Professional Documents
Culture Documents
119-Article Text-670-1-10-20220428
119-Article Text-670-1-10-20220428
ABSTRACT
Microplastic pollution in the ocean is a type of hazardous waste. Microplastics are
defined as plastic particles with a microscopic size of less than 5 mm. Generally, easy-to-find
microplastics include fragments, films, and fibers. Microplastic fibers and fragments are
classified as secondary microplastics derived from plastic fragmentation. The high abundance
of this type of fragment is due to the predominance of waste on the riverbanks, such as plastic
bottles or other household plastic waste, which is the source of these microplastic fragments.
Meanwhile, microplastics with a high fiber content are caused by fishing activities such as
degrading fishing lines and nets or by sources of waste from human activities that enter the
river flow and settle in the sediment. Microplastics research is concentrated in western
Indonesia, with only a few studies conducted in eastern Indonesia. This is because western
Indonesia is more densely populated, implying that more plastic waste will be generated. As a
result, research on the distribution and abundance of microplastics in sediments should be
expanded, particularly in eastern Indonesia. It is necessary to conduct more thorough research
on microplastics on the Indonesian mainland.
Keywords: heavy metals, sediments, contamination, indices, coastal environment.
20
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
pada sedimen dibandingkan pada kolom implikasinya pada kondisi sosial serta
perairan (Mauludy et al., 2019). Apabila lingkungan. Hal tersebut dikarenakan
pengendapan terjadi secara terus-menerus, mikroplastik memiliki sifat persisten,
maka akan mengakibatkan terakumu- mengandung senyawa kimia toksik, dan
lasinya mikroplastik pada lapisan sedimen bersifat karsinogenik. Pengelolaan limbah
yang lebih dalam (Azizah et al., 2020). plastik dapat dilakukan secara kimia, fisika,
Faktor yang menyebabkan terakumulasi maupun biologi (Anggiani, 2020).
mikroplastik dalam sedimen yaitu faktor Berdasarkan banyaknya penelitian
hidro-oseanografi, aktivitas penangkapan terhadap mikroplastik yang telah dilakukan
yang dilakukan nelayan (Dewi et al., 2015), seperti penelitian distribusi mikroplastik di
densitas mikroplastik, gaya gravitasi Muara Badak, Kutai Kartanegara yang
(Azizah et al., 2020) dan peran biota dilakukan oleh (Dewi et al., 2015),
(Septian et al., 2018). kemudian penelitian mikroplastik di
Secara umum, mikroplastik memiliki sedimen laut dalam, Sumatera Barat oleh
ukuran berkisar <5 mm (Azizah et al., (Cordova & Wahyudi, 2016), penelitian
2020; Layn et al., 2020; Septian et al., mikroplastik pada sedimen di Teluk Jakarta
2018), dengan berat berkisar antara 0,1 – oleh (Manalu et al., 2017), penelitian
8,8 mg (Septian et al., 2018). Beberapa mikroplastik pada perairan Banyuurip,
jenis mikroplastik dapat dikategorikan Gresik oleh (Ayuningtyas et al., 2019),
berdasarkan bentuknya, diantaranya yaitu penelitian mkroplastik pada kerang darah
fragment, fillament, film, foam, pellet (Anadara granosa) di Perairan Tanjung
(Zhang et al., 2017), dan granule (Lusher et Tiram, Teluk Ambon oleh (Tuhumury &
al., 2015). Fragment, fiber, dan film Ritonga, 2020), penelitian mikroplastik
merupakan jenis mikroplastik yang umum pada perairan oleh (Kapo et al., 2020), serta
ditemukan pada perairan dan pada sedimen penelitian-penelitian lainnya yang dapat
(Layn et al., 2020). Berdasarkan polimer digunakan sebagai referensi dalam
penyusunnya, mikroplastik dapat dikatego- penyusunan artikel review sebagai suatu
rikan menjadi beberapa jenis seperti jenis solusi untuk mengamati perkembangan
PE (polyetilen), PP (polypropilen), PVC penelitian-penelitian terhadap kelimpahan
(polyvinylidene chloride), PS (polystrien), mikroplastik pada sedimen yang telah
PET, dan PA (polyamide) (Mardiyana & dilakukan di Indonesia, terutama pada
Kristiningsih, 2020). wilayah Indonesia bagian barat dan
Mikroplastik merupakan salah satu Indonesia bagian timur. Artikel review
bahan ataupun limbah yang berbahaya yang disusun selanjutnya diharapkan dapat
(Sianturi et al., 2021; Layn et al., 2020). digunakan untuk salah satu acuan terhadap
Berdasarkan beberapa penelitian terhadap pengendalian sampah mikroplastik yang
mikroplastik yang telah dilakukan, ada pada lokasi kajian, selain itu dengan
diperoleh hasil yang menyatakan bahwa adanya artikel review ini dapat digunakan
keberadaan mikroplastik di lingkungan sebagai sumber informasi baik untuk pihak-
dapat menjadi suatu masalah apabila pihak terkait maupun masyarakat.
menyebabkan kontaminasi mikroplastik Oleh karena itu, tulisan ini
pada perairan di masa yang akan datang, diharapkan dapat memberikan informasi
sehingga dikhawatirkan dapat menjadi dan pemahaman terkait dengan kelimpahan
suatu ancaman global dengan berbagai mikroplastik seperti definisi mikroplastik,
21
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
22
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
Gambar 2. Partikel fragmen (a), fiber (b), dan film (c) (Ayuningtyas et al., 2019)
23
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
beberapa wilayah yang berada di Indonesia pada berbagai lokasi penelitian di Indonesia
bagian timur. Perbandingan kedua wilayah memiliki nilai yang beragam. Secara
tersebut didasari karena sebagian besar umum, metode yang digunakan pada
penelitian mengenai mikroplastik dilaku- penelitian mikroplastik yaitu metode
kan di Indonesia bagian barat dibandingkan purposive sampling yang merupakan
dengan Indonesia bagian timur, Indonesia metode penentuan stasiun berdasarkan
bagian barat merupakan kawasan dengan pertimbangan tertentu (Alam et al., 2019;
pulau-pulau yang padat akan penduduk, Sianturi et al., 2021; Layn et al., 2020; Laila
terutama di Jawa dan juga Bali. Kepadatan et al., 2020; Dewi et al., 2015), metode
penduduk tersebut selanjutnya berpengaruh transek kuadran yang merupakan metode
terhadap distribusi serta kelimpahan sampling yang digunakan untuk
mikroplastik yang ditemukan. Adapun hasil mengumpulkan sampel mikroplastik (Yona
kajian kelimpahan mikroplastik pada et al., 2020), metode wet peroxide oxidation
sedimen di beberapa wilayah Indonesia yang merupakan metode digesting untuk
bagian barat dan Indonesia bagian timur menghancurkan material organik (Anggara
terdapat pada (Tabel 1). et al., 2019), metode FTIR yang digunakan
Berdasarkan dengan hasil yang untuk menganalisa kelimpahan
diperoleh menunjukkan bahwa konsentrasi mikroplastik berdasarkan jenis polimernya
mikroplastik pada sedimen yang ditemukan (Harpah et al., 2020). Selain itu, salah satu
24
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
metode yang dapat digunakan untuk adanya gaya gravitasi serta besaran densitas
mengamati mikroplastik yaitu dengan plastik yang lebih tinggi dibandingkan
menggunakan standar dari Marine & dengan densitas air, sehingga plastik yang
Environmental Research Institute (2015), masuk ke perairan selanjutnya tenggelam
ataupun standar-standar lainnya. dan terakumulasi pada sedimen.
Bervariasinya metode penelitian yang Berdasarkan penelititan yang dilakukan
digunakan tersebut dapat disesuaikan oleh Ayuningtyas et al. (2019) sumber-
dengan kebutuhan yang diinginkan oleh sumber mikroplastik dapat berasal dari
peneliti dengan pertimbangan- hasil fragmentasi plastik yang masuk ke
pertimbangan tertentu selama penelitian dalam lingkungan, baik melalui aliran
berlangsung. Hal tersebut dikarenakan sungai, run off, pasang surut air laut,
belum adanya standar terhadap tata cara terbawa oleh angin, maupun berasal dari
sampling mikroplastik maupun metode laut seperti alat tangkap maupun peralatan
standar untuk menghitung konsentrasi budidaya. Sumber mikroplastik lainnya
mikroplastik itu sendiri, oleh karena itu yaitu berasal dari kapal-kapal yang
antara satu dengan penelitian lainnya melintas, sehingga memberikan kontribusi
menggunakan metode yang berbeda. besar terhadap pencemaran mikroplastik
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada kawasan tersebut. Secara umum,
menunjukkan mikroplastik jenis fiber dan mikroplastik jenis fiber dan fragmen
mikroplastik jenis fragmen mendominasi dikategorikan sebagai mikroplastik
pada daerah-daerah kajian. Dominansi sekunder yang berasal dari fragmentasi
kedua jenis mikroplastik tersebut dapat plastik (Ridlo et al., 2020). Distribusi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mikroplastik berpengaruh terhadap
terdapat pada lingkungan. Adapun dominansinya pada sedimen, di mana
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi distribusi dari mikroplastik jenis fiber
dominansi jenis mikroplastik pada sendiri dapat dipengaruhi oleh adanya
lingkungan yaitu adanya aktivitas-aktivitas kegiatan penangkapan ikan, seperti tali
tertentu penyumbang sampah plastik itu pancing dan jaring nelayan yang
sendiri, seperti bongkar muat kapal di mengalami proses degradasi ataupun
pelabuhan, penangkapan ikan, sumber-sumber limbah yang berasal dari
pertambangan, pertanian, perkebunan, hasil kegiatan manusia yang masuk ke
aktivitas rumah tangga (Dewi et al., 2015), aliran sungai hingga mengendap dan
kegiatan industri (Laila et al., 2020), terakumulasi pada sedimen. Limbah
maupun masukan sampah plastik yang kegiatan manusia dapat berupa sisa benang
berasal dari perkotaan dan memasuki pakaian yang berasal dari pencucian kain
kawasan perairan maupun laut (Layn et al., baju serta tali plastik yang telah mengalami
2020). Layn et al. (2020) mengatakan proses degradasi (Mauludy et al., 2019).
bahwa jenis mikroplastik yang umum Peng et al. (2017) mengatakan bahwa
masuk dalam perairan yaitu mikroplastik tingginya nilai kelimpahan mikroplastik
berjenis fragment, fiber, dan film. jenis fragmen dapat dipengaruhi oleh
Tingginya nilai konsentrasi mikroplastik masukan sungai yang berasal dari
pada sedimen dibandingkan dengan perkotaan yang merupakan faktor utama
mikroplastik yang berada pada bagian mikroplastik dapat memasuki lingkungan
permukaan air dapat dipengaruhi oleh laut. Tingginya kelimpahan mikroplastik
25
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
26
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
27
Oseana, Volume 47, Nomor 1 Tahun 2022: 20–28 p-ISSN: 0216-1877, e-ISSN: 2714-7185
Hiwari, H., Purba, N. P., Ihsan, Y. N., Kabupaten Badung, Bali. Jurnal
Yuliadi, L. P. S., & Mulyani, P. G. Perikanan, 21(2): 73–78. DOI:
(2019). Kondisi Sampah Mikro- 10.22146/jfs.45871.
plastik di Permukaan Air Laut Sekitar Mirzali, A. (2016). Menulis Kajian Literatur.
Kupang dan Rote, Provinsi Nusa Jurnal Etnosia, 1(2), 27–36.
Tenggara Timur. Prosiding Seminar Peng, G., Zhu, B., Yang, D., Su, L., Shi, H.,
Nasional Masyarakat Biodiversitas & Li, D. (2017). Microplastics in
Indonesia, 5(2): 165–171. DOI: Sediments of the Changjiang Estuary,
10.13057/psnmbi/m050204. China. Environmental Pollution, 30:
Kapo, F. A., Toruan, L. N. L., & Paulus, C. 1–8.
A. 2020. Jenis dan Kelimpahan Ridlo, A., Ario, R., Ayyub, A. M. A.,
Mikroplastik pada Kolom Permukaan Supriyantini, E., & Sedjati, S. (2020).
Air di Perairan Teluk Kupang. Jurnal Mikroplastik pada Kedalaman
Bahari Papadak, 1(1), 10–21. Sedimen yanng Berbeda di Pantai
Laila, Q. N., Purnomo, P. W., & Jati, O. E. Ayah Kebumen Jawa Tengah. Jurnal
(2020). Kelimpahan Mikroplastik Kelautan Tropis, 23(3): 325–332.
Pada Sedimen di Desa Mangunharjo, Septian, F. M., Purba, N. P., Agung, M. U.
Kecamatan Tugu, Kota Semarang. K., Yuliadi, L. P.S., Akuan, L. F., &
Jurnal Pasir Laut, 4(1): 28–35. Mulyani, P. G. (2018). Sebaran
Layn, A. A., Emiyarti., & Ira. (2020). Spasial Mikroplastik di Sedimen
Distribusi Mikroplastik pada Pantai Pangandaraan, Jawa Barat.
Sedimen di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Geomaritim Indonesia, 1(1):
Sapa Laut, 5(2): 115–122. 1–8.
Lim, V. S. (2016). Research Highlights: Sianturi, K. P., Amin, B., & Galib, M. (2021).
Impacts od Microplastics on Microplastic Distribution in Sediments
Plankton. The Royal Society of in Coastal of Pariaman City, West
Chemistry. DOI: 10.1039/c6em Sumatera Province. Asian Journal of
90004f. Aquatic Sciences, 4(1): 73-79.
Lusher, A. L., Tirelli , V., O’Connor, I., & Tuhumury, N. C. & Ritonga, A. 2020.
Officer, R. (2015). Microplastics in Identifikasi Keberadaan dan Jenis
Artic Polar Water: the First Reported Mikroplastik pada Kerang Darah
Values of Particles in Surface and (Anadara granosa) di Perairan
Sub-Surface Samples, Scientific Tanjung Tiram, Teluk Ambon.
Reports, 5: 14947. DOI: 10.1038/ Jurnal TRITON, 16(1), 1–7.
srep14947. Yona, D., Prikah, F. A. D., & As’adi, M. A.
Manalu, A. A., Hariyadi, S., & Wardiatno, (2020). Identifikasi dan Perban-
Y. (2017). Microplastics Abundance dingan Kelimpahan Sampah Plastik
in Coastal Sediments of Jakarta Bay, Berdasarkan Ukuran pada Sedimen di
Indonesia. AACL Bioflux, 10(5): Beberapa Pantai Kabupaten
1164–1173. Pasuruan, Jawa Timur. Jurnal Ilmu
Mardiyana, A. & Kristiningsih. (2020). Lingkungan, 18(2): 375–383.
Dampak Pencemaran Mikroplastik di Zhang, W., Zhang, S., Wang, J., Wang, Y.,
Ekosistem Laut terhadap Zooplank- Mu, J., Wang, P., Lin, X., & Ma, D.
ton: Review. Jurnal Pengendalian (2017). Microplastics Pollution in the
Pencemaran Lingkungan (JPPL), Surface Waters of the Bohai Sea,
2(1): 29–36. DOI: 10.35970/jppl. China. Environmental Pollution, 231:
v2i1.147. 541–548.
Mauludy, M. S., Yunanto, A., & Yona, D.
(2019). Kelimpahan Mikroplastik
pada Sedimen Pantai Wisata
28