Evaluation of Microleakage Between Fifth Generation and Seventh Generation Bonding Systems in Fifth Class Restoration of Microhybrid Composite Resin

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 4

Evaluasi Kebocoran Tepi Bonding Generasi V dan Bonding Generasi VII Pada Restorasi Kelas V Resin

Komposit Microhybrid

(Evaluation of Microleakage between Fifth Generation and Seventh Generation Bonding Systems in
Fifth Class Restoration of Microhybrid Composite Resin)

Retnani Driastuti, Sartika Puspita


Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

ABSTRACT

Microhybrid composite resin is the recent development of hybrid composite resin which has a particle size
0,6-0,8 µm and the microfiller size is 0,04 µm. Microhybrid composite resin consist of up to 78% of filler. It increases the
mechanical feature of the composite. Bonding is the material that adhere composite resin to email or dentin, in
order to reduce the microleakage restoration. The aim of this study was to evaluate the microleakage differences
between the fifth generation bonding and seventh generation bonding in fifth class restoration of microhybrid
composite resin. It was in vitro experimental laboratories. The samples were post extraction tooth that prepared into
fifth class cavity of Black classification. There were two groups, the first group was using fifth bonding generation and
the second was seventh bonding generation. Microleakage was measured by observing the penetration of 2%
methylen blue through by stereomicroscope. Data were analyzed by Mann-Whitney U. The result showed significant
differences of microleakage between groups (p<0,05). This study was concluded that microleakage in seventh
bonding generation more common than fifth bonding generation.

Keywords: microleakage, microhybrid composite resin, fifth generation bonding, seventh generation bonding

Korespondensi (Correspondence): Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. email:tikadentist@yahoo.co.id

Karies merupakan proses terpengaruh. Kebocoran tepi ditunjukkan


demineralisasi pada permukaan gigi sebagai dengan melihat penetrasi zat methylene blue
akibat dari metabolisme bakteri yang 2% melalui hasil foto stereomikroskop.
membentuk biofilm atau plak pada jaringan Penelitian ini dilakukan di Ruang Skillab 2
keras gigi.1 Restorasi merupakan tindakan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
dan estetika gigi dengan terlebih dahulu Kelompok perlakuan berjumlah dua
menghilangkan jaringan karies, rasa sakit atau kelompok, dengan masing-masing kelompok
tidak nyaman pada pasien.2 terdiri dari lima sampel. Kelompok pertama
Resin komposit adalah salah satu adalah bonding generasi V dan kelompok
jenis bahan tumpatan yang sering digunakan kedua adalah bonding generasi VII. Sampel
di bidang kedokteran gigi. Bahan resin yaitu gigi premolar post ekstraksi bebas karies
komposit saat ini belum memiliki kemampuan yang dipreparasi kelas V menggunakan bur
untuk menahan kebocoran tepi, padahal diamond dengan ukuran panjang 3 mm,
proses polimerisasi yang terjadi selama lebar 3 mm dan kedalaman 2 mm pada
pengerasan komposit dapat mengakibatkan bucoservical.
terjadinya kebocoran tepi.3 Kelompok pertama, kavitas
Bonding adalah bahan yang dibersihkan dan dikeringkan lalu diaplikasikan
digunakan untuk membantu perlekatan etsa selama 15 detik, dicuci dan dikeringkan
antara komposit dengan dentin atau email sampai keadaan moist. Bonding generasi V
sehingga dapat mencegah terjadinya (Single Bond, 3M ESPE, USA) diaplikasikan
kebocoran tepi pada restorasi resin komposit. diatas permukaan gigi yang telah dietsa
Bahan bonding yang banyak digunakan saat sebanyak 1 kali olesan, lalu dilakukan
ini adalah bonding generasi V dan bonding penyinaran selama 10 detik menggunakan
generasi VII.4 Tujuan dari penelitian ini adalah halogen light cure. Gigi yang telah dibonding
untuk mengevaluasi adanya kebocoran tepi direstorasi menggunakan resin komposit (Z250,
restorasi resin komposit pada bonding 3M ESPE, USA), lalu dilakukan penyinaran
generasi V dan bonding generasi VII. selama 40 detik. Setelah itu dilakukan finishing
menggunakan enhance.
METODE PENELITIAN Kelompok kedua, kavitas dibersihkan
Desain penelitian ini adalah dan dikeringkan, diaplikasikan bonding
penelitian eksperimental laboratoris murni generasi VII (Adper Easy One, 3M ESPE, USA)
secara in vitro menggunakan bahan bonding sebanyak 1 kali olesan, lalu dilakukan
sebagai variabel pengaruh dan kebocoran penyinaran selama 10 detik. Gigi yang telah
tepi restorasi resin komposit sebagai variabel dibonding direstorasi menggunakan resin

38
Evaluasi Kebocoran Tepi Bonding Generasi V... (Retnani dan Sartika)

komposit (Z250, 3M ESPE, USA). Kemudian restorasi resin komposit pada bonding
disinar 40 detik, setelah itu dilakukan finishing generasi V dan bonding generasi VII adalah
menggunakan enhance. uji non parametrik Mann-Whitney U.
Kedua kelompok sampel direndam Hasil uji statistik menggunakan
dalam saliva buatan dan disimpan dalam analisa Mann-Whitney U menunjukkan bahwa
inkubator pada suhu 370C selama 24 jam, terdapat perbedaan signifikan kebocoran
setelah itu semua permukaan gigi diolesi tepi kelompok bonding generasi V dan
dengan cat kuku dua lapis kecuali pada bonding generasi VII pada restorasi kelas V
daerah 1 mm di sekitar tepi kavitas dan pada resin komposit microhybrid (p<0,05) dan
bagian apikal dari sampel dilapisi dengan kebocoran tepi pada bonding generasi VII
malam merah. Sampel direndam dalam lebih tinggi daripada kebocoran tepi pada
methylen blue 2% selama 24 jam pada suhu bonding generasi V.
ruang. Cat kuku dihilangkan menggunakan
aseton. Gigi dibelah arah sagital pada PEMBAHASAN
bagian tengah restorasi menggunakan diskus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengujian sampel dilakukan dengan melihat terdapat perbedaan yang signifikan
potongan gigi menggunakan stereomikroskop kebocoran tepi bonding generasi V dan
perbesaran 15x. bonding generasi VII pada restorasi kelas V
resin komposit (p<0,05). Hal ini disebabkan
HASIL karena bonding generasi V diaplikasikan
Kebocoran tepi adalah celah yang dalam 2 tahap, pertama pengaplikasian etsa
terbentuk akibat proses polimerisasi selama asam dan dilanjutkan aplikasi bahan primer-
waktu pengerasan resin komposit yang adhesive. Sedangkan bonding generasi VII
diamati menggunakan stereomikroskop hanya satu tahap pengaplikasian, karena
dengan melihat penetrasi methylen blue 2% etsa, primer dan adhesive ada dalam satu
pada gigi yang telah direstorasi. Hasil skoring botol.4 Untuk menghasilkan ikatan yang
daerah yang mengalami kebocoran tepi sempurna antara bahan adhesive atau
pada restorasi kelas V resin komposit dapat bonding dengan adherend atau permukaan
dilihat pada tabel 1. kavitas Hal yang harus diperhatikan dalam
Analisa data yang digunakan untuk aplikasi bonding adalah permukaan kavitas
mengetahui adanya adanya kebocoran tepi harus dalam keadaan bersih.5

Tabel 1. Skor Kebocoran Tepi Bonding Generasi V dan Bonding Generasi VII
Pada Restorasi Kelas V Resin Komposit Microhybride
Bonding Generasi V Bonding Generasi VII
0 2
0 2
0 3
0 3
Keterangan:
0 : Tidak ada penetrasi methylen blue.
1 : Penetrasi methylen blue mencapai setengah dari dinding kavitas.
2 : Penetrasi methylen blue melebihi setengah dari dinding kavitas tetapi tidak mencapai dinding aksial kavitas.
3 : Penetrasi methylen blue meliputi semua dinding kavitas termasuk dinding aksial.

Gambar 1. Hasil pengamatan dengan stereomikroskop perbesaran 15x kebocoran tepi pada restorasi
yang menggunakan bonding generasi V dan bonding generasi VII.
(Gambar A. Skor 0: Tidak terdapat penetrasi methylene blue 2% pada bonding generasi V; Gambar B.
Skor 3:Penetrasi methylen blue 2% meliputi semua dinding kavitas termasuk dinding aksial pada
bonding generasi VII)

39
Stomatognatic (J. K. G Unej) Vol. 12 No. 2, 2015: 38-41

Etsa mengandung asam fosforik bonding ini adalah pengetsaan yang kurang
yang efisien untuk menghilangkan smear maksimal serta polimerisasi resin yang tidak
layer, mendemineralisasi pemukaan maksimal dapat menyebabkan iritasi pulpa.5
anorganik email dan membentuk Namun, bonding ini memiliki kelebihan yaitu
mikroporositas untuk menciptakan ikatan semua bagian gigi yang teretsa oleh bahan
mekanis. Peningkatan area permukaan untuk primer akan terlindungi oleh bahan adhesif5
dentin dengan cara mengaplikasikan etsa sehingga dapat mengurangi sensitifitas pasca
asam dapat meningkatkan adhesi resin operatif.9
komposit dengan permukaan gigi sehingga Berdasarkan penelitian yang telah
dapat mengurangi terjadinya kebocoran dilakukan, kebocoran tepi restorasi resin
tepi.6 komposit lebih banyak terjadi pada
Preparasi dengan bevel lebih resisten penggunaan bonding generasi VII. Hal ini
terhadap kebocoran tepi dibandingkan terjadi karena bonding generasi VII, smear
dengan preparasi tanpa bevel.7 Bevel dapat layer tidak dihilangkan tetapi hanya
menghilangkan lapisan enamel aprismatic dimodifikasi untuk dijadikan sebagai retensi
superfisial, yang juga kaya kandungan sehingga perlekatan yang dihasilkan kurang
fluoride, mendukung proses pengetsaan, sempurna dibandingkan dengan bonding
meningkatkan energi permukaan bebas, generasi V yang dapat menghilangkan smear
mendukung pembasahan permukaan, layer.10
meningkatkan luas permukaan email yang Bonding generasi VII semua bahan
terkena, menyediakan marginal seal yang etsa, primer dan adhesive dijadikan dalam
lebih baik, hasil estetika yang lebih baik satu botol. Hal ini mempunyai kelemahan, jika
sehingga sulit untuk mendeteksi interface kombinasi monomer asam, hidrofilik dan
serta dapat meningkatkan retensi.8 hidrofobik menjadi satu larutan melalui
Pada bonding generasi V, pencampuran dapat merusak fungsi dari
perlekatan resin komposit dan email gigi masing-masing komponen sehingga dapat
dimulai dari terbentuknya mikroporositas menurunkan perlekatan baik itu pada
setelah pengaplikasian etsa. Mikropositas komposit resin maupun permukaan dentin.11
tersebut dapat terbentuk sempurna apabila
permukaan email bersih dari smear layer dan KESIMPULAN
terjadi demineralisasi superfisial permukaan Berdasarkan hasil penelitian, dapat
email akibat proses pengetsaan. Smear layer disimpulkan bahwa terdapat kebocoran tepi
merupakan lapisan debris yang menutupi bonding generasi V dan bonding generasi VII
permukaan email atau dentin saat gigi pada restorasi kelas V resin komposit
dipreparasi dengan ketebalan sekitar 0,5– microhybrid. Kebocoran tepi lebih banyak
5um. Lapisan ini dapat mempengaruhi ikatan terjadi pada restorasi dengan menggunakan
adhesive antara gigi dengan bahan restorasi. bonding generasi VII.
Setelah proses pengetsaan dilanjutkan
dengan pencucian dan pengeringan lalu DAFTAR PUSTAKA
dilanjutkan pengaplikasian bahan bonding
yang terdiri dari bahan primer dan adhesive. 1. Fejerskov O, Nyvad B, Kidd E. Dental
Bahan bonding akan membasahi email Caries: The Disease and It’s Clinical
dengan energi permukaan yang tinggi dan Management. 2th ed., Whilley-Blackwell,
masuk ke dalam mikroporositas dengan 2008: 8-18.
tekanan kapiler. Polimerisasi bonding setelah
bonding disinar akan membentuk perlekatan 2. Carole, H. Basic Guide to Dental
resin ke mikroporositas email dengan ikatan Procedures. UK: Willey Blackwell, 2008.
mikromekanik yang kuat atau resin tag yang
merupakan mekanisme utama adhesi ke 3. Anusavice KJ. Philips' Science Dental
email. Resin komposit akan berikatan dengan Material. Ed.10. Alih Bahasa. Johan AB
bahan bonding pada resin tag melalui ikatan Purwoko S. Jakarta: EGC, 2004: 227-243
kimia.9 & 251-253.
Bonding generasi VII pengaplikasian
bahan hanya dilakukan dalam satu tahap. 4. Power JM. Craig’s Restorative Dental
Bahan etsa, primer dan adhesive dijadikan Materials. USA: Mosby Elsevier, 2008: 169-
dalam satu tahap. Sistem ini dapat 207.
mengurangi terjadinya overetching,
overdrying dan overwetting. Sistem ini juga 5. Gladwin M, Bagby M. Clinical Aspects of
membuat prosedur bonding menjadi lebih Dental Materials. China: Wolters Kluwer,
sederhana sehingga dapat mempersingkat 2009: 43-53.
waktu kerja serta mengurangi efek negatif
dari banyaknya tahapan pada sistem 6. Homuda IM. Microleakage of Nanofilled
bonding generasi V.9 Composite Resin Restorative Material.
Bonding generasi VII mengandung Journal of Biomaterials and
bahan organik yang sangat asam untuk Nanobiotechnology, 2011, 2: 329-334.
mengetsa, bahan pembawa yang dapat
membasahi permukaan kavitas dan resin 7. Baum L, Philips RW, Lund MR. Buku Ajar
hidrofilik. Masalah yang sering timbul pada Ilmu Konservasi Gigi. Ed 3. Alih Bahasa.

40
Evaluasi Kebocoran Tepi Bonding Generasi V... (Retnani dan Sartika)

Rasinta Tarigan. Jakarta: EGC,1997: 251- in Dentistry Faculty of Dentistry Universitas


262 Indonesia.2009

8. Coelho-De-Souza FH. Influence of 10. Craig RG, Powers JM, Wataha JC.
Adhesive System and Bevel Preparation Dental Materials: Properties and
of Fracture Strength of Teeth Restored Manipulation. 9th Ed St Louis: Mosby
Eith Composite Resin. Braz Dent Journal. Elsevier. 2008: 65-84
2010, 21(4): 327-331.
11. Sundari I. Kekuatan Rekat Restorasi
9. Suryaningsih Y. Difference Shear Bond Komposit Resin Pada Permukaan Dentin
Strength of Bonding Agent System Total Dengan Sistem Adhesive Self-Etch
Etch And Self Etching Primer On Dalam Berbagai Temperatur. Indonesian
Composite Resin at Dentinal Surface. Journal of Dentistry 2008, 15(3): 254-260.
15th Scientific Meeting & Refresh Course

41

You might also like