Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

COMPRESSED PAPER MASK HASIL PEMANFAATAN LIMBAH

KULIT PISANG RAJA BULU (Musa paradisiaca L. var sapientum)

Fatma Dewi Atika Sari

Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret

fatmaatika7@gmail.com

ABSTRACT
Compressed paper masks or commonly referred to as a paper mask is thin paper that is
elastic and similar with wet tissue. Compressed paper masks are usually made of paper or
microfiber cotton and contain cellulose. This face mask has a fine texture like tissue for face in
general. Raja Bulu banana skin has a thick inner skin layer and has cellulose which can be used in
making compressed paper masks. This research was conducted to determine whether the waste of
Raja Bulu banana peels (Musa paradisiaca L. var sapientum) can be used as a compressed paper
mask. Raja Bulu banana skin contains antioxidants and high carotene levels so it is good for the
skin. Antioxidants that have a king fur banana skin is greater than the meat. The making of this
paper mask will be carried out using the chemical pulp method by making pulp as in tissue. Pulp
that has been formed is bleached using H 2O2, then made into sheets with the addition of other
compounds, then printed on a mold that resembles a face. The results showed that Raja Bulu
banana skin can be used as a substitute for microfiber but it is less strong when compared to
microfiber. The resulting paper mask color is also opaque not as white as a paper mask from
microfiber. In making a compressed paper mask pulp, use H2O2 in the pulp bleaching process still
needs to be reviewed again to ensure safety when is used on facial skin.

Keywords: organic waste, Raja Bulu banana skin, compressed paper mask, waste treatment

ABSTRAK

Compressed paper mask atau biasa disebut sebagai masker kertas merupakan kertas tipis
yang elastis dan mirip dengan tisu basah. Compressed paper mask biasanya terbuat dari kertas atau
kapas microfiber dan mengandung selulosa. Masker wajah ini bertekstur halus seperti tisu untuk
muka pada umumnya. Kulit pisang raja bulu memiliki lapisan kulit bagian dalam yang tebal dan
memiliki selulosa yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan compressed paper mask. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui apakah limbah kulit pisang raja bulu (Musa paradisiaca L. var
sapientum) dapat dimanfaatkan sebagai compressed paper mask. Kulit pisang raja bulu
mengandung antioksidan dan kadar karoten yang tinggi sehingga baik bagi kulit. Antioksidan yang
dimiliki kulit pisang raja bulu lebih besar daripada dagingnya. Pembuatan masker kertas ini akan
dilakukan menggunakan metode chemical pulp dengan membuat pulp seperti pada tisu. Pulp yang
telah terbentuk di-bleaching dengan menggunakan H2O2 (Hidrogen Peroksida), kemudian di
jadikan lembaran- lembaran dengan penambahan senyawa lain, lalu dicetak pada cetakan yang
menyerupai gambaran muka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit pisang raja bulu dapat
dijadikan bahan pengganti microfiber namun kurang kuat jika dibandingkan dengan microfiber.
Warna masker kertas yang dihasilkan pun buram tidak seputih masker kertas dari microfiber.
Dalam membuat pulp compressed paper mask, penggunan H2O2 pada proses bleaching pulp pun
masih perlu dikaji lagi untuk memastikan keamanan saat digunakan pada kulit wajah.

Kata Kunci : limbah organik, kulit pisang raja bulu, compressed paper mask, pengolahan limbah.
PENDAHULUAN
Sampah organik di Indonesia mayoritas hanya dibuang begitu saja tanpa
ada pemanfaatan secara maksimal. Sampah organik atau sampah basah merupakan
sampah yang berasal dari makhluk hidup, contohnya sayuran, dedaunan, buah-
buahan, dan lain sebagainya. Meski sampah organik dapat terurai sendiri oleh
alam namun sebelum limbah ini berhasil terurai dengan sempurna limbah akan
mencemari lingkungan. Limbah yang terdekomposisi tanpa oksigen akan
menghasilkan gas seperti H2S dan CH4 yang menghasilkan bau busuk dan
menggangu kenyamanan [CITATION Wah01 \l 1057 ]. Pemanfaatan limbah organik
yang tidak optimal menimbulkan berbagai masalah lingkungan. Kulit pisang
adalah salah satu contoh sampah organik dari limbah hasil kegiatan rumah tangga
yang belum dimanfaatkan secara optimal[CITATION Put16 \l 1057 ]. Pisang termasuk
komoditas unggulan Indonesia, baik dari segi varietas maupun jumlah. Saat ini
ada sekitar 230 jenis pisang yang tumbuh di Indonesia. Rata-rata buah pisang
yang dihasilkan di Indonesia sekitar 6,28 juta ton per tahun [CITATION Sul14 \l
1057 ] . Pisang pun menjadi buah yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia
daripada jenis buah lainnya. Selain kaya kandungan vitamin, pisang dijual dengan
harga yang murah[ CITATION Amb15 \l 1057 ]. Namun masyarakat hanya
mengonsumsi daging buah saja, kulitnya dibuang atau dijadikan pakan ternak.
Perlu ada upaya untuk mengurangi jumlah limbah kulit pisang, seperti membuat
produk yang memanfaatkan kulit pisang sebagai bahan utamanya.

Salah satu jenis pisang yang tumbuh di Indonesia adalah pisang raja bulu.
Pisang ini memiliki kulit yang cukup tebal dan rasa yang manis. Pisang jenis ini
banyak tumbuh di daerah Jawa [ CITATION Pem06 \l 1057 ] . Kulit pisang raja bulu
memiliki lapisan kulit bagian dalam yang tebal dan memiliki selulosa. Selulosa
pada kulit pisang raja bulu sebesar 7-12 g/100 g, sedangkan kandungan
hemiselulosanya 6,4-8,4 g/100 g [CITATION Wac09 \l 1057 ]. Kulit pisang raja bulu
mengandung antioksidan yang mampu mencegah timbulnya jerawat [ CITATION
Oko16 \l 1057 ].

Compressed paper mask merupakan salah satu produk yang akhir-akhir ini
menjadi trend di kalangan remaja, terutama kaum hawa. Compressed paper mask
ini dianggap lebih efisien daripada jenis masker lain. Cara pemakaian yang praktis
dan tidak perlu dibersihkan setelah pemakaian dianggap lebih memudahkan
pemakainya [ CITATION Rev17 \l 1057 ] . Produk ini biasanya disajikan dan
dibungkus seperti permen. Selain itu, pengemasan yang dibuat untuk sekali pakai
dianggap lebih higienis, pengguna hanya tinggal membuka kemasan dan
memberinya serum atau essence lalu masker siap digunakan. Lembaran masker
kertas ini biasanya terbuat dari pulp yang berasal dari serat selulosa tumbuhan dan
microfiber yang berasal dari serat sintesis.

Pembuatan compressed paper mask yang berbahan baku utama serat


selulosa dapat diperoleh dari tumbuhan ataupun limbah organik di lingkungan
sekitar. Banyak limbah organik atau tumbuhan yang mengandung seluosa, namun
tiap selulosa yang dihasilkan pasti memiliki kelemahan maupun kelebihan
[CITATION Gem16 \l 1057 ]. Pada penelitian ini, kulit pisang raja bulu dipilih sebagai
bahan baku penghasil selulosa karena memiliki kadar selulosa yang cukup tinggi.
Pemilihan kulit pisang sebagai bahan baku pembuatan compressed paper
mask juga dimaksudkan peneliti untuk mengurangi jumlah limbah kulit pisang
yang ada. Selain itu, diharapkan compressed paper mask yang dibuat ini mampu
dikomposkan sehingga tidak menghasilkan limbah baru.

METODE PENELITIAN

Penelitian akan dilakukan dengan metode deskriptif, studi literatur, dan


eksperimen dengan menguji bagian dalam kulit pisang raja buah yang akan
dijadikan pulp dengan teknik chemical pulp yang nantinya akan dibuat menjadi
lembaran seperti tisu [CITATION Her17 \l 1057 ]. Percobaan yang akan dilakukan ini
mengacu pada penelitian yang telah dilakukan Herry Purnama dkk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Alat penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah oven, timbangan, gelas
beker, pipet tetes, wadah pengering, pencetak bentuk wajah, hotplate,
pisau, dan penyaring.
B. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah limbah kulit pisang raja
bulu, Hidrogen Peroksida (H2O2), NaOH, dan aquades.
C. Cara kerja
1. Memisahkan bagian dalam kulit pisang dengan bagian luar kulit
pisang, untuk mendapatkan bagian kulit pisang yang mengandung
selulosa dan vitamin.
2. Mengeringkan bahan baku menggunakan oven dengan suhu sekitar
900C pada waktu 35 menit. Setelah bahan baku dikeluarkan dari
oven, memotong bahan baku menjadi potongan-potongan kecil.
3. Setelah memotong bahan baku, bahan baku diolah menjadi pulp
menggunakan metode chemical pulp. Pertama, menimbang bahan
baku sebanyak 25 gram. Setelah ditimbang, memasukkan bahan
baku kedalam gelas beker, kemudian menambahkan 75ml NaOH
1M. Kemudian memasak campuran tersebut pada kompor listrik
dengan suhu 1000C menggunakan hotplate. Setelah proses
pemasakan akan terbentuk bubur pulp, kemudian bubur pulp
tersebut disaring menggunakan penyaring. Kemudian,
membersihkan bubur pulp dengan menambahkan aquades. Setelah
itu, mengeringkan pulp pada wadah yang telah tersedia. Pulp yang
dihasilkan berupa pulp berwarna coklat.
4. Langkah berikutnya, pulp di-bleaching menggunakan larutan
Hidrogen Peroksida. Pertama, memasukkan pulp kedalam gelas
beker yang berisi 500mL H2O2 2%. Kemudian, memasak pulp pada
kompor listrik dengan suhu 600C selama 1 jam. Setelah pemasakan,
membersihkan pulp dengan aquades kembali lalu disaring dengan
penyaring agar pulp tersebut kering. Setelah dibersihkan, pulp yang
semula berwarna coklat akan berubah menjadi putih buram.
5. Langkah berikutnya, pulp ditambahkan 4mL minyak kelapa, 0,3
gram tepung tapioka, dan 300 mL aquades lalu dimasukkan
kedalam mixer, hasilnya berupa bubur pulp halus. Kemudian,
bubur pulp halus tersebut dimasukkan ke dalam ember yang berisi
air. Lalu, ke dalam ember dimasukkan alat cetak yang berupa
penyaring berukuran 50 mesh. Kemudian, mengangkat alat
penyaring tersebut secara perlahan. Setelah itu, hasil dari
penyaringan dikeringkan hingga kering dan menjadi lembaran
pulp.
6. Setelah pulp menjadi lembaran, mencetak pulp pada cetakan
berbentuk pola wajah. Setelah terbentuk lembaran masker wajah,
lembaran tersebut di-press membentuk bulatan seperti permen,
kemudian dibungkus pada plastik kecil untuk menjaga kehigienisan
produk.

KESIMPULAN

Dari penelitian yang dilakukan dihasilkan compressed paper mask yang


berwarna putih, namun lebih buram daripada compressed paper mask berbahan
microfiber. Selain itu, compressed paper mask dari microfiber lebih lentur
daripada yang berbahan selulosa pada kulit pisang raja bulu. Diperlukan
pengujian lanjut pada produk, seperti uji daya serap dan kandungan pada
compressed paper mask, untuk membandingkan compressed paper mask berbahan
microfiber dengan yang berbahan kulit pisang raja bulu.

DAFTAR PUSTAKA
CITATION Wah01 \l 1057 : , (Wahyono, 2001),

CITATION Put16 \l 1057 : , (Novianti & Setyowati, 2016),

CITATION Sul14 \l 1057 : , (Prabawati, 2014),

CITATION Amb15 \l 1057 : , (Ambarita, Bayu, & Setiado, 2015),

CITATION Pem06 \l 1057 : , (Trubus, 2006),

CITATION Wac09 \l 1057 : , (Wachirasiri & Wanlapa, 2009),

CITATION Oko16 \l 1057 : , (Okolie, Henry, & Epelle, 2016),

CITATION Rev17 \l 1057 : , (Reveny, Tanuwijaya, & Stanley, 2017),

CITATION Gem16 \l 1057 : , (Fitriyano & Abdullah, 2016),

CITATION Her17 \l 1057 : , (Purnama & Aini, 2017),

You might also like