis/

19
SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK | Tahun Ajaran 2021—2022

Lampiran 3: LKPD Pertemuan 2


Setelah Kalian menulis sebuah teks laporan hasil observasi, bacalah kembali teks yang
Kalian buat dengan seksama! Buatlah scrap book/ pop up/ infografis berdasarkan teks
tersebut! Ingatlah untuk tetap memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dalam
teks laporan hasil observasi!

20

You might also like