Professional Documents
Culture Documents
Contoh 1
Contoh 1
net/publication/309830077
CITATIONS READS
3 25,000
7 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Slamet Heri Winarno on 10 November 2016.
ABSTRACT
Investment for most companies is the development of the activity as a business is run. Investment
capital investment not only alone, but also on other matters relating to the use of funds, such as the
purchase of assets, asset replacement and others. Management of the investment must be done carefully
which of course will produce optimal returns. For measurements that need to be done on assessing the
viability of an investment. This paper attempts to provide an overview of the use of methods that are
commonly used in assessing an investment. Through a comparison between several methods such as
average rate of return, payback period, internal rate of return, profitability index, and Net Present Value
(NPV), the results showed that the NPV method can be regarded as a more representative method to
generate the feasibility and optimization of the investment.
2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi itu baik, sedangkan yang lain buruk, sehingga
tersebut perlu dikembangkan metode untuk membedakan
3. Evaluasi aliran kas tersebut antara yang baik dan yang buruk. Hasil akhir
4. Memilih investasi / proyek-proyek sesuai metoda ini adalah susunan rangking dari usulan-
dengan ukuran tertentu usulan itu dan titik batas seberapa jauh susunan itu
5. Penilaian terus menerus terhadap proyek dibuat.
investasi setelah proyek tersebut diterima. Sebagian usulan dibuang karena mutually
exclusive yaitu adanya usulan yang merupakan
Tergantung pada lembaga bisnis / alternatif usulan lainnya dalam mengerjakan suatu
perusahaan yang menjalankannya, usulan pekerjaan yang sama. Jika satu jenis peralatan
investasi ini bisa terdiri dari berbagai tipe. Untuk telah dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan,
maksud-maksud analisa, suatu proyek bisa maka peralatan lainnya tidak diperlukan lagi. Di
dimasukkan ke dalam salah satu klasifikasi samping itu terdapat proyek-proyek yang berdiri
berikut ini : sendiri (independent) yang dibutuhkan untuk
1. Pengenalan proyek baru atau perluasan berbagai jenis pekerjaan yang tidak tergantung
produk baru satu sama lainnya. Dan hal seperti ini merupakan
2. Penggantian peralatan atau gedung penilaian yang lebih mudah (Sartono, 2005).
3. Penelitian dan pengembangan
4. Eksplorasi. 1.3. Konsep Time Value Of Money
Setiap tipe proyek perlulah perusahaan Time value of money atau dalam bahasa
membuat atau mempunyai prosedur administrasi Indonesia disebut nilai waktu uang adalah
yang efisien untuk menyalurkan permintaan- merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa
permintaan investasi. Kebanyakan perusahaan nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada
menyeleksi usul-usul proyek pada berbagai nilai uang masa yang akan datang atau suatu
tingkatan wewenang. Tergantung pada besar- konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang
kecilnya proyek investasi, pihak yang yang disebabkan karena perbedaaan waktu (Basri,
memutuskan untuk menerima atau menolak suatu 2001).
usulan proyek akan berbeda-beda. Semakin besar Husnan (2004) juga mengatakan bahwa
atau penting suatu usulan, semakin tinggi pihak memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun
yang menentukan (Sutrisno,2000). nilai yang akan datang maka kita harus
mengikutkan panjangnya waktu dan tingkat
1.2. Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif pengembalian maka konsep time value of money
sangat penting dalam masalah keuangan baik
Basri (2001) menjelaskan setelah adanya untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Hal
cetusan ide untuk mengadakan investasi, langkah tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan
pertama dalam proses penanaman modal adalah berubah menurut waktu yang disebabkan banyak
menyusun daftar usulan investasi baru yang faktor yang mempengaruhinya seperti, adanya
dilengkapi data secukupnya untuk bahan inflasi, perubahan suku bunga, kebijakan
penganalisaan. Analisis proposal pembelanjaan pemerintah dalam hal pajak, suasana politik dan
modal bukanlah suatu aktivitas tanpa biaya, lain-lain
memang banyak manfaat yang dapat dipetik Sutrisno (2000) memiliki pandangan,
dengan mengadakan suatu analisis tetapi kegiatan demikian pula halnya bila membahas tentang
ini sendiri membutuhkan biaya. investasi, dimana dana investasi tersebut akan
Analisis yang terperinci seringkali kembali melalui penerimaan-penerimaan
dibutuhkan pada beberapa jenis proyek, keuntungan di masa yang akan datang. lni
sedangkan untuk jenis lainnya mungkin cukup berarti pengeluaran investasi dilakukan saat ini
diulas secara ringkas. Untuk itu perusahaan- sedang penerimaannya akan diperoleh pada tahun-
perusahaan mengadakan klasifikasi proyek tahun yang akan datang. Dengan demikian kita
menurut katagori-katagori tertentu (penggantian tidak bisa langsung membandingkan nilai
aktiva tetap, ekspansi pasar, proyek keamanan investasi saat ini dengan sejumlah penerimaan
dan/atau lingkungan dan lain-lain). Semakin besar yang akan datang. Oleh karena itu, penerimaan-
investasi yang dibutuhkan, akan semakin penerimaan yang akan datang tersebut harus
terperinci analisisnya dan semakin tinggi tingkat diperhitungkan menjadi nilai sekarang, agar bisa
pejabat yang memutuskannya. Pada kebanyakan dikomparasikan dengan nilai investasi yang
perusahaan tersedia lebih banyak usulan/proposal dikeluarkan saat ini. Hal ini berarti juga
proyek dari pada kemampuan atau kemauan menggunakan konsep time value of money.
perusahaan memodalinya. Sebagian dari usulan
43
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014
Sama halnya dengan aliran kas masuk, aliran Tahun 5 Rp. 100 juta
kas keluar perlu ditaksir atas dasar “Incremental”. Tahun 6 Rp. 50 juta
Biaya-biaya yang bersifat kas perlu ditaksir, tetapi Sumber : Data Olahan
yang bukan kas, seperti penyusutan tidak perlu
dimasukkan dalam taksiran ini. Untuk taksiran kas Langkah selanjutnya adalah dengan
keluar tampak pada tabel 2. menggabungkan kedua taksiran tersebut dan akan
Tabel 2 : Kas keluar diperoleh hasil seperti pada tabel 3. Jadi untuk
Tahun 1 Rp. 60 juta investasi sebesar Rp. 200 juta, perusahaan
Tahun 2 Rp. 90 juta mengharapkan menerima berturut-turut (selama 6
Tahun 3 Rp. 120 juta bulan) Rp. 20 juta, Rp. 60 juta, Rp.80 juta, Rp. 50
Tahun 4 Rp. 120 juta juta dan Rp. 20 juta.
4.3. Implementasi Metode Net Present Value keputusan keuangan terutama metode Net present
(NPV) value (NPV), konsep nilai waktu uang sangat
penting digunakan dalam perhitungannya.
Uang dikatakan mempunyai nilai waktu, Sehingga sering dikatakan bahwa konsep nilai
karena individu lebih menykai uang saat ini dari waktu uang merupakan indikator keunggulan NPV
pada nati, apabila uang tersebut jumlah sebagai alat analisis.
nominalnya adalah sama. Hal ini ditunjukkan Alat analisis NPV merupakan alat analisis
dengan dipilihnya penerimaan saat ini dari pada terbaik dibandingkan dengan metode-metode
nanti dan dipilihnya pembayaran nanti dari pada lainnya. Maka dalam uraian selanjutnya akan
saat ini, apabila menyangkut jumlah uang yang diperjelas lagi keunggulan-keunggulan tersebut.
sama. Kebanyakan keputusan keuangan, individu Mudah-mudahan kita menjadi yakin bahwa
maupun bisnis, melibatkan nilai waktu uang penilaian investasi seharusnya menggunakan net
sebagai pertimbangan. Sebagimana telah present value, bukan metode-metode lainnya.
diketahui bahwa tujuan manajemen adalah Dalam hal ini akan dibicarakan berbagai contoh
meningkatkan nilaiperusahaan (pemegang saham) yang bervariasi untuk menggunakan metode NPV.
dan ini sebagaian tergantung dari penentuan arus Variasi-variasi yang akan dibicarakan
kas. adalah:
Salah satu penerapan konsep yang 1. Keterbatasan dana
ditekankan disini adalah penilaian aliran arus kas. Apabila dana terbatas, yang ditunjukkan
Misalnya para investor akan lebih suka suatu dengan adanya anggaran yang disediakan
proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun pada suatu periode tertentu, maka
mulai dari tahun pertama sampai dengan ketiga, perusahaan terpaksa melakukan
dari pada proyek yang memberikan keuntungan pengalokasian dana untuk usulanusulan
sama, tetapi mulai dari tahun keempat sampai investasi yang ada. Pada kondisi adanya
dengan ke enam. Dengan demikian waktu dari keterbatasan dana, tujuan perusahaan adalah
pada aliran kas yang diharapkan di masa yang memilih kombinasi berbagai usulan investasi
akan datang merupakan hal yang sangat penting yang memberikan NPV tertinggi, dengan
bagi rencana investasi. Untuk menilai perbedaan segala keterbatasan dana yang ada. Apabila
waktu aliran kas ini dengan memperhatikan unsur batasan dana ini benar-benar harus dipenuhi,
tingkat bunga (menentukan nilai sekarang uang mungkin sekali perusahaan lebih baik
tersebut). memilih beberapa usulan investasi kecil dari
Bunga majemuk menunjukkan bunga yang pada satu atau dua usulan investasi besar.
dihasilkan pada suatu periode, juga memberikan Untuk batasan dana yang tetap untuk satu
bunga pada periode berikutnya. Sedangkan periode pada umumnya merupakan hal yang
present value, menunjukkan nilai saat ini dari jarang terjadi. Jarang suatu perusahaan tidak
suatu penerimaan atau pengeluaran pada waktu mempunyai keluwesan dalam menentukan
yang akan datang. Maka dalam analisis-analisis besarnya dana yang bisa disediakan pada
47
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014
48
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui Maka dari hasil perhitungan di atas dapat
tambahan depresiasi : diputuskan bahwa penggantian mesin lama
ke mesin baru dapat diterima karena dengan
menggunakan mesin baru lebih
menguntungkan dengan menghasilkan NPV
= positif.
3. Pengaruh inflasi
Pada umumnya inflasi akan mengganggu
keputusan pengujian investasi dengan NPV
yang memperhatikan nilai waktu uang.
sehingga tambahan depresiasi dengan Alasan yang utama adalah karena beban
menggunakan mesin baru sebesar Rp. penyusunan didasarkan atas nilai historis dan
5.000.000. berdasarkan hasil perhitungan bukan nilai pengganti (replacement cost).
tersebut dapatlah ditentukan besarnya Apabila keuntungan meningkat, maka
tambahan terhadap proceed: semakin besar pula pajak yang akan
dikenakan, yang mengakibatkan aliran kas
yang sebenarnya tidak bisa menyesuaikan
diri dengan inflasi. Untuk menggambarkan
bias inflasi ini, apabila perusahaan
melakukan investasi sebesar Rp. 100 juta
yang diharapkan akan menghasilkan selama
5 tahun. Penyusutan menggunakan metode
49
MONETER, VOL. I NO. 1 APRIL 2014
garis lurus, yaitu Rp. 20 juta setahun, dengan waktu 0 (permulaan investasi) dan
pajak sebesar 50 %. Misalkan aliran kas taksirannya nampak sebagai berikut :
ditaksir berdasarkan tingkat harga pada
Adapun perkembangan dari proceed pada dijadikan sebagai suatu dasar pijakan dalam
tiap tahun investasiyang dilakukan oleh menilai sebuah keputusan investasi yang akan
perusahaan sebagai berikut. menghasilkan return yang optimal.
50