Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah

Analisis Praktikum dan Permasalahannya Materi Organisasi


Kehidupan Kelas VII se-Kecamatan Sukarame
Larasati Dhian Pertiwi*, Berti Yolida, Rini Rita T. Marpaung
Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri
Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung
*e-mail: larasati.dhian@gmail.com, Telp: 089631695208

Received:June 5, 2017 Accepted:June 19, 2017 Online Publish:June 19, 2017

Abstract: The Analysis of Practice and Its Problem in Life Organization Subject of 7th
Grades in Districts Sukarame. This study aimed to analyze the implementation of
practice and its problem in life organization subject in junior high school on district
Sukarame. The study use exploratory design and qualitative approach. The sample were
science teachers in 7th grade who doing practice in life organization subject there are 4
teachers, which selected by purposive sampling technique. The data were primary and
secondary. Primary data were obtained from teachers and student responses
questionnaire, and interview, while secondary data were obtained by photo, observation
sheet of practical stage, the assesment sheet of preparation practical worksheet, practical
problem checklist and biodata of science teacher. Data were analyzed by Hubermann
and Miles model. The result showed that criteria of the implementation of practice in life
organization subject in junior high school on district Sukarame was very good. The
problem that encountered in the practice were less of the science teacher role to
conditioned the students and practice materials that brought by students was limited.

Keywords: implementation of practice, life organization, problem

Abstrak: Analisis Pelaksanaan Praktikum dan Permasalahannya Materi Organisasi


Kehidupan Kelas VII se-Kecamatan Sukarame. Penelitian ini bertujuan untuk menga-
nalisis pelaksanaan praktikum dan permasalahannya pada materi organisasi kehidupan di
SMP se-Kecamatan Sukarame. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain
eksploratori dan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian ini adalah seluruh guru IPA
kelas VII yang melakukan praktikum materi organisasi kehidupan sebanyak 4 guru, yang
dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data
primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui angket tanggapan guru maupun
siswa, dan wawancara kepada guru maupun siswa, sedangkan data sekunder diperoleh
melalui foto, lembar observasi tahapan praktikum, lembar penilaian penyusunan
LKS/LKPD praktikum, daftar ceklis permasalahan praktikum dan biodata guru IPA. Data
dianalisis berdasarkan model Hubermann dan Miles. Hasil menunjukkan bahwa kriteria
pelaksanaan praktikum materi organisasi kehidupan di SMP se-Kecamatan Sukarame
adalah sangat baik. Permasalahan yang dijumpai dalam praktikum adalah kurangnya
peran guru IPA dalam mengkondisikan siswa dan bahan praktikum yang masih dibawa
oleh siswa sangat terbatas.

Kata kunci: organisasi kehidupan, pelaksanaan praktikum, permasalahan


PENDAHULUAN sanaan kegiatan praktikum; (3) Ta-
hap penutup: setelah pelaksanaan ini
Pada hakikatnya IPA me- tidak berarti bahwa kegiatan prak-
rupakan suatu ilmu teoritis yang tikum telah usai.
didasari oleh pengamatan percobaan Materi organisasi kehidupan
terhadap gejala-gejala alam. Fakta- merupakan salah satu materi biologi
fakta gejala alam diselidiki, dan diuji yang membahas mengenai tingkatan-
berulang-ulang melalui eksperimen tingkatan dalam kehidupan dimulai
(Ahmadi dan Supatmo, 2008: 1). dari tingkat terendah hingga terting-
Dengan adanya eksperimen dalam gi. Sel sebagai unit struktural dan
IPA maka pembelajaran IPA di fungsional terkecil dari makhluk hi-
sekolah sangat erat kaitannya dengan dup memiliki ukuran yang sangat
kegiatan praktikum. Praktikum mem- kecil/mikroskopis. Sel merupakan
berikan kesempatan kepada siswa materi yang cukup sulit bagi siswa,
untuk mendapatkan gambaran da- karena materi yang tersaji pada
lam keadaan yang nyata tentang apa buku-buku paket cenderung abstrak,
yang diperoleh dalam teori dan ter- sedangkan perkembangan mental sis-
jadi kontak secara inderawi. Selain wa SMP berada pada fase transisi da-
itu, kegiatan praktikum siswa tidak ri kongkret ke formal/abstrak (Dep-
sekedar mengamati secara langsung diknas, 2004: 1). Untuk itu pembela-
tetapi juga harusmenghayati, terlibat jaran pada materi ini dapat dilakukan
langsung dalam kegiatan dan ber- dengan kegiatan praktikum di labora-
tanggung jawab terhadap hasilnya torium.
(Hastuti, 2013: 1-2). Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Laboratorium merupakan sa- merupakan salah satu alternatif pem-
lah satu syarat yang harus dimiliki belajaran yang tepat bagi siswa
sekolah sebagai tempat siswa mela- karena LKS membantu siswa untuk
kukan kegiatan praktikum (Rusta- menambah informasi tentang konsep
man, 2006: 3). Permendikbud No. 23 yang dipelajari melalui kegiatan be-
Tahun 2013 tentang Standar Pelaya- lajar secara sistematis (Suyitno da-
nan Minimal (SPM) di setiap Seko- lam Fannie dan Rohati, 2014: 98).
lah Menengah Pertama (SMP) harus Menurut Zulfatin dalam Suwaibah
tersedia ruang laboratorium IPA (2015: 4) asesmen untuk keterampil-
yang dilengkapi dengan meja dan an siswa lebih cocok menggunakan
kursi yang cukup untuk siswa dan asesmen kinerja siswa ketika me-
minimal satu set peralatan praktek lakukan praktikum. Asesmen kinerja
IPA untuk mendemonstrasikan dan ini dapat digunakan sebagai alternatif
eksperimen siswa (Permendikbud, dalam menilai proses pembelajaran,
2013: 6). termasuk pelaksanaan praktikum.
Menurut Tesch dan Duit dalam Berdasarkan observasi penda-
Widodo dan Ramdaningsih (2006: huluan, materi organisasi kehidupan
150) pelaksanaan praktikum dibagi umumnya yang dipraktikkan ialah
dalam tiga tahapan yaitu: (1) Tahap pengamatan sel melalui sel tumbuh-
pendahuluan: Tahap ini memegang an, dengan praktikum ini guru dapat
peranan penting untuk mengarahkan memperlihatkan bentuk sel yang se-
siswa tentang kegiatan yang akan sungguhnya. Masalah yang kerap
dilakukan; (2) Tahap kerja: Tahap ini muncul pada saat guru melaksanakan
sesungguhnya merupakan inti pelak- praktikum ialah kurang kondusifnya
siswa akibat rasa antusias yang tinggi formasi mengenai analisis pelak-
ketika praktikum berlangsung mem- sanaan praktikum dan permasalah-
buat guru cukup kesulitan untuk annya sehingga dapat dijadikan eva-
memberikan instruksi maupun me- luasi untuk meningkatkan pem-
nertibkan siswa. Keterlaksanaan belajaran biologi pada siswa bagi
praktikum materi organisasi kehidup- guru, dan menjadikan bahan per-
an di sekolah SMP Kecamatan Suka- timbangan untuk meningkatkan kua-
rame belum maksimal hanya 35% litas sekolah dalam pelaksanaan
sekolah yang melaksanakan prakti- praktikum bagi sekolah.
kum di laboratorium dan sisanya ti-
dak melaksanakannya. Ketersediaan METODE
laboratorium di sekolah juga masih
minim. Kelengkapan alat dan bahan Penelitian ini menggunakan
pada sekolah-sekolah yang memiliki desain penelitian dengan tipe riset
laboratorium sudah bisa dikategori- eksploratori untuk riset awal yang
kan lengkap dan mendukung kegi- berfungsi untuk menjelaskan dan
atan praktikum materi organisasi ke- mendefinisikan suatu masalah. Pene-
hidupan. litian dengan menggunakan pende-
Masalah-masalah itu menjadi katan kualitatif mempergunakan
hal yang membuat praktikum IPA angket tanggapan guru dan siswa,
materi organisasi kehidupan di se- wawancara guru dan siswa, lembar
kolah tidak terlaksana dengan baik. observasi tahapan praktikum, lembar
Praktikum IPA menjadi salah satu penilaian penyusunan Lembar Kerja
bentuk pembelajaran IPA yang men- Siswa (LKS)/Lembar Kerja Peserta
dukung keterampilan proses siswa, Didik (LKPD) praktikum, dan daftar
seharusnya praktikum terlaksana di ceklis permasalahan praktikum. Pe-
semua sekolah. Namun pada kenya- nelitian dilakukan pada bulan Febru-
taannya belum semua sekolah bisa ari hingga Maret 2017 di SMP
melaksanakan kegiatan praktikum Kecamatan Sukarame yaitu SMPN
pada materi organisasi kehidupan. 21 Bandar Lampung dan SMPN 24
Sehingga terjadi suatu kesenjangan Bandar Lampung pada tahun pela-
antara pelaksanaan praktikum nyata jaran 2016/2017.
di sekolah dengan pelaksanaan prak- Penelitian ini menggunakan po-
tikum yang seharusnya/ideal. Oleh pulasi seluruh guru IPA kelas 7 yang
karena itu, diharapkan penelitian ini mengadakan praktikum di SMP Ke-
dapat memberikan gambaran yang camatan Sukarame Kotamadya Ban-
dapat digunakan untuk mengoptimal- dar Lampung tahun pelajaran 2016/
kan kualitas sekolah dalam pelaksa- 2017 yang terdiri dari 6 guru. Sampel
naan praktikum. untuk penelitian ini adalah guru IPA
Penelitian ini bertujuan untuk kelas 7 yang melakukan praktikum
menganalisis pelaksanaan praktikum organisasi kehidupan di sekolah se-
dan permasalahannya pada materi or- banyak 4 guru. Pengambilan sampel
ganisasi kehidupan di SMP. Manfaat dilakukan dengan teknik purposive
dari penelitian ini dapat memberikan sampling. Penelitian ini dilakukan
wawasan, pembelajaran, pengalam- dalam dua tahapan, yaitu tahap pra-
an, dan bekal sebagai calon guru bio- penelitian dan tahap pelaksanaan
logi profesional dalam pelaksanaan penelitian.
praktikum bagi peneliti, memberi in-
Data deskriptif terdiri dari dua dari tahapan reduksi data, model da-
jenis data yaitu data primer dan data ta, dan verifikasi kesimpulan. Data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil angket tanggapan guru dan sis-
pengamatan langsung di sekolah se- wa mengenai pelaksanaan praktikum
perti angket tanggapan dan wa- dan permasalahannya pada materi or-
wancara guru serta angket tanggapan ganisasi kehidupan, motivasi guru
dan wawancara siswa. Sedangkan dan siswa terhadap pelaksanaan
data sekunder diperoleh dari hasil praktikum dan permasalahannya pa-
dokumentasi dalam bentuk foto pe- da materi organisasi kehidupan, eva-
laksanaan praktikum yang diambil luasi laporan hasil praktikum dan
pada saat observasi di laboratorium permasalahannya pada materi organi-
IPA, kemudian perangkat pembe- sasi kehidupan oleh guru, serta pem-
lajaran seperti LKS/LKPD praktikum buatan laporan hasil praktikum dan
materi organisasi kehidupan, biodata permasalahannya pada materi organi-
guru IPA SMP kelas VII, lembar sasi kehidupan oleh siswa akan dia-
observasi pelaksanaan praktikum nalisis secara deskriptif kualitatif.
materi organisasi kehidupan, serta Skor angket pada pernyataan bersifat
daftar ceklis permasalahan praktikum positif jika dijawab “ya” mendapat
materi organisasi kehidupan. nilai 1 sedangkan jika dijawab “ti-
Angket yang digunakan adalah dak” mendapat nilai 0. Sebaliknya
angket tertutup yaitu angket yang pada pernyataan bersifat negatif jika
menyediakan alternatif jawaban dari dijawab “tidak” mendapat nilai 1 se-
setiap pertanyaan sehingga res- dangkan jika dijawab “ya” mendapat
ponden hanya memilih alternatif nilai 0. Setelah mengetahui bobot
jawaban yang sudah ada. Wawancara skor dari setiap pernyataan maka se-
dilakukan kepada guru sampel dan lanjutnya dilakukan perhitungan per-
perwakilan siswa. Observasi sebagai sentase skor angket tanggapan guru
dilakukan dengan mengamati dan maupun siswa dengan menggunakan
mendokumentasikan berupa foto pe- rumus:
laksanaan praktikum dan permasa-
lahannya pada materi organisasi 𝑛
%= 𝑥 100%
kehidupan yang berlangsung di seko- 𝑁
lah. Selanjutnya mengumpulkan data
pendukung yaitu: (1) data hasil Keterangan: n = skor yang diperoleh
dokumentasi pelaksanaan praktikum sampel; N = skor total
pada materi organisasi kehidupan yang seharusnya
dalam bentuk foto; (2) LKS/LKPD diperoleh sam-pel; dan %
praktikum materi organisasi kehi- = persentase ke-giatan
dupan; (3) biodata guru IPA SMP praktikum yang ter-
Kelas VII; (4) lembar observasi ta- laksana
hapan pelaksanaan praktikum materi Persentase yang diperoleh dari setiap
organisasi kehidupan; dan (5) daftar responden dirata-ratakan dengan
ceklis permasalahan praktikum ma- rumus berikut ini:
teri organisasi kehidupan.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Hasil data yang diperoleh dari 𝑋= x100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
instrumen penelitian dianalisis secara
deskriptif kualitatif menggunakan Keterangan: 𝑋 = rata-rata persentase
model Miles dan Hubermann terdiri
Rata-rata persentase angket tanggap- observasi dihitung menggunakan ru-
an guru maupun siswa yang telah mus yang sama dengan angket dan
diperoleh berdasarkan perhitungan dikriteriakan berdasarkan tabel yang
skor dideskripsikan dalam bentuk sama dengan angket tanggapan guru
kriteria untuk mengetahui gambaran dan siswa (Tabel 1). Lembar Kerja
pelaksanaan praktikum oleh guru. Siswa (LKS)/Lembar Kerja Peserta
Tabel 1. Kriteria Persentase Skor Didik (LKPD) Praktikum berfungsi
Angket Tanggapan Guru untuk menyertai dan melengkapi
dan Siswa gambaran dari pelaksanaan prakti-
No. Persentase Kriteria kum materi organisasi kehidupan.
(%) Perangkat pembelajaran ini dinilai
1. 81 – 100 Sangat baik melalui lembar penilaian penyu-
2. 61 – 80 Baik sunan LKS/LKPD praktikum oleh
3. 41 – 60 Cukup baik
4. 21– 40 Kurang baik
guru dan dianalisis secara deskriptif.
5. 0-20 Sangat kurang baik Kemudian skor hasil penilaian dihi-
Sumber: dimodifikasi dari Widoyoko (2012: tung menggunakan rumus yang sama
111-115). dengan angket dan dikriteriakan ber-
dasarkan tabel yang sama dengan
Hasil data temuan pada angket tang- angket tanggapan (Tabel 1).
gapan guru ditabulasikan ke dalam Daftar ceklist digunakan untuk
tabel. Ini bertujuan untuk menyajikan mengetahui permasalahan apa saja
persentase yang diperoleh dari ja- yang terjadi pada praktikum materi
waban guru maupun siswa pada seti- organisasi kehidupan. Daftar ceklist
ap aspek, rata-rata persentase yang akan dianalisis secara deskriptif.Per-
diperoleh dan penentuan kriteria masalahan praktikum yang dijumpai
berdasarkan persentase skor angket oleh guru terdiri dari beberapa indi-
tanggapan guru dan siswa yang kator yaitu:
diperoleh. (1) kelengkapan bahan praktikum;
Data hasil wawancara kepada (2) kelengkapan alat praktikum; (3)
guru maupun siswa mengenai pe- ketepatan waktu praktikum; (4)
laksanaan praktikum dan permasa- ketersediaan LKS praktikum/LKPD
lahannya pada materi organisasi ke- praktikum atau penuntun praktikum.
hidupan, motivasi guru terhadap Biodata Guru IPA SMP yang
pelaksanaan praktikum dan permasa- dikumpulkan ialah biodata guru IPA
lahannya pada materi organisasi ke- yang menjadi sampel dalam pene-
hidupan, serta evaluasi laporan hasil litian. Biodata tersebut memuat ten-
praktikum dan permasalahannya pa- tang jenjang pendidikan sarjana yang
da materi organisasi kehidupan akan pernah di tempuh, pengalaman me-
dideskripsikan kemudian disesuaikan ngajar, serta pelatihan yang pernah
(croshcheck) dengan data hasil ang- diikuti. Data Biodata Guru IPA SMP
ket tanggapan. Observasi dilakukan dianalisis secara deskriptif, data ini
dengan menggunakan lembar ob- merupakan pendukung dalam pene-
servasi yang memuat aspek-aspek litian untuk melengkapi deskripsi da-
tahapan pelaksanaan praktikum yang ri data utama yang berasal dari ang-
ideal. Kegiatan observasi dilakukan ket dan wawancara.
selama pelaksanaan praktikum mate-
ri organisasi kehidupan sedang ber-
langsung. Kemudian skor dari hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN lahannya materi organisasi kehidup-
an dengan kriteria sangat baik, se-
Penelitian mengenai gambar- dangkan untuk pernyataan negatif
an Pelaksanaan Praktikum dan Per- terdapat pada aspek evaluasi laporan
masalahannya pada Materi Organi- hasil praktikum dan permasalah-
sasi Kehidupan memperoleh hasil annya materi organisasi kehidupan
sebagai berikut: dengan kriteria sangat baik. Peroleh-
Tabel 2. Hasil Angket Tanggapan an rata-rata skor persentase terendah
Guru Mengenai Pelaksa- dalam hasil penelitian ini, pada per-
naan Praktikum dan Per- nyataan positif maupun negatif terda-
masalahannya pat pada aspek pelaksanaan prak-
Persentase (%) tikum dan permasalahannya materi
AK NS
PP Kr PN Kr
SMPN A 78,57 B 73,81 B organisasi kehidupan dengan kriteria
SMPN B 78,57 B 55,57 CB baik.
A 78,57 ±
𝑋 ± Sd 0 B
64,69 ±
B Tabel 3. Hasil Angket Tanggapan
7,44
Siswa Mengenai Pelaksa-
SMPN A 100 SB 50,00 CB
SMPN B 100 SB 86,33 SB
naan Praktikum dan Per-
B
𝑋 ± Sd
100 ± 0
SB
68,16 ±
B
masalahannya
14,92 Persentase (%)
SMPN A 96,00 SB 92,00 SB AK NS
PP Kr PN Kr
SMPN B 89,33 SB 86,68 SB SMPN A 82,28 SB 75,61 B
C 92,66 ± SMPN B 88,34 SB 85,74 SB
89,34 ±
𝑋 ± Sd 2,72 SB SB A 85,31 ±
2,17 80,67 ±
𝑋 ± Sd 0,38 SB B
90,41 ± 74,06 ± 0,64
𝑋 ± Sd total SB B
10,89 13,34 SMPN A 97,22 SB 83,61 SB
SMPN B 95,18 SB 74,69 B
96,2 ±
Keterangan: AK: Aspek; A: B
𝑋 ± Sd 0,13 SB
79,15 ±
B
0,56
Pelaksanaan praktikum materi
SMPN A 90,36 SB 80,03 B
organisasi kehidupan; B: Motivasi SMPN B 81,72 SB 75,31 B
guru dalam praktikum; C: Evaluasi C 86,04 ±
77,67 ±
𝑋 ± Sd 0,54 SB B
laporan hasil praktikum; NS: Nama 0,30
sekolah; SMPN A: SMPN 24; SMPN 𝑋 ± Sd total
89,18 ±
SB
79,16 ±
B
6,08 1,5
B: SMPN 21; PP: Pernyataan positif;
PN: Pernyataan negatif: Kr: Kriteria;
SB: Sangat baik; B: Baik; CB: Keterangan: AK: Aspek; A:
Pelaksanaan praktikum materi
Cukup baik; 𝑋 : rata-rata persentase;
organisasi kehidupan; B: Motivasi
Sd: Standar deviasi.
siswa dalam praktikum; C:
Pembuatan laporan hasil praktikum;
Secara keseluruhan dapat di-
NS: Nama sekolah; SMPN A: SMPN
ketahui bahwa gambaran pelaksana-
24; SMPN B: SMPN 21; PP:
an praktikum dan permasalahannya
Pernyataan positif; PN: Pernyataan
di sekolah Kecamatan Sukarame pa-
negatif: Kr: Kri-teria; SB: Sangat
da pernyataan positif memperoleh
kriteria sangat baik, dan pada per- baik; B: Baik; 𝑋 : rata-rata
nyataan negatif memperoleh kriteria persentase; Sd: Standar deviasi.
baik.Perolehan rata-rata skor persen-
tase tertinggi dalam hasil penelitian Secara keseluruhan dapat
ini, untuk pernyataan positif terdapat diketahui bahwa gambaran pelaksa-
pada aspek motivasi guru dalam pe- naan praktikum dan permasalahan-
laksanaan praktikum dan permasa- nya di sekolah Kecamatan Sukarame
pada pernyataan positif memperoleh Tabel 4. Hasil Observasi Tahapan
kriteria sangat baik, dan pada per- Praktikum
nyataan negatif memperoleh kriteria Persentase tiap guru (%) 𝑋(
AP %) Kr
baik. Perolehan rata-rata persentase 1 2 3 4
± Sd
tertinggi dalam hasil penelitian ini 75,0
75,0 75,0 75,0 75,0
pada pernyataan positif terdapat pada A
0 0 0 0
0± B
aspek motivasi siswa dalam pelaksa- 0
60,0
naan praktikum dan permasalahan- B
60,0 60,0 60,0 60,0
0± CB
0 0 0 0
nya materi organisasi kehidupan de- 0
ngan kriteria sangat baik, sedangkan 83,3
66,6 66,6 3±
untuk pernyataan negatif terdapat pa- C
6
100
6
100
19,2
SB
da aspek pelaksanaan praktikum dan 4
permasalahannya materi organisasi 100
D 100 100 100 100 SB
±0
kehidupan dengan kriteria baik. Per- 50,0
olehan rata-rata persentase terendah 50,0 50,0 50,0 50,0
E 0± CB
0 0 0 0
dalam hasil penelitian ini, pada per- 0
73,6
nyataan positif terdapat pada aspek 6±
pelaksanaan praktikum dan perma- 𝑋 (%) ± Sd 22,6
B
salahannya materi organisasi kehi- 2
dupan,sedangkan pada pernyataan
negatif terdapat pada aspek pem- Keterangan: ATP: Aspek tahapan
buatan laporan hasil praktikum dan prakti-kum; A: Persiapan; B:
permasalahannya materi organisasi Pelaksanaan; C: Penutupan; 1: guru
kehidupan. sampel SMPN 24; 2: Guru sampel
Pengamatan secara langsung SMPN 21; 3: Guru sampel SMPN
(observasi) tahapan pelaksanaan 21; 4: Guru sampel SMPN 21; Kr:
praktikum materi organisasi ke- kriteria; B: Baik; SB: Sangat baik;
hidupan yang dilakukan oleh setiap CB: Cukup baik; 𝑋 : rata-rata persen-
guru sampel dan perwakilan siswa tase; Sd: Standar deviasi.
dalam kegiatan praktikum di sekolah
secara nyata ditabulasikan dalam Berdasarkan hasil Tabel 4 di
suatu tabel. Hasil skor yang di- atas dapat diketahui bahwa secara
peroleh melalui perhitungan rumus keseluruhan tahapan pelaksanaan
diletakkan dalam tabel kemudian praktikum yang telah dilakukan oleh
Setiap skor persentase yang di- semua guru sampel dan siswa di
peroleh digambarkan dalam sebuah sekolah Kecamatan Sukarame ter-
kriteria dari setiap aspek penga- masuk dalam kriteria baik. Hasil ter-
matan. Aspek pengamatan tersebut sebut diperoleh dari beberapa tahap-
mengacu pada beberapa tahapan an yaitu, tahapan persiapan, tahapan
pelaksanaan praktikum yang terdiri pelaksanaan, dan tahapan penutupan.
dari beberapa tahap yaitu tahapan Dari setiap tahap tersebut dapat
persiapan, tahapan pelaksanaan, dan diketahui skor persentase tertinggi
tahapan penutupan. Hasil tersebut diperoleh pada tahapan pelaksanaan
disajikan pada Tabel 4 berikut ini: dengan kriteria sangat baik. Selanjut-
nya skor persentase terendah dipero-
leh tahapan penutupan praktikum
dengan kriteria yang cukup baik.
Penyusunan LKS/LKPD prak- sangat baik. Hasil rata-rata skor per-
tikum yang digunakan oleh guru sentase terendah diperoleh aspek
sampel dalam pelaksanaan praktikum LKS berakomodasi terhadap Kete-
dinilai dan dikriteriakan berdasarkan rampilan Proses Sains dengan krite-
hasil analisis data dalam tabel berikut ria cukup baik.
ini: Berdasarkan skor rata-rata
Tabel 5. Hasil Penilaian LKS Prak- persentase tanggapan guru dilihat pa-
tikum da (Tabel 2), aspek yang menun-
Persentase tiap guru (%) 𝑋 (% jukkan perolehan rata-rata persentase
AP )± Kr
1 2 3 4
Sd tertinggi terdapat pada aspek moti-
A
75,0 75,0 75,0 75,0 75,0
B vasi guru dalam pelaksanaan prak-
0 0 0 0 0±0
60,0 60,0 60,0 60,0 60,0 C tikum dengan kriteria sangat baik,
B
0 0 0 0 0±0 B yang mencakup faktor dari dalam di-
83,3
66,6 66,6 3±
ri guru, faktor dari dalam diri siswa
C 100 100 SB
6 6 19,2 dan faktor lingkungan. Hasil wawan-
4
100
cara kepada guru mengenai faktor
D 100 100 100 100 SB
±0 motivasi dalam diri guru yaitu alasan
50,0 50,0 50,0 50,0 50,0 C mengapa guru mengadakan prakti-
E
0 0 0 0 0±0 B
73,6 kum pada materi organisasi kehidup-
6± an, secara keseluruhan menjawab
𝑋 (%) ± Sd 22,6
B
2 agar para siswa bisa melihat macam-
macam sel dan jaringan secara lang-
Keterangan: AP: Aspek penilaian; A: sung melalui mikroskop. Faktor mo-
Format penyusunan; B: Keterbacaan; tivasi dari dalam diri siswa juga
C: Kemenarikan; D: Isi LKS; E: mempengaruhi hal tersebut berdasar-
LKS berakomodasi keterampilan kan wawancara yang dilakukan selu-
proses sains; 1: guru sampel SMPN ruh guru menyatakan siswa antusias
24; 2: Guru sampel SMPN 21; 3: dalam mengikuti pembelajaran de-
Guru sampel SMPN 21; 4: Guru ngan menggunakan metode prak-
sampel SMPN 21; Kr: kriteria; B: tikum. Aspek ini didukung dengan
Baik; SB: Sangat baik; CB: Cukup faktor lingkungan yaitu tersedianya
baik; 𝑋 : rata-rata per-sentase; Sd: ruang laboratorium dan alat bahan
Standar deviasi. yang lengkap di sekolah SMPN 21
maupun SMPN 24 sehingga mendo-
Hasil pada Tabel 5 di atas me- rong keinginan guru untuk menga-
nunjukkan bahwa dari keseluruhan dakan praktikum. Sesuai dengan pen-
kemampuan penyusunan LKS/LKPD dapat Santrock (2007: 100) motivasi
praktikum yang dilakukan oleh se- adalah proses yang memberi sema-
mua guru sampel di sekolah Ke- ngat, arah dan kegigihan perilaku
camatan Sukarame termasuk dalam yang bertahan lama. Motivasi guru
kriteria yang baik. Hasil tersebut di- yang tinggi dalam melaksanakan
peroleh dari beberapa aspek peni- praktikum dapat membuat guru men-
laian yang terdiri dari format penyu- ciptakan suasana belajar yang ber-
sunan, keterbacaan, kemenarikan, isi beda dan lebih bersemangat.
LKS, dan LKS berakomodasi terha- Aspek kedua yang tertinggi
dap keterampilan proses sains. Hasil berdasarkan skor rata-rata persentase
rata-rata skor persentase tertinggi di- di (Tabel 2) ialah aspek evaluasi la-
peroleh aspek isi LKS dengan kriteria poran hasil praktikum dengan krite-
ria sangat baik, yang mencakup wak- jadi terendah. Hasil wawancara ter-
tu pengumpulan laporan, isi laporan hadap guru sampel mengenai peran-
siswa, peran guru IPA, penulisan la- cangan LKS/LKPD praktikum ham-
poran, dan pemahaman guru dalam pir seluruhnya menyatakan bahwa
pembuatan laporan. Berdasarkan ha- mereka membuatnya sendiri/mandiri
sil tanggapan guru, peran guru IPA tanpa berdiskusi dengan guru IPA
dan pemahaman guru dalam pem- lainnya sehingga setiap LKS/LKPD
buatan laporan mempengaruhi hasil praktikum dari masing-masing guru
skor rata-rata persentase, berdasar- memiliki bentuk yang bervariasi dan
kan observasi secara langsung di ak- kelengkapan yang berbeda-beda.
hir praktikum seluruh guru sampel Suyitno berpendapat dalam (Fannie
tidak memberikan tugas kepada dan Rohati, 2014: 98) Lembar Kegi-
siswa untuk membuat laporan hasil atan Siswa (LKS) merupakan salah
praktikum dan penilaian hanya ber- satu alternatif pembelajaran yang te-
dasarkan pada LKS yang telah di- pat bagi siswa karena LKS mem-
kerjakan oleh siswa saja. Kurangnya bantu siswa untuk menambah infor-
pemahaman guru mengenai penu- masi tentang konsep yang dipelajari
gasan pembuatan laporan hasil prak- melalui kegiatan belajar secara sis-
tikum juga mempengaruhi kurang tematis. Oleh karena itu akan lebih
maksimalnya skor persentase pada baik apabila para guru IPA menyu-
aspek ini salah satu guru sampel sun LKS bersama-sama dengan ber-
tidak memahami pembuatan laporan diskusi mengenai konten di dalam
hasil praktikum dikarenakan latar LKS sehingga siswa secara merata
belakang pendi-dikan yang bukan memperoleh pengetahuan yang sama
berasal dari IPA. Menurut Mulyasa dari dalam satu LKS.
(dalam Sudaryono, 2012: 75) Peran guru IPA berkaitan de-
penilaian atau evaluasi unjuk kerja ngan penguasaan kelas dan suasana
(praktikum) yang dilakukan oleh belajar, hal ini termasuk faktor ren-
guru perlu mempertimbangkan ke- dahnya rata-rata persentase yang di-
mampuan-kemampuan khusus yang peroleh dalam aspek pelaksanaan
diperlukan untuk menyelesaikan tu- praktikum. Berdasarkan hasil wa-
gas berupa laporan. wancara hampir seluruh guru menya-
Aspek dengan rata-rata per- takan bahwa suasana kelas kurang
sentase terendah pada angket tang- kondusif saat pelaksanaan praktikum
gapan guru berdasarkan (Tabel 2) berlangsung. Iklim sekolah yang
terdapat pada aspek pelaksanaan kondusif adalah iklim yang benar-
praktikum dengan kriteria baik, yang benar sesuai dan mendukung kelan-
mencakup waktu pelaksanaan prak- caran serta kelangsungan proses
tikum, bahan ajar, tata cara pelaksa- pembelajaran yang dilakukan guru
naan praktikum, peran guru dalam (Supardi, 2013: 208).
praktikum, ketersediaan alat dan ba- Hasil perolehan tanggapan
han, kesesuaian praktikum dengan siswa yang tertera pada (Tabel 3)
materi dan penilaian pelaksanaan menunjukkan skor rata-rata persen-
praktikum. Kedua sekolah di Keca- tase tertinggi terdapat pada aspek
matan Sukarame ini sama-sama me- motivasi siswa dalam pelaksanaan
miliki kekurangan pada bahan ajar praktikum dengan kriteria sangat ba-
dan peran guru sehingga skor rata- ik, yang mencakup keinginan dari
rata persentase pada aspek ini men- da-lam diri siswa, keinginan dari
lingku-ngan, rasa ingin tahu siswa, siswa dengan rata-rata persentase te-
dan kesi-apan siswa. Hal ini rendah ditunjukkan pada aspek pe-
dibuktikan berda-sarkan hasil laksanaan praktikum dengan kriteria
wawancara mereka me-nyatakan sangat baik, yang mencakup waktu
senang mengikuti prakti-kum karena pelaksanaan praktikum, kemampuan
praktikum lebih meng-asyikkan dan guru IPA, peran guru dalam prak-
mudah dimengerti, dan mereka tikum, ketersediaan alat dan bahan,
melaksanakan praktikum bu-kan kesesuaian praktikum dengan materi
sebagai paksaan dari guru me- dan tempat pelaksanaan praktikum.
lainkan keinginan mereka sendiri. Berdasarkan pengisian angket tang-
Motivasi dapat dikatakan sebagai ke- gapan dan wawancara siswa skor
seluruhan daya penggerak di dalam persentase rata-rata pada aspek ini
diri siswa yang menimbulkan kegi- rendah dipengaruhi oleh faktor keter-
atan belajar, yang menjamin kelang- sediaan alat dan bahan, serta tempat
sungan dari kegiatan belajar dan pelaksanaan praktikum. Hal ini di-
memberikan arah pada kegiatan bela- buktikan mengenai ketersediaan alat
jar sehingga tujuan yang dikehendaki dan bahan dilihat dari pengisian ang-
dapat tercapai (Sardiman, 2009: 85). ket tanggapan siswa masih ada bebe-
Rata-rata persentase tertinggi rapa siswa yang membawa sendiri
kedua ditunjukkan oleh aspek pem- bahan praktikum ini terkadang mem-
buatan laporan hasil praktikum de- buat bahan praktikum kurang meme-
ngan kriteria sangat baik, yang men- nuhi jumlahnya. Ini tidak sesuai de-
cakup pembuatan laporan dan peni- ngan Peraturan Menteri Pendidikan
laian laporan. Berdasarkan hasil wa- Nasional Republik Indonesia Nomor
wancara siswa mereka masih kesu- 40 dalam Asih, Muderawan dan Kar-
litan dalam membuat laporan hasil yasa (2013: 2) yang memuat tentang
praktikum. Wawancara kepada siswa komponen fasilitas laboratorium IPA
mengenai pengembalian laporan se- yang meliputi: (1) bangunan/ruang
telah dinilai oleh guru, ditemukan laboratorium; (2) perabot; (3) perala-
bahwa hampir seluruh siswa menya- tan pendidikan; (4) alat dan bahan
takan laporan tidak dikembalikan la- percobaan; (5) media pendidikan; (6)
gi kepada mereka sehingga mereka bahan habis pakai; dan (7) perleng-
tidak mengetahui apakah laporan kapan lainnya. Bahan praktikum
yang mereka buat sudah tepat atau seharusnya tersedia di laboratorium
belum dan dimana letak kesalahan sebagai salah satu fasilitas yang
mereka. Pembuatan laporan merupa- menunjang praktikum di sekolah.
kan salah satu bentuk refleksi penge- Tempat pelaksanaan prakti-
tahuan siswa melalui apa yang mere- kum menjadi salah satu faktor yang
ka peroleh dalam kegiatan prakti- membuat skor rata-rata persentase
kum. Praktikum yang dilakukan di untuk aspek pelaksanaaan praktikum
laboratorium dalam pembelajaran Bi- ini rendah. Hal ini dikarenakan pada
ologi adalah sejalan dengan prinsip wawancara kepada perwakilan siswa
kontruktivisme dalam pembelajaran di salah satu SMP menyatakan bah-
ranah kognitif, praktikum di labora- wa mereka melaksanakan praktikum
torium memberikan manfaat dalam tidak di tempat khusus praktikum (la-
membantu pemahaman siswa (Juma- boratorium) melainkan di ruang ke-
ini dalam Litasari, Setiati, dan Herli- las. Ini bertentangan dengan penda-
na, 2014: 173). Angket tanggapan pat Indrawati dalam Asih, Mudera-
wan dan Karyasa (2013: 2) yang kondisi alat, serta guru menyimpan
menyatakan bahwa laboratorium kembali semua perlengkapan prakti-
berfungsi sebagai tempat berlang- kum. Berdasarkan observasi secara
sungnya kegiatan pembelajaran yang langsung setiap guru memiliki ba-
memerlukan peralatan khusus yang nyak kekurangan diantaranya tidak
tidak mudah dihadirkan di ruang mendiskusikan masalah yang terjadi
kelas. saat praktikum, tidak membuat ke-
Hasil observasi tahapan pe- simpulan praktikum, seluruh guru
laksanaan praktikum yang telah di- tidak meminta siswa membuat la-
laksanakan oleh guru dan siswa sesu- poran praktikum, dan beberapa guru
ai dengan (Tabel 4) memperlihatkan tidak memeriksa dan membersihkan
aspek yang menonjol pada hasil ter- kondisi alat. Hal ini tidak sesuai
sebut diperlihatkan pada aspek tahap dengan pendapat Tesch dan Duit
pelaksanaan dengan kriteria sangat dalam Widodo dan Ramdaningsih
baik. Pada tahap pelaksanaan terda- (2006: 150) yang menyatakan bahwa
pat serangkaian kegiatan yakni siswa dalam tahap penutupan praktikum
menggunakan alat praktikum, siswa setelah pelaksanaan tidak berarti
menggunakan bahan praktikum, sis- bahwa kegiatan praktikum telah usai.
wa mengamati, mengumpulkan data, Pada tahap penutup hasil penga-
mendiskusikan, mengerjakan LKS/ matan dikomunikasikan, didiskusi-
LKPD praktikum, menyimpulkan ha- kan, dan ditarik kesimpulan. Sehing-
sil praktikum dan guru melakukan ga untuk aspek ini rata-rata skor
observasi untuk menilai kinerja prak- persentase yang diperoleh rendah
tikum siswa. Hal ini dikarenakan se- dan kriterianya cukup baik.
luruh kegiatan dalam tahap pelak- Aspek tahapan persiapan da-
sanaan sudah terlaksana sepenuhnya lam pelaksanaan praktikum yang di-
oleh guru sampel. Hal ini sesuai pen- laksanakan oleh sekolah di Kecamat-
dapat Tesch dan Duit dalam Widodo an Sukarame memperoleh skor per-
dan Ramdaningsih (2006: 150) tahap sentase rata-rata tertinggi kedua
kerja (tahap pelaksanaan) merupakan memperoleh kriteria baik. Tahap ini
inti pelaksanaan kegiatan praktikum. terdiri dari guru mempersiapkan tem-
Pada tahap inilah siswa mengerjakan pat praktikum, guru mempersiapkan
tugas-tugas praktikum, misalnya me- alat praktikum, guru mempersiapkan
rangkai alat, mengukur dan menga- bahan praktikum, guru memberikan
mati. instruksi penggunaan alat praktikum,
Aspek tahap penutupan me- guru memberikan instruksi penggu-
rupakan tahap dengan skor persenta- naan bahan praktikum, guru membe-
se rata-rata terendah dan mempe- rikan kesempatan kepada siswa un-
roleh kriteria yang cukup baik. Pada tuk bertanya mengenai instruksi yang
tahap ini terdapat serangkaian ke- telah disampaikan, guru menjelaskan
giatan meliputi guru meminta siswa tujuan praktikum kepada siswa, guru
untuk mengumpulkan LKS/LKPD memberikan motivasi kepada siswa,
praktikum, guru dan siswa mendis- dan guru memberikan LKS/LKPD
kusikan masalah yang terjadi saat praktikum kepada siswa. Pada tahap-
praktikum, guru dan siswa membuat an ini masih terdapat kekurangan da-
kesimpulan praktikum, guru memin- ri setiap guru sampel diantaranya gu-
ta siswa membuat laporan praktikum, ru tidak memberikan kesempatan ke-
guru memeriksa dan membersihkan pada siswa untuk bertanya mengenai
instruksi yang telah disampaikan, ti- tikum yang telah disusun belum bisa
dak menjelaskan tujuan praktikum dikatakan lengkap format penyusu-
kepada siswa, dan tidak memberikan nannya. Masih terdapat kekurangan
motivasi kepada siswa. Menurut diantaranya tidak mencantumkan ko-
Tesch dan Duit dalam Widodo dan lom identitas, tidak mencantumkan
Ramdaningsih (2006: 150) tahap tujuan, dan tidak menyediakan ruang
pendahuluan (persiapan) memegang untuk siswa menulis kesimpulan.
peranan penting untuk mengarahkan Keterbacaan dari LKS/LKPD
siswa tentang kegiatan yang dila- praktikum yang dibuat oleh para
kukan. Termasuk dalam tahap ini guru sampel mendapat kriteria cukup
adalah mengaitkan kegiatan yang baik, mencakup beberapa komponen
akan dilakukan oleh siswa, serta yaitu meggunakan tata bahasa yang
memotivasi siswa. Kesenjangan ini sesuai dengan EYD, menggunakan
membuat skor rata-rata persentase kalimat yang tidak menimbulkan am-
tahap persiapan tidak terlalu tinggi. biguitas, menggunakan susunan kali-
Hasil penilaian penyusunan mat yang efektif, menggunakan font
Lembar Kerja Siswa (LKS)/Lembar dan ukuran huruf yang mudah diba-
Kerja Peserta Didik (LKPD) prakti- ca, dan mengusahakan keserasian
kum yang dibuat oleh guru sesuai perbandingan besarnya huruf dengan
pada (Tabel 5) dari keseluruhan as- gambar/grafik/tabel. Sebagian besar
pek persentase tertinggi ada pada LKS/LKPD yang digunakan guru
aspek isi LKS dengan kriteria sangat sampel memiiki kekurangan yaitu ti-
baik, isi LKS meliputi kesesuaian dak meggunakan tata bahasa yang
materi LKS/LKPD dengan KD, kese- sesuai dengan EYD, tidak menggu-
suaian kegiatan praktikum di LKS/ nakan susunan kalimat yang efektif,
LKPD dengan KD, kesesuaian ke- dan tidak mengusahakan keserasian
giatan praktikum di LKS/LKPD de- perbandingan besarnya huruf dengan
ngan strategi pembelajaran di RPP, gambar/ grafik/tabel.
dan gambar grafik yang dicantumkan Kemenarikan dari LKS/LKPD
pada LKS/LKPD berfungsi. Dari se- praktikum memperoleh kriteria yang
luruh LKS/LKPD praktikum yang sangat baik namun besarnya skor
digunakan oleh guru sampel sudah masih lebih kecil dibandingkan isi
mencakup keseluruhan komponen LKS. Aspek ini mencakup tata letak
tersebut. bagian-bagian LKS/LKPD teratur
Format penyusunan mempe- dan padu, jarak antar bagian LKS/
roleh kriteria yang baik, dengan be- LKPD proporsional, dan mengguna-
berapa komponen yang diamati yaitu kan variasi jenis dan ukuran font se-
menuliskan judul, menuliskan tujuan, cara serasi. Ada beberapa guru yang
mencantumkan petunjuk pengerjaan, masih tidak memenuhi komponen ja-
mencantumkan kolom identitas sis- rak antar bagian LKS/LKPD prakti-
wa, mencantumkan alat praktikum, kum secara proporsional.
mencantumkan bahan praktikum, Kemampuan dari LKS/LKPD
mencantumkan prosedur percobaan, praktikum mengakomodasi Keteram-
menyediakan ruang yang cukup pada pilan Proses Sains termasuk dalam
LKS untuk menulis atau menggam- kriteria cukup baik. Aspek ini men-
bar, dan menyediakan ruang untuk cakup kegiatan dalam LKS/LKPD
siswa menulis kesimpulan. Dari selu- praktikum mengarahkan pada tahap
ruh guru sampel LKS/LKPD prak- merumuskan hipotesis, menentukan
variabel, melakukan praktikum/pe- LKS/LKPD praktikum oleh guru ter-
nyelidikan, dan mengintepretasikan masuk dalam kriteria baik.
data. Keempat guru sampel sama-
sama memiliki kekurangan yang sa- SIMPULAN
ma yaitu LKS/LKPD praktikum
yang mereka susun belum mampu Simpulan dalam penelitian ini
mengarahkan siswa dalam meru- adalah, pelaksanaan praktikum
muskan hipotesis dan menentukan materi organisasi kehidupan di SMP
variabel, masih termasuk sederhana. se-Kecamatan Sukarame Kotamadya
Hal tersebut menyebabkan aspek Bandar Lampung tahun pelajaran
kemampuan LKS/LKPD praktikum 2016/2017 berdasarkan instrumen
mengakomodasi Keterampilan Pro- yang telah digunakan oleh peneliti
ses Sains memperoleh skor terendah. memperoleh kriteria sangat baik.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Permasalahan praktikum yang
dapat berupa panduan untuk latihan terdapat pada pelaksanaan prak-
pengembangan aspek kognitif mau- tikum materi organisasi kehidupan di
pun panduan untuk pengembangan SMP se-Kecamatan Sukarame Kota-
semua aspek pembelajaran dalam madya Bandar Lampung tahun pela-
bentuk panduan eksperimen atau de- jaran 2016/2017 meliputi kurangnya
monstrasi. Dengan begitu LKS me- peran guru IPA, bahan praktikum
miliki peranan penting dalam pelak- yang masih harus dibawa siswa dan
sanaan praktikum, konten dan penyu- terbatas, penggunaan LKS/LKPD
sunannya seharusnya mencakup as- praktikum masih belum terkoordinasi
pek penting bagi siswa yaitu aspek antar guru IPA di sekolah, serta pe-
kognitif, afektif, dan psikomotorik mahaman guru dan siswa mengenai
(Trianto, 2015: 222). pembuatan laporan hasil praktikum
Hasil analisis data secara ke- yang masih kurang.
seluruhan yang telah diperoleh dapat
diketahui bahwa pelaksanaan prakti- DAFTAR RUJUKAN
kum dan permasalahannya pada ma-
teri organisasi kehidupan di SMP se- Ahmadi, H. A. dan A. Supatmo.
Kecamatan Sukarame berdasarkan 2008. Ilmu Alamiah Dasar.
angket guru maupun siswa mem- Jakarta: PT Rineka Cipta.
peroleh kriteria sangat baik. Aspek
pelaksanaan praktikum oleh guru Asih, L., I. W. Muderawan, dan I. W.
termasuk dalam kriteria baik, se- Karyasa. 2013. Analisis
dangkan pelaksanaan praktikum oleh standar laboratorium kimia dan
siswa berkriteria sangat baik, mo- efekti-vitasnya terhadap
tivasi dalam pelaksanaan praktikum capaian kom-petensi adaptif di
guru dan siswa, serta evaluasi SMK negeri 2 Negara. E-
laporan hasil praktikum oleh guru Journal Program Pasca-
dan pembuatan laporan hasil sarjana Universitas Pen-
praktikum oleh siswa sama-sama didikan Ganesha 3 : 2.
termasuk dalam kriteria sangat baik. (Online), (http:// pasca.undik-
Tahapan pelaksanaan praktikum sha.ac.id/e-journal /index.php/
yang dilaksanakan oleh guru dan jurnal_ipa/article/view/802),
siswa di sekolah termasuk dalam diakses pada 3 Maret 2017.
kriteria yang baik dan penyusunan
Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Santrock, J.W. 2007. Psikologi Pen-
Standar Kompetensi Mata Pela- didikan (edisi kedua). Jakarta:
jaran Sains. Jakarta: Depar- Kencana.
temen Pendidikan Nasional.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Mo-
Fannie, R. D. dan Rohati. 2014. Pe- tivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
ngembangan LKS berbasis POE Raja Grafindo Persada.
(predict, observe, explain) pada
materi program linear kelas XII Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Eva-
SMA. Jurnal Sainmatika 8 (1): luasi Pembelajaran. Yogya-
96-109. (Online), (https://online- karta: PT Graha Ilmu.
journal.unja.ac.id/index.php/sai
nmatika/article/view/2226), Supardi. 2013. Sekolah Efektif Kon-
diakses pada 6 Februari 2017. sep Dasar dan Praktiknya.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hastuti, A. 2013. Penerapan Pembe-
lajaran Berbasis Praktikum Suwaibah, S. N. 2015. Pengem-
untuk Meningkatkan Motivasi bangan Instrumen Asesmen
dan Hasil Belajar Biologi Kinerja Kimia Berbasis Asesmen
Materi Pokok Sistem Reproduksi Otentik dengan Estimasi Relia-
Manusia. Skripsi. UIN Sunan bilitasnya Menggunakan Pro-
Kalijaga. Yogyakarta. gram Genova. Semarang: Uni-
versitas Negeri Semarang.
Litasari, K., N. Setiati dan L.
Herlina. 2014. Profil pembe- Trianto. 2015. Model Pembelajaran
lajaran biologi berbasis labora- Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
torium dan implikasinya ter-
hadap hasil belajar siswa di Widodo, A. dan V. Ramdaningsih.
SMA Negeri se-Kabupaten 2006. Analisis kegiatan prak-
Semarang. Unnes Journal of tikum biologi di SMP dengan
Biology Education 3 (2) : 172- menggunakan video. Jurnal UPI
179. (Online), (http:// Metalogika 9 (2): 146-158.
jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/ (Online), (http:// file.upi.edu
JBT/article/view/13019), diakses /.../JUR...BIOLOGI/...WIDODO/
pada 2 Februari 2017. 2006-Analisis_kegiatan_prakti-
kum.pdf), diakses pada 10
Permendikbud. 2013. Standar Pe- Januari 2017.
layanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota. Widoyoko, E. P. 2012. Teknik
Jakarta: Kementrian Pendidikan Penyusunan Instrumen Pene-
dan Kebudayaan. litian. Yogyakarta: Pustaka Pe-
lajar.
Rustaman. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Malang: Universitas
Negeri Malang.

You might also like