Professional Documents
Culture Documents
Famela, Ira - Poltekkes Kemenkes PLG
Famela, Ira - Poltekkes Kemenkes PLG
HALUSINASI PENDENGARAN
ABSTRACT
Patients who experience problems with auditory hallucinations if not handled properly can pose a
risk to the safety of the patient's self and others. Conversing with other people is one of the efforts that
can be done to reduce the appearance of hallucinations in patients. However, research exploring the
benefits of conversing is still very limited. This case study research aims to determine the description
of the implementation of conversational nursing techniques in auditory hallucinations patients
carried out at the ODGJ Inpatient Clinic. This case study research is descriptive, with the
implementation method using nursing care. Nursing care is carried out through a nursing process
approach, including assessment, nursing diagnoses, nursing interventions, nursing implementation,
and nursing evaluation. The research data was taken by means of the assessment process, interviews,
and direct observation. The study was conducted in January and February, 2022. The subjects of the
case study were three patients with auditory hallucinations. After implementation on the patient, it
was found that speaking was effective in controlling auditory hallucinations. The inhibiting factor
during implementation was that the researcher could not see directly the patient applying the way of
conversing when his hallucinations appeared. Conversation is effective for controlling hallucinations
experienced by patients because it can divert patients from listening to unreal voices into real
conversations.
ABSTRAK
Pasien yang mengalami masalah gangguan halusinasi pendengaran apabila tidak ditangani secara baik
dapat menimbulkan resiko terhadap keamanan diri pasien dan orang lain. Bercakap-cakap dengan
orang lain merupakan salah upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi munculnya halusinasi
pada pasien. Namun demikian penelitian yang mengekplorasi manfaat bercakap-cakap masih sangat
terbatas. Penelitian studi kasus ini bertujuan mengetahui gambaran implementasi keperawatan teknik
bercakap-cakap pada pasien halusinasi pendengaran yang dilakukan di Klinik Rawat Inap ODGJ.
Penelitian studi kasus ini bersifat deskriptif, dengan metode implementasi menggunakan asuhan
keperawatan. Asuhan Keperawatan ini dilakukan melalui pendekatan proses keperawatan, meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi
keperawatan. Data penelitian diambil dengan proses pengkajian, wawancara, dan observasi langsung.
Penelitian mulai tanggal 31 Januari sampai 06 Februari 2022. Subjek studi kasus adalah tiga pasien
dengan masalah halusinasi pendengaran. Setelah dilakukan implementasi pada pasien didapatkan
hasil bahwa bercakap-cakap efektif dalam mengontrol halusinasi pendengaran. Faktor penghambat
saat melakukan implementasi adalah peneliti tidak dapat melihat secara langsung pasien menerapkan
cara bercakap-cakap saat halusinasinya muncul. Bercakap-cakap efektif untuk mengontrol halusinasi
yang dialami pasien karena bisa mengalihkan pasien dari mendengarkan suara yang tidak nyata
menjadi percakapan yang nyata.
PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization demensia, dan 20 juta orang jiwa mengalami
(2019) prevalensi gangguan jiwa di seluruh skizofrenia.
dunia menurut data terdapat 264 juta orang
mengalami depresi, 45 juta orang menderita Skizofrenia merupakan penyakit
gangguan bipolar, 50 juta orang mengalami neurologis yang mempengaruhi persepsi
pasien, cara berfikir, Bahasa, emosi, dan mengontrol halusinasi karena memfokuskan
perilaku sosialnya (Mahmudah & Solikhah, pasien pada percakapan dan mencegah pasien
2020). Skizofrenia adalah gangguan jiwa untuk berinteraksi dengan halusinasinya
dimana terjadi gangguan neurobiologi dengan (Larasaty & Hargiana, 2019).
karakteristik kekacauan pada pola pikir dan isi
pikir, halusinasi dan delusi, serta kekacauan METODE
pada proses persepsi, afek dan perilaku
sosialnya (Wardani & Dewi, 2018). Pasien Penelitian studi kasus ini bertujuan
skizofrenia sering mengalami kekambuhan. mengetahui gambaran implementasi
Frekuensi kekambuhan dinilai dari banyaknya keperawatan teknik bercakap-cakap pada
jumlah kekambuhan yang dialami pasien pasien halusinasi pendengaran yang dilakukan
dalam kurun waktu tertentu, dengan gejala- di Klinik Rawat Inap ODGJ. Penelitian dengan
gejala yang biasanya dialami dan ditujukan penelitian deskriptif ini adalah tiga pasien
pasien pada episode skizofrenia akut (Pardede yang mengalami halusinasi pendengaran
& Hasibuan, 2019) dengan kriteria inklusi sebagai berikut : pasien
dengan masalah halusinasi pendengaran,
Salah satu gejala positif skizofrenia bersedia menjadi subyek studi kasus sesuai
adalah halusinasi, lebih dari 90% pasien arahan pihak manajemen dan bersedia
diperkirakan mengalami halusinasi. Ada mematuhi protokol kesehatan. Peneliti
beberapa jenis halusinasi pada pasien menggunakan format pengkajian keperawatan
gangguan jiwa sekitar 70% adalah halusinasi jiwa dan standar operasional prosedur strategi
dengar, 20% halusinasi pengelihatan, dan 10% pelaksanaan yaitu bercakap-cakap dengan orang
adalah halusinasi penghidu, pengecapan, dan lain sebagai instrumen penelitian. Metode
perabaan (Fekaristi et al., 2021). Halusinasi pengumpulan data dilakukan dengan wawancara
merupakan gangguan persepsi dimana klien dan observasi. Wawancara dilakukan kepada
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya pasien dan petugas yang merawat pasien di
tidak terjadi (Apriliani & Widiani, 2020). klinik. Observasi dilakukan dengan cara
Halusinasi pendengaran adalah kesalahan mengamati langsung perilaku pasien. Komite
dalam mempersepsikan suara yang didengar etik Politeknik Kesehatan Palembang telah
oleh orang dengan gangguan jiwa dan menyetujui protokol penelitian
biasanya suara yang didengar bisa No:0088/KEPK/Adm2/II/2022 yang diajukan
menyenangkan, ancaman, membunuh, dan peneliti dan penelitian dilakukan pada tanggal 31
merusak (Aji, 2019). Januari – 06 Februari 2022.
Berikut tabel observasi harian pada pasien I, H dan A setelah dilatih beberapa kemampuan untuk
mengontrol halusinasi
Hasil Pengamatan
I H A I H A I H A I H A I H A I H A I H A
1. Mengetahui jenis
halusinasi
× × × × × ×
2. Mengetahui isi
halusinasi
× × × × × ×
3 Mengetahui waktu
halusinasi
× × × × × ×
4. Mengetahui situasi
halusinasi
× × × × × ×
5. Mengetahui respon
ketika halusinasi
muncul × × × × × ×
6. Mengetahui manfaat
bercakap-cakap
× × × × × × × × ×
7. Melakukan teknik
bercakap-cakap
× × × × × × × × × × × × × × ×
8. Mengontrol halusinasi
dengan bercakap-
cakap × × × × × × × × × × × × × × ×
Keterangan :
I, H dan A = Nama Pasien
= Sudah bisa
× = Tidak bisa
KESIMPULAN
Masalah yang didapatkan pada ketiga
pasien yaitu masalah gangguan sensori
persepsi halusinasi pendengaran dengan
diagnosa medis skizofrenia. Setelah peneliti DAFTAR PUSTAKA
melakukan implementasi keperawatan jiwa
pada ketiga pasien di Klinik Rawat Inap ODGJ Aji, W. M. H. (2019). ASUHAN
peneliti mampu mencapai tujuan dan menarik KEPERAWATAN ORANG DENGAN
kesimpulan sebagai berikut : Implementasi GANGGUAN JIWA HALUSINASI
bercakap-cakap dengan orang lain telah DENGAR DALAM MENGONTROL
peneliti laksanakan sesuai dengan intervensi. HALUSINASI.
Peneliti mampu menerapkan implementasi https://doi.org/10.31219/OSF.IO/N9DGS
pada ketiga pasien. Pasien sudah mengetahui Alfaniyah, U., & Pratiwi, Y. S. (2021).
dan dapat menerapkan implementasi yang Penerapan Terapi Bercakap-cakap Pada
sudah diajarkan yaitu cara mengontrol Pasien Gaangguan Persepsi Sensori :
halusinasi dengan bercakap- cakap. Sehingga Halusinasi. 2398–2403.
diharapkan ketiga pasien terus menerapkan Apriliani, Y., & Widiani, E. (2020). Pemberian
strategi pelaksanaan II bercakap-cakap dengan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien
orang lain bila suara- suara atau bisikan- Skizofrenia Dalam Mengontrol
bisikan yang tidak nyata datang. Halusinasi Di RS Jiwa Menur Surabaya.
NERS Jurnal Keperawatan, 16(2), 61.
https://doi.org/10.25077/njk.16.2.61-
UCAPAN TERIMA KASIH 74.2020
Fekaristi, A. A., Hasanah, U., Inayati, A., &
Penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik Melukis, A. T. (2021). Art Therapy
berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Melukis Bebas Terhadap Perubahan
peneliti mengucapkan terima kasih kepada Halusinasi Pada Pasien Skizofrenia: Art
semua pihak yang berkontribusi dalam Painting Of Hallucination Changes In
penelitian ini. Skizofrenia Patient. Jurnal Cendikia
Muda, 1(2), 262–269.
Kusumawaty, I. (2020). Pendampingan https://doi.org/10.1093/schbul/sbx036
Psikoedukasi: Penguatan Caring Oleh Pardede, J. A., & Hasibuan, E. K. (2019).
Caregiver Keluarga Terhadap Orang DUKUNGAN CAREGIVER DENGAN
Dengan Gangguan Jiwa. Jurnal Medikes FREKUENSI KEKAMBUHAN PASIEN
(Media Informasi Kesehatan), 7(1), 83– SKIZOFRENIA Caregiver Support With
90. The Frequency Of Recurrence Of
https://doi.org/10.36743/medikes.v7i1.20 Schizophrenia Patients. Idea Nursing
6 Journal, X(2), 21–26.
Kusumawaty, I., Surahmat, R., Martini, S., & Pebrianti, D. K. (2021). Penyuluhan Kesehatan
Muliyadi. (2021). Family Support For tentang Faktor Penyebab Kekambuhan
Members in Taking Care of Mental Pasien Skizofrenia. Jurnal Abdimas
Disordered Patients. Proceedings of the Kesehatan (JAK), 3(3), 235.
First International Conference on https://doi.org/10.36565/jak.v3i3.160
Health, Social Sciences and Technology Sumangkut, C. ., Boham, A., & Marentek, E.
(ICoHSST 2020), 521(ICoHSST 2020), A. (2019). Peran Komunikasi Antar
115–120. Pribadi Perawat Dengan Pasien
https://doi.org/10.2991/assehr.k.210415.0 Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit
26 Ratumbuysang Manado. 53(9), 1689–
Kusumawaty, I., Yunike, & Gani, A. (2021). 1699.
MELATIH BERCAKAP-CAKAP PADA Wardani, I. Y., & Dewi, F. A. (2018). Kualitas
ORANG DENGAN. 1(2), 59–64. Hidup Pasien Skizofrenia Dipersepsikan
Kusumawaty, I., Yunike, Y., & Pastari, M. Melalui Stigma Diri. Jurnal
(2020). Penyegaran Kader Kesehatan Keperawatan Indonesia, 21(1), 17–26.
Jiwa Mengenai Deteksi Dini Gangguan https://doi.org/10.7454/jki.v21i1.485
Jiwa dan Cara Merawat Penderita
Gangguan Jiwa. Journal of Community
Engagement in Health, 3(1), 25–28.
https://doi.org/10.30994/jceh.v3i1.27
Larasaty, L., & Hargiana, G. (2019).
MANFAAT BERCAKAP-CAKAP
DALAM PEER SUPPORT PADA
KLIEN DENGAN GANGGUAN
SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
PENDENGARAN. Jurnal Kesehatan
Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo, 8,
2–8.
Mahmudah, S., & Solikhah, M. M. (2020).
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien
Dengan Gangguan Halusinasi. Journal of
Chemical Information and Modeling.
Martini, S., Kusumawaty, I., Yunike, &
Detiana. (2021). The Burden of a Family
in Caring For Members Who Suffer
From Mental Disorders. Proceedings of
the First International Conference on
Health, Social Sciences and Technology
(ICoHSST 2020), 521(ICoHSST 2020),
150–154.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.210415.0
33
Michalska Da Rocha, B., Rhodes, S.,
Vasilopoulou, E., & Hutton, P. (2018).
Loneliness in Psychosis: A Meta-
analytical Review. Schizophrenia
Bulletin, 44(1), 114–125.