Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

PELAYANAN KONSELING PRETES TESTING

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:


1/3

RSUD MAJALAYA
KABUPATEN
BANDUNG

Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh Direktur


RSUD Majalaya
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
(SOP) dr. Hj.Yuli Irnawaty Mosjasari, MM
Pembina Tk.I
NIP.197107282002122002
Prosedur konseling dilakukan oleh petugas konseling di Poli Klinik
PENGERTIAN VCT RSUD Majalaya sesuai dengan SK direktur, yang dimana
konselor (dokter dan perawat) sudah diberikan pelatihan khusus.

1. Klien mendapat pelayanan konseling di ruangan atau tempat


yang nyaman dan aman
2. Klien mendapat pelayanan konseling pretest yang terjaga
kerahasiaan
TUJUAN 3. Klien mendapat pelayanan konseling pre-tes sesuai standar.
Klien dapat mengambil keputusan untuk melakukan tes HIV
dengan bantuan konselor. Kilen mendapatkan rujukan untuk
dilakukan tes HIV.

Prosedur konseling dilakukan oleh petugas konseling di. Poli Klinik


VCT RSUD Majalaya sesuai dengan SK direktur, yang dimana
KEBIJAKAN konselor baik dokter dan perawat sudah diberikan pelatihan
khusus.

PROSEDUR 1. Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling


2. Konselor memanggil klien (dengan menyebutkan nomer
registrasi) dan mempersilahkan masuk keruangan
3. Konselor mempersilahkan klien duduk dengan nyaman di
kursi yang telah tersedia
4. Konselor memberi salam dan memperkenalkan diri
5. Konselor memeriksa ulang nomor kode klien dalam formulir
dokumen klien.
PELAYANAN KONSELING PRETES TESTING

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:


1/3

RSUD MAJALAYA
KABUPATEN
BANDUNG

6. Konselor menanyakan latar belakang kunjungan dan alasan


kunjungan.
7. Konselor memberikan informasi tentang HIV/AIDS sesuai
dengan yang ada pada ceklis untuk konseling pretest (ceklis
pada lampiran).
8. Konselor mengklarifikasi tentang fakta dan mitos tentang
HIV/AIDS, termasuk tentang IMS dan menawarkan
pemeriksaan IMS secara rutin, khususnya bagi penasun (IDU).
9. Konselor membantu klien untuk menilai risiko diri klien.
10. Konselor membantu klien untuk membuat keputusan untuk
dilakukan tes HIV, antara lain dengan menjelaskan
keuntungan dan akibat melakukan tes HIV.
11. Konselor mendiskusikan prosedur test HIV/AIDS, waktu untuk
mendapatkan hasil dan arti dari hasil test.
12. Konselor mendiskusikan kemungkinan tindak lanjut setelah
ada hasil test.
13. Konselor menjelaskan implikasi terinfeksi atau tidak terinfeksi
HIV dan memfasilitasi diskusi tentang cara menyesuaikan diri
dengan status HIV.
14. Konselor VCT menjajaki kemampuan klien dalam mengatasi
masalah.
15. Konselor VCT melakukan penilaian sistem dukungan.
16. Konselor VCT memberikan waktu untuk berfikir.
17. Bila klien menyetujui untuk ditest, konselor memberikan form
informed consent kepada klien dan meminta tanda tangannya
setelah klien membaca isi form. HIV/AIDS.
18. Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi
form rujukan ke laboratorium.
19. Konselor membuat perjanjian dengan klien untuk kembali ke
klinik bila hasil sudah ada (paling lama 1 minggu).
PELAYANAN KONSELING PRETES TESTING

No. Dokumen : Nomor Revisi : Halaman:


1/3

RSUD MAJALAYA
KABUPATEN
BANDUNG

Bila di klinik VCT tersedia fasilitas pengambilan darah:

a. Konselor mengantar klien ke tempat pengambilan darah


dan menyerahkan form laboratorium kepada petugas
pengambilan darah
b. Bila klien tidak menyetujui untuk di test, konselor
menawarkan kepada klien untuk dating kembali sewaktu-
waktu bila masih memerlukan dukungan dan /atau untuk
dilakukan tes.
c. Konselor mengucapkan salam dan mengakhiri proses.

1. Rawat jalan
UNIT TERKAIT

You might also like