Professional Documents
Culture Documents
289777837
289777837
61.31
60
55.36 Gambar 3 menunjukkan bahwa
45.51 41.03BS
BS
rata–rata nilai pretest dan posttest hasil
40 BTS
23.08 belajar siswa pada kedua kelas
20
berdistribusi tidak normal sehingga
0
A B C D E dilanjutkan dengan uji Mann Whitney
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
U. Dari hasil uji tersebut dapat
diketahui bahwa rata-rata pretest tidak
Keterangan: A = mengajukan pertanyaan; B = berbeda secara signifikan. Sedangkan
mengemukakan ide/pendapat; C = rata-rata posttest pada kedua kelas
berkomunikasi dalam kelompok; D berbeda secara signifikan. Untuk nilai
= bekerjasama menyelesaikan LK-
PD; E = menjawab pertanyaan
N-gain hasil belajar siswa pada kelas
kontrol berdistribusi normal sehingga
Gambar 2. Aktivitas siswa pada kelas dilanjutkan dengan uji homogenitas
eksperimen dan kontrol dan uji t1, hasilnya hasil belajar siswa
pada kedua kelas memiliki varians
Gambar 2, menunjukkan bahwa yang sama dan berbeda secara
persentase aktivitas siswa kelas signifikan. Kemudian pada ui t2 nilai
eksperimen untuk aspek mengajukan N-Gain hasil belajar siswa pada kelas
pertanyaan, mengemukakan ide/ pen- eksperimen lebih tinggi daripada kelas
dapat, dan menjawab pertanyaan ber- kontrol.
kriteria ‘cukup’. Persentase akti-vitas Nilai rata-rata N-gain pada
kelas kontrol untuk aspek mengajukan indikator kognitif juga menunjukkan
pertanyaan, mengemu- kakan ide/pen- peningkatan pada setiap indikator
dapat, dan menjawab pertanyaan (Gambar 4).
berkriteria ‘kurang’. Sedangkan per-
sentase aktivitas untuk aspek berko-
80
74.68 eksperimen dan kontrol berbeda secara
61.36 65.23 65.1 58.93
60 signifikan.
40
Persentase tanggapan dibe-
BS BT 20.51 rikan kepada siswa kelas eksperimen
20 S BS untuk mengetahui tanggapan siswa
0
C1 C2 C3 terhadap penggunaan multimedia
interaktif selama proses pembelajaran
Eksperimen Kontrol
(Gambar 5).
Ket : BS = Berbeda Signifikan; BTS =
A 100 %
Bebeda Tidak Signifikan
B 89%
C 86%
Gambar 4. Rata – rata N-gain setiap indicator
D 89%
kognitif oleh siswa kelas Ekspe- E 89%
rimen dan kontrol F 96%
G 100%
Gambar 4 rata-rata N-gain pada
indikator kognitif C1 dan C2 yang Ket : A = Memperoleh wawasan baru; B =
diuji berdistribusi normal, sehingga Dapat meningkatkan semangat belajar; C
= Sulit berinteraksi dengan teman; D =
dilanjutkan dengan uji homogenitas. Lebih aktif dalam diskusi kelas; E =
Setelah pengujian, dipe-roleh Fhitung Multimedia interaktif tidak mampu
lebih kecil dari Ftabel sehingga H0 mengembangkan; F = Merasa mudak
diterima yang artinya sampel memiliki memahami materi; G = Senang mempe-
varians yang sama. lajari materi dengan menggunakan
multimedia interaktif
Kemudian dilanjutkan dengan
uji t1 dan t2, dari hasil uji tersebut pada Gambar 5. Persentase tanggapan siswa
indikator kognitif C1 didapatkan thitung terhdap Multimedia Interaktf
lebih besar dari ttabel dan pada indi-
kator kognitif C2 didapatkan thitung Pernyataan pada angket tangga-
kurang dari ttabel. Sehingga H0 pada pan siswa berupa lima pernya-taan
indikator koginitif C1 ditolak yang positif dan dua pernyataan negatif.
artinya rata-rata N-gain indikator Dari tujuh pernyataan yang diberikan,
kognitif C1 pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa multimedia
berbeda secara signifikan dan interaktif mendapatkan tanggapan
memiliki rata-rata N-gain yang lebih yang baik dari siswa. Dapat dibuktikan
tinggi dibandingkan dengan kelas dari tanggapan siswa bahwa pada
kontrol, dan pada indikator kognitif C2 umumnya mereka merasa lebih mudah
H0 diterima artinya rata – rata N-gain memahami materi setelah mempelajari
indikator kognitif C2 pada kelas materi pokok peredaran darah
eksperimen tidak berbeda secara manusia. Selama pembelajaran,
signifikan. sebagian besar siswa juga merasa lebih
Pada indikator kok-nitif C3 aktif dalam diskusi, termotivasi untuk
memiliki rata-rata N-gain yang menguasai materi, dan memperoleh
berdistribusi tidak normal maka pengetahuan baru mengenai materi
dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney peredaran darah manusia.
U dan didapatkan nilai probabilitas
kurang dari 0,05 oleh karena itu H0
ditolak, artinya rata-rata nilai N-gain
indikator kognitif C3 pada kelas
PEMBAHASAN selisih dari rata-rata posttest dengan
pretest. Pada kelas eksperimen sebesar
Pada Gambar 2, aktivitas 48.22 % sedangkan pada kelas kontrol
belajar siswa kelas eksperimen aspek sebesar 41.41%. Hal ini dikarenakan
mengajukan pertanyaan, mengemu- dalam proses pembelajaran di kelas
kakan ide/pendapat, dan menjawab terdapat perbedaan perlakuan dimana
pertanyaan berkriteria ‘cukup’. Per- pada kelas eksperimen menggunakan
sentase aktivitas kelas kontrol untuk multimedia interaktif. Menurut Teoh
aspek mengajukan pertanyaan, me- dan Neo (2015: 28), kemampuan belajar
ngemukakan ide/pendapat, dan men- siswa dapat ditingkatkan melalui
pemberian multimedia interaktif saat
jawab pertanyaan berkriteria ‘ku-
proses pembelajaran. Dengan multi-
rang’. Sedangkan persentase akti-vitas
media interaktif, kemampuan siswa
untuk aspek berkomunikasi dan dalam mempelajari materi lebih mudah
bekerjasama pada kedua kelas berkri- dan dengan waktu yang lebih singkat
teria ‘sangat baik’. dibandingkan dengan pembelajaran
Hasil rata-rata memperlihatkan tanpa multimedia interaktif.
bahwa aktivitas belajar siswa kelas Hasil analisis rata-rata pening-
eksperimen lebih tinggi daripada kelas katan (Gambar 4) indikator kognitif C2
kontrol. Dengan peningkatan aktivitas menunjukan bahwa antara kelas ekspe-
belajar pada kelas eksperimen adalah rimen dan kontrol memiliki hasil yang
16 % dari rata-rata aktivitas belajar tidak berbeda secara signifikan tetapi
siswa kelas kontrol. Senada dengan rata-rata N-gain pada kelas eksperimen
penelitian yang dilakukan oleh Afrian (65,23) lebih tinggi dari rata-rata N-gain
(2014: 5) menyatakan bahwa rata-rata pada kelas kontrol (65,10). Sedangkan
aktivitas siswa yang menggunakan analisis rata-rata peningkatan indikator
multimedia interaktif lebih tinggi dari kognitif C1 dan C3 pada Tabel 9
pada rata–rata siswa yang menggu- menunjukkan bahwa antara siswa kelas
nakan media konvensional. Hasil ini eksperimen dan kontrol memiliki hasil
diperkuat dengan pendapat Hamalik yang berbeda secara signifikan. Sehing-
(2011: 171), yang mengata-kan bahwa ga secara aspek kognitif beda-sarkan
pembelajaran yang efektif adalah pem- Gambar 4, penggunaan Multi-media
belajaran yang menyediakan kesem- interaktif tidak terlalu berpe-ngaruh
patan kepada siswa untuk belajar pada indikator kognitif C2, tetapi secara
rata-rata N-gain kelas eksperimen tetap
sendiri atau melakukan aktivitas
lebih tinggi dari pada kelas kontrol.
sendiri. Dengan seperti itu siswa
Sedangkan penggunaan Multi-media
mendapatkan pengetahuan, pema- interaktif pada indikator kognitif C1 dan
haman, dan aspek-aspek tingkah laku C3 sangat berpengaruh terlihat dari rata-
lainnya. rata N-gain pada kedua kelas yang
Pada Gambar 3, menunjukkan berbeda secara signifikan. Hal ini seuai
bahwa kedua kelas (eksperimen dan dengan penelitian Kulik dan Bangerts
kontrol) mengalami peningkatan hasil Drowns (dalam Kusumah, 2004: 4) yang
belajar yang terlihat dari perbandingan menyatakan bahwa dibandingkan de-
rata-rata nilai pretest- posttest. Dari ngan pembelajaran konvensional, pem-
hasil uji homogenitas, t1 dan t2 rata-rata belajaran interaktif mampu mening-
N-gain didapatkan hasil bahwa N-gain katkan kemampuan siswa dalam pel-
pada kelas eksperimen lebih tinggi dari jaran, kecepatan siswa dalam pengu-
kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar asaan konsep yang dipelajari lebih
pada kedua kelas bisa dihitung dengan tinggi, konsentrasi siswa lebih lama dan
sikap siswa terhadap pelajaran lebih Sebaiknya pembelajaran meng-
positif. gunakan multimedia interaktif dapat
Meningkatnya hasil belajar digunakan sebagai salah satu alternatif
belajar tersebut dikarenakan dalam metode pembelajaran yang dapat
penggunaan multimedia interaktif mem- meningkatkan penguasaan materi dan
buat siswa lebih aktif bekerja sama aktivitas belajar siswa. Selain itu, dalam
dalam kelompok kemudian mengung- menentukan waktu pengerjaan soal
kapkan ide atau pendapat dalam proses evaluasi penguasaan materi hendaknya
pembelajaran untuk menyelesaikan mempertimbangkan kemam-puan siswa
pertanyaan dalam LKPD. Siswa juga dalam menjawab soal sehingga alokasi
diharuskan mempresentasikan hasil waktu pada kegiatan pembelajaran tidak
diskusi dan lebih aktif dalam bertanya, menyimpang dari Rencana Pelaksanaan
baik mengenai materi yang belum Pembelajaran (RPP) yang sudah Iran-
dipahami maupun terhadap hasil diskusi cang.
Berdasarkan Gambar 5, 93%
siswa memberikan tanggapan yang DAFTAR RUJUKAN
positif terhadap penggunaan multimedia
interaktif. Menurut Saptaningtyas Afrian, R. 2014. Pengaruh Pem-
(2012: 1), multimedia interaktif dapat belajaran Multimedia Interaktif
membantu menyampaikan suatu gaga- Terhadap Hasil Belajar Siswa.
san menjadi lebih menarik dan jelas Jurnal. Lampung: UNILA.
tujuannya. Hal ini menunjukkan peng-
gunaan multimedia interaktif berpe-
Anderson, H.M. 2015. Dale’s Cone of
ngaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa dan aktivitas belajar siswa Experience. Perspectives for
pada materi peredaran darah pada Pharmacy Educators. 1-2.
manusia. (Online), (www.etsu.edu/uged
Dari uraian di atas, dapat dika- /etsu1000/documents/Dales_Con
takan bahwa penggunaan multi-media
e_of_Experience.pdf, diakses 26
interaktif berpengaruh dalam mening-
katkan aktivitas dan hasil belajar siswa Juni 2015; 19.10 WIB).
pada materi pokok peredaran darah
manusia kelas VIIIa SMP Budaya Hamalik, O. 2011. Media Pendidikan.
Bandar Lampung. Bandung: Alumni.