Resume TM 1 - Dimas Bahtiar Manggala Putra

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 3

Nama : Dimas Bahtiar Manggala Putra

NIM : 102111133173
Kelas : IKM 3B

RESUME TM 1
Konsep Kelompok dan Pembentukan Kelompok
Basic human needs, sebuah keinginan manusia untuk menjadi satu dengan masyarakat
sekelilingnya. Karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup
dan berkembang tanpa bantuan orang lain atau membutuhkan potensi yang ada di tiap individu
yang berbeda beda dengan berkomunikasi yang baik pada masyarakat, lingkungan (fisik,
kimia, biologi, sosial).
Hirarki kebutuhan Maslow, merupakan sebuah tingkatan dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika individu/seseorang masih berada di tingkatan dasar dari hirarki kebutuhan Maslow,
maka orang/individu tersebut sulit untuk berkembang maju dan komunikasi pada masyarakat.
Karena orang/individu tersebut masih sibuk untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang tetap
stalk di tingkatan dasar (Biological and Physiological needs)
Konsep dan Pembentukan Kelompok
Manusia, Makhluk Sosial, Interaksi, Kerjasama
Dapat dikatakan kelompok apabila dalam sebuah role terdapat manusia/individu yang saling
berinteraksi dengan individu yang lain sehingga dikatakan makhluk sosial untuk saling
membutuhkan dengan mengetahui perbedaan pandangan, persepsi untuk disamakan dengan
saling menghormati, menghargai , dan keterbukaan sehingga bisa diajak untuk kerjasama
dalam mencapai satu tujuan yang sama.
Alasan Membentuk Kelompok menurut (Gibson dkk,1989,205-207, Marvin E.Shaw 1981,81-
97)
1. Kebutuhan
2. Kedekatan
3. Daya tarik
4. Tujuan kelompok
5. Ekonomi
Jenis Kelompok dapat dibedakan berdasarkan,
1. Struktur, merupakan sesuatu yang dibangun atau disusun secara runtut dan rapi menurut
jabatan/kedudukan. Struktur sendiri dibedakan menjadi dua yaitu formal dan informal.
- Formal dibentuk melalui prosedur/SOP yang resmi, peraturannya disampaikan
secara tertulis, struktur dan norma kelompok dirumuskan secara tegas dengan
tujuannya dijabarkan secara tertulis. Interaksi yang terjalin bersifat resmi.
- Informal, merupakan kebalikan dari struktur formal yaitu proses pembentukannya
dibuat tanpa prosedur yang resmi dan tidak ada peraturan/norma yang baku, tujuan
tidak tertulis dan mempunyai ikatan emosional yang kuat. Interaksi yang dilakukan
bersifat kekeluargaan.

2. Fungsi, dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan kelompok tugas dan sosial.


Fungsi kelompok tugas untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas tertentu
sedangkan kelompok sosial memiliki fungsi utama untuk mencapai kesejahteraan
sosial.
3. Interaksi, dibedakan menjadi 3
- Interaksi, kelompok yang anggotanya harus bekerja sama dengan anggota lainnya
untuk mencapai tujuan kelompok
- Koaksi, anggotanya dapat bertindak sendiri tanpa harus menunggu yang lain tetapi
tetap mengarah pada tercapainya tujuan bersama.
- Kounteraksi, kelompok yang terbelah anggotanya karena memiliki tujuan yang
berbeda dan berlawanan dengan tujuan bersama
4. Frekuensi, dibagi menjadi 2 yaitu primer yang bersifat personal dan sekunder yang
bersifat umum atau kelompok besar.
5. Ukuran, dibedakan menjadi 2 yaitu :
- Kecil (2-20, ideal 7-10, semakin besar semakin renggang)
- Besar (20-30, ideal >30, hubungannya kurang erat)

Tahap Pembentukan dan Perkembangan Kelompok


1. Tahap forming, fase kekelompokan atau karakter tiap individu dalam satu kelompok.
2. Tahap storming, melakukan analisis SWOT untuk mendeteksi kelemahan dan kekuatan
anggota kelompok per individu.
3. Tahap norming, membentuk suatu norma/aturan (tertulis dan non tertulis) karena
adanya konflik dalam menciptakan suasana harmonis untuk mencapai tujuan bersama.
4. Tahap performing, semua karakter, alur, norma sudah dipahami dan saling menghargai
untuk siap dalam melakukan aksi dan inovasi.
Tujuan Interaksi dalam dinamika kelompok adalah untuk mempertahankan kelompok agar
tetap utuh, terpadu, berfungsi dengan baik dan tanggung jawab.
Dalam peranan fungsional ada tiga, yaitu peranan tugas, pemeliharaan, dan mengganggu. Di
Lingkungan masyarakat terdapat berbagai macam budaya, salah satunya norma, nilai, dan
keyakinan yang dianut anggota kelompok yang dapat memberikan pengaruh terhadap
anggotanya.
Akibat dari budaya kelompok, seseorang harus menentukan dan memfilter nilai-nilai
kelompok yang baru bagi anggota, mencoba mengubah nilai-nilai tersebut yang bersinggungan
dengan lingkungan, berusaha meninggalkan kelompok tersebut jika dirasa menimbulkan hal
negatif/buruk.
Proses Pengembangan Kelompok menurut (Gibson,dkk, 1989,20-209), kelompok yang
berkembang itu kelompok yang bisa saling menerima, saling berkomunikasi dalam mengambil
suatu keputusan, memiliki motivasi dan tujuan sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki
nilai produktivitas, pengendalian dan organisasi.
Ciri kelompok yang berkembang yaitu memiliki struktur kelompok/organisasi yang
terstruktur dan memiliki memiliki peranan dalam mencapai tujuan bersama, hierarki (manusia
sebagai makhluk sosial), taat dan patuh akan norma-norma yang ada, memiliki jiwa
kepemimpinan yang bisa memberikan nasihat antar sesama, kesatupaduan dan kepuasan.

You might also like