Professional Documents
Culture Documents
Contoh SOP Gula Merah Kelapa
Contoh SOP Gula Merah Kelapa
ABSTRACT
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 207
SOP Gula Merah Kelapa Yusuf Muchaymien et al
Tabel 1: Perbandingan Kondisi Unit Usaha dengan CPPB-IRT
Kondisi CPPB-IRT Tahun 2002. Unit Usaha Gula Merah Kelapa
Ruang Produksi
a. Lantai Kedap air, rata, halus, tidak Lantai tanah, tidak rata, tidak
licin, kuat, dibuat miring agar bersih
mudah dibersihkan
b. Dinding Kedap air, rata, halus, berwarna Geribik, tidak bersih, beberapa
terang, tahan lama, tidak mudah sisi terbuka
mengelupas, dan kuat
c. Langit-langit Terbuat dari bahan tahan lama, Genting tanah liat, tidak ada
tidak bocor, tidak berlubang, dan plafon
tidak mudah mengelupas
d. Pintu, Jendela, Bahan tahan lama, tidak mudah Tidak ada pintu, jendela, dan
dan lubang pecah, rata, halus, berwarna lubang angin
angin terang, dapat dibuka tutup, ada
kasa yang dapat dilepas
Sanitasi
a. Alat cuci Tersedia alat cuci/pembersih dan Tersedia alat cuci
selalu dalam keadaan bersih
b. Tempat cuci Ada tempat cuci tangan lengkap Tidak tersedia
tangan dengan sabun dan lap bersih
c. Toilet/WC Jumlahnya cukup, pintu selalu Tersedia, pintu selalu tertutup,
tertutup dan dalam keadaan bersih
bersih
d. Penanggung Ada penanggung jawab kegiatan Tidak ada
Jawab dan pengawasan rutin
Pengendalian Hama
a. Hewan Hewan peliharaan tidak Hewan peliharaan berkeliaran di
Peliharaan berkeliaran di sarana produksi ruang produksi (ayam)
b. Pencegahan Ada upaya mencegah masuknya Tidak ada
hama masuk hama dan tidak terlihat indikasi
adanya hama
c. Pemberantasan Upaya memberantas hama tidak Tidak ada
hama mencemari pangan
Kebersihan Karyawan
a. Badan Semua karyawan selalu menjaga Karyawan kurang menjaga
kebersihan badan kebersihan badan
b. Pakaian Pakaian/perlengkapan kerja Kurang bersih,
selalu dalam keadaan bersih
c. Tangan Semua karyawan mencuci Tidak bersih
tangan dengan benar dan tepat
d. Perawatan luka Luka dibalut dengan perban atau Ditutup tapi tidak bersih
plester berwarna terang
212 Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014
Yusuf Muchaymien et al SOP Gula Merah Kelapa
pohon yang disadap. Penyadapan diperlukan pada pencetakan pekatan nira
dilakukan 2 kali dalam sehari, yaitu pukul adalah 30 menit.
06.00-09.00 WIB dan pukul 15.00-18.00 6. Pendinginan II
WIB. Gula cetak yang telah dikeluarkan
2. Penyaringan dari cetakan didiamkan terlebih dahulu
Sebelum dimasak, nira hasil pada meja cetak hingga gula kering,
sadapan disaring terlebih dahulu untuk kemudian gula disusun pada tampah
membuang kotoran berupa bunga kelapa, sampai suhunya stabil. Pendinginan
serangga, dan sisa bahan pengawet. dimaksudkan agar suhu gula merah stabil
Penyaringan dilakukan dengan saat disimpan dan tidak menimbulkan uap
menggunakan saring yang bersih. Nira air. Waktu yang diperlukan pada
hasil saringan kemudian ditampung dalam pendinginan II ini adalah 30 menit.
jerigen 30-35 liter agar mudah dibawa ke 7. Pengemasan
tempat pemasakan. Pengemasan gula merah kelapa
3. Pemasakan dapat menggunakan kemasan kotak kayu
Pemasakan nira dilakukan untuk dengan panjang 45 cm, lebar 30 cm, tinggi
menguapkan air pada nira kelapa dan 30 cm, dan memiliki kapasitas ±25 Kg,
membunuh bakteri-bakteri kontaminan. yang didalamnya dilapisi plastik
Nira kelapa hasil dari penyadapan yang polipropilen dengan ukuran panjang 75
telah disaring dimasukkan ke dalam wajan cm dan lebar 75 cm didalanya. Setelah
besar. Wajan tersebut diletakkan di atas dikemas, gula kemudian siap dipasarkan.
tungku dengan nyala api yang stabil.
Pemasakan 30-35 liter nira kelapa Uji Coba SOP
memerlukan waktu selama 4-5 jam dan Draft SOP yang telah dis4usun
dilakukan pada suhu 110oC. Pemasakan diterapkan di uji coba pada 3 pengrajin
dihentikan saat nira telah mengental. yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Pendinginan I Adapun beberapa hal yang diperbaiki
Nira pekat diaduk-aduk hingga dalam proses pengolahan gula merah
suhu mencapai ±70oC. Pengadukan akan kelapa adalah sebagai berikut.
menyebabkan tekstur dan warna gula yang 1. Pengukuran jumlah bahan baku
dihasilkan lebih baik dan cepat kering. penolong yang digunakan dan waktu
Waktu yang diperlukan untuk yang digunakan di setiap tahapan
mendinginkan pekatan nira adalah 30 proses.
menit. 2. Membersihkan tempat produksi
5. Pencetakan sebelum dan sesudah proses produksi.
Setelah suhu pekatan nira turun Pembersihan dilakukan untuk
menjadi ± 70oC, dan nira menjadi lebih mencegah kontaminansi dari
pekat maka dilakukan pencetakan. lingkungan ke bahan produksi.
Cetakan bambu atau alumunium sebelum 3. Mencuci peralatan produksi yang telah
digunakan, terlebih dahulu direndam digunakan. Peralatan disimpan di
dengan air bersih untuk mempermudah tempat yang kering dan bersih.
pelepasan setelah gula menjadi kering. Penyimpan harus terpisah dengan
Setelah digunakan alat cetak harus dicuci produk yang telah jadi dan alat-alat
agar tidak terkontaminasi. Waktu yang yang bukan merupakan peralatan
produksi.
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 213
SOP Gula Merah Kelapa Yusuf Muchaymien et al
4. Melakukan pemilahan bahan baku Pembahasan Terhadap Sifat Kimia
dilapang sebelum nira diproses. Gula Merah Kelapa
Pemilahan yang dilakukan berupa Produk yang sudah sesuai dengan
pembuangan nira yang basi, kotoran draft SOP yang dihasilkan kemudian
dan benda asing lain dengan cara diamati kadar air, kadar abu, dan kadar
disaring. gula reduksi, serta dilakukan uji
5. Mencegah hewan peliharaan memasuki organoleptik untuk kemudian
ruang produksi serta tidak dibandingkan dengan produk sebelum
menempatkan hewan peliharaan di diterapkanya draft SOP. Hasil
ruang produksi. pengamatan sifat kimia gula merah kelapa
Pengamatan Terhadap Produk Pasca sebelum dan sesudah penerapan draft SOP
Penerapan Draft SOP dari masing-masing 3 kali ulangan dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3: Hasil pengamatan sifat kimia sebelum dan sesudah penerapan draft SOP
Tabel 4: Hasil pengamatan uji organoleptik sebelum dan sesudah penerapan draft SOP
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 215
SOP Gula Merah Kelapa Yusuf Muchaymien et al
menurunkan kekerasan. Hal ini didukung penerimaan keseluruhan gula merah
oleh data kadar air gula merah kelapa kelapa.
yang disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan
hasil uji organoleptik diketahui bahwa KESIMPULAN
tektur produk gula merah kelapa yang
diproduksi dengan mengacu pada draft Berdasarkan kepada hasil pengamatan dan
SOP memiliki tekstur agak keras berbeda penerapan draft SOP serta pengujian
dengan produk gula merah kelapa yang didapat kesimpulan sebagai berikut:
diproduksi tanpa mengacu draft SOP 1. Berdasarkan kuesioner dan wawancara
dengan tekstur sedikit lembek. Produk yang telah dilakukan, para penderes
gula merah yang mengacu pada draft SOP masih menggunakan cara
memiliki tekstur agak keras dan memiliki tradisional/sederhana dalam pembuatan
bentuk normal dan telah sesuai dengan Sni gula merah kelapa sehingga mutu yang
013743.1995. dihasilkan belum konsisten.
2. Telah disusun dan telah diuji cobakan
draft Standard Operating Procedure
Warna (SOP) pengolahan gula merah kelapa
Berdasarkan hasil uji organoleptik di pengrajin gula merah kelapa di Desa
diketahui bahwa warna gula merah kelapa Purworejo Kecamatan Negeri Katon
yang telah menarapkan draft SOP adalah Kabupaten Pesawaran.
coklat kekuningan dan gula merah kelapa 3. Beberapa hal yang diperbaiki dalam
yang belum menerapkan draft SOP adalah proses pengolahan gula merah kelapa
coklat sehingga warna dari gula merah adalah pengukuran jumlah bahan baku
kelapa yang belum menerapkan draft SOP penolong dan waktu yang digunakan di
lebih gelap dibandingkan dengan gula setiap tahapan proses, membersihkan
merah kelapa yang telah menerapkan draft tempat dan peralatan produksi,
SOP. Warna coklat pada gula merah melakukan pemilahan bahan baku di
kelapa disebabkan proses pemasakan gula lapang sebelum nira diproses, serta
yang terlalu lama, sehingga menyebabkan mencegah hewan peliharaan memasuki
gula yang dihasilkan menjadi gelap dan ruang produksi.
reaksi pencoklatan terjadi secara intensif. 4. Setelah penerapan draft SOP pada 3
pengrajin terpilih ternyata terjadi
Penerimaan Keseluruhan peningkatan mutu berupa penurunan
kadar air 9,47% menjadi 7,12%, kadar
Berdasarkan uji organoleptik
abu 5,70% menjadi 2,22%, dan kadar
penerimaan keseluruhan menunjukkan
gula reduksi 5,46% menjadi 3,39%.
penilaian agak suka terhadap gula merah
5. Hasil uji organoleptik menunjukan
kelapa sebelum diterapkannya draft SOP
bahwa produk gula merah kelapa yang
dan suka terhadap gula merah kelapa
diproduksi dengan mengacu pada draft
setelah diterapkannya draft SOP. Hasil
SOP memiliki rasa sedikit getir, tekstur
analisis uji organoleptik gula merah
agak keras, warna gula merah kelapa
kelapa yang telah menerapkan draft SOP
adalah coklat kekuningan, dan
memiliki warna coklat kekuningan, tekstur
penerimaan keseluruhan lebih disukai.
agak keras dan rasa yang sedikit getir,
secara tidak langsung atribut-atribut
sensori ini akan ikut mempengaruhi DAFTAR PUSTAKA
216 Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014
Yusuf Muchaymien et al SOP Gula Merah Kelapa
Muawanah, A., I. Djajanegara, A.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sa’duddin, D. Sukandar dan N.
2002. Pedoman Cara Produksi Radiastuti. 2012. Penggunaan
Pangan yang Baik untuk Industri bunga kecombrang (Etlingera
Rumah Tangga (CPPB-IRT). Elatior) dalam proses proporsi
Jakarta. permen jelly. Jurnal Valensi
Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 2(4):526-533.
013743.1995. Syarat Mutu Gula Nurlela, E. 2002. Kajian Faktor Yang
Merah. http://www.bsn. org. Mempengaruhi Pembentukan
Diakses tanggal 31 Agustus 2012. Warna Gula Merah (Skripsi)
Badan Standardisasi Nasional. 1998. SNI Departemen Ilmu dan Teknologi
01-4852-1998. Sistem Analisa Pangan. IPB, Bogor
Bahaya dan Pengendalian Titik Santosa, H. 1988. Kajian Sifat-Sifat Gula
Kritis (HACCP) serta Pedoman Merah Dari Nira Palma (Skripsi)
Penerapannya. BSN. Jakarta Fateta-IPB. Bogor.
Buckle, K.A., R.A. Edward, G.H. Fleet Soekarto, S.T. 1985. Penilaian
dan M. Wootton. 1987. Ilmu Organoleptik Untuk Industri
Pangan. Terjemahan Purnomo dan Pangan dan Hasil Pertanian.
Adiono. Universitas Indonesia Bharata Aksara. Jakarta.
press. Jakarta Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi.
Damodaran, S., K.L. Parkin dan O.R. 1997. Prosedur Analisa Untuk
Fennema. 2007. Fennema’s Food BahanMakanan dan Pertanian .
Chemical : Food Additives. 4nd. Liberty, Yogyakarta.160 hlm.
ERC Press. Boca Raton. Winarno,. F.G. 1993. Pangan, Gizi,
Issoesetyo. 2000. Gula Kelapa Produk Teknologi dan Konsumen.
Industri Hilir Sepanjang Masa. Gramedia. Jakarta
Arkola: Surabaya.
Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian Volume 19 No.2, Juli 2014 217