Hubungan Paparan Kebisingan Dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Terhadap Tekanan Darah Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2014

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

HUBUNGAN PAPARAN KEBISINGAN DAN KARAKTERISTIK

PENGEMUDI BECAK VESPA TERHADAP TEKANAN DARAH DI KOTA


PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014.

Nurul Hidayah Nasution¹

Email :nurulhidayah.nasution12@gmail.com
ABSTRACT

Noise is unwanted sound from an activity which could cause disruption of human health
and comfort environment. The impact of noise like physiological disturbances, psychological,
communication and effects of hearing loss. At this time the noise began to increase in the
community in the form of physical development activities as a means of transport, should be
controlled noise level so as not to exceed the limits.
The objective of this study to knowcorrelated the exposure to noise and the characteristics
of the driver pedicab vespa to the blood pressure in Kota Padangsidimpuan.
Type ofresearch is a survey has analytic with research design cross secsional. The
variables measured were the characteristics of the driver, the noise exposure and blood pressure.
The population in this research is the driver becak vespa, which conducted to 300 persons and a
sample of 55 people. Researchis analyzed with test Spearman and Mann-Whitney.
The research found no significant correlation between age and work timetowards blood
pressure(p>0,05)with correlationpower very weak(r<0,02)and way of correlation is positive
meanwhile long exposure to noise and exposure to noise have way of negative with test
Spearman.No significant correlationbetween use of helmet and habit drink coffeetowards blood
pressure(p>0,05) with Mann-Whitney.
This is suggested toreduce noise by not modified exhaust vespa, use of helmet, reducing
long exposure with rest/not in places with high sound intensity, is expected to relevant agencies
such as the Department of Health, the Department of Transportation to educate driver about the
influence of noise and his way, and the driver with the rise in blood pressure checked his health.

Keywords: Exposure to Noise, Blood Pressure


PENDAHULUAN perekonomian masyarakat baik di daerah
Pemerintah, pemerintah daerah dan perkotaan, pedesaan pedalaman maupun
masyarakat menjamin ketersediaan daerah terpencil.
lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai Salah satu sektor yang menimbulkan
resiko buruk bagi kesehatan melalui upaya dampak negatif terhadap lingkungan adalah
kesehatan lingkungan yang ditujukan untuk sektor transportasi dimana udara yang
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, dihasilkan dapat menyebabkan polusi dan
baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang kebisingan dari mesin alat transportasi seperti
memungkinkan setiap orang mencapai derajat mobil, taksi, angkutan kota, sepeda motor dan
kesehatan yang setinggi-tingginya (UU becak mesin serta becak vespa.
Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai Kebisingan adalah bunyi yang tidak
Kesehatan Lingkungan). diinginkan darisuatu kegiatan yang dapat
Berdasarkan peraturan diatas, dalam menimbulkan gangguan kesehatan manusia
rangka mencapai derajat kesehatan yang dan kenyamanan lingkungan.Dampak
setinggi-tingginya, dapat disebutkan bahwa kebisingan seperti gangguan fisiologis,
sektor transportasi memiliki peranan yang psikologis, komunikasi dan efek terhadap
penting dalam menunjang kegiatan pendengaran.Saat ini kebisingan mulai

68
meningkat di masyarakat berupa kegiatan Analisis univariat dilakukan secara
pembangunan secara fisik seperti sarana deskriptif dari masing-masing variabel
transportasi, harus dikendalikan tingkat dengan tabel distribusi frekuensi.Analisis
kebisingannya sehingga tidak melampaui batas. bivariat dilakukan untuk melihat hubungan
Berdasarkan survei pendahuluan yang antara variabel bebas dan terikat.Analisa ini
telah dilakukan terhadap pengemudi pada titik menggunakan Uji Mann-Whitney dengan
pengukuran diperoleh 97,08 dB di Jalan tingkat kepercayaan 95 % (p<0,05) dan Uji
Sudirman, 87,42 dB Jalan Patrick Lumumba, Korelasi Spearman berdasarkan kekuatan
93,43 dB Jalan M.H. Thamrin, 96,45 dB Jalan korelasi, nilai p dan arah korelasi dengan
Mongonsidi dan 98,50 dB Jalan Sutan Sori menggunakan software SPSS 17.0.
Pada Mulia.
Berdasarkan Permenkes No. 718 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahun 1987 dan KepMenLH No. 48 tahun Kota Padangsidimpuan terletak di
1996 menyebutkan bahwa Nilai Ambang Provinsi Sumatera Utara dengan luas
Batas (NAB) Kebisingan yaitu 85 dBA 11.465,66 Ha dan jumlah penduduk
sehingga kebisingan yang dihasilkan dari 191,531jiwa (BPS Kota
becak vespa telah melebihi NAB.Hal inilah Padangsidimpuan,2011)
yang menjadi dasar bagi peneliti untuk
mengetahui paparan kebisingan dan A. Gambaran Karakeristik Responden
karakteristik pengemudi becak vespa terhadap
tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. Tabel 1.Distribusi Karakteristik
Pengemudi Becak Vespa Di Kota
METODE PENELITIAN Padangsidimpuan tahun 2013
Jenis penelitian adalah survei yang Karakteristik
bersifat analitik dengan desain cross No. n %
Responden
secsional, dimana variabel bebas adalah 1. Usia
paparan kebisingan dan karakteristik
pengemudi becak vespa (usia, masa kerja, 18-25 tahun 20 36,4
lama paparan kebisingan, penggunaan helm, 25-60 tahun 35 63,6
kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok) Jumlah 55 100,0
sedangkan variabel terikatnya adalah tekanan 2. Masa Kerja
darah. Populasi penelitian adalah semua ≤5 tahun 36 65,5
pengemudi becak vespa di Kota >5 tahun 19 34,5
Padangsidimpuan tahun 2013 sebanyak 300 Jumlah 55 100,0
orang.Perkiraan besar sampel penelitian Lanjutan tabel 1
sebesar 55 orang.Teknik pengambilan sampel Lama
dilakukan dengan caraSimple random 3. Paparan
sampling. Kebisingan
Metode pengumpulan data yaitu data ≤8 jam 37 67,3
primer dan sekunder. Data primer yang >8 jam 18 32,7
diperoleh dari hasil pengukuran Sound Level Jumlah 55 100,0
Meter, Tensi meter, Observasi dan Penggunaan
wawancara. Data sekunder diperoleh dari 4.
Helm
Data diperoleh dari kantor Dinas Ya 33 60,0
Perhubungan Kota Padangsidimpuan dan Tidak 22 40,0
instansi terkait lainnya serta mengumpulkan Jumlah 55 100,0
literatur/teori yang berhubungan dengan Kebiasaan
permasalahan yang dibahas. 5.
Minum Kopi
Ya 30 54,5

69
Tidak 25 45,5 4. 110/80 6 10.9
Jumlah 55 100,0 5. 120/70 10 18.2
Kebiasaan 6. 120/80 19 34.5
6.
Merkok 7. 120/90 2 3.6
Ya 55 100,0 130/70 3 5.5
8.
Jumlah 55 100,0 9. 130/80 4 7.3
10. 130/90 4 7.3
Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil
Jumlah 55 100.0
sebagai berikut: usia responden yang
terbanyak adalah usia 25-60 tahun yaitu 35
Berdasarkan tabel 3, diperoleh tekanan
orang (63,6%), masa kerja terbanyakadalah
darah terbanyak adalah tekanan darah normal
≤5 tahun yaitu 36 orang (65,5%), lama
120/80 mmHg sebanyak 19 orang (34.5%).
paparan kebisingan terbanyak adalah ≤8 jam
yaitu37 orang (67,3%), peggunaan helm
terbanyak yaitu 33 orang (60,0%), kebiasaan D. Hubungan Karakteristik Responden
minum kopi terbanyak yaitu 30 orang terhadap Tekanan Darah
(54,5%)dan semua responden memiliki
kebiasaan merokok yaitu 55 orang. Tabel 4. Hubungan Usia, Masa Kerja
Dan Lama Paparan Terhadap Tekanan
Darah Pada Pengemudi Becak Vespa
B. Gambaran Paparan Kebisingan
Di Kota Padangsidimpuan tahun 2013
Tabel 2. Distribusi Paparan Kebisingan No Variabel Tekanan
Pada Pengemudi Becak Vespa Di Kota darah
Padangsidimpuan Tahun 2013 1 Usia R 0,024
No. Paparan Jumlah % P 0,861
Kebisingan (Orang) N 55
1 Dibawah nilai 2 Masa Kerja R 0,132
ambang batas 32 58,2 p 0,335
(≤ 85 dB)
n 55
2 Diatas nilai
ambang batas 23 41,8 3 Lama r -0,043
(> 85 dB) Paparan p 0,757
Jumlah 55 100,0 Kebisingan n 55

Berdasarkan tabel 2, diperolehpaparan Berdasarkan Tabel 4, hubungan usia


kebisingan responden yang terbanyak adalah terhadap tekanan darah diperoleh
≤ 85 dB yaitu 32 orang (58,2%). hasildengan uji Korelasi Spearman diperoleh
nilai Significancy0,0861 yang menunjukkan
C. Gambaran Tekanan Darah bahwa korelasi usia terhadap tekanan darah
pengemudi becak vespa adalah tidak
Tabel 3. Distribusi Tekanan darah Pada bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar
Pengemudi Becak Vespa Di Kota 0,024 menunjukkan bahwa arah korelasi
Padangsidimpuan Tahun 2013 positif (searah)menunjukkan jika usia
Tekanan Jumlah % meningkat maka tekanan darah juga akan
No. Darah (orang) meningkat dengan kekuatan korelasi yang
(mmHg) sangat lemah.
1. 90/70 3 5.5 Tekanan darah cenderung meningkat
2. 100/80 1 1.8 seiring dengan bertambahnya usia. Usia
dapat mempengaruhi kesehatan, karena
3. 110/70 3 5.5
organ tubuh akan semakin menurun

70
fungsinya apabila usia seseorang semakin penduduk yang tinggal di daerah kebisingan >
tua seperti perubahan anatomi dan 85 dB memiliki prevalensi hipertensi 20%
mekanisme dinamika aorta serta pembuluh dibandingkan di daerah tenang hanya 14%
sistemik lainnya yang secara normal akan (Groothoff,1996).
terjadi perubahan berupa penebalan dinding
pembuluh darah, berkurangnya elastisitas Tabel 5.Hubungan Penggunaan Helm dan
yang mengakibatkan kekakuan pada aorta Kebiasaan Minum Kopi Terhadap
dan pembuluh darah lain sehingga Tekanan darah Pada Pengemudi Becak
mengakibatkan aterosklerosis. Adanya Vespa Di Kota Padangsidimpuan tahun
aterosklerosis dapat mengakibatkan 2013.
peningkatan tekanan darah arteri dan Karakteristik n P
peningkatan tahanan vascular (Ganong, Responden
2002). Menggunakan
Hubungan masa kerja terhadap 33
helm
tekanan darah diperoleh nilai Significancy Tidak 0,211
0,335 yang menunjukkan bahwa korelasi
Tekanan menggunakan 22
masa kerja terhadap tekanan darah pengemudi helm
darah
becak vespa adalah tidak bermakna. Nilai Minum kopi 30 0,391
korelasi Spearman sebesar 0,132
Tidak minum
menunjukkan bahwa arah korelasi positif 25
kopi
(searah) menunjukkan jika masa kerja
meningkat maka tekanan darah juga akan
meningkat. dengan kekuatan korelasi yang Berdasarkan tabel 5,dengan hasil uji
sangat lemah. Mann-Whitney,hubungan penggunaan helm
Faktor-faktor yang yang terhadap tekanan darah diperoleh nilai
mempengaruhi gangguan kesehatan berupa Significancy0,211 yang menunjukkan bahwa
peningkatan tekanan darah dan pendengaran korelasi penggunaan helm terhadap tekanan
antara lain adalah intensitas kebisingan, darah pengemudi becak vespa adalah tidak
frekuensi kebisingan dan lamanya orang bermakna.
tersebut berada ditempat kerja atau didekat Ppenelitian Notoatmodjo (2003)
sumber bunyi, baik dari hari ke hari atau dimana penggunaan proteksi dengan
seumur hidup (Azwar, 1990). sumbatan telinga dapat mengurangi
Hubungan lama paparan terhadap kebisingan sekitar 20-25 dB dan juga
tekanan darah diperoleh nilai penelitian yang dilakukan oleh Suma’mur
Significancy0,757 yang menunjukkan bahwa (1996) yang menyatakan kebisingan dapat
korelasi lama paparan terhadap tekanan darah dikendalikan dengan cara mengurangi
pengemudi becak vespa adalah tidak kebisingan pada sumbernya dengan cara
bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar - menempatkan peredam pada sumber getaran,
0,043 menunjukkan bahwa arah korelasi penempatan penghalang, proteksi dengan
negatif (berlawanan arah) menunjukkan jika sumbat atau tutup telinga.
lama paparan meningkat maka tekanan darah Hubungan Kebiasaan Minum Kopi
juga akan menurun dengan kekuatan korelasi terhadap tekanan darah diperoleh nilai
yang sangat lemah. Significancy0,391 yang menunjukkan bahwa
Banyak penelitian yang membuktikan hubungan kebiasaan minum kopi terhadap
lama paparan kebisingan akan menaikkan tekanan darah pengemudi becak vespa adalah
resiko penyakit yang berhubungan dengan tidak bermakna.
kenaikan tekanan darah seperti hipertensi, Teori yang mendukung hasil ini
stroke, dan jantung. Penelitian Rosenlund, adalah kafein mengikat reseptoradenosina di
Stockholm (2001) menemukan bahwa otak.Adenosina ialah nukleotida yang

71
mengurangi aktivitassel saraf saat tertambat seseorang akan menimbulkan gangguan
pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul proses fisiologis jaringan otot dalam tubuh
kafeina juga tertambat pada reseptor yang dan memicu emosi yang tidak stabil.
sama, tetapi akibatnyaberbeda. Kafeina tidak Ketidakstabilan emosi tersebut dapat memacu
akan memperlambat aktivitas sel jantung untuk bekerja lebih keras memompa
saraf/otak,sebaliknya menghalangi adenosina darah ke seluruh tubuh dalam waktu yang
untuk berfungsi. Dampaknya aktivitasotak lama tekanan darah akan naik sehingga
meningkat dan mengakibatkan hormon menyebabkan hipertensi (Tambunan, 2005).
adrenalin atau epinefrinterlepas. Hormon
tersebut akan menaikkan detak jantung,
meninggikantekanan darah, menambah KESIMPULAN DAN SARAN
penyaluran darah ke otot-otot, Kesimpulan
mengurangipenyaluran darah ke kulit dan 1. Usia responden yang terbanyak adalah
organ dalam, dan mengeluarkan glukosadari usia 25-60 tahun yaitu 35 orang, masa
hati. Pada dosis tinggi, adrenalin mempunyai kerja terbanyakadalah ≤5 tahun yaitu
efek simpatomimetikyang menonjol yaitu 36 orang, lama paparan kebisingan
dengan kontraksi semua pembuluh, tahanan terbanyak adalah ≤8 jam yaitu37
periferakan naik dan dengan ini baik tekanan orang, peggunaan helm terbanyak
sistolik maupun tekanan diastolik akan naik yaitu 33 orang, kebiasaan minum kopi
juga (Gunawan, 2001). terbanyak yaitu 30 orang dan semua
responden memiliki kebiasaan
E. Hubungan Paparan Kebisingan merokok yaitu 55 orang.
Terhadap Tekanan darah 2. Berdasarkan hasil pengukuran dengan
Sound Level Meter diperoleh paparan
Tabel 6. Hubungan Paparan kebisingan responden yang terbanyak
Kebisingan Terhadap Tekanan darah pada adalah ≤ 85 dB yaitu 32 orang.
Pengemudi Becak Vespa Tahun 2013 3. Berdasarkan hasil pengukuran dengan
Tekanan Tensi meter diperoleh tekanan darah
darah dengan jumlah terbanyak yaitu
Paparan r -0,083 tekanan darah normal 120/80 mmHg
Kebiasaan p 0,546 sebanyak 19 orang.
n 55 4. Tidak terdapat korelasi yang
Berdasarkan tabel 6, dengan hasil uji bermakna antara usia dan masa kerja
Korelasi Spearman diperoleh nilai terhadap tekanan darah (p>0,05)
Significancy0,546 yang menunjukkan bahwa dengan kekuatan korelasi yang sangat
korelasi paparan kebisingan terhadap tekanan lemah (r<0,02) dan arah korelasi
darah pengemudi becak vespa adalah tidak positif sedangkan lama paparan dan
bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar - paparan kebisingan memiliki arah
0,083 menunjukkan bahwa arah korelasi korelasi negatif.
negative (berlawanan arah) menunjukkan jika 5. Tidak terdapat hubungan yang
lama paparan meningkat maka tekanan darah signifikan antara penggunaan helm
juga akan menurun dengan kekuatan korelasi dan suka minum kopi terhadap
yang sangat lemah. tekanan darah (p>0,05) sedangkan
Tingkat kebisingan mencapai 60 dB kebiasaan suka merokok tidak dapat
dapat meningkatkan kadar hormon stres, dihitung.
seperti epinerin, non-epinerin dan kortisol
tubuh yang mengakibatkan terjadinya
perubahan irama jantung dan tekanan darah.
Bising yang terus – menerus diterima

72
Saran Groothoff, B. 1996.Noise and
1. Diharapkan kepada pengemudi becak Vibration.Their Effects and Control.
vespa untuk mengurangi kebisingan Gunawan, L. 2001. Hipertensi : Tekanan
dengan cara tidak melakukan darah tinggi. Percetakan Kanisius :
modifikasi pada bagian knalpot vespa. Yogyakarta.
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan
seperti helm yang menutupi telinga
Masyarakat. Rineka cipta.: Jakarta.
dapat mengurangi paparan kebisingan.
3. Sebaiknya pengemudi becak vespa Suma’mur, P.K, 1996, Hygiene Perusahaan
dapat mengurangi lama paparan dan Kesehatan Kerja, Penerbit Gunung
kebisingan dengan beristirahat atau Agung : Jakarta.
tidak berada di tempat yang intensitas
suaranya tinggi untuk menjaga Tambunan, S. 2005. Kebisingan di Tempat
kesehatan tubuhnya dari pengaruh Kerja. Penerbit Andi : Yogyakarta.
bising.
4. Diharapkan kepada instansi terkait
seperti Dinas Kesehatan, Dinas
Perhubungan dan instansi terkait
lainnya melakukan penyuluhan kepada
pengemudi becak tentang pengaruh
kebisingan dan cara pengendaliannya
serta memantau intensitas kebisingan
di lingkungan secara rutin.
5. Pengemudi yang mengalami kenaikan
tekanan darah dianjurkan untuk
memeriksakan kesehatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1990.Pengantar Ilmu Kesehatan
Lingkungan. Penerbit Mutiara: Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS), 2011. Profil
Kota Padangsidimpuan Tahun
2011.Kota Padangsidimpuan.

Depkes RI. 2009. Undang-undang


Kesehatan No 36 tahun 2009. Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup.


1996. Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup No
48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan.Jakarta.

Ganong, W.F. Buku Ajar Fisiologi


Kedokteran, (Editor Edisi bahasa
Indonesia : dr. H.M. Djauhari
Widjajakusumah), Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 2002.

73

You might also like