Reklamasi Pantai Sanur

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

JURNAL SENI BUDAYA

VOLUME 25 NO. 2 SEPTEMBER 2010

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


2010

i
DEWAN PENYUNTING
Jurnal Seni Budaya MUDRA
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departeman Pendidikan Nasional
Nomor: 108/DIKTI/Kep/2007. tentang Hasil Akreditasi Jurnal Ilmiah
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2007 Jurnal Seni Budaya MUDRA
diakui sebagai jurnal terakriditasi, dengan peringkat B.

Ketua Penyunting
I Wayan Rai S.

Wakil Ketua Penyunting


Rinto Widyarto

Penyunting Pelaksana
I Ketut Murdana
I Wayan Setem
I Gusti Ngurah Seramasara
Diah Kustiyanti
Ni Made Ruastiti
Ni Luh Sustiawati

Penyunting Ahli
I Wayan Rai S. (ISI Denpasar) Ethnomusicologist
Margaret J. Kartomi. (Monash University) Ethnomusicologist
Jean Couteau. (Sarbone Francis) Sociologist of Art
Ron Jenkins. (Wesleyan University) Theatre
Michael Tenzer. (UMBC) Ethnomusicologist

ISSN 0854-3461

Alamat Penyunting dan Tata Usaha:


UPT. Penerbitan ISI Denpasar Jalan Nusa Indah Denpasar 80235
Telepon (0361) 227316, Fax. (0361) 236100 E-Mail: isidenpasar®yahoo.ac.id.
MUDRA diterbitkan oleh UPT. Penerbitan Institut Seni Indonesia Denpasar. Terbit pertama kali pada tahun 1990.
Penyunting menerima sumbangan tulisan yang belum pernah diterbitkan dalam media lain. Persyaratan seperti yang tercantum
pada halaman belakang (Petunjuk Untuk Penulis). Naskah yang masuk dievaluasi dan disunting untuk keseragaman format,
istilah dan tata cara lainnya

Dicetak di Percetakan PT. Percetakan Bali

Mengutip ringkasan dan pernyataan atau mencetak ulang gambar atau label dari jurnal ini harus mendapat izin langsung dari penulis.
Produksi ulang dalam bentuk kumpulan cetakan ulang atau untuk kepentingan periklanan atau promosi atau publikasi ulang dalam
bentuk apa pun harus seizin salah satu penulis dan mendapat lisensi dari penerbit. Jurnal ini diedarkan sebagai tukaran untuk perguruan
tinggi, lembaga penelitian dan perpustakaan di dalam dan luar negeri. Hanya iklan menyangkut sains dan produk yang berhubungan
dengannya yang dapat dimuat pada jumal ini.

Permission to quote excerpts and statements or reprint any figures or tables in this journal should be obtained directly from the
authors. Reproduction in a reprint collection or for advertising or promotional purposes or republication in any form requires
permission of one of the authors and a licence from the publisher. This journal is distributed for national and regional higher institution,
institutional research and libraries. Only advertisements of scientific or related products will be allowed space in this journal.

iii
ISSN 0854-3461

JURNAL SENI BUDAYA

VOLUME 25 SEPTEMBER 2010 Nomor 2

1. Multikulturalisme dalam Diskursus Memperkuat Kebinekaan dan Kemejemukan di Indonesia


Anak Agung Gede Rai ........................................................................................................ 101

2. Multikulturalisme dan Pariwisata Bali


Ni Made Ruastiti ................................................................................................................ 108

3. Eksistensi Desa Pakraman dalam Pelestarian Adat dan Budaya Bali


I Wayan Suarjaya ................................................................................................................. 120

4. Kebudayaan dan Kebijakan Keruangan : Esensi Budaya dalam Pengaturan Batas Ketinggian
Bangunan Bali
Gusti Ayu Made Suartika .................................................................................................... 131

5. Reklamasi Pantai Sanur dalam Perspektif Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat Bali
I Made Darma Oka ............................................................................................................ 150

6. Estetika Hindu : Rasa sebagai Taksu Seni Sastra


I Wayan Suka Yasa .............................................................................................................. 159

7. Penerapan Konsep Joged Mataram dakam Tari


Supriyanto ........................................................................................................................... 172

8. Pragmatik Imperatif dalam Dialog Lakon ”Semar Mbangun Gedhong Kencana”


Sajian Ki Mujaka Jaka Raharja
S. Hesti Heriwati................................................................................................................. 185

v
MUDRA VOLUME 25 NO.2 SEPTEMBER 2010: 150-158

REKLAMASI PANTAI SANUR DALAM PERSPEKTIF


EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BALI

I Made Darma Oka

Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali, Indonesia

Abstrak

Artikel ini didasarkan pada penelitian dampak reklamasi pantai dalam hubungannya dengan sosial ekonomi dan sosial-
budaya masyarakat di kawasan wisata Sanur. Penelitian ini adalah gabungan data kuantitatif dan kualitatif, dengan pendekatan
sosial ekonomi. Data dikumpulkan dengan menggunakan stratified random sampling proporsional yang diperoleh dari
wawancara dan pengamatan, serta data yang dikumpulkan dari terbitan. Jumlah responden adalah 100. Reklamasi pantai
yang telah dilakukan di kawasan wisata Sanur telah mampu memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Namun, sampai sekarang reklamasi tidak dapat secara signifikan meningkatkan pendapatan penduduk. Pekerjaan reklamasi
pantai telah memberikan dampak budaya dan sosial yang positif kepada masyarakat Sanur. Dampak ini telah dirasakan,
antara lain, adanya kemudahan kegiatan olahraga, agama, budaya.

Reclamation the Beach of Sanur: Economic and Socio-cultural


Perspectives of the Balinese Community

Abstract

This article is based on a research impact of beach reclamation in relation to the economic and socio-cultural social of the
people in the Sanur tourism area. The research is a combination of quantitative and qualitative data, with social economics
approach. The data were collected using proportional stratified random sampling derived from interviews and observations,
as well as data collected from publications. The number of respondents covered is 100. Beach reclamation which has been
done in the Sanur tourism area has been able to give new job opportunities to the local people. But, until now the
reclamation cannot significantly increase the earnings of locals. The beach reclamation work has given positive cultural
and social impacts to the people of Sanur. The impacts have been felt, among others, ease of religious, cultural and sports
activities.

Keywords: Reclamation impact, economic and cultural social

Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama wisatawan karena berbagai terobosan yang
(Pusat Pariwisata Indonesia Bagian Tengah) dikenal dilakukan oleh pihak travel agent ke Asia terutama
memiliki potensi budaya dengan adat-istiadat dan ke Rusia, Taiwan dan Cina.
keindahan alamnya yang mempesona. Belakangan
ini Bali mengalami peningkatan kunjungan wisatawan Dengan berbagai usaha yang dilakukan pemerintah
dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, terbukti terkait dengan hal tersebut serta usaha promosi yang
meningkatnya arus wisatawan mancanegara ke Bali dilakukan sehingga arus kunjungan langsung
dari tahun ke tahun. Walaupun tahun 2002 pasca Bom wisatawan mancanegara ke Bali mengalami
Bali mengalami penurunan yang signifikan, namun peningkatan yang sangat signifikan sebesar 46,85%.
tahun 2004 telah mengalami kemajuan kunjungan

150
Reklamasi Pantai Sanur dalam Perspektif... (I Made Darma Oka)

Tahun 2005 kembali situasi pariwisata Bali mengalami Mengingat kondisi wilayah Sanur sebagai salah satu
cobaan antara lain tragedi tsunami diakhir tahun 2004 kawasan pariwisata di Bali yang pariwisatanya
dan flu burung sehingga kunjungan wisatawan dikembangkan dengan berbagai tantangan abrasi
mancanegara ke Bali mengalami penurunan sebesar pantai yang sangat ganas akibat pengembangan
4,93% (Diparda Bali, 2006). wilayah Pulau Serangan. Untuk itu upaya pemerintah
pusat untuk membenahi dan penanggulangan abrasi
Dengan kunjungan wisatawan mancanegara setiap pantai dari air laut melalui Bank Dunia yang dikerjakan
tahun mulai mengalami peningkatan, maka oleh teknisi dan teknologi dari Jepang dibawah proyek
pemerintah daerah Bali beserta dinas dan instansi perataan parkir kawasan strategis Sanur Serangan
terkait berupaya membenahi dan menata objek-objek dan proyek reklamasi pantai oleh PT. Dinamika
wisata yang ada serta mengembangkan desa-desa Mantani.
yang memiliki potensi pariwisata di seluruh kabupaten/
kota di Bali. Pada awal pengerjaan proyek dengan alat-alat
teknologi berat terjadi protes masyarakat terutama
Pariwisata budaya adalah jenis kepariwisataan yang masyarakat Banjar Semawang dan sejumlah
dalam perkembangan dan pengembangannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Perbaikan
menggunakan kebudayaan Daerah Bali yang dijiwai dan penanggulangan pantai dengan lebar lebih kurang
oleh Agama Hindu yang merupakan bagian dari 50 meter dari pasang surut air yang mulai dari
kebudayan nasional sebagai potensi dasar yang kawasan Sanur Kaja, mulai pantai Matahari Terbit
paling dominan, yang didalamnya tersirat satu cita- sampai Pura Dalem Pengembak dengan sistem groin
cita akan adanya hubungan timbal balik antara melalui pemasangan batu karang yang menjolok ke
pariwisata dan kebudayaan sehingga keduanya tengah laut dengan berat 100 kg sampai dengan 500
meningkat secara serasi, selaras dan seimbang. kg perbiji. Disamping itu dimantapkan dengan sistem
crab (membuat pinggiran pantai dengan memasang
Untuk menumbuh kembangkan pariwisata budaya batu karang) mempergunakan alat-alat berat.
tersebut diperlukan langkah-langkah pengaturan yang
makin mampu mewujudkan keterpaduan demi untuk Dalam reklamasi pantai tersebut, tidak tertutup
berdaya guna dan berhasil guna serta mencegah kemungkinan terjadi konflik-konflik kepentingan
dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, dalam kehidupan bermasyarakat akibat dampak
sehingga benar-benar dapat diwujudkan cita-cita reklamasi pantai terhadap kehidupan ekonomi dan
pariwisata untuk Bali umumnya dan Sanur pada sosial budaya masyarakat lokal.
khususnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
Penyelenggaraan pariwisata budaya dilaksanakan adalah pendekatan sosial ekonomi. Dengan
berdasarkan asas manfaat usaha bersama dan menggunakan pendekatan sosial ekonomi diharapkan
kekeluargaan, adil dan merata, percaya pada diri dapat membantu peneliti untuk menentukan
sendiri dan perikehidupan keseimbangan, keserasian fenomena yang diteliti berkenaan dengan dampak
serta keselarasan yang berpedoman pada falsafah reklamasi pantai di Kawasan Pariwisata Sanur.
Tri Hita Karana. Demikian pula halnya dengan
pembangunan atau reklamasi pantai yang Penelitian berlokasi di Kawasan Pariwisata Sanur.
dilaksanakan di Kawasan Pariwisata Sanur. Sanur merupakan salah satu kawasan pariwisata dari
Pembangunan tersebut diharapkan mampu 15 (lima belas) kawasan pariwisata yang terdapat di
memperluas kesempatan kerja dan berusaha bagi Provinsi Bali. Pemilihan Kawasan Pariwisata Sanur
masyarakat lokal, meningkatkan pendapatan sebagai lokasi penelitian didasarkan atas beberapa
masyarakat serta memperlancar akses masyarakat pertimbangan yaitu: 1) Kawasan Pariwisata Sanur
untuk melaksanakan aktivitas keagamaan dan sosial merupakan salah satu sentra pengembangan
budaya. Dengan demikian pembangunan dirasakan pariwisata, yang dapat dipakai sebagai barometer
mampu meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan atau kemajuan pariwisata, dan 2) Di
kemakmuran masyarakat lokal. Kawasan Pariwisata Sanur telah dilakukan
pembangunan atau reklamasi pantai sepanjang 4,5

151
MUDRA VOLUME 25 NO.2 SEPTEMBER 2010: 150-158

kilometer yang mungkin masih menyisakan konflik KAJIAN PUSTAKA


di masyarakat.
Penelitian tentang masalah pariwisata terhadap sosial
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini budaya masyarakat Bali pada awalnya dilakukan oleh
adalah data kuantitatif dan kualitatif. Sumber data peneliti asing, antara lain Michel Picard meneliti
yang dipergunakan yaitu data primer dan data tentang Bali Cultural Tourism and Touristic Cul-
sekunder. Data primer adalah data yang didapat dari ture (Ardana, 1999: 45). Dalam penelitian ini, lebih
sumber pertama yang dipergunakan sebagai sampel, banyak memberikan gambaran secara umum tentang
seperti data hasil wawancara. Data sekunder adalah tanggapan masyarakat Bali terhadap tantangan
data yang diperoleh dari instansi berwenang seperti pariwisata. Ia menyatakan bahwa pariwisata
Dinas Pariwisata Bali yang berkaitan dengan topik merupakan wahana utama Bali dalam proses
yang diteliti. Dengan metode observasi, dan studi internasionalisasi, merupakan peluang penguatan,
kepustakaan. tetapi juga potensial terhadap pergeseran nilai-nilai
budaya.
Populasi penelitian adalah masyarakat atau penduduk
yang bertempat tinggal di Kawasan Pariwisata Sanur, Industri pariwisata tidak mencabut keterikatan
meliputi Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kaja, Desa manusia Bali terhadap organisasi tradisional yaitu
Sanur Kauh sebanyak 24.287 orang. Dari populasi desa adat, bahkan pariwisata justru dapat
sebanyak 24.287 orang penduduk tersebut, diambil memperkuat keberadaan Desa Adat. Dalam
sampel dengan cara proportionate random sam- penelitian Erawan (1994) disebutkan bahwa
pling. Serta pengambilan besarnya sampel ditentukan pembangunan ekonomi (Bali sebagai kasus) lebih
dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2005: 55): banyak menekankan pengembangan pariwisata
N melalui aspek penggandaan, diharapkan terjadi
n = ———— peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan
1 + Ne2 masyarakat. Selain itu dinyatakan pula bahwa sektor
pariwisata dapat digunakan sebagai sektor utama
dimana: dalam pembangunan ekonomi negara-negara sedang
n = jumlah sampel berkembang, terutama obyek wisata yang dapat
N = jumlah populasi dikembangkan.
e = persen kelongggaran ketidaktelitian yang
ditoleransi 0,10. Bagus (1997) tentang Sanur dan Kuta masalah
perubahan sosial di daerah pariwisata menekankan
Dengan demikian diperoleh sampel sebanyak 100 adanya proses disorganisasi sosial baik dalam hidup
orang yang tersebar secara proporsional pada setiap berkomunitas maupun keluarga. Perkembangan
desa atau kelurahan di Kawasan Pariwisata Sanur, pariwisata yang pesat juga menyebabkan terjadinya
sebagai berikut: pendangkalan terhadap kualitas kebudayaan Bali,
serta hilangnya bentuk-bentuk sosial yang telah
Tabel 1. Populasi Penduduk yang Tinggal di Kawasan terbukti mampu menopang integritas masyarakat Bali.
Pariwisata Sanur Juni 2007 Namun dalam masyarakat Sanur sendiri adanya
kecendrungan pergeseran moralitas masyarakat yang
Desa/Kelurahan Jumlah Sampel selalu berorientasi pada uang.
Penduduk (orang)
Manuaba (1998) dalam tulisannya tentang “strategi
Kelurahan Sanur 8.410 35
perencanaan pariwisata yang berdimensi
Desa Sanur Kaja 8.250 34 kerakyatan” menyatakan bahwa perencanaan
Desa Sanur Kauh 7.627 31 pengembangan pariwisata berdimensi kerakyatan
mutlak diperlukan adanya: 1) strategi planning yaitu
Jumlah 24.287 100
kesepakatan persepsi dengan dimulai adanya visi,
Sumber: Kantor Camat Denpasar Selatan misi, tujuan, sasaran dan rencana kerja, 2) persamaan
titik tolak, yaitu bahwa pariwisata adalah alat untuk

152
Reklamasi Pantai Sanur dalam Perspektif... (I Made Darma Oka)

meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka ia harus menegaskan hubungan timbal balik antara pariwisata
dimanfaatkan secara efektif dan efisien, sehingga dan kebudayaan. Target pembangunan pariwisata
dampak negatifnya dapat ditekan sekecil-kecilnya, budaya adalah terwujudnya kemajuan yang serasi,
3) adanya perencanaan yang holistik, bersistem dan selaras dan seimbang antara sektor pariwisata
penegakan peraturan perundang-undangan yang dengan budaya. Dalam rumusan ini hubungan
tegas, 4) kunjungan wisatawan dipastikan dapat resiprokal mendapat penekanan yang jelas.
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah
tujuan, dan 5) partisipasi penduduk setempat dalam Untuk menumbuhkembangkan pariwisata budaya
proses perencanaan. tersebut diperlukan langkah-langkah pengaturan yang
makin mampu mewujudkan keterpaduan demi untuk
Terkait dengan pandangan di atas, Sanur disatu sisi berdaya guna dan berhasil guna serta mencegah
ingin mempertahankan pariwisata budaya dengan dampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan,
aktivitas adat yang kental dengan memerankan sehingga benar-benar dapat diwujudkan cita-cita
pecalang (perangkat desa pakramana dalam bidang pariwisata untuk Bali umumnya dan Sanur pada
ketertiban dan keamanan) untuk mengamankan khususnya.
setiap upacara adat, agama, tradisi, disisi lain sebagai
daerah pariwisata yang berkembang mengalami pro DAMPAK REKLAMASI PANTAI
dan kontra di kalangan masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), atas pembangunan sarana Dampak Ekonomi
pariwisata (reklamasi pantai) melalui proyek Untuk mempertahankan Kawasan Pariwisata Sanur
pengamanan pantai Bali Selatan yang merupakan agar tetap ajeg dan lestari, hendaknya dapat
bantuan Bank Dunia yang dikerjakan oleh teknisi dipertahankan serta dijaga seperti seni budaya,
Jepang. kesucian pura, adat-istiadat yang telah berakar pada
kehidupan desa pekraman di wilayah Sanur. Dalam
Walaupun telah banyak penelitian tentang masalah merencanakan pembangunan atau reklamasi
kepariwisataan dengan berbagai dampak positif dan Kawasan Pariwisata Sanur seyogyanya
negatifnya, tidak berarti masalah pariwisata telah direncanakan secara matang dengan tetap
berakhir. Kehidupan manusia dengan penuh dinamika, memperhatikan kelestarian lingkungan sekitarnya
adanya pengaruh industrialisasi, kemajuan teknologi serta yang tidak kalah penting adalah aspirasi dari
moderen seperti pembangunan sarana pariwisata masyarakat setempat.
(rekalamasi pantai) di Kawasan Sanur yang
menimbulkan konflik di masyarakat perlu dikaji seperti Reklamasi Pantai Sanur oleh pemerintah sebenarnya
adanya kekhawatiran masyarakat atas pembangunan memiliki tujuan yaitu 1) membenahi/menata daerah
sistem groin dan crab untuk menanggulangi abrasi sekitar pantai, 2) meminimalisasi tantangan abrasi
pantai. pantai yang semakin ganas akibat pengembangan
wilayah Pulau Serangan dan 3) memberdayakan
Konsep pariwisata budaya yang dikemukakan dalam seluruh potensi yang ada di daerah tersebut, baik
penelitian ini mengacu pada Perda Bali No. 3 Tahun sumber daya alam maupun sumber daya manusianya
1991 (Diparda Bali, 2006), yaitu yang dalam (partisipasi dari masyarakat).
pengembangannya dilandasi Agama Hindu sebagai
bagian dari kebudayaan nasional, diharapkan mampu Pada awal pengerjaan proyek tersebut memang
menimbulkan keserasian, keselarasan dan terjadi protes oleh warga masyarakat terutama
keseimbangan lingkungan terhadap kehidupan sosial masyarakat Banjar Semawang dan sejumlah
pariwisata. Pariwisata budaya telah mampu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Protes
memberikan kontribusi progresif, dinamis kehidupan tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman
sosial budaya di Bali namun disisi lain pariwisata juga masyarakat akan manfaat dari reklamasi pantai yang
menimbulkan terjadinya pelecehan budaya dan dilakukan di Kawasan Pariwisata Sanur. Hal ini
penurunan kualitas budaya lokal. didukung oleh pendapat masyarakat yang menyatakan
bahwa mereka memang mengetahui ada aktivitas
Rumusan tersebut tampak lebih bersifat dialogis (atau reklamasi pantai, tetapi mayoritas menjawab tidak
dinamik dan progresif) karena secara eksplisit

153
MUDRA VOLUME 25 NO.2 SEPTEMBER 2010: 150-158

pernah dimintai pendapat atau dilibatkan baik dalam negatif. Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang
perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan dibahas sebagai akibat dari reklamasi pantai yang
reklamasi pantai. Dari jawaban 100 orang dilaksanakan tersebut. Adapun hal tersebut adalah
masyarakat yang berperan sebagai responden, peluang masyarakat lokal dalam mendapatkan
mereka menyatakan 70% tidak pernah dilibatkan kesempatan kerja, bidang kerja yang menjadi peluang
dalam rencana reklamasi pantai tersebut, 20% masyarakat lokal, potensi masyarakat lokal dalam
menjawab kadang-kadang dilibatkan, 5% cukup usaha pada sektor pariwisata, usaha-usaha yang
sering dilibatkan, 4% sering dilibatkan dan hanya 1% menjadi harapan prospektif masyarakat serta kondisi
yang menjawab sangat sering dilibatkan seperti ekonomi atau pendapatan masyarakat saat ini.
terlihat dalam tabel 2.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 100
Tabel 2. Keterlibatan Masyarakat dalam Reklamasi orang responden di Kawasan Pariwisata Sanur yang
Pantai di Kawasan Pariwisata Sanur meliputi tiga desa/kelurahan yaitu Kelurahan Sanur,
Desa Sanur Kaja dan Desa Sanur Kauh,
Jawaban
No Frekuensi Persen menyebutkan bahwa peluang masyarakat Sanur
Responden
untuk mendapatkan kesempatan kerja cukup
1 Sangat sering 1 1% mendapat perhatian dari pihak berwenang
2 Sering 4 4% (pemerintah). Reklamasi pantai di Kawasan
3 Cukup sering 5 5% Pariwisata Sanur mampu memberikan peluang kerja
tambahan bagi masyarakat. Dimana dengan
4 Kadang-kadang 20 20 %
dilakukannya penataan tata ruang seperti saat ini
5 Tidak pernah 70 70 %
dapat menambah dibangunnya kios-kios baru tempat
Jumlah 100 100 % masyarakat untuk menjual barang-barang souvenirs
untuk kebutuhan wisatawan.
Sumber : Hasil Penelitian

Hal ini sejalan dengan pendapat dari masyarakat


Tabel 2 menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat Sanur yang menyatakan bahwa mereka sangat
dalam reklamasi pantai di Kawasan Pariwisata Sanur diprioritaskan oleh pemerintah dalam hal
masih relatif kecil. Kecilnya keterlibatan atau mendapatkan peluang kerja di Kawasan Pariwisata
partisipasi masyarakat Sanur karena masih Sanur (5%), mereka menyatakan diprioritaskan
dominannya peran pemerintah dalam mengambil (60%), cukup diprioritaskan (27%), kurang
keputusan, khususnya dalam pembangunan/reklamasi diprioritaskan 7% dan hanya 1% menyatakan tidak
fasilitas publik seperti pantai. diprioritaskan, tabel 3.
Hal tersebut juga membuktikan bahwa masyarakat Tabel 3. Prioritas bagi Masyarakat untuk Mendapatkan
selama ini kurang mendapat sosialisasi dari pihak yang Kesempatan Kerja di Kawasan Pariwisata Sanur
berwenang (pemerintah), sehingga mereka memiliki
persepsi negatif akan kelanjutan dari reklamasi Jawaban
No Frekuensi Persen
pantai. Kedepan seyogyanya pihak pemerintah Responden
segera mensosialisasikan program-program
1 Sangat diprioritaskan 5 5%
pembangunan sebelum dilaksanakan di lapangan.
2 Diprioritaskan 60 60 %
Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
oleh kedua belah pihak. Dengan kata lain dampak 3 Cukup diprioritaskan 27 27 %
negatifnya akan bisa diminimalisasi apabila peran atau 4 Kurang diprioritaskan 7 7%
partisipasi masyarakat yang lebih besar diberikan 5 Tidak diprioritaskan 1 1%
kepada masyarakat.
Jumlah 100 100 %

Reklamasi pantai yang dilaksanakan di Kawasan Sumber : Hasil Penelitian


Pariwisata Sanur telah memberikan dampak dalam
bidang ekonomi, baik dampak positif maupun dampak

154
Reklamasi Pantai Sanur dalam Perspektif... (I Made Darma Oka)

Selanjutnya mereka juga menyatakan bahwa bidang Dengan adanya kesempatan kerja yang potensial atau
peluang kerja yang diberikan prioritas tersebut antara cukup terbuka bagi masyarakat lokal (tabel 5), maka
lain sebagai karyawan pada hotel-hotel yang berlokasi peluang tersebut hendaknya dimanfaatkan secara
di Kawasan Pariwisata Sanur sebesar (12%), baik dan serius oleh masyarakat. Pemanfaatan
membuka usaha artshop untuk kebutuhan para peluang tersebut perlu diikuti dengan peningkatan
wisatawan yang berkunjung ke Sanur sebesar (42%), kemampuan dan keterampilan bagi masyarakat lokal
usaha di bidang transportasi sebesar (32%), sebagai itu sendiri untuk mampu bersaing secara profesional.
suplier untuk kebutuhan hotel dan restoran sebesar
(9%) dan usaha-usaha lainnya (5%), tabel 4 Pekerjaan yang mampu memberi harapan bagi
masyarakat lokal dengan adanya reklamasi pantai
Tabel 4. Peluang Kerja yang Diberikan kepada yaitu usaha jasa yang terkait dengan kegiatan
Masyarakat di Kawasan Pariwisata Sanur pariwisata 56%, usaha dibidang pengangkutan 21%,
usaha dalam bidang informasi dan komunikasi sebesar
Jawaban
No Frekuensi Persen 12% serta usaha dalam bidang distribusi barang-
Responden
barang kerajinan atau souvenirs sebesar 7% serta
1 Karyawan hotel 12 12 % usaha-usaha lainnya yang secara tidak langsung
2 Artshop 42 42 % terkait dengan pariwisata sebesar 4% (terlihat pada
3 Transportasi 32 32 %
tabel 6)
4 Supplier 9 9% Tabel 6. Pekerjaan yang Memberikan Harapan bagi
5 Lainnya 5 5% Masyarakat di Kawasan Pariwisata Sanur

Jumlah 100 100 % Jawaban


No Frekuensi Persen
Sumber : Hasil Penelitian Responden

1 Usaha Jasa Pariwisata 56 56 %


Disamping itu masyarakat lokal juga menyatakan
bahwa peluang mereka dalam bidang pariwisata 2 Pengangkutan 21 21 %
3 Informasi dan komunikasi 12 12 %
setelah reklamasi pantai cukup potensial. Hal ini
4 Distribusi barang-barang
dibuktikan dari hasil 100 kuisioner yang disebarkan souvenirs 7 7%
kepada masyarakat Sanur, mereka yang menyatakan 5 Lainnya 4 4%
bahwa peluang kerjanya dalam bidang pariwisata
sangat potensial sebesar (3%), potensial (29%), Jumlah 100 100 %
cukup potensial (47%) dan kurang potensial (21%) Sumber : Hasil Penelitian
serta tidak ada yang menjawab tidak memiliki peluang
(terlihat pada tabel 5).
Walaupun potensi masyarakat tinggi dalam bidang
pariwisata, namun sampai saat ini dengan adanya
Tabel 5. Potensi Masyarakat dalam Usaha Pariwisata reklamasi pantai di Kawasan Pariwisata Sanur
di Kawasan Pariwisata Sanur tersebut ternyata belum mampu memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap pertumbuhan
Jawaban ekonomi masyarakat lokal. Hal ini terbukti dari 100
No Frekuensi Persen
Responden orang masyarakat yang dijadikan responden dalam
penelitian, mereka menyatakan bahwa dengan
1 Sangat potensial 3 3%
adanya reklamasi pantai terjadi atau ada peningkatan
2 Potensial 29 29 % pendapatan sebesar 20% sedangkan yang
3 Cukup potensial 47 47 % menyatakan tidak ada peningkatan pendapatan
4 Kurang potensial 21 21 % sebesar 80%.
5 Tidak potensial 0 0%
Dari 20% yang menyatakan mengalami peningkatan
Jumlah 100 100 %
pendapatan sejak dilakukannya reklamasi pantai,
Sumber : Hasil Penelitian serta mereka yang menyatakan peningkatan

155
MUDRA VOLUME 25 NO.2 SEPTEMBER 2010: 150-158

pendapatan yang dialami masyarakat Sanur sangat Setelah terjadi reklamasi pantai di Kawasan
sedikit sebesar 9% dan sedikit sebesar 11%. Pariwisata Sanur tenyata menurut masyarakat lokal
tidak menggangu aktivitas sosial budaya dan agama
Kini pendapatan masyarakat Kawasan Pariwisata masyarakat. Hal ini dibuktikan dari 100 orang
Sanur, didominasi oleh pendapatan antara Rp. penduduk atau masyarakat yang dijadikan responden
1.000.000 – Rp 2.000.000 sebulan yaitu sebesar 69% dalam penelitian ini menyatakan 77% tidak merasa
serta pendapatan yang kurang dari Rp. 1.000.000 terganggu dengan adanya reklamasi pantai tersebut,
sebulan sebesar 26%, pendapatan antara Rp. 7% menyatakan kurang terganggu, 5% menyatakan
2.001.000 – Rp. 3.000.000 sebesar 2 %, pendapatan cukup terganggu dan 11% menyatakan terganggu,
antara Rp.3.001.000-Rp.4.000.000 sebesar 2 % serta serta tidak ada yang menyatakan sangat terganggu
pendapatan masyarakat diatas Rp. 4.000.000 sebesar (tabel 7).
1%.
Tabel 7. Pendapat Masyarakat tentang Reklamasi Pantai
di Kawasan Pariwisata Sanur
Dampak Sosial Budaya
Masyarakat dan sosial budaya selalu mengalami
Jawaban
keadaan yang berubah. Terjadinya perubahan No Frekuensi Persen
Responden
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
perubahan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri 1 Sangat terganggu 0 0%
dan perubahan yang berasal dari luar masyarakat. 2 Terganggu 11 11 %
Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan
3 Cukup terganggu 5 5%
teknologi yang sangat pesat menimbulkan perubahan
4 Kurang terganggu 7 7%
lingkungan alam fisik, perubahan pola prilaku serta
perubahan nilai budaya. 5 Tidak terganggu 77 77 %
Jumlah 100 100 %
Di dalam kerangka masyarakat yang bersifat
Sumber : Hasil Penelitian
komprehensif, tindakan individu selalu berkaitan
dengan masyarakatnya. Antara individu terjadi
interaksi timbal balik antara satu dengan lainnya. Tabel 7 menunjukkan bahwa pembangunan/reklamasi
Dalam suatu sistem sosial pada dasarnya tidak lain pantai yang dilaksanakan di Kawasan Pariwisata
adalah suatu tindakan-tindakan yang berbentuk Sanur masih belum banyak mengganggu aktivitas
interaksi sosial. Norma-norma sosial menghasilkan dalam melakukan kegiatan sosial, agama dan budaya.
daya untuk mengatasi perbedaan-perbedaan Sebaliknya reklamasi pantai mampu memperlancar
pendapat dan kepentingan diantara mereka sehingga aktivitas masyarakat yang terkait dengan kegiatan
menemukan keselarasan satu sama lainnya di dalam agama dan sosial budaya.
suatu tingkat integrasi sosial tertentu yang terkait
dengan pariwisata. Dari 26% masyarakat yang merasa terganggu
tersebut menyatakan terggangu dalam melakukan
Aktivitas pariwisata merupakan aktivitas yang aktivitas sosial keagamaan sebesar 13%, terganggu
meliputi membangun dan atau mengelola obyek dan dalam aktivitas sosial budaya 6%, terganggu dalam
daya tarik wisata, sarana dan prasarana pariwisata ativitas ekonomi 5% dan lainnya 2%.
serta aktivitas yang berupa pelayanan kepada
masyarakat. Dampak reklamasi pantai terhadap Terganggunya aktivitas dalam bidang upacara
kehidupan sosial budaya di Kawasan Pariwisata keagamaan tersebut karena kini wisatawan lebih
Sanur dalam penelitian ini dibatasi terutama
menyangkut aktivitas masyarakat dalam melakukan banyak yang berkunjung ke pantai Sanur. Tujuan dari
kegiatan agama dan sosial budaya, konflik yang terjadi kunjungan wisatawan ke pantai Sanur antara lain:
dengan adanya reklamasi pantai serta manfaat dari untuk menikmati keindahan suasana pantai yang
pelaksanaan reklamasi pantai di Kawasan Pariwisata berpasir putih, melakukan aktivitas mandi bersama
Sanur. keluarga, berjemur ataupun menyaksikan suasana
sunshine di pagi hari.

156
Reklamasi Pantai Sanur dalam Perspektif... (I Made Darma Oka)

Pendapat masyarakat lokal yang menyatakan bahwa Tabel 8


pada saat dilaksanakan reklamasi pantai, mayoritas Manfaat Dilaksanakan Reklamasi Pantai
menjawab tidak terjadi konflik yang serius antara di Kawasan Pariwisata Sanur
masyarakat dengan pihak pelaksana reklamasi yang
Jawaban
telah disetujui pemerintah. Mereka menyatakan 83% No Frekuensi Persen
Responden
tidak terjadi konflik dan hanya 17% yang menyatakan
terjadi konflik. Mereka juga menyatakan bahwa 1 Pantai kelihatan lebih
konflik tersebut terjadi bukan karena tidak menyetujui indah dan asri 37 37 %
dilaksanakan reklamasi pantai, tetapi karena 2 Keamanan dari bangunan
kurangnya sosialisasi pemerintah terhadap yang berlokasi dekat pantai 38 38 %
masyarakat setempat. Dengan demikian seolah-olah 3 Menunjang kegiatan sosial
terjadi pemaksaan kehendak oleh pemerintah budaya masyarakat 18 18 %
terhadap masyarakat 11%, konflik tersebut juga 4 Dapat dilakukan berbagai
terjadi karena adanya sengketa lahan 4% dan event di pantai (Purnama
disamping itu karena adanya kecemburuan sosial night, Poli pantai) 6 6%
sebesar 2%. 5 Lainnya 1 1%

Konflik bisa diatasi melalui proses interaksi tertentu. Jumlah 100 100 %
Melalui proses interaksi maka munculah norma- Sumber : Hasil Penelitian
norma pada saat para pelaku sosial (pemerintah dan
masyarakat) saling beradaptasi, sehingga tercipta
keadaan yang stabil dan kondusif. Mekanisme Tabel 8 menunjukkan bahwa reklamasi pantai di
sosialisasi sebagai sarana tempat pola-pola kebudayan Kawasan Pariwisata Sanur, mampu memberikan
diinternalisasi ke dalam suatu kepribadian, sehingga manfaat lebih seperti memungkinkan diadakannya
mencakup struktur kebutuhan masyarakatnya. berbagai acara atau event atau peristiwa sosial
Melalui proses sosialisasi tersebut para pelaku sosial lainnya. Dampak positif yang lebih itu hendaknya
mematuhi norma-norma, sehingga menjamin mampu dimanfaatkan oleh masyarakat lokal. secara
stabilitas. efektif, dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
mereka baik dalam aktivitas sosial budaya maupun
Mekanisme pengendalian sosial mencakup cara-cara aktivitas yang berkaitan dengan perekonomian.
yang dalam hal ini peranan-peranan kedudukan
diorganisasikan ke dalam sistem-sistem sosial untuk SIMPULAN
mengurangi tekanan dan penyimpangan oleh kedua
belah pihak. Reklamasi pantai yang dilaksanakan di Kawasan
Pariwisata Sanur telah mampu memberikan
Selanjutnya, adanya reklamasi pantai di Kawasan kesempatan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Pariwisata Sanur mereka baru menyadari bahwa Namun demikian, hingga saat ini reklamasi tersebut
dengan reklamasi pantai mampu memberikan manfaat belum mampu memberikan peningkatan pendapatan
lebih bagi masyarakat antara lain: reklamasi pantai yang berarti kepada masyarakat lokal.
telah membuat pantai kelihatan lebih indah dan asri
37%, keamanan dari bangunan yang berlokasi di Reklamasi pantai yang dilaskanakan di Kawasan
dekat pantai akan lebih terjamin 38%, reklamasi Pariwisata Sanur juga memberikan dampak sosial
pantai mampu menunjang pelaksanaan kegiatan budaya yang positif bagi masyarakat Sanur, seperti
agama dan sosial budaya 18%, menunjang dilakukan mempermudah dilaksanakannya kegiatan yang terkait
berbagai event di areal pantai seperti purnama night, aktivitas agama dan sosial budaya, serta lebih
poli pantai 6%, serta lainnya 1%. (tabel 8). memungkinkan diadakannya pelaksanaan event-
event purnama night, poli pantai dan lain-lain.

Disarankan kepada pihak pemerintah: sebelum


pelaksanaan reklamasi pantai, hendaknya terlebih
dahulu dilaksanakan sosialisasi bagi masyarakat

157
MUDRA VOLUME 25 NO.2 SEPTEMBER 2010: 150-158

setempat agar mereka betul-betul memahami tujuan


dan manfaatnya sehingga masyarakat tidak memiliki
persepsi negatif tentang reklamasi pantai tersebut.
Disamping itu reklamasi pantai sedapat mungkin
diharapkan lebih meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaannya sehingga dari masyarakat
timbul kesadaran (awareness) untuk ikut memiliki
yang serta ikut bertanggungjawab atas pembangunan
atau reklamasi pantai tersebut.

Sedangkan kepada masyarakat diharapkan selalu


berpikir positif, rasional dan melakukan kajian secara
mendalam tentang segala permasalahan yang dihadapi
khususnya dalam hal reklamasi pantai di Kawasan
Pariwisata Sanur, sebelum melakukan aksi protes.
Serta Penyampaian pendapat atau aksi protes
tersebut hendaknya dilakukan melalui mekanisme
yang benar sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia.

DAFTAR RUJUKAN

Ardana, I G.G. dan Tjok Rai Sudhanta. (1999),


Keserasian Trasnformasi Nilai dan Pembangunan
Berwawasan Budaya pada Masyarakat Bali,
Denpasar: PPS UNUD

Bagus, I Gusti Ngurah. (1997), Masalah Budaya


dan Pariwisata Dalam Pembangunan, Denpasar:
PPS UNUD

Erawan, Nyoman. (1994), Pariwisata Dalam


Kaitannya Dengan Kebudayaan dalam
Kepribadian Bangsa, Denpasar: Upada Sastra

Dinas Pariwisata Provinsi Bali (Diparda). (2006),


Kumpulan Peraturan di Bidang Kepariwisataan
Jilid II, Denpasar.

Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Bali Tourism Statis-


tics – Statistik Pariwisata Bali 2005, Denpasar.

Manuaba, A. (1998), Strategi Pariwisata yang


Berdimensi Kerakyatan, Majalah Ilmiah Pariwisata:
PS Pariwisata, UNUD

Umar, Hussein. (2005), Riset Pemasaran dan


Prilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

158
Indeks Pengarang
Jurnal Seni Budaya MUDRA

Volume 25 No. 2 SEPTEMBER 2010

Darma Oka, I Made., 150


Gede Rai, Anak Agung., 101
Herawati, S. Hesti., 185
Ruastiti, Ni Made., 108
Suarjaya, I Wayan., 120
Suartika, I Gusti Ayu Made., 131
Suka Yasa, I Wayan., 159
Supriyanto., 172

198
Daftar Nama Mitra Bestari sebagai
Penelaah Ahli Tahun 2010

Untuk Penerbitan Volume 25 No. 1 JANUARI 2010 dan Volume 25 No. 2 SEPTEMBER 2010 semua
naskah yang disumbangkan kepada Jurnal Seni Budaya Mudra telah ditelaah oleh para mitra bestari (peer
reviewers) berikut ini

1. I Wayan Rai S. (Institut Seni Indonesia Denpasar) ethnomusicologist


2. Sardono W. Kusumo (Institut Kesenia Jakarta) dance
3. Sal Margianto (Institut Seni Indonesia Yogjakarta) dance
4. Ron Jenkins (Wesleyan University-USA) theatre
5. I Nyoman Sirtha (Universitas Udayana Denpasar) sastra
6. Ni Luh Sutjiati Beratha (Universitas Udayana Denpasar) sastra
7. Soegeng Toekio M (Institut Seni Indonesia Surakarta) visual arts
8. M. Dwi Maryanto (Institut Seni Indonesia Yogjakarta) visual arts
9. Jean Couteau (Pengamat Seni tinggal di Bali) sociologist of art
10. I Wayan Geria (Universitas Udayana Denpasar) anthropology
11. I Made Suastika (Universitas Udayana Denpasar) sejarah
12. Ida Bagus Gde Yudha Triguna (Universitas Hindu Denpasar) religion
13. Ketut Subagiasta (Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar) religion

Jean Couteau (Pengamat seni tinggal di Bali)


Penyunting Jurnal Seni Budaya Mudra menyampaikan peng-hargaan setinggi-tingginya dan terima kasih sebesar-
besarnya kepada para mitra bestari tersebut atas bantuan mereka.
PETUNJUK UNTUK PENULIS
JUDUL NASKAH
(all caps, 14 pt, bold, centered)
(kosong satu spasi tunggal, l4 pt)
Penulis Pertamal, Penulis Kedua2, dan Penulis Ketiga3 (12 pt)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
1. Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universitas, Alamat, Kota,
Kode Pos, Negara (10 pt)
2. Kelompok Penelitian, Nama Lembaga, Alamat, Kota, Kode Pos,
Negara (10 pt)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
E-mail: penulis@ address. com (10 pt, italic)
(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)
TITLE
(All caps, 14 pt, bold, centered)
(Blank, one single space of 14 pt)
First Authorl, Second Author2, and Third Author3 (12 pt)
(Blank, one single space of 12 pt)
1. Department’s Name, Faculty’s Names, University’s Name, Address, City, Postal Code, Country (10 pt)
2. Reseach Group, Institution’s Name, Address, City, Postal Code,
Country (10 pt)
(Blank, one single space of l2 pt)
E-mail: writer@ address. com (10 pt, italic)
(Blank, two single spaces of 12 pt)

Abstrak (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstrak harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris. Abstrak bahasa Indonesia ditulis
terlebih dahulu lalu diikuti abstrak dalam bahasa Inggris. Jenis huruf yang digunakan Times New Roman, ukuran
10 pt, spasi tunggal. Abstrak sebaiknya meringkas isi yang mencakup tujuan penelitian, metode penelitian, serta
hasil analisis. Panjang abstrak tidak lebih dari 250 kata.
(kosong dua spasi tunggal, l2 pt)
Title in English (12 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstrak1 (12 pt, bold)
(Blank, one single space of 12 pt)
Abstract should be written in Indonesian and English. An English abstract comes after an Indonesian abstract.
The abstract is written in Times New Roman font, size 10 pt, single spacing. Please translate the abstract of
manuscript written in English into Indonesian. The abstract should summarize the content including the aim of
the research, research method, and the results in no more than 250 words.
(blank, one single space of 12 pt)
Keywords: maximum of 4 words in English (10 pt, italics)
(blank, three single spaces of 12 pt)
PENDAHULUAN (12 pt, bold) Introduction (12 pt, bold)
(satu spasi kosong, 10 pt) (blank, one single space of 10 pt)

Naskah ditulis dengan Times New Roman ukuran 11 The manuscript should be printed with Times New
pt, spasi tunggal, justified dan tidak ditulis bolak-balik Roman font, size 11 pt, single spaced, justified on each
pada satu halaman. Naskah ditulis pada kertas sides and on one side of an A4 paper (210 mm x 297
berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin mm). The margins are 3.5cm from the top, 2.5 cm
atas 3,5 cm, bawah 2,5 cm, kiri dan kanan masing- from below and 2 cm from each side. The manu-
masing 2 cm. Panjang naskah hendaknya tidak script must not exceed 20 pages including pictures
melebihi 20 halaman termasuk gambar dan tabel. Jika and tables. When the manuscript go far beyond that
naskah jauh melebihi jumlah tersebut dianjurkan untuk limit the contributors are advised to make it into two
menjadikannya dua naskah terpisah. Naskah ditulis separate papers. The manuscript is written in Indo-
dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Jika nesian or English. When English is used strict ad-
ditulis dalam bahasa Inggris sebaiknya telah memenuhi herence to English grammatical rules must be ap-
standar tata bahasa Inggris baku. Judul naskah plied. The title should be short and informative, and
hendaknya singkat dan informatif serta tidak melebihi does not go over 20 words. Keywords are in English
20 kata. Keywords ditulis dalam bahasa Inggris and presented at the end of the abstract.
diletakkan akhir abstrak.

Penulisan heading dan subheading diawali huruf The beginnings of headings and subheadings should
besar dan diberi nomor dengan angka Arab. be capitalized and given Arabic numbering. The parts
Sistematika penulisan sekurang-kurangnya mencakup of the manuscript should at least include an Intro-
Pendahuluan, Metode Penelitian, Analisis dan duction, Method, Results and/or Discussion, Conclu-
Interpretasi Data, Simpulan , serta Daftar Rujukan. sion and References. When there is an acknowl-
Ucapan Terima Kasih/Penghargaan (jika ada) edgment, it should be put after the conclusion but
diletakkan setelah Simpulan dan sebelum Daftar before references. Usage of sub-subheadings should
Rujukan. Headings dalam bahasa Inggris disusun be avoided. When needed, use numbered outline
sebagai berikut: Introduction, Method, Results and/ using Arabic numbers. The distance between one
or Discussion, Conclusion. Acknowledgement (jika paragraph to the next is one single space.
ada) diletakkan setelah Conclusion dan sebelum Ref-
erence. Sebaiknya, penggunaan subsubheadings
dihindari. Jika diperlukan, gunakan numbered out-
line yang terdiri dari angka Arab. Jarak antara
paragraf satu spasi tunggal.

Singkatan/Istilah/Notasi/Simbol Abbreviations/Terms/Symbols
Penggunaan singkatan diperbolehkan, tetapi harus Abbreviations are allowed, but they should be writ-
dituliskan secara lengkap pada saat pertama kali ten in full when mentioned for the first time, followed
disebutkan, lalu dibubuhkan singkatannya dalam tanda by the abbreviations inside the brackets. Foreign and
kurung. Istilah/kata asing atau daerah ditulis dengan ethnic terms should be italicized. Notation must be
huruf italic. Notasi, sebaiknya, ringkas dan jelas serta compact and clear, and consistently follows the ac-
konsisten dengan cara penulisan yang baku. Simbol/ cepted standard. Symbols are written clearly and
lambang ditulis dengan jelas dan dapat dibedakan, easily distinguished, such as number 1 and the letter
seperti penggunaan angka 1 dan huruf 1 (juga angka l (or number 0 and the letter O).
0 dan huruf O).
Tabel ditulis dengan Times New Roman berukuran Tables are written with Times New Roman size 10pt
10 pt dan diletakkan berjarak satu spasi tunggal di and put one single space down below the tables’ titles.
bawah judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf The titles are printed bold in the size of 9 pt as theyare
berukuran 9 pt (bold) dan ditempatkan di atas tabel shown in the example. The tables are numbered with
dengan format seperti terlihat pada contoh. Arabic numbers. The distance of a table with the
Penomoran tabel menggunakan angka Arab. Jarak preceding paragraph is one single space. The tables
tabel dengan paragraf adalah satu spasi tunggal. Tabel are presented after they are being referred to in the
diletakkan segera setelah perujukkannya dalam teks. text. 1 pt thick lines should be used to outline the
Kerangka tabel menggunakan garis setebal 1 pt. Jika tables. If the titles for the columns are long and com-
judul pada setiap kolom tabel cukup panjang dan rumit, plicated, the columns should be numbered and the
maka kolom diberi nomor dan keterangannya explanation of each number should be put below the
diberikan di bagian bawah tabel. table.

(kosong satu spasi, 10 pt) (blank, one single space of 10 pt)

Wacana Estetika Wacana Estetika Wacana Estetika


Posmodern Modern Postmodern

Idealisme Rasionalisme Poststrukturalisme


Mitologi Realisme Global-Lokal
Mimesis Humanisme Universal Intertekstual
Imitasi Simbolisme Postpositivisme
Katarsis Strukturalisme Hiperrealita
Transeden Semiotik Postkolonial
Estetika Pencerahan Fenomenologi Oposisi biner
Teologisme Ekoestetik Dekonstruksi
Relativisme Kompleksitas Pluralisme
Subjektivisme Etnosentris Lintas Budaya
Positivisme Budaya Komoditas Chaos

Tabel 1. Wacana Estetika (sumber: Agus Sochari, 2002: 9)


(Two single spaces of 10 pt)

Gambar diletakkan simetris dalam kolom halaman, Pictures are put in the center of page, one single space
berjarak satu spasi tunggal dari paragraf. Gambar from the preceding paragraph. A picture is presented
diletakkan segera setelah penunjukkannya dalam after it is pointed out in the text. Pictures are num-
teks. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab. bered using Arabic numbers. Information on the pic-
Keterangan gambar diletakkan di bawah gambar dan ture is put one single space down below the picture.
berjarak satu spasi tunggal dari gambar.

Penulisan keterangan gambar menggunakan huruf The information should be written with the size of 9
berukuran 9 pt, bold dan diletakkan seperti pada pt and in bold according to the example. The infor-
contoh. Jarak keterangan gambar dengan paragraf mation is two single spaces of 10 pt above the fol-
adalah dua spasi tunggal. Gambar yang telah lowing paragraph. Permissions should be obtained
dipublikasikan oleh penulis lain harus mendapat ijin from the authors and publishers for previously pub-
tertulis penulis dan penerbitnya. Sertakan satu gambar lished pictures. Attached a full page of the picture
yang dicetak dengan kualitas baik berukuran satu with a good printing quality, or electronic file with
halaman penuh atau hasil scan dengan resolusi baik either formats: {file name}.jpeg, {file name}.esp or
dalam format {nama file}.eps, {nama file} jpeg atau {file name}.tiff. If the picture is a photograph, please
{nama file}.tiff. Jika gambar dalam format foto, attach one print. Pictures will be printed in black and
sertakan satu foto asli. Gambar akan dicetak hitam- white, unless there is a need to have them in colors.
putih, kecuali jika memang perlu ditampilkan It is advisable that the fonts used in creating pictures
berwarna. Font yang digunakan dalam pembuatan or graphics are recognized by most word processors
gambar atau grafik, sebaiknya, yang umum dimiliki and operation systems, such as Symbols, Times New
setiap pengolah kata dan sistem operasi seperti Romans, and Arial with minimum size of 9 pt. Pic-
Simbol, Times New Romans dan Arial dengan ukuran ture files from applications such as Corel Draw, Adobe
tidak kurang dari 9 pt. File gambar dari aplikasi seperti Illustrator and Aldus Freehands have better quality
Corel Draw, Adobe Illustrator dan Aldus Freehand and can be reduced without changing the resolution.
dapat memberikan hasil yang lebih baik dan dapat
(blank, one single space of 10 pt)
diperkecil tanpa mengubah resolusinya.
Kutipan dalam naskah menggunakan sistem kutipan The journal prefers direct quotation. The usages of
langsung. Penggunaan catatan kaki (footnote) sedapat footnotes should be avoided wherever possible.
mungkin dihindari. Kutipan yang tidak lebih dari 4 Quotations of no more than 4 lines should be inte-
(empat) baris diintegrasikan dalam teks, diapit tanda grated in the text and in between quotation marks.
kutip, sedangkan kutipan yang lebih dari 4 (empat) When the citation exceeds 4 lines, it should be put
baris diletakkan terpisah dari teks dengan jarak 1,5 separately 1.5 single spaces away of 10 pt from the
spasi tunggal, berukuran 10 pt, serta diapit oleh tanda main text and put between quotation marks.
kutip.

Setiap kutipan harus disertai dengan nama keluarga/ Every quotation must be followed by the family name
nama belakang penulis. Jika penulis lebih dari satu of its author. When there is more than one author,
orang, yang dicantumkan hanya nama keluarga penulis only the first author’s family name is printed followed
pertama diikuti dengan dkk. Nama keluarga atau by et alia. The name or family name of the author
nama belakang penulis dapat ditulis sebelum atau can be mentioned before or after the quotation. There
setelah kutipan. Ada beberapa cara penulisan kutipan. are some ways of writing quotations. Direct citation
Kutipan langsung dari halaman tertentu ditulis sebagai from a specific page is written as follows: (Grimes,
berikut (Grimes, 2001: 157). Jika yang diacu adalah 2001:15). When a reference is made to the main
pokok pikiran dari beberapa halaman, cara idea of a couple of pages, the following should be
penulisannya adalah sebagai berikut (Grimes, 2001: used: (Grimes, 2001: 98–157). When a reference is
98-157), atau jika yang diacu adalah pokok pikiran made to a text in general, the following should be
dari keseluruhan naskah, cara penulisannya sebagai used (Grimes, 2001).
berikut (Grimes, 2001).

Daftar Rujukan List of References


(kosong satu spasi tunggal, 10 pt) (Blank, one single space of 10 pt)

Penulisan daftar acuan mengikuti format APA (Ameri- The journal adheres to the APA format when
can Psychological Association). Daftar acuan it comes to list of references. Primary sources should
harus menggunakan sumber primer (jurnal atau be used (journals and books). It is wise to include
buku). Sebaiknya, acuan juga menggunakan naskah previous works published in MUDRA. The refer-
yang diterbitkan dalam jurnal MUDRA edisi ences are listed alphabetically according to the au-
sebelumnya. Daftar acuan diurutkan secara alfabetis thors’ family names. In general, the order of writing
berdasarkan nama keluarga/nama belakang penulis. is the following: author’s name, period, title, place of
Secara umum, urutan penulisan acuan adalah nama publication, colon, publisher. The maximum number
penulis, tanda titik, tahun terbit yang ditulis dalam of authors mentioned for each reference is 3. When
dalam kurung, tanda titik, judul acuan, tempat terbit, there are 4 authors, mention the main author followed
tanda titik dua, nama penerbit. Nama penulis yang by et.al. Chinese and Korean names do not need to
dicantumkan paling banyak tiga orang. Jika lebih dari be reversed because the family names are at the
empat orang, tuliskan nama penulis utama dilanjutkan beginning. Year of publication should be printed right
dengan dkk. Nama keluarga Tionghoa dan Korea after the author to make it easier to note how up-to-
tidak perlu dibalik karena nama keluarga telah terletak date the sources are. Titles are written in italics.
di awal. Tahun terbit langsung diterakan setelah nama Journal and magazine articles’ titles are written in
penulis agar memudahkan penelusuran kemutakhiran regular letters, followed by the names of the journal
bahan acuan. Judul buku ditulis dengan huruf italic. or magazine in italics. If two or more cited works of
Judul naskah jurnal atau majalah ditulis dengan huruf the same author were published in the same year,
regular, diikuti dengan nama jurnal atau majalah the publishing years are followed by the letters a, b
dengan huruf italic. Jika penulis yang diacu menulis etc. For example: Miner, JB. (2004a), Miner, J.B.
dua atau lebih karya dalam setahun, penulisan tahun (2004b).
terbit dibubuhi huruf a, b, dan seterusnya agar tidak namanya, dan pada tahun penerbitan ditambah huruf
membingungkan pembaca tentang karya yang diacu, latin kecil sebagai penanda urutan penerbitan.
misalnya: Miner, J.B. (2004a), Miner, J.B. (2004b). Greenberg, Josepth H. (1957), Essays in Linguis-
Contoh penulisan daftar acuan adalah sebagai berikut: tics, University of Chicago Press, Chicago

Acuan dari buku dengan satu satu, dua, dan tiga _________________. (1966a), Language of Af-
pengarang rica, Indiana University Press, Bloomington.
Reference from books with one, two and
three authors _________________. (1966b), “Language Univer-
Anderson, Beneditct R.O.G. (1965), Mythology and sals”, Current Trends in Linguistics (Thomas A.
the Tolerance of the Javanese, Southeast Asia Pro- Sebeok, ed.), Mounton, The Hangue,
gram, Departement of Studies, Cornell University,
Ithaca, New York. Artikel dalam Ensiklopedi dan Kamus
Articles from Encyclopedia and Dictonary
Bandem, I Made & Frederik Eugene DeBoer. (1995), Milton, Rugoff. (tt), “Pop Art”, The Britannica
Balinese Dance in Transition, Kaja and Kelod, Encylopedia of American Art, Encylopedia
Oxford University Press, Kuala Lumpur. Britannica Educational Corporation, Chicago.
Hamer, Frank & Janet Hamer. (1991), “Terracotta”,
Kartodirjo, Sartono, Mawarti Djoened Poesponegoro The potter’s Dictionary of Material and Tech-
& Nugroho Notosusanto. (1997), Sejarah Nasional nique, 3 Edition, A & B Black, London.
Indonesia, Jilid I, Balai Pustaka, Jakarta.
Acuan naskah dalam jurnal, koran, dan naskah
Acuan bab dalam buku seminar
Reference from a book chapter Reference on a text in a journal, newspaper,
Markus, H.R., Kitayama, S., & Heiman, R.J. (1996). and conference paper
Culture and basic psychological principles. Dalam Hotomo, Suripan Sandi. (April 1994), “Transformasi
E.T. Higgins & A.W. Kruglanski (Eds.); Social psy- Seni Kendrung ke Wayang Krucil”, dalam SENI,
chology: Handbook of basic principles. The Jurnal Pengetahuan dan Penciptaan Seni, IV/02,
Guilford Press, New York. BP ISI Yogyakarta, Yogyakarta.

Buku Terjemahan Kwi Kian Gie. (4 Agustus 2004), “KKN Akar Semua
Translated Books Permasalahan Bangsa” Kompas.
Holt, Claire. (1967), Art in Indonesia: Continuities
and Change atau Melacak Jejak Perkembangan Buchori Z., Imam. (2-3 Mei 1990), “Aspek Desain
Seni di Indonesia, terjemahan R.M. Soedarsono. dalam Produk Kriya”, dalam Seminar Kriya 1990
(2000), MSPI, Bandung. ISI Yogyakarta, di Hotel Ambarukmo Yogyakarta.
Read, Herber. (1959), The Meaning of Art atau
Seni Rupa Arti dan Problematikanya, terjemahan Acuan dari dokumen online (website/internet)
Soedarso Sp. (2000), Duta Wacana Press, Reference from online document
Yogyakarta. Goltz, Pat. (1 Mei 2004), Sinichi Suzuki had a Good
Idea, But… http/www. Seghea com/homescool/
Beberapa buku dengan pengarang sama dalam Suzuki.htlm
tahun yang sama.
A couple of books with similar authors in the Wood, Enid. (1 Mei 2004), Sinichi Suzuki 1889-1998:
same year Violinist, Educator, Philosoper and Humanitar-
Dalam hal ini nama pengarang untuk sumber kedua ian, Founder of the Suzuki Method, Sinichi Suzuki
cukup diganti dengan garis bawah sepanjang Association. http/www. Internationalsuzuki.htlm
Acuan dari jurnal online Erawan, I Nyoman (56th.), Pelukis, wawancara
Reference from online journal tanggal 21 Juni 2008 di rumahnya, Banjar Babakan,
Jenet, B.L. (2006). A meta-analysis on online social Sukawati, Gianyar, Bali.
behavior. Journal of Internet Psychology, 4. Rudana, I Nyoman (60 th.), pemilik Museum Rudana,
Diunduh 16 November 2006 dari http://www. wawancara tanggal 30 Juni 2008 di Museum Rudana,
Journalofinternet psychology. om/archives/volume4/ Ubud, Bali.
3924.htm1

Naskah dari Database


Text from database
Henriques, J.B., & Davidson, R.J. (1991) Left fron-
tal hypoactivation in depression. Journal of Abnor-
mal Psychology, 100, 535-545. Diunduh 16 Novem-
ber 2006 dari PsychINFO database

Acuan dari tugas akhir, skripsi, tesis dan


disertasi
Reference from final projects, undergraduate
final essay, thesis and dissertation
Santoso, G.A. (1993). Faktor-faktor sosial
psikologis yang berpengaruh terhadap tindakan
orang tua untuk melanjutkan pendidikan anak
ke sekolah lanjutan tingkat pertama (Studi
lapangan di pedesaan Jawa Barat dengan
analisis model persamaan struktural). Disertasi
Doktor Program Pascasarjana Universitas Indone-
sia, Jakarta.

Acuan dari laporan penelitian


Reference from research report
Villegas, M., & Tinsley, J. (2003). Does education
play a role in body image dissatisfaction?. Laporan
Penelitian, Buena Vista University.

Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia.


(2006). Survei nasional penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba pada kelompok rumah
tangga di Indonesia, 2005. Depok: Pusat Penelitian
UI dan Badan Narkotika Nasional.

Daftar Nara Sumber/Informan


Dalam hal ini yang harus disajikan adalah nama dan
tahun kelAhiran/usia, profesi, tempat dan tanggal
diadakan wawancaara. Susunan data narasumber
diurutkan secara alfabetik menurut nama tokoh yang
diwawancarai.
Lampiran Appendices
(kosong satu spasi tunggal, 10 pt) (blank, one single space of 10 pt)

LampiranlAppendices hanya digunakan jika benar- Appendices are used when they are really needed to
benar sangat diperlukan untuk mendukung naskah, support the text, for example questionnaires, legal
misalnya kuesioner, kutipan undang-undang, citations, manuscript transliterations, analyzed inter-
transliterasi naskah, transkripsi rekaman yang view transcription, maps, pictures, tables containing
dianalisis, peta, gambar, tabel/bagian hasil perhitungan results of calculations, or formulas. Appendices are
analisis, atau rumus-rumus perhitungan. Lampiran
put after the references and numbered using Arabic
diletakkan setelah Daftar Acuan/Reference. Apabila
numbers.
memerlukan lebih dari satu lampiran, hendaknya diberi
nomor urut dengan angka Arab.

2. Naskah Hasil Penciptaan 2. Result of Creative Work

JUDUL NASKAH TITLE


(all caps, 14 pt, bold, centered) (all caps, 14 pt, bold, centered)
(kosong satu spasi tunggal, l4 pt) (blank, one single space of l4 pt)

Penulis Pertamal, Penulis Kedua2, dan Penulis First authorl, Second author2, and Third author3 (12 pt)
Ketiga3 (12 pt) (blank, one single space of 12 pt)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
1. Department’s name, Faculty’s name,
1. Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universi- University’s name, Address, City, Postal Code,
tas, Alamat, Kota, Country (10 pt)
Kode Pos, Negara (10 pt) 2. Group of creator, Institution’s name, Address,
2. Kelompok Pencipta, Nama Lembaga, Alamat, City, Postal code,
Kota, Kode Pos,
Country (10 pt)
Negara (10 pt)
(blank, one single space of l2 pt)
(kosong satu spasi tunggal,l2 pt)

E-mail: penulis@ address. com (10 pt, italic) E-mail: author@ address. com (10 pt, italic)
(kosong dua spasi tunggal, 12 pt) (blank, two single spaces of 12 pt)

Abstrak (12 pt, bold) Abstrak (12 pt, bold)


(kosong satu spasi tunggal, 12 pt) (blank, one single space of 12 pt)

Abstrak harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan Abstract should be written in Indonesian and English.
dalam bahasa Inggris. Abstrak bahasa Indonesia An English abstract comes after an Indonesian ab-
ditulis terlebih dahulu lalu diikuti abstrak dalam bahasa stract. The abstract is written in Times New Roman
Inggris. Jenis huruf yang digunakan Times New Ro- font, size 10 pt, single spacing. Please translate the
man, ukuran 10 pt, spasi tunggal. Abstrak sebaiknya abstract of manuscript written in English into Indo-
meringkas isi yang mencakup tujuan penciptaan,
nesian. The abstract should summarize the content
metode penciptaan, serta wujud karya. Panjang
abstrak tidak lebih dari 250 kata. including the aim of the research, research method,
(kosong dua spasi tunggal, l2 pt) and the results in no more than 250 words.
(blank, one single space of 12 pt)
Keywords: maksimum 4 kata kunci ditulis Keywords: maximum of 4 words in English
dalam bahasa Inggris (10 pt, italic) (10 pt, italics)
(kosong tiga spasi tungga1, 12 pt) (blank, three single spaces of 12 pt)

PENDAHULUAN (12 pt, bold) INTRODUCTION (12 pt, bold)


(satu spasi kosong,10 pt) (blank, one single space of 10 pt)

Naskah ditulis dengan Times New Roman ukuran 11 The manuscript should be printed with Times New
pt, spasi tunggal, justified dan tidak ditulis bolak-balik Roman font, size 11 pt, single spaced, justified on each
pada satu halaman. Naskah ditulis pada kertas sides and on one side of an A4 paper (210 mm x 297
berukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan margin mm). The margins are 3.5cm from the top, 2.5 cm
atas 3,5 cm, bawah 2,5 cm, kiri dan kanan masing- from below and 2 cm from each side. The manu-
masing 2 cm. Panjang naskah hendaknya tidak script must not exceed 20 pages including pictures
melebihi 20 halaman termasuk gambar dan tabel. and tables.

Penulisan heading dan subheading diawali huruf The beginnings of headings and subheadings should
besar dan diberi nomor dengan angka Arab. be capitalized and given Arabic numbering. The parts
Sistematika penulisan sekurang-kurangnya mencakup of the manuscript should at least include an Intro-
pendahuluan, metode penciptaan, proses perujudan, duction, Creative Method, Conclusion and Refer-
wujud karya, Kesimpulan , serta Daftar Rujukan. ences. When there is an acknowledgment, it should
Ucapan Terima Kasih/Penghargaan (jika ada) be put after the conclusion but before references.
diletakkan setelah Kesimpulan dan sebelum Daftar Usage of sub-subheadings should be avoided. When
Acuan. needed, use numbered outline using Arabic numbers.
The distance between paragraphs is one single space.

Lebih lanjut mengenai singkatan/istilah/notasi/simbol The directions on abbreviations/terms/notations/sym-


dan daftar rujukan sama dengan naskah dari hasil bols and references follow the directions for the re-
Penelitian. search manuscript.

You might also like