Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 30

MASALAH TERKAIT PPI DI

ICU

PERDALIN PUSAT
LATAR BELAKANG
• HAIs 5-15% pasien dirawat, dan timbul komplikasi di ICU 25-33%
• ICU mempunyai proporsi kapasitas TT 10% dari total kapasitas TT RS,
dan lebih 20% HAIs didapatkan di ICU
• Infeksi yang terjadi di ICU berdampak morbiditas, mortalitas dan
biaya
• Penyebab tersering:
• Pneumonia terkait ventilasi mekanik
• Infeksi intra-abdomen setelah trauma atau pembedahan
• Bakteremia akibat alat intravaskuler
FAKTOR BERKONTRIBUSI TERJADI INFEKSI
• Lingkungan risiko tinggi untuk transfer mikro-organisme
• Faktor host: komorbid yang kronik dan gangguan imunitas
• Pemakaian alat medis invasif
• Multidrug resistant pathogen
• Pengaturan tugas karyawan dalam ICU:
• Penanganan asuhan keperawatan
• Pembersihan alat
• Transfer pasien
• Kebersihan permukaan lingkungan
Lingkungan Risiko Tinggi untuk
transfer mikro-organisme

• Heavy traffic flow


• Banyak macam petugas yang
keluar-masuk à meningkatkan
risiko kontak
Frekuensi Pemakaian Alat Medis
Invasif yang tinggi

• kateter vena / CVC à terbukanya jalan


untuk miro-organisme masuk kedalam
aliran darah
• Intubasi / pemakaian ventilator à mikro-
organisme masuk kedalam paru2
• Kateter urin à miro-organisme masuk
kedalam saluran kemih
Faktor Host dan Agent
• Pasien ICU mempunyai komorbid:
• Penyakit kronik dan
• gangguan fungsi fisiologis tubuh yang berat
• Multidrug resistant pathogen: MRSA, Acinetobacter baumanii,
Pseudomonas aeruginosa, Stenotrophomonas maltophilia, Klebsiella
pneumonia, Serratia marsecens
MASALAH / AREA KRITIKAL DI ICU

1. Transmisi kontak
2. Infeksi terkait alat invasif
3. Hand Hygiene
4. Pembersihan permukaan lingkungan
TRANSMISI KONTAK
TRANSFER MELALUI KONTAK
• Sumber utama sering tidak diketahui
• Berhadapan dengan pasien imuno-kompromais
• Pada fase akut diberikan AB, masuk ke ICU dengan potensi
mendapatkan Mikro-organisme resisten
• Pasien menjadi reservoar infeksi dalam ICU, menyebabkan pasien lain
dan petugas mendapat risiko tertular
• Kontak transmisi terjadi melalui beberapa cara:
• Kontak langsung dengan sekresi pasien
• Kontak dengan permukaan / peralatan pasien
• Kontak dengan tangan petugas kesehatan
Kontak Permukaan / Peralatan pasien

• Stetoskop
• Handling patient chart
• Baju klinisi (dasi)
• APD berlebihan
Kontak Tangan Petugas Kesehatan
• Keadaan yang sibuk
• Tuntutan perawatan dengan ketelitian
yang tinggi
• Situasi dalam tekanan
• Banyak klinisi yg ikut berperan à
meningkatkan kontak langsung
dan transfer mikro-organisme
• Menurunkan Kepatuhan HH dan
praktek pencegahan infeksi
Kontak Prosedur Invasif
• Ventilator
• Other Respiratory support
• Intravenous sites and ports
• Kateter lain
INFEKSI TERKAIT
ALAT MEDIS INVASIF
INFEKSI TERKAIT ALAT
• Banyak opportunity terjadinya infeksi di ICU
• Banyak alat invasif à meningkatkan risiko
kolonisasi dan potensi perkembangan menjadi
infeksi:
• Kateter urin
• Implant bedah prostetik (katup jantung, implant
Orthopedi)
• Kateter intravaskuler
• Meshes bedah
• Upaya penanggulangan sering lalai dilakukan:
• Bila tidak diperlukan tidak usah dipasang
• Pemakaian yang berlanjut harus dievaluasi tiap hari
• Bila perlu dipasang, klinisi harus berhati2 sewaktu insersi
dan maintenance
• HH sebelum dan sesudah kontak pasien
INFEKSI TERKAIT ALAT
• Masih adanya praktek2 insersi
alat invasif tidak sesuai standar:
• Kepatuhan penerapkan kewaspadaan
maximum sterile barrier
• Penggunaan cairan antiseptik
Chlorhexidine 2%
INFEKSI TERKAIT ALAT
• Kurang penerapan alat2 medis invasif
yang aman, misalnya mempunyai lapisan
antimikroba pada permukaan à
• Mencegah kolonisasi mikroba pada
permukaan kateter
• Membantu mencegah proses pembentukan
biofilm dari awal
• Kateter Foley berlapis silver
• Kateter vena sentral dan kateter
ventrikel berlapis chlorhexidine / silver
sulfadiazine
• Kateter vena sentral dan kateter
ventrikel dengan minocycline / rifampin
impregnated
INFEKSI TERKAIT ALAT
• Infeksi di ICU sering dihubungkan dengan alat medis invasif à
Pneumonia terkait ventilator (VAP), IADP (CRBIs), ISKTK (CAUTIs)
• Tidak diindahkannya proses dekontaminasi alat2 kritikal dan
semikritikal yang dipakai pada pemasangan ventilator, CVC, CV perifer,
dan kateter urin: laringoskop, gunting, klem dll.
INFEKSI TERKAIT ALAT
• Kunci menurunkan HAIs à
• menurunkan waktu pakai alat
• Seleksi alat dengan proteksi tambahan: silver, kateter berlapis antimikroba,
Biopatch (antimicrobial dressing)
• Menerapkan bundles HAIs dengan prosedur sederhana akan meningkatkan
kepatuhan/compliance
• Monitoring menjadi kebutuhan
• Pencegahan infeksi perlu:
• ketaatan pada teknik aseptik,
• lingkungan yang bersih à kebersihan permukaan dan tangan petugas
HAND HYGIENE
HAND HYGIENE
Kepatuhan
• Kebersihan tangan petugas dan pengunjung menjadi problem, ketika
menyentuh pasien, peralatan, dan makanan
• Ketersediaan Pedoman dan SPO HH
• Kepatuhan HH tidak sesederhana dan tidak sama diseluruh RS
• Menjadi sangat penting terutama di ICU dengan pasien2 yang sudah
mempunyai predisposisi terhadap infeksi multipel:
• Kondisi pasien sangat rentan
• mempunyai multipel komorbid
HAND HYGIENE
Pemilihan Produk
• Pemilihan produk HH sangat penting
• Kebutuhan untuk memastikan efikasi produk (test produk oleh PPI)
• Isopropil alkohol 70%-96% (833,3cc)
• H2O2 3% (41,7cc)
• Glycerol 98% (14,5cc)
• Jangan hanya bila ada:
• transfer patogen dari pasien ke petugas
atau sebaliknya
• Angka HAIs meningkat
HAND HYGIENE
Pemilihan Produk
• Pilih produk HR atau HW yang berkualitas dan telah dites dengan
standar mutu yang tinggi
• Produk menunjang kepatuhan HH
• Produk HH yang ideal adanya keseimbangan:
• efikasi antimikroba dengan
• Kelembaban kulit petugas
• RS perlu mempunyai SPO dan membuat prosedur monitoring
kepatuhan HH yg ketat
HAND HYGIENE
Lokasi Peletakan
• Peletakan HR: Point of Care
• Setiap TT pasien
• Dalam ruang pasien
• Perlu meningkatkan opportunity untuk HH
• Libatkan petugas dan pasien untuk mengingatkan
dan menanyakan apakah mereka sudah HH
HAND HYGIENE
Sosialisasi dan Edukasi
• HH adalah sebuah perilaku yang dipelajari
• Membuat program edukasi untuk merubah perilaku berbasis
Behavioral Science untuk meningkatkan HH di ICU
KEBERSIHAN PERMUKAAN
LINGKUNGAN
KEBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN
• Pembersihan lingkungan rutin yang tidak
terkontrol
• Pembersihan untuk menghilangkan kotoran, bahan
organik, dan menurunkan jumlah mikroba
• Disinfeksi untuk membunuh mikroba yang tertinggal
pada proses pembersihan
• Kepala Ruang mengontrol
• Jadual pembersihan
KEBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN
• Pembersihan dalam kamar pasien dikerjakan berurutan untuk
mencegah kontaminasi area yang sudah dibersihkan.
• Cek, SPO harus ada.
KEBERSIHAN PERMUKAAN LINGKUNGAN
• Monitoring kepatuhan dengan chek list jadual pembersihan
permukaan sentuh risiko tinggi dan permukaan sentuh risiko rendah
dilakukan oleh Instalasi Kesehatan Lingkungan dan K3
• Pemilihan produk kebersihan lingkungan sangat penting
KESIMPULAN
1. Transmisi kontak merupakan problem yang besar di ICU
2. Infeksi terkait alat invasif yang digunakan dapat ditanggulangi
dengan penerapan bundles HAIs à VAP, IADP, ISK
3. Kepatuhan Hand Hygiene harus ditingkatkan
4. Pembersihan permukaan lingkungan menjadi sangat penting,
karena merupakan kontributor terjadinya HAIs
5. Perlu dukungan manajemen, tidak hanya sarana dan prasarana
tetapi adanya SPO prosedur, pengaturan traffic kegiatan, dan audit.
TERIMAKASIH

You might also like