Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 39

Data Pengamatan

 Perhitungan Haarga Jual Apotek

1. Harga satuan = Rp 155.000/20pcs = Rp 7.750/pcs

HJA = Rp 7.750 + 11% + 40% = Rp 12.043 = Rp


12.500

2. HJA = Rp 30.000 + 11% + 40% = Rp 46.620 = Rp


47.000

3. HJA = Rp 33.000 + 11% + 40% = Rp 51.282 = Rp


51.500

4. HJA = Rp 25.000 + 11% + 40% = Rp 38.850 = Rp


39.000/Box

Harga satuan = 25.000/25pcs = Rp.1000/pcs

HJA = Rp 1.000 + 11% + 40% = Rp 1.554 = Rp


1.600

5. HJA = Rp 28.000 + 11 % + 40% = Rp 43.512 =


Rp 44.000

6. HJA = Rp. 140.000 + 11% + 40% = Rp. 217.560 = Rp


218.000

7. HJA = Rp 14.000 + 11% + 40 = Rp 21.756 =


Rp 22.000

8. HJA = Rp 35.000 + 11% + 40 = Rp 54.390 = Rp


54.500

9. HJA = Rp 29.000 + 11% + 40 = Rp 45.000

10. HJA = Rp 7.000 + 11% + 40 = Rp 10.878 =


Rp11.000

11. HJA = Rp 210.600 + 11% + 40% = Rp 327.272 = Rp


327.500

12. HJA = Rp 1.000 + 11% + 40% = Rp 1.554 = Rp


2.000
13. HJA = Rp 6.000 + 11% + 40% = Rp 9.324 = Rp
9.500

14. HJA = Rp 245.000 + 11% + 40% = Rp 380.730 = Rp


381.000

15. HJA = Rp 47.500 + 11% + 40% = Rp 73.800 = Rp


73.800

16. HJA = Rp 112.000 + 11% + 40% = Rp 174.048 = Rp


174.500/Box

Harga satuan = Rp 174.000/100pcs = Rp 1.740/pcs

HJA = Rp 1.740 + 11% + 40% = Rp 2.703 = Rp


3.000

17. HJA = Rp 35.000 + 11% + 40% = Rp 54.350 = Rp


55.000

18. HJA = Rp 25.000 + 11% + 40% = Rp 38.850 = Rp


39.000

19. HJA = Rp 6.500.000 + 11% + 40% = Rp 10.101.000

20. HJA = Rp 1.200.000 +11% +40% = Rp 1.865.000

21. HJA = Rp 15.000 + 11% + 40% = Rp 23.310 = Rp


23.500

22. HJA = Rp 6.264.000 + 11% + 40% = Rp 9.734.256 = Rp


9.735.000

23. HJA = Rp 5.000 + 11% +40 % = Rp 7.770 = Rp


8.000

24. HJA = Rp13.500 + 11% + 40% = Rp 20.979 = Rp


21.000

26. HJA = Rp 25.000 +11% +40% = Rp 38.850 = Rp


39.000

27. HJA = Rp 30.000 + 11% + 40% = Rp 46.620 = Rp


47.000
28. HJA = Rp 85.000 + 11% + 40% = Rp 132.090 = Rp
132.500

29. HJA = Rp 36.000 + 11% + 40% = Rp 55.944 = Rp


56.000

30. HJA = Rp 26.000 + 11% + 40% = Rp 40.404 = Rp


40.500

31. HJA = Rp 140.000 + 11% + 40% = Rp 217.000

32. HJA = Rp 8.281 + 11% + 40% = Rp 12.868 = Rp


13.000

33. HJA = Rp 120.000 + 11% + 40% = Rp 186.480 = Rp


186.500

34. HJA = Rp 50.000 + 11% + 40% = Rp 77.700 = Rp


78.000

35. HJA = Rp 28.000 + 11% + 40% = Rp 43.512 = Rp


44.000

36. HJA = Rp 10.000 +11% +40% = Rp 15.540 = Rp


16.000

37. HJA = Rp 90.000 + 11% + 40% = Rp 139.860 = Rp


140.000

38. HJA = Rp 20.000 + 11% + 40% = Rp 31.080 = Rp


31.500

39. HJA = Rp 210.000 + 11% + 40% = Rp 326.340 = Rp


326.500

40. HJA = Rp 150.000 + 11% + 40% = Rp 233.000

41. HJA = Rp 100.000 + 11% + 40% = Rp 155.400 = Rp


155.500

42. HJA = Rp 68.000.000 + 11% + 40% = Rp 105.672.000


NO GAMBAR ALKES NAMA KEGUNAAN CARA PENGGUNAAN

1 Masker N95 digunakan sebagai 1. pegang masker


perlindungan pernafasan menghadap keatas,
bagi pemakai dari partikel- dengan ujung jari
partikel biologis seperti memegang nosepiece
bakteri dan virus dari (kawat hidung). Tali
udara, sehingga dapat menggantung dibawah
membantu mencegah tangan
penularan penyakit infeksi 2. pasang masker, bagian
saluran pernafasan. nosepiece pada hidung
bagian atas. pastikan letak
masker rapat pada wajah
3. rentangkan tali dan
pasang tali pada belakang
telinga
4. Tekan nosepiece sampai
rapat pada hidung
5. Untuk mengecek
kerapatan, letakkan kedua
tangan pada masker lalu
bernafaslah dengan kuat.
Jika udara keluar dari sisi
hidung, kencangkan
nasopiece. Jika udara
keluar dari tepi masker,
perbaiki letak masker.

2 Masker bedah mencegah pengguna Pastikan masker yang dikenakan


terhadap droplet berukuran menutup ketat area hidung, mulut,
besar. dan dagu. Tekan bagian
atas masker sehingga menutup
mengikuti bentuk hidung.
3 Tegaderm Tegaderm adalah plester
bening anti air yang dapat
digunakan untuk menutup
luka tusuk infus atau
lokasi kateter.

4 Nurse cap penutup kepala sekali Buka lipatan penutup kepala


pakai yang biasa dengan kedua tangan sambil di
digunakan paramedis pakai di kepala. Atur bagian
untuk melindungi rambut elastis agar menutup semua
agar tidak rontok ketika rambut kepala.
proses operasi atau
digunakan di area industri
untuk menjaga sterilitas
alat dan ruangan dari
rambut yang terjatuh.
5 Hi-oxygen mask peralatan medis untuk 1. Pasang alat dipaskan pada
with reservoir( non membantu pernafasan dan mulut dan hidung pasien
rebreathing) didesain khusus untuk 2. Pasien diminta menarik dan
terapi oksigen dengan menghembuskan nafas
konsentrasi tinggi. kedalam air bag

6 Neonatus & untuk memompa oksigen Letakkan sungkup menutupi


Sungkup dari udara bebas yang bagian hidung hingga bagian
digunakan untuk mulut. Lalu pompa nenonatus
memberikan pernafasan
buatan bagi pasieny.
(Kemenkes Ri,2002)
7. Plester ultrafix plester penutup luka yang Ukur panjang luka. Gunting
berpori menjamin sirkulasi plaster ultrafix sesuai kebutuhan.
udara lancar, dan membuat Buka lapisan pelindung perekat
luka cepat kering. Dengan sedikit saja. Tempelkan pada luka,
bahan perekat polyacrylate lalu tartik secara perlahan lapisan
hypoallergenic, aman pelindung sambil plaster ditekan
untuk kulit sensitif. agar menempel pada kulit.

8. Underpad Untuk melindungi Letakkan underpad diatas


matras/kasur Kasur/matras, dibawah bagian
bawah tubuh
9. Trasnfusi Set untuk menampung darah Pasang syringe pada transfusi set,
saat pemberian transfusi pasang syringe pada pembuluh
darah untuk memenuhi darah, darah akan mengalir
volume sirkulasi darah, menuju kantung transfusi
memperbaiki kadar
hemoglobin dan protein
serum

10. OxyFlow Bubble Menyalurkan oksigen ke 1. Letakkan tubing kecil


Oxygen Nasal pasien. Digunakan untuk melingkar kepala
Cannula pasien yang memerlukan 2. Pasang nose tip pada
oksigen konsentrasi lubang hidung
sedang. 3. Atur ring untuk
merapatkan posisi
11. IV Catheter/catheter memasukkan cairan infus 1. Persiapkan segala yang
intravena jenis pen. melalui intra vena pada dibutuhkan
pasien rawat inap 2. Buat pasien merasa
tenang.
3. Masukkan jarum infus
kepembuluh darah.
4. Siapkan tabung IV.
5. Pilih IV kateter sesuai
kebutuhan.
6. Letakkan semua
peralatan yang sudah
digunakan.

12. Disposible Syringe memasukkan cairan obat cuci tangan, buka tutup tutup
10 ml ke dalam tubuh dengan syringe, celupkan jarum ke
volume maksimum 10ml sediaan obat cair, Tarik piston
sampai obat terhisap sesuai
dengan jumlah yang dibutuhkan,
arahkan jarum ke bagian tubuh
yang ingin disuntikkan, berikan
sediaan obat dengan cara
menekan piston
13 I.V catheter I.V catheter (jarum infus) 1. Bersihkan tanganmu, tangan
adalah alat untuk harus higienis sebelum
memasukkan cairan infus melakukan pemasangan
kedalam tubuh melalui jarum infus. Kamu perlu
kelenjar vena. Digunakan menyiapkan peralatan berupa
bersamaan infus set sarung tangan higienis,
(selang infus) yg jarum infus atau IV kateter,
menghubungkan cairan kantong berisi cairan infus,
infus dengan jarumnya perban atau kain kasa,
alkohol untuk membersihkan
tangan pasien, gunting, serta
wadah peralatan benda
tajam.
2. Buat pasien merasa tenang
3. Masukkan jarum infus
kepembuluh darah. Infus
biasanya dipasang
dipunggung tangan, dibagian
bawah tangan. Pasang
tourniquet atau alat untuk
menghentikan peredaran
darah. Lakukan perabaan
vena jika diperlukan. Jika
kamu mengalami kesulitan
menemukan pembuluh darah
yang cocok, kamu dapat
meraba kulit pasien dibagian
tubuh yang akan ditusuk
jarum IV kateter. Lakukan
perabaan dengan jarimu ke
arah vena, kemudian tekan
ke bawah kulit di atasnya.
Kamu harus merasa vena
“mendorong kembali”
tekanan yang kamu lakukan.
Lanjutkan menekan
pembuluh vena dengan
gerakan memantul sekitar
20-30 kali. Dengan begini
pembuluh vena akan tampak
lebih besar sehingga mudah
terlih
14.
15 Urine bag kantung penampung air
seni sekali pakai untuk
pria, wanita dan anak-
anak.
16 Sarum tangan talex

17 Termometer alat untuk mengukur suhu Ditempatkan pada ketiak atau


atau temperatur, serta dimulut bagian bawah lidah
perubahan suhu
18 tuba endotrakeal igunakan di dunia medis Tuba endotrakeal umumnya
untuk menjamin saluran dimasukkan hingga 21 cm
napas tetap bebas, ETT (wanita) dan 23 cm (pria). Pada
banyak digunakan oleh anak-anak ukuran tuba
dokter dengan spesialisasi endotrakeal dapat dihitung dengan
anestesi dalam pembiusan rumus: Diameter = (Usia dalam
dan operasi. tahun / 4) + 4.

19 syringe pump membantu mengatur 1. Pasang Syringe pump  pada


fresenius kuantitas dan waktu serta tiang infus dengan cara
dosis penyuntikan cairan mengencangkan pole
obat kepada pasien. clamp/sekrupyang berada di
Kegunaannya adalah untuk belakang pump. Pastikan
memberikan dosis obat infusion pump   terpasang
dengan akurat, tepat waktu dengan kuat
dan sesuai dengan 2. H u b u n g k a n   k a b e l   A C
kebutuhan tanpa berulang p o w e r s u p p l y infusion
kali melakukan pump  ke sumber listrik.
penyuntikan. 3. Pasang Spuit pada Syringe
dengan cara menarik
clamp untuk menahan
Barrel spuit
danm e n j e p i t   p l u n g e r   s p
uit ke plunger syringe 
dan hubungkan Spuit pa
d a   s e l a n g   a k s e s intravena.
4. A t u r   j u m l a h   m e d i k a s i 
yang akan diberikan 
ke pasien dengan car
a   m e n e k a n   t o m b o l pan
ah Atas/bawah untuk 
menaikkan atau menuru
nkan jumlah cc dan wak
tu padasyringe dan gun
akan tombol panah dua 
untuk menaikkan/
menurunkan 10 cc/
t i m e r sekaligus.
5. J i k a semua sudah
selesai dengan benar
maka tekan tombol
Start/stop pada
S y r i n g e pump.
6. Jika ada hal yang kurang
tepat, maka alat akan
meberikan notifikasi dan
alarm
7. . E v a l u a s i r e s p o n p a s i e n
untuk pemberian
cairan.

20 Tensimeter atau Fungsi tensimeter 1. Pasang manset pada lengan


sfigmomanometer (Sphygmomanometer) kiri,
air raksa adalah untuk untuk 2. Kemudian posisikan jarum
mengukur tekanan darah petunjuk supaya mudah
yang bekerja secara melihatnya
manual saat memompa 3. Kenakan stetoskop dan
maupun mengurangi letakkan pada lengan sebelah
tekanan pada manset. kiri yang terpasang manset
kira kira diatas lekukan lengan
dimana biasanya denyut nadi
itu terdengar
4. Langkah selanjutnya tangan
kanan menggenggam bola
tensi dengan posisi ibu jari
dan jari telunjuk memegang
pelepas tekanan
5. Pompa manset dengan cepat
dan perhatikan jarum hingga
menunjukkan skala 180mmHg
6. Kemudian perlahan putar
penutup hingga tekanan darah
turun dengan pelan dan
konstan
7. Perhatikan turunan jarum pada
manometer, dengarkan denyut
nadi yang keras untuk pertama
kali itulah tekanan sistolik
8. Perhatikan terus hingga suara
tersebut menghilang perlahan
seperti desiran angin itulah
tekanan diastolic
9. Sehingga mendapatkan 2
angkaa yang ditunjukkan oleh
jarum manometer. Pertama
saat denyut nadi terdengar
keras, itulah sistolik dan saat
denyut nadi sudah tidak
terdengar itulah diastolik
21 Blood transfusion digunakan untuk 1. Cuci tangan
Set membantu pemberian 2. Gantungkan larutan NaCl
transfusi darah untuk 0,9%
memenuhi volume 3. Gunakan selang infus yang
sirkulasi darah, mempunyai filter (selang Y
memperbaiki kadar atau Tunggal)
hemoglobin dan protein 4. Pakai sarung tangan
serum. 5. Lakukan pemasangan infus
NaCl 0,9% terlebih dahulu
sebelum pemberian transfusi
darah
6. Lakukan lebih dahulu
transfusi darah dengan
memeriksa identifikasi
kebenaran produk darah :
periksa kompatibilitas dalam
kantong darah, periksa
kesesuaian dengan identifikasi
pasien, periksa kadaluwarsa,
dan periksa adanya bekuan
7. Buka set pemberian darah ·
Untuk selang Y, atur ketiga
klem · Untuk selang Tunggal,
klem pengatur pada posisi off
8. Transfusi darah dengan selang
Y · Tusuk kantong NaCl 0,9%
Isi selang dengan NaCl 0,9% ·
Buka klem pengatur pada
selang Y dan hubungkan ke
kantong NaCl 0,9%
·Tutup/klem pada selang yang
tidak digunakan. Tekan sisi
balik dengan ibu jari dan jari
telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian) · Buka klem
pengatur bagian bawah dan
biarkan selang terisi NaCl
0,9% · Kantong darah
perlahan dibalik-balik 1-2 kali
agar sel-selnya tercampur.
kemudian tusuk kantong darah
dan buka klem pada selang
dan filter terisi darah
9. Transfusi darah dengan selang
Tunggal · Tusuk kantong
darah · Tekan sisi balik
dengan ibu jari dan jari
telunjuk (biarkan ruang filter
terisi sebagian) · Buka klem
pengatur biarkan selang infus
terisi darah
10. Hubungkan selang transfusi ke
kateter IV dengan membuka
klem pengatur bawah
11. Setelah darah masuk, pantau
tanda vital tiap 5 menit selama
15 menit pertama , dan tiap
15 menit selama 1 jam
berikutnya
12. Setelah darah diinfuskan,
bersihkan selang dengan NaCl
0,9%
13. Catat tipe, jumlah, dan
komponen darah yang
diberikan
14. Tahap terminasi ·
Mengevaluasi hasil tindakan ·
Berpamitan dengan pasien ·
Membereskan dan kembalikan
alat ke tempat semula ·
Mencuci tangan · Mencatat
kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan
22 Sevoflurane adapter
anethesia
23 Kasa steril digunakan untuk operasi Digunakan sesuai kebutuhan
besar/kecil, khitan,
penutup luka, dan bebat
pusar bayi. Bersihkan luka
dari kotoran, bakteri dan
partikel untuk mencegah
infeksi. Keringkan kulit
sekitar luka dengan
lembut. Tutup luka dari
kotoran dan bakteri
menggunakan Kasa Steril.
24 Safety box biohazard Menampung sisa limbah Digunakan untuk menampung
medis limbah medis (Syringe, Jarum,
ampul)
26 Nebulizer mask masker yang digunakan 1. Cuci tangan dengan sabun
pada alat nebulizer untuk di bawah air mengalir
mengubah cairan obat untuk mencegah
menjadi uap atau aerosol masuknya kuman ke paru-
dengan partikel yang paru lewat tangan yang
sangat kecil dan halus menyentuh alat.
sehingga dapat dengan 2. Siapkan obat yang akan
mudah dihirup oleh pasien digunakan. Jika obat sudah
atau pengguna melalui dicampur, tuangkan
pernafasan menuju paru- langsung ke dalam wadah
paru obat nebulizer. Jika belum,
masukkan satu per satu
menggunakan pipet atau
alat suntik.
3. Tambahkan cairan saline
jika diperlukan dan
diresepkan oleh dokter.
4. Hubungkan wadah obat ke
mesin dan juga masker ke
bagian atas wadah.
5. Pasang masker pada wajah
hingga menutupi hidung
dan mulut. Pastikan
pinggiran masker tersegel
baik dengan wajah agar
tidak ada uap yang keluar
dari sisi-sisi masker.
6. Hidupkan mesin,
kemudian tarik napas
dengan hidung dan
keluarkan perlahan
melalui mulut.
7. Anda bisa mengakhirinya
saat tidak ada lagi uap
yang keluar. Ini tandanya
obat sudah habis.

27 Gunting bedah / untuk memotong beberapa untuk pemotongan, maka caranya


Gunting Operasi / bagian-bagian tubuh yaitu dengan mengkombinasikan
Gunting Jaringan seperti misalnya usus, ujung ibu jari dan jari telunjuk
jantung, pembuluh darah serta bagian ujung memotong sisi
dan lain sebagainya. perban atau benang.
Gunting bedah ini
umumnya digunakan
untuk bukaan pertama
ketika tubuh dari seorang
pasien hendak di operasi.
28 Surgical blade menginsisi kulit dan Sama seperti memegang pisau
memotong jaringan secara pada umumnya, mata pisau
tajam. Selain itu, alat ini diarahkan ke bawah (pada objek)
juga berguna untuk atau dengan posisi mata pisau
mengangkat jaringan atau dimiringkan ke arah objek
benda asing dari bagian
dalam kulit

29 Palu refleks/ reflex ntuk menguji refleks dengan cara dipegang pada
hammer tendon dalam/lutut. bagian gagang pegangan oleh
Pengujian refleksitas dokter yang bersangkutan.
pasien merupakan Kemudian palu tersebutakan di
bagian penting dari ayunkan mengarah ke bagian
pemeriksaan fisik dari tendon yang disinyalir
neurologis untuk memiliki kelainan
mendeteksi kelainan
pada sistem saraf pusat
atau perifer.
30 Laryngeal Mirror melihat bagian dalam Alat dimasukkan kedalam
tenggorokan mulut disesuaikan dengan
tempat yang ingin dilihat pada
cermin diujung alat
31 Korset Meratakan Perut Buncit 1. Jangan sampai terlalu kuat
Dan Gelambir, Efektif menarik korset. Menarik
Untuk Pasca Melahirkan, korset dengan terlalu kuat
Membantu Mengurangi bisa membahayakan bagi ibu
Nafsu Makan, baru
Memperbaiki Postur 2. Letakkan korset di pinggang
Tubuh, Membuat Posisi dan panggul
Duduk Lebih Tegap, 3. Gunakan bekas luka di perut
Membuat Tubuh Lebih sebagai acuan
Berbentuk 4. Pilih posisi yang tepat

32 Urinal Wanita Merupakan alat atau Tempatkan urinal di antara kedua


wadah yang digunakan kaki.
untuk menampung buang
air kecil. alat ini sangat Pastikan wadah penampungan
dibutuhkan bagi pasien atau tabung ditempatkan tepat di
atau lansia yang susah bawah uretra. Jika Anda
untuk jalan menuju kamar menggunakan urinal yang
mandi. Urinal ini biasanya dilengkapi kantong drainase,
digunakan untuk wanita. pasanglah kantong ke urinal
terlebih dahulu. Dengan begitu,
urine akan ditampung di dalam
kantong dan memudahkan proses
pembuangan.

33 Windring Digunakan sebagai alas ara pakainya adalah dengan


duduk penderita ambeien/ menaruh windring diatas tempat
wasir dan penderita cedera duduk sebagai alas duduk.
punggung agar lebih
nyaman saat duduk
34 Leukoplast (Plaster Digunakan dalam segala Digunakan sesuai kebutuhan
Rol Kain) macam keperluan seperti
melekatkan penutup luka,
pemasangan kateter, infus,
cannule dan sebagainya.

35 Ballon Catheter Membantu memenuhi Selang kateter diberikan pelumas


kebutuhan pasien agar mudah dimasukkan ke
mengosongkan kandung saluran uretra. Selang kateter
kemih terutama pada dimasukkan hingga mencapai
pasien yang mengalami leher kandung kemih sekitar 5 cm.
penyakit akut, akan Bernapas hingga urine keluar.
operasi, terbatas Kosongkan kantung urine yang
pergerakannya atau pasien terhubung dengan kateter setiap 6
dengan penurunan – 8 jam sekali.
kesadaran.
36 Chromic cat gut Chromic Catgut (CC)
diindikasikan untuk
penggunaan pada operasi
umum. Sangat cocok
untuk digunakan dalam
jaringan lunak dan untuk
ligasi, termasuk
penggunaan dalam
prosedur oftalmik, tapi
tidak untuk jaringan
kardiovaskular dan
neurologis.
37 Hazardous material merupakan alat pelindung Dipakai seperti biasa dengan
suit atau Hazmat suit diri berupa pakaian untuk mengikuti bentuk tubuh di tempat
menutupi seluruh steril
permukaan tubuh sehingga
terhindar dari infeksi.
38 kinesiology tape mengembalikan sistem 1. Langkah pertama, bersihkan
neuromuscular seperti bagian kulit yang ingin
sedia kala, meringankan dipasangkan plester.
rasa sakit saat berolahraga, 2. Jika terdapat rambut pada
mempercepat pemulihan kulit, sebaiknya cukur rambut
cedera pada lokasi terlebih dulu.
persendian, hingga 3. Buka bagian belakang plester,
mengatasi peradangan hati-hati dengan bagian
bawah kulit. perekatnya, jangan sampai
terkontaminasi bahan lain agar
tetap lengket.
4. .Setelah terbuka, aplikasikan
pada kulit. Untuk polanya,
bisa menyesuaikan kebutuhan.
5. Setelah ditempatkan pada
posisinya, pastikan untuk
menggosoknya, agar plester
merekat dengan baik.
6. Setelah digosok, tunggu
selama 20 menit sebelum
melakukan aktivitas berat.
39 Etil klorida spray Cairan untuk mencegah 1. Bersihkan area yang akan
rasa sakit akibat suntikan, disemprot
prosedur operasi, cedera 2. Beri jarak 8-23 cm,
olahraga dan nyeri otot semprot area dengan obat
dalam (Anestesi lokal) selama 3-7 detik untuk
botol kaca dan 4-10 detik
untuk kaleng aerosol

40 Style 240 – Catghut Sebagai benang bedah


½ circle untuk menjahit luka
operasi
41 Tongkat Kruk Kruk adalah suatu alat Posisi ketiak berada dipaling atas
bantu jalan yang berupa bagian penyangga alat, tangan
tongkat dengan pegangan menopang pada bagian tengah alat
alat ditengah supaya dapat
digunakan sebagai
pegangan, pemakaian alat
dengan cara dijepit di
ketiak. Alat ini dibutuhkan
bagi mereka yang
mengalami patah kaki atau
mereka yang cacat
sehingga sulit dalam
berjalan

42 AED (automated sebuah alat medis yang


external dapat menganalisis irama
defibrillator) jantung secara otomatis
dan memberikan kejutan
listrik untuk
mengembalikan irama
jantung jika dibutuhkan.
Alat ini berfungsi untuk
menolong orang yang
mengalami henti jantung
43 Simple oxygen alat bantu pernafasan 1. Pasang seling oksigen
mask with tubing yang dipasangkan di ke sumber oksigen
hidung dan mulut 2. Atur aliran oksigen
dengan bentuk seperti yang diinginkan
masker pada 3. Periksa aliran get
umumnya. Masker melalui perangkat
khusus ini dipakai Periksa selalu fungsi
sebagai pendukung katup Katup antara
dalam penyaluran masker dan servoir
oksigen dari dalam hans naik ketika
tabung oksigen ke menempas dan lebih
saluran pernafasan rendah ketika
mengeluarkan napas
Selama berapa katup
yang teresakaan
masker bagian luar
harus selalu terbuka
4. Tempatkan masker
pada wajah pasien dan
gunakan tall untuk
mengikat, Tambahkan
klip logam pada
masker untuk
menyesuaikan dengan
wajah

VIII.DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 1. Jakarta: EGC, hlm. 798-802.

Darwis, I. D., Basyar, E., & Adrianto, A. (2018). Kesesuaian Termometer Digital Dengan Termometer Air Raksa Dalam Mengukur Suhu Aksila
Pada Dewasa Muda. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(2), 1596-1603.

Kemenkes RI. (2018). Pedoman Spesifikasi Alat Kesehatan di Puskesmas. Jakarta : Kemenkes RI

Zulfikar, T. EMERGENCY OXYGEN THERAPY: FROM GUIDELINES TO IMPLEMENTATION. In WORK CONFERENCE XVI
INDONESIAN SOCIETY OF RESPIROLOGY (p. 11).

You might also like