Professional Documents
Culture Documents
Makalah Jurnal Hematologi
Makalah Jurnal Hematologi
DISUSUN OLEH :
Tiara 21111024
11023
Prodi S1 Keperawatan
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapka
n terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan mem
berikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kam
i. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari p
embaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di d
aerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyeb
abkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah,
ia bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok)
dan bahkan kematian. Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus
dengue. Kamu tidak bisa terkena penyakit ini karena berada di sekitar orang yang terinfek
si sebab penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. Dua nyamuk yang bisa menulark
an virus ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pemeriksaan jumlah trombosit da
n nilai hematokrit menjadi indikator diagnosis DBD.
Anak-anak: 33-38%
Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue d
an ditularkan melalui nyamuk. Nyamuk yang dapat menularkan penyakit demam berd
arah adalah nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Demam Berdarah Dengue
(DBD) menjadi salah satu masalah kesehatan utama pada masyarakat di Indonesia. Pa
tofisiologi utama yang terjadi pada DBD yaitu peningkatan permeabilitas vaskuler dan
hemostasis yang abnormal. Permeabilitas vaskuler yang meningkat mengakibatkan ke
bocoran plasma, hipovolemia, dan syok. Gangguan hemostasis dapat menimbulkan tro
mbositopenia, sehingga memunculkan menifestasi perdarahan.
Trombosit merupakan sel darah yang berfungsi dalam hemostasis. Sel ini tidak memi
liki nukleus dan dihasilkan oleh megakariosit dalam sumsum tulang. Pada pasien DB
D terjadi trombositopenia akibat munculnya antibodi terhadap trombosit karena kompl
eks antigen-antibodi yang terbentuk. Nilai hematokrit adalah konsentrasi (dinyatakan
dalam persen) eritrosit dalam 100 mL darah lengkap. Nilai hematokrit akan meningkat
(hemokonsentrasi) karena peningkatan kadar sel darah atau penurunan kadar plasma d
arah, misalnya pada kasus DBD. Sebaliknya nilai hematokrit akan menurun (hemodilu
si) karena penurunan seluler darah atau peningkatan kadar plasma darah, seperti pada
anemia. Pemeriksaan darah sangat bermanfaat dalam pemantauan kondisi penderita da
n penentuan prognosis.
2.4 Jenis dan tujuan penelitian yang dilakukan pada penderita demam
berdarah dengue
Jenis penelitian ini adalah analitik retrospektif dengan desain cross-sectional study.
Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rekam Medik RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
bulan September 2014 hingga Oktober 2014. Sampel berjumlah 138 orang yang dia
mbil dengan metode total sampling. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan biv
ariat dengan rumus Spearman. Variabel dependen adalah nilai hematokrit, sedangkan variabe
l independen adalah jumlah trombosit .
Berdasarkan hasil penelitian ini, secara keseluruhan jumlah trombosit di bawah nor
mal (trombositopenia) sebanyak 100%. Jumlah trombosit terendah adalah 1000 sel/mm3
dan tertinggi sebesar 138.000 sel/mm3 . Rata-rata jumlah trombosit pasien pada peneliti
an ini adalah 49.779 sel/mm3 . Pada penelitian ini, rata-rata jumlah trombosit untuk laki-
laki adalah 47.723,33 sel/mm3 , sedangkan untuk perempuan sebesar 52.701,7 sel/mm 3.
Hal ini didukung oleh penelitian Nopianto pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa ter
dapat 77% pasien DBD yang memiliki jumlah trombosit <100.000 sel/mm 3. Hasil peneli
tian didapatkan bahwa 31,9% penderita DBD mengalami hemokonsentrasi, sedangkan p
enderita DBD yang memiliki nilai hematokrit normal sebanyak 54,4%. Pada penelitian i
ni didapatkan nilai hematokrit terendah adalah 14% dan tertinggi sebesar 57%. Rata-rata
nilai hematokrit pada penelitian ini adalah 43,62%. Penelitian yang dilakukan oleh Prati
wi pada tahun 2011 didapatkan hal yang sama, yaitu dalam penelitiannya hanya 22% ya
ng memiliki kadar hematokrit di atas normal. Pada penelitian ini didapatkan p = 0,585, s
ehingga nilai signifikansi p >0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi berm
akna diantara kedua variabel. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
nilai hematokrit dengan jumlah trombosit saat masuk rumah sakit pada pasien DBD.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN :
DAFTAR PUSTAKA