This document discusses informed consent in healthcare settings. It provides background on the importance of healthcare in society and patients' right to safe, quality healthcare. Hospitals are responsible for providing comprehensive care through inpatient, outpatient, and emergency services. There must be informed consent between doctors and patients before medical procedures. The study aims to examine the implementation of informed consent forms at RSU Kaliwates hospital, including policies, procedures, and doctor attitudes towards legal requirements and informed consent practices.
Original Description:
informed consent merupakan formulir lembar persetujuan
This document discusses informed consent in healthcare settings. It provides background on the importance of healthcare in society and patients' right to safe, quality healthcare. Hospitals are responsible for providing comprehensive care through inpatient, outpatient, and emergency services. There must be informed consent between doctors and patients before medical procedures. The study aims to examine the implementation of informed consent forms at RSU Kaliwates hospital, including policies, procedures, and doctor attitudes towards legal requirements and informed consent practices.
This document discusses informed consent in healthcare settings. It provides background on the importance of healthcare in society and patients' right to safe, quality healthcare. Hospitals are responsible for providing comprehensive care through inpatient, outpatient, and emergency services. There must be informed consent between doctors and patients before medical procedures. The study aims to examine the implementation of informed consent forms at RSU Kaliwates hospital, including policies, procedures, and doctor attitudes towards legal requirements and informed consent practices.
Kesehatan menjadi perhatian penting dan kebutuhan mendasar ditengah- tengah masyarakat saat ini. Pemerintah berupaya meningkatan dan mengutamakan pelayanan berorientasi pada peningkatan mutu pelayanan kesehatan pasien serta upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dengan pemenuhan fasilitas kesehatan dan pemberian pelayanan secara adil dan merata. Pasal 4 UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (selanjutnya disebut UU Kesehatan) yang menyatakan bahwa: ”Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau” Rumah sakit merupakan salah satu sarana yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berfungsi sebagai pendidikan, penelitian dan penyelenggaraan kesehatan masyarakat. Sedangkan menurut UndangUndang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang salah satu tujuannya memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit dengan terus meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit. Rumah sakit umum memberikan pelayanan dasar, subspesialistik, dan spesialistik. Hubungan yang terjadi antara pasien dengan dokter merupakan hubungan terapeutik yang mana terjadi ikatan transaksi antara dokter dan pasien untuk melakukan suatu tindakan pelayanan. Diantara penyedia jasa dan penerima jasa sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang harus saling dihormati. Hubungan tersebut timbul ketika pasien dating ke rumah sakit untuk melakukan pengobatan dengan dokter. Dalam hal ini dokter berperan sebagai penyedia jasa sehingga terjalin hubungan kepercayaan diantara keduanya. Pasien yang mencari pertoongan kesembuhan kepada dokter, dan dokter merupakan salah seorang yang diyakini memiliki spesialistik ilmu untuk membantu dalam pelayanan terhadap pasien tersebut. Sejak saat itu mulai tejalin informed conset yang mana saat kedatangan pasien kepada dokter bahwa pasien tersebut percaya kepada dokter untuk melakukan tindakan kepadanya, dan dokter juga memiliki tanggungjawab yang tertanam dalam diri untuk penyembuhan terhadap pasien Persetujuan tindakann kedokteran telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia no 29 pasal 45 tahun 2004 menyatakan bahwa setiap dokter ataupun dokter gigi yang melakukan tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan. Setiap pasien di rumah sakit ketika akan dilakukan tindakan medis diberikan penyampaian dan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh dokter. Lembar persetujuan tindakan disebut informed consent. Informed consent merupakan lembar persetujuan tindakan yang berisi persetujuan atau penolakan dari pasien atau keluarga pasien yang mana dokter atau petugas kesehatan melakukan penyampaian informasi kepada pasien sebelum dilakukan tindakan. Secara harfiah informed consent terdiri dari 2 kata. Informed merupakan telah mendapatkan informasi yang dijelaskan, sedangkan consent merupakan tindakan persetujuan setelah dilakukan penjelaan oleh dokter dan sudah mengerti dengan apa yang disampaikan. Menurut PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008 dan UU no 29 th 2004 Pasal 45 serta Manual Persetujuan Tindakan Kedokteran KKI tahun 2008. Maka Informed Consent adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasienatau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Istilah informed consent menurut KKI 5 adalah Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi yang mempunyai arti persetujuan pasien atau yang sah mewakilinya atas rencana tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang diajukan oleh dokter atau dokter gigi, setelah menerima informasi yang cukup untuk dapat membuat persetujuan. Melalui keputusan Mentri Kesehatan RI No. YM 02.04.3.5.2547 tanggal 2 Juni 1999 tentang Ijin tetap Kepada PTPN XII (Persero) untuk menyelanggaran Rumah Sakit Umum, sehingga berubah status menjadi Rumah Sakit Umum Kaliwates. RSU Kaliwates merupakan rumah sakit swasta yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat kedua. Dalam pelayanannya setiap pasien yang akan melakukan tindakan kedokteran selalu disodorkan dengan lembar persetujuan tindakan yang selanjutkan dilakukan penyampaian informasi medis yang akan dilakukan oleh dokter. Penyampaian informasi tersebut langsung disampaikan kepada pasien, akan tetapi jika kondisi pasien tidak memungkinkan maka akan dialihkan kepada keluarga pasien. Selanjutnya apabila pasien atau keluarga pasien telah mengerti maka dilanjutkan dengan membubuhkan tanda tangan pada formulir persetujuan tindakan medis. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di RSU Kaliwates dari 25 formulir persetujuan tindakan diketahui diantaranya …………………………… Pelaksanaan pemberian informasi medis dilakukan sebelum tindakan. Dokter sebagai seseorang yang berkewajiban untuk melakukan tindakan yang sebelumnya menyampaikan informasi kepada pasien dan keluarga pasien terkait dengan tujuan dan tindakan seperti apa yang akan dilakukan, risiko apa saja yang mungkin terjadi. Apabila pasien kurang paham dengan penjelasan yang disampaikan, pasien berhak untuk menanyakan kembali dan dokter sebagai yang memberikan informasi berkewajiban untuk menjelaskan kembali hingga pasien atau keluarga pasien mengerti. Setelah pasien atau pihak keluarga menyetujui untuk dilakukan tindakan, kemudian pasien dialihkan ke ruang operasi. Lembar persetujuan (informed consent) penting bagi pasien dan dokter dalam pelaksanaan tugasnya, kelengkapan pengisian informed consent diperlukan guna untuk melindungi dokter dari masalah hokum dan terhindar dari masalah dikemudian hari. Berdasarkan latarbelakang diatas kemudian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul bagaimana pelaksanaan penyampaian dan kelengkapan formulir persetujuan tindakan (informed consent) di RSU Kaliwates ?
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang diatas peneliti merumuskan permasalahn sebagai berikut : 1. Bagaimana penyelenggaraan persetujuan tindakan (informed consent) di RSU Kaliwates ? 2. Bagaimana kebijakan persetujuan tindakan (informed consent) di RSU Kaliwates ? 3. Bagaimana sikap dokter terhadap peraturan hukum dan pelaksanaan informed consent di RSU Kaliwates ? 1.3 Tujuan 1.4 Manfaat