Professional Documents
Culture Documents
Self Management Siswa MAN IC TALA Dalam Menghafal Al-Qur'an
Self Management Siswa MAN IC TALA Dalam Menghafal Al-Qur'an
Self Management Siswa MAN IC TALA Dalam Menghafal Al-Qur'an
Karya Tulis Ilmiah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas peserta didik pada
MAN Insan Cendekia Tanah Laut
Oleh:
Oleh:
Redha Noor Arisya Putri
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui dan dipertahankan di depan tim penguji pada
tanggal
Pembimbing,
Penguji I Penguji II
Mengesahkan,
Kepala MAN Insan Cendekia Tanah Laut,
i
LEMBAR PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA TULIS ILMIAH
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah Karya
Tulis Ilmiah hasil penelitian saya dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat
karya/pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali
kutipan yang disebutkan sumbernya dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
ii
INTISARI
Self Management dalam Menghafal Al-Qur’an bagi Siswa Siswi MAN Insan
Cendekia Tanah Laut
Oleh :
Redha Noor Arisya Putri
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allat SWT yang telah memberikan
rahmat, nikmat, pencerahan, serta hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Self Management dalam Menghafal Al-Qur’an
bagi Siswa Siswi MAN Insan Cendekia Tanah Laut” tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan di MAN
Insan Cendekia. Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, saya mendapat banyak
bantu, arahan, dan bimbingan yang saya dapat dari berbagai pihak. Melalui tulisan
ini izinkan saya menyampaikan banyak terimakasih kepada:
1. Hilal Najmi, S.Ag.,M.Pd.I., selaku Kepala Madrasah Man Insan Cendekia
Tanah Laut.
2. Imam Tuharudin M.Pd.I selaku guru pembimbing Karya Tulis Ilmiah saya
yang telah memberi arahan, saran, pendapat, dan pelatihan mengenai
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Bapak/Ibu guru beserta Staf dan seluruh Siswa/Siswi MAN Insan
Cendekia Tanah Laut yang telah ikut serta membantu dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Saya sangat menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, sehingga
saya mengaharapkan tanggapan, saran, dan masukan yang membagun untuk
kesempurnaan karya tulis ilimiah ini. Saya berharap karya tulis ilmiah ini dapat
berguna bagi mereka yang ingin menghafal Al-Qur’an, khususnya siswa-siswi
MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................ii
INTISARI..................................................................................................... iii
ABSTRACT..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................v
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.......................................................................... 4
D. Perumusan Masalah........................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian............................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian............................................................................. 5
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA..........................................................................6
A. Teknik Self Management....................................................................6
1. Pengertian Self Management....................................................... 6
2. Aspek-Aspek Self Management.................................................. 8
3. Tahapan Self Management.......................................................... 9
B. Menghafal Al-Qur’an...................................................................... 10
1. Pengertian Menghafal Al-Qur’an.............................................. 10
2. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an............................................. 12
3. Faktor-Faktor Dalam Menghafal Al-Qur’an............................. 13
BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................... 15
A. Setting Penelitian............................................................................. 15
B. Metode Penelitian............................................................................ 15
C. Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 16
1. Angket atau Kuesioner.................................................................16
D. Sumber Data.................................................................................... 17
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 18
A. Hasil Penelitian................................................................................ 18
B. Pembahasan..................................................................................... 19
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 24
A. Kesimpulan...................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 27
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghafal Al-Qur’an merupakan aktivitas yang dapat dilakukan semua orang.
Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu cara untuk memelihara kemurnian Al-
Qur’an. Oleh karena itu, beruntunglah bagi orang-orang yang dapat menjaga Al-
Qur’an dengan cara menghafalkannya. Sedangkan Al-Qur’an sendiri adalah kalam
Allah yang berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia. Untuk
memahami isi kandungan Al-Qur’an yaitu dengan cara menghafalkan dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari (Khoeron, 2012:188). Orang-orang
yang mempelajari, membaca atau menghafal Al-Qur’an merupakan orang-orang
pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci Al-
Qur’an dan orang-orang yang menghafal Al-Qur’an juga termasuk orang yang
paling baik di antara manusia. Para penghafal Al-Qur’an mempunyai keutamaan
di dunia maupun di akhirat. Diantara keutamaan menghafalkan Al-Qur’an adalah
sebagai berikut
1. Ditemani malaikat.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ َو َمثَ ُل الَّ ِذى يَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ َو ْه َو يَتَ َعاهَ ُده، َمثَ ُل الَّ ِذى يَ ْق َرُأ ْالقُرْ آنَ َو ْه َو َحافِظٌ لَهُ َم َع ال َّسفَ َر ِة ْال ِك َر ِام
فَلَهُ َأجْ َرا ِن، َو ْه َو َعلَ ْي ِه َش ِدي ٌد
“Orang yang membaca dan menghafal al-Quran, dia bersama para malaikat
yang mulia. Sementara orang yang membaca al-Quran, dia berusaha
menghafalnya, dan itu menjadi beban baginya, maka dia mendapat dua pahala.”
(HR. Bukhari : 4937)
1
2
ِّيَ ِجى ُء ْالقُرْ آنُ يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فَيَقُو ُل يَا َربِّ َحلِّ ِه فَي ُْلبَسُ تَا َج ْال َك َرا َم ِة ثُ َّم يَقُو ُل يَا َربِّ ِز ْدهُ فَي ُْلبَسُ ُحلَّةَ ْال َك َرا َم ِة ثُ َّم يَقُو ُل يَا َرب
ًق َوتُ َزا ُد بِ ُكلِّ آيَ ٍة َح َسنَة َ ْضى َع ْنهُ فَيُقَا ُل لَهُ ا ْق َرْأ َوار َ ْض َع ْنهُ فَيَر َ ْار
“Al-Quran akan datang pada hari kiamat, lalu dia berkata, “Ya Allah, berikan
dia perhiasan.” Lalu Allah berikan seorang hafidz al-Quran mahkota kemuliaan.
Al-Quran meminta lagi, “Ya Allah, tambahkan untuknya.” Lalu dia diberi
pakaian perhiasan kemuliaan. Kemudian dia minta lagi, “Ya Allah, ridhai dia.”
Allah-pun meridhainya. Lalu dikatakan kepada hafidz quran, “Bacalah dan
naiklah, akan ditambahkan untukmu pahala dari setiap ayat yang kamu
baca.” (HR. Tirmidzi: 3164 dan beliau menilai Hasan shahih).
Sebagian besar para penghafal mengalami kesulitan yang bisa saja disebabkan
oleh beragam masalah yang dihadapi seperti menghafal itu susah, banyak ayat-
ayat yang serupa, gangguan kejiwaan, gangguan lingkungan, atau banyaknya
kesibukan yang lain (Ahsin , 2005 : 4).
Kegiatan menghafal Al-Qur’an juga dilaksanakan di MAN Insan Cendekia
Tanah Laut Kalimantan Selatan. Sekolah ini menerapkan prinsip keseimbangan
antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan iman dan taqwa. Oleh
karenanya, sebagai bentuk penerapan prinsip iman dan taqwa, di MAN Insan
Cendekia Tanah laut setiap siswanya diwajibkan untuk menghafalkan Al-Qur’an
untuk kemudian disetorkan di setiap minggunya kepada ustadz atau ustadzah
halaqah masing masing.
Akademik juga menjadi fokus utama di MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
Siswa mendapat berbagai tugas akademik seperti penguasaan materi dan evaluasi
prestasi belajar. Adanya tuntutan yang tinggi dari beberapa aspek, dimana
tuntutan tersebut sama sama memiliki konsukuensi yang tinggi, kemungkinan
membuat sebagian siswa tidak sepenuhnya siap untuk menyelesaikan dan
memfokuskan semuanya dengan beriringan karena adanya ketidakseimbangan
antara tuntutan dan respon yang dimiliki. Hal ini dapat memicu stres akademik
atau stres di sekolah (school stres). Stres di sekolah adalah ketegangan emosional
yang muncul dari peristiwa peristiwa kehidupan di sekolah dan perasaan
terancamnya keselamatan atau harga diri siswa sehingga munculnya reaksi-reaksi
fisik, psikologis, dan tingkah laku yang berdampak pada penyesuaian psikologis
dan prestasi akademik (Desmita 2012 : 291).
Untuk menghindari adanya stress akademik, peserta didik tentunya harus
memperhatikan self management agar mampu meningkatkan kapasitas diri dalam
menghafal Al-Qur’an. Self Management merupakan upaya individu untuk
melakukan perencanaan, pemusatan perhatian, dan pengevaluasian terhadap
aktivitas yang dilakukan (Knowles, M.S. 2003). Terdapat kekuatan psikologis
yang memberi arah pada individu untuk mengambil keputusan dan menentukan
pilihannya serta menetapkan cara-cara yang efektif dalam mencapai tujuannya.
4
Oleh karena itu, adanya self management yang baik dalam melakukan kegiatan
menghafal Al-Qur’an tidak akan mengganggu aktivitas keseharian seperti halnya
akademik, organisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu, seseorang juga
tidak akan terganggu dari sisi psikologisnya. Dengan self management yang bagus
tidak akan mengurangi waktu yang dimiliki untuk melakukan berbagai
aktivitasnya.
Oleh karena itu, dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Self management dalam menghafal Al-Qur’an bagi siswa MAN
Insan Cendekia Tanah Laut”
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang maka dapat
diidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut.
1. Adanya beragam rintangan dan kesulitan dalam menghafal Al-Qur’an.
2. Beratnya tuntutan dalam hal akademik ataupun keagamaan bagi peserta didik
MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
3. Siswa yang kesulitan dalam membagi fokus dan waktu untuk menghafal Al-
Qur’an karena banyaknya kewajiban lain yang harus dilakukan dan padatnya
jadwal.
4. Kemampuan siswa dalam me-management dirinya untuk meghafal Al- Qur’an
masih kurang.
C. Pembatasan Masalah
Banyak hal yang menyebabkan siswa mengalami masalah dalam
menghafal Al-Qur’an. Berdasarkan identifikasi masalah, penulis memberikan
batasan ruang lingkup dari penelitian yang akan dilakukan. Peneliti hanya
membatasi permasalahan pada pengaruh self management dalam menghafal Al-
Qur’an bagi siswa MAN Insan Cendekia Tanah Laut. Dalam penelitian ini peneliti
ingin mengetahui bagaimana hubungan self management dengan kemampuan
menghafal siswa dan bagaimana cara yang dilakukan siswa MAN Insan Cendekia
5
Tanah Laut untuk bisa mengatur dirinya sehingga mampu menghafal Al-Qur’an
di tengah kepadatan waktu dan kesibukan lain di MAN Insan Cendekia Tanah
Laut.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka peneliti dapat merumuskan
masalah sebagai berikut.
1. Adakah pengaruh self management terhadap kemampuan siswa MAN Insan
Cendekia Tanah Laut dalam menghafal Al-Qur’an ?
2. Bagaimana cara siswa MAN Insan Cendekia Tanah Laut mengatur waktu dan
fokus agar dapat memaksimalkan kegiatan menghafal Al-Qur’an?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh self management terhadap kemampuan dalam menghafal
Al-Qur’an bagi siswa dan siswi MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
2. Mengetahui cara siswa MAN Insan Cendekia Tanah Laut mengatur waktu dan
fokus agar dapat memaksimalkan kegiatan menghafal Al- Qur’an.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis : Membantu peneliti untuk mengetahui lebih lanjut mengenai self
management terkait kestabilan mental dan keseimbangan berpikir bagi para
penghafal Al- Qur’an.
Manfaat praktis :
1. Bagi pelajar : Membantu pelajar agar dapat menerapkan self management
yang baik dalam kehidupannya terlebih dalam kegiatan menghafal Al-
Qur’an.
2. Bagi sekolah : Sebagai acuan dalam memberikan solusi bagi siswa yang
merasa kesulitan untuk membagi fokus dan waktu karena kurangnya self
management terkait kegiatan menghafal Al-Qur’an.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6
7
8. Kurangnya ketegasan
9. Adanya permusuhan dengan orang lain
10. Mengalami stress dan keletihan.
evaluasi data menunjukkan bahwa program tidak berhasil, maka perlu ditinjau
kembali.
B. Menghafal Al-Qur’an
1. Pengertian Menghafal Al – Qur’an
Menghafal adalah suatu proses mengulang sesuatu baik dengan cara
membaca maupun mendengar (Abdul Rauf, 2004 : 49). Kata menghafal itu sediri
menurut kamus bahasa arab Munawir (2007 : 279) adalah berasal dari kata - حفظ
ْ ’ِف ظ ح- ’َ يظا ِف ْح تyang berarti memelihara, menjaga, menghafalkan. Sedangkan
secara terminologi, menghafal mempunyai arti sebagai tindakan yang berusaha
meresapkan kedalam pikiran agar selalu ingat. Menghafal merupakan suatu
aktifitas menanamkan materi di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat
diproduksi (diingat) kembali secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli.
Menghafal merupakan proses mental untuk mencamkan dan menyimpan kesan-
kesan yang nantinya suatu waktu bila diperlukan dapat diingat kembali ke alam
sadar (Syaiful Bahri, 2002 : 29). Menurut Suryabarata, istilah menghafal disebut
juga mencamkan dengan sengaja dan dikehendaki, maksudnya adalah dengan
sadar dan sungguh-sungguh mencamkan sesuatu.
Setelah menyebutkan beberapa definisi tentang menghafal, maka perlu
disebutkan tentang beberapa definisi Al-Qur’an. Menurut bahasa kata Al-Qur’an
merupakan kata benda bentuk dasar (masdar) yang bersinonim dengan kata “al-
Qira’ah” ( )القراءةberarti bacaan.
11
ِ َب الَّ ِذ ْينَ اصْ طَفَ ْينَا ِم ْن ِعبَا ِدن َۚا فَ ِم ْنهُ ْم ظَالِ ٌم لِّنَ ْف ِس ٖه َۚو ِم ْنهُ ْم ُّم ْقت
ص ٌد ۚ َو ِم ْنهُ ْم َ ثُ َّم اَوْ َر ْثنَا ْال ِك ٰت
ت بِا ِ ْذ ِن هّٰللا ِ ٰۗذلِكَ هُ َو ْالفَضْ ُل ْال َكبِ ْي ۗ ُرِ ق بِ ْالخَ ي ْٰر ٌ ۢ َِساب
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri
sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar”. (Q.S.
Al-Fathir/35: 32)
b. Orang-orang yang mempelajari, menghafal dan mengamalkan Al-Qur’an,
maka pada hari kiamat, kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota yang
cahayanya lebih indah dari cahaya matahari yang masuk di dalam rumah-
rumah di dunia.
c. Menghafal Al-Qur’ an adalah keistimewaan umat Islam, karena Allah telah
menjadikan umat terbaik di kalangan manusia dan memudahkannya untuk
13
menjaga kitab-Nya, baik secara tulisan maupun hafalan (Hasan bin Ahmad, 2008 :
10). Hal tersebut dijelaskan dalam Tafsir Al Lubab karya M Quraish Shihab
bahwa salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah keterpeliharanya dalam dada
kaum muslim. Tidak ada satu kitab yang demikian besar dihafal oleh jutaan orang,
bahkan oleh anak-anak kecil, seperti Al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah :
ٰ ص ُد ۡور الَّذ ۡينَ اُ ۡوتُوا ۡالع ۡلمؕ وما ي ۡجح ُد ب ٰا ٰيتن َۤا ااَّل
َالظّلِ ُم ۡون ٌ ۢ بَ ۡل هُ َو ٰا ٰي
ٌ ت بَي ِّٰن
ِ ِ ِ َ َ َ َ َ ِ ِ ِ ُ ت فِ ۡى
“Dan mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, ”Mengapa tidak diturunkan
mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), ”Mukjizat-
mukjizat itu terserah kepada Allah. Aku hanya seorang pemberi peringatan yang
jelas.” (Q.S. Al- Ankabut/29:49)
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
B. Metode Penelitian
15
menganalisis sumber data yang penting dan menarik untuk dibahas, dan
menghilangkan data yang tidak perlu dibahas. Sedangkan, Bogdan dan
Taylor (2011 : 5) mendefinisikan penelitian kualitatif yakni, prosedur
penelitian yang
16
17
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku
orang-orang yang diamati. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali
subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Metode deskriptif kualitatif cocok dalam penelitian ini karena penelitian ini
berusaha mencari gambaran satu kelompok manusia untuk mencapai tujuan
kelompok tersebut, sehingga fenomena kelompok tersebut dapat terungkap secara
jelas dan akurat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
tentang pengaruh self management terhadap kemampuan siswa/siswi dalam
menghafal Al-Qur’an dan cara siswa/siswi MAN Insan Cendekia Tanah Laut
mengatur waktu dan fokus dalam memaksimalkan kegiatan menghafal Al-Qur’an.
Angket atau kuesioner yang digunakan adalah pertanyaan dalam bentuk pilihan
ganda atau bentuk-bentuk lain yang disebut closed-ended question. Pertanyaan itu
dapat digunakan untuk mengukur pendapat, sikap, dan pengetahuan. Dimana
pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan
tertentu kepada para responden yang telah ditentukan. Seperangkat pertanyaan
yang terdapat dalam angket merupakan hasil modifikasi dari penelitian-penelitian
terdahulu. Responden diminta untuk memberikan jawaban yang sesuai
pertanyaan-pertanyaan yang mencari korelasi antara self management dengan
kemampuan menghafal Al-Qur’an di MAN Insan Cendekia Tanah Laut.
D. Sumber Data
A. Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa siswa/i MAN Insan Cendekia
Tanah Laut memiliki cara untuk memanajemen dirinya sendiri dalam menghafal
Al-Qur’an. Cara manajemen diri yang dilakukan oleh satu individu dengan
individu lain, ternyata ada beberapa yang memiliki kesamaan dan ada beberapa
juga yang berbeda tergantung keadaan, kemampuan, dan tujuan awal masing
masing. Self Management yang diterapkan oleh responden ternyata sangat
berpengaruh terhadap kemampuan mereka masing masing dalam proses
menghafal Al-Qur’an.
19
20
B. Pembahasan
Dari enam butir pertanyaan didalam angket yang telah peneliti sebarkan
dapat diketahui jawaban – jawaban yang diberikan oleh responden atas pertanyaan
yang terdapat didalam angket tersebut yaitu sebagai berikut :
80% dari responden mempunyai motivasi untuk menghafal Al-Qur’an dari dalam
dirinya sendiri. Berdasarkan jawaban responden, motivasi tersebut berupa
21
keinginan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT, menjadikan hafalan yang
dimiliki sebagai pegangan hidup, ingin memberikan mahkota kepada kedua
orangtua di akhirat, hendak menjadikan Al-Qur’an sebagai penenang pikiran, dan
menghindari penyesalan jika tidak memiliki hafalan Al-Qur’an selama hidup.
Sedangkan 20% responden memiliki motivasi yang berasal dari dorongan keadaan
atau tuntutan tentang suatu hal. Motivasi tersebut berupa, tuntutan dari MAN
Insan Cendekia Tanah Laut untuk memiliki hafalan Al-Qur’an minimal 3 juz
sebagai syarat kelulusan, tuntutan dari orangtua yang menghendaki anaknya
memiliki hafalan Al-Qur’an, dan jika memiliki hafalan Al-Qur’an bisa dijadikan
sebagai jalur yang mempermudah untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri
(daerah timur-tengah).
Apakah kamu punya waktu, tempat, dan keadaan tertentu agar kamu
mudah ketika menghafal Al-Qur'an?
(mengacu pada aspek penyusunan diri (self organization))
Semua responden mempunyai waktu, tempat, dan keadaan tertentu agar dapat
menghafalkan Al-Qur’an. Untuk waktu, 86% (26 responden) memiliki jawaban
yang sama yaitu setelah waktu Maghrib, dan sisanya 2 responden menjadikan
waktu setelah Subuh sebagai momen yang tepat untuk menghafal, 1 responden
memilih waktu setelah Isya’, dan 1 responden tidak memiliki waktu khusus dalam
menghafal. Untuk tempat, sebanyak 96% (29 responden) menjawab kamar
sebagai tempat terbaik untuk menghafal dan sisanya 1 responden menghafal Al-
Qur’an di tempat khusus yaitu Rumah Tahfidz. Dan untuk keadaan, semua
responden menjawab bahwa mereka dapat menghafal Al-Qur’an di keadaan yang
tenang, dan 3 responden ada yang menambahkan jawaban bahwa mereka dapat
menghafal ketika semua pekerjaan atau tugas tugas sudah selesai.
22
Adakah gangguan yang didapat ketika sedang atau ingin menghafal Al-
Qur'an?
(mengacu pada aspek pengendalian diri (self control))
Semua responden menjawab bahwa mereka memiliki gangguan pada saat ingin
menghafal Al-Qur’an dan saat menghafal Al-Qur’an itu sendiri. Gangguan yang
dimiliki oleh masing masing responden juga dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu gangguan yang berasal dari dalam diri (intrinsik), dan gangguan yang
didapat dari luar diri (ekstrinsik). Jika disajikan dalam diagram adalah sebagai
berikut :
52% responden memiliki gangguan dalam menghafal Al-Qur’an yang berasal dari
dalam dirinya sendiri. Berdasarkan jawaban, gangguan tersebut adalah rasa malas,
tidak konsisten ketika ingin menghafal yang disebabkan karena lemahnya
motivasi sehingga untuk menuju proses menghafal bergantung dari mood, sulitnya
untuk mencapai fokus, dan nafsu ingin cepat hafal. 47 % responden memiliki
gangguan untuk menghafal Al-Qur’an berasal dari luar. Berdasarkan jawaban,
gangguan tersebut adalah banyaknya tuntutan tugas lain baik dari sekolah
ataupun tugas rumah sehingga menjadikan responden kekurangan waktu untuk
menuntaskan hafalan, terbuai oleh sosial media, game, drama korea sehingga
23
lalai untuk menghafal, dan kondisi lingkungan yang berisik membuat hafalan
menjadi sulit untuk diingat.
Semua responden memilih opsi “Ya”, yang berarti motivasi yang dimiliki ,
tempat, keadaan dan suasana yang dibutuhkan, dan cara pengendalian diri
terhadap gangguan dalam menghafal Al-Qur’an atau bisa disederhanakan menjadi
self management dalam menghafal Al-Qur’an, berpengaruh terhadap tingkat
kemampuan responden untuk menghafalkan ayat demi ayat di dalam Al-Qur’an.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis data dari responden, dapat
disimpulkan bahwa self management atau manajamen diri sangat berpengaruh
terhadap tingkat kemampuan siswa siswi MAN Insan Cendekia Tanah Laut dalam
menghafal Al-Qur’an. Cara memanajemen diri yang dilakukan beragam
tergantung kebutuhan, keinginan, kemampuan, dan rintangan seperti apa yang
dialami oleh masing masing individu. Mengacu pada aspek aspek pembentuk self
management, yang pertama adalah motivasi untuk menghafal Al-Qur’an, siswa
siswi MAN Insan Cendekia Tanah Laut juga memiliki motivasinya masing
masing untuk menghafal Al-Qur’an, misalnya untuk mendapat ridho dari Allah
SWT, ingin memberikan mahkota kepada orangtua di akhirat, hingga ingin
menjadikan hafalan Al-Qur’an yang dimiliki sebagai jalur untuk menempuh
pendidikan selanjutnya. Yang kedua adalah aspek penyusunan diri, siswa siswi
MAN Insan Cendekia Tanah Laut sebagian besar mempunyai waktu, tempat dan
keadaan tertentu yang dirasa bisa untuk memudahkan proses menghafal. Dan
yang ketiga adalah aspek pengendalian diri, siswa siswi MAN Insan Cendekia
Tanah Laut memiliki gangguan atau hambatan masing masing ketika menghafal
Al-Qur’an, misalnya rasa malas, hafalan sulit diingat, adanya tuntutan tugas lain,
hingga sulit menghafal karena keadaan lingkungan yang tidak kondusif. Cara
menangangi hambatan tersebut juga berbeda beda pada setiap siswa, ada yang
membuat jadwal khusus untuk menghafal, menghafal setelah semua tugas sekolah
sudah selesai, mendengarkan murottal ayat ayat yang dihapal, hingga tidak tidur
untuk menghafal agar hafalan semakin kuat ketika disetorkan.
B. Saran
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi
MAN Insan Cendekia Tanah Laut untuk menindak lanjuti sebab terhambatnya
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Alfi, M. Y. (2002). College Pendidikan, Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi, 4
Bernard, S. A. (2001). Building Self-esteem A Self-Help Guide. Center for Mental Health
.
Dian, A. (2013). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Iryani, E. (2017). Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah Universitas Batang
hari Jambi, 66.
Knowles, M. (2003). Self Directing Learning: A guide for learner and teachers. .
Chicago: Follet Publishing Company.
28
Muhaisin, S. (2000). Biografi al-Qur’an al- Karim. Surabaya: CV. DWI MARGA.
Rauf, A. A. (2004). Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an Da’iyah. Bandung: Syamil.