Abdul Rohim - 07011182025039 - PK - A Indralaya

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Nama : Abdul Rohim

NIM : 07011182025039
Kelas : A Indralaya
Mata Kuliah : Pengambilan Keputusan
Dosen Pengampu : Rahmad Rafinzar, S.I.P., M.A.P

Judul 1 (SUBSIDI UPAH Rp 600 RIBU DIBERIKAN PEKAN INI)

Pemerintah menyalurkan bantuan sosial sebagai pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak
(BBM). Kementerian Ketenagakerjaan mulai menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada
pekan ini. Kemnaker tengah memindai data penerima BSU untuk memastikan tidak ada
duplikasi. Setelahnya, dana akan disalurkan kepada bank Himbara untuk disalurkan.

subsidi Upah 2022 ini diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan terbaru Nomor 10 Tahun
2022, yang berisi pedoman pemberian bantuan pemerintah berupa subsidi atau upah untuk buruh.

"Bantuan subsidi upah berlaku secara nasional, kecuali PNS, TNI/Polri," ujar Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah seperti dikutip Rabu (7/9/2022).

BSU di 2022 merupakan salah satu bantalan sosial yang dikeluarkan pemerintah. Sebagaimana
instruksi Presiden Joko Widodo, BSU dimaksudkan untuk membantu 16 juta pekerja yang
memiliki gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan.

Total anggaran BSU 2022 sebesar Rp 9,6 triliun. Melalui BSU ini, masing-masing penerima
akan mendapat bantuan sebesar Rp 600.000.

Bagi yang ingin tahu berikut beberapa syarat dapat BSU, yakni:

 WNI
 Peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan per Juli 2022
 Punya gaji/upah paling tinggi Rp3,5 juta

Pekerja/Buruh yang bekerja di wilayah dengan upah minimum provinsi atau kabupaten/kota
lebih besar dari Rp3,5 juta, maka persyaratan Gaji/Upah tersebut menjadi paling banyak sebesar
upah minimum kabupaten/kota atau Provinsi dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan penuh)

 Dikecualikan untuk PNS, Polri, dan TNI


 Pengecualian lain juga diterapkan bagi pekerja/buruh yang telah bantuan lain seperti
Kartu Prakerja, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BLUM), dan Progam Keluarga Harapan
(PKH).
Judul 2 (PEMERINTAHAN ALIHKAN SUBSIDI BBM JADI BANSOS)

Di tengah mencuatnya desas-desus kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi,
pemerintah mengalihkan subsidi BBM sebesar Rp 24,17 triliun untuk menambah bantuan sosial
kepada masyarakat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, penambahan bantuan
sosial ini merupakan instruksi Presiden Joko Widodo demi meningkatkan daya beli masyarakat.

"Terutama karena dalam beberapa waktu terakhir memang tendensi dari kenaikan harga yang
berasal dari pengaruh global, memang perlu untuk direspons," kata Sri Mulyani dalam
keterangan pers seusai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2022).

Bantuan diberikan dalam tiga skema dengan total dana subsidi Rp24,17 triliun. Skema pertama,
Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 triliun.

 Bantuan ini akan diberikan kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat. Masing-masing
akan menerima Rp600 ribu yang dibagi dalam dua termin.
 Skema kedua ada Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang rencananya akan diberikan kepada
16 juta pekerja. Syarat penerima adalah pekerja dengan gaji Rp3,5 juta per bulannya.
Masing-masing akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp600 ribu. Total nilai bantuan
BSU sebesar Rp9,6 triliun.
 Ketiga, dana bantuan subsidi pemerintah melalui anggaran daerah dari pos Dana Bagi
Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai 2 persen.

Bantuan ini akan ditujukan untuk sektor transportasi umum, ojek, nelayan, juga jenis bantuan
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Total bantuan ini mencapai Rp2,17 triliun.
Judul 3 (JIKA SUBSIDI BBM DIALIHKAN UNNTUK PENDIDIKAN, KESEHATAN &
INFRASTRUKTU)

Melansir katadata.co.id, sesuai dengan APBN melalui Perpres Nomor 98 Tahun 2022, subsidi
BBM mencapai Rp502,4 triliun. 

Namun, tahukah jika subsidi bbm dialihkan untuk pendidikan, kesehatan, juga infrastruktur bisa
memberikan dampak yang signifikan untuk keberlangsungan. 

Berikut perumpamaan apabila dana subsidi dialihkan untuk pendidikan, kesehatan, juga
infrastruktur. 

1. Di Sektor Pendidikan.  

Dana sebesar Rp500 triliun tersebut bisa untuk membiayai program Kartu Indonesia Pintar bagi
lebih dari 63 juta pelajar mulai dari SD sampai SMA, dengan nilai KIP per jenjang sesuai dengan
peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Di Bidang Kesehatan. 

Dana subsidi ini juga bisa untuk membangun ribuan rumah sakit dan puskesmas. Rinciannya,
lebih dari 3.000 bangunan rumah sakit dengan masing-masing biaya pembangunan senilai Rp150
miliar dan lebih dari 41 ribu puskesmas dengan biaya pembangunan per unit sebesar Rp12
miliar.

3. Untuk infrastruktur. 

Dana subsidi tersebut bisa untuk membangun 3.501 km ruas jalan tol. Menteri Keuangan Sri
Mulyani menyebutkan, panjang ruas jalan tol bisa menyelesaikan proses pembangunan tol di
Sumatera, bahkan lebih dari itu

You might also like