Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 24

Welcome to..

AKT1208 - Komunikasi Bisnis


Grading System

• Attendance 10%

• Assignments 20%

• Mid-term Exam 30%

• Final Exam 40%


Komunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis di Dunia Digital
Kemampuan Komunikasi yang
Solid: Kunci Sukses
• Kemampuan menulis dengan efektif: batu loncatan
untuk mendapatkan kesempatan kerja yang bagus;
Kemampuan menulis yang buruk: penghalang karir.

• Komunikasi berada di urutan teratas dalam daftar


skill yang dicari dalam dunia kerja — komunikasi
tertulis dan lisan berada di antara lima atribut teratas
dalam skill yang dicari, setelah kerja tim dan
keterampilan memecahkan masalah.
Elemen dalam Proses Komunikasi

Agar pesan menjadi efektif, proses encoding pengirim harus menyatu dengan proses
decoding penerima. Pesan terbaik terdiri dari kata-kata dan simbol lain yang akrab bagi
penerima. Semakin banyak bidang pengalaman pengirim yang tumpang tindih dengan
penerima, semakin efektif pesannya.
Revolusi Digital: Pentingnya
Kemampuan Komunikasi
• Teknologi informasi,
• Information technology, perangkat seluler, dan sosial media—
lebih banyak komunikasi— pesan dapat sampai pada audiens
yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat— lebih
banyak kolaborasi— media sosial, dan bisnis— menulis
menjadi lebih penting.

• Keterampilan yang berkaitan dengan manusia seperti komunikasi


sulit digantikan oleh otomatisasi.
Reality check..
• Skills Gap— Apa yang kurang: kemampuan komunikasi,
inetrpersonal, dan menulis.

• Komunikasi dan Kemampuan Kerja— Keterampilan


komunikasi baik secara lisan maupun tulisan adalah kemampuan
yang paling dicari, selain kemampuan bekerja dalam kelompok,
dan ketepatan waktu.

• Menulis adalah Masa Depanmu— Apapun yang pekerjaan


yang akan dipilih, termasuk pesan digital: harus jelas, ringkas,
dan profesional.
Mengatasi Hambatan untuk
Mendengarkan Secara Efektif
Hambatan Fisik. Hambatan fisik termasuk cacat pendengaran,
akustik yang buruk, dan lingkungan yang bising. Juga sulit untuk
mendengarkan jika Anda sakit, lelah, atau tidak nyaman.

Hambatan Psikologis. Setiap orang membawa ke dalam


proses komunikasi seperangkat nilai budaya, etika, dan pribadi
yang unik. Masing-masing dari kita memiliki gagasan tentang apa
yang benar dan apa yang penting. Jika ide-ide lain bertentangan
dengan pemikiran kita yang telah terbentuk sebelumnya, kita
cenderung mengabaikan pembicara- dengan demikian gagal
menerima pesan mereka.
Masalah Bahasa. Kata-kata yang tidak lazimdapat merusak
proses komunikasi karena kurang bermakna bagi penerimanya.
Selain itu, kata-kata yang sarat emosi dapat berdampak buruk pada
proses mendengar. Jika penyebutan kata-kata yang digunakan
memiliki dampak emosional yang kuat, pendengar mungkin tidak
dapat fokus pada kata-kata berikutnya.

Gangguan Non-verbal. Kita akan merasa sulit untuk


mendengarkan jika pembicara “berbeda” dari apa yang kita anggap
biasa. Pakaian atau cara bicara yang tidak biasa, kedutan tubuh,
atau gaya rambut yang radikal dapat menyebabkan gangguan yang
cukup untuk mencegah kita mendengar apa yang dikatakan
pembicara.

Kecepatan Berpikir. Karena pikiran kita dapat memproses


setidaknya tiga kali lebih cepat daripada yang dapat diucapkan oleh
pembicara, kita mungkin akan mudah bosan dan tidak fokus.
Perhatian Palsu. Ketika seseorang berpura-pura
memperhatikan, itu akan mengganggu kemampuan mereka
untuk mendengarkan secara efektif.

Grandstanding. Sebagian besar dari kita akan lebih


memlilih untuk berbicara daripada mendengarkan- karena
pengalaman dan pemikiran kita adalah yang paling penting
dan biasanya kita ingin menjadi yang diperhatikan didalam
percakapan. Ketika seseorang mendengarkan, kadang itu
hanya sedang menunggu giliran berbicara- tidak sedang
benar-benar mendengarkan untuk memahami.
Mengasah Kemampuan Mendengarkan

Berhenti berbicara. Langkah pertama untuk bisa menjadi


pendengar yang baik adalah dengan berhenti berbicara dan
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
menjelaskan. Belajar untuk berkonsentrasi pada apa yang
disampaikan, bukan pada apa yang akan dijawab.

Mengendalikan sekitar. Usahakan untuk bisa


menghilangkan suara yang mengganggu. Pilih waktu yang
nyaman untuk mendengarkan.
Berpikiran terbuka. Kita semua menyaring dan memilah
informasi berdasarkan nilai dan prasangka kita. Untuk
memperbaiki proses mendengar, belajar mendengarkan
secara objektif. Dengarkan apa yang benar-benar
disampaikan, bukan apa yang ingin kita dengarkan.

Dengarkan hal yang penting. Tingkatkan konsentrasi dan


pemahaman dengan menemukan tema utama yang
dibicarakan.

Memanfaatkan jeda waktu. Manfaatkan kecepatan


pikiran anda untuk mencerna kembali hal yang disampaikan.
Antisipasi apa yang akan dikatakan selanjutnya. Evaluasi
bukti yang ditunjukkan.
Membangun pola pikir yang reseptif. Berusahalah
untuk kerangka berpikir yang positif dan reseptif. Jika
pesannya rumit, anggap itu sebagai senam mental. Ini adalah
kerja keras tetapi latihan yang baik untuk meregangkan dan
memperluas batas pikiran anda.

Mendengar yang tersirat. Fokus pada apa yang dikatakan,


dan apa yang tidak terkatakan.

Nilai gagasan, bukan penampilan. Konsentrasi pada


pesan, bukan cara menyampaikan.
• Hold your fire. Buat diri anda untuk mendengarkan
keseluruhan yang disampaikan sebelum memberikan respon—
pahami alasan yang disampaikan sebelum mengambil
kesimpulan, dan menjawab.

• Catat poin penting. Dalam situasi tertentu mencatat poin


yang dianggap penting akan berguna untuk dijadikan referensi
nantinya. Pilih hanya poin-poin yang paling penting agar proses
pencatatan tidak mengganggu konsentrasi Anda pada
keseluruhan pesan pembicara.

Berikan umpan balik. Bantu pembicara tahu bahwa Anda


mendengarkan. Menganggukkan kepala dan menjaga kontak
mata. Ajukan pertanyaan yang relevan pada waktu yang tepat.
Terlibat meningkatkan proses komunikasi bagi pembicara dan
pendengar.
Mempelajari Komunikasi Non-
Verbal
Psikolog dan filsuf Paul Watzlawick mengklaim bahwa kita tidak
bisa tidak berkomunikasi.

Ini berarti bahwa setiap perilaku mengirimkan pesan meskipun kita


tidak menggunakan kata-kata. Mata, wajah, dan tubuh
menyampaikan makna tanpa satu suku kata pun diucapkan.
Apa itu Komunikasi Nonverbal? Komunikasi nonverbal
mencakup semua pesan yang tidak tertulis dan tidak
terucapkan, baik disengaja maupun tidak. Sinyal diam ini
memiliki efek yang kuat pada penerima.

Bagaimana Jika Kata-kata dan Isyarat Nonverbal


Berbenturan? Pesan bahkan lebih sulit untuk diuraikan
ketika isyarat verbal dan nonverbal tidak sesuai.
Komunikator yang dapat mengenali kekuatan pesan
nonverbal. Isyarat yang diberikan oleh bahasa tubuh
mungkin membantu dalam memahami perasaan dan sikap
pengirim. Namun, berhati-hatilah sebelum memberikan
makna khusus pada gerak tubuh atau tindakan karena
perilaku dan interpretasinya sangat bergantung pada
konteks dan latar belakang budaya seseorang.
Tubuh Anda Mengirim Pesan Diam

Kontak mata. Mata sering kali merupakan prediktor terbaik dari


perasaan pembicara yang sebenarnya.

Raut Wajah. Ekspresi wajah seseorang bisa sama mengungkapkan


emosinya dengan mata. Para ahli memperkirakan bahwa wajah
manusia dapat menampilkan lebih dari 250.000 ekspresi. Untuk
menyembunyikan perasaan mereka, beberapa orang dapat mengontrol
ekspresi ini.

Postur dan Gestur. Postur seseorang dapat menyampaikan apa saja


misalnya status dan kepercayaan diri. Gestur dapat mengomunikasikan
seluruh pikiran melalui gerakan sederhana. Namun, makna dari
beberapa gerakan ini berbeda pada budaya yang berbeda.
Waktu, Ruang, dan Teritori Memiliki Makna

Waktu. Bagaimana kita menyusun dan menggunakan waktu


memberi tahu pengamat tentang kepribadian dan sikap kita.

Ruang. Bagaimana kita mengatur ruang di sekitar kita


menunjukkan sesuatu tentang diri kita dan tujuan kita.
Umumnya, semakin formal pengaturannya, semakin formal
dan tertutup gaya komunikasinya

Teritori. Masing-masing dari kita memiliki area tertentu yang


kita rasa adalah wilayah kita sendiri, apakah itu tempat
tertentu atau hanya ruang di sekitar kita.
Penampilan Memberi Pesan
Daya tarik Dokumen Bisnis. tampilan e-mail, surat, memo, atau
laporan dapat memiliki efek positif atau negatif pada penerima. Email
yang berantakan mengirimkan pesan nonverbal bahwa Anda sedang
terburu-buru atau bahwa Anda tidak peduli dengan penerimanya.
Amplop—melalui perangko, kualitas, dan pencetakannya—dapat
menunjukkan bahwa pesan yang mereka bawa adalah surat rutin,
penting, atau sampah. Surat dan laporan bisa terlihat rapi, profesional,
terorganisir dengan baik, dan menarik—atau justru sebaliknya.

Penampilan pribadi. Cara Anda berpenampilan—pakaian, dandanan,


dan postur Anda—menghantarkan pesan nonverbal instan tentang Anda.
Berdasarkan apa yang mereka lihat, orang akan membuat penilaian cepat
tentang status, kredibilitas, kepribadian, dan potensi Anda. Jika Anda
ingin dianggap profesional, pikirkan bagaimana Anda menampilkan diri.
Menguasai Komunikasi Nonverbal
Bangun dan pertahankan kontak mata. Kontak mata yang tepat menandakan
minat, perhatian, kekuatan, dan kredibilitas.

Gunakan postur untuk menunjukkan minat. Dorong interaksi dengan


mencondongkan tubuh ke depan, duduk atau berdiri tegak.

Mengurangi atau menghilangkan hambatan fisik. Keluar dari belakang meja


atau podium; mengatur kursi rapat dalam lingkaran.

Tingkatkan keterampilan decoding Anda. Perhatikan ekspresi wajah dan bahasa


tubuh untuk memahami pesan verbal dan nonverbal lengkap yang dikomunikasikan.

Pancing untuk informasi lebih lanjut. Ketika Anda merasakan isyarat nonverbal
yang bertentangan dengan makna verbal, carilah isyarat tambahan dengan sopan (Saya
tidak yakin saya mengerti, Tolong beri tahu saya lebih banyak tentang ..., atau Apakah
maksud Anda itu ...?).
Menafsirkan makna nonverbal dalam konteks. Lakukan penilaian
nonverbal hanya jika Anda memahami situasi atau budaya.

Bergaul dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. Pelajari


tentang budaya lain untuk memperluas pengetahuan dan toleransi Anda
terhadap pesan nonverbal antarbudaya.

Hargai kekuatan penampilan. Ingatlah bahwa tampilan dokumen bisnis


Anda, ruang bisnis Anda, dan diri Anda sendiri mengirimkan pesan positif atau
negatif langsung kepada orang lain.

Amati diri Anda di video. Pastikan pesan verbal dan nonverbal Anda
sinkron dengan merekam dan mengevaluasi diri Anda saat membuat
presentasi.

Ajak teman dan keluarga. Mintalah teman dan anggota keluarga untuk
memantau gerakan dan gerak tubuh sadar dan tidak sadar Anda untuk
membantu Anda menjadi komunikator yang lebih efektif.

You might also like