Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 48

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 Hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan merupakan suatu
perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin
yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan
besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan. (Muhimah
dan Safe’I, 2010). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang
dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana laporan pendahuluan keperawatan pada ibu hamil?
2. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil pada trimester 1-3?
3. Diagnosa apa saja yang muncul pada masa kehamilan?
4. Intervensi apa saja yang di implemintasikan pada kehamilan trimester 1-3?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagian-bagian pada laporan pendahuluan keperawatan ibu hamil .
2. Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester 1-3.
3. Mengetahui intervensi yang diberikan pada ibu hamil trimester 1-3.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (saifuddin,
Abdul Bani, dkk, 2011). Kehamilan adalah periode dimana ovum telah dibuahi dan
berkembang didalam uterus mengalami proses diferisiensi dan uterus berkembang sampai
bias menunjang sendiri kehidupan diluar uterus (Mochtar Rustam ; 1998).

Kehamilan normal merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin . lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung
dari hari pertama haid terakhir

Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama dimuali dari


konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari dari bulan ke empat sampai 6 bulan,
trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

1. Trimester 1
Kehamilan trimester 1 adalah periode pertama diukur mulai dari konsepsi
sampai minggu ke 12 kehamilan. Trimester pertama disebut sebagai periode
pembentukan karena pada akhir periode ini semua system organ janin sudah
berbentuk dan berfungsi.
2. Trimester 2
Kehamilan trimester ke 2 adalah kehamilan dengan usia 12-28 minggu
(sarwono prawirhardjo). Pendapat lain menyebutkan bahwa kehamilan trimester 2
adalah kehamilan dengan usia kehamilan 14-28 minggu (Kapita Selekta Kedokteran
Jilid 1,)
Kehamilan trimester 2 adalah kehamilan dengan usia kehamilan 12-28
minggu (dr. Rustam Mochtar. 1998). Pada trimester ke 2 ini kehamilan biasanya
sudah jelas , wanita denga keluarganya sudah mengatur kehamilan dan kunjungan
pertama /kedua sudah lengkap. Pada trimester 2, perut ibu sudah keliatan membesar.
Trimester ini dianggap sebagai masa kehamilan yang terbaik sebab ibu akan merasa
lebih nyaman. Perut belum terlalu besar sehingga ibu masih dapat melakukan
aktivitas keseharian, dimana rasa mual, lemas dan keluahan lainnya pada trimester
pertama akan hilang. Bahkan ibu merasa lebih energik.
Pada trimester ini terjadi quekening. Ketika ibu merasakan gerakan bayinya
pertama kali. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta kehadiran
makhluk baru dan hal ini seruing menyebabkan calon ibu memiliki dorongan
psikologis yang kuat.
3. Trimester 3

Kehamilan trimester 3 adalah kehamilan yang umur kehamilannya antara 28-


42 minggu (Kapita selekta Kedokteran),hal: 253). Pendapat lain mengatakan bahwa
kehamilan trimester 3 adalah kehsmilsn dimana umur kehamilan dari bulan ke 7-9
bulan (pelayanan Kesehatan Neonatal, hal: 89) Umur kehamilan trimester ketiga
antara 28-40 minggu (Sinopsis Obstetri Jilid 1, hal : 43). Kehamilan ini merupakan
waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagiai periode
penantian (perawatan Ibu Hamil, hal: 73).

Trimester 3 adalah dimana usia kehamilan seorang ibu 7-9 bulan atau
kehamilan memasuki minggu ke 28 sampai tiba waktu melahirkan (28-48 minggu).
Trimester 3 ditandai dengan krimaks kegembiraaan emosi karena kelhairan bayi.

Periode tenang tentang trimester ke-3 memfasilitasi suatu peiode aktif. Suatu
trimester yang lebih berorientasi pada realitas untuk orang tua yang menantikan
kelahiran anak. Ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester 3.

B. ETIOLOGI

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :


1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari
suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona
pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat
bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna
untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
C. Masa Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
1.  Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah masak.
Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada
rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan
embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan
lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal
daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan
mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat
pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh
sang ibu bagi pertumbuhannya.

2. Masa Embrio
          Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan
mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri – ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
          Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Umumnya
denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada minggu ke 16 sistem
musculoskeletal sudah matang dan  mulai minggu ke 28 janin bias bernafas. Minggu ke
32 janin mulai dapat menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke
38 badan janin akan mengisi selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 )

3. Masa  Janin
          Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa ini
ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa embrio serta
pertumbuhan tubuh yang cepat.
          Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga, kepala kira-kira setengah dari
PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata yang awalnya menghadap ke lateral
menjadi terletak di permukaan ventral, dan telinga mendekati letak definitifnya di
samping kepala. Gelung-gelung usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada minggu
ke-6, telah masuk kembali ke dalam rongga perut pada minggu ke 11. Pusat-pusat
osifikasi primer terdapat di tulang-tulang panjang dan tulang tengkorak pada minggu ke-
12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang sehingga dapat dilihat melalui
pemeriksaan USG. Pada bulan keempat dan kelima, janin memanjang secara cepat dan
PPB telah mencapai setengah dari panjang total bayi baru lahir. Janin dibungkus oleh
rambut halus yang disebut lanugo. Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan
dan keriput, disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa sistem
sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf pusat belum
berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir prematur sulit untuk bertahan
hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat badan banyak bertambah
khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai setengah dari berat badan cukup bulan).
Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya
endapan lemak di bawah kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit
dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dari
produk sekresi kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala mendapat ukuran
lingkar terbesar dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat
lahir (266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-
3400 gram, PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50
cm, dan lingkar kepala sekitar 34 cm. Ciri seks sudah jelas.
D. Tujuan Perawatan Pada Masa Prenatal

Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:


1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang
janin.
2.  Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
3. Menentukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana komplikasi
yang terjadi selam kehamilan.
4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi dengan
trauma dengan seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.
6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan bayi
agar dapat tumbuh dan kembang secara normal.

Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan
sosiologi kehamilan terhadap ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan hal-hal
dibawah ini, antara lain :
7. Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
8. Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat
memenuhi kebutuhan individualnya.
9. Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan
keluarganya.
10. Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu
menentukan pilihan berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
11. Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu
untuk memilih asuhan yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan
kelahiran.
12. Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
13. Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana
persalinan.
14. Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode
pemberian makan untuk bayi dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk
mendukung keputusannya.
15. Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana
atau secara perorangan.
16.   Bekerjasama dengan organisasi lain
E. PATOFISIOLOGI

1. Perdarahan sedikit/spotting

Kondisi ini terjadi 11 hari setelah kosepsi. Perdarahan atau spotting terjadi karena
corpun luteum tidak memproduksi cukup progesteron untuk menghentikan menstruasi,
sehingga keluar sedikit darah yang haid. Hal ini dapat terjadi satu atau dua kali. Ada pula
yang terus berlangsung selama kehamilan, meskipun jarang terjadi.

2. Mual dan Muntah (Morning sickness)

Mual dan muntah adalah masalah umum selama kehamilan, biasanya terjadi pada
pagi hari. Dimulai sekitar 8 minggu dan terakhir sampai 12 minggu. Gejala ini muncul
karena perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar estrogen dan kadar HCG
dalam darah. Pada trimester II mual dan muntah akan hilang dengan sendirinya.

Apabila mual dan muntah terlalu sering dan banyak maka disebut hiperemesis
gravidarum. Banyak ibu hamil yang merasa mual juga merasa keletihan, tetapi tidak
semua ibu hamil merasakan hal demikian. Hal ini dapat diatasi dengan mengajurkan
wanita hamil untuk menyelingi makanan pereda mual. Kegiatan rutinnya sehari-hari
dengan istirahat dan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
3. Sering kencing

Terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan. Ibu hamil akan mengalami sering buang
air kecil baik siang/malam. Hal ini karena rahim membesar menekan kandung kemil atau
adanya perubahan hormonal. Pada trimester III timbul lagi karena kepala janin mulai
turun ke bawah PAP, sehingga kandng kencing tertekan kembali.

a)  Hidroreter dekstra dan pielitis dekstra : Dalam kehamilan ureter kanan dan kiri
membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar
karena lebih banyak mengalami tekanan dibandingkan ureter kiri. Hal ini disebabkan
oleh karena uterus lebih sering memutar kearah kanan.
b) Poliuria Karena peningkatan sirkulasi darah diginjal saat kehamilan, sehingga filtrasi di
glomerolus juga meningkat lebih, lebih banyak dikeluarkan urea, asam urine, glukosa,
asam amino, asam folik dalam kehamilan.
c) Chloasma Gravidarum Berupa bintik-bintik hitam atau bercak hiperpigmentasi
kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan dahi. Chloasma di alami 50% -
70% wanita hamil, dimulai minggu ke-16 dan meningkat secara bertahap sampai bayi
lahir. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon MSH (Melanophore Stimulating
Hormone) yang dikeluarkan juga didorong oleh sinar matahari yang mengenai kulit.
d) Obstipasi Disebabkan karena reaksi otot halus diusus besar dengan adanya jumlah
progesteron yang meningkat reabsorbsi air di usus besar meningkat. Progesteron dan
penekanan terhadap perut oleh gerak kinerja yang menurun dalam saluran
pencernaan. Selain itu obstipasi juga disebabkan oleh hipoperistaltik (perlambatan
usus). Pilihan makanan yang tidak lazim, kurang cairan, disertai abdomen akibat
kehamilan dan pergeseran usus akibat kompresi.

F. ADAPTASI FISIOLOGIK REPRODUKSI


1. Trimester 1
a) Hari pertama

Minggu pertama adalah minggu periode menstruasi terakhir, meskipun


pembuahan belum terjadi. Janin berkembang didalam rahim ibu, perasaan mual, nyeri
punggung, lelah, perubahan mood, keram kaki, sering berkemih, dan konstipasi dapat
terjadi diawal kehamilan.

b) Hari ke-8

Jika berat badan ibu berada dalam batas normal sebelum kehamilan, ibu
memerlukan asupan kalori sebesar 2.200 kalori setiap harinya pada 13 minggu
pertama (trimester pertama).

c) Hari ke 15-17
Minggu ini ibu akan merasa lelah dan payudara mulai terasa tegang dan sakit.
Kedua hal tersebut merupakan pertanda awal kehamilan. Ibu juga dapat mengalami
ketidak seimbangan mood atau disebut ”bad mood” yang perubahan hormonal pada
ibu hamil. Setelah itu, mual dan morning sicknes dapat terjadi.

d) Minggu ke-4
Sama seperti minggu sebelumnya, ibu akan merasakan payudara yang terasa nyeri
dan membesar, letih, kontraksi Braxton hicks, sering berkemih, dan mual, serviks
(leher rahim) akan melunak dan berubah warna
e) Minggu ke-6

Ibu mungkin akan mulai merasa moody (sedih di satu waktu dan bahagia diwaktu
berikutnya), disebabkan oleh hormonal yang berfluktuasi. Perdarahan berupa bercak
merupakan hal yang wajar untuk di awal kehamilan.

f) Minggu ke-7
Ibu mulai merasa mual atau mengalami morning sickness. Mucus atau lender
yang terbentuk di pintu masuk dari kanalis servikal mulai berbentuk dan berfungsi
untuk melindungi rahim. Payudara ibu akan membesar dan terasa tidak nyaman.
Putting akan terasa lebih sensitif dan lebih nyeri dari biasanya. Areola-daerah gelap
disekitar puting akan menjadi semakin gelap dan adanya bintil-bintil (seperti saat kita
merinding) disekitar areola. Bintil ini dinamakan tuberkel Montgomery. Yaitu
kelenjar keringat yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola.
g) Minggu ke-8

Payudara ibu akan terus membesar sebagai persiapan untuk menyusui. Sedangkan
rahim ibu sekarang berukuran sebesar jeruk.

h) Minggu ke-9
Ibu akan mulai merasakan peningkatan dari lingkar pinggul, meskipun ibu masih
belum terlihat jelas sedang hamil.
i) Minggu ke-10
Gejala dari mual muntah dan morning sicknes mulai menurun. Meskipun begitu,
fluktuasi kadar hormonal di dalam tubuh masih menyebabkan ketidak stabilan
emosioanal atau mood yang naik turun pada ibu hamil.
j) Minggu ke-11
Minggu ini mual dan muntah ajan berkurang. Bebrapa keluhan selama kehamilan
selama konstipasi, heart burn, kembung, bersendawa, sakit kepala dan buang gas
yang berkaitan dengan perubahan hormone mulai dirasakan. Progesteron akan
merelaksasi otot polos ditubuh ibu.
k) Minggu ke-12
Rahim ibu saat ini teraba tepat diatas simpisis pubis atau dibawah tulang
kemaluan. Akan muncul garis vertical berwarna coklat kehitaman dikulit sepanjang
bagian tengah perut yang disebut dengan linea nigra. Jarring-jaring vaskuler dan
palmar eritema (kemerahan di telapak tangan).
2. Trimester 2
a) Uterus
1) Terus membesar (hipertropi sel-sel otot)
2) Bentuk oval
3) Kontraksi Braxton hieks sering terjadi
4) Fetus dapat di palpasi
b) Serviks
1) Terus memanjang
2) Lebih lembut
3) Mukus banyak
c) Vagina
1) Sel-sel otot hipertrofi
2) Mukosa tebal
3) Leokokhea
4) Ph asam ( 5,6-6,0 )
d) Tuba fallopi
1) Tidak mengalami perubahan
2) Degenerasi korpus luteum
e) Mammae
1) Duktus dan alveoli hipertrofi
2) Areola dan puting membesar dan hitam
3) Mulai sekresi kolostrum
3. Trimester 3
a) Rahim atau Uterus

Uterus semula biasanya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia


menjadi 1.000 gram, dengan panjang 20 cm dan dapat merusakan tanda turgor pada
saat dipalpasi. Pada minggu-minggu pertama isterus uteri mengadakan hipertrofi
sehingga istimus lebih panjang dan lunak. Yang disebut tanda hegar . sebagai
gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut :

1) Kehamilan 28 minggu, tinggi fundus uteri 3 jari diatas pusat ( 27 cm )


2) Kehamian 32 minggu , tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan processus
xyphoedeus ( 30 cm )
3) Kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah processus
xyphoedeus ( 33 cm )
4) Kehamilan 40 minggu, tinggu fundus uteri turun sehingga 3 jari di bawah
processus xyphoedeus , saat ini kepala sudah masuk PAP ( 30 cm )
b) Vagina dan vulva

Perubahan hormone estrogen mengakibatkan adanya


hypervaskularisasi meningkatnya reaksi leukhorea sehingga vulva dan vagina tampak
lebih merah, agak kebiruan ( livide ). Tanda ini disebut dengan tanda Chadwick.

c) Serviks uteri
Akibat kadar estrogen meningkat , dan dengan adanya
hypervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak dan mengeluarkan cairan
pervaginam lebih banyak yang disebut overculum.
d) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum graviditasis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, corpus luteum
akan mengecil setelah placenta terbentuk.
e) Mammae atau payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai
persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Keluarnya cairan dari payudara yaitu
colostrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein. Hiperpigmentasi
areola dan putting yang muncul akan keluar. Hormone yang mempengaruhi.
f) Estrogen
Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak semakin membesar. Tekanan serta syaraf akibat penimbunan lemak
dan air serta garam menyebabkan rasa sakit pada payudara.
1) Somatotropin
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara merangsang pengeluaran colostrum
pada payudara.

2) Progesterone
Menambah jumlah sel acinus pengeluaran ASI belum berlangsung karena
prolacktin belum berfungsi setelah persalinan. Hambatan prolactin tidak ada
sehingga membuat ASI dapat keluar dengan encer.
g) Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat-alat


tertentu akibat peningjkatan MSH ( Melanophore Stimulating Hormon ).
Hyperpigmentasi dapat terjadi di wajah, leher, alveolar mammae dan abdomen.

h) Sirkulasi darah

Volume darah semakin meningkat kira-kira 25% dimana jumlah serum


darah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah, Sehingga terjadi semacam
pengenceran darah ( hemodilusi ) dengan puncaknya pada usia 32 minggu, terjadi
supine hypotensive syndrome karena penekanan vena kava inverior.
i) System pernapasan
Pada kehamilan terjadi perubahan system respirasi untuk memenuhi
kebutuhan O2 dalam tubuh. Disamping itu terjadi gesekan diafragma karena
dorongan rahim yang membesar, sehingga pernapasan 2 kali lebih cepat.
j) Traktus digestivus
Akibat meningkatkan kadar estrogen perasaan enek ( nausea ) pada
kehamilan muda. Tonus-tonus otot traktus digestivus berkurang. Hal ini untuk
resorbsi tetapi menimbulkan obstipasi. Juga terjadi pengeluaran air liur berlebihan
yang disebut salviasi.
k) Abdomen
Munculnya kontraksi brakton hiks.

G. PERKEMBANGAN FETAL
1. TRIMESTER 1
a) sejak ovulasi hingga implantasi
sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi ( pembuahan ) berada di ampulla tuba
fallopi, sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri menjadi 2 sel,
dan seterusnya hingga terbentuk zigot dalam waktu 15 jam. Zigot terdiri dari 12-16
sel dan berbentuk mirip buah anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding
dari tuba fallopi ke rahim, dari hari kehari, sel-sel morula terus membelah dan
berkembang jadi embrio.
b) hari ke 10-11
embrio diperkirakan berukuran 0,1 – 0,2 mm
c) hari ke 15-17
embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm
d) hari ke 17 – 19
meningkat jadi sekitar 1,0 – 1,5 mm. cikal bakal sitem pembuluh darah dan system
syaraf mulai terbentuk. Pembentukan mata pun mulai terjadi, secara keseluruhan,
pada minggu ini sudah terdapat materi genetic, termasuk warna rambut, bentuk mata
dan intelejensi si calon bayi.
e) Minggu ke-4
Ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan system
peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski sangat sederhana. Cikal bakal
otak sudah bias dibedakan menjadi 3 bagian utama ( prosensefalon, mesensefalon,
dan rombensefalon ). Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi
cikal bakal tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal bakal
telinga sudah terlihat meski berupa gelembung. Plasenta atau yang biasa disebut ari-
ari juga terbentuk pada minggu ini.

f) Minggu ke-5
Embrio di perkirakan berukuran antara 5-7mm. Pembentukan telinga makin
sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatkus, yakni saluran untuk
menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin telinga dalam, sistem
pencernaan makin sempurna dan bahkan cikal bakal ginjal dan hati pun sudah
terbentuk.
g) Minggu ke-6
Embrio di perkirakan berukuran sekitar 7-9mm, rongga mulut sudah tampak, struktur
mata sudah terbentuk, ruas-ruas tulang belakang sudah terbentuk.
h) Minggu ke-7
Terbentuk lekukan-lekukan yang menandai di tempat di mana jari tangan dan jari
kaki akan tumbuh
i) Minggu ke-8
Sakalipun panjang janin baru sekitar 2,5 cm (1 inch), semua organ bagian dalam
sudah ada tempatnya dan sendi-sendi utama seprti pundak dan pinggul sudah terlihat
dengan jelas.
j) Minggu ke-9
Mulut dan hidung sudah kelihatan :kedua lengan pun tumbuh dengan cepat
k) Minggu ke-10
Bentuk jari tangan dan jari sudah kelihatan, walaupun satu sama lainnya masih
tersambung oleh selaput kulit.
l) Minggu-11

Semua organ bagian dalam sudah terbentuk dan berfungsi.

m) Minggu ke-12
Akhir trimestre pertama, kelopak mata, kuku jari tangan dan kaki kelihatan,
persendian bisa bergerak, bayi mampu mengisap dan menelan.
2. Trimester 2
a) Minggu ke-14
sistem muskulosketltal sudah sempurna sistem saraf dapat mengontrol beberapa
bagian tubuh.
b) Minggu ke-15
tangan siap mengenggam. BB fetus > 7 ons, menendang, gelisah terhadap amnion.
c) Minggu ke-16
semua organ dan strukturs dan terbentuk dan periode sederhana pertumbuhan di
mulai.
d) Minggu ke-17
beyi berkembang
e) Minggu ke-18
lapisan pelindung fetus, rambut melipati tumbuh.
f) Minggu ke-19
alis mata, bulu mata, dan rambut kepala telah tumbuh
g) Minggu ke-20
saat ini fetus mengikuti skedul reguler, tidak bergerak seperti meghisap, menendang
namun tetap pada posisi yang enak dalam uterus.
h) Minggu ke-21-22
sklelet berkembang cepat setelah tulang terbentuk sel-sel meningkat aktifitas.
i) Minggu ke-23-25
kelopak mata membuka dan menutup serta bayi berkembang.
j) Minggu ke-26 : dalam beberapa perkembangan bayi bernafas, menelan dan
temperatur tubuh teratur tetapi masih tergantung lebih besar dari support makanan
ibu.

trimester 3

a) Minggu ke 28
Puncak rahim kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan
intensitas yang makinm sering. Sementara denyut jantungnya pun kian mudah di
dengar. Berat sekitar 1.100 bgram dengan panjang 35-38cm. rambut kepala terus
btumbuh panjang. Alis dan kelopak matanya terbentuk, selaput bola matanya hilang.
b) Minggu ke 29
Beratnya 1.250 gram dengan panjang 37 cm. perkembangan paru-parunya belum
sempurna.
c) Minggu ke 30
Beratnya mencapai1.400 gram dan panjang 38cm. puncak rahim yang berada sekitar
10 cmdib atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut
sering bertambah besar kehamilan. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gherak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri.
d) Minggu ke 31
Berat bayi 1.600 gram dengan taksiran panjang 40 cm
e) Minggu ke 32
Berat bayi sekitar 1.800 – 2.000 gram dengan panjang 42 cm
f) Minggu ke 33
Beratnya 2.000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. diminggu ini mesti diwaspadai
terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim bias terlepas sebagian
maupun terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah
dalam jumlah besar maupun kematian bayi.
g) Minggu ke 34
Berat bayi hamper 2.275 gram dengan panjang sekitar 44 cm. dalam profil biofisik
digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang di evaluasi, yakni pernapasan gerakan
tubuh. Tonus yang di evaluasi berdasarkan gerakan lengan dan tungkai. Denyut
jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah . disarankan persalinan
segera dilakukan.
h) Minggu ke 35
Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm. dengan berat 2.450 gram. Namun yang
terpenting mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya.

i) Minggu ke-36 : berat bayi mencapai 2.500 gram panjang dengan berat 46 cm. Tes
kematangan paru di minggu ini perlu di lakukan bila muncul keragu-raguan akan
taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien yang tak ingat kapan menstruasi
terakhir pada pasien dan bagaimana pola/siklus haidnya.

Minggu ke-37 : dengan panjang 47 cm dan berat 2.950 gram, di usia ini bayi di
lakukan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa
matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan
posisi siap lahir.

j) Minggu ke-38 : berat bayi sekitar 3.100 gram dengan panjang 48 cm.
k) Minggu ke-39 : bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm
l) Minggu ke-40 : panjang kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3.300 gram. Betul-betul
cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testinya sudah turun ke skortum,
sedangakan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar ) sudah
berkembang baik dan menutupi labia (bibi kemaluan bagian dalam)
H. Jadwal Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan
1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan.
2. Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan
selama periode antenatal :
3. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu).
4. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28).
5. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah
minggu ke 36).

I. MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda dugaan hamil


1. Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus
Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.
b) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.
2. Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)
a) Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran
asam lambung yang berlebihan.
b) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
sering terjadi pada pagi hari (morning sickness).
c) Dalam batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
3. Sering buang air kecil
a) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus
yang mulai membesar.
b) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing.
4. Pimentasi kulit
Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit.
a) Sekitat pipi : cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit.
b) Dinding perut
1) Striae lividae
2) Striae nigra
3) Linea alba makin hitam

c) Sekitar payudara
1) Hiperpigmentasi areola mamae
2) Putting susu makin menonjol
3) Kelenjar Montgomery menonjol
4) Pembuluh darah menifes sekitar payudara
5) Anoreksia (tidak nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah
itu nafsu makan akan timbul lagi.
5. Payudara menjadi tegang dan membesar
a) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang
merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula
montgomerry tampak lebih jelas.
b) Payudara membesar dan menegang.
c) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama.
6. Obstipasi atau konstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid, sehingga menyebabkan kesulitan
untuk buang air besar.
7. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila
8. Varises atau penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari ekstrogen dan progesterone terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka
yang mempunyai bakat.
b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah
persalinan.
9. Mengidam
Wanita sering menginginkan makanan tertentu,
keinginan yang demikian disebut ngidam.
10. Sinkope atau pinsan
a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan
menimbulkan sinkop atau pinsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.

Tanda-tanda mungkin hamil

1. Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil


2. Pada pemeriksaan dalam dijumpai :
a) Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang
lain.
b) Tanda piscasek
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol
jelas ke jurusan pembesaran perut.
c) Tanda Chadwick
Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebiru-
biruan.
d) Tanda braxton-hicks
Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.
e) Teraba ballottement

Tanda-tanda Pasti
1. Terdengar Denyut Jantung Janin.
2. Terasa pergerakan janin dalam rahim
3. Pemeriksaan ultrasonografi
a) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu
b) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu
c) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu
d) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu.
4. Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin

J.  Masalah yang terjadi pada Masa Kehamilan


Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para Ibu Hamil Pada Masa
Kehamilan :
a.  Morning Sickness
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa
kehamilan/menyebabkan berat badan secara drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah
untuk membiasakan makan secara teratur dalam porsi ringan, hindari makanan yang
mengandung minyak dan lemak.
b. Cepat merasa lelah
Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang
disebabkan oleh anemia. Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi
kelelahan semakin memburuk segera hubungi dokter. Orang yang hamil di trimester
pertama seringkali merasa lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan oleh meningkatnya
kadar hormon progesteron secara cepat. Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik
setelah mencapai trimester kedua.
c. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini
dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun. Atasi denga melakukan perpindahan posisi
pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan darah yang
mendadak. 
d. Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
            Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah. Jangan terlalu
keras padadiri sendiri. Jika anda merasakan atau mempunyai masalah, bicarakan dengan
dokter atau dengan orang terdekat anda tentang kegalauan anda.
e. Stretch Mark
Adalah tanda garut-garut putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk
garis berliku seperti anak sungai. Biasanya streatch mark muncul pada dinding perut,
lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara. Garutan muncul biasanya pada usia
kehamilan empat atau lima bulan dimana warnanya kemerah-merahan dan masih bisa
disembuhkan. Stretch mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat
melarnya pertumbuhan kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Atau dengan kata lain
stretch mark terbentuk ketika terjadi peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan
yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami peregangan berlebihan atau over
stretched. Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan, perubahan berat badan
secara mendadak.
f. Sakit Punggung

Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung.


Apalagi janin berkembang semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau
merenggang. Untuk mencegahnya lakukan olahraga hamil secara teratur, gunakan sepatu
tanpa hak, tidur di kasur yang rata dan agak keras, jangan tidur melengkung dan
berbaringlah dengan punggung lurus.

g. Nyeri Perut

Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika
rahim membesar, ligament lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri
sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda, pengobatan yang baik adalah dengan
beristrirahat yang cukup.

h. Gatal
Selama hamil kerap terjadi gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut, pusar, dan
payudara. Rasa gatal bisa muncul kapan saja mulai trisemester pertama hingga
trisemester terakhir kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul karena berbagai sebab antara
lain, kulit meregang yang menyesuaikan bentuk selama kehamilan yang membuat kulit
menjadi lebih kering, iritasi yang muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit
akibat kenaikan berat badan ibu, perubahan kadar hormone estrogen dan progestin
sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam empedu ringan pada ibu. Gatal-gatal
bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.
i. Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang berlebihan
sehingga permukaan kulit tampak tidak merata. Saat hamil sebagian besar wanita
mempunyai masalah selulit karena selama kehamilan terjadi peningkatan kadar hormone
estrogen dan progesterone secara drastic sehingga menghasilkan lebih banyak lemak
yang disimpan utnuk melindungi janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang
kurang aktivitas seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit akan
muncul seiring betambahnya usia, saat kehamilan elastisitasnya.
j. Kram / Kejang Otot
Kram adalah suatu kedaan dimana terjadi kejang otot mendadak terutama pada
otot betis dan akan hilang setelah beberapa saat. Kram atau kejang otot seperti ini sering
dirasakan pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor
yaitu kurang vitamin dan mineral karena para ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral
lebih banyak dari biasanya. Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk
mencegah terjadinya kram pada wanita hamil.
k. Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar.
Seiring dengan bertambahnya berat badan bayi akan menekan otot perut dan otot
punggung. Pada wanita hamil, keluhan ini sering dirasakan dengan otot punggung dan
perut yang lemah, sering membungkuk atau pada mereka yang memakai dengan tumit
yang tinggi.
l. Rasa Mual dan Muntah-Muntah
Tidak semua wanita hamil merasakan mual dan muntah, biasanya apabila ada
wanita hamil yang mengalami mual atau muntah tidak melebihi dari 3 bulan. Tapi tidak
jarang juga ada yang mengalami hal tersebut sampai usia kandungan 9 bulan, bahkan
sampai ada yang perlu dirawat di Rumah Sakit karena muntah yang hebat. Ada juga
wanita hamil yang maunya mengurung diri di rumah atau kamar karena dia tidak mau
terkena sinar matahari.
m. Rasa Tidak Enak di Ulu Hati
Seiring dengan bertambah besarnya bayi yang ada dalam kandungan, bayi akan
mendesak lambung sehingga sering kali menyebabkan aliran balik asam lambung yang
mengakibatkan rasa tidak enak/rasa seperti terbakar pada dada bagian bawah dan perut
bagian atas. Perasan ini muncul bila anda membungkuk terlalu cepat dan bersendawa
setelah selesai makan.
n.  Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian
bawah, wanita hamil kurang aktif, kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan
berserat bisa menyebabkan susah buang air besar (BAB). Adanya wasir juga bisa
menyebabkan hal tersebut. Perbanyaklah minum-minuman air putih, makan – makanan
yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan
mengkonsumsi pencahar tanpa anjuran dokter telebih dahulu.
o. Sesak Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9 bulan, biasanya terjadi sesak napas ringan. Hal
ini terjadi karena bayi menekan paru-paru sang ibu. Sesak nafas ini akan hilang dengan
sendirinya beberapa minggu menjelang kelahiran dimana kepala bayi mulai masuk
kedalam rongga panggul. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika sedang
mengerjakan sesuatu, lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan
menggunakan bantal yang agak tinggi. Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin
mengganggu dan membuat anda menjadi sulit tidur, segeralah periksakan ke dokter
kandungan kesayangan anda.
p. Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada
kaki dan pergelangan kaki disebabkan karena penimbunan air. Istirahatlah selama 1 – 2
hari dengan kaki diangkat atau ditinggikan dengan cara diganjal menggunakan bantal
atau yang lainnya maka bengkak akan hilang dengan sendirinya. Apabila bengkak tidak
kunjung susut atau bahkan semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena
dikuatirkan ada gangguan yang lebih serius.
q. Infeksi Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat kehamilan sangatlah penting, karena bisa berakibat
yang tidak baik untuk anda dan bayi dalam kandungan anda. Salah satunya adalah infeksi
saluran kandung kemih, segera temui dokter anda apabila timbul keluhan sering kencing,
rasa sakit dan panas pada waktu kencing atau urin keruh atau bercampur darah. Apabila
hal ini tidak diobati dengan baik maka dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan
gejala-gejala demam, menggigil, sakit pinggang, (di daerah ginjal) sering kencing disertai
rasa sakit.
r. Hemorroid
Hemorrhoid atau wasir adalah sakit yang dirasakan didaerah anus, tertama saat
mengenjan. Untuk meredakannya jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar.
Hindari sembelit pada pencernaan anda. Setelah buang air besar basuh dengan air dan
bersihkan hingga bersih. Bilaslah dengan sabun beberapa kali dalam sehari jika perlu.
s. Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal, namun
sebaiknya anda berkonsultasi kepada dokter jika keputihan semakin parah dan
berlebihan. Berkembang biaknya jamur yang biasanya ada pada alat kelamin wanita akan
jauh lebih cepat karena adanya perubahan hormonal pada masa kehamilan. Hal ini akan
menyebabkan infeksi pada liang senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan
cairan putih, gatal dan perasaan panas disekitar liang senggama atau vagina.
t. Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat di bagian kaki dan paha. Istirahatkan kaki
anda sesering mungkin . gerak-gerakkan kaki anda jika anda harus ada pada posisi berdiri
dalam jangka waktu lama. Varises sering terjadi pada mereka wanita hamil yang kurang
aktif, selain itu juga bisa dikarenakan faktor keturunan atau mereka yang sering susah
buang air besar. Tekanan dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah
balik pada daerah tubuh bagian bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk
mengetahui cara yangaman untuk meredakan dan mencegah varises.
K .  Kebutuhan Ibu hamil trimester I-III
1. Kebutuhan nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu
tinggi meskipun tidak berarti makanannya yang mahal harganya.Gizi pada waktu hamil
harus di tingkatkan 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang).
a) Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang
untuk orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori
dipergunakan untuk produksi energy. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran
protein yang mestinya dipakai untukpertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada
triwulan 1 sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering
timbul mual dan muntah.Meskipun ibu hamil sering mengalami keadaan tersebut tetapi
asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa.Pada triwulan kedua nafsu makan
biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenag banyak dibanding kebutuhan saat
hamil muda.Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran,
dan buah-buahan berwarna.Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20
minggu terakhir kehamila.Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
b) Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan
payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin,dll). Bila wanita tidak
hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selamaamilan
dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang di anjurkan adalah
protein hewan seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung
komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber
protein adalah juga kaya dengan kalsium.
c) Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-
hari yaitu sayur-sayuran, buah-buahan dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi
dengan makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-
kira 17mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini di butuhkan suplemen besi 30 mg
sebagai ferosus, ferofumarat atau feruglukonat perhari pada kehamilan kembar atau pada
wanita yang sedikit anemik, dibutuhkan 60-100mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya
terpenuhi dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram
kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan denan
dosis 1 gram per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen mineral dan
vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat
pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada
bayi.
Vit A     :1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi kuat
terhadap terhadaap infeksi.
BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
Vit C (20 mg )  : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
Vit D ( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang dan gigi
d) Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium di butuhkan
untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium
yang mudah di peroleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi
kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
e) Zat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi
jaringan yang di peroleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di
dalam sel – sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, di
perlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari terutama seteelah
trisemester kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian besi per minggu cukup
adekuat. Zat besi yang di berikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau
ferreous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi.
f) Asam Folat
Selain zat besi, sel – sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogran
per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu
hamil.

2. Perawatan Putting
               Payudara  perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi belum lahir sehingga dapat segera
berfungsi dengan baik pada saat di perlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi
dan membuka duktus dan sinus ;laktiferus, sebaiknya di lakkukan secara berhati-hati dan benar
karena, pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi
seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada
areola dan puting susu akan dapat mengurangi letak dan lecet pada area tersebut. Untuk sekresi
yang mngering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin
dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya
gunakan penopanng payudara yang sesuai (brassiere).

Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:


a) Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
b) Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
c) Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
d) Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk
mengatasinya.
e) Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

f) Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya
melakukan perawatan menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering
dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi
antara lain:
g) ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.
h) Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.
i) Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
j) Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
k) Muncul benjolan di payudara, dll.

3. Senam Hamil
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang,
olahraga ringan dan senam hamil.
a. Berjalan-jalan dipagi hari
b. Yang banyak dianjurkan adalah berjalan-jalan diwaktu pagi hari untuk ketenangan dan
mendapat udara yang segar. Jalan-jalan saat hamil terutama dipagi hari mempunyai arti
penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar
panggul, dapat mempercepat turunnnya kepala bayi ke dalam posisi optimal dan normal,
dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan cukup
lembut sehingga walaupun anda belum pernah mengerjakannya anda dapat memulainya
pada waktu hamil.

c. Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya :
1) Konsultasilah dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang anda ingin,
teruskan sepanjang masa hamil.
2) Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik ruti, yang sesuai dengan kemampuan
terutama jika anda tidak melakukan latihan secara teratur sebelumnya.
3) Hindari aktivitas dan latihan beresiko dan membutuhkan kekuatan seperti
berselancar, mendaki gunung, berlari dll. Aktivitas yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi prima bisa membahayakan. Hindari aktivitas yang
membutuhkan menhan nafas (valsava manuver). Gerakan melompat juga sebaiknya
dihindari.
4) Berlatih sacara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama anda sehat,
untuk meningkatkan tonus otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina
anda. Latihan yang sporadic tidak baik untuk anda.
5) Batasi waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15
menit, istirahat dua sampai tiga menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15
menit, latihan berat untuk waktu yang lama dapat menimbulkan stress fisiologis.
6) Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik.
Apabila denyut nadi melampaui 40 kali/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi
mencapai 90. Anda harus tetap mampu bercakap-cakap dengan mudah selama latihan.
Bila tidak mampu kurangi latihan.
7) Hindari lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna.
Sebaiknya anda tidak melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi
udara panas dan lembab. Seiring peningkatan suhu rubuh anda, panas akan
ditransmisi ke janin. Peningkatan  suhu janin dalam waktu yang lama atau berulang
dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh
anda tidak boleh melampaui 38°C.
8) Latihan pemanasan dan peregangan  menyapkan sendi-sendi untuk latihan yang
lebih berat dan mengurangi kemungkinan cedera pada sendi. Setelah bualn ke empat,
jangan lagi melakukan latihan fisik yang mengharuskan anda berdiri terlentang.
9) Periode pendinginan setelah melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai
bawah dapat membuat pernafasan, denyut jantung dan tingkat metabolisme kembali
normal dan menghindari akumulasi darah di otot-otot yang banyak bekerja dalam
latihan tersebut.
10) Istirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri.
Peningkatan ukuran rahim akan menekan vena besar disisi kanan perut, yang
membawa darah kembali kejantung. Hal ini memperbaiki aliran darah ke plasenta dan
janin. Saat bangun dari posisi berbaring lakukan secara bertahap agar tidak merasa
pusing atau pingsan (hipotensi ortostatik).
11) Minum dua atau tga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang lewat pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan
saa jika anda merasa perlu.

4. Perawatan Kebersihan

   Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di anjurkan sedikitnya dua kali
sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan
diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, genetalia) denga cara di berikan dengan
air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena sering kali
mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama
masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies
gigi.

Pada dasarnya pakaian apa saja yang bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan
mudah dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus
diperhatikan dan dihindari yaitu :1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat, Karena akan
mengganggu aliran balik, (2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga
sakit pinggang akan bertambah.

Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak
karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. Adapun cara yang dapat
dilakukan untuk merawat alat kelamin, yaitu :

a. Setiap setelah buang air besar atau kecil, usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat
kelamin dengan air dan sabun.
b. Cara membersihkannya yaitu siram air dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cara
itu berguna untuk mencegah masuknya kuman-kuman yang asalnya dari dubur atau anus
ke vagina. Setelah itu keringkan dengan tisu, karena keadaan lembab dapat
mendatangkan kuman, bakteri, jamur, dan lain-lain yang bisa menimbulkan penyakit
kelamin. Hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1) Jika tidak tersedia air atau tisu, maka dapat menggunakan tisu basah khusus untuk
daerah kewanitaan. Tapi, penggunaan tisu yang terlalu sering juga dapat membunuh
flora normal (bakteri baik) daerah kewanitaan yang sebenarnya berguna untuk
menjaga kesehatan daerah kewanitaan.
2) Selain penggunaan tisu basah, sabun khusus daerah kewanitaan yang beredar di
pasaran sebaiknya juga jangan terlalu sering digunakan. Tetap usahakan mencuci
dengan air bersih saja. Akan tetapi, jika ingin menggunakan sabun, gunakan sabun
yang tidak ada kandungan parfum dan mempunyai pH (derajat keasaman) sesuai
dengan daerah kewanitaan, yaitu sabun lunak (dengan pH 3,5), seperti sabun bayi.
Setelah memakai sabun, lalu basuh dengan air sampai bersih karena sisa sabun yang
tertinggal dapat menimbulkan penyakit.Setelah dibasuh, keringkan namun jangan
digosok.Penggunaan sabunpun sebaiknya hanya di bagian luar saja.Bagi wanita yang
sudah bersuami, setelah berhubungan bisa menggunakan pembersih vagina untuk
mengembalikan keasaman vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah basa.
c. Perhatikan Kebersihan Pakaian Dalam

Dalam satu hari, harus mengganti pakaian dalam sebanyak dua sampai tiga kali.
Pemilihan bahan celana dalam sebaiknya yang menyerap keringat, seperti katun. Jika
menginginkan yang berbahan satin, boleh saja. Akan tetapi gunakan sesekali saja karena
tidak menyerap keringat dan mempermudah kuman, bakteri, dan jamur menempel dialat
kelamin.Hal yang perlu diingat adalah jangan saling bertukar pakaian dalam dengan
orang lain. Meskipun orang lain itu keluarga sendiri tetap saja setiap orang mempunyai
keadaan kelamin yang berbeda.

d. Rambut Yang Tumbuh Dialat Kelamin Harus Rajin Dicukur

Pada prinsipnya, tidak boleh membersihkan bulu daerah kemaluan dengan cara
mencabut. Karena dengan mencabut bulu kemaluan dapat menimbulkan lubang pada
bekas cabutan tersebut dan menjadi jalan masuk bagi kuman, bakteri, dan jamur.Yang
dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit. Hanya merapikan saja dengan
cara memendekkan. Misalnya dipendekkan ½ cm dengan menggunakan gunting atau
dicukur, tapi menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur
khusus yang lembut yang sebelumnya sudah dicuci dengan sabun dan disiram air panas.
Setelah digunakan, alat cukur dicuci kembali dan disimpan di tempat yang bersih dan
kering, jangan di tempat yang lembab. Yang paling penting adalahjangan menggunakan
alat cukur secara bergantian, walaupun dengan suami atau istri atau saudara kandung
sendiri.

1) Jika tidak rajin dan rutin mencukurnya, maka rambut-rambut itu bisa menjadi sarang
kutu dan jamur. Mencukurnyapun tidak boleh sampai habis karena rambut-rambut itu
mempunyai fungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna untuk merangsang
pertumbuhan bakteri baik yang akan membantu melawan bakteri jahat dan
menghalangi masuknya benda asing yang kecil ke dalam vagina. Rambut tersebut
juga berfungsi sebagai bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi alat
kelamin dari gesekan. Selain itu, untuk menjaga alat kelamin tetap hangat.
2) Jika ingin menggunakan toilet umum, sebelumnya siramterdahulu (flushing) toilet
yang akan dipakai. Hal ini penting karena banyak penderita penyakit kelamin, setelah
ditelusuri ternyata mereka pernah menggunakan toilet yang sebelumnya digunakan
oleh penderita penyakit kelamin.Hindari menggunakan air yang ada dibak atau
ember. Menurut penelitian, air yang tergenang ditoilet umum mengandung 70%
jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina). Sedangkan
air yang mengalir dari keran ditoilet umum mengandung kurang lebih 10-20% jamur
candida albicans. Oleh karena itu, gunakan tisu basah atau air yang langsung mengalir
melalui keran.
e. Hindari memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah
selangkangan karena hal ini menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya
menyebabkan daerah tersebut menjadi berkeringat, lembab, mudah terkena jamur, dan
teriritasi. Selain itu, dapat membuat peredaran darah tidak lancar serta membuat penis
dan testis kepanasan. Panas berlebihan oleh suhu, keringat, dan pakaian yang terlalu
ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
f. Pada wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid), jangan malas untuk mengganti
pembalut. Pada keadaan menstruasi, kuman-kuman mudah masuk, maka gantilah
pembalut apabila di permukaan pembalut telah ada gumpalan darah, karena merupakan
tempat untuk perkembangan bakteri dan jamur.Usahakan tetap mengganti pembalut
setiap 4 jam sekali atau 2-3 kali sehari atau jika sudah tidak merasa nyaman. Dan cucilah
vagina terlebih dahulu setiap kali akan mengganti pembalut.
g. Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan setiap hari, pantyliner sebaiknya hanya digunakan
pada saat keputihan dan lebih baik membawa celana dalam ganti daripada memakai
pantyliner setiap hari.
h. Jangan menggunakan bedak pada daerah vagina, termasuk pada bayi, terutama bayi
perempuan.Menurut penelitian, pemakaian bedak pada daerah tersebut berdampak buruk
karena bedak dapat masuk ke dalam vagina yang dapat mengakibatkan berbagai macam
penyakit, seperti tumor (granuloma). .
Jika tetap ingin menggunakan bedak, usapkan terlebih dahulu ke telapak tangan, baru ke
daerah lipatan paha dan pantat bayi.
i. Jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam vagina.
j. Ubah gaya hidup dengan berhenti merokok, rajin berolahraga,kurangi konsumsi lemak,
mengidealkan berat badan, berhenti mengkonsumsi alcohol, serta setia pada pasangan.
k. Lakukan Pemeriksaan Rutin
l. Bila terjadi perubahan warna, gatal-gatal dan kadang disertai bau yang kurang sedap pada
alat kelamin, segera berkonsultasi ke dokter obstetri-ginekologi atau dokter kulit dan
kelamin.

5. Hubungan Seksual

Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan,


meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14
hari menjelang kelahiran. Koitus tidak dibenarkan bila :

a. Terdapat perdarahan pervaginam.


b. Terdapat riwayat abortus berulang.
c. Abortus/portus prematurus imminens.
d. Ketuban pecah.
e. Serviks telah membuka.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradykardia karena kontraksi
uterus dan para peneliti berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan akut
menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih tinggi.Pria yang menikmati curulingus
(stimulasi oral genitalia wanita) bisa kehilangan gairahnya ketika mendapati bahwa secret
vagina bertambah dan mengeluarkan bau berlebih selama masa hamil.Pasangan yang
melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam
vagina.Pernah dilaporkan suatu kasus kematian kerena emboli udara, gara-gara meniup
udara pada vagina selagi malakukan kunilingus (Bernhardt, dkk, 1988). Apabila serviks
sedikit terbuka ( karena sudah mendekati aterm), ada kemungkinan udara akan terdesak
diantara ketuban dan dinding rahim. Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta,
dengan demikian ada kemungkinan udara memasuki jaringan vaskuler maternal.

Gambar yang menunjukkan berbagai variasi posisi senggama sering membantu.


Posisi wanita diatas, sisi dengan sisi dan memasukkan dari bawah adalah posisi
alternative yang dapat menggantikan posisi pria diatas. Posisi wanita diatas membuatnya
dapat mengatur sudut dan kedalaman penetrasi penis serta melindungi perut dan
payudaranya. Posisi sisi dengan sisi adalah posisi pilihan utama pada trimester ketiga
karena posisi ini mengurangi energy dan tekanan pada perut yang hamil. Wanita
multipara melaporkan nyeri tekan pada payudara pada trimester pertama. Posisi koitus
yang menghindari tekanan langsung pada payudara sangat dianjurkan pada keadaan
ini.Ibu hamil ini juga harus diberitahu bahwa keadaan ini normal dan bersifat
sementara. The National Family Planning and Reproductive Health Assosiation,
Washington, DCmenyatakan bahwa untuk beberapa wanita, pemakaian kondom harus
dilanjutkan sepanjang masa hamil. Tujuannnya adalah mencegah penularan penyakit
menular seksual.

11. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan
kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah.
Situasi basah ini menyebabkan jamur (trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga
sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan
infeksi kandung kemih untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari
cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali
selesai berkemih atau buang air besar dan harus menggunakan tisu atau lap atau handuk
yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke
depan akan membawa bakteri dari daerah rectum ke muara uretra dan meningkatkan
risiko infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang
berwarna putih, dan tidak diberi wewangian, karena tisu yang kasar diberi wewangian
atau bergambar dapat menimbulkan iritasi.Wanita harus sering mengganti pelapis atau
pelindung celana dalam.

Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.Mereka harus cukup minum agar
produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk
menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan,
menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu
hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat
berkemih untuk waktu yang lama (misalnya, naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu
berkemih sebelum berangkaty tidur dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu
melakukan hubungan seksual.Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih
sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.

Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun,


akibatnya motilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi.Untuk
mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan minum lebih 8 gelas.Wanita sebaiknya diet yang
mengandung serat, latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan memberikan obat-obat
perangsang dengan laxan.

12. Imunisasi
Imunisasi yang rutin diberikan kepada ibu hamil di Indonesia saat ini adalah
imunisasi tetanus toxoid; bermanfaat mencegah terjadinya infeksi kuman tetanus pada
bayi yang baru lahir (neonatus).

Jika seorang ibu hamil tidak diberikan imunisasi tetanus dan kemudian bakteri atau
spora tetanus masuk ke dalam tubuhnya, maka nyawanya juga akan terancam.

Bakteri atau spora tetanus tumbuh dalam luka yang kotor. Mereka dapat
berkembang biak jika tali pusat dipotong dengan pisau yang tidak tajam atau jika benda
apapun yang tidak bersih menyentuh ujung tali pusat. Setiap alat yang menyentuh tali
pusat harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudia direbus atau dipanaskan di atas api
dan kemudian didinginkan. Selama minggu pertama setelah proses kelahiran,
kebersihan tali pusat harus tetap dijaga.

Imunisasi lainnya yaitu hepatitis namun belum menjadi program di Indonesia.


Sedangkan imunisasi yang terlarang dilakukan pada ibu hamil adalah imunisasi
terhadap rubella, campak, gondong (parotitis), dan cacar air (Imunisasi untuk Ibu
hamil)

13. Obat-obatan

Pemberian obat pada ibu hamil harus diperkirakan efek obat terhadap ibu dan
tidak boleh melupakan pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat
pada ibu hamil dapat di tinau dari tiga kompartemen, yaitu kompartemen ibu,
kompartemen plasenta, dan kompartemen fetal.

Pada ibu hamil tumbuh unit fetoplasenta dalam uterus.Hormone plasenta


mempengaruhi fungsi traktus digestivus dan motilitas usus.Demikian pula filtrasi
glomerulus meningkat.Resorbsi inhalasi alveoli paru juga terpengaruh.Resorbsi obat
pada usus ibu hamil lebih lama, eliminasi obat lewat ginjal lebih cepat, dan resorbsi
obat inhalasi pada alveoli paru bertambah.

Pada awal trimester II da III akan terjadi hidraemia, volume darah meningkat
sehingga kadar obat relative turun. Kadar albumin relative menurun sehingga pengikat
obat bebas berkurang.Maka, obat bebas dalam darah ibu meningkat.
Pada unit fetoplasental terjadi pula filtrasi obat.Plasenta sebagai unit
semipermiabel dapat mengurangi atau mengubah obat pada sawar plasenta. Demikian
pula obat yang masuk sirkulasi vetal, kadar atau dosis obat dapat berpengaruh baik
ataupun jelek pada organ-organ vital janin. Hal ini dapat meningkatkan kelainan organ
atau pertumbuhan janin intrauterine. Jenis obat, dosis yang tinggi, dan lama
paparannya akan berpengaruh teratogenik pada ja nin, terutama pada trimester I. untuk
itu perlu diperkirakan mengenai farmakokinetik obat pada ibu hamil dan pengaruh nya
terhadap kesejahteraan janin dan efek negatifnya.

                      Obat yang terbukti kuat menimbulkan efek teratogenik

No Obat Efek Teratogenik


Aminopterin, Malformasi system saraf pusat dan
metotreksat anggota gerak.
2. Angiotensin- Gagal ginjal berkepanjangan pada
converting-enzyme bayi, penurunan osifikasi tempurung
(ACE) inhibitors kepala, disgenesis tubulus renalis.
3. Obat-obat Ileus mekonium neonates
antikolinergik
4. Obat-obat anti tiroid Gondok pada janin dan bayi
(propiltiourasil dan hipotiroidismus, dan aplasia kutis
metimazol) (metimazol)
5. Karbamazepin Defek neural tube.
6. Siklofosfamid Malformasi sitem saraf pusat.
7. Danazol dan obat Maskulinisasi pada janin
androgenic lainnya perempuan.
8. Dietilstilbestrol Ca vagina dan defek system
urogenital pada janin.
9. Obat hipoglikemik Hipoglikemia neonatal.
10. Litium Ebstein’s anomaly.
11. Misoprostol Moebius sekuens.
12. Antiinflamasi Konstriksi duktus arteriosus,
nonsteroaid (NSAIDs) enterokolitis nekrotikans.
13. Parametadion Defek wajah dan system saraf pusat
(SSP).
14. Fenitoin Sistem saraf pusat (SSP).
15. Obat-obat psikoaktif Gangguan pertumbuhan dan deficit
(Barbiturat, opoid, dan SSp. Neonatal Withdrawel
benzodiazepin) Syndrome jika obat diminum pada
akhir periode kehamilan.
16. Retinoid sistemik Defek SSP, kardiovaskular dan
(isotretinoin and kraniofasial.
atretinat)
17. Tetrasiklin Anomali pada gigi dan tulang.
18. Talidomid Fokomedia dan defek organ internal.
19. Trimetadion Defek pada wajah dan SSP.
20. Asam valproat Defek neural tube.
(valproic acid)
21. Warfarin Defek skeletal dan SSP, Dandy-
Walker Sindrom.
Kategori obat berdasarka periode kehamilan dan kemampuan menembus placenta (US FDA)
  
Kategori Obat Menembus Penggunaan Selama
Obat (Trimester) Placenta Kehamilan
I II III
Asetaminofen B B B Ya Obat pilihan untuk nyeri
Aspirin D D D Ya Tidak diorekomendasikan
kecuali atas indikasi
spesifik (*)
Ibuprofen B B D Ya Digunakan secara hati-hati
dan dihindari pada
trimester III (#)
Ketoprofen B B D Ya Digunakan secara hati-hati
dan dihindari pada
trimester III (#)
Naproksen B B D Ya Digunakan secara hati-hati
dan dihindari pada
trimester III (#)

Keterangan :
(*) Berkaitan dengan peningkatan kematian perinatal, perdarahan neonates, penurunan
berat badan lahir, perpanjangan masa kehamilan dan persalinan dan kemungkinan
teratogenik.
(#)Berkaitan dengan kejadian oligohidramnion, penutupan duktus arteriosus secara
premature, hipertensi pulmoner pada janin, nefrotoksisitas pada janin dan perdarahan
periventrikular.

14. Aktivitas dan Istirahat


Ibu hamil boleh melakuakn kegiatan/aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan.Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan
mengajar. Semua kerjaan tersebut harus sesuai dengan kemempuan wanita tersebut dan
mempunyai cukup waktu untuk istirahat.
Secara anatomi, ligament sendi putar dapat meningkatkan pelebaran/ pembesaran
rahim pada ruang abdomen.Nyeri pada ligamen ini terjadi kerena pelebaran dan tekanan
pada ligament karena adanaya pembesaran rahim. Nyeri pada ligament ini merupakan
suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil. Sikap tubuh yang perlu diperhatikan pada ibu
hamil:

a.    Duduk
Tempatkan tangan dilutut dan tarik tubuh keposisi tegak.Atur dagu ibu dan tarik bagian
atas kepala seperti ketika ibu berdiri.
b.    Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil da saat berat janin semakin
bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu yang lama.Berdiri dengan menegakkan
bahu dan mengangkat pantat.Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki.
c.    Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memekai sepatu berhak tinggi atau tanpa hak.Hindari juga
sepatu bertumit runcing karena mudah menghilangkan keseimbangan.Bila memiliki anak
balita, usahakan supaya tinggi pegangan keretanya sesuai untuk ibu
d.    Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun tekuklah sebelah kaki dan
pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi anda. Posisi miring juga menyenangkan,
namun jangan lupa memakai guling untuk menopanng  berat rahim anda. Sebaiknya
setelah usia kehamilan 6 bulan, hindari tidur terlentang, karena tekanan rahim pada
pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tangkai kaki
lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.
e.   Bangun dan Berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu kertepi tempat tidur, kemudian
tekuk lutut.Angkat tubuh ibu perlahan dengan kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan
turunkan kaki ibu.Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum
berdiri.Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.
f.    Membungkuk dan Mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali.Hindari
membungkuk yang dapat membuat punggung tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu
yang ringan sekalipun.

L. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Tes urin kehamilan


a) dilaksanakan seawal mungkin begitu diketahui amenorea
b) upayakan yang digunakan adalah urin pagi
2. palpasi abdomen
menggunakan cara leopold
A. Leopold 1
Untuk mengetahui bagian janin yang ada di fundus. Caranya
1) Pemeriksa menghadap pasien
2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus
uteri:
3) Meraba bagian yang ada di fundus. Jika terba bulat melenting, mudah
digerakkan maka itu adalah kepala, namun jika teraba bulat, besar, lunak
tidak melenting itu adalah bokong.
B. Leopold 2
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan dan kiri,
caranya :
1) Kedua tangan berada disebelah kanan dan kiri perut ibu
2) Ketika memeriksa sebelah kanan , maka tangan kanan menahan perut
sebelah kiri kearah kanan
3) Raba perut kanan
Menggunakan tangan kiri, dan rasakan apa yang ada dibagian sebelah kanan
( jika teraba benda yang rata, punggung bayi, namun jika teraba bagian yang
kecil dan menonjol, maka itu bagian kecil janin.
C. Leopold 3
Untuk mengetahu bagian janin yang ada di bawah uterus, caranya :
1) Tangan kanan menahan fundus uteri
2) Tangan kanan merabah bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba
bagian bulat, melenting, keras dan dapat digoyangkan, maka itu adalah
kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar, lunak dan sulit
digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan
kedua bagian seperti diatas, maka pertimbangkan apakah janin dalam
keadaan melintang.
D. Leopold 4
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul apa belum, caranya :
1) Pemeriksa menghadap kaki pasien
2) Kedua tangan meraba bagian janin yang berada dibawah
3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanan dibagian bawah :
4) Jika kedua tangan konvergen ( saling bertemu ) berarti kepala sudah masuk
panggul :
5) Jika kedua tangan divergen ( tidak saling bertemu ) berarti kepala tidak
masuk panggul

3. PEMERIKSAAN USG
a) Dilaksanakan sebagai salah satu diagnosis pasti kehamilan
b) Gambaran yang terlihat yaitu, adanya rangka janin dan kantong kehamilan
4. PEMERIKSAAN RONTGEN
a) Merupakan salah satu alat untuk melakukan penegakan diagnosis pasti kehamilan
b) Terlihat gambaran kerangka janin, yaitu tengkorak dan tulang belakang.

M. KOMPLIKASI
1. Perdarahan Nidasi
2. Abortus
3. Kehamilan embriogonik
4. Kehamilan patologik
5. Mola hidatidosa
6. Kehamilan ektopik
7. Pecah ketuban dini
8. Perdarahan
9. Kematian janin intraurine
N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
u. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual-muntah.
v. Resiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan pusing selama kehamilan
w. Konstipasi berhubungan dengan penigkatan absorbsi air disaluran gastro intestinal
x. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembulu dara abdomen yang
mengalirkan O2
y. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi
natrium atau air
z. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
aa. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh hormonal
bb. Perubhan eliminasi berhubungan dengan pembesaran uterus.
BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan merupakan matarantrai yang berkesinambungan antara sel sperma , sel
telur dan yang nantinya akan menjadi zigot. Dar dari zigot inilah nantinya akan berbelah
menjadi 2 sel yang semakin lama akan semakin berlipat ganda setiap 12 jam hingga iya
akan tiba di rahim, pada tahap ini kemungkinan juga bisa untuk memiliki janin kembar
apa bila sel berkembang dan masing-masing berkembang secara terpisah.
Dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada ibu hamil kususnya
ketika terjadi perdarahan diharapkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk
menghindari resiko keguguran atau terjadinya kehamilan ektopik. Kondisi kehamilan
berbeda-beda pada setiap wanita, sehingga perkembangannya pun bisa memberikan
dampak atau perubahan yang berbeda pula.
B. SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya mahasiswa
keperawatan dapat memperoleh ilmu yang lebih tentang asuhan keperawatan pada ibu
hamil dan juga bisa menentukan diagnosa keperawatan dengan tepat. Semoga makalah
ini dapat dijadikan sumber literature yang layak digunakan untuk mahasiswa.

You might also like