Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

Nama : Fithri Nur Faizah

Kelas : 3B Ilmu keperawatan

Nim : 1020031062

Tugas : Resume musculoskeletal ( resume ke 3 )

1. Fraktur Femoral
A. Definisi

Fraktur femur adalah suatu patahan kontinuitas struktur tulang pada paha yang ditandai adanya
deformitas yang jelas yaitu pemendekan tulang mengalami masalah fraktur dan hambatan
mobilitas yang nyata, Fraktur femur tertutup atau patah tulang paha tertutup adalah hilangnya
kontinuotas tulang paha tanpa di sertai kerusakan jaringan kulit yang dapat di sebabkan oleh
trauma langsung atau kondisi tertentu, seperti degenerasi tulang (osteoporosis) dan tumor atau
keganasan tulang paha yang menyebabkan fraktur patologis.

B. Tanda dan gejala

Seseorang yang mengalami fraktur femoral mempunya gejala seperti terjadi pendarahan lokal di
mana perubahan warna kulit atau mungkin tidak terlihat, tergantung jumlah darah dan jarak
fraktur dan kulit adanya edema pada lokasi karena reaksi radang akibat kerusakan jaringan.
Rentang gerak abnormal dimana membutuhkan tulang yang utuh agar otot menarik dan
menciptakan gerakan, jika fraktur terjadi dekat sendi dapat bengkak sehingga membatasi rentang
gerak. Pemendekan kaki dan perputaran eksternal adalah hal biasa setelah retak pinggul.

C. Pemeriksaan penunjang

Pada pasien yang mengalami frakrur femoral kita dapat melakukan pemeriksaan penunjang

 Evaluasi Diagnostik
 Temografi, CT scan, MRI ( bila di perlukan)
 Pemeriksaan darah lengkap (DL) dan golongan darah
2. OSTEOMYELITIS
A. DEFINISI

Osteomyelitis yang paling mendasar adalah infeksi jaringan tulang yang mencakup sumsum atau
kortek tulang yang disebabkan oleh bakteri piogenik. Osteomyelitis dapat timbul akut atau
kronik. Bentuk akut dicirikan dengan adanya awitan demam sistemik maupun manifestasi lokal
yang berjalan dengan cepat. Osteomyelitis kronik adalah akibat dari osteomyelitis akut yang
tidak ditangani dengan baik. Ada dua macam infeksi tulang yaitu :

 Osteomyelitis piogenik hematogen

Biasanya terjadi pada anak-anak, osteomyelitis piogenik hematogen terutama disebabkan oleh
staphylococcus aureus kemudian diikuti oleh bacillus colli. Kecuali samonela, osteomyelitis
hematogen biasanya, bermanisfestasi sebagai suatu penyakit demam sistemik akut yang disertai
dengan gejala nyeri setempat, perasaan tak enak, kemerahan dan pembengkakan.

 Osteomyelitis tuberculosis

Timbulnya secara tersembunyi dan cenderung mengenai rongga sendi. Daerah yang sering kena
adalah tulang-tulang panjang dari ekstremitas dan tulang belakang. Osteomyelitis tuberkulosis
dapat menyebabkan deformitas yang serius (kifosis, skoliosis) berkaitan dengan destruksi dan
perubahan sumbu tulang belakang dari posisi normalnya.

B. Penyebab

Penyebab paling sering adalah staphylococcus aerus (70% - 80%). Organisme penyebab yang
lain adalah salmonela streptococcus dan pneumococcus, kemudian salah satu Luka tekanan,
trauma jaringan lunak, nekrosis yang berhubungan dengan keganasan dan terapi radiasi serta
luka bakar dapat menyebabkan atau memperparah proses infeksi tulang. Infeksi telinga dan sinus
serta gigi yang berdarah merupakan akibat dari osteomyelitis pada rahang bawah dan tulang
tengkorak. Faktur compound, prosedur operasi dan luka tusuk yang dapat melukai tulang pokok
sering menyebabkan traumatik osteomyelitis. Osteomyelitis sering ditemukan pada orang yang
lebih tua karena faktor penyebabnya berhubungan dengan penuaan.
C. Tanda dan Gejala

Gejala umum akut seperti demam, toksemia, dehidrasi, pada tempat tulang yang terkena panas
dan nyeri, berdenyut karena nanah yang tertekan kemudian terdapat tanda-tanda abses dengan
pembengkakan.

D. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat kita lakukan adalah seperti :

 Laboratorium
- Peningkatan laju endap eritrosit
- Lukosit dan LED meningkat
 Rontgen
 Scan tulang, biasanya dilakukan sebelum rontgen
 Biopsi tulang, mengidentifikasi organisme penyebab.
3. OSTEOARHTRITIS
A. Definisi

Osteoarthritis merupakan suatu gangguan kesehatan degeneratif dimana terjadi kekakuan dan
peradangan pada persendian yang ditandai dengan kerusakan rawan sendi sehingga dapat
menyebabkan nyeri pada sendi tangan, leher, punggung, pinggang, dan yang paling sering adalah
pada sendi lutut, Osteoarthritis biasanya menimbulkan gejala kerusakan progresif dan
menipisnya tulang rawan artikular disertai rasa nyeri dan kekakuan.

B. Penyebab

Penyebab terjadinya osteoarthritis adalah seperti Perubahan metabolik seperti akibat dari
penyakit wilson, artritis kristal, akromegali, hemokromatosis, Kelainan anatomi atau struktur
sendi seperti panjang tungkai tidak sama, deformitas valgus atau varus, dislokasi koksa
kongenital, Trauma: trauma sendi mayor, fraktur pada sendi atau osteonekrosis, akibat bedah
tulang, Inflamasi: semua artropati inflamasi dan artritis septik.

C. Faktor resiko

Factor resiko pada osteoarthritis adalah usia, aktivitas,obesitas.

 Usia

Usia sangat mempengaruhi osteoarthritis karena berkaitan dengan akumulasi gangguan sendi,
penurunan fungsi neuromuscular, dan menurunnya mekanisme perbaikan.

 Aktivitas

Aktivitas dalam pekerjaan seperti jongkok, naik turun tangga, mengangkat beban dapat
meningkatkan resiko osteoarthritis karena aktivitas tersebut dapat membebani sendi.

 Obesitas
Semakin berat seseorang maka resiko terjadinya osteoarthritis semakin besar khususnya pada
sendi lutut karena sendi bekerja lebih berat untuk menopang beban sehingga menimbulkan stress
mekanis abnormal dan meningkatkan frekuensi penyakit.

D. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang sering muncul adalah seperti berikut pasien yang mengalami osteoarthritis
biasanya merasakan kaku di pagi hari, hambatan gerak sendi, pembengkakan sendi, merasa
terganggu pada aktivitas sehari hari.

E. Penatalaksanaan
 Mengurangi/mengendalikan nyeri
 Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
 Mengurangi keterbatasan aktifitas fisik sehari hari ( ketergantungan pada orang lain ) dan
meningkatkan kualitas hidup.
 Mencegah terjadinya komplikasi

You might also like