Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

22C16 KATLIN FEBRINA NAINGGOLAN/2223132030/C/04.10.

2022/zehn deutsche Wortarten

Pengertian Wortarten

Jenis-jenis kata dalam bahasa Jerman disebut dengan Wortarten. Istilah lain yang biasa dipakai untuk
jenis-jenis kata adalah penggolongan kata, atau penjenisan kata. Penggolongan atau klasifikasi kata
dalam bahasa Jerman secara tradisional terdiri dari 10 jenis-jenis kata.

1. das Nomen (Kata benda)

Das Nomen adalah kata-kata yang menggambarkan atau memberikan informasi tertentu mengenai
berbagai nomina dalam sebuah kalimat. das Buch, die Liebe, der Baum, das Obst, die Frau, der Mann
usw. Kata-kata diatas merupakan contoh dari kata benda. Kata benda menutur tata bahasa Jerman
selalu ditulis dengan huruf besar, walaupun letaknya di awal, di tengah dan di akhir kalimat. Kata benda
digunakan untuk menggambarkan orang, binatang, tumbuhan, barang, material dan sesuatu yang
abstrak. Dalam kalimat, kata benda dapat berfungsi sebagai pokok kalimat (subyek), obyek, kata
keterangan, atau atribut.

Die Frau hat zwei Kinder. (pokok kalimat)

Rama trink einen Cola. (obyek)

Er sitzt auf dem Stuhl. (kata keterangan)

Das Haus meiner Mutter (atribut)

Perlu diketahui bahwa setiap kata benda mempunyai jenis kelamin (Gender/Artikel) yang ditentukan
oleh definiter artikel (die, der, das) yang mengikuti kata benda tersebut.

Feminin/weiblich – die Frau, die Töchter, die Mutter usw.

Maskulin/männlich – der Mann, der Onkel, der Sohn usw.

Neutral/sächlich – das Buch, das Auto, das Obst usw.

2. das Adjektiv (Kata sifat)

Das Adjektiv atau Kata sifat adalah kata yang menerangkan sifat, keadaan, watak, tabiat orang/
binatang/suatu benda. Kata sifat lazimnya berfungsi sebagai sebutan, objek dan penjelas subjek. Dalam
bahasa Jerman, adjektiva diletakkan di depan kata benda atau memakai rumusan hukum MD
(Menerangkan-Diterangkan) seperti dalam bahasa Inggris. Contoh: neu (baru), klein (kecil), unerwünscht
(tak diinginkan) , weiß –(putih), krank –(sakit), arm (miskin), link (kiri), erwachsen (tumbuh), behilflich
(suka menolong), alt (tua), scharf (tajam), ehrlicht (jujur), schön (cantik), letzt (baru-baru ini) golden
(emas) feinst (paling halus), groß (besar), teuer (mahal).
Das Adjektiv lebih sering mendeskripsikan kata benda. Sebagai contoh, Das gute Essen, einen gesunden
Magen, die schӧne Frau, semuanya merupakan adjektiva. Misalnya: das rote Buch / buku yang merah.

3. das Verb (Kata kerja)

Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau pengalaman. Sebagai
contoh, lesen, kochen, spielen, mӧgen, schlafen, lernen, essen,schreiben. Di dalam kalimat bentuk kata
kerja akan berubah sesuai dengan pokok kalimat atau subjek. Verba adalah kata-kata yang menerangkan
apa tindakan atau kondisi atau hubungan yang sedang terjadi.Kata-kata seperti ist, sind, haben, springen
(melompat), kaufen (membeli), verkaufen (menjual), rennen (berlari), aufgeben (menyerah), anhalten
(berhenti), spielen (bermain) dan lain-lain, adalah verba.Perhatikan bahwa sebuah verba dapat terdiri
atas satu kata atau lebih, seperti aufgeben. Verba tersebut disebut verba majemuk. Verba majemuk
terdiri atas verba dasar ditambah dengan prefiks yang dapat dipisah (ab, auf).

4. das Adverb (Kata keterangan)

Kata keterangan disebut pula adverbia. Dalam bahasa Jerman dinamakan das Adverb. Das Adverb
menambah informasi pada Verb, Adjektiv, atau kalimat. Mereka memberikan keterangan tempat,
waktu, modal Adverbien, Sebagai contoh, hier, links, heute, immer, laut, gern, darum, dadurch.Sebuah
adverbia adalah yang menjelaskan verba, adjektiva atau adverbia lainnya.Adverbia biasanya
menunjukkan waktu atau tingkah laku atau tempat atau tingkatan. Adverbia menerangkan bagaimana
atau kapan atau di mana atau pada tingkatan yang bagaimana hal-hal itu terjadi.Kata-kata seperti: wie
(bagaimana), wann (kapan), wo (di mana) adalah adverbia. Kata-kata tertentu seperti berikut adalah
adverbia: jetzt (sekarang), nie (tak pernah), nur (hanya), dort (di sana), bald (sebentar lagi), hier (di sini).
Ada pula adverbia yang bentuknya sama dengan adjektiva tanpa adanya deklinasi akhiran, misalnya:
schön/bagus, interessant/menarik.

Contoh: Die schön gemachte Figur wurde verkauft (patung yang dibuat dengan bagus itu terjual dengan
baik.

5. das Determinator / Artikel (Kata sandang)

Das Determinator atau lebih sering disebut dengan der Artikel, yang mendeskripsikan jenis kelamin
sebuah benda. Kata sandang ini terdiri dari dua bagian yaitu kata sandang tentu (bestimmte Artikel) dan
kata sandang tak tentu (unbestimmte Artikel). Sebagaimana diketahui bahwa artikel atau kata sandang
berdiri di sebelah kiri dari kata benda dan memberi tanda apakah suatu kata benda berjenis maskulin,
feminin atau netral. Misalnya:

der Baum ein Baum (pohon)

die Linde eine Linde (pohon linde)


das Blatt ein Blatt (daun, lembar)

Tidak terdapat pedoman khusus dalam penentuan jenis kata sandang, jadi Anda harus menghapal kata
benda beserta artikelnya. Kata-kata lain boleh disisipkan di antara artikel dan kata benda, misalnya
adjektiva atau bentuk partisip-partisip. Contoh: der blühende Baum (pohon yang sedang mekar)

Kata sandang tentu (der bestimmte Artikel) adalah Artikel yang tentu digunakan bilamana satu pelaku
orang atau benda telah diketahui atau telah disebutkan sebelumnya, atau bilamana pelaku orang atau
benda yang dikenal umumnya terkena atau melakukan tindakan. Sedangkan kata sandang tidak tentu
(der unbestimmte Artikel adalah Artikel tidak tentu digunakan bilamana satu orang pelaku atau benda
tidak diketahui atau mana saja. Dalam bentuk jamak (Plural), pelaku orang atau benda yang tidak tentu,
digunakan tanpa artikel. Serta dalam penyangkalan, orang memakai kein- : Ich habe kein Geld.

6. die Konjunktion (Kata penghubung)

Die Konjunktion adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau
menghubungkan kalimat-kalimat. Sebagai contoh, oder, aber, auch, als, dass, und, sondern auch, weil,
wenn, deshalb, ob, obwohl, sei damit.Kata sambung membantu menghubungkan kata-kata atau
kelompok-kelompok kata menjadi kesatuan yang lebih besar, dan membangun kalimat majemuk atau
kompleks dari kalimat-kalimat sederhana. Di depan suatu konjungsi biasanya terdapat tanda baca, yaitu
koma. Umumnya amat mudah untuk mengidentifikasikan konjungsi bahasa Jerman.

Konjungsi und, aber, denn, oder, sondern berada pada posisi nol. Kemudian diikuti oleh sebuah induk
kalimat dengan susunan kalimat normal, yakni subjek terletak pada posisi 1 dan kata kerja yang
terkonjugasi seperti biasa terletak pada posisi ke 2.

Contoh:

Die Eltern fahren nach Italien, und die Tante sorgt für die Kinder.

Die Eltern fahren nach Italien, aber die Kinder bleiben zu Hause.

Die Eltern fahren unbeschwert ab, denn die Tante sorgt für die Kinder.

Entweder fahren die Eltern allein, oder sie nehmen die Kinder mit.

Die Eltern fahren nicht weg, sondern sie bleiben bei den Kindern.

Setelah und, aber, denn, oder, sondern dapat juga langsung diikuti oleh kalimat lain yang ditelakkan
pada posisi 1. Setelah itu kata kerja yang terkonjugasi pada posisi 2 dan subjek di posisi 3. Contoh: Ich
habe heute die Prüfung bestanden, und morgen bekomme ich das Zeugnis.

Sementara konjungsi pada posisi satu merubah struktur atau susunan suatu kalimat. Maksudnya setelah
konjungsi langsung diikuti oleh kata kerja bukan subjek. Yang termasuk konjungsi kelompok ini adalah
deshalb, danach, dann sonst dan trotzdem.

Contoh:
Ich trinke viel Kaffe, deshalb möchte ich einen Kaffeemaschine haben

Sie ist ein freundliches und hübsches Mädchen, trotzdem liebt mein Bruder sie nicht.

7. die Prӓposition (Kata depan)

Die Prӓposition adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi biasanya diikuti
oleh Nomen dan Pronomen. Preposisi adalah kata-kata pendek yang mengawali frasa yang
menerangkan tentang kondisi, waktu, tempat, tingkah laku, hubungan, tingkatan dan topik-topik yang
sejenis.

Über, in, durch, zu, mit, bei, an, wegen. Kata-kata tersebut merupakan contoh kata depan (preposisi).
Kata depan bahasa Jerman digunakan untuk menghubungkan kata-kata dan grup kata dengan yang
lainnya seperi kata benda atau kata ganti. Kegunaan dari kata depan dalam kalimat yaitu
menggambarkan tempat (local), waktu(temporal), cara(modal), dan sebab (kausal).

Contoh:

Mein Buch liegt auf dem Tisch. (local-tempat)

Er ist seit einer Woche krank. (temporal-waktu)

Ich fahre oft mit dem Auto zur Arbeit. (modal-cara)

Posisi kata depan dalam suatu kalimat yaitu terletak di depan kata benda atau kata ganti, namun ada
juga beberapa kata depan yang dapat diletakan dibelakang kata benda atau kata ganti seperti kata
depan (gegenüber, entlang, nach).

Rudi fährt nach Italien. (sebelum kata benda)

Ich komme später zu dir. (sebelum kata ganti)

Gehen Sie bitte nach links. (sebelum kata keterangan)

Secara garis besar kata depan terbagi atas :

Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ (für, ohne, um, gegen usw).

Kata depan yang diikuti oleh Dativ (mit, zu, bei, aus usw).

Kata depan yang diikuti oleh Akkusativ dan Dativ (in, neben, unter, auf usw).

Kata depan yang diikuti oleh Genitiv (wegen, während, oberhalb, unterhalb usw).

Selain itu kata depan juga dapat digabungkan dengan bestimmten artikel seperti :

am = an dem im = in dem

ans = an das ins = in das


aufs = auf das ums = um das

beim = bei dem vom = von dem

durchs = durch das zum = zu dem

fürs = für das zur = zu der

8. das Pronomen (Kata ganti)

Das Pronomen digunakan untuk menggantikan kata benda. Sebagai contoh, ich, du, er, sie, es, wir, ihr,
sie, Sie, mein Mutter. Pronomina-pronomina berhubungan dengan nomina dan menempati tempatnya.
(Beberapa buku tata bahasa dan kamus mengelompokkan pronomina dan nomina bersama-sama
sebagai kesatuan yang kuat). Pronomina menyebut orang atau objek dari jenis apa saja tanpa
sebenarnya menyatakan namanya.

Ada beragam jenis pronomina:

Pronomina persona: melalui konvensi tata bahasa, ich, er, sie, wir, sie, Sie (disebut nominatif) atau
disebut pronomina orang pertama, karena mengacu ke pembicara; mich, ihn, ihr, uns, sie, Sie (disebut
akusatif) atau disebut pronomina orang kedua, karena mengacu ke orang yang dimaksud; dan mir, ihm,
uns, ihnen, Ihnen (disebut datif) atau disebut pronomina orang ketiga, karena mengacu ke benda atau
orang yang dibicarakan.

Pronomina relatif: merupakan bentuk pronomina yang paling sering digunakan dalam bahasa Jerman
dan pronomina yang mengacu kembali pada sesuatu yang baru disebutkan;der, die, das (nominatif);
dessen, deren, dessen (genetif); dem, der, dem (datif); den, die, das (akusatif).

Contoh: Die Frau, deren Tasche wir gefunden haben, wohnt in Richtung Hauptbahnhof (wanita yang
tasnya kami temukan, tinggal di daerah terminal pusat.

Pronomina interogatif: wer dan was. Selain kedua bentuk ini terdapat bentuk lain menurut deklinasinya
khusus pada jenis kelamin netral di mana terdapat kombinasi dari deklinasi wer dan was. Sepertinya:
womit (dengan apa), worauf (terhadap apa) woran (tentang apa) wodurch (melalui apa), worum
(tentang apa)

Contoh: Worum geht es? (menyangkut hal apakah?)

9. die Numerale (Kata bilangan)

Die Numerale adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat
dari nama-nama benda. Sebagai contoh, eins, zwei, drei, alle, ein paar, verschiedene, hundert, der erste.

10. die Interjektion (Kata seru)

Die Interjektion mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru sebenarnya
bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Sebagai contoh, ah!, oh!, pfui!, haha!, uuups! Kreisch!.

You might also like