Professional Documents
Culture Documents
Proposal Kelompok 1
Proposal Kelompok 1
Proposal Kelompok 1
Oleh :
TAHUN 2019
1
HALAMAN PENGESAHAN
1) Judul
2) Ketua Pelaksana :
3) Sekretaris :
4) Bendahara :
5) Seksi Acara :
6) Seksi Dokumentasi :
7) Seksi Perlengkapan :
Sumber dana :
Menyetujui :
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Selain pewarna makanan, pedagang jajanan juga ada yang menambahkan
formalin sebagai pengawet. Tujuan penambahan formalin pada makanan
adalah sebagai pengawet sekaligus sebagai pengenyal pada mi basah dan
bakso. Penyalahgunaan formalin pada makanan ini selain disebabkan
harganya yang sangat murah dan mudah didapatkan, juga disebabkan karena
minimnya pengetahuan produsen tentang bahaya penggu naan formalin pada
makanan. Keracunan formalin dapat menyebabkan gangguan pada
pencernaan, iritasi lambung, alergi dan formalin juga bersifat karsinogenik.
1.2 Tujuan
1. tujuan umum
Mengetahui hubungan pengetahuan tentang pemilihan
makanan jajanan dan perilaku anak sekolah dasar dalam
memilih makanan jajanan di
2. tujuan umum
1.2.1 Mendiskripsikan pengetahuan tentang pemilihan makanan
jajanan anak SD.
1.2.2 Mendiskripsikan perilaku anak SD dalam memilih makanan
jajanan.
1.2.3 Menganalisis hubungan pengetahuan tentang pemilihan
makanan jajanan dengan perilaku anak dalam memilih
makanan jajanan.
2. Praktis
Dapat dijadikan sumber informasi dan bekal bagi siswa/i untuk
tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
5
3. Bentuk santapan seperti gado-gado, mie bakso, nasi goreng, dll.
6
Membahas rencana kebijakan tentang penerapan JAJANAN
SEHAT di sekolah.
Meminta masukan tentang penerapan JAJANAN SEHAT di
sekolah, antisipasi kendala sekaligus alternative solusi.
Menetapkan penanggung jawab JAJANAN SEHAT disekolah dan
mekanisme pengawasannya.
Membahas cara sosialisasi yang efektif bagi siswa, warga sekolah
dan masyarakat sekolah.
Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan
kebijakan tentang JAJANAN SEHAT di sekolah.
c. Pembuatan Kebijakan JAJANAN SEHAT di sekolah
Kelompok kerja membuat kebijakan jelas, tujuan dan cara
melaksanakannya.
d. Penyiapan Infrastruktur
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan
pengawas UKS di sekolah Instrument pengawasan Materi sosialisasi
penerapan UKS di sekolah Pembuatan dan penempatan pesan di
tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola UKS di
sekolah
e. Sosialisasi Penerapan PH di sekolah
1. Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal
antara lain :
Penggunaan jamban sehat dan air bersih
Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)
Larangan merokok disekolah dan kawasan tanpa rokok di
sekolah
Membuang sampah ditempatnya
2. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di sekolah
f. Penerapan PHBS di Sekolah
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai
dengan kurikulum yang berlaku (kurikuler)
7
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang
dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra kurikuler)
Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas
Aktivitas kader kesehatan sekolah /dokter kecil.
Pemeriksaan kualitas air secara sederhana
Pemeliharaan jamban sekolah
Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah
Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar
Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur
Pemeriksaan rutin kebersihan: kuku, rambut, telinga, gigi dan
sebagainya.
Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.
Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan
peran aktif siswa, guru, dan orang tua, antara lain melalui
penyuluhan kelompok, pemutaran kaset radio/film, penempatan
media poster, penyebaran leafleat dan membuat majalah dinding.
Pengawasan & penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di
sekolah mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat seperti merokok di sekolah,
membuang sampah sembarangan
8
pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan
masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih
dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat.
BAB III
METODE KEGIATAN
9
A. METODE KEGIATAN
1
0
Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan
pengawas PHBS di sekolah Instrument pengawasan Materi sosialisasi
penerapan PHBS di sekolah Pembuatan dan penempatan pesan di
tempat-tempat strategis disekolah Pelatihan bagi pengelola PHBS di
sekolah
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah
a. Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal
antara lain :
Penggunaan jamban sehat dan air bersih
Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN)
Larangan merokok disekolah dan kawasan tanpa rokok di
sekolah
Membuang sampah ditempatnya
b. Sosialisasi tugas dan penanggung jawab PHBS di sekolah
6. Penerapan PHBS di Sekolah
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa sesuai
dengan kurikulum yang berlaku (kurikuler)
Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa yang
dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstra kurikuler)
Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas
Aktivitas kader kesehatan sekolah /dokter kecil.
Pemeriksaan kualitas air secara sederhana
Pemeliharaan jamban sekolah
Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah
Demo/gerakan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan
benar
Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur
Pemeriksaan rutin kebersihan: kuku, rambut, telinga, gigi dan
sebagainya.
Bimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling.
Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan
peran aktif siswa, guru, dan orang tua, antara lain melalui
1
1
penyuluhan kelompok, pemutaran kaset radio/film, penempatan
media poster, penyebaran leafleat dan membuat majalah dinding.
Pengawasan & penerapan sanksi Pengawas penerapan PHBS di
sekolah mencatat pelanggaran dan menerapkan sanksi sesuai
dengan peraturan yang telah dibuat seperti merokok di sekolah,
membuang sampah sembarangan
7. Pemantauan dan Evaluasi
Lakukan pamantauan dan evaluasi secara periodic tentang
kebijakan yang telah dilaksanakan
Minta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian
terhadap masalah yang ditemukan.
Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan
Dukungan dan Peran untuk membina PHBS di sekolah. Adanya
kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati,
Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas
sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi
terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai
pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan
masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih
dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat.
B. RANCANGAN EVALUASI
Evaluasi kegiatan dilakukan selama proses dan akhir pembinaan,
pada aspek pencapaian tujuan pembinaan dan juga penyelenggaraan
pembinaan. Evaluasi proses dan hasil (pencapaian tujuan pelatihan )
1
2
dilakukan dengan pengisian angket PHBS. Indikator keberhasilan dalam
pelaksanaan promosi kesehatan tentang PHBS kepada siswa/i.
BAB IV
1
3
A. RENCANA BIAYA
1.3 Pemasukan :
NO SUMBER JUMLAH
1 Iuran panitia Penyuluhan Kesehatan 9 x 85 Rp. 765.000
TOTAL Rp. 765.000
1.4 Pengeluaran :
NO KEBUTUHAN JUMLAH
1 Konsumsi Dosen 1@15.000 Rp. 15.000
2 Konsumsi Peserta75 orang@5000 Rp. 375.000
3 Konsumsi Panitia 9 orang@10.000 Rp. 90.000
4 Reward peserta Rp. 100.000
5 Poster Rp. 20.000
6 Aqua dus 240 ml @2 dus Rp. 40.000
7 Sertifikat 9 orang Rp. 25.000
8 Inventaris ke Sekolah Rp. 100.000
TOTAL Rp. 765.000
SALDO :
Pemasukan - pengeluaran = Rp. 765.000 – Rp. 765.000
Total = Rp. 0,-
1
4
Bekasi, 3 Januari 2018
Ketua Pelaksana,
1
5