Professional Documents
Culture Documents
Caput Nullitatis
Caput Nullitatis
Materi kuliah
KHK Perkawinan dan Tribunal
Oleh Dr. Asrot Purba
ARTI
Halangan Tata
nikah Konsensus Peneguhan
Jumlah halangan:
Dirayakan
12 (umum)/15
(terperinci)
Janji Nikah menurut Tata
yang Sah Peneguhan
kanonik
CAPUT NULLITATIS MENGENAI HALANGAN
NIKAH
1. Pembunuhan Pasangan
2. Kewajiban selibat dari tahbisan suci
(diakonat, presbiterat dan episkopat)
3. Kaul kemurnian kekal publik pada
tarekat religius berbadan kepausan
ADANYA HALANGAN DAN BELUM
DIDISPENSASI OLEH ORDINARIS WILAYAH
(USKUP DIOSESAN, VIKJEN DAN VIKEP)
1. Usia kanonik: 14 5. Semenda
(wanita) dan 16 (lk) 6. Kaul kemurnian kekal
2. Adopsi publik pada tarekat religius
3. Kelayakan publik berbadan diosesan
4. Hubungan darah garis 7. Penculikan
8. Beda agama
menyamping tingkat III-IV
CAPUT NULLLITATIS MENGENAI
KONSENSUS (JANJI NIKAH)
Personal
Bebas
Utuh
Internal
Dipertimbangkan
CAPUT NULLLITATIS MENGENAI
KONSENSUS (JANJI NIKAH)
Inter
nal
bebas Utuh
Dipertim
bangkan
JANJI NIKAH Dinyatakan
YANG SAH secara
eksternal
Tak
dapat
ditarik
kembali
Timbal Simult
balik an
PERSONAL
Paham Gereja tentang hakikat dan tujuan perkawinan (kann. 1055, 1056
dan 1061)
• Persekutuan hidup antara dua orang yang berbeda jenis kelamin (kan.
1055, par 1)
• Terarah pada kelahiran dan pendidikan anak-anak (kan. 1055, par 1)
• Bersifat tetap: unitas dan indissolubilitas (kan. 1056)
• Kerja sama seksual dengan persetubuhan manusiawi yang terbuka
untuk kelahiran anak (kan. 1061)
• Pengetahuan diandaikan ketika mencapai pubertas
• Pada usia pubertas diandaikan orang normal sudah
memiliki pengetahuan
• Jika seorang sudah memasuki pubertas, dia
mengatakan belum memiliki pengetahuan minimal,
dia harus membuktikannya.
PEDOMAN PEMBUKTIAN
• Kata “ATAU”: bisa berupa ketiga hal sekaligus atau salah satu
• Dibedakan: kekeliruan biasa dan kekeliruan yang menentukan
Kekeliruan biasa: sekadar kekeliruan
Kekeliruan yang menentukan: kekeliruan itu memengaruhi dan menentukan kemauan
dan keputusan mempelai untuk menikah. Keyakinan yang keliru menentukan
kehendaknya untuk mau dan memutuskan menikah
PEDOMAN
Syarat itu masih harus terjadi di kemudian hari setelah perayaan nikah.
• Efektivitas konsensus: syarat itu terpenuhi
• Efektivitas konsensus: bergantung pada syarat yad
• Perkawinan: tidak batal dan sekaligus belum penuh.
Membuat perkawinan tidak sah
“Saya menikah denganmu dengan syarat, asalkan kamu nanti menjadi kaya”
MENGENAI YANG SEKARANG