Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PERAN PENTING INDUSTRI KECIL DALAM EKONOMI KERAKYATAN

Deswita Fitri Maharani Siregar

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Jl. Williem Iskandar Pasar V Medan Estate 20371 Telp. 6615683-6622925, Fax. 6615683

E-mail: deswitasiregar22@gmail.com

Abstract

People's economy is an economic management that is populist in nature, namely the


implementation of an economy that has an impact on the welfare of the small people and
the progress of the people's economy, namely the overall economic activity carried out
by the small people. Small industry is defined as an economic activity carried out by
individuals or households or an entity with the aim of producing goods or services for
commercial commerce. Small industries make a significant contribution to the national
economy. Especially the contribution in creating jobs and strengthening foreign
exchange through exports. This research was conducted in a small industrial business,
namely the manufacture of chips in Payaroba. This study uses a qualitative approach
with a descriptive method, namely the technique of collecting data from the owner of
making these chips and the results of observations made at the research location. The
results of the research obtained are that with the existence of this small industry, the
people in Payaroba are helped nowadays, namely the availability of job opportunities for
people in Payaroba and its surroundings. And also reducing the number of unemployed
and increasing the economy of the people in Payaroba who previously only worked as
farmers but with this small industry they have other jobs that add to the economy of the
community itself.

Abstrak

Ekonomi kerakyatan adalah tatalaksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu


penyelenggaraan ekonomi yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil
dan kemajuan ekonomi rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang
dilakukan oleh rakyat kecil. industri kecil didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan bertujuan untuk
memproduksi barang atau jasa untuk diperniagakan secara komersial. Industri kecil
memberi kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Terutamanya ialah
kontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan menguatkan devisa melalui
ekspor. Penelitian ini dilakukan di sebuah usaha industri kecil yaitu pembuatan keripik
di Payaroba. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif yaitu dengan teknik pengumpulan data dari pemilik pembuatan keripik ini
serta hasil dari pengamatan yang dilakukan dilokasi penelitian. Hasil penelitian yang
didapat ialah bahwa dengan adanya industri kecil ini masyarakat di Payaroba menjadi
terbantu dimasa sekarang ini yaitu tersedianya lapangan pekerjan untuk orang-orang di
Payaroba dan sekitarnya. Dan juga mengurangi jumlah pengangguran serta menaikkan
perekonomian masyarakat yang ada di Payaroba ini yang tadinya hanya bekerja sebagai
petani tetapi dengan adanya industri kecil ini memiliki pekerjaan yang lain yang
menambah perekonomian masyarakat itu sendiri.

PENDAHULUAN
Ekonomi Kerakyatan
Kata ekonomi petama kali digunakan oleh Xenophone, seorang ahli filsafat
Yunani. Istilah ekonomi bersal dari suku kata yunani yaitu : oikos dan nomos yang
artinya pengaturan rumah tangga. Dengan demikian, secara sederhana ekonomi dapat
diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan rumah tangga.
Dengan demikian secara sederhana ekonomi dalam pengertian bahasa berarti. Ekonomi
atau tata aturan rumah tangga. Ekonomi menurut kamus Bahasa Indonesia berarti
segala hal yang bersangkutan dengan penghasilan, pembagian dan pemakaian
barangbarang dan kekayaan (keuangan). Ekonomi berkenaan dengan setiap tindakan
atau proses yang harus dilaksanakan untuk menciptakan barang-barang dan jasa yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan manusia.
Ekonomi kerakyatan (Demokrasi ekonomi) adalah sistem ekonomi nasional
yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, di mana produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan atau penilikan anggota-
anggota masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
(rakyat) dalam mengendalikan jalannya roda perekonomian. Ekonomi kerakyatan
adalah tatalaksana ekonomi yang bersifat kerakyatan yaitu penyelenggaraan ekonomi
yang memberi dampak kepada kesejahteraan rakyat kecil dan kemajuan ekonomi
rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil.
Ekonomi kerakyatan merupakan terminologi ekonomi yang digunakan Mohammad
Hatta pasca kolonialisme Hindia Belanda. Dengan memperhatikan situasi kondisi sosial
ekonomi peninggalan pemerintah Hindia Belanda yang pada saat itu menempatkan
kaum pribumi dalam kelas strata sosial paling bawah. Ekonomi kerakyatan diciptakan
sebagai cara untuk menjadikan bangsa pribumi sebagai tuan di negeri sendiri.
Konsep ekonomi kerakyatan kemudian dinyatakan dalam konstitusi Republik
Indonesia Pasal 33 UUD 1945, yang menjelaskan secara terperinci mengenai (1)
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. (2)
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak (harus) dikuasai oleh negara. (3) Bumi, air, dan segala kekayaan yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan
ekonomi rakyat. Sistem Ekonomi Kerakyatan merupakan sistem ekonomi
kemanusiaan, yaitu: “kemerataan sosial, yaitu ada kehendak kuat warga masyarakat
untuk mewujudkan kemerataan sosial, tidak membiarkan terjadi dan berkembangnya
ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial”.
Ekonomi rakyat sendiri berarti sebuah kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat kebanyakan atau mayoritas yang dengan secara swadaya
mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya.
Selanjutnya, kegiatan ini disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Gagasan ekonomikerakyatan
dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli ekonomi Indonesiauntuk
menjawab kegagalan yang dialami oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia
dalam menerapkan teori pertumbuhan.
Industri Kecil
Menurut UU No 03 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2, Industru adalah seluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat
lebih tinggi. Istilah "industri" mempunyai arti yang sama dengan pabrik atau
perusahaan.
Menurut Menekop dan IKM (UU No. 9 Tahun 1995), industri kecil didefinisikan
sebagai kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga
maupun suatu badan bertujuan untuk memproduksi barang atau jasa untuk
diperniagakan secara komersial. Ciri- ciri perusahaan kecil secara umum ialah:
1) Perusahaan tersebut berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang
tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan tersebut. Pemilik adalah
sekaligus pengelola perusahaan tersebut.
2) Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
3) Daerah operasi dan pemasarannya umumnya lokal atau bahkan didaerah sekitar,
tetapi juga ada beberapa perusahaan yang memiliki orientasi luar negeri.
4) Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan dan sarana
prasarana yang kecil.
Pada dasarnya Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang
relatif homogen. Oleh karena itu fokus pembahasan dalam ilmu ekonomi industri tidak
lain adalah perusahaan yang terkait dengan jumlah dan kekuatan perusahaan dalam
industri, perilaku/strategi, dan kinerjanya. Industri kecil disisi yang lain merujuk
kepada perusahaan-perusahaan yang tergolong sebagai small dan medium scale
industries atau industri berskala kecil dan menengah (IKM). Sebagian ahli lebih
mengkhususkan industri kecil ke dalam industri kecil rumah tangga (IKRT) atau
cottage industry dan industri kecil non rumah tangga atau small industry.
Industri kecil memberi kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Terutamanya ialah kontribusi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan menguatkan
devisa melalui ekspor. Industri kecil juga sangat berperan penting sebagai produsen
domestik yang menyediakam barang-barang substitusi impor bagi kelompok
masyarakat berpenghasilan rendah dan industri pendukung dalam memproduksi
komponen, peralatan, dan suku cadang bagi industri besar. Ada beberapa pertimbangan
yang mendasari pentingnya industri kecil yaitu a) adanya proses desentralisasi kegiatan
ekonomi dalam menunjang tercapainya integrasi kegiatan sektor ekonomi lain, b)
potensi penciptaan dan perluasan kesempatan kerja, c) dalam jangka panjang berperan
sebagai basis pembangunan ekonomi yang mandiri.

SAMPLE DAN LOKASI


Sample yang dituju dalam penelitian ini ialah suatu industri kecil dibidang
makanan yaitu pembuatan keripik yang berlokasi di Payaroba, Kec. Binjai Barat Kota
Binjai.
METODOLOGI
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif. “Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita
gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban”. Menurut Burhan, metode
penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian
kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis
kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif. Tujuan
dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan
secarasistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antar fenomena yang diselidiki.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Industri kecil mempunyai peranan penting bagi pembangunan perekonomian suatu
Negara. Namun pembangunan tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika tidak
didukung dengan sumber daya manusia (SDM), Karena Sumber Daya Manusia
merupakan faktor penentu dalam proses produksi suatu usaha. Dengan demikian,
keberhasilan suatu usaha dipengaruhi oleh jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan.
Tenaga kerja yang bekerja dipembuatan kripik ini tidak hanya warga Payaroba saja
namun warga lain di sekitar desa tersebut juga ikut menjadi tenaga kerja di pembuatan
kripik tersebut.
Seperti yang kita ketahui, ditahun ini semua orang mengalami kesulitan dalam
hal keuangan karena adanya virus covid-19 yang mana karena adanya virus ini
mengharuskan kita berada di rumah dan juga banyak perusahaan yang melakukan
pemutus hubungan kerja (PHK) dikarenakan covid ini dimana omset penjualan
menurun yang mengakibatkan harus ada karyawan yang dikurang agar suatu industri
tetap berjalan. Sehubungan dengan adanya pemutusan hubungan tenaga kerja (PHK)
maka karyawan yang terkana PHK tersebut mencoba beralih mencari pekerjaan di
industri yang lebih kecil, dimana industri kecil ini juga membutuhkan beberapa
karyawan baru.
Produk yang dihasilkan di usaha pembuatan keripik ini tidak hanya satu jenis
saja tapi ada beberapa jenis lain, antara lain: mie yeye, mie bulat, opak, rengginang,
jipang/kipang, keripik singkong, keripik tempe, keripik kaca dan lainnya. Yang terlibat
dalam pembuatan keripik ini sebagan besar adalah kaum laki-laki dikarenakan banyak
pekerjaan berat yang mengharuskan laki-laki yang mengerjakannya tetapi kaum
perempuan juga ada yaitu lebih banyak dibagian pengemasan.

Industri kecil pembuatan keripik di Payaroba ini banyak memiliki peran yang
cukup penting bagi masyarakat sekitar di masa pandemi sekarang ini yang mana
peran tersebut berupa tersedianya lapangan pekerjaan, memberikan pendapatan dan
meningkatkan perekonomian masyarakat. Yang Dapat dilihat sebagai berikut:

1. Menyediakan Lapangan Pekerjaan

Keberadaan usaha pembuatan keripik di Payaroba ini dianggap oleh masyarakat


setempat telah memberikan lapangan pekerjaan baru dimasa pandemi sekarang ini
dimana banyak orang-orang yang mencari pekerjaan di masa sekarang ini, terutama
bagi ibu rumah tangga yang bisa membantu meringankan beban sang suami dalam
urusan keuangan di masa pandemi ini. Bahkan remaja-remaja banyak yang ikut
bekerja dalam hal pemasaran, yaitu dengan memasarkan kepada teman-temannya atau
bahkan mengupload keripik- keripik tersebut di akun sosial medianya yang mana
nantinya tidak hanya di Payaroba saja yang tahu api didaerah lain pun tahu bahwa ada
pembuatan keripik di Payaroba yang mana itu juga menambah pemasukan mereka
atau bisa dibilang uang jajan atau uang tambahan mereka. Tidak dapat dipungkiri
dengan adanya usaha pembuatan keripik ini dapat memberikan kesempatan kerja bagi
warga Desa Payaroba maupun sekitarnya diluar sektor pertanian. Dengan adanya
usaha pembuatan keripik ini dapat menyerap tenaga kerja di Payaroba.

2. Meningkatkan Pendapatan Karyawan dan Pemilik Usaha Konveksi

Adanya keberadaan usaha pembuatan keripik di Payaroba ini telah banyak


membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan membantu masyarakat
di masa pandemi ini serta meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga yang awalnya
tidak mempunyai pendapatan maka dengan bekerja di usaha pembuatan keripik ini
jadi mempunyai pendapatan dan dapat membantu para suami dalam meningkatkan
perekonomian keluarga. Besarnya pendapatan yang diperoleh setiap tenaga kerja
berbeda tergantung sistem kerjanya baik itu harian maupun borongan. Hal ini dapat
dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.1
Jumlah Pendapatan Karyawan Dengan Sistem Kerja Harian

No Nama Karyawan Lama Bekerja Pendapatan


1. Agus 3 setengah tahun Rp 80.000
2. Dena 10 bulan Rp 50.000
3. Ali 3 bulan Rp 30.000
4. Nia 2 setengah bulan Rp 25.000
5. Indah 5 bulan Rp 45.000

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pendapatan karyawan dengan


sistem kerja harian memperoleh pendapatan sekitar Rp. 25.000/hari sampai
dengan Rp. 80.000/hari. Pendapatan setiap karyawan berbeda-beda tergantung
dari lamanya bekerja di usaha pembuatan keripik tersebut.

Tabel 4.2
Jumlah Pendapatan Karyawan Berdasarkan Sistem Kerja Borongan dalam Satu
Bulan

No. Nama Karyawan Pendapatan


1. Andi Rp 1.200.000
2. Lela Rp 1.500.000
3. Sugeng Rp 1.000.000
4. Upik Rp 1.300.000
5. Abu Rp 1.500.000

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Pendapatan karyawan sekitar Rp.
1.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000 setiap bulannya. Pendapatan setiap
karyawan berbeda-beda tergantung banyaknya produksi pembuatan keripik
dihasilkan. Selain mendapatkan upah seperti tabel diatas, pemilik usaha pembuatan
keripik juga memberikan makan siang setiap hari kerja bagi yang bekerja di tempat
usaha tersebut dan libur setiap hari minggunya. Dengan pendapatan tersebut
mereka sudah merasa cukup dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini
disampaikan oleh salah satu karyawan dari usaha pembuatan keripik.

3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Payaroba


Sebelum adanya pembuatan keripik di Payaroba banyak warga yang
menganggur, kemudian menyebabkan tingkat kriminalitas menjadi tinggi,
kemudian sejak berdirinya usaha-usaha pembuatan keripik ini, dapat membantu
meningkatkan ekonomi warga Payaroba maupun warga sekitar. Dan karyawan
yang sudah berpengalaman biasanya akan membuka usaha-usaha keripik ini yaitu
dengan mengambil hasil produksi dari tempat ia bekerja dahulu.

Saat ini ekonomi masyarakat di Payaroba tersebut sudah menjadi lebih baik
dengan adanya usaha pembuatan keripik ini, dan hampir sebagian masyarakat
sudah memiliki pekerjaan tetap, kemudian berdampak juga berkurangnya kasus
kejahatan, serta dampaknya mengurangi penganggguran akibat dari pandemi
covid-19.

Jadi dapat disimpulkan bahwa peran industri kecil usaha pembuatan keripik
di Payaroba sudah berjalan dengan baik karena tidak hanya ekonomi para pemilik
usaha saja yang meningkat. Akan tetapi, masyarakat sekitar juga tertolong akan
adanya industri kecil ini apalag dimasa sekarang ni sangat membantu orang-orang
yang terkena PHK dalam pekerjaannya terdahulu dikarenakan terbukanya lapangan
pekerjaan bagi ibu-ibu rumah tangga dan bagi masyarakat yang hanya tamat
SD,SMP dan mereka yang tidak mendapatkan jenjang pendidikan dan dapat
menjadikan masyarakat yang produktif yang dapat memanafaatkan waktu
luangnya dengan bekerja di industri kecil seperti pembuatan keripik ini.

KESIMPULAN

Seperti yang kita ketahui, ditahun ini semua orang mengalami kesulitan dalam hal
keuangan karena adanya virus covid-19 yang mana karena adanya virus ini mengharuskan kita
berada di rumah dan juga banyak perusahaan yang melakukan pemutus hubungan kerja (PHK)
dikarenakan covid ini dimana omset penjualan menurun yang mengakibatkan harus ada
karyawan yang dikurang agar suatu industri tetap berjalan.

Dengan adanya industri kecil ini yaitu pembuatan keripik ini banyak orang-orang yang
terbantu dimasa covid-19 ini. Dan juga dengan adanya industri kecil ini tidak hanya orang
dewasa saja yang tertarik untuk menjadi tenaga kerja di pembuatan keripik ini tetapi juga
banyak remaja-remaja yang ikut bekerja yaitu dibagaian pemasaran, yaitu dengan memasarkan
kepada teman-temannya atau bahkan mengupload keripik- keripik tersebut di akun sosial
medianya yang mana nantinya tidak hanya di Payaroba saja yang tahu api didaerah lain pun
tahu bahwa ada pembuatan keripik di Payaroba yang mana itu juga menambah pemasukan
mereka atau bisa dibilang uang jajan atau uang tambahan mereka.

Peran industri kecil ini sangat membantu perekonomian masyarakat di masa sekarang
ini yaitu dengan meyediakan lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang di pecat dari pekerjaan
sebelumnya dan juga telah banyak membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran
dan membantu masyarakat di masa pandemi ini serta meningkatkan pendapatan ibu rumah
tangga yang awalnya tidak mempunyai pendapatan maka dengan bekerja di usaha pembuatan
keripik ini jadi mempunyai pendapatan dan dapat membantu para suami dalam meningkatkan
perekonomian keluarga serta memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang hanya
tamat SD,SMP dan mereka yang tidak mendapatkan jenjang pendidikan dan dapat menjadikan
masyarakat yang produktif yang dapat memanafaatkan waktu luangnya dengan bekerja di
industri kecil seperti pembuatan keripik ini.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Malau, N. A. (2016). Ekonomi Kerakyatan Sebagai Paradigma Dan Strategi Baru Dalam
Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah

Research Sains, 2(1), 1-8.

Dinar, Muhammad dan Muhammad Hasan. 2018. Pengantar Ekonomi: Teori Dan Aplikasi.
Makasar: CV. Nur Lina.

Safri, Hendra. 2018. Pengantar Ilmu Ekonomi. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN
Palopo.

Mubyarto, dkk. 2014. Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Lembaga Suluh Nusantara.

Nusantara, Lembaga Suluh. "EKONOMI KERAKYATAN."

Hoetoro, Arif. 2017. Ekonomi Industri Kecil. Malang: UBMedia

Indarti, Nunuk. 2020. INDUSTRI KECIL MENENGAH. Pasuruan

You might also like