Professional Documents
Culture Documents
LesmanaRA Publisia Vol3No12018
LesmanaRA Publisia Vol3No12018
LesmanaRA Publisia Vol3No12018
net/publication/326492322
CITATIONS READS
2 9,382
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Lesmana Rian Andhika on 19 July 2018.
Email:
lesmana15001@mail.unpad.ac.id
Abstract
The large bureaucratic structure will cause a range of negative consequences, comprehensive changes required.
Adhocracy is one option from the many models of re-bureaucratic structure. This model is seen as an antithesis of
bureaucracy that is outside the formal bureaucratic structure. Adhocracy is also referred to as the modern
organization structure, innovative organization that can adapt to the changing environment. The purpose of this
research seeks to contribute its knowledge by exploring a variety of secondary data, multiply a couple arguing about
the concept and the form of adhocracy in bureaucracy. Meta-theory is used as a research method, data reduction in
deductive to draw conclusions. The results of this study reveal adhocracy needed in bureaucracy, bureaucratic
structure changes are objective needs in the last decade to get a performance of bureaucracy is more effective for
delivering a quality of public services.
Key words: Bureaucratic Structure; Adhocracy; Innovative Organization
Stable Dynamic
Complex Professional Bureaucracy Adhocracy
Decentralized Bureaucratic Decentralized Organic (mutual
(standarization of skill) adjustment)
High horizontal and vertical differentiation a High/complex horizontal and vertical integration a
hierarchical structure of authority and control. network of authority and control based on knowledge of
the task.
High formalization the definition of roles, Low formalization tasks and responsibilities are
responsibilities, instructions, and job methods is stable. redefined depending on the situation.
Centralization decisions made at the top of the hierarchy. Decentralization decisions made by those closest to and
most knowledgeable about the situation, and/or by those
with responsibility for implementation.
Standardization through written rules, procedures, Mutual adjustment and redefinition of tasks and
SOPs. methods through joint problem solving and interaction.
Close supervision with authority and prestige based on Personal expertise and creativity without supervision,
position. prestige attached to expertise.
Vertical (superior–subordinate) communication in the Frequent lateral communication, often in the form of
form of instructions. consultation between people from different departments.
Sumber: Hatch & Cunliffe (2013: 100)
Birokrasi seperti dua bilah mata uang individu pada tingkat atas (decision making),
yang memiliki sisi yang berbeda, memiliki tingkat tengah (planning), tingkat bawah
kebaikan dan keburukan. Birokrasi yang (implementation). Banyak ahli bersepakat
buruk adalah birokrasi yang tidak lentur, mendefinisikan konsep struktur sebagai
birokrasi kaku dengan aturan yang mengikat, karakteristik organisasi yang melayani,
pada jaman modernisasi sesungguhnya mengendalikan atau sebagai pembeda
bukanlah hal yang mustahil untuk diantara bagian-bagian yang lain.Intinya
mengembangkan birokrasi yang lentur. definisi struktur adalah “kontrol” (Gibsonet
Peningkatan aktivitas organisasi yang al., 2009; Daft, 2010; Hatch & Cunliffe, 2013).
membuat banyak tuntutan inovasi dan Semua organisasi memiliki struktur,
kerumitan mendorong organisasi lebih keberadaan struktur diantara beberapa
bekerja secara cepat dalam menjawab organisasi yang berbeda.
tuntutan. Para pakar ilmu ekonomi dan manajemen
berpendapat struktur birokrasi tingkat bawah
Struktur Tradisional Birokrasi (staf) dan struktur kekuasaan (pimpinan)
saling terkait seperti sebuah piramid
Struktur birokrasi tradisional akan digambarkan pada Gambar 1:
memperlihatkan pola perilaku hubungan
hierarki, impersonalitas antara bawahan dan
atasan baik hubungan yang bersifat horizontal
dan vertical (Trondal, 2011). Pandangan lain
mengungkapkan, struktur birokrasi
tradisional akan mengarah kepada perbedaan
antara instrumental desain organisasi dan
formulasi pemusatan kekuasaan dalam
organisasi (Verhoest et al., 2010). Struktur
organisasi juga memengaruhi perilaku
16 | PUBLISIA (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Volume 3, Nomor 1, April 2018
Centralization-Decentralization
Hubungan antara centralization-
decentralization sepertinya mengarah kepada
proses pengambilan keputusan. Centralization
menandakan kontrol, model ini lebih kepada
hierarki yang bertingkat untuk memantau
setiap keputusan dan merupakan saluran
Gambar 1. Pyramid Struktur Organisasi komunikasi yang efektif. Sebuah hierarki
(Mintzberg, 1993; Gailmard & Patty, 2012; Li, dapat menautkan entitas-entitas baik secara
2017) langsung maupun tidak langsung, vertikal
maupun horizontal (Garston, 1993; Clegg,
Gambar di atas memberi penjelasan hierarki 1997; Diefenbach & Todnem, 2012). Model
dalam birokrasi bersifat top-down, setiap centralization sangat diperlukan di tempat
keputusan harus melalui langkah-langkah yang khusus. Seperti lembaga anti korupsi,
formal dalam pengambilan keputusan badan intelijen negara yang bertanggung
(Gailmard & Patty, 2012). Kuatnya pengaruh jawab memberikan laporan langsung kepada
politik dalam birokrasi akan berakibat presiden. Decentralization, merupakan tren
keputusan yang diambil tidaklah selalu baik. dari struktur organisasi modern yang
Intervensi yang berlebihan akan membuka memberikan otonomi secara luas disetiap
pintu penyimpangan, penyalahgunaan bagian struktur untuk mengambil keputusan
kewenangan. Struktur organisasi juga akan secara cepat. Sebagai contoh, penerapan e-
memberikan konsekuensi logis terhadap government dalam kegiatan pemerintah tidak
aktivitas dan kualitas kerja. Besarnya struktur terlalu memerlukan hierarki karena inti dari e-
yang lazim ada pada organisasi pemerintah government menyederhanakan prosedur.
(birokrasi) akan memperlambat proses Tapi keuntungan dari model ini lebih
eksekusi pengambilan keputusan, prosedur membuka ruang bagi eselon tingkat bawah
yang panjang akan memperburuk kualitas untuk berkreatifitas, lebih memaksimalkan
pelayanan. Orang-orang dalam birokrasi kemampuan sumber daya, meminimalisir
umumnya menyalahkan efek jelek sisi konflik dan lebih menunjung tinggi prinsip
birokrasi, penyebab sebenarnya adalah bentuk akuntabilitas (Gortner, Mahler, & Nicholson,
pengorganisasian (Johnston, 1993). 1997; Callahan, 2007; Lunenburg, 2012).
Definisi ideal type dalam pandangan
struktur birokrasi Weber menjelma menjadi
tiga kunci utama yaitu hierarki, otoritas, dan Differentiation and Integration
spesialisasi atau devision of labor (Weber, 1978).
Keseimbangan antara differentiation and
Dari ketiga kunci utama ini menjadi tiga isu
integration menjadi kunci yang efektif dalam
yang sangat penting dan masih menjadi
mendesain organisasi. Berbagai bentuk
perdebatan terkini hingga sekarang dalam
perbedaan akan merujuk kepada spesialisasi
penelitian organisasi yaitu centralization-
pekerjaan, bagian-bagian yang diisi oleh
decentralization, hubungan antara differentiation
orang yang berbeda, berbeda pengetahuan,
and integration, dan bases for the departments in
berbeda disiplin ilmu akan memengaruhi
an organization. Ketiga isu itu memperlihatkan
hierarki baik secara horizontal dan vertikal.
konsep dasar dari pembahasan dari semua
Bagi birokrasi penempatan orang dengan
desain organisasi yang pernah dibuat
jabatan tertentu masih bagian dari intervensi
(Gortner, Mahler, & Nicholson, 1997).
politik yang merupakan implikasi dari
Lampropoulou, M., & Oikonomou, G. (2016). McAuley, J., Duberley, J., & Johnson, P. (2007).
Theoretical Models of Public Organization Theory: Challenges and
Administration and Patterns of State Perspectives. Essex: Pearson Education
Reform in Greece. International Review Limited.
of Administrative Sciences, 0(0), 1-21. McLaughlin, G. C., & Kennedy, W. R. (2016).
doi:10.1177/0020852315611219 A Guide to Innovation Processes and
Li, T. (2017). How Bureaucratic Power Solutions for Government. Boca Raton,
FL: CRC Press.
Structure Affects Personnel Structure.