Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

PENGARUH EDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN

REMAJA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS DI SMK CITRA


MUTIARA TAHUN 2022
Rizky Syah Banny1, Mila Sartika2.
Rizky Syah Banny : Program Studi Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Medika Suherman; Jalan Raya Cicau Cikarang Pusat Bekasi, 17531
E-mail : rizbanny@gmail.com

ABSTRAK

Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan suatu virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh, Aquired immino deficiency syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit kerusakan
sistem kekebalan tubuh, bukan sebuah penyakit bawaan tetapi didaptkan dari hasil penularan
HIV/AIDS mealui hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan
pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang HIV/AIDS di
SMK Citra Mutiara Desain penelitian yang digunakan ialah kuasi ekseperimen. Sampel penelitian
ialah remaja di SMK Citra Mutiara yang berjumlah 180 orang. Intrumen pengumpulan data beruapa
kuesioner pengetahuan tentang HIV/AIDS. Data dianalisis dengan Uji Paired t Test. Hasil penelitian
ini menunjukkan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS sebelum diberikan penyuluhan dan sesudah
diberikan edukasi di SMK Citra Mutiara sebagaian besar dalam kategori pengetahuan kurang baik
sebanyak 94 orang (52,2%). Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS setelah diberikan penyuluhan di
SMK Citra Mutiara sebagian besar dalam kategori pengetahuan baik sebanyak 104 orang (57,8%).
Ada perbedaan pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS sebelum dan sesudah diberikan edukasi
tentang HIV/AIDS di SMK Citra Mutiara dengan nilai (p=0,00)
Kata Kunci : Pengetahuan, HIV/AIDS
ABSTRACT
Human immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks the immune system, Acquired
immunodeficiency syndrome (AIDS) is a collection of symptoms of a disease that causes damage to
the immune system, not an inherited disease but acquired as a result of HIV/AIDS transmission
through sexual intercourse. This study aims to determine the differences in adolescent knowledge
about HIV/AIDS before and after being given education about HIV/AIDS at SMK Citra Mutiara. The
research design used is a quasi-experimental. The research sample is teenagers at SMK Citra
Mutiara, totaling 180 people. The data collection instrument was a knowledge questionnaire about
HIV/AIDS. Data were analyzed by Paired t Test. The results of this study indicate that the knowledge
of adolescents about HIV/AIDS before being given counseling and after being given education at
SMK Citra Mutiara was mostly in the category of poor knowledge as many as 94 people (52,2%).
Adolescent knowledge about HIV/AIDS after being given counseling at SMK Citra Mutiara was
mostly in the good knowledge category as many as 104 people (57.8%). There is a difference in
adolescent knowledge about HIV/AIDS before and after being given education about HIV/AIDS at
Citra Mutiara Vocational School with a value (p=0.00)
Keywords: Knowledge, HIV/AIDS

Rizky Syah Banny September 2022


1. PENDAHULUAN tinggi karena mereka memiliki
HIV merupakan virus yang hubungan yang singkat dan pasangan
menyerang sistem kekebalan tubuh yang banyak, atau pacar atau tunangan
pada manusia dan Acquired AIDS, dengan perilaku berisiko. Penularan
Acquired yang artinya didapat jadi HIV terjadi dinilai salah satunya
bukan merupakan suatu penyakit karena kurangnya pengetahuan terkait
keturunan, Immuno berarti sistem HIV/AIDS di kalangan remaja.
kekebalan tubuh, Deficiency artinya Pengetahuan remaja tentang
kekurangan sedangkan syndrome HIV/AIDS merupakan bagian dari
adalah kumpulan gejala. Virus HIV di indikator Millenium Development
temukan dalam cairan tubuh manusia Goals (MDGs). Dan harus di pantau
terutama pada darah, cairan sperma, secara berkala oleh negara – negara
cairan vagina, dan air susu ibu. Virus berkembang termasuk Indonesia itu
tersebut merusak kekebalan tubuh sendiri. Berdasarkan dari hal tersebut,
manusia dan mengakibatkan turunnya tulisan ini menyajikan pengetahuan
atau hilangnya daya tahan tubuh pada remaja terhadap HIV – AIDS di
manusia sehingga mudah terjangkit Indonesia (Nurwati & Rusyidi, 2019).
penyakit infeksi (Sugiarto, 2018). Indonesia merupakan salah satu
Populasi terinfeksi HIV/AIDS negara dengan tingkat penyebaran
terbesar di dunia adalah di benua virus HIV/AIDS di asia. Epidemi
afrika 25,7 juta orang, kemudian di HIV/AIDS terjadi hampir di seluruh
asia tenggara 3,8 juta, dan amerika 3,5 provinsi, pada populasi berisiko tinggi
juta,. Sedangkan yang terendah ada di yaitu penggunaan Napza suntik,
pasifik barat sebanyak 1,9 juta orang. Wanita pekerja seks, lelaki seks
Tingginya populasi orang yang dengan lelaki, dan waria. Kelompok
terinfeksi HIV di asia tenggara remaja sangat rentan terhadap risiko
mengharuskan negara Indonesia untuk Kesehatan reproduksi atau yang
lebih waspada dalam penyebaran dan dikenal dengan triad KRR. (Akbar et
penularan virus ini.Jumlah kasus al., 2020)
HIV/AIDS di Indonesia sendiri terus Menurut WHO, remaja adalah
meningkat dari setiap tahun ke tahun. penduduk dalam rentang usia 10-19
Berdsarkan data WHO terdapat 78% tahun, menurut Peraturan Menteri
infesksi HIV baru di regional asia Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
pasifik.(Kemenkes RI, 2020) remaja adalah penduduk dalam dengan
Provinsi Jawa Barat sendiri rentang usia antara10-18 tahun
merupakan salah satu provinsi dengan sedangkan menurut Badan
jumlah infeksi HIV dan AIDS Kependudukan dan Keluarga
terbanyak. Dilaporkan jumlah yang Berencana (BKKBN) rentang usia
menderita HIV sebanyak 5.819 kasus remaja adalah dengan usia 10-24
dan jumlah AIDS sebanyak 1.251 tahun dan belum menikah. Masa
kasus. Di tingkat kota, kota Bekasi remaja adalah masa peralihan atau
merupakan salah satu jumlah dengan masa transisi dari anak menuju ke
infeksi HIV terbanyak yaitu 4.458 masa dewasa. Pada masa ini begitu
kasus. Di tingkat kabupaten, pesat mengalami sebuah pertumbuhan
Kabupaten Bekasi mempunyai jumlah dan perkembangan baik itu secara
infeksi HIV terbanyak yaitu fisik maupun secara mental (Aisyah &
dilaporkan jumlah HIV positif Fitria, 2019).
sebanyak 1.568 kasus (Putri & Remaja ialah salah satu periode
Damayanti, 2020). dari perkembangan pada manusia.
Berdasarkan data dari Kementerian Pada masa ini merupakan masa
Kesehatan RI hingga 2015 remaja perubahan serta peralihan dari masa
yang terinfeksi HIV berjumlah 28.060 anak-anak beralih ke masa dewasa
orang (15,2 persen).Sebanyak 2089 yang diantaranya : perubahan fisik,
orang (3 persen) di antaranya sudah perilaku, biologis dan emosi. Perilaku
dengan AIDS. Remaja selalu berisiko merupakan suatu respons atau reaksi

Rizky Syah Banny September 2022


seseorang terhadap stimulus memberikan banyak manfaat yang
(rangsangan dari luar). Perubahan baik. Begitu juga dengan pengetahuan
perilaku yang tidak sesuai dapat tentang HIV/AIDS. Pengetahuan yang
menyebabkan tingginya angka tepat mengenai HIV/AIDS dapat
kejadian HIV/AIDS pada remaja. membantu seseorang untuk melakukan
Penyebab banyak terjadinya tindakan yang tepat terutama dalam
HIV/AIDS pada masa remaja pencegahan tertularnya HIV/AIDS.
merupakan remaja yang menjadi Pengetahuan yang didapatkan
menggunakan narkoba khususnya melalui edukasi juga mempengaruhi
penggunaan jarum suntik, kurangnya sikap seseorang dalam mengambil
edukasi pengetahuan tentang suatu tindakan preventif terhadap
informasi mengenai kesehatan HIV/AIDS. Pengetahuan selalu
reproduksi, seks bebas, HIV/AIDS memberikan pengaruh yang sangat
serta infeksi lainnya yang dapat signifikan terhadap sikap dalam
ditimbulkan oleh hubungan seks yang pencegahan HIV/AIDS (Priastana &
tidak aman. Kurangnya pengetahuan Sugiarto, 2018).
dan informasi yang diperoleh remaja Survei terhadap pengetahuan suatu
tentang kesehatan reproduksi remaja sangat bermanfaat untuk
berdampak pada pengetahuan mencegah terjadinya penularan
kesehatan reproduksi mereka. HIV/AIDS dan dapat juga digunakan
HIV dan virus semacamnya pada sebagai indikator untuk menentukan
umumnya bisa ditularkan melalui peningkatan pengetahuan remaja
kontak langsung antara lapisan kulit terhadap pencegahan HIV/AIDS di
dalam (membran mukosa) atau tempat penelitian.
melalui aliran darah, dengan cairan Survei data awal yang dilakukan di
tubuh yang mengandung HIV, seperti SMK Citra Mutiara diperoleh data
darah, sperma, cairan vagina, cairan bahwa SMK Citra Mutiara merupakan
preseminal, dan air susu ibu. salah satu SMK yang memiliki jumlah
Penularan juga dapat terjadi melalui siswa yaitu 330 siswa. Dengan
hubungan intim (vaginal, anal, banyaknya siswa di SMK Citra
ataupun oral), transfusi darah, jarum Mutiara sehingga berpotensi
suntik yang terkontaminasi, antara ibu mengalami penyakit HIV/AIDS
dan bayi selama kehamilan, bersalin, dikarenakan kurangnya pengetahuan
atau menyusui, serta bentuk kontak akan HIV/AIDS. Hasil wawancara
lainnya dengan cairan-cairan tubuh pada siswa, diperoleh data bahwa
tersebut. siswa di SMK Citra Mutiara hampir
Pencegahan Penyakit HIV/AIDS beberapa siswa belum mengerti
dapat dilakukan dengan cara tidak tentang HIV/AIDS sehingga tidak
menggunakan narkoba penggunaan mengetahui cara pencegahannya. Dari
jarum suntik yang tidak steril serta alat 10 siswa terdapat 4 siswa pernah
tindik anting, penggunaan alat tato mengakses media pornografi, dan 6
secara bersama dengan orang lain, tidak tahu tentang HIV/AIDS serta
tidak melakukan hubungan seksual pencegahannya.
yang telah terinfeksi dan memastikan Berdasarkan fenomena tersebut
transfusi darah dari orang yang tidak maka peneliti tertarik melakukan
terinfeksi (Aisyah & Fitria, 2019). penelitian untuk mengetahui
Pengetahuan dapat diartikan perbedaan pengetahuan remaja tentang
sebagai informasi yang secara terus HIV/AIDS sebelum dan sesudah
menerus diperlukan oleh seseorang diberikan edukasi tentang HIV/AIDS
untuk memahami pengalaman di SMK Citra Mutiara.
Pengetahuan tersebut juga mampu Remaja sebagai generasi penerus
mempengaruhi seseorang untuk yang akan membangun bangsa ke arah
mempertahankan suatu sikap maupun yang lebih baik. Oleh karena itu, maka
membentuk sikap yang baru. remaja harus mendapatkan perhatian
Pengetahuan yang tepat dapat khusus baik oleh dirinya, orang tua,

Rizky Syah Banny September 2022


masyarakat, guna agar tidak beresiko sejak dini. Sehingga
terpengaruh pada pergaulan yang menyebabkan banyak remaja yang
salah. Remaja merupakan seorang tertular virus HIV/AIDS dan karena
yang berada pada masa peralihan dari kurangnya edukasi dan perhatian dari
anak-anak menuju dewasa sehingga orang tua , guru, dan masyarakat.
tingkat ingin tahu melakukan hal-hal Sehingga kasus HIV/AIDS semakin
yang baru sangatlah tinggi sehingga meningkat.
banyak perubahan yang terjadi pada Tujuan penelitian untuk
remaja salah satunya terhadap hal mengetahui pengaruh edukasi dalam
yang menjerumus ke arah seksual. peningkatan pengetahuan Remaja
Pada hal seksual sangatlah rentan Tentang HIV/AIDS Dengan
untuk remaja sedang tahap masa Pencegahan HIV/AIDS di SMK Citra
pubertas atau pada masa peralihan Mutiara Tujuan penelitian data
berbagai macam platfom dari berbagai dikumpulkan menggunakan kuesioner.
media yang rentan menjerumuskan
remaja untuk melakukan hal seksual 2. METODE PENELITIAN
seperti video pornografi dan lain-lain. Jenis penelitian ini digunakan
Pada saat tahap inilah remaja adalah quasi eksperimen dengan
sangat rentan bahkan banyak remaja memakai pret - test and post - test
sekarang yang sudah melakukan hal design. Pada populasi penelitian ini
seperti berhubungan dengan lawan ada 330 responden. Dengan teknik
jenis padahal belum saatnya di usia sample random sampling. Instrumen
mereka melakukan hubungan seperti dalam penelitian ini berupa kuesioner.
menjalin asmara atau dengan Analisis data yang dilakukan secara
pergaulan diluar yang jauh dari univariat dan bivariat dengan
pantauan orang tua mungkin remaja menggunakan Analisis uji Simple
bisa melakukan hubungan yang sangat paired T-test dengan bantuan IBM
berbahaya seperti seks bebas, SPSS statistics 25. hasil Uji Statistik
meminum-minuman keras, menunjukkan nilai P = 0,00. Dimana
penggunaan narkoba dll. yang akan nilai P ≤ 0,005 maka Ha : diterima
menjerumuskan ke arah risiko yang artinya ada pengaruh edukasi
tertularnya HIV/AIDS. kesehatan terhadap tingkat
Adanya kasus HIV/AIDS yang pengetahuan tentang pencegahan
sering terjadi dikalangan remaja HIV/AIDS di SMK Citra Mutiara
dikarenakan banyaknya yang tahun 2022.
melakukan hubungan seksual yang

3. HASIL PENELITIAN Kurang baik 9 52,2


4
Hasil univariat menjelaskan secara Baik 8 47,8
dekskrptif mengenai variabel-variabel 6
penelitian yang terdiri dari Jumlah 1 100,0
pengetahuan dan Nilai. Data-data 8
penelitian ini disajikan dalam bentuk 0
table distribusi frekuensi sebagai Nilai Frekuesi %
berikut: Kurang baik 7 42,2
6
Variabel F % Baik 1 57,8
r 0
e 4
k Jumlah 1 100,0
u 8
e 0
s Berdasarkan tabel diatas dapat
i ditarik kesimpulan bahwa sebagian
Pengetahuan
besar remaja di SMK Citra Mutiara

Rizky Syah Banny September 2022


memiliki pengetahuan yang kurang Analisis Bivariat merupakan
baik tentang HIV/AIDS sebanyak 94 analisis yang dilakukan untuk
siswa (52,2%) sedangkan yang menganalisis hubungan antara dua
pengetahuan yang baik 86 siswa variabel. Analisis bivariat juga
(47,8%). bertujuan untuk mengetahui sebuah
Berdasarkan tabel diatas dapat perbedaan pengetahuan remaja tentang
ditarik kesimpulan bahwa sebagian pencegahan HIV/AIDS di SMK Citra
besar remaja di SMK Citra Mutiara Mutiara Tahun 2022.
memiliki pengetahuan yang kurang Hal ini ditunjukan dengan skor yang
baik tentang HIV/AIDS sebanyak 76 diperoleh saat prettest dan posttest. Uji
siswa (42,2%) sedangkan yang yang digunakan adalah Uji Paired t
pengetahuan yang baik 104 siswa Test. Hasil penelitian dapat dilihat
(57,8%). pada tabel berikut ini :

Tabel 5.1 Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja sebelum (prettest) dan
sesudah (Posttest) Tentang Pencegahan HIV/AIDS di SMK Citra Mutiara
P
Std. Std
Variabel Mean N valu
Deviasi Error
e
Sebelum (Prettest)
diberikan Edukasi 11,55 180 1,930 ,144 0,00
tentang HIV/AIDS
Sesudah (Posttest)
diberikan Edukasi 16,60 180 1,112 ,083 0,00
tentang HIV/AIDS

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat Hasil Uji Paired sample T


bahwa nilai mean pengetahuan didapatkan nilai P = 0,00. yang dapat
sebelum (prettest) dilakukan edukasi diartikan ada pengaruh edukasi
kesehatan adalah 11,55 dengan standar kesehatan terhadap tingkat
deviasi 1,930 Sesudah (posttest) pengetahuan tentang pencegahan
dilakukan edukasi kesehatan HIV/AIDS.
didapatkan nilai mean 16,60 dengan Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa
standar deviasi 1,112.Terlihat nilai kedua hasil Uji Statistik menunjukkan
mean atau rata-rata perbedaan antara nilai P = 0,00. Dimana nilai P ≤ 0,005
nilai pengetahuan sebelum (prettest) maka Ha : diterima yang artinya ada
dan sesudah (posttest) dilakukan pengaruh edukasi kesehatan terhadap
edukasi kesehatan dengan selisish tingkat pengetahuan tentang
5,05. pencegahan HIV/AIDS di SMK Citra
Mutiara tahun 2022.

4. PEMBAHASAN
Penelitian yang telah dilakukan di pengetahuan siswa tentang
SMK Citra Mutiara didapatkan hasil pencegahan HIV/AIDS.
Uji T berpasangan (Paired Sample T Pengetahuan ialah perilaku setiap
Test) diperoleh P Value = 0,00 dengan individu. Proses yang dibutuhkan
nilai α ≤ 0,005 maka P Value < α dalam meningkatkan pengetahuan
sehingga Ha : diterima yang artinya yaitu membutuhkan sebuah informasi
ada pengaruh pemberian edukasi atau pesan yang harus disampaikan
kesehatan terhadap peningkatan (waryana dkk dalam Anifah, 2020).

Rizky Syah Banny September 2022


Faktor yang juga dapat mempengaruhi tentang perbedaan pengetahuan
sebuah pengetahuan seseorang yaitu pencegahan HIV/AIDS pada remaja
pendidikan dalam hal ini edukasi dengan hasil p value = 0,00.
kesehatan (Wawan & Dewi, 2017). Penelitian ini membuktikan bahwa
Edukasi kesehatan adalah suatu pemberian sebuah edukasi dan tingkat
proses berubahnya sebuah perilaku pengetahuan mengalami peningkatan
yang dinamis dengan tujuan agar yang berarti terdapat pengaruh edukasi
mempengaruhi perilaku individu kesehatan terhadap tingkat
meliputi komponen pengetahuan pengetahuan siswa tentang
maupun tindakan yang akan mengarah pencegahan HIV/AIDS. Hal ini
ke hidup sehat, baik secara individu dibuktikan dan sesuai dengan
maupun masyarakat (Sillasa, et.al. penelitian yang menyimpulkan ada
dalam Nurrohmah, 2017). pengaruh edukasi menggunakan
Metode dan media yang akan prettest dan posttest tentang
digunakan dapat juga mempengaruhi pencegahan HIV/AIDS terhadap
proses penyampaian informasi atau tingkat pengetahuan dari sebelum dan
pesan. Mode pembelajaran di masa sesudah intervensi (Sulistyowati, dkk,
pandemik dan modern ini adalah 2019).
menggunakan sebuah laptop yang Dapat disimpulkan bahwa sebuah
disalurkan melalui LED proyektor edukasi kesehatan adalah suatu proses
dengan menerapkan protokol yang di dalamnya terdapat sebuah
kesehatan yang dianjurkan pemerintah kegiatan akan penyampaian informasi
yaitu menggunakan masker dan jaga atau pesan yang akan mempengaruhi
jarak aman antara siswa SMK Citra pengetahuan sehingga perilaku hidup
Mutiara dan peneliti. yang sehat dari sebuah individu yang
Peningkatan sebuah pengetahuan terlibat maupun kelompok dan
siswa dari sebelum (prettest) ke masyarakat.
sesudah (posttest) intervensi edukasi Perubahan pengetahuan siswa
kesehatan terjadi karena responden setalah diberikan edukasi kesehatan
telah menerima sebuah rangsangan tentang pencegahan HIV/AIDS ini
dan stimulus dari peneliti berupa sangat bermakna. Perubahan yang
mendengarkan penjelasan materi yang ditunjukan dengan adanya sebuah
diberikan oleh peneliti tentang perbedaan rata-rata dimana terdapat
pengertian dan pencegahan HIV/AIDS peningkatan nilai pengetahuan siswa
serta penyajian materi di sajikan ini karena disebabkan oleh faktot-
dalam bentuk slide berupa power point faktor yaitu :
yang dapat dibaca dan dipahami oleh Pertama adalah materi tentang
responden. Hal ini sejalan dengan pengertian dan pencegahan akan
penjelasan peneliti sebelumnya bahwa HIV/AIDSyang dikemas sedemikian
pengetahuan dapat diperoleh yaitu rupa dengan judul “Remaja Sehat
dengan salah satunya dari mendengar yaitu kamu” dan isi materi
dan membaca (Nurrohmah, 2017). menggunakan kata-kata yang juga
Setelah siswa mendapatkan sebuah mudah dipahamioleh siswa dan juga
rangsangan atau stimulus tersebut, tidak terlalu banyak namun tetap
maka siswa memiliki suatu daya ingat sesuai dengan pernyataan-pernyataan
untuk diingat, dimengerti dan juga yang terdapat dalam kuesioner.
dapat memahami sehingga siswa dapat Kedua, media power point dan
menjawab posttest dengan benar slide yang digunakan untuk
dibandingkan dengan sebelum menyampaikan sebuah materi
diberikan edukasi kesehatan prettest. dikombinasi antara pesan informasi
Hal ini ada kesamaan dengan dalam bentuk kata-kata dan sebuah
penelitian oleh Ida fariana tahun 2018 tulisan dengan slide yang menarik
yang menyimpulkan bahwa terdapat sehingga membuat siswa tertarik
perbedaan pemberian penyuluhan untuk melihat dan mendengerkan
dengan metode prettest dan posttest materi yang disampaikan oleh peneliti.

Rizky Syah Banny September 2022


Ketiga, metode edukasi pendidikan Menjadi pencandu narkoba khususnya
secara tatap muka sangat efektif jarum suntik dan pekerja seksual yang
karena anatara siswa dan peneliti beresiko dapat menjadi sarana
dapat saling bertemu secara langsung penularan HIV/AIDS. Secara tidak
dan mengenal karakter setiap langsung, narkoba dan minuman keras
responden melalui sesi tanya jawab bisa terkait erat dengan pengguna seks
setalah dilakukan pemberian materi bebas (Mahfudli dan efendi, 2015).
karena dengan ini peneliti dapat lebih Pencegahan penularan HIV/AIDS
mengeskplore keterampilan pada saat dapat juga dilakukukan dengan
memberikan seebuah materi tentag formula ABC, diamana A yaitu
edukasi kesehatan, sehingga informasi absitesnis (tidak melakukan hubungan
yang diberikan sesuai dengan seks sebelum menikah). B yaitu Be
kebutuhan dan siswa dapat antusias faithful, artinya (jika sudah menikah
saat mengikuti kegiatan dilihat dari hanya hubungan dengan satu pasangan
setiap individu dengan rasa semangat saja). C yaitu Condom, artinya (Jika
pada saat mengikuti kegitan memang cara A, B tidak dipatuhi
dibuktikan dengan pada saat sesi tanya maka harus digunakan alat
jawab banyak siswa yang ingin pencegahan dengan menggunakan
bertanya tentang seputar bahaya kondom pada saat berhubungan
HIV/AIDS. seksual (Liswidyawati, 2014).
Acquired immune deficiency Tingginya kejadian HIV/AIDS di
syndrome (AIDS) ialah suatau Indonesia ini disebabkan pleh
kumupulan gejala penyakit yatitu beberapa hal yaitu faktor prediposisi
kerusakan sistem kekebalan tubuh, (Predisposing factors), faktor yang
bukan penyakit bawaan tetapi mendukung (enabling factors) dan
didapatkan dari hasil penulran faktor yang juga memperkuat atau
HIV/AIDS melalui hubungan seksual mendorong (reinforcing factors)
yang tidak aman. Penyakit ini yaitu (Notoatmodjo, 2012).
penyakit menular seksual yang Pengetahuan yaitu “Hasil Tahu”
disebabkan oleh Human dari manusia dan ini terjadi setelah
Immunodeficiency Virus (HIV). melakukan penginderaan terhadap
Pada saat ini HIV/AIDS masih sebuah objek tertentu. Penginderaan
menjadi suatu fenomena, karena data terjadi melalui sebuah panca indra
yang muncul dipermukaan hanya manusia yaitu indera pengelihatan,
sedikit, tetapi masih banyak kasus – pendengaran, penciuman, rasa dan
kasus yang belum terdata. raba. Pengetahuan ada pada diri
HIV/AIDS disebabkan oleh sebuah manusia yang bertujuan untuk
beberapa hal diantaranya melalui dapat bisa menjawab masalah
hubungan seksual, kontak langsung kehidupan yang akan dihadapinya
dengan darah penderita HIV/AIDS dalam sehari-hari dan digunakan untuk
pemakaian jarum suntik secara menawarkan berbagai kemudahan
bersamaan dan para pecandu narkoba bagi manusia. Dalam hal ini
suntik, tranfusi darah yang tidak steril pengetahuan dapat juga diibaratkan
produk darah yang tercemar HIV, sebagai suatu alat yang dipakai
penularan lewat kecelakaan, tertusuk manusia dalam menyelesaikan
jarum pada petugas kesehatan dari persoalan yang akan dihadapi
seorang ibu hamil pengidap HIV, (Notoatmodjo, 2012).
kepada bayinya, baik selama hamil, Pengetahuan tentang HIV/AIDS
saat melahirkan, atau setelah yaitu segala sesuatu yang diketahui
melahirkan (Nursalam, 2013). oleh remaja tentang HIV/AIDS.
Remaja Merupakan tahapan Remaja yang memiliki sebuah
Seorang dari fase anak-anak ke fase pengetahuan yang kurang cenderung
menuju dewasa yang ditandai dengan akan mengabaikan kesehatannya dan
adanya perubahan fisik, perilaku, pada akhirnya akan memiliki tindakan
biologis dan munculnya sebuah emosi. yang akan membahayakan bagi

Rizky Syah Banny September 2022


dirinya sendiri. Remaja yang memiliki seluruh siswa di sekolah diberikan
pengetahuan kurang tentang sebuah edukasi untuk meningkatkan
HIV/AIDS akan memiliki perilaku pengetahuan mereka. Suatu
yang kurang tepat dalam pencegahan pengetahuan dapat juga diperoleh
akan HIV/AIDS. Remaja yang telah melalui pendididkan seperti bangku
mendapatkan sebuah pengetahuan sekolah, pengalaman. Pengetahuan
tentang HIV/AIDS akan memiliki juga berpengaruh terhadap sosialisasi
kepercayaan diri yang tinggi serta dimana seorang bereaksi sesuai
pandangan hidup yang positif dan dengan rancangan dan pengetahuan
lebih optimis untuk melakukan yang sudah didapatkan akan sangat
tindakan pencegahan tentang membantu seorang dalam menerima
HIV/AIDS. Namun bagi remaja yang sebuah inovasi. Melihat adanya
tidak memiliki sebuah pengetahuan perbedaan yang signifikan pada hasil
yang memadai bahkan kurang tentang penelitian bahwa pemberian
HIV/AIDS akan mengalami kesulitan perlakukan yang berupa edukasi dapat
dalam melakukan tindakan meningkatkan pengetahuan siswa,
pencegahan HIV/AIDS. sehingga dengan demikian diharapkan
Pemberian sebuah edukasi yang upaya tersebut dapat bisa mengurangi
telah diberikan berarti sangat risiko angka kejadian HIV/AIDS
bermanfaat meningkatkan khusunya di Indonesia.
pengetahuan seseorang, hendaknya

5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang baik dari 180 siswa di SMK Citra
sudah dilakukan pada siswa di SMK Mutiara tahun 2022.
Citra Mutiara tahun 2022 dapat ditarik 3. Ada sebuah perbedaan rata-rata
kesimpulan sebagai berikut : nilai pengetahuan siswa tentang
1. Ada 94 siswa yang tidak tahu akan pencegahan HIV/AIDS sebelum
HIV/AIDS dan cara pencegahannya (prettest) dan sesudah (posttest)
sebanyak (52,2%) dan 86 siswa diberikan edukasi kesehatan secara
(47,8%) memiliki pengetahuan baik tatap muka di SMK Citra Mutiara
dari 180 siswa SMK Citra Mutiara tahun 2022 dengan mean untuk
2022. pengetahuan dari 11,55 menjadi 16.60
2. Ada perbedaan pengetahuan remaja 4.Ada pengaruh edukasi kesehatan
tentang HIV/AIDS setelah diberikan terhadap peningkatan pengetahuan
edukasi kesehatan sebanyak 76 orang siswa tentang pencegahan HIV/AIDS
(42,2%) pengetahuan kurang baik dan di SMK Citra Mutiara tahun 2022 (p =
104 siswa (57,8%) pengetahuan yang 0,00 < α = 0,05)

6. SARAN Pengurus atau para staf dan guru besar


1. Bagi Siswa SMK Citra Mutiara disarankan untuk
Bagi siswa di SMK Citra Mutiara membuat program edukasi kesehatan
disarankan agar banyak mencari sebagai upaya pencegahan dan
sebuah informasi melalui sebuah penanggulangan akan HIV/AIDS
media digital yang sekarang sangat 3. Bagi Institusi
mudah diakses tentunya dengan selalu Disarankan agar penelitian ini dapat
tetap memperhatikan keilmiahannya bisa dipakai sebagai acuan dan sarana
sehingga meningkatkan pengetahuan. dalam sebuah ilmu pembelajaran
Selain itu siswa gar banyak menggali keperawatan khusunya di keperawatan
informasi mengenai HIV/AIDS agar komunitas dan pendidikan kesehatan.
terhindar dari risiko peneluran 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
HIV/AIDS. Bagi peneliti selanjutnya dapat
2. Bagi SMK Citra Mutiara menjadikan cerminan dalam

Rizky Syah Banny September 2022


melakukan penelitian lebih mendalam penelitian ini sehingga penelitian
lagi terkait HIV/AIDS dengan edukasi semakin kuat dan lengkap dengan
kesehatan menggunakan variabel menggunakan populasi dan sampel di
lainnya yang tidak diteliti dalam tempat yang lainnya

7. REFERENSI
Arikunto. (2015). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Barakbah, A. N. (2018). Manifestasi dan tatalaksana kelainan kulit dan kelamin pada pasien
HIV/AIDS. jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Anggota IKAPI, jakarta.
Dr. Nursalam, M. d. (2011). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TERINFEKSI HIV/AIDS.
jakarta: Salemba Medika Jl. Raya lenteng Agung No. 101 Jagakarsa, Jakarta 12610.
Kartika. (2017). Dasar-Dasar Riset Keperawatan dan Pengolahan Data Statistik. Jakarta: Trans Info
Media.
Kholid, A. (2012). Promosi kesehatan : Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya.
Depok: PT RajaGrafindo Persada Jl. Raya Leuwinanggung, N.112, kel leuwinanggung, kec,
tapos, Kota Depok 16956.
Notoatmodjo. (2010). Metodology Penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Edisi Revisi Cetakan ke 2 Jakarta :
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S., (2012) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2018). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis. Jakarta: Edisi 4 jakarta :
Salemba Medika.
Nursalam, (2013) Asuhan Keperawatan pada pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Ridha, H. N. (2014). BUKU AJAR KEPERAWATAN ANAK. YOGYAKARTA 55167: Pustaka Pelajar
Celeban UH III/548 Yogyakarta 55167.
Mahfudi, Efendi, F. (2015) Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik Dalam
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. (2013) Asuhan Keperawatan pada pasien yang Terinfeksi HIV/AIDS Jakarta : Salemba
MedikaLiswidyawati, R. (2014). Waspada wabah Penyakit. Bandung: Rineka
Sujarweni, S. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta,
CV.
Qomariah, Siti Nur. (2016). Buku Ajar Riset Keperawatan. Gresik : Universitas Gresik.
Wawan, A & Dewi M. (2017). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Widoyono, (2014) Penyakit Tropis Epidimiologi, Penularan, Pencegahan Dan Pemberantasannya.
Jakarta: Erlangga.
Susilo, W. (2013). Prinisip-prinsip Biostatistika dan aplikasi SPSS Pada Ilmu Keperawatan. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Polite & Beck. (2012). Resource Manual For Nursing Research Generating and Evidance For
Nursing Pratice. Ninth Edition. USA : Lippincott.
Sitoyo, Sandu dan Ali Sodik, 2015. Dasar 1.Yogyakarta : Literasi Media
Metodologi Penelitian; Cetakan Publishing.

iAisyah, S., & Fitria, A. (2019). Hubungan Pencegahan HIV/AIDS di SMA


Pengetahuan dan Sikap Remaja Negeri 1 Montasik Kabupaten Aceh
tentang HIV/AIDS dengan Besar. Jurnal Bidan Komunitas, 2(1),

Rizky Syah Banny September 2022


1. of people , and inherited from one
https://doi.org/10.33085/jbk.v2i1.4081 technology as a competitive sector that
can added value to the business
Akbar, H., Royke, A., Langingi, C., Juwita, L., processes that run . The development
Joint, M., Nations, U., & Pasifik, A. of information and communication
(2020). Hubungan Pengetahuan technology make. APLIKASI
Dengan Perilaku Pencegahan Hiv/Aids EDUKASI BUDAYA TOBA
Pada Remaja Di Desa Poyowa Besar 1 SAMOSIR BERBASIS ANDROID
Kecamatan Kotamobagu Selatan. Harni, 9(1), 9–18.
Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA, 8(2),
100–105. https://stikesmu-sidrap.e- Makhmudah, S. (2017). Hakikat Ilmu
journal.id/JIKI/article/view/195 Pengetahuan dalam Perspektif Modern
dan Islam. AL-MURABBI: Jurnal
Diananda, A. (2019). Psikologi Remaja Dan Studi Kependidikan Dan Keislaman,
Permasalahannya. Journal ISTIGHNA, 4(2), 202–217.
1(1), 116–133. https://doi.org/10.53627/jam.v4i2.317
https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1. 3
20.
Nurwati, N., & Rusyidi, B. (2019).
Damanik, Esra Novita. 2019. Pengaruh Pengetahuan Remaja Terhadap Hiv-
Penyuluhan Tentang Anemia Dengan Aid. Prosiding Penelitian Dan
Media Booklet Terhadap Peningkatan Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(3),
Pengetahuan Siswi SMA Swasta 288.
Trisakti Lubuk pakam. Poltekkes https://doi.org/10.24198/jppm.v5i3.20
Kemenkes Medan : Medan. 607
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://e Nurpratiwi, Y., Hadi, M., & Idriani, I. 2020.
campus.poltekkes-medan.ac.id/jspui/ Teknik Rebozo Terhadap Intensitas
bitstream/123456789/1775/1/SKRIPSI Nyeri Kala I Fase Aktif dan Lamanya
%2520NOVITA Persalinan Pada Ivu Multigravida.
%2520DAMANIK.pdf&ved=2ahUKE Jurnal Keperawatan Silampari, 4(1),
wjc0PCkjM7wAhUGIEsFHZZsAEw 293-304.
QFjAAegQIBBAAC&usg=AQvVaw0 https://journal.ipm2kpe.or.id/index.ph
2aM8L1QdELK6wewbZHXYO. p/JKS/article/view/1627 . Diakses
Pada 26 Agustus 2022
Dewi, Dian Ayunita, 2018. Modul Uji
validitas dan Reliabilitas. Nugraha, Nunki Pramesti, dkk. 2019.
https://www.researchgate.net. Diakses Pengaruh Kegel Exercise Terhadap
pada 25 Agustus 2022. Penurunan Nyeri (Disminore) Pada
Siswi SMPN 05 Kecamatan Tambun
Jannah, M. (2017). Remaja Dan Tugas-Tugas Utara Kabupaten Bekasi tahun 2019.
Perkembangannya Dalam Islam. www.putaka.imds.ac.id.
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi, 1(1),
243–256. Nurrohimah, dkk, E. 2017. Pengaruh
https://doi.org/10.22373/psikoislamedi pendidikan Kesehatan Dengan Booklet
a.v1i1.1493 Anemia Terhadap Pengetahuan dan
Sikap Remaja Putri Dalam Mencegah
Kemenkes RI. (2020). Infodatin HIV AIDS. Anemia Di SMK Ma" Arif Nu Ciamis
Kementerian Kesehatan Republik (Doctoral dissertation, Univesitas
Indonesia, 1–8. Aisyiyah Yogyakarta).
https://pusdatin.kemkes.go.id/resource https://core.ac.uk/download/pdf/29944
s/download/pusdatin/infodatin/ 039.pdf.
infodatin-2020-HIV.pdf
Armi, Ns, M. Kep, and Yani Nuraeni, 2019.
Kusniyati, H. (2016). Culture is a way of life Pengaruh Sarapan Pagi Terhadap
that developed and shared by a group Konsentrasi Belajar Mahasiswa/I

Rizky Syah Banny September 2022


Semester II Keperawatan Institut Journal of Health Promotion and
Medika Drg. Suherman Tahun 2018. Behavior, 2(2), 14.
https://reporsitory.medikasuherman.ac. https://doi.org/10.47034/ppk.v2i2.414
id/xmlui/handle/123456789/362. 1

Priastana, I. K. A., & Sugiarto, H. (2018). Septimar, Z. M., Rustami, M., & Wibisono, A.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Y. . (2020). Jurnal Menara Medika
tentang HIV/AIDS dengan Sikap https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/me
Pencegahan HIV/AIDS pada Remaja. naramedika/index JMM 2020 p-ISSN
Indonesian Journal of Health 2622-657X, e-ISSN 2723-6862. Jurnal
Research, 1(1), 1–5. Menara Medika, 3(1), 66–73.
https://doi.org/10.32805/ijhr.2018.1.1. https://www.google.com/url?
3 sa=t&source=web&rct=j&url=https://j
urnal.umsb.ac.id/index.php/
Putri, R. A., & Damayanti, R. (2020). menaramedika/article/view/
Gambaran Perilaku Pencegahan HIV 2199&ved=2ahUKEwja66i_paDtAhU
Pada Pasangan Serodiskordan dan 263MBHdUiAsUQFjAAegQIAxAB&
Serokonkordan Di Yayasan Grapiks usg=AOvVaw0bUdEhasRIBe0InxidlH
Bekasi Tahun 2020. Perilaku Dan Jo 
Promosi Kesehatan: Indonesian

Rizky Syah Banny September 2022

You might also like