Professional Documents
Culture Documents
Laporan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021
Laporan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dengan sinergi dan dukungan dari segenap pemangku kepentingan, patut kita syukuri tingkat inklusi keuangan di Indonesia mengalami peningkatan dari sisi kepemilikan akun, 65,4%
penduduk dewasa tercatat telah memiliki akun pada lembaga keuangan formal dan dari sisi penggunaan produk dan layanan keuangan formal, tercatat 83,6% masyarakat telah
mengakses produk dan layanan keuangan formal. Capaian ini juga diikuti dengan kemajuan tingkat inklusi keuangan pada berbagai kelompok berdasarkan demografi, geografi, maupun
tingkat pendapatan.
Sejalan dengan tren positif inklusi keuangan, keuangan digital yang tumbuh signifikan memiliki peranan dalam pemulihan ekonomi nasional karena membantu masyarakat beralih dari
transaksi keuangan berbasis tunai ke transaksi dengan platform digital yang lebih aman, murah dan cepat serta memperluas akses ke beragam produk dan layanan keuangan. Dalam
beberapa tahun terakhir, pengguna uang elektronik terus tumbuh secara eksponensial dan menjadi dua kali lipat pada tahun 2021 serta berkontribusi besar terhadap akses keuangan yang
meningkat 11,7 poin persen. Melalui berbagai program yang mendukung peningkatan kualitas dan akses layanan keuangan, diharapkan target tingkat keuangan inklusif sebesar 90%
pada tahun 2024 dapat terwujud.
Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan survei ini, terutama Bank Indonesia, Lembaga Demografi Universitas Indonesia, dan RISE
Indonesia. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Menteri/Kepala Lembaga anggota DNKI atas sinergi yang erat sehingga perluasan akses keuangan dapat dinikmati seluruh
masyarakat.
Akhir kata, semoga Laporan Hasil Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah satu rujukan utama yang berkualitas bagi pemangku
kebijakan dan pemangku kepentingan terkait untuk menyusun langkah sinergis dan kolaboratif dalam rangka mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia sebagai bagian dari upaya
pemulihan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan ridho-Nya,
pelaksanaan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 telah dapat diselesaikan dengan baik. Kegiatan ini merupakan salah satu wujud
koordinasi, sinergi, dan kontribusi nyata Bank Indonesia bersama Kementerian/Lembaga terkait dalam wadah Dewan Nasional
Keuangan Inklusif (DNKI).
Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 diselenggarakan atas kerja sama Bank Indonesia dengan Sekretariat DNKI pada November
hingga Desember 2021 mencakup pengukuran tingkat penggunaan berbagai produk dan layanan keuangan formal oleh penduduk
dewasa Indonesia. Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 merupakan kelanjutan dari Financial Inclusion Insight Indonesia 2020.
Survei ini dilakukan di 34 provinsi, dengan total sampel sebanyak 7.500 responden dan response rate sebesar 99,7%. Hasil survei
menunjukkan indeks keuangan inklusif telah mencapai 83,6%, mendekati target pemerintah sebesar 90% di tahun 2024. Hal ini
mencerminkan bahwa seluruh indikator kunci kesiapan masyarakat menuju inklusi keuangan terus meningkat.
Upaya Bank Indonesia untuk meningkatkan inklusi keuangan dilakukan dari sisi supply dan demand. Dari sisi supply, Bank Indonesia
menyiapkan infrastruktur sistem pembayaran ritel berbasis digital yaitu BI-FAST dan QRIS yang beroperasi 24/7 serta menerbitkan
ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Sementara di sisi demand dilakukan pengembangan UMKM
berdasarkan tiga pilar yaitu korporatisasi, capacity building, dan perluasan akses layanan keuangan, dengan mendorong on-boarding
UMKM menuju UMKM Digital dan UMKM Ekspor.
Percepatan digitalisasi pasca pandemi COVID-19 menjadi game changer dalam pemulihan ekonomi melalui peningkatan akses keuangan serta ekonomi. Kondisi ini
menjadi momentum bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong agenda transformasi digital dalam upaya mencapai inklusi keuangan serta inklusi ekonomi.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut mendukung kelancaran pelaksanaan Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021. Besar
harapan kami hasil survei ini dapat menjadi alat evaluasi dan pemacu kita untuk menuju inklusi ekonomi yang berkelanjutan. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya dan melindungi setiap langkah kita untuk berkarya dan memajukan perekonomian Indonesia.
DAFTAR ISI
Metode Survei dan Karakteristik Responden 7
Program Bantuan dan Jaminan Sosial untuk Memperluas Akses Keuangan Formal 69
4
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1 Secara umum tingkat inklusi keuangan di Indonesia terus menunjukkan tren peningkatan. Dari sisi kepemilikan akun, 65,4% penduduk tercatat
memiliki akun pada lembaga keuangan formal atau mengalami pertumbuhan sebesar 3,7 persen poin dibanding tahun sebelumnya. Dari sisi
penggunaan produk dan layanan keuangan formal, tercatat 83,6% masyarakat telah mengakses produk dan layanan keuangan formal.
2 Walaupun telah terjadi perbaikan kondisi inklusi keuangan di antara kelompok masyarakat yang cukup substansial, namun kesenjangan tingkat
inklusi antar kelompok masih terjadi. Kesenjangan kepemilikan akun antara perkotaan dan perdesaan masih cukup tinggi sebesar 20,8 persen
poin. Kepemilikan akun diperkotaan sebesar 74,8% dibandingkan di perdesaan yang baru mencapai 54,0%. Sementara penggunaan produk
dan layanan keuangan formal penduduk perkotaan mencapai 89,1%, lebih tinggi dibandingkan perdesaan yang sebesar 77,0%.
3 Tingkat kepemilikan akun dan penggunaan layanan keuangan formal di Pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan luar Jawa. Tingkat kepemilikan
akun di Pulau Jawa sebesar 67,0%, sementara luar Jawa sebesar 63,3%. Tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan formal di Pulau
Jawa lebih tinggi 3,1 persen poin yaitu 85,0% dibandingkan luar Jawa yang sebesar 81,9%.
4 Kelompok laki-laki memiliki tingkat kepemilikan akun lebih tinggi sebesar 67,7% dibandingkan perempuan sebesar 63,0%. Kelompok
perempuan yang menggunakan produk dan layanan keuangan formal sebesar 84,7% lebih tinggi dibanding laki-laki yang sebesar 82,6%.
5 Dalam beberapa tahun terakhir, pengguna uang elektronik terus tumbuh secara eksponensial menjadi dua kali lipat sebesar 23,4% serta
berkontribusi besar terhadap akses keuangan yang meningkat 11,7 persen poin. Sebanyak 68,4% pengguna uang elektronik berbasis kartu
memanfaatkan untuk membayar tagihan dan 34,7% untuk pembelian. Sementara uang elektronik berbasis server lebih banyak digunakan untuk
membeli barang (68,2%), mengirim/menerima uang (33,2%), dan membayar tagihan (31,1%), serta lebih populer di kalangan kelompok umur
18-25 tahun dan tinggal di perkotaan.
6 Sembilan dari sepuluh pemilik usaha sudah terinklusi dari sisi kepemilikan akun dan penggunaan produk dan layanan keuangan formal. Namun
demikian, hampir dua pertiga pemilik usaha belum memanfaatkan pembiayaan dari lembaga keuangan formal, dan sekitar 5,3% masih
mengakses sumber pembiayaan informal.
5
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7 Adopsi teknologi keuangan digital terutama didorong oleh pandemi Covid-19 serta komposisi demografi dimana proporsi kelompok umur
muda cukup besar menjadi pendorong utama bagi peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi
keuangan digital telah meningkatkan akses masyarakat kepada produk dan layanan keuangan formal terutama penggunaan uang
elektronik. Program bantuan dan perlindungan sosial pemerintah dalam bentuk non tunai juga berkontribusi terhadap peningkatan
kepemilikan akun kepada masyarakat berpendapatan rendah.
8 Dampak dari pemulihan ekonomi tercermin dari semakin meningkatnya intensitas akses masyarakat terhadap produk dan layanan
keuangan formal, walaupun tidak terdapat kenaikan nilai nominal transaksinya. Masyarakat juga semakin sering memanfaatkan platform
jual beli online melalui marketplace (43,3%) dan sosial media (26,2%). Namun cara pembayaran yang dilakukan masih didominasi melalui
Cash-on-Delivery/COD (35,4%) dibanding melalui uang elektronik (11,8%) maupun rekening bank (12,6%).
9 Akses pada lembaga keuangan bank dan nonbank terus meningkat seiring pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Layanan bank
masih merupakan lembaga penyedia jasa keuangan yang dominan dan penggunaannya meningkat 7,2 poin persen (dari 61,4% pada tahun
2020 menjadi 68,6% pada tahun 2021). Namun demikian, sekitar 7 dari 10 masyarakat masih memanfaatkan keuangan informal walaupun
sebagian telah memiliki akun pada lembaga keuangan formal.
10 Titik akses layanan keuangan semakin menjangkau masyarakat, terlihat dari semakin dekat dan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan
masyarakat untuk mengakses titiklayanan keuangan formal, khususnya pada ATM dan Agen Bank. Secara umum jarak dan waktu yang
dibutuhkan masyarakat untuk mengakses titik layanan keuangan tersebut, yaitu <1 KM dan <15 menit.
11 Penggunaan masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah tercatat mengalami peningkatan dan didominasi oleh kelompok
masyarakat yang tinggal di perkotaan dan yang tinggal di luar Pulau Jawa. Penggunaan produk bank syariah mengalami peningkatan dari
6,9% menjadi 7,8%. Kenaikan ini diikuti pula dengan meningkatnya penggunaan lembaga keuangan mikro syariah/LKMS baik untuk
tabungan dan pembiayaan.
6
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
7
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
METODOLOGI
1. Survei FFI gelombang 6 tahun 2021 ini menggunakan metode Multistage Random Sampling. Survei dilakukan di 34 Provinsi.
2. Kerangka sampel menggunakan data Potensi Desa (Podes) 2018 yang memuat informasi terstruktur hingga tingkat desa.
3. Target sample: Penduduk umur 15 tahun ke atas anggota rumah tangga, dengan total sample (n) = 7.500 (dengan response rate
99,6%).
4. Prosedur Multistage Random Sampling:
a. Di setiap provinsi dipilih 2–14 kab/kota, dengan metode Proportional Probability to Size (PPS). Provinsi dengan jumlah penduduk
besar akan memiliki sample besar.
b. Di setiap kabupaten terpilih diambil 3 kecamatan.
c. Di setiap kecamatan diambil 2 desa.
d. Di setiap desa, dipilih 10 rumah tangga secara secara systematic random dari satuan lingkungan setempat (RT) terpilih.
5. Hasil survei dilakukan pembobotan untuk menggambarkan kondisi populasi seluruh Indonesia.
6. Proses perhitungan bobot menyesuaikan proporsi sampel di tingkat kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
7. Setelah bobot wilayah diperoleh kemudian dikontrol dengan karakteristik jenis kelamin dan umur.
8. Pelaksanaan pengumpulan data dimulai dari 29 November hingga 24 Desember 2021.
A Kelurahan/Desa A
A Kecamatan A B Kelurahan/Desa A
A Kabupaten/Kota A
C Kelurahan/Desa B
A PROVINSI B Kecamatan B
A 1 RT = 10 Rumah Tangga
B Kabupaten/Kota A A Kecamatan A
B 1 RT = 10 Rumah Tangga
8
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
50,3 49,9 49,7 50,1 2020 Menurut jenis kelamin, tahun 2021 sebanyak 49,9%
2021 responden merupakan laki-laki dan sisanya
perempuan, hampir sama dengan tahun 2020.
LAKI-LAKI PEREMPUAN
56,9 54,8
43,1 45,2 2020 Menurut tempat tinggal, tahun 2021 sebanyak 54,8%
2021 tinggal di perkotaan, proporsinya lebih rendah dari
2020 dan 45,2% tinggal di daerah perdesaan,
PERKOTAAN PERDESAAN
proporsinya lebih tinggi dari 2020.
29,9 2020
24,1
21,1
18,1 2021
6,6
Struktur umur responden didominasi oleh umur 36
6,1 16,8 20,3 29,9 26,8
tahun ke atas dengan persentase lebih dari 50% baik
15-17 18-25 26-35 36-50 51+
pada tahun 2020 maupun 2021.
dalam Persen 9
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Karakteristik Sosio-Ekonomi n %
Pendidikan
Tingkat pendidikan didominasi oleh responden Tidak/blm tamat SD 634 8,5
berpendidkan SLTA ke atas (termasuk diploma dan SD sederajat 1.456 19,4
universitas mencapai (52%). SMP sederajat 1.489 19,9
SLTA sederajat 2.852 38,0
Masih ada sekitar sepertiga responden (28%) Diploma/Univ 1.059 14,1
berpendidikan SD ke bawah. Sekolah informal lainnya 10 0,1
Total 7.500 100
Kegiatan Utama
Berdasarkan kegiatan utama 12 bulan terakhir, Bekerja 4.511 60,1
sebagian besar (60%) responden ‘bekerja’, sisanya Mengurus rumah tangga 1.724 23,0
masuk dalam bukan angkatan kerja (mengurus rumah
Sekolah 753 10,0
tangga, sekolah, pensiunan).
Pensiunan 213 2,8
Lainnya 298 4,0
Total 7.500 100,0
10
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
IKHTISAR
INKLUSI
KEUANGAN
12
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
81,4 83,6
78,8
70,3 70,0 69,6
61,7 65,4
55,7
Kepemilikan akun Penggunaan Produk atau Layanan Jasa Keuangan Penggunaan Produk atau Layanan Jasa Keuangan
Formal tidak termasuk BPJS Formal termasuk BPJS
2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
13
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia 2018 s.d. 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
85,0 81,9
89,1
74,8 77,0 67,0 63,3
54,0
Kepemilikan Akun Penggunaan Produk dan Layanan Keuangan Kepemilikan Akun Penggunaan Produk dan Layanan Keuangan
Formal terma suk BPJS Formal terma suk BPJS
86,3
74,9
Berdasarkan Status 71,0
Ekonomi 46,9
Berpendapatan Rendah (n=1750)
Berpendapatan Menengah ke Atas (n=5750)
Dalam persen 15
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dalam persen
16
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
41,8
38,4
27
24,1
22,2
2014 (n=6000) 2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
17
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
28,5
13,0
8,9
4,0
Dalam persen
18
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
46,2
37,2
26,5
22,0
15,9 15,2 14,9
13,1
10,9 12,8 11,9 10,9 10,6
8,3
5,9 5,5 5,2 3,9
2,4
0,5 1,7
Tabungan/Deposito/Giro Bank Uang elektronik Basic Saving Account Tabungan/Simpanan Simpanan/Pinjaman/
Koperasi Pembiayaan
Lembaga Keuangan Mikro
15-17 Tahun (n=459) 18-25 Tahun (n=1261) 26-35 Tahun (n=1525) 36-50 Tahun (n=2243) 51 Tahun ke atas (n=2012)
Dalam persen 19
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
49,2
32,3
24,7
14,8
11,2
8,6 9,3
3,8 4,3
33,1 33,2
59,4
56,3
43,1 43,9
30,7
22,1 24,8 20,5
15,0 15,3 13,2 16,9 14,8
11,5 11,1 12,2 10,1 11,4 11,1
6,8 6,3 4,5 6,4
2,0
Dalam persen
22
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
71,6 72,8
57,9
34,7 36,7
27,7 30,0
23,7
15,2 14,2
10,5 11,7 12,4 11,7 10,6
8,7 8,9 8,9
4,0 5,6
23
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
61,4
TREN PENGGUNAAN PRODUK Bank
68,6
45,8
DAN LAYANAN LEMBAGA BPJS (Ketenagakerjaan dan Kesehatan)
61,7
• Produk dan layanan bank, BPJS, uang Asuransi (Tidak Termasuk BPJS
Kesehatan)
6,8
11,7
elektronik, merupakan produk dan layanan yang
20,5
paling umum digunakan. Multifinance
8,6
• Penggunaan produk dan layanan uang elektronik, Pensiun (Tidak Termasuk BPJS
Ketenagakerjaan)
2,0
6,0
dana investasi, pensiun, dan PT. Pos mengalami
0,4
peningkatan lebih dari dua kali lipat. Dana Investasi
2,4
0,3 Dalam persen
Pinjaman Online
1,1
53,9
TREN AKSES PADA PRODUK Tabungan/Deposito/Giro
75,0
2,7
Uang Elektronik*
39,8
• Penggunaan seluruh produk dan
layanan perbankan mengalami Pinjaman dengan Agunan
7,8
1,2
Pinjaman tanpa Agunan
2,7
48,0
32,8
19,0 15,7
Tabungan/Deposito/Giro Bank Kartu ATM/debit/kredit Uang Elektronik Pinjaman dari bank Internet Banking/Mobile Banking Basic Saving Account/BSA
(n=6868)
LAYANAN BANK
78,4
66,2 62,6 57,8
15,9
Tra nsfer melalui bank umum dan BPR Penarikan uang/dana Penyetoran uang/dana Pembayaran melalui fasilitas bank Topup di bank
(n=5412)
Dalam persen 26
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
44,1 44,8
43,9
39,4
27
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Tabungan/Deposito/Giro Kartu ATM/Debit/Kredit Uang Elektronik Pinjaman Internet/Mobile/SMS Basic Saving Account
Bank Banking
Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380)
76,7
66,1
58,9 56,5 54,9
Tabungan/Deposito/Giro Kartu ATM/Debit/Kredit Uang Elektronik Pinjaman Internet/Mobile/SMS Basic Saving Account
Bank Banking
Perkotaan (n=4109) Pedesaan (n=3391)
Dalam persen 28
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
55,4 57,9
48,5 45,0 47,0
42,4
38,1
28,8
11,3 11,7
JENIS KELAMIN
22,3
51 Tahun keatas
26,5
• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki 36-50 Tahun
31,8
Dalam persen
30
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Laki-laki (n=3739) Perempuan (n=3761) 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun keatas
(n=459) (n=1260) (n=1524) (n=2243) (n=2012)
Tabungan Kartu ATM/debit/kredit Pinjaman
Tabungan Kartu ATM/debit/kredit Pinjaman
Internet/mobile/SMS banking Uang elektronik * Basic Saving Account/BSA
Internet/mobile/SMS banking Uang elektronik * Basic Saving Account/BSA
65,7 67,9
21,5 22 21,4
17,6
13,3 1516,7
9,7 10,9 9
5,2
2,2
Laki-laki (n=3739) Perempuan (n=3761) 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun keatas
(n=459) (n=1261) (n=1524) (n=2243) (n=2012)
Tra nsfer Penarikan Penyetoran Pembayaran Top-up
Tra nsfer Penarikan Penyetoran Pembayaran Top-up
Dalam persen 32
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
74,0
63,2
57,2
51,0 49,6
32,7
25,3
21,3 21,1
14,7 14,3
5,4
Dalam persen
33
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
62,7
53,6
49,8
39,7
36,1
28,8
25,2
15,2 14,0
3,3
Dalam persen
34
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
27,8
LAYANAN PERBANKAN Jasa kemasyarakatan, Sos&Perorangan
Industri Pengolahan
10,2
30,7
35
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Dalam persen
36
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
59,7
57,5
54
51,2 50,1
48,7 46,9 48,3
46,8
36,5
22,9
Jawa (n=4120) Luar Jawa Perkotaan Perdesaan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun ke Laki-laki Perempuan
(n=3380) (n=4109) (n=3391) (n=459) (n=1261) (n=1525) (n=2243) atas (n=2012) (n=3739) (n=3761)
GEOGRAFIS WILAYAH KELOMPOK UMUR JENIS KELAMIN
Dalam persen
37
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
LAYANAN NONBANK
62,3
45,5
13,9
9,7 9,5 7,5 6,6
Pembayaran Tagihan/Asuransi Transfer melalui Pos Membeli atau Menjual Pengisian / Top-up Membeli, Menjual, dan Menerima Membeli atau Menjual Obligasi Membeli atau Menjual SRI
melalui PT Pos Saham/Menerima Dividen dari Uang Elektronik Dividen dari Reksadana (ORI) (termasuk Syariah)
Saham
(n=1056)
Dalam persen 38
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
84,2 84,7
55,2
50,4 49,6
44,8
34,5 31,0
28,8
22,8 20,5 24,9
20,4
13,5 15,8 15,3
3,0 0,5
laki-laki Perempuan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun 51 Tahun ke Berpendapatan Berpendapatan
atas rendah menengah ke
atas
Produk Non Bank (n=3499) Layanan Non Bank (n=1056)
Dalam persen
39
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Produk Nonbank Berdasarkan Jenis Kelamin Produk Nonbank Berdasarkan Status Ekonomi
22,0 19,3
19,9 18,5 17,4 17,3
10,8 11,2 12,5 11,9 14,2 11,0
13,3 10,4 11,1 11,6 13,1 13,7
7,6 7,6 5,5 7,3
4,4 1,9
Layanan Nonbank Berdasarkan Jenis Kelamin Layanan Nonbank Berdasarkan Status Ekonomi
10,3 10,3
7,2 7,3 6,8
5,6 5,2
3,9
2,5
1,7 1,6 1,2
0,1
1,3 1,0 0,9 1,9 1,4 0,5 1,3 0,1 0,7 0,2
1,6
0,0
1,4
0,0
1,7
Dalam persen 40
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
15-17 Tahun (n=459) 18-25 Tahun (n=1261) 26-35 Tahun (n=1525) 36-50 Tahun (n=2243) > 51 Tahun (n=2012)
UE (termasuk Pospay) Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
15 s.d. 17 Th (n=459) 17 s.d. 25 Th (n=1261) 26 s.d. 35 Th (n=1525) 36 s.d. 50 Th (n=2243) 51+ Th (n=2012)
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Tra nsfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Me mbeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Me mbeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Me mbeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI)
Me mbeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset
Dalam persen
41
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380) Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380)
Dalam persen
Uang Elektronik (tmsk. Pospay) Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun Uang Elektronik (tmsk. Pospay) Simpanan Pinjaman Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Layanan Nonbank berdasarkan Jawa-Luar Jawa dan Perkotaan-Perdesaan
12,5
9,2 8,2 8,0
6,8 5,9 4,3 4,5
0,5 1,6 0,2 2,4 2,5 2,0 2,2 3,3 1,9 0,4 0,3 0,0
Dalam persen
43
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Berusaha Sendiri (n=1427) Berusaha dibantu buruh Buruh/Karyawan/Pegawai Pekerja bebas di Pekerja keluarga/tak dibayar
dibayar/tidak dibayar(n=417) (n=1662) pertanian/nonpertanian (n=910) (n=96)
UE (termasuk Pospay) Simpanan Pinjaman (LKM dan Koperasi) Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Akses terhadap Layanan Nonbank Berdasarkan Status Pekerjaan
29,1
15,1 11,8 9,3 15,814,9
10,1 6,3 4,2 2,1
5,3 1,3 2,1 4,1 2,1 2,1 2,1 3,1 4,5 3,1 2,8 3,1 2,6 2,2 1,3 1,0 1,3 2,1 1,0 2,1 1,0
1,0 0,4 0,4 0,6
Berusaha Sendiri (n=1427) Berusaha dibantu buruh Buruh/Karyawan/Pegawai (n=1662) Pekerja bebas di Pekerja keluarga/tak dibayar (n=96)
dibayar/tidak dibayar(n=417) pertanian/nonpertanian (n=910)
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Tra nsfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Me mbeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Me mbeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Me mbeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI)
Me mbeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset
Dalam persen 44
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pertanian, Kehutanan, Perikanan (n=876) Industri Pengolahan (n=418) Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Jasa Kemasyarakatan (n=1091)
Makan dan Hotel (n=1361)
UE (termasuk Pospay) Simpanan Pinjaman (LKM dan Koperasi) Pergadaian Asuransi Dana Pensiun
Akses terhadap Layanan Nonbank Berdasarkan Lapangan Pekerjaan
15,9
9,3 10,2 10,0
7,1 6,5
5,3 5,1
3,6 2,6 2,8 2,0 2,1
1,6 1,5 1,1 1,4 1,1 1,4 0,5 0,5 0,5 1,2 1,2 0,5 0,3 0,8 1,6
Pertanian, Kehutanan, Perikanan (n=876) Industri Pengolahan (n=418) Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan Jasa Kemasyarakatan (n=1091)
dan Hotel (n=1361)
Dalam persen
Pembayaran Tagihan/Angsuran melalui Pos Tra nsfer melalui Pos
Pengisian Ulang/Top up uang elektronik Me mbeli/Menjual Saham atau Menerima dividen dari Saham
Me mbeli/Menjual Obligasi misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) Me mbeli/Menjual Sukuk Ritel Indonesia/Obligasi Syariah Ritel Indonesia (SRI)
Me mbeli, Menjual, atau Menerima Dividen dari Reksa Dana dari Perusahaan Manajer Investasi/Manajemen Aset
45
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TITIK
AKSES
JANGKAUAN
46
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INKLUSI
KEUANGAN
DIGITAL
49
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
11,7
4,7
0,4 0,9
0,1
2014 (n=6000) 2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
50
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Tahun 2014, 2015, 2016, 2018, 2020, dan 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
42,9
33,5
25,6
21,1
14,4 12,6
8,7 10,2 9,8
5,9 5,6 3,1
1
Counter/Mini ATM Internet/Mobile Agen Bank Teller di Bank Driver Lainnya Counter/Mini ATM Internet/Mobile Teller di Bank Agen Bank Stasiun/Tol Lainnya
Market Banking Market Banking
n=1757 n=1308
Setoran Uang Elektronik Berbasis server
46,1
42,9
33,5
29,6
20,6 21,1
16,6
8,7 10,2
6,7 5,9
3,0 1,0 0,7
0,0 0,0
Counter/Mini Market ATM Internet/Mobile Banking Agen Bank Teller di Bank Driver PT Pos Lainnya
34,7
Pembayaran Tagihan (tol, parkir, listrik, Pembelian (kebutuhan sehari-hari seperti Tarikan Tunai Tra nsportasi (Bus, KRL, Tol, dll) Lainnya
telepon, dll) min uman, makanan, dll)
n=1308
33,2 31,1
25,1
Dalam persen
52
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
30,3
14,7
5,6 4,7
1,2
Belum/tidak pernah ATM Counter/Mini Market Agen Bank Teller di Bank Lainnya
melakukan penarikan n=1757
Dalam persen
53
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
34,2
31,1
25,4 24,8 27,2
22,7 22,0
14,5 16,1 16,2 15,9 14,1 12,7 10,6 11,0 12,2
7,9 5,9 6,1
1,4 1,1
15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 51 Tahun Perkotaan Perdesaan Laki-Laki Perempuan Berpendapatan Berpendapatan
(2020 n=502, (2020 n=1371, (2020 n=1596, (2020 n=2268, (2020 n=1836, (2020 n=4310, (2020 n=3264, (2020 n=3806, (2020 n=3768, Rendah Menengah ke
2021 n=459) 2021 n=1261) 2021 n=1525) 2021 n=2243) 2021 n=2012) 2021 n=4108) 2021 n=3391) 2021 n=3739) 2021 n=3761) (2020 n=340, Atas
2021 n=1750) (2020 n=7234,
2021 n=5750)
Kelompok Umur Geografi Jenis Kelamin Status Ekonomi
2020 2021
Dalam persen 54
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
25
20
15
10
0
Laki-Laki Perempuan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 51 Tahun Perkotaan (n=4108) Perdesaan Berpendapatan Berpendapatan
(n=3739) (n=3761) (n=459) (n=1261) (n=1525) (n=2243) (n=2012) (n=3391) Rendah Me nengah ke Atas
(n=1750) (n=5750)
Jenis Kelamin Kelompok Umur Geografi Status Ekonomi
55
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
2015 (n=6060) 2016 (n=6060) 2018 (n=6695) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
56
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Tahun 2015, 2016, 2018, 2020, dan 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
95,6 94,8
91,7 92,2 91,8
87,1 88,2 88,8 88,0
82,3 81,8 82,9
79,3 77,1 79,4 76,9
73,3 72,6
64,9 66,9
55,6
45,3
2020 2021 (2020 (2021 (2020 (2021 2020 (2021 (2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021 2020 2021
(n=3806) (n=3739) n=3768) n=3761) n=4310) n=4109) (=n3264) n=3391) n=340) (n=1750) (=n7234) (n=5750) (n=502) (n=459) (n=1371) (n=1261) (n=1596) (n=1525) (n=2268) (n=2243) (n=1836) (n=2012)
Laki Perempuan Perkotaan Pedesaan Berpendapatan Berpendatapan 15-17 Th 18-25 Th 26-35 Th 36-50 Th 51+ Th
Rendah me nengah atas
Jenis Kelamin Geografis Status Ekonomi Kelompok Umur
Dalam persen
57
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
63,8
30,3 29,4 38,5
14,5 17,6 10,1 11,8
2,8 6,2 7,5 4,5 3,1
Paket data (internet) bersama dengan telepon dan SMS (n=5351) Hanya telepon dan SMS (n=872) Tidak tahu (n=17)
Dalam persen
58
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Sangat Bisa Lumayan Bisa Sedikit Bisa Tidak Bisa Tidak Tahu
* Catatan: Hanya ditanyakan pada responden yang menggunakan HP secara bersama
(n=1205)
Dalam persen 59
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
MASYARAKAT
UNBANKED
60
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Indikator Kunci Kesiapan Kepemilikan Akun diantara Penduduk yang Tidak Memiliki Akun
87,8 89,7
81,1
65,8
49,8
45,7
Memiliki KTP Memiliki Smartphone Tinggal kurang dari 1 km dan kurang dari 15 menit dari
lembaga keuangan
26,4
17,1 13,0
6,2
Tidak membutuhkan Tidak memiliki informasi Petugas bank tidak Petugas bank tidak Fitur/fasilitas BSA tidak Formulir pendaftaran Tidak percaya dengan
yang cukup mengenai menawarkan tabungan memberikan informasi lengkap terlalu panjang bank tersebut
tabungan tersebut tersebut tentang tabungan
tersebut
n=905
Dalam persen 64
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 5 (N = 7.574, 15+), Oktober-Desember 2020; Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
11,6
1,4
0,6
68,7
31,3
3,1
59,1
Teman, Keluarga, Kerabat, Warung 2,7
22,2
6,9 6,9
68
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
52,4
Bantuan Tunai Bantuan Nontunai
n=3929
48,9 51,1
47,6
Saat ini memiliki Tabungan/Deposito/Giro Bank Saat ini tidak memiliki tabungan/deposito/giro bank
n=3929
Dalam persen
Ya Tidak
n=7500 69
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
53,7
Jawa Luar Jawa Bantuan Pangan Program Keluarga Harapan BLT / Tunai Pendidikan (Beasiswa, Bantuan Lainnya (Token
(n=4120) (n=3380) Nontunai/Sembako (PKH) Nontunai Kuota Internet, KIP) Listrik, Bantuan Gempa,
Menerima Bantuan Sosial Stimulan)
Jawa Luar Jawa
Tidak Menerima Bantuan Sosial n=7500
Dalam persen
70
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
48,9
23,8
18,4
9,8
5,4
Rp
DUKUNGAN KEPADA PEMILIK
USAHA DALAM MENDORONG
PERCEPATAN INKLUSI KEUANGAN
72
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
29,9 71,2
70,1
6,2
0,3
Laki-Laki Perempuan 15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 51 Tahun Perkotaan Perdesaan Jawa Luar Jawa Berpendapatan Berpendapatan
rendah menengah ke
atas
JENIS KELAMIN KELOMPOK UMUR GEOGRAFI STATUS EKONOMI
Dalam persen
n=2243
74
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
62,3
37,7
5,3
Tidak memiliki pinjaman Memiliki pinjaman Tidak memiliki pinjaman Memiliki pinjaman
Pinjaman Formal Pinjaman Informal
n=2243
Dalam persen 76
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
17,4
14,7
9,5
6,3
4,5 4,1
3,5 3,3
2,0
1,1
Kredit dengan KUR Kredit Mikro Multifinance Kredit tanpa Kredit Kartu Kredit Gadai KPR Sewa
Jaminan Jaminan Kendaraan
n=2243
Dalam persen 77
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pemilikan Akun Bank Atas Nama Badan Usaha, Legalitas, dan Pemasaran
19,8
14,0
6,0
3,5
Memiliki Akun Bank atas Nama Badan Pendaftaran dan Kepemilikan NIB Penjualan Produk/Jasa melalui Penjualan Produk/Jasa melalui Media
Usaha Marketplace Sosial
n=2243
Dalam persen
78
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
DAMPAK COVID-19
TERHADAP
KEGIATAN KEUANGAN
79
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
15,0 16,4
13,4 12,8 12,8
4,6
1,1 2,1 1,5
ATM Agen Bank Minimarket atau Agen Teller Bank PT Pos Indonesia Lainnya
Pembayaran
2020 (n=4435) 2021 (n=5283)
Dalam persen
JUAL-BELI ONLINE
• Penduduk lebih banyak menawarkan/menjual barang/jasa berbasis media sosial dan mencari/membeli barang/jasa berbasis
marketplace.
• Penduduk lebih memilih menggunakan metode Cash on Delivery (COD) sebagai transaksi pembayaran jual-beli online.
26,2
12,1 15,6
Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Media
Marketplace Media Sosial Marketplace Sosial
Transaksi Pembayaran
35,4
12,6 11,8
7,7
2,3 0,7
Cash on Delivery (COD) Melalui Rekening Bank Sendiri Melalui Uang Elektronik Milik Melalui Minimarket atau Agen Melalui Rekening Milik Orang Lainnya
Sendiri Pembayaran Lain
Dalam persen
83
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
JUAL-BELI ONLINE
• Penduduk baik perempuan, laki-laki maupun masyarakat berpendapatan menengah ke atas banyak menggunakan platform jual/beli online baik
untuk menawarkan/menjual maupun mencari/membeli barang/jasa.
• Perempuan lebih banyak mencari/membeli barang/jasa berbasis marketplace, sementara laki-laki sedikit lebih banyak menawarkan/menjual
barang/jasa berbasis media sosial.
• Kelompok umur 18-35 tahun paling banyak memanfaatkan marketplace untuk memasarkan, membeli ataupun menjual barang/jasa.
15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 50 Tahun
Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Marketplace Menawarkan/Menjual Barang/Jasa berbasis Media Sosial Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Marketplace Mencari/Membeli Barang/Jasa berbasis Media Sosial
Dalam persen 84
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
16,9 18,5
11,8 10,6
7,1 5,9 5,5 5,9 5,2 7,0
3,8 3,9 2,0
1,0 0,5 1,3 0,2 0,8 1,2 0,6 0,3 0,1 0,6
15-17 Tahun 18-25 Tahun 26-35 Tahun 36-50 Tahun > 50 Tahun
Me lalui Rekening Bank Sendiri Me lalui Uang Elektronik Milik Sendiri Me lalui Minimarket atau Agen Pembayaran Me lalui Rekening Milik Orang Lain Cash on Delivery (COD) Lainnya
Dalam persen 85
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
INKLUSI
KEUANGAN
SYARIAH
86
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1,3
Bank: Pembiayaan 1,7
3,4
3,2
Bank: Tabungan/Deposito 4,6
4,0
1,6
Keuangan Mikro/LKMS: Pembiayaan 0,9
1,3
2,2
Keuangan Mikro/LKMS: Tabungan/Deposito 0,9
2,0
2018 (n=6595) 2020 (n=7574) 2021 (n=7500)
Dalam persen
*Dihitung berdasarkan pertanyaan pernah menggunakan tabungan, ATM/kartu kredit, pinjaman, uang elektronik, Lembaga keuangan mikro/syariah (survei 2021). Dihitung berdasarkan pertanyaan bank dan keuangan mikro
syariah/LKMS (survei 2020), dan pertanyaan bank Syariah, perusahaan pembiayaan/multi-finance, asuransi, program pensiun, Lembaga keuangan mikro/LKMS, pergadaian, perusahaan sekuritas, perusahaan investasi/manajemen aset,
dan koperasi (survei 2018)
87
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia 2018 s.d. 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Perkotaan (n=4109) Perdesaan (n=3391) Dalam persen Jawa (n=4120) Luar Jawa (n=3380)
88
Sumber: Survei Financial Inclusion Insights Indonesia Gelombang 6 (N=7500), November-Desember 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
Informasi lebih lanjut:
89
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
90
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
91