Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

Can a child be a psychopath?

Have you ever seen a small child who likes to do violence to animals, even
to his playmates?
Do you often refer to a child with extreme behavior as a “psychopath”?
A child psychiatrist, dr. Tjhin Wiguna, stated that he would not describe a
child or teenager as a "psychopath", you know!

Remember the NF case, a 15-year-old boy who killed a toddler because he


was inspired by the horror films Chucky and Slender Man?

The case of the murder of a toddler by a 15-year-old boy in Sawah Besar,


Jakarta. It caused a lot of commotion and was viral on social media.
There are facts that have been revealed from the case, among which there
are quite gruesome pictures in the perpetrator's room.
In addition, the perpetrators also have a hobby of watching horror films,
such as Chucky and Slender Man.

The facts revealed that make many people think that the perpetrator is a
psychopath.
However, a child psychiatrist, dr. Tjhin Wiguna mentions that
psychopathy is a complex disorder in personal conceptualization that is
formed after a person becomes an adult, namely the age of 18 years and
over. Therefore, children cannot be considered as psychopaths.
WHY?
Psychopathy is not a diagnosis that can be given to those under the
age of 18.
The formation of personality usually starts from infancy until the age
of 18 years, so if under the age of 18 it is considered that the child is
still developing, we cannot give a diagnosis of any personality
disorder, the personality has not yet been formed.
Psikopat itu bukan diagnosis yang bisa diberikan kepada mereka yang
usianya di bawah 18 tahun. 
Pembentukan kepribadian itu biasanya dimulai dari bayi sampai usia
18 tahun, jadi kalau di bawah usia 18 tahun dianggap bahwa dia masih
berkembang, kita tidak bisa memberikan diagnosis gangguan
kepribadian apapun, kepribadiannya belum terbentuk.

As a child psychiatrist, dr. Tjhin did not describe a child or teenager as a


psychopath. However, there are complex disorders that can occur in
children, such as behavior disorders or conduct disorders. These are
serious behavioral and emotional disorders that make children exhibit
violent behavior, like to break things, and find it difficult to follow rules.

According to the book The Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorders, 5th edition (DSM-5), the general characteristics of children
with conduct disorders are lack of empathy, unable to show compassion,
and do not care about the circumstances of others.

According to the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry,


there are some common signs shown by a child who has a conduct
disorder, such as being cruel to other people or animals, not having
compassion for the object he hurts, likes to start fights, destroying objects
on purpose, often lying, deceiving and deceiving others.
Causes of conduct disorders.
The causes are complex and interrelated.
According to Kearey (2003), one of the reasons why more men experience
conduct disorder than women is the presence of hormones that stimulate
aggressive behavior, namely testosterone and androstenedione in men.

In general, biological factors that influence conduct disorder are the


influence of dopamine, endocrine hormone changes, unusual changes in
brain waves, minor central nervous system dysfunction which then affects
cognitive abilities so that physiological responses increase.

So, can a child be a psychopath. Can. However, the term psychopath is


inappropriately given to someone who is still a child.
A more appropriate term to describe mental disorders that occur in
children with these behavioral disorders is conduct disorder.
Apakah seorang anak bisa menjadi psikopat?
Pernah melihat seorang anak kecil yang suka melakukan kekerasan kepada
binatang, bahkan kepada teman bermainnya?
Apakah kalian sering menyebut seorang anak kecil yang perilakunya
ekstrem dengan sebutan “psikopat”?
Seorang psikiater anak, dr. Tjhin Wiguna, menyatakan bahwa ia tidak akan
mendeskripsikan seorang anak atau remaja sebagai “psikopat”, loh! 

Masih ingat dengan kasus NF, anak berusia 15 tahun yang membunuh
seorang balita karena terinspirasi oleh film horror Chucky dan Slender
Man?

Kasus pembunuhan balita yang dilakukan oleh seorang anak berusia 15


tahun di Sawah Besar, Jakarta. Membuat geger banyak pihak dan sempat
viral di media sosial.
Terdapat fakta yang terkuak dari kasus tersebut, di antaranya adalah
terdapat gambar-gambar yang cukup mengerikan di kamar pelaku.
Selain itu, pelaku juga memiliki hobi menonton flm horror, seperti Chucky
dan Slender Man.

Fakta-fakta yang terungkap itu membuat banyak orang beranggapan


bahwa pelaku merupakan seorang psikopat.
Namun, seorang psikiater anak, dr. Tjhin Wiguna menyebutkan bahwa
psikopat adalah gangguan kompleks dalam konseptualisasi pribadi yang
terbentuk setelah seseorang menjadi dewasa, yaitu usia 18 tahun ke atas.
Oleh karena itu, anak tidak bisa dibilang sebagai psikopat.

Sebagai psikiater anak, dr. Tjhin tidak mendeskripsikan seorang anak atau
remaja sebagai psikopat. Namun, ada gangguan kompleks yang bisa terjadi
pada anak, seperti gangguan perilaku atau conduct disorder. Yaitu
gangguan perilaku dan emosi serius yang membuat anak menunjukkan
perilaku kekerasan, suka merusak benda, dan sulit mengikuti aturan.

Menurut buku The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder,


5th edition (DSM-5), karakter umum anak yang memiliki kondisi conduct
disorder adalah kurang rasa empati, tidak bisa menunjukkan welas kasih,
dan tidak peduli dengan keadaan orang lain.

Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, ada


beberapa tanda umum yang ditunjukkan oleh seorang anak yang
mengalami conduct disorder, misalnya kejam terhadap orang lain atau
binatang, tidak memiliki rasa kasihan pada objek yang disakitinya, suka
memulai perkelahian, merusak benda dengan sengaja, sering berbohong,
memperdaya dan menipu orang lain.
Penyebab conduct disorder.
Penyebabnya sangatlah kompleks dan saling berkaitan.
Menurut Kearey (2003), salah satu penyebab lebih banyak laki-laki yang
mengalami conduct disorder daripada perempuan adalah adanya hormone
yang merangsang munculnya perilaku agresif, yaitu hormone testosterone
dan androstenedione pada laki-laki.

Secara umum, factor biologis yang memengaruhi conduct disorder adalah


adanya pengaruh dopamine, perubahan hormone endokrin, perubahan
gelombang di otak yang tidak biasa, disfungsi susunan syaraf pusat minor
yang kemudia memengaruhi kemampuan kognitif sehingga respons-
respons fisiologis meningkat.

Jadi, apakah seorang anak bisa menjadi psikopat. Bisa. Namun, istilah
psikopat tidak tepat diberikan kepada seseorang yang masih berusia anak-
anak.
Istilah yang lebih tepat untuk menggambarkan gangguan mental yang
terjadi pada anak dengan gangguan perilaku tersebut, yaitu conduct
disorder.

You might also like