Ayub 37:1-24 Tema: “Allah diliputi keagungan yang dahsyat”
Persekutuan yang Tuhan Yesus kasihi, pembacaan kita
merupakan perkataan Elihu (Sahabat Ayub) kepada Ayub (Pasal 32 – 37) setelah ketiga sahabat Ayub yaitu Elifas, Bildad dan Zofar menyampaikan segala perkataan mereka kepada Ayub, Ayub kecewa dengan perkataan ketiga sahabatnya itu yang menyuruh Ayub untuk bertobat karena penderitaan yang Ayub alami itu karena dosanya, Ayub katakan kepada mereka : “penghibur sialan kamu semua, belum habiskah semua omong kosong itu? (Pasal 16:1). Ayub kecewa terhadap sahabat- sahabatnya itu dan sebelumnya Wlihu menahan diri untuk mengemukakan pendapat kepada Ayub, karena dia merasa masih muda namun Elihu melihat penderitaan Ayub yang begitu berat sehingga membuat Ayub mengeluh tentang perlakuan Allah, Ayub katakan Allah meyerahkan aku kepada orang lalim dan menjatuhkan aku kedalam tangan orang fasik.
Materi Sermon Page 1
Aku hidup dengan tentram tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya lalu dibanting-Nya (Ayub 12:11), murka Allah telah menerkam dan memusuhi aku (Ayub 16:9). Ayub mengaku bahwa dia tidak bersalah (Ayub Pasal 31).
Ditengah-tengah situasi yang demikian, Elihu mengemukakan
pendapatnya. Elihu marah terhadap Ayub karena Ayub menganggap dirinya lebih benar daripada Allah. Elihu katakan: “sebab itu akupun akan mengemukakan pendapatku. Hai Ayub, dengarkanlah bicaraku dan bukalah telingamu kepada segala perkataanku (pasal 33:1). Elihu katakan:”Allah itu tidak berlaku curang, Allah memperhatikan penderitaan manusia, tujuan kesengsaraan ialah perubahan dan secara khusus pembacaan kita, Elihu berbicara tentang kekuasaan Allah yang begitu besar ar di alam semesta ini. Seluruh tatanan di alam ini ada dalam kendali Allah. Allah berkuasa atas alam ini. Apapun kehebatan kita di dunia ini sungguh jauh dari kuasa dan kekuatan Allah. Ketika Allah menghendaki kilat dan petir menuju ke segala arah maka pasti hal itu sungguh-sungguh terjadi sesuai dengan perintah Allah.
Materi Sermon Page 2
Bagi Elihu semua gejala alam yang dahsyat yang menakutkan tidak akan mampu dikendalikan oleh manusia. Semua itu ada dalam kendali dan kuasa Allah (ayat 2 sampai 13). Allah sanggup dan mampu melakukan hal-hal yang ajaib melampaui pengertian manusia. Elihu menegaskan dalam ayat 23 : Yang Maha Kuasa yang tidak dapat kita pahami besar kekuasaan dan keadilan-Nya walaupun kaya akan kebenaran- Nya Ia tidak menindasnya. Elihu mau ingatkan Ayub, Allah itu memiliki kekuasaan yang dahsyat tetapi Allah tidak menggunakan kekuasaan-Nya itu untuk menindas dan apa yang dialami oleh Ayub bukanlah karena Tuhan berlaku tidak adil kepada Ayub tetapi Elihu percaya bahwa Tuhan mengizinkankan penderitaan tersebut sesuai dengan hikmat kebenaran dan keadilan-Nya. Bagi Elihu, Allah tidak mungkin melakukan kesalahan atau seenaknya menghukum anak-anak-Nya dengan kekuasaan yang dimiliki-Nya. Allah tidak pernah menindas. Keadilannya selalu dinyatakan atas seluruh ciptaan-Nya. Betapa luar biasanya Allah dengan kuasa yang dimiliki-Nya tak satupun manusia yang dapat menyamai hikmat Allah. Untuk itu manusia dituntut untuk bergantung kepada Allah di dalam menjalani seluruh kehidupan ini.
Materi Sermon Page 3
Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, pesan Firman Tuhan bagi kita melalui nasihat Elihu bagi Ayub bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang memiliki kuasa atas seluruh alam semesta ini. Allah di dalam Tuhan Yesus yang memiliki kuasa di sorga dan di bumi adalah Allah yang menuntun setiap perjalanan hidup kita. Ia tidak pernah menindas kehidupan anak-anak-Nya. Ia adalah Allah yang adil dan setia, keadilan-Nya dan kesetiaan- Nya itu selalu dinyatakan lewat pertolongan, penyertaan dan pemeliharaan-Nya di dalam hidup kita. Sekalipun hidup kita diliputi dengan berbagai penderitaan yang datang silih berganti seperti Ayub, namun kita dituntut untuk belajar memahami segala maksud Tuhan dibalik setiap penderitaan yang kita alami. Kita dituntut untuk selalu mencari Tuhan dan mendekatkan diri kita kepada-Nya, taat dan setia menjalani kehidupan ini dalam rencana dan kehendak Allah. Apapun situasi pergumulan hidup kita, Allah di dalam Kristus tidak pernah meninggalkan kita anak-anaknya Ia adalah Allah yang penuh kuasa atas alam semesta ini . Untuk itu berjalanlah bersama dengan Allah di dalam Kristus pemilik hidup ini. Bersama dengan-Nya kita kuat dan sanggup menghadapi setiap kehidupan…… Amin