Professional Documents
Culture Documents
Makalah Pancasila
Makalah Pancasila
Dosen Pengampu:
Gusma Afriani, M.Ag.
Disusun Oleh:
Wini Fatmawati (12110122434)
Wini Fatmawati
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
B. Saran .............................................................................................................................. 15
Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus hafal dan
mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar warga negara Indonesia
hanya menganggap pancasila sebagai dasar negara/ideologi semata tanpa memperdulikan
makna dan manfaatnya dalam kehidupan. Tanpa manusia sedari nilai-nilai makna yang
terkandung dalam pancasila sangat berguna dan bermanfaat.
Di dalam Pancasila terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut
terkandung di dalam 5 garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam
memperebutkan kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai
sekarang, kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan
bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya,
Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya.
Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya dengan yang
lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan
yang ada di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan falsafah bangsa dan pandangan hidup.
Syarbaini (2009) menjelaskan bahwa nilai-nilai Pancasila adalah falsafah hidup atau
pandangan hidup yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai Pancasila dianggap
nilai dasar dan puncak atau sari budaya bangsa. Oleh karena itu, nilai ini diyakini sebagai
jiwa dan kepribadian bangsa. Dengan mendasarnya nilai ini dalam menjiwai dan memberikan
watak (kepribadian dan identitas), maka pengakuan atas kedudukan Pancasila sebagai
falsafah bangsa adalah wajar. 1
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah bangsa sangat relevan
dengan sosial-budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian, kebenaran Pancasila sebagai
falsafah bangsa tidak perlu dipertentangkan lagi dan bersifat mutlak harus ditaati oleh bangsa
Indonesia.
Sosialisasi Pancasila sebagai falsafah bangsa tentu harus lakukan secara berkelanjutan
kepada anak bangsa. Langkah ini bertujuan untuk memberikan penguatan tentang nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Langkah sosialisasi tersebut bisa melalui pendidikan,
pelatihan dan seminar.
Syarbaini (2009) juga menjelaskan bahwa pembahasan filsafat dapat dilakukan secara
deduktif, yakni dengan mencari hakikat Pancasila, serta menganalisis dan menyusunnya
secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif. Dapat pula dilakukan
secara induktif, yakni dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala itu. 3 Dengan
1
Syahrial Syarbaini, Pendidikan Pancasila, Hal 17.
2
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Hal 2.
3
Syahrial Syarbaini, Pendidikan Pancasila, Hal 22.
menggunakan kedua pendekatan tersebut sehingga secara filosofis dapat ditemukan makna
dan nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila.
Upaya menemukan pengertian yang mendasar, kita harus tahu atau mengetahui pula
secara mendalam tentang sila-sila yang membentuk Pancasila itu. Dari masing-masing sila,
kita cari intinya, hakikat dari inti dan selanjutnya pokok-pokok yang terkandung di dalamnya,
demikian penjelasan yang diberikan Winarno (2007). 4 Artinya untuk mengetahui apa saja
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila kita harus tahu dan menelusurinya dalam
masing-masing sila tersebut.
Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu nilai. Adapun nilai-nilai yang terkandung
dalam masing-masing sila dari Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Nilai ketuhanan.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan pencipta alam semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa atheis. Nilai ketuhanan juga
memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan memeluk agama, menghormati
kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat
beragama.
2. Nilai kemanusiaan
4
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Hal 2.
Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab memiliki arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai moral-moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
3. Nilai persatuan
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan
rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap
keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
4. Nilai kerakyatan
Nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang Adil dan Makmur secara
lahiriah ataupun batiniah. 5
Nilai-nilai tersebut selanjutnya menjadi nilai penggerak bagi bangsa Indonesia dalam
membangun hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Nilai yang terkandung dalam
Pancasila menjadi motivator hidup dalam negara. Sistem negara dijalankan atas dasar nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila, selain mengandung sejumlah nilai juga
mengandung harapan. Harapan yang harus diwujudkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, yaitu berupa keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh wilayah bangsa Indonesia.
5
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Hal 3.
Nilai kebenaran bersumber pada akal pikir manusia (rasio, budi, dan cipta).
Nilai estetika (keindahan) bersumber pada rasa manusia.
Nilai kebaikan atau nilai moral bersumber pada kehendak keras, karsa hati, nurani
manusia.
Nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak bersumber pada keyakinan manusia. 6
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk
menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang
disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
Nilai dasar
Nilai dasar, nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar adalah asas-asas yang
kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai
suatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai
kultural atau budaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari
kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
Nilai Instrumental.
Nilai instrumental sebagai pelaksanaan umum dari nilai dasar. biasanya dalam wujud
nilai sosial atau nilai hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga
yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
Nilai Praktis
6
Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Hal 4
Nilai praktis, nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai yang
sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini merupakan bahan ujian, apakah
nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup dalam masyarakat atau tidak. Di
dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut adalah nilai
ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilai estetis, nilai sosial dan nilai religious atau
keagamaan. 7
Suatu dasar negara akan kuat, apabila dasar tersebut berasal dan berakar pada diri
bangsa yang bersangkutan. Bangsa Indonesia mempunyai dasar negara yang bukan jiplakan
dari luar, akan tetapi asli Indonesia. Unsur-unsur Pancasila terdapat didalam berbagai agama,
kepercayaan, adat istiadat, dan kebudayaan. Karena dalam agama, kepercayaan, adat istiadat
dan kebudayaan tersebut berkembang nilai-nilai antara lain nilai moral, maka Pancasila pun
mengandung nilai moral dalam dirinya.
7
Sulaiman MA, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,Hal 5.
d) Nilai sosial berorientasi pada hubungan antara manusia dengan yang lainnya dan
menekan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
e) Nilai politik berpusat pada kekuasaan srta berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat.
f) Nilai religi adalah manusia menilai alam sekitarnya sebagai wujud rahasia kehidupan
dan alam semesta.
Kedudukan Norma dalam masyarakat
Norma adalah petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-
hari berdasarkan motivasi tertentu. Norma sesungguhnya perwujudan martabat manusia
sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Suatu kesadaran dan sikap luhur yang
dikehendaki oleh tata nilai yang harus dipatuhi. Oleh karena norma dalam perwujudannya
dapat berupa norma agama, norma filsafat, kesusilaan, hukum, dan norma sosial.
2. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila
kedua dari pancasila. Makna simbol kedua sila pancasila adalah manusia Indonesia yang
dapat menerapkan nilai kemanusiaan kedalam bentuk sikap tindak yang mengakui persamaan
derajat, dengan mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, tidak
semena-mena dengan orang lain.
8
Ari Tri Soegiti, dkk, Op. Cit, hlm. 5
tempat berteduh dibawahnya. Hal ini mewakili keragaman suku bangsa yang menyatu di
Indonesia. Makna sila ketiga pancasila adalah persatuan Indonesia merupakan nilai yang
mengajarkan untuk selaras dengan hakikat satunya Indonesia.9
5. Padi dan kapas melambangkan sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Padi dan kapas dapat mewakili sila kelima, karena padi dan kapas
merupakan kebutuhan dasar setiap manusia, yakni pangan dan sandang sebagai syarat
mencapai kemakmuran.10
Pancasila sebagai dasar negara artinya Pancasila dijadikan dasar atau pedoman
mengatur kehidupan di Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, harus melaksanakan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila baik dalam kehidupan dirumah, sanggar belajar,
masyarakat, maupun bernegara. Sikap yang merupakan pengamalan sila-sila pancasila adalah
sebagai berikut:
9
Maulana Arafat Lubis, Op. Cit, hlm. 37
10
Ibid., hlm. 38.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Menjalani perintah agama sesuai ajaran agama yang dianut masing-masing. Kita tidak
boleh membeda-bedakan cara bergaul hanya karena ras, suku dan agama. 11
Menghormati teman, tetangga, maupun saudara yang berbeda agama dan kepercayaan
saat melaksanakan ibadah sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing.
Bersikap ramah, sopan dan santun kepada teman atau saudara yang berbeda agama
dan kepercayaan.
Membantu tetangga, teman, sahabat atau keluarga dalam menyiapkan
penyelanggaraan kegiatan keagamaan ketika merayakan hari besar agama.
3. Persatuan Indonesia
Sila ini berhubungan terhadap perilaku kita sebagai warga Negara Indonesia untuk
bersatu membangun negeri ini. Berikut contoh sikap yang mencerminkan sila Ketiga: 13
11
Nadia Vertika, Contoh Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari, Tersedia secara online
di http:// Independent.academia.edu/nadiavertika, 24 Februari 2019
12
Ibid
13
Ibid
Bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa.
Berkomunikasi dengan teman-teman, tetangga, dan saudara yang berbeda daerah
dengan menggunakan bahasa indonesia.
Ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan pos kamling/ronda
berkeliling di lingkungan sekitar.
Memakai pakaian dan peralatan hidup yang merupakan produksi/buatan Indonesia.
Bergaul dengan teman, tetangga, dan orang lain tanpa membedakan suku, ras dan
istiadat.
14
Kemendikbud Republik Indonesia, Op. Cit, Hal 19.
15
Nadia Vertika, Op. Cit
Penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila secara objektif untuk
mewujudkan kesamaan hak bagi setiap warga negara, pemerataan, kesejahteraan dan
keadilan. Penyimpangan dari nilai pancasila harus segera ditinggalkan dan menerapkannya
secara benar. 16
16
Sulaiman MA, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi,Hal 8.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan materi diatas, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pancasila terdiri atas 5 sila yang masing-masing sila memili simbol tersendiri,
yakni:Ketuhanan yang maha esa (Bintang), Kemanusiaan yang adil dan beradab
(Rantai), Persatuan Indonesia ( Pohon Beringin), Kerakyatan yang Dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan ( Kepala Banteng),
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Padi dan Kapas).
Dari setiap simbol pada sila-sila Pancasila memiliki makna masing-masing.
Tiap-tiap sila Pancasila saling koheren satu sama lain, baik itu dari sila pertama
hingga sila terakhir.
Dikarenakan Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, maka kita
sebagai warga negara harus mampu bersikap yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
B. Saran