Professional Documents
Culture Documents
KI1101 - Kimia Dasar I
KI1101 - Kimia Dasar I
KI1101 - Kimia Dasar I
a. Mol................................................................................................................ 4
a. Larutan .......................................................................................................... 6
V. Termokimia ...................................................................................................... 9
1
VI. Struktur Atom ................................................................................................. 11
a. Struktur Molekul......................................................................................... 13
b. Ikatan .......................................................................................................... 13
c. Tipe Ligan................................................................................................... 14
2
I. Unsur, Senyawa, dan Sistem Periodik
a. Tatanama Senyawa Ion
1. Kation
Logam yang hanya membentuk satu kation diberi nama sesuai nama unsurnya
Contoh: Na+ (natrium), Ca2+ (kalsium)
Logam yang dapat membentuk lebih dari satu kation setelah nama logam diberi
tanda romawi untuk menyatakan muatannya
Contoh: Cr2+ (Kromium (II)), Cr3+ (Kromium(III))
2. Anion
Ion monoatom diberi nama dengan menambahkan akhiran -ida.
H- Hidrida O2- Oksida
C4- Karbida S2- Sulfida
Si4- Silisida Se2- Selenida
P3- Fosfida F- Fluorida
As3- Arsenida Cl- Klorida
b. Tatanama Senyawa Organik Biner
Jumlah atom diberi awalan: mono-, di-, tri-, dst., kecuali untuk unsur pertama yang
jumlahnya hanya satu atom.
Awalan mono-, di-. tri-, dst. juga tidak digunakan terhadap hidrogen.
3
Elektronegativitas Berkurang Meningkat
Catatan : Sifat di atas adalah pola/kecenderungan yang umum pada tabel periodik.
Namun, beberapa sifat seperti afinitas elektron dan elektronegativitas terdapat
anomali pada bagian tertentu.
Contoh:
b. Persen Komposisi
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋 = × 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Contoh 1 :
Suatu senyawa hidrokarbon terdiri dari 84% w/w karbon dan 16% w/w hidrogen.
Jika diketahui Mr senyawa tersebut adalah 200, tentukan rumus molekul dari
senyawa tersebut! (Ar H = 1, C =12)
Jawab :
Pertama, ubah semua massa menjadi mol untuk mengetahui rumus empirisnya.
Asumsi terdapat 100 gram senyawa hidrokarbon tersebut.
4
Massa C = 84% x 100 gram = 84 gram
Massa H = 16% x 100 gram = 16 gram
Mol C : Mol H
84 𝑔𝑟𝑎𝑚 16 𝑔𝑟𝑎𝑚
∶
12 𝑔/𝑚𝑜𝑙 1 𝑔/𝑚𝑜𝑙
7 : 16
Maka, rumus empiris senyawa tersebut adalah C7H16. Untuk mencari rumus
molekul,
𝑀𝑟 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑒𝑚𝑝𝑖𝑟𝑖𝑠 × 𝑛 = 𝑀𝑟 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙
(7 × 12 + 16 × 1) × 𝑛 = 200
100 × 𝑛 = 200
𝑛=2
Maka, rumus molekul senyawa tersebut adalah (C7H16)2 atau C14H32.
Contoh 2 :
Sebanyak 3,493 g senyawa organik yang hanya mengandung C, H, dan O dibakar
dan menghasilkan H2O sebanyak 2,817 g serta CO2 sebanyak 9,394 g. Tentukan
rumus empiris tersebut.
Jawab :
Misalkan senyawa organik tersebut adalah CxHyOz. Dapat dilihat bahwa :
• Massa C pada CxHyOz = massa C pada CO2
• Massa H pada CxHyOz = massa H pada H2O
5
= 6,11 ∶ 8,96 ∶ 1,11
= 5,5 ∶ 8 ∶ 1
= 11 ∶ 16 ∶ 2
Jadi, rumus empiris senyawa organic tersebut adalah C11H16O2
d. Persen Hasil
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
% ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = × 100%
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
Besarnya hantaran listrik menggambarkan muatan ion dalam larutan. Senyawa ion
yang mudah terdisosiasi dalam air akan memiliki sifat konduktor lebih kuat dan
sebaliknya.
6
c. Reaksi Ionik
Reaksi kimia antara ion-ion dalam pelarut air dapat dicirikan dengan:
1. Pembentukan endapan
Contoh: 𝑃𝑏(𝑁𝑂3 )2 (𝑎𝑞) + 2𝐾𝐼(𝑎𝑞) → 𝑃𝑏𝐼2(𝑠) + 2𝐾𝑁𝑂3(𝑎𝑞)
2. Perubahan pH larutan
Contoh: 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝑎𝑂𝐻𝑎𝑞 → 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑎𝑞 + 𝐻2 0(𝑙)
3. Terbentuk elektrolit lemah dari reaktan yang bersifat elektrolit kuat
Contoh: 𝑁𝐻4 𝐹(𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) → 𝐻𝐹(𝑎𝑞) + 𝑁𝐻4 𝐶𝑙(𝑎𝑞)
4. Perubahan warna
5. Terbentuk gas
Contoh: 𝐻𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝑁𝑎𝐻𝐶𝑂3(𝑔) → 𝑁𝑎𝐶𝑙(𝑎𝑞) + 𝐻2 𝐶𝑂3(𝑎𝑞)
𝐻2 𝐶𝑂3(𝑎𝑞) → 𝐻2 0(𝑙) + 𝐶𝑂2(𝑔)
Oksida nonlogam yang dapat menghasilkan zat yang bersifat asam ketika
dilarutkan dalam air: SO3, CO2, N2O5
7
6. Setarakan muatan dengan menambahkan e-.
7. Samakan jumlah e- pada kedua setengah reaksi tersebut.
8. Jumlahkan kedua reaksi dan coret senyawa/ion yang sama pada kedua sisi.
9. Pada suasana basa, tambahkan OH- sebanyak jumlah H+ pada kedua sisi.
10. Coret H2O pada kedua sisi dan tulis H2O yang tersisa.
Langkah 3 :
Langkah 4 :
Langkah 5 :
Langkah 6 :
Langkah 7 :
Langkah 8 :
Langkah 9 :
14OH- + 14H+ + Cr2O72- + 6Fe2+ → 2Cr3+ + 7H2O + 6Fe3+ + 14OH-
14H2O
8
Langkah 10 :
7H2O + Cr2O72- + 6Fe2+ → 2Cr3+ + 7H2O + 6Fe3+ + 14OH-
V. Termokimia
a. Kalor dan kapasitas panas
Kalor (q) tidak dapat diukur secara langsung, tetapi perubahan kalor sebanding
dengan perubahan temperatur (∆t).
q= C × ∆t
Kalor jenis (s) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan temperatur 1
g zat sebesar 1o C.
𝐶
s=
𝑚
q = m × s × Δt
b. Reaksi kimia
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang menghasilkan produk dengan energi potensial
lebih rendah dibanding reaktan. (q=negatif).
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menghasilkan produk dengan energi potensial
lebih tinggi dibanding reaktan. (q=positif).
9
Bila kalor yang tersedia 100 kJ berapa g yang dapat dikonversi menjadi glukosa?
c. Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan untuk setiap reaksi yang dituliskan ke dalam beberapa
tahap, maka nilai ΔHoreaksi = ∑ ΔHoreaksi tiap tahap
Contoh:
Reaksi satu tahap sintesis akan menghasilkan entalpi reaksi yang sama dengan
reaksi dua
tahap.
10
Tentukan entalpi reaksi , untuk dengan memanfaatkan dua persamaan termokimia
di bawah ini:
𝑐 = 𝑣𝜆
11
b. Radiasi Benda Hitam
Radiasi elektromagnetik dari benda hitam merupakan pancaran paket-paket kecil
energi yang disebut kuanta energi atau foton dan bukan merupakan radiasi yang
bersifat kontinu.
Foton bergerak dengan kecepatan cahaya (c) dan energinya sebanding dengan
dengan frekuensinya
𝑐
𝐸 = ℎ𝑣 = ℎ
𝜆
c. Efek Fotolistrik
Peristiwa terlepasnya electron dari permukaan logam ketika disinari cahaya.
Elektron akan terlepas bila frekuensi cahaya menghasilkan energi melebihi energi
ikat elektron.
𝐸𝐾𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛 = ℎ𝑣 − 𝜑
𝜙 = ℎ𝑣0 adalah energi minimum yang diperlukan foton untuk melepas elektron
dari permukaan logam.
d. Persamaan Balmer
𝑛22
𝜆=𝑏 ( 2 )
𝑛2 − 4
b = 2,1788×10-18 J/atom
12
g. Bilangan kuantum
Solusi persamaan Schrodinger untuk fungsi gelombang menghasilkan tiga bilangan
kuantum yang diperlukan untuk mendeskripsikan orbital atom.
h. Energi Ionisasi
𝑅𝐻 ℎ𝑐𝑍𝑒𝑓𝑓
𝐸𝐼 = ∆𝐸 =
𝑛2
b. Ikatan
Ikatan dibagi menjadi tiga:
13
Merupakan senyawa polar walaupun tidak memiliki PEB, karena distribusi muatan
yang berbeda (elektron terpusat pada atom O yang memiliki elektronegativitas
tinggi).
Tingkat kepolaran ikatan : Ionik > kovalen polar > kovalen nonpolar
Ligan merupakan molekul netral atau ion yang memiliki pasangan elektron
nonikatan yang dapat digunakan untuk mementuk ikatan dengan logam.
Logam sebagai pusat kompleks dapat berikatan dengan lebih dari satu ligan.
14
d. Tata Nama Senyawa Kompleks
1. Nama kation ditulis pertama, kemudian diikuti nama anion.
2. Ligan anion diberi akhiran -o, sedangkan ligan netral diberi nama seperti nama
molekul, kecuali untuk H2O (aqua) dan NH3 (amin).
3. Bila terdapat lebih dari satu ligan, diberi awalan di-, tri-, tetra-, penta-, dan
heksa- untuk ligan sederhana dan awalan bis-, tris-, dan tetraks- untuk ligan
kompleks.
4. Bila ion kompleks bermuatan negatif, maka nama logam diberi akhiran -at.
5. Bilangan oksidasi dituliskan menggunakan huruf romawi dalam kurung.
Maka berlaku :
15
dengan R = tetapan gas = 0.082057 L. atm. mol-1 . K-1.
Solusi :
Sebanyak 250 mL metana, pada 35o C dan 0.55 atm dengan 750 mL propana, pada
35o C dan 1.5 atm dimasukan ke dalam tanki 10.0 L. Tentukan fraksi mol metana
dalam campuran.
16
c. Gas Nyata
Gas nyata memiliki volume, sementara volume gas ideal dibaikan. Pada gas nyata
partikel berinteraksi satu sama lain. Interaksi menyebabkan molekul gas dapat
membentuk agregat (dimer, trimer dst) sehingga menurunkan tekanan.
Hitung tekanan 6 mol gas Xe pada 150 K dalam kontaner 4.0 L menggunakan
persamaan gas ideal dan persamaan van der Waals.
Paramter van der Waals untuk Xe: a = 4.19 L2mol-2 dan b = 0.0511 Lmol-1
17
b. Energi pada Perubahan Fasa
1. ΔHfus : kalor yang diserap oleh satu mol padatan ketika meleleh (mencair) pada
dan tetap.
2. ΔHvap : kalor yang diserap oleh satu mol cairan ketika menguap pada dan tetap.
3. ΔHsub : kalor yang diserap oleh satu mol padatan ketika menguap pada dan
tetap.
Contoh soal :
Tekanan uap dietil eter adalah 401 mmHg pada 18o C, dan kalor molar
penguapannya adalah 26 kJ/mol. Tentukan tekanan uap dietil eter pada 32o C.
c. Struktur Padatan
1. Kubus
sederhana
(SC)
18
2. Kubus
berpusat
muka
(FCC)
3. Kubus
berpusat
badan
(BCC)
Contoh soal :
Perak memiliki jari-jari atom 144 pm. Tentukan kerapatan perak dalam satuan
g/cm bila logam ini mengkristal dengan kisi:
(a) kubus sederhana (SC)
(b) kubus berpusat badan (BCC)
(c) kubus berpusat muka (FCC).
Kerapatan sebenarnya dari perak adalah 10.6 g/cm3 Manakah kisi kubus yang
sesuai dengan data eksperimen?
19
b. kubus berpusat badan (BCC)
20
d. Karateristik Tipe Kristal
21