83 332 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328457178

PERSEPSI PERAWAT, PASIEN DAN MASYARAKAT UMUM TENTANG PERILAKU


CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI
BANDUNG

Article  in  Journal Nursing Care and Biomolecular · July 2018


DOI: 10.32700/jnc.v3i1.83

CITATIONS READS

3 3,148

4 authors:

Valentina Lumbantobing Dian Adiningsih


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
11 PUBLICATIONS   23 CITATIONS    11 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Atlastieka Praptiwi F Sri Susilaningsih


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
12 PUBLICATIONS   17 CITATIONS    32 PUBLICATIONS   25 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Sleep Quality of Elderly with Diabetes Melitus View project

Teamwork on Patient Care View project

All content following this page was uploaded by Dian Adiningsih on 21 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PERSEPSI PERAWAT, PASIEN DAN MASYARAKAT UMUM TENTANG
PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MEMBERIKAN ASUHAN
KEPERAWATAN DI BANDUNG
NURSE, PATIENT AND SOCIETY PERCEPTION ON CARING BEHAVIOR
WHEN DELIVERING NURSING CARE AT BANDUNG

Valentina Lumbantobing1, Dian Adiningsih2, Atlastieka Praptiwi3, Sri Susilaningsih4


1,2,3,4
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
Email :valentina@unpad.ac.id

ABSTRACT

Introduction: Nurse is one of the professions responsible for improving people's living
standards, especially in the field of health. In carrying out the roles and responsibilities, the nurse
is in the patient's environment for 24 hours and is faced with various characters, complaints,
different responses that require. Nurses are expected to be able to be caring to provide peace to
the patient in his illness. Methods:The purpose of this study is to provide an overview of caring
behavior of nurses perceived by nurses, patients and society when delivering nursing care at
Bandung. The type of this research is quantitative descriptive research. By using accidental
sampling, obtained, 95 nurses, 77 patients and 98 people general public around the faculty of
Unpad nursing. Data were collected using Caring Behavior Inventory (CBI) instrument and
analyzed using descriptive statistics and poured in tables, percentages and narratives. Results and
Analysis: This study showed that nurse and patient perceptions related to caring nurse behavior in
implementing nursing care were mostly good (56.8% and 50.8%), and public perception related to
caring behavior of nurses was mostly (57.2%). Discuss: It can be concluded that the perception of
caring behavior of nurses in general has a different picture between nurses, patients and society in
general. There needs to be an effort to improve and improve caring behavior of nurses who value
directly by patients and the general public.

Keywords: Caring, Patient, Nurse, Perception, Society.

Pendahuluan yang diinginkan. Guna memberikan


Keperawatan adalah salah satu layanan yang memuaskan kepada
profesi yang bergerak dibidang pasien, perawat harus memiliki
pelayanan kesehatan. Perawat pemahaman yang jelas, hasil
merupakan salah satu pemberi layanan pengkajian kebutuhan yang terstruktur
keperawatan terbesar kepada pasien, dan harapan pasien akan proses
baik secara langsung maupun tidak pengobatan dan rencana terapi yang
langsung, sehingga dalam hal ini akan didapatkan (Gupta, Shrestha,
perawat dapat dikatakan sebagai tenaga Thulung, 2014). Pemberian asuhan
kesehatan yang sangat besar perannya keperawatan yang berkualitas dapat
terhadap kualitas layanan kesehatan terwujud apabila disertai dengan
yang akan berdampak kepada kepuasan pengetahuan, penggunaak critical
pasien (Huber, 2011). thingking dalam setiap prosesnya, serta
Kualitas layanan kesehatan kepedulian dan berperilaku caring.
khususnya layanan keperawatan adalah (Dwidiyanti, 2007).
sejauh mana asuhan keperawatan baik Caring merupakan roh dan esensi
untuk individu maupun untuk dari keperawatan. Caring adalah salah
kelompok tertentu mampu satu elemen yang penting dalam
meningkatkan status kesehatan seperti pelaksanaan praktik keperawatan

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 63


dilandasi pada nilai-nilai ketulusan, keperawatan dapat berdampak langsung
perhatian dan kemauan untuk pada pasien, juga keluarga dan
menolong, saling menghargai dan masyarakat. Namun dampak lainnya
memiliki rasa kepedulian yang tinggi. akan dirasakan oleh perawat itu sendiri.
(Rubenfield, 2007). Komitmen diatas Kualitas asuhan yang baik, perilaku
harus dipegang penuh dan dilaksanakan caring yang diberikan oleh perawat
oleh seorang perawat dalam menjadi gambaran dan citra yang baik
memberikan asuhan keperawatan. dari institusi pendidikan dan
Berbagai faktor yang dapat keperawatan sebagai profesi yang akan
mempengaruhi seseorang dalam dikenal baik oleh masyarakat, begitu
berperilaku caring antara lain adalah juga sebaliknya.
keadaan psikologis yang didalamnya Perilaku caring selayaknya
temasuk sikap, keberanian dalam menjadi budaya yang melekat pada
mengungkapkan sesuatu, keaktifan perawat. Berdasarkan fenomena diatas,
dalam mengikuti organisasi yang dapat peneliti tertarik melakukan analisi
melatih rasa kekeluargaan, kemampuan terkait persepsi perawat, pasien dan
beradaptasi dengan lingkungan tempat masyarakat disekitar kampus Fakultas
tinggal, (tingkat social), pengalaman Keperawatan Unpad tentang perilaku
hidup sebelumnya dan factor tingkat caring perawat dalam memberikan
social, komunikasi dan latar belakang asuhan keperawatan di Bandung.
pribadi. (Mariyanti, et al .2015 ;
Gibson, 1997), Metode
Nursalam, (2014) mengemukakan Metode yang digunakan dalam
bahwa masyarakat umum masih belum penelitian ini adalah metode deskriptif
dekat dengan perawat dan keperawatan. kuantitatif analitik dengan tujuan
Persepsi yang salah dari masyarakat untuk mengidentifikasi persepsi
yang masih menganggap bahwa perawat, pasien dan masyarakat
perawat bukanlah seseorang yang umum terkait perilaku caring perawat
professional, namum perawat adalah dalam memberikan asuhan
petugas kesehatan yang judes, suka keperawatan. Alat ukur yang
memperlakukan pasien dengan tidak digunakan dalam penelitian ini adalah
baik. Hasil wawancara dengan beberapa kuesioner caring behavior inventory
orang dari latar belakang yang berbeda (CBI).
mengemukakan pengalaman yang Pengambilan data dilakukan
kurang menyenangkan dari perawat, langsung secara acak kepada masing-
bahkan menyebutkan seorang parawat masing perawat, pasien dan
adalah pembantu dari dokter yang masyarakat umum yang ditemui
menyebutkan bahwa pelayanannya secara acak dalam proses penelitian
kurang memuaskan. Perilaku caring selama Februari - April 2018
perawat dalam memberikan asuhan

Hasil
Dalam penelitian ini terdapat karakteristik responden serta hasil perilaku caring
perawat berdasarkan persepsi perawat itu sendiri, pasien dan masyarakat secara
umum di wilayah fakultas keperawatan Unpad.

Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 64


Tabel 1 Karakteristik Responden Penelitian
No Karakteristik Perawat Pasien Masyarakat
(n=95) (n=77) umum (n=98)
n % n % n %
1 Jenis Perempuan 68 71.6 45 58.4 42 42.9
kelamin Laki-laki 27 28.4 32 41.6 56 57.1
2 Usia 20-40 63 66.3 29 37.7 46 46.9
40-60 32 33.7 42 54.5 38 38.8
>60 - - 6 7.8 14 14.3
3 Pendidikan Tidak sekolah - - 2 2.6 1 1
SD - - 6 7.8 7 7.1
SMP - - 10 13 6 6.1
SMA - - 38 49.4 34 34.7
D3 56 59 15 19.5 4 4.1
S1 38 40 6 7.8 21 21.4
S2 1 1 - - 15 15.3
S3 - - - - 10 10.2
4 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa - - 4 5.2 16 16.3
Wiraswasta - - 31 40.3 22 22.4
Karyawan 13 13.7 21 27.3 11 11.2
swasta/honor
PNS (Karyawan) 82 86.3 24 31.2 18 18.4
Guru/Dosen - - 1 1.3 31 31.6

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah responden perawat, pasien dan
masyarakat umum berbeda-beda. Sebagian besar responden baik perawat dan pasien
adalah perempuan. Sebagian besar responden pasien dan masyarakat berpendidikan SMA
dan wiraswasta, namum pada kelompok masyarakat umum yang dikaji di seputaran
fakultas keperawatan unpad, didapatkan bahwa 31.6 % adalah Dosen dan 10 orang
diantaranya dengan pendidikan S3.

Tabel 2 persepsi perawat, pasien dan masyarakat umum tentang perilaku caring
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di Bandung
Caring perawat Persepsi caring Perawat
Perawat Pasien Masyarakat umum
(n=75) (n=77) (n=98)
n % n % n %
Baik 54 56.8 39 50.6 42 42.8
Kurang 41 43.2 38 49.4 56 57.2
Jumlah 95 100 77 100 98 100
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa persepsi perawat, pasien danmasyarakat
secara umum terkait caring perawat dalam melaksanakan asuhan proses keperawatan
berbeda-beda, secara umum perawat dan pasien menilai prilaku caring perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan sudah cukup baik, namum masyarakat dalam penelitian
ini adalah masyarakat yang ditemui di sekitar kampus fakultas keperawatan Unpad
menilai bahwa perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan masih
kurang.
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 65
Pembahasan (Lachman, 2012). Latar belakang
Berdasarkan pemaparan hasil responden yang berbeda-beda
penelitian diatas penelitian didapatkan menghasilkan persepsi yang berbeda
hasil bahwa persepsi perilaku perawat juga. Sebagian besar responden
dalam melakukan asuhan keperawatan berada pada usia sangat produktif 20-
dinilai masih kurang baik oleh 40 tahun, namum pada kelompok
masyarakat umum yang berada di masyarakat umum di sekitar
sekitar kampus fakultas keperawatan lingkungan fakultas keperawatan
unpad (57.2%), sedangkan perilaku Unpad, terdapat 14.3% yang berada
caring perawat yang di persepsikan pada usia >60 tahun. Penelitian yang
oleh perawat dan pasien di RS dilakukan oleh Deveo (2009
Bandung dinilai sudah baik yaitu mengemukakan bahwa dari usia erat
yaitu sebanyak 56,8% dan 50.6%. hubungannya dengan kebutuhan akan
Berdasarkan analisa data perhatian dan dan kasih saying yang
demografi responden, baik perawat, berbeda-beda. Semakin dewasa
pasien dan masyarakat secara umum seseorang diharapkan mampu
berada dari kalangan yang beragam. memiliki pemahaman yang lebih baik
Sebagian besar perawat adalah terkait kebutuhannya dan cara
perempuan (71.6%) dan lebih dari mengkomunikasikannya. Lansia
setengahnya berpendidikan diploma 3 dengan berbagai keterbatasan
keperawatan (59%). Responden membuatnya semakin membutuhkan
pasien dan masyarakat sebagian besar perhatian yang ekstra dari perawat,
berpendidikan SMA, namun pada sehingga dengan kualitas pemberian
kalangan masyarakat umum sekitar asuhan keperawatan yang sama oleh
kampus fakultas keperawatan umum erawat terhadap lansia, usia produktif
cukup banyak dengan pendidikan bahkan pada anak akan dinilai kurang
magister dan Doktor (26.7%). oleh lansia. Sebagian besar Orang tua
Responden perawat dan pasien merasa rentan dan sensitif terhadap
sebagian besar adalah perawat, tindakan atau bantuan yang
sedangkan responden masyarakat diterimanya selama baik selama
umum yang didapatkan selama mendapatkan pelayanan kesehatan
penelitian ini adalah sebagian besar Hal ini dapat dilihat dari hasil
laki-laki (57.1%), hamper peneletian yang menggambarkan
setengahnya pasien adalah wiraswasta bahwa lansia pada masyaraka umum
(40.3%), dan masyarakat umum memiliki jumlah yang lebih banyak
sebagian besar adalah guru dan dosen dari pada pasien, dan persepsi
(31.6%). perilaku caring perawat yang
Penelitian ini juga menguatkan disampaikan masyarakat umum masih
penelitian serupa lainnya yang telah kurang.
dilakukan oleh Supriatin (2009) dan (Prihandhani, 2015: Malini,
Zees (2011) yang meneliti terkait 2009) juga mengemukakan bahwa
perilaku caring perawat pelaksana perilaku caring perawat dalam
yang masih kurang dalam memberikan asuhan keperawatan
memberikan asuhan keperawatan didasarkan pada berbagai aspek
pada pasien. Komitmen moral yang karakteristik, antara lain umur,
diemban oleh perawat dalam pengalaman, pendidikan, pekerjaan,
memberikan asuhan keperawatan baik kemampuan untuk cepat beradaptasi
secara langsung maupun tidak dan kemampuan untuk mengenal
langsung harus tetap dipertahankan pasien dengan cepat baik kelebihan
pada semua pasien tanpa melihat maupun kekurangan pasien,
perbedaan latarbelakang pasien. mendengarkan dengan seksama
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 66
terkait keluhan pasien. Hal tersebut sekitar kampus fakultas keperawatan
dapat dilihat dari hasil penelitian Unpad sebagian besar adalah dosen
dimana sebagian besar responden 31.6% dan sebagian besar
perawat berada pada usia 20-40 tahun berpendidikan Sarjana 46.9%, 10.2%
(66.3%), dimana pada tahap diantaranya dengan pendidikan
perkembangan usia ini kemampuan Doktor. Respon yang diberikan
beradaptasi dan bersosialisasi dinilai seseorang terhadap suatu kejadian
cukup baik dan menurut (Chinn dan atau fenomena salah satunya
Kramer, 2004) perilaku Caring yang dipengaruhi oleh pengetahuan dan
baik salah satunya dihasilkan dari pendidikan. Seseorang dengan
kemampuan seseorang untuk karakteristik pendidikan yang tinggi
berkomunikasi, memberikan perhatian biasanya akan memberikan repon
dan dapat beradaptasi dengan baik yang rasional serta ekspektasi yang
terhadap sesama serta iklas dan lebih tinggi dibandingkan dengan
dengan sukarela memberi memberi orang lain yang memiliki pendidikan
dan menerima bantuan. Berdasarkan yang lebih rendah, serta adanya
pembahasan diatas, maka idealnya pendidikan yang kurang dinilai
caring tidak hanya ekspresi emosi, memiliki standart tingkat kepuasan
rasa peduli, ataupun keinginan dan yang lebih rendah dibandingkan
hasrat untuk memberikan dukungan dengan yang berpendidikan tinggi.
dan bantuan serta pertolongan, tetapi Setiawati (2005). Notoatmodjo,
perilaku caring melibatkan komitmen (2010).
yang besar untuk setia melayani, dan Caring juga mampu
rela menerima tugas dan tanggung meningkatkan aktualisasi diri
jawab untuk menghormati martabat seseorang, menurunkan stress
manusia seutuhnya (human dignity) sehingga pertumbuhan individu yang
(Gadow, 1984, dalam Watson, 2012). lebih terarah serta mampu membentuk
International Council of Nurses [ICN] harga diri yang baik (Kozier et al.,
(2014), serta perawat bertanggung 2004 dalam Asniar, 2017). Caring
jawab secara professional dalam juga dapat bermanfaat tidak pada
melaksanakan berbagai peran, baik pemberian layanan asuhan
otonom, kolaboratif, maupun keperawatan saja, namun sangat
interkolaborasi juga kaitannya dengan bermanfaat bagi pembentukan
pemberi layanan keperawatan serta kualitas diri saat dihadapkan dalam
pengembangan ilmu. Dengan berbagai pekerjaan. Melihat temuan hasil yang
peran tersebut identitas professional telah dibahas diatas, dimana perawat
perawat dapat terlihat dengan adanya berhadapan langsung dengan
caring yang melekat didalam setiap masyarakat secara umum, baik sakit
perilaku perawat. (Cook, Gilmer, & maupun sehat, baik yang dirawat di
Bess, 2003, dalam Finkelman & rumah sakit maupun yang tidak
Kenner, 2013). sedang mendapatkan layanan
Persepsi yang datangnya keperawatan, dan jumlah perawat
beragam dari berbagai elemen yang cukup banyak disetiap fasilitas
responden memberikan gambaran kesehatan, serta lamanya perawat
bahwa pendidikan yang semakin akan berinteraksi dengan pasien,
tinggi akan memiliki pemahaman keluarga dan masyarakat membuat
yang lebih luas akan kebutuhan perawat menjadi sosok yang dekat
terhadap layanan yang memuaskan, dengan semua Kalanga. Oleh Karen
baik dari segi komunikasi, tindakan hal tersbut, maka sangat perlulah
asuhan keperawatan maupun sikap seorang perawat untuk terus berupaya
dan perhatian lainnya. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan
dilihat dari hasil penelitian dimana berperilaku caring dalam pemberian
masyarakat umum yang berada di layanan keperawatan sehari-hari.
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 67
Upaya yang dapat dilakukan dalam professional akan memberikan
meningkatkan kemampuan dapmak terhadap pandangan
berperilaku caring secara umum sudah masyarakat secara umum kepada
diperkenalkan sejak dalam dalam profesi keperawatan. Menurut
tahap akademik, dimana konsep, Nkongho (1990), seseorang akan
praktik caring dipelajari sejak berani dalam menunjukkan jati diri
semester awal perkuliahan mahasiswa profesinya apabila memiliki
keperawat dan dalam prinsip-prinsip keyakinan dan percaya terhadap
caring diintegrasikan dalam setiap kemampuan yang dimilikinya.
mata kuliah keperawatan dari awal Kemampuan dapat terus diasah setiap
sampai mahasiswa selesai dalam harinya, sehingga membuahkan hasil
tahap pendidikan akademik sarjana yang maksimal.
keperawatan (Susilaningsih, dkk, Berdasarkan pemaparan diatas
2013). Informasi yang terus didapat dapat dipahami bahwa caring
terkait caring akan semakin melibatkan keterikatan dan pengakuan
manampbah wawasan dan secara mutual antara perawat dengan
pengetahuan dan mempengaruhi pasien dan seluruh masyarakat
kecenderungan untuk sesuai dengan (Berman & Snyder, 2016).
informasi apa yang telah didapatkan
dan memiliki kecenderungan untuk Kesimpulan
bersikap caring. Kasrin (2014) Perilaku caring perawat dalam
mengemukakan bahwa pengetahuan memberikan asuhan keperawatan
mempengaruhi motivasi seseorang pada pasien dinilai baik oleh perawat
dalam berperilaku caring perawat. dan pasien, namum masih dinilai
Brilowski (2005, dalam kurang oleh masyarakat secara umum.
Costello & Haggart, 2008) Penelitian ini dapat menjadi
menjelaskan terkait atribut penting gambaran bagi fakultas keperawatan
dalam caring, antaralain relationship unpad untuk membenahi diri dan
(hubungan), action (tindakan), and memperkenalkan profesi keperawatan
attitude (sikap). Pelayanan kepada masyarakat baik di lingkungan
keperawatan memiliki tanggung kampus maupun di luar lingkungan
jawab moral yang melibatkan aspek kampus, serta bagi perawat
afektif dan kemampuan untuk diharapkan mampu melatih diri untuk
menunjukkan dan melakukan asuhan meningkatkan perhatian dan perilaku
keperawatan sesuai dengan caring dalam memberikan asuhan
kompetensi keperawatan dan keperawatan kepada pasien.
komunikasi (relationship) yang baik
dengan pasien serta berfokus pada
upaya dalam mencapai kesembuhan Daftar Referensi
pasien (Costello & Haggart, 2008). Amrulloh, D. (2008) Persepsi Perawat
Watson dalam Caring Science Terhadap Perilaku Caring Di
Institute yang menuangkan dalam BRSD RAA Soewondho Pati.
caritas processes menyebutkan bahwa (Unpublished Master’s Thesis)
hubungan dengan orang lain, Semarang : Universitas
kejujuran, ketulusan, keterbukaan, Diponegoro. Diakses dari
menunjukkan kepekaan, bertanggung http://eprints.undip.ac.id/9709/.
jawab akan mendukung aspek
keberanian (courage) baik pada
perawat ataupun calon perawat Asmadi. (2008). Konsep Dasar
(mahasiswa). (Lindh, Barbosa & Keperawatan. Jakarta : EGC.
Severinsson, 2010).
Keberanian untuk menunjukkan
jati diri seorang perawat yang
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 68
Basford, L., & Slevin, O. (2006). Teori Professional nursing concepts:
dan Praktik Keperawatan : competencies for quality
Pendekatan Integral pada Asuhan leadership. Second ed. Jones
Pasien. Jakarta: EGC. Bartlett Learning. Retrieved from
samples.jbpub.com/978144964902
9/46066_CH02_6031.pdf.
Begum, S., & Slavin, H. (2012).
Perceptions of “caring” in nursing Gibson, J., James, I. & John, D. (2000).
education by Pakistani nursing Organization behavior. Boston:
students: An exploratory study. Mc Graw-Hill Higher education.
Nurse Education Today Volume
32, 332-336. doi: Gupta BS, Shrestha S, Thulung BK (2014)
10.1016/j.nedt.2011.10.011 Patient’s Perception towards
Quality Nursing Care. J Nepal
Berman, A., Snyder, S., Frandsen, G. Health Res Counc. May-
(2016). Kozier & Erb’s Aug;12(27):83-7
fundamental of nursing:
concepts, process and practice. Huber, D. (2011). Leadership and Nursing
10th Ed. Upper Saddle River, Care Management. Philadephia:
New Jersey: Pearson Education, WB Saunders Company.
Inc.
Kasrin & Rinawati. (2014). Hubungan
Bickhoff, L., Sinclair, P. M., & Jones, T. Pengetahuan dan Motivasi Perawat
L. (2015). Moral courage in Pelaksana dengan Penerapan
undergraduate nursing students: A Perilaku Caring pada Klien di
literature review. Collegian Rumah Sakit Stroke Nasional
Journal doi: Bukittinggi. (Unpublished Mini
Thesis) Bukittinggi : Universitas
Andalas. Diakses dari
Costello, J., Haggart, M. (2008). The http://repository.unand.ac.id/19910
nature of nursing: can we teach /
students how to care. CARE,
2(2), pp. 41-55. Retrieved from Lachman, V. D. (2012). Applying the
http://www.gcu.ac.uk/care/issues ethics of care to your nursing
archive/issue2volume2/vol2iss2.t practice. Medsurg Nursing, 21(2),
henature-of-nursing.can-we- pp.112-116. Retrieved from
teach-students-how-to-care.- http://www.nursingworld.org/
8310.pdf. MainMenuCategories/EthicsStand
ards/Resou rces/Applying-the-
Dwidiyanti, M. (2007). "Caring" Kunci Ethics-of-Care-to-Your-Nursing-
Sukses Perawat/Ners Practice.pdf.
Mengamalkan Ilmu. Semarang:
Hasani. Lindh, I., Barbosa, A., Berg, A., &
Severinsson, E. (2010). Courage
DeVoe JE, Wallace LS, Fryer GE Jr. and nursing practice: a theoretical
(2009) Patient age influences analysis. Nurs Ethics Volume 17
perceptions about health care No.5, 551-565. doi:
communication. Fam Med. 10.1177/0969733010369475
Feb;41(2):126-33.
Malini, H, Sartika, D., Idianola, Edward,
Finkelman, A., Kenner, C. (2013). Z. (2009). Hubungan kecerdasan
spiritual dengan perilaku caring
perawat di RS DR. M. Djamil
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 69
Padang tahun 2009. Rumah Sakit. Tesis Program
http://lp.unand.ac.id. Magister Ilmu Keperawatan FIK
UI. Tidak dipublikasikan.
Nursalam, (2014). Caring sebagai dasar
peningkatan mutu pelayanan Susilaningsih, F. S., Agustina, H. R.,
keperawatan dan keselamatan Komariah, M., & Somantri, I.
pasien. Pidato Pengukuhan Guru (2013, April). Strengthening
Besar dalam Bidang Ilmu Caring Attitudes in the Nursing
Keperawatan pada Fakultas Education Process. Paper session
Keperawatan Universitas presented at the International
Airlangga. Surabaya: Fakultas Nursing Conference, Medan.
Ilmu Keperawatan Universitas
Airlangga.
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi Watson Caring Science Institute. (2010).
penelitian kesehatan. Jakarta: Core concepts of Jean Watson’s
Rineka Cipta. theory of human caring/caring
Nkongho, N. (1990). Caring Ability science. Retrieved from
Inventory. Dalam J. Watson (Eds.), www.watsoncaringscience.org
Assessing and Measuring Caring
in Nursing and Health Sciences Watson, J. (2012). Human caring science:
2nd ed. (pp.117-124). New York: a theory of nursing. Second ed.
Springer Publishing Company. USA: Jones & Bartlett Learning,
Diakses dari LLC.
http://site.ebrary.com/lib/unpad/
Wolf, Z.B., Colahan, M., Costello, A.,
Prihandhani, S. (2015). Hubungan Faktor Warwick, F., Ambrose, M.S., &
Individu dan Budaya Organisasi Giardino, E.R. (2004).
dengan Perilaku Caring Perawat Relationship between nurse
Pelaksana di Ruang Rawat Inap caring and patient satisfaction.
RSU Ganesha Gianyar. Tesis Jurnal medsur Nursing, 7(2). 99-
Program Magister Ilmu 105.
Kesehatan Masyarakat http://findarticles.com/p/articles/
Universitas Udayana Denpasar. mi.

Rubenfield, M.G., Scheffer, B.K. (2007). Wolf, D. M., Lehman, L., Quinlin, R.,
Berpikir Kritis dalam Zullo, T., & Hoffman, L. (2008).
Keperawatan. (A. Lusiyana, N. Effect of Patient Center Care on
Herdina, D. Yulianti, Patient Satisfaction and Quality of
Penerjemah). Jakarta: EGC. Care. Journal of Nursing Care
(Buku asli dipublikasikan 1999). Quality Volume 23 Number 4, 316-
321. doi: 10.1097/01
Supriatin, E. (2009). Hubungan Faktor
Individu dan Organisasi dengan
Perilaku Caring Perawat di Zees, R.F. (2011). Analisa Faktor Budaya
Ruang Rawat Inap RSUD Kota Organisasi yang Berhubungan
Bandung. Tesis Program dengan Perilaku Caring Perawat
Magister Ilmu Keperawatan FIK Pelaksana di Ruang Rawat Inap
UI. Tidak dipublikasikan. RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Kota Gorontalo. Tesis Program
Magister Ilmu Keperawatan FIK
Setiwati. (2005). Hubungan Faktor UI.
Individu dengan Perilaku Caring
Terhadap Kepuasan Pasien di
Journal of Nursing Care & Biomolecular – Vol 3 No 1 Tahun 2018 - 70

View publication stats

You might also like