Professional Documents
Culture Documents
Distribusi Benih Jagung
Distribusi Benih Jagung
) PALSU
TUGAS
OLEH :
IFTITA FITRI
170301113
AGROTEKNOLOGI / PEMULIAAN TANAMAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
NTB, menemukan indikasi pemalsuan pada bibit jagung tahun 2017. Ditemukan
198 ton bibit diduga bermasalah dan direkomendasikan kepada Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) agar ditarik. Data temuan
diserahkan sesuai permintaan Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus
sesuai temuan lapangan, kondisi bibit ditemukan busuk dan berjamur. Puluhan ton
tidak sesuai dengan label benih Jagung Hibrida (Suara NTB, 8 Oktober 2019).
Variable Masalah
palsu
Rumusan Masalah
Tujuan
Menghindari kerugian yang dapat terjadi kepada petani akibat adanya
Desa Mandiri Benih (DMB) memberi harapan mengingat bantuan benih dari
di wilayahnya dapat memenuhi kebutuhan benih pada waktu yang tepat dengan
Tahun Jumlah
No Uraian
2015 2016 2017
Produktivitas rata-rata
3 29,80 30,41 30,60 30,12
(ku/Ha)
dengan baik dan terlibat secara aktif seperti BBI/BBU, BPSB, BPTP, Dinas
Pertanian. BBI/BBU sebagai ujung tombak penyedia benih sumber di wilayahnya
benih jagung kepada petani dapat mencegah terjadinya kembali peredaran benih
pendistribusian benih dan pengadaan benih harus dilakukan. Hal ini telah di atur
dalam suatu kelompok tani atau gabungan kelompok tani sebagai pelaku dan
inisiator dalam proses produksi dan distribusi benih. Dalam hal ini penguatan
penangkar sangat diperlukan agar petani/penangkar tidak lagi berada pada posisi
kegiatan dalam proses produksi dan distribusi benih menjadi perhatian, sebagai
berikut :
harga yang telah disepakati bersama. Jika calon petani pengguna tidak
benih yang akan dibayar saat hasil panen biji telah diperoleh.
Merencanakan dan melaksanakan produksi benih jagung dengan
memerhatikan isolasi waktu dan jarak serta teknik produksi yang baku.
Melakukan kontrol kualitas saat panen dan pasca panen dengan melakukan
prosesing benih dan pengeringan hingga mencapai kadar air yang aman
yang diperoleh.
BAB IV
mengenai waktu dan jumlah benih bantuan pemerintah yang akan digulirkan ke
petani. Dari hasil ini, gabungan kelompok tani dapat menentukan kekurangan
wilayah produksi benih yang berdekatan perlu diatur jarak atau waktu tanam yang
sesuai agar tidak terjadi kontaminasi atau hal lain yang mengganggu terutama
produksi, panen, pasca panen, untuk kontrol kualitas. Teknik produksi yang tepat
pemipilan, sortasi dan pengemasan yang baku agar mutu benih tetap tinggi saat
diterima oleh pengguna. Proses pengawasan sementara ini masih ditangani oleh
Balitsereal, namun jika varietas telah dilepas, maka proses pengawasan dilakukan
oleh lembaga yang berkompeten. 4. Luasan areal produksi benih ditetapkan sesuai
kemampuan tenaga kerja petani/keluarga tani yang akan bekerja dalam proses
produksi, karena detaselling dan roughing membutuhkan tenaga yang trampil dan
dan kelembagaan, sedangkan aspek produksi dan pascapanen masih lebih mudah
KESIMPULAN
1. Untuk menghindari jatuhnya benih jagung palsu ke tangan petani dapat
komunitas.
petani.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.suarantb.com/hukum.dan.kriminal/2019/10/277988/
Investigasi.Balai.Sertifikasi.Benih,198.Ton.Bibit.Jagung.Diduga.Palsu/ di
akses pada 11 Desember 2019 Pukul 21:43 WIB.
https://monitor.co.id/2019/04/30/melihat-keberhasilan-desa-mandiri-benih/ di
akses pada tanggal 13 Desember 2019 pukul 9:30 WIB.
http://tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/Pednis
%20Penguatan%20Desa%20Mandiri%20Benih%202016%20(9-2-16).pdf
di akses pada 13 Desember 2019 pukul 9:35 WIB.
http://perundangan.pertanian.go.id/admin/p_mentan/Permentan%2056-
2015%20Produksi%20Sertifikasi%20Peredaran%20Benih%20Bina%20TP-
Pakan%20Ternak.pdf di akses pada 13 Desember 2019 pukul 9:36 WIB.