8766 21766 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

KEMAMPUAN GURU DALAM MEMBUAT SOAL UJIAN SEMESTER


MENGGUNAKAN IN HOUSE TRAINING (IHT) DI SDN 025 HARAPAN JAYA

Warsudi

Sekolah Dasar Negeri 025 Harapan Jaya, Indonesia


warsoedyardymoekty@gmail.com

TEACHERS' ABILITY IN DESIGNING SEMESTER TESTS USING IN HOUSE


TRAINING (IHT) AT SDN 025 HARAPAN JAYA

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Abstract: This study aimed to see the teachers' ability in designing semester tests. A good
learning process enables the main learning objectives to be achieved adequately. The
success of the teaching and learning process is seen from the ability to solve the problems,
and students feel comfortable with the ongoing learning. A suitable method makes students
feel interested in what they are learning. In this case, to see student learning outcomes,
Submitted:
teachers must also have the ability to make questions or semester exam tests; this is done to
02 Januari 2021
evaluate how students' learning outcomes are achieved. This study was School Action
02th January 2021
Research (SAR) using a research design model of Kemmis and Mc. Taggart. The research
was conducted at SD Negeri 025 Harapan Jaya, with the subjects of the study being the
seven teachers there. The study, conducted in two cycles, revealed that the teachers' ability
or understanding to design semester tests increased. It was found that the percentage in the
first cycle was 30%, while the percentage in the second cycle was 70%. This study results
reflected the teachers' ability to make and understand the rules of the semester tests
according to the subjects they taught.
Accepted:
10 Februari 2022 Keywords: teacher's ability, understanding, test items
10th February 2022
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk melihat kemampuan guru dalam membuat soal ujian
semester. Proses pembelajaran yang baik untuk memungkinkan tujuan utama pembelajaran
akan tercapai dengan baik. Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat dari kemampuan
menyelesaikan masalah - masalah yang diberikan serta siswa merasa nyaman dengan
pembelajaran yang berlangsung. Metode yang tepat menjadikan peserta didik merasa
tertarik dengan apa yang dipelajari. Dalam hal ini untuk melihat hasil belajar siswa, guru
juga harus memiliki kemampuan untuk membuat soal atau tes ujian semester, hal ini
dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana hasil belajar yang dicapai siswa. Penelitian ini
Published: berupa Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dengan menggunakan desain penelitian model
25 Februari 2022 Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 025 Harapan Jaya. Subjek
penelitian ini adalah guru, jumlah guru sebanyak 7 orang. Dua siklus yang memperlihatkan
25th February 2022 hasil kemampuan atau pemahaman guru semakin meningkat. Siklus I presentasi yang
diperoleh 30%, sedangkan pada siklus II presentasi yang diperoleh 70%. Hasil penelitian ini
dapat dilihat dari kemampuan guru dalam membuat dan memahami kaidah-kaidah butir soal
ujian semester sesuai dengan mata pelajaran.

Kata Kunci : kemampuan guru, memahami, soal ujian

CITATION
Warsudi. (2022). Kemampuan Guru dalam Membuat Soal Ujian Semester Menggunakan In
House Training (IHT) di SDN 025 Harapan Jaya. Primary: Jurnal Pendidikan Guru

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 138
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Sekolah Dasar, 11 (1), 138-143. DOI: http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766.

PENDAHULUAN dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana


Guru memiliki tugas untuk hasil belajar yang dicapai siswa. Kegiatan
merencanakan pembelajaran, melaksanakan mengevaluasi hasil belajar siswa akan
kegiatan pembelajaran, serta melakukan memberikan umpan balik dalam
penilaian terhadap proses dan hasil belajar mempertimbangkan efektivitas serta efisiensi
siswa. Penilaian hasil belajar oleh satuan dari proses pembelajaran yang dilakukan
pendidikan bertujuan menilai pencapaian SKL (Ananda, 2017).
untuk semua mata pelajaran dengan Tes adalah suatu alat atau prosedur
mempertimbangkan hasil penilaian peserta yang sistematis dan objektif untuk
didik oleh pendidik (Setiadi, 2016). memperoleh data atau keterangan-keterangan
Menurut Astuti (Ayuni, 2019) yang diinginkan tentang seseorang, dengan
menjelaskan bahwa penilaian harus dilakukan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat
dengan tahapan awal yaitu memahami (Basuki & Hariyanto, 2014). Soal atau tes
cakupan ranah atau aspek yang dinilai, (instrumen) sendiri berfungsi sebagai alat
merancang prosedur penilaian, menyusun pengukuran terhadap siswa dan alat
instrumen, melaksanakan penilaian, pengukuran keberhasilan proses belajar
mengadministrasikan hasil, mengolah hasil, mengajar di kelas (Yuniar, Rakhmat &
melaporkan hasil, dan menggunakan hasil Saepulrohman, 2015).
penilaian untuk melakukan pembinaan siswa Soal atau tes termasuk dalam evaluasi
dan memperbaiki pembelajaran. Tahapan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
penilaian pendidikan dimulai dari ulangan dari proses pembelajaran. Dalam melakukan
harian, ulangan tengah semester, ulangan evaluasi seorang guru membutuhkan
akhir semester, ujian sekolah, dan ujian instrumen yang berguna untuk mengukur
nasional. tingkat kemampuan siswa. Evaluasi untuk
Menurut Choiriatun (2020) mengukur kemampuan siswa adalah tes yang
menyatakan bahwa proses pembelajaran yang biasanya direalisasikan dengan tes tertulis. Tes
baik yaitu untuk memungkinkan tujuan utama tertulis ini digunakan utamanya untuk
pembelajaran akan tercapai dengan baik. memperoleh data, baik data kuantitatif
Keberhasilan proses belajar mengajar dilihat maupun kualitatif. Tes tertulis juga dapat
dari kemampuan menyelesaikan masalah - dibedakan menjadi dua, yaitu tes objektif dan
masalah yang diberikan serta siswa merasa tes esai. Disamping itu, tes tertulis juga dapat
nyaman dengan pembelajaran yang digunakan untuk menganalisis dan
berlangsung. Metode yang tepat menjadikan mensintesiskan informasi tentang siswa
peserta didik merasa tertarik dengan apa yang (Sukardi, 2011).
dipelajari. Siswa semakin semangat dalam Setelah melakukan observasi dan
belajar ketika guru dapat memberikan wawancara di SDN 025 Harapan Jaya dari 7
pembelajaran menggunakan metode yang (tujuh) orang guru hanya 2 orang guru yang
mudah diterima (Supraptono, 2015). Dalam pernah membuat soal ujian semester, itu pun
hal ini untuk melihat hasil belajar siswa, guru tidak setiap tahun membuat. Hal ini
juga harus memiliki kemampuan untuk disebabkan karena soal yang digunakan untuk
membuat soal atau tes ujian semester, hal ini tes hasil belajar tinggal mengambil dari soal-

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 139
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

soal yang sudah ada atau menjiplak dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.
lembar kerja siswa atau kumpulan soal tahun Setiap siklus meliputi planning (rencana),
lalu yang dikompilasi dengan soal-soal dari action (tindakan), observation (pengamatan),
buku-buku yang lain. Kewajiban seorang guru dan reflection (refleksi) (Arikunto, 2002).
menyusun dan membuat soal sendiri Teknik pengumpulan data melalui teknik
diabaikan. Kemauan yang rendah karena pengamatan dan wawancara serta dokumen
dipicu dan tidak dimintanya hasil membuat soal guru. Data dianalisis
pertanggungjawaban guru untuk menyusun secara kualitatif dan disajikan dalam bentuk
soal ujian tersebut. Sebagian lagi guru tidak tabel.
menyadari akan mempersulit siswa, selama ini
guru yang melakukan pembelajaran namun HASIL DAN PEMBAHASAN
yang mengevaluasi orang lain. Wawancara dan survei dilakukan dalam
Terhadap permasalahan di atas peneliti penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
menyadari perlunya upaya untuk informasi mengenai kepahaman dan kesulitan
meningkatkan kemampuan guru dengan guru dalam menyusun butir soal ujian
praktik bagi guru untuk membuat tes belajar semester serta yang berkaitan dengan
akhir tahun sendiri. Upaya untuk penelitian. Analisis hasil wawancara tingkat
meningkatkan kemampuan guru dalam kepahaman guru dalam menyusun butir soal
membuat soal ujian semester. Melihat ujian semester. Dalam hal ini guru menyusun
pentingnya kemampuan guru untuk RPP, menggunakan media pembelajaran, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa, peneliti program pembelajaran yang sesuai dengan
tertarik untuk meneliti tentang kemampuan tema.
guru dalam membuat soal ujian semester di Siklus I
SDN 025 Harapan Jaya. Pada siklus ini guru diberi
tanggungjawab untuk membuat soal ujian
METODE PENELITIAN semester sesuai dengan kemampuannya
Penelitian Tindakan Sekolah ini masing-masing tanpa adanya tindakan yang
dilaksanakan di SDN 025 Harapan Jaya. dilakukan peneliti. Hal ini dilakukan untuk
Subjek penelitian guru SDN 025 Harapan melihat masalah-masalah yang muncul dan
Jaya, dengan jumlah 7 orang guru. Waktu melihat upaya apa yang harus dilakukan untuk
Penelitian pada semester I Tahun pelajaran melihat berapa orang guru yang memiliki
2020/2021. Penelitian ini dilaksanakan dalam kemampuan atau pemahaman dalam membuat
dua siklus. Desain penelitian model Kemmis soal ujian semester. Pada tindakan siklus I
dan Mc. Taggart yaitu berbentuk spiral dari dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Kemampuan Guru membuat soal ujian


Tingkat Pemahaman Guru
No Hasil Analisis Pemahaman/Kemampuan Guru
Jumlah Guru Presentasi (%)
1 Guru yang mengetahui dan memahami kaidah 2 28.57%
penyusunan butir soal ujian semester sesuai mata
pelajarannya
2 Guru yang kurang mengetahui dan memahami 5 71.42%
kaidah penyusunan butir soal ujian semester
susuai mata pelajarannya

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 140
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Data survei yang dilakukan Siklus II


menunjukkan hanya 2 orang guru yang Dalam tahap siklus II ini peneliti
mengetahui dan memahami kaidah melakukan tindakan dengan melakukan
penyusunan butir soal ujian semester dengan kegiatan-kegiatan seperti berikut: (a)
presentasi 28.57%. Hal ini menunjukkan Memberikan arahan dalam memahami kaidah
bahwa kemampuan guru dalam menyusun penyusunan soal ujian sesuai dengan mata
soal ujian semester masih tergolong rendah. pelajaran; (b) Memberikan penjelasan tentang
Masih banyak guru belum memahami cara bagaimana membuat dan menyusun soal ujian
menyusun soal ujian semester yang sesuai semester; (c) Memberikan penjelasan tentang
dengan kaidah penyusunan soalnya. Pada bagaimana soal ujian semester lebih
umumnya guru menyusun soal hanya pada bervariasi; (d) Memberikan penjelasan
tingkat pengetahuan dan pemahaman. tentang bagaimana mengembangkan kaidah
penyusunan butir-butir soal ujian semester.
Kemampuan atau pemahaman guru dapat kita
lihat di tabel 2.

Tabel 2. Kemampuan Guru membuat soal ujian


Tingkat Pemahaman Guru
No Hasil Analisis Pemahaman/Kemampuan Guru
Jumlah Guru Presentasi (%)
Guru yang mengetahui dan memahami kaidah
1 penyusunan butir soal ujian semester sesuai mata 5 71.42%
pelajarannya
Guru yang kurang mengetahui dan memahami
2 kaidah penyusunan butir soal ujian semester 2 28.57%
susuai mata pelajarannya

Berdasarkan tabel di atas setelah soal pokok soal dirumuskan dengan jelas dan
diberikan tindakan dan penjelasan guru-guru tegas, rumusan pokok soal yang diperlukan
melalui In House Training (IHT) mulai saja, pokok soal jangan memberi petunjuk
mengetahui dan memahami bagaimana kearah jawaban benar, jangan mengandung
membuat soal ujian semester, dengan pernyataan negative ganda, panjang rumusan
presentasi kemampuan guru meningkat pilihan jawaban harus sama, jangan
signifikan menjadi 71.42%. Hal ini meningkat mengandung pilihan diatas salah atau semua
secara signifikan ditunjukkan dengan pilihan jawaban benar, pilihan jawaban
kemampuan guru dalam membuat serta berdasarkan urutan terkecil atau terbesar,
menyusun sesuai dengan kaidah penyusunan gambar atau tabel harus berfungsi, dan butir
butir soal ujian semester per mata pelajaran soal jangan bergantung pada jawaban soal
yang diajarkannya, baik itu pilihan ganda, sebelumnya. (3) Bahasa: menggunakan
essay maupun yang lainnya. Selaras dengan bahasa yang sesuai kaidah bahasa Indonesia,
itu menurut Lestari dalam (Khusnul, 2017) jangan menggunakan bahasa yang berlaku
yang mengemukakan bahwa soal tes yang setempat, menggunakan bahasa yang
dikembangkan beragam dari mulai soal komunikatif, dan setiap pilihan jawaban
pilihan ganda, essay, dan isian singkat. jangan mengulang frase yang merupakan satu
Sedangkan yang sering digunakan kesatuan pengertian, catatan penting tidak
adalah soal ujian pilihan ganda, kaidah menyinggung SARA, tidak bermuatan politik,
penulisan soal pilihan ganda menurut Nizam pornografi, kekerasan, menggunakan nama
(2017) adalah (1) materi soal sesuai indikator, instansi, dan tidak promosi. Dalam penelitian
pilihan jawaban homogeny dan logis, serta ini hal ini yang lebih dijelaskan dan diberikan
memiliki jawaban yang benar. (2) konstruksi tindakan dalam penyusunannya.

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 141
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Menurut Winarni, (2018) menyatakan signifikan menjadi 71.42%. Hal ini terjadi
bahwa tes atau soal yang baik adalah tes yang karena guru telah mengetahui dan memahami
objective, valid, dan reliable. Untuk kaidah-kaidah dalam menyusun soal ujian
memenuhi itu harus dilakukan uji indeks daya semester sesuai dengan mata pelajaran yang
beda dan reliabilitas, Selain memperhatikan diampu nya.
validitas dan reliabilitas soal yang akan Saran untuk penelitian selanjutnya,
diujikan kepada para siswa juga harus agar guru mata pelajaran diberikan
dianalisis terlebih dahulu. Soal dikatakan pemahaman mengenai kaidah-kaidah soal
berkualitas apabila soal tersebut mampu terlebih dahulu sebelum membuat soal ujian
memberikan informasi yang tepat sesuai semester, sehingga soal ujian yang dibuat
dengan tujuannya, sehingga soal yang lebih bervariatif.
bermutu baik mampu menentukan siswa yang
sudah/belum menguasai materi pelajaran yang DAFTAR PUSTAKA
telah disampaikan oleh guru selama Ananda., & Rizki, F. (2017). Evaluasi
pembelajaran. Tujuan analisis adalah untuk Pembelajaran IPS Berbasis Taksonomi
mengkaji setiap butir soal agar diperoleh soal Bloom Dua Dimensi di Sekolah Dasar.
yang memiliki kualitas baik sebelum soal Basicedu, 1(2), 13.
tersebut digunakan. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian
Pada kenyataannya praktik Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
dilapangan masih banyak sekolah dalam Rineksa Cipta.
melaksanakan evaluasi hanya sekedar Ayuni, M. (2019). Peningkatan Kemampuan
menyediakan seperangkat tes saja, sedangkan Guru dalam Menyusun Soal Evaluasi
guru dalam praktik evaluasi seringkali acuh Melalui Kegiatan In House Training
tak acuh dengan kualitas tes itu sendiri baik (IHT). Journal of Classroom Action
aspek materi, aspek kontruksi maupun aspek Research, 61.
bahasa. Artinya guru tidak memperhatikan Basuki, I. & Hariyanto. (2014). Asesmen
apakah soal tersebut sudah memenuhi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
persyaratan sebagai alat evaluasi yang baik Rosdakarya
seperti valid, reliabel, bahkan memliki tingkat Choiriatun, D. (2020). Peningkatan
kesukaran soal dan daya pembeda soal yang Profesionalisme Guru Dalam Membuat
baik. Namun, setelah dijelaskan dan diberi Soal HOTS Melalui Kegiatan IHT di
tindakan guru-guru sudah mulai mengetahui SDN 01 Nongsa Kota Batam Tahun
dan memahami bagaimana cara membuat soal Pelajaran 2018/2019. Jurnal Ilmiah
ujian semester sesuai dengan kaidah yang Pendidikan Dasar Indonesia, 2(2), 215.
benar. Hal ini berkaitan dengn kemampuan Khusnul., & Fajriyah, F. A. (2017).
guru meliputi pengetahuan, skills, serta Problematika Pengembangan HOTS di
attitude yang harus dipunyai, dihayati, dan Sekolah Dasar. Inovasi Pendidikan,
dikuasai oleh guru supaya mampu 140.
menjalankan tugas-tugas keprofesionalannya Nizam,. (2017). Panduan Penulisan Soal
(Shabir, 2015). 2017. Jakarta: Puspendik Balitbang
Kemdikbud.
SIMPULAN DAN SARAN Setiadi., & Hari. (2016). Pelaksanaan
Kemampuan guru dalam membuat Penilaian Pada Kurikulum 2013. Jurnal
soal ujian semester semakin meningkat dari Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan,
siklus I dan siklus II, hal ini dikarenakan 20(2), 167.
diberi penjelasan dan tindakan melalui In Shabir U, M. (2015). Kedudukan Guru
House Training (IHT) yang dilakukan Sebagai Pendidik : (Tugas dan
peneliti. Dapat dilihat presentasi pemahaman Tanggung jawab, Hak dan Kewajiban,
guru yang tadinya hanya 28.57% kini naik

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 142
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME 11 NOMOR 1 FEBRUARI 2022
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v11i1.8766
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dan Kompetensi Guru). AULADUNA,


2(2), 221–232
Sukardi. (2011). Evaluasi Pendidikan Prinsip
dan Operasionalnya. (2nd ed.) : Bumi
Aksara.
Supraptono, E. (2015). Penerapan Metode
Pembelajaran Drill Berbantuan
Multimedia Interaktif Dalam Materi
Microsoft Excel 2007. Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas, 16(4).
Winarni., & Widi, E. (2018). Teori dan
Praktik Penelitian Kuntitatif, Kualitatif,
PTK dan R&D. (1st ed.): Bumi Aksara.
Yuniar, M., Rakhmat, C., & Saepulrohman,
A. (2015). Analisis Hots (High Order
Thinking Skills) Pada Soal Objektif Tes
Dalam Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (Ips) Kelas V Sd
Negeri 7 Ciamis. Jurnal Ilmiah
Pendidikan. 2(2), 187-195

Warsudi | Kemampuan Guru, Memahami, Soal Ujian


Halaman | 143

You might also like