Laporan Sko

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

LAPORAN TUGAS BESAR

SISTEM KOMUNIKASI OPTIK

Optisystem Simulation Tool

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Sistem Komunikasi Optik

Dengan Dosen Pengampu

Oleh

Adinda Discha Putri 119400067


Faturrohman 1194000
Isna 1194000
Rahma Amelia
Sabhan Ginda

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI DAN PRODUKSI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2022
PENDAHULUAN

Sistem Komunikasi Optik merupakan salah satu mata kuliah yang mengajarkan
konsep praktis sistem komunIkasi optik yang terdiri dari Background sistem komunikasi optik
sebagai alternatif , propagasi cahaya pendekatan geometrik dan gelombang elektromagnetik,
Serat Optik , Sumber Optik sebagai Transmitters, Detektor Optik sebagai penerima, kopling
sinyal optik, Splicing, Connectors, and Couplers, Pengukuran Optik menggunakan FTTH,
Penguat optik , perencanaan link jaringan FTTH, Konsep Teknologi PON, Konsep Teknologi
WDM, Konsep Teknologi Wireless Optical Communication (OWC), Konsep Teknologi FSO.
Mata kuliah Sistem Komunikasi Optik ini memberikan pengetahuan tentang teori dan dasar
Sistem Komunikasi Optik. Mata kuliah ini juga memberikan mahasiswa kemampuan dalam
menganalisis sistem jaringan Komunikasi Optik dan keterampilan dalam menggunakan
perangkat optik yang terintegrasi dalam satu jaringan dan software optisystem sebagai alat bantu.
Komunikasi serat optik yang pertama kalinya dikembangkan pada tahun 1970an, serat optik ini
telah merevolusi industri telekomunikasi serta menjadikannya peran penting dalam
munculnyaera informasi. Karena keunggulannya, jika dibandingkan dengan transmisi listrik,
sebagian besar dari serat optik telah menggantikan jaringan inti dari kawat tembaga di negara
maju. Serat optik juga sudah digunakan oleh berbagai perusahaan-perusahaan telekomunikasi
untuk mengirimkan sinyal telepon, komunikasi Internet, dan sinyal televisi kabel. Para peneliti di
laboratorium Bell telah melakukan percobaan internet dan mencapai kecepatan lebih dari 100
petabit × kilometer per detik dengan menggunakan serat optik dalam berkomunikasi. Proses
komunikasi serat optik meliputi beberapa langkah-langkah dasar sebagai berikut: Membuat
sinyal optik yang melibatkan penggunaan pemancar, biasanya dari suatu sinyal
listrik,Menyampaikan sinyal disepanjang fiber, memastikan bahwa sinyal tersebut tidak terlalu
menyimpang atau lemah,Menerima sinyal optic,Mengubah menjadi sinyal lsitrik.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Jaringan Optik Point to Point

Jaringan point-to-point yang merupakan komunikasi dedicated premium antar satu lokasi
ke lokasi lainnya berkecepatan tinggi dengan teknologi digital. Dengan menggunakan media
transmisi fiber optik (Rabban, 2016). Teknologi point-to-point fiber optik menyediakan koneksi
langsung dan khusus dari node akses ke workstation, server, atau lokasi bisnis jarak jauh. Ini
menciptakan koneksi langsung untuk transmisi data, menawarkan bandwidth khusus. Jaringan
Point to Point adalah jaringan yang terdiri atas beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-
mesin. Untuk pergi dari satu sumber ke tempat tujuan, sebuah paket pada jaringan jenis ini
mungkin harus melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui banyak
rute (route) yang mungkin berbeda jaraknya. Oleh karena itu, algoritma routing memegang
peranan penting pada jaringan point to point. Secara umum jaringan yang lebih kecil dan
terlokalisasi secara geografis cenderung memakai jaringan broadcast, sedangkan jaringan yang
lebih besar umumnya menggunakan point to point.

2.Fiber Optik
Fiber Optik Fiber optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah ILD (Injection-laser
Diode) atau LED (Light-emitting Diode) (Agiska Bayudin, 2015). Cahaya di dalam serat optik
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Pada saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber
optik untuk jaringan biasa baik LAN, WAN, MAN. Karna dapat memberikan dampak yang lebih
tinggi pada kecepatan dan bandwith (Rabban, 2016). Core dan cladding terbuat dari bahan silica,
kaca, atau plastik yang berkualitas tinggi dan bebas air. Core memiliki indeks bias yang lebih
besar daripada cladding hingga pada batas kritis, sehingga memungkinkan terjadinya pembiasan
total (total internal reflection). Dengan demikian cahaya akan selalu merambat dalam core
hingga keujung serat. Coating (jacket) berfungsi sebagai pelindung core dan cladding dari
tekanan fisik luar, terbuat dari bahan plastic yang berkualitas (Rambe, 2006)

Dalam aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin yang disebutjaket
yang berbahan plastik. Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun
tidak memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut.
Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan terjadinya
kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti (Bayudin, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

1. Bayudin, Agiska. 2015. “Kabel Serat Optik”. Jurnal Serat Optik.


2. Rabban, Muhammad Istnan Syauqia. 2016. ”Pengujian PerformansiJaringan
Sambungan Data Langsung Pelanggan PT. AplinusaLintasarta”. Laporan Praktek
Kerja Lapangan Jurusan Teknik ElektroPNJ”
3. Rambe, Alif Hanifa. 2006. “Teknologi Serat Optik”. Jurnal Sistem TeknikIndustri,
7, 87- 91. 7. Wulan

You might also like