Kajian Literatur terkait Peranan Mikroorganisme di

Bidang Kesehatan
Nurul Safika, Amalia Salmi, Dina Aprilia, Sabrina Thresia Gustianti Fa U, Aisyah Aryuni, Ninisa
Cahya Pratiwi, Mia Nurtantri, dan Fadinda Berliawanti*
1-8
Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji

*Corresponding author: 2003030030@student.umrah.ac.id

ABSTRACT. Microorganisms are microscopic organisms that include bacteria, fungi, algae, protozoa and
viruses. Microorganisms can survive in all environments, even about 100 billion microorganisms colonize the
skin and grow in the mouth, ears, nose, throat, and digestive tract. However, some microbes are actually
beneficial in helping fight disease and regulate development and nutrition. The rich diversity of
microorganisms is reflected in their profound influence on all aspects of life especially in the field of health.
For this reason, this study on Literature Studies related to the Role of Microorganisms in the Health Sector
was made to find out how the role of microorganisms which are known to do more harm than good. Based on
these problems, researchers are challenged to conduct research using a literature review research method that
is compiled to determine the role of microorganisms, especially in the world of health. Endophytic
microorganisms are microorganisms that live in host plants as their habitat. Endophytic microorganisms
include bacteria, fungi, and algae. Based on the results of research, bioactive compounds found in endophytic
microorganisms play an important role in the health sector as antibiotics, antifungals, anticancer, antioxidants,
antidiabetics, and immunosuppressive ingredients and support microbial growth in fermentation in the human
intestine.

Keywords: Microorganism, Role, Health

ABSTRAK. Mikroorganisme merupakan organisme mikroskopis yang mencakup bakteri, jamur, alga,
protozoa dan virus. Mikroorganisme dapat bertahan hidup pada semua lingkungan, bahkan sekitar 100 miliar
mikroorganisme menjajah kulit dan tumbuh di mulut, telinga, hidung, tenggorokan, dan saluran pencernaan.
Namun, sebagaian mikroba sebenarnya bermanfaat dalam membantu melawan penyakit dan mengatur
perkembangan serta nutrisi. Keanekaragaman mikroorganisme yang kaya tercermin dalam pengaruhnya yang
mendalam pada semua aspek kehidupan khususnya bidang kesehatan. Untuk itu studi mengenai Kajian
Literatur terkait Peranan Mikroorganisme di Bidang Kesehatan, ini dibuat untuk mengetahui bagaimana
peranan mikroorganisme yang dikenal lebih banyak merugikan daripada manfaatnya. Berdasarkan
permasalahan tersebut peneliti tertantang untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode
penelitian kajian literatur yang disusun untuk mengetahui peranan mikroorganisme khususnya pada dunia
kesehatan. Hasil yang diperoleh berupa senyawa bioaktif yang temukan pada mikroorganisme endofit
berperan penting dalam bidang kesehatan sebagai antibiotik, anti fungi, antikanker, antioksidan, antidiabetes,
serta bahan imunosupresif dan mendukung pertumbuhan mikroba dalam fermentasi di dalam usus manusia.

Kata Kunci: Mikroorganisme, Peranan, Kesehatan

merupakan karakteristik penting dari mikroba, itu

PENDAHULUAN
Mikroorganisme didefinisikan sebagai
organisme yang terlalu kecil untuk dilihat dengan
mata telanjang. Mereka umumnya berdiameter 1
milimeter atau kurang. Meskipun ukuran kecil
tidak cukup untuk mendefinisikan mereka (Willey,
Sandman and Wood. 2020 : 1).
Ilmu mikrobiologi mencakup kelompok
biologis yang beragam dari bentuk kehidupan yang
biasanya kecil. terutama mencakup mikroorganisme
(bakteri jamur alga dan protozoa) dan virus.
Keanekaragaman mikroorganisme yang kaya
tercermin dalam pengaruhnya yang mendalam pada
semua aspek kehidupan. Faktanya, hanya sebagian
kecil mikroorganisme yang patogen untuk manusia.
Sebagian besar tidak berbahaya atau memang
bermanfaat (Pommerville. 2011 : 4).
Mikroorganisme bertahan hidup, atau
sengaja dimasukkan ke dalam, banyak makanan
yang kita makan. Mikroorganisme dan virus juga ada
di udara yang kita hirup dan terkadang di air yang
kita minum. Bahkan lebih dekat ke rumah, sekitar
100 miliar mikroorganisme menjajah kulit kita dan
tumbuh di mulut, telinga, hidung, tenggorokan, dan
saluran pencernaan kita. Untungnya, sebagian besar
mikroba ini, yang disebut mikrobiota alami kita,
sebenarnya bermanfaat dalam membantu kita
melawan penyakit, dan mengatur perkembangan dan
nutrisi. Ketika sebagian besar dari kita mendengar
kata "bakteri" atau "virus", kita pikir infeksi atau
penyakit. Meskipun patogen tersebut (agen penyebab
penyakit) jarang, mereka secara berkala telah
mengukir dengan contoh baik bagi kemanusiaan saat
epidemi berlalu tanah. (Pommerville. 2011: 4).
Berdasarkan latar belakang di atas dapat
dibuat rumusan masalah yaitu bagaimana peranan
mikroorgamisme dalam dunia kesehatan dalam
mengetahui peranan mikroorganisme berdasarkan
kajian literatur yang disusun untuk mengetahui
peranan mikroorganisme yang dikenal lebih banyak
merugikan daripada manfaatnya,
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi literatur yang
mengkaji tentang peranan mikroorganisme di bidang
kesehatan dengan mengkaji sebanyak 8 literatur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mikroorganisme Endofit Dalam Dunia
Kesehatan
Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2019)
terkait peranan mikroorganisme endofit dalam
kesehatan dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme
endofit merupakan mikroorganisme yang hidup
dalam tanaman inang sebagai habitatnya.
Mikroorganisme endofit bisa berupa bakteri, fungi,
dan alga. Tanaman inang dari mikroorganisme
endofit umumnya berupa tanaman obat dan tanaman
yang statusnya hampir punah. Mikroorganisme
endofit dapat berperan sebagai pengganti tanaman
inang untuk menghasilkan senyawa bioaktif.
Senyawa bioaktif yang ditemukan pada
mikroorganisme endofit berperan penting dalam
bidang kesehatan sebagai antibiotik, anti fungi,
antikanker, antioksidan, antidiabetes, serta bahan
imunosupresif. Produk mikroba endofit untuk
mengatasi bakteri patogen, mengatasi penyakit
penyebaran virus virulen, sebagai bahan antikanker ,
sebagai bahan antioksidan, untuk
bahan antidiabetes, dan sebagai bahan
imunosupresif.
Cryptosporiopsis quercina adalah tahapan tidak
sempurna dari Pezicula cinnamomea, suatu fungi
yang berasosiasi dengan spesies tumbuhan berkayu
di Eropa. Fungi tersebut merupakan mikroba endofit
dari tanaman Tripterigeum wilfordii, yang
merupakan tanaman obat asli dari Eurasia.
Cryptosporiopsis quercina menunjukkan aktivitas
anti fungi melawan beberapa fungi patogen manusia
seperti Candida albicans dan Trichophyton spp,
penyebab penyakit kulit dan kuku. Selain itu
senyawa dari C. quercina juga menunjukkan
aktivitas penghambatan terhadap fungi patogen pada
tanaman, seperti Sclerotinia sclerotiorum dan
Botrytis cinerea. Senyawa yang terkandung pada C.
quercina ialah cryptocandin yaitu suatu antimikotik
peptida yang unik (Strobel dkk)
Produk dari mikroba endofit untuk bahan
antidiabetes seperti Senyawa metabolit fungi non
peptida (L-783,281) adalah hasil isolasi dari fungi
endofit (Pseudomassaria sp.) yang dikoleksi dari
hutan hujan Afrika dekat Kinshasa di Republik
Demokratik Kongo. Senyawa tersebut bertindak
sebagai suatu insulin mimetic dan tidak seperti
insulin, kemungkinan diberikan secara ral namun
tidak rusak dalam saluran pencernaan.
Produk mikroba endofit untuk mengatasi
penyebaran virus virulen. Penggunaan lainnya yang
cukup penting dari senyawa atau produk antibiotik
fungi endofit ialah penghambatan virus. Ada 2
inhibitor protes cytomegalovirus manusia yang baru,
yaitu cytonic acids A dan B yang telah diisolasi dari
fermentasi fungi endofit Cytonaema sp. Struktur-
strukturnya sama seperti isomer-isomer p-tridepside
yang dielusidasi dengan metode Mass Spectrometry
dan NMR (Guo et al. 2000). Penemuan tersebut
menunjukkan bahwa penemuan senyawa-senyawa
dari endofit yang memiliki aktivitas anti viral masih
sangat potensial dalam perkembangannya.
Produk mikroba endofit sebagai bahan
antikanker seperti Paclitaxel dan beberapa
turunannya merupakan kelompok utama senyawa
antikanker yang dihasilkan oleh endofit. Paclitaxel
adalah diterpenoid fungsional yang ditemukan pada
spesies tanaman cemara di dunia (Suffness 1995).
Mode of action dari paclitaxel ialah menghasilkan
molekul-molekul tubulin dari depolimerisasi selama
proses pembelahan sel. Senyawa paclitaxel adalah
obat antikanker pertama di dunia yang digunakan
untuk perawatan penyakit proliferasi jaringan
manusia.
Produk dari mikroba endofit sebagai bahan
imunosupresif seperti obat-obatan imunosupresif saat
ini digunakan untuk mencegah allograft rejection
dalam proses transplantasi dan ke depannya obat
tersebut dapat digunakan untuk mengobati penyakit
autoimmune seperti rheumatoid arthritis dan diabetes
yang kekurangan hormon insulin.

Peranan Mikroba Endofit untuk
Pengembangan Obat Anti Kanker
Penelitian yang dilakukan oleh Rofida terkait
peranan mikroba endofit untuk pengembangan obat
anti kanker, dapat disimpulkan bahwa Endofit adalah
mikroorganisme bakteri (termasuk actinomycetes)
atau jamur yang menghabiskan seluruh atau sebagian
dari siklus hidupnya untuk hidup bersama diluar atau
di dalam sel pada jaringan sehat dari tanaman inang.
Endofit dapat diisolasi dari jaringan tanaman yang
permukaan jaringannya telah disterilkan dan
dibudidayakan pada nutrient agar. Dalam jamur
endofit Taxomyces andreanae ditemukan adanya
paclitaxel (taxol) yang telah diisolasi dari Taxus
brevifolia yang mempunyai aktivitas sebagai anti
kanker yang cukup luas seperti pada kanker
payudara, rahim, paru-paru. Podophyllotoxin
disintesis dari Podophyllum spesies yang merupakan
prekursor untuk obat anti kanker seperti etoposide
dan etoposide. Jamur endofit strain Trametes hirsute
dan Phialocephala fortinii, yang diisolasi dari
Podophyllum hexandrum and P. peltatum,
dilaporkan dapat memproduksi podophyllotoxin
sebanyak 0.5-189 ìg/L. Jamur endofit Fusarium
oxysporum yang terdapat pada tanaman Juniperus
recurva dapat memproduksi podophyllotoxin
sebanyak 28 ìg/g dihitung dari berat keringnya.
Camptothecin juga diidentifikasi dalam kultur jamur
endofit Entrophospora infrequens yang diisolasi dari
tanaman Nothapodytes foetida sebanyak
0.575±0.031 dan 4.96±0.73 mg/ 100 g dari berat
kering sel yang masing- masing dikocok dalam labu
dan di dalam bioreactor.
Peran Probiotik untuk Kesehatan
Penelitian yang dilakukan oleh Endang Nur
Widiyaningsih (2011) terkait peran probiotik untuk
kesehatan dapat disimpulkan bahwa probiotik adalah
bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen
makanan yang mempunyai pengaruh
menguntungkan pada kesehatan manusia dan
binatang, dengan memperbaiki keseimbangan
mikroflora intestinal. Syarat probiotik harus mampu
menempel pada sel epitel usus manusia, mampu
membentuk kolonisasi pada saluran pencernaan,
mampu menghasilkan zat antimikroba (bakteriosin),
dan memberikan pengaruh yang menguntungkan
bagi kesehatan manusia, tidak bersifat patogen dan
aman jika dikonsumsi.
Di samping istilah probiotik, sering juga
disebut istilah prebiotik. Prebiotik yang banyak
dikenal dan digunakan adalah oligosakarida kedelai
(yang terdiri atas rafinosa dan stakiosa), frukto-
oligosakarida (disebut juga oligofruktosa), Inulin,
Laktulosa dan Laktosa Sukrosa. Prebiotik secara
alami terdapat pada biji-bijian, sayuran (asparagus,
brokoli), buah-buahan dan bumbu masak seperti
bawang putih, bawang merah, daun prei. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Probiotik mampu
memberikan efek yang positif bagi kesehatan
manusia dan produk probiotik dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh.
Interaksi Antara Mikroorganisme
Inflammasome dan Komensal dalam
Kesehatan dan Penyakit Gastrointestinal
Penelitian yang dilakukan oleh Daisuke, dkk. (2021)
terkait interaksi antara mikroorganisme
inflammasome dan komensal dalam kesehatan
dan penyakit gastrointestinal, bahwa
inflammasome adalah kompleks multiprotein sitosol
yang berperan peran penting dalam peradangan dan
kematian sel. Protein sensor dalam kompleks
inflammasome mendeteksi berbagai mikroba dan
endogen rangsangan nous, yang mengarah ke
aktivasi caspase berikutnya. Disfungsi inflamasi
dikaitkan dengan patogenesis berbagai penyakit,
termasuk penyakit autoimun dan kanker. Tampaknya
interaksi antara mikrobiota usus dan inflammasome
memainkan peran penting peran dalam saluran
pencernaan. Mikrobiota usus menginduksi ekspresi
dan aktivasi protein inflamasi, yang berkontribusi
untuk kedua homeostasis dan penyakit di usus.
Potensi Bakteri Lactobacillus acidophilus
Sebagai Antidiare dan Imunomodulator
Penelitian yang di lakukan oleh Rusli dkk.
(2018), terkait potensi bakteri lactobacillus
acidophilus sebagai anti diare dan imunomodulator
dapat disimpulkan bahwa kemampuan antibakteri
terhadap penyebab diare E.coli diketahui
L.acidophilus dapat menghambat pertumbuhan
E.coli pada semua konsentrasi dan terjadinya
peningkatan aktivitas imunoglobulin setelah
pemberian isolat bakteri Lactobacillus acidophilus
FNCC 005 pada hewan uji.
Secara in vivo pemberian Lactobacillus
acidophilus dan untuk mengetahui pengaruhnya
sebagai penghasil imunomodulator dan antidiare
pada mencit (Mus musculus) jantan pasca infeksi
bakteri Escherichia coli. Darah mencit diambil
secara vena lateralis pada ekor mencit untuk
mengamati aktivitas imunoglobulin. Pengamatan
aktivitas imunoglobulin dilakukan dengan melihat
titer antibodi yaitu pengenceran tertinggi dari larutan
yang masih menunjukkan reaksi aglutinasi. Dari
hasil perhitungan dengan mengkonversi nilai titer
maka hasilnya dapat dilihat pada :

Hasil pengujian aktivitas antidiare yaitu
pemberian bakteri Lactobacillus acidophilus 25%,
75 % dan 100 % menunjukkan diameter zona
hambatan sebesar 12 mm, 23 mm dan 33 mm.
Semakin besar konsentrasi bakteri Lactobacillus
acidophilus FNCC 005, maka semakin besar daya
hambat yang dihasilkan terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli.
Prebiotik Tumbuhan dan Perannya dalam
Perbaikan Penyakit
Penelitian yang di lakukan oleh Amrit , dkk
(2021) terkait prebiotic tumbuhan dan peranannya
dalam perbaikan dapat disimpulkan bahwa, prebiotik
adalah zat alami atau sintetis yang tidak dapat
dicerna (non-)karbohidrat yang meningkatkan
proliferasi mikroba usus. Fruktooligosakarida yang
tidak tercerna di usus besar digunakan oleh
mikroorganisme yang menguntungkan untuk sintesis
asam lemak rantai pendek untuk pertumbuhannya
sendiri. Penerimaan prebiotik sebagai bahan
makanan diet telah terbukti efektif dalam
memelihara mikrobiota usus.
Struktur kimia prebiotik adalah
oligosakarida rantai pendek yang difermentasi oleh
mikrobiota usus dan meningkatkan pertumbuhannya.
Penggabungan prebiotik ini dalam makanan
meningkatkan kesehatan manusia dan mencegah
timbulnya berbagai penyakit. Selain itu, bakteri
menguntungkan berkembang biak dan menghambat
pertumbuhan bakteri perusak dan menjaga
keseimbangan usus. Mereka diperoleh dari berbagai
sumber tanaman, tetapi karena permintaan globalnya
yang tinggi, produksi senyawa tersebut pada skala
industri diperlukan. Saat ini, enzim dan mikroba
digunakan untuk meningkatkan ketersediaan dan
keragaman probiotik, seperti karbohidrat yang tidak
dapat dicerna
Peran Mikrobiota Usus dalam Nutrisi dan
Kesehatan
Penelitian yang dilakukan oleh Valdes dkk. (2018),
terkait peran mikrobiota usus dalam nutrisi dan
kesehatan dapat disimpulkan bahwa mikrobiota yang
yang berperan di dalam usus. Mikrobiota
menyediakan kapasitas penting untuk fermentasi
substrat yang tidak dapat dicerna seperti serat
makanan dan lendir usus endogen. Fermentasi ini
mendukung pertumbuhan mikroba khusus yang
menghasilkan asam lemak rantai pendek (SCFA) dan
gas. SCFA utama yang dihasilkan adalah asetat,
propionat, dan butirat. Butirat adalah sumber energi
utama untuk kolonosit manusia, dapat menginduksi
apoptosis sel kanker usus besar, dan dapat
mengaktifkan glukoneogenesis usus, memiliki efek
menguntungkan pada glukosa dan homeostasis
energi. Butirat sangat penting bagi sel epitel untuk
mengkonsumsi oksigen dalam jumlah besar melalui
oksidasi, menghasilkan keadaan hipoksia yang
menjaga keseimbangan oksigen dalam usus dan
mencegah usus dysbiosis mikrobiota.
KESIMPULAN DAN SARAN
Mikroorganisme yang merupakan individu
mikroskopis memiliki peranan dalam kesehatan di
antaranya sebagai pengganti tanaman inang untuk
menghasilkan senyawa bioaktif yang berperan
penting dalam bidang kesehatan sebagai antibiotik,
antifungi, anti kanker, antioksidan, antidiabetes,
bahan imunosupresif, dan mendukung pertumbuhan
mikroba dalam fermentasi di dalam usus manusia.
Kajian ini hanya sebatas dari analisa beberapa
literatur. Oleh karena itu, harapan penulis dapat
bermanfaat dan sebagai bahan untuk penelitian
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Aini, M., Sri R., Vivi M., Quranayati, dan Nur A.
(2021). Bakteri Lactobacillus spp dan
Peranannya Bagi Kehidupan. Jurnal
Jeumpa, 8(2). DOI:10.33059/jj.v8i2.3154
Kaur, A. P., Sonali B., Daljeet S. D., Eugenie N.,
Natalia C. M., Kamil K., Chirag C., Reena
S., Harsh K., Fatih S., Vinod K., Rachma V.,
dan Dinesh K. (2021). Plant Prebiotics and
Their Role in the Amelioration of Diseases.
Biomolecules, 11(3):440. DOI:
10.3390/biom11030440
Pratiwi, R. H. (2019). Peranan Mikroorganisme
Endofit Dalam Dunia Kesehatan : Kajian
Pustaka. Jurnal Ilmiah dan Ilmu
Pengetahuan Alam. 16 (1), hlm 21-32. doi :
10.31851/sainsmatika.v16i1.2695.
Pommerville, J. C. (2011). Alcamo’s
fundamentals of microbiology 9th
Edition. USA: Jones and Bartlett
Publishers

Rofida, S. Peranan Mikroba Endofit untuk

Pengembangan Obat Anti Kanker

Rusli, Fitri A., dan Zaraswati D. (2018). Potensi

Bakteri Lactobacillus acidophilus Sebagai
Antidiare dan Imunomodulator. BIOMA :
JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 3(2), hlm
25-30

Valdes, A.M., Walter J., Segal E., dan Spector T.D.

(2018). Role of the gut microbiota in
nutrition and health. BMJ, 361.
DOI:10.1136/bmj.k2179

Watanabe, D., Yijie G., dan Nobuhiko K. (2021).

Interaction between the inflammasome and
commensal microorganisms in
gastrointestinal health and disease. EMBO
Molecular Medicine. 13(e13452). hlm 1-11.
DOI: 10.15252/emmm.202013452

Widiyaningsih, W.N. (2011). Peran Probiotik untuk

Kesehatan. Jurnal Kesehatan, 4(1), 14–20

Willey, J. M., K.M. Sandman, dan D. H. Wood.

(2020). Prescott’s microbiology 11th
Edition. New York: McGraw-Hill
Education