Maintenance

System
Pertemuan ke-3 (Online Class Meeting)
Reliability concept and characterization

Fakhri Ikhwanul Alifin, S.T., M.T.

Major: Industrial Engineering
Research field: Manufacturing System
Common Failures Distribution

Weibull Distribution Exponential Distribution

t 
  −t 
−   
 
CDF F (t ) = 1 − e  
, t 0 F (t ) = 1 − e , t 0

 −1 t   −t 
PDF dF (t )   t  −  1  
 
f (t ) = =   e  
, t 0 f (t ) = e , t 0
dt    

Survival F (t ) = 1 − F (t ), t  0 F (t ) = 1 − F (t ), t  0
Function

 −1 t   −t 
t  − 
  1  
 
e e
   
 −1
Intensity f (t ) t  f (t )  1
Function  (t ) = = =    (t ) = =  −t  =
  

F (t ) t 
− 
 
F (t )  
 

e e
Properties of Statistical Distribution

Time to first failure

the time elapsed between when a new item is put into operation (in continuous mode) and
when it fails for the first time.

The time to failure is a random variable, T, with cumulative distribution function, F(t)
Note that the item is in the working state at time t if T > t and in the failed state if
T ≤ t and no action is being initiated to rectify the failure.

CDF/Unreliability Function F (t ) = Pr{T  t}

dF (t )
PDF f (t ) = = Pr{T = t}
dt

Survival/Reliability Function F (t ) = 1 − F (t ) = Pr{T  t}

Simple Analogy of CDF, PDF, and Reliability Function
Rolling a Dice Case Probability Density Function (PDF)
Dice Cumulative
Probability %
Number Distribution
1 1/6 16.67% 16,67%
2 1/6 16.67% 33,34%
3 1/6 16.67% 50,01%
4 1/6 16.67% 66,68%
5 1/6 16.67% 83,35%
6 1/6 16.67% 100%

Cumulative Distribution Function (CDF) f ( x) = Pr{ X = x} = P{ X = 1} = 0.1667

Survival/Reliability Function

F ( x) = Pr{ X  x} = Pr{ X  2}
= 1 − F (2)
= 1 − 0.3334 = 0.6666
F ( x) = Pr{ X  x} = Pr{ X  3} = 0.5001
Properties of Weibull Distribution
Weibull Shape Parameter (β)

Implications on PDF Implications on CDF

Properties of Weibull Distribution
Weibull Shape Parameter (β)  −1
f (t )   t 
Implications on Intensity/Hazard Function  (t ) = =  
F (t )    

The Bathtub Curve

(0<β<1)
(β > 1)

(β = 1)
Properties of Weibull Distribution
Weibull Scale Parameter (α)

Implications on PDF

Parameter skala dari distribusi Weibull

seringkali diasumsikan menggambarkan
tingkat kehandalan sebuah item/produk.
Semakin besar nilai α maka semakin baik
kehandalan produk tersebut
Reliability Block Diagram (RBD)

Series Systems/Configuration
In a series configuration, a failure of any component
results in the failure of the entire system.

Subsystem 1 Subsystem 2 Subsystem n

Example: Personal Computer (PC)

Power
Motherboard Processor SSD/HDD
Supply
Reliability Block Diagram (RBD)

Parallel Systems/Configuration Subsystem 1

In a simple parallel system, as shown
in the figure on the right, at least one
of the units must succeed for the Subsystem 2
system to succeed.
Subsystem n

Example: Digital Amplifier

Audio Card

Tuner

Memory
How to Model the Reliability based on RBD?
Series Systems/Configuration
Misalkan sebuah sistem memiliki subsistem sebanyak i. sehingga kondisi sistem (Xs(t)) tersebut
dapat dinotasikan sebagai berikut
X i (t ),1  i  n
1 if component i in the working state
X i (t ) = {
0 if component i in the failed state

Dikarenakan konfigurasi seri bisa berfungsi hanya jika (iff) semua subsistem berfungsi, maka,

X s (t ) = 1 iff { X i (t ) = 1, 1  i  n}
n
X s (t ) = X 1 (t ) X 2 (t ).... X n (t ) =  X i (t )
i =1
Sehingga, kehandalan dari sebuah sistem seri adalah sebagai berikut,
n
Fs (t ) = F1 (t ) F2 (t )....Fn (t ) =  Fi (t )
i =1
How to Model the Reliability based on RBD?
Parallel Systems/Configuration
Misalkan sebuah sistem memiliki subsistem sebanyak i. sehingga kondisi sistem tersebut dapat
dinotasikan sebagai berikut
X i (t ),1  i  n
1 if component i in the working state
X i (t ) = {
0 if component i in the failed state

Dikarenakan konfigurasi parallel tidak berfungsi hanya jika (iff) semua subsistem tidak
berfungsi, maka,
X p (t ) = 0 iff { X i (t ) = 0, 1  i  n}
n
X p (t ) = 1 −  (1 − X 1 (t ))(1 − X 2 (t ))....(1 − X n (t ))  = 1 −  (1 − X i (t ))
i =1
Sehingga, kehandalan dari sebuah sistem parallel adalah sebagai berikut,
n
Fp (t ) = 1 − (1 − F1 (t ))(1 − F2 (t ))....(1 − Fn (t ))  = 1 −  (1 − Fi (t ))
i =1
Example
Example: Stereo System

Audio Card Speaker 1

Amplifier

Memory Speaker 2

Sebuah stereo terdiri dari dua macam konfigurasi, yaitu seri dan parallel. Perusahaan yang
memproduksi stereo tersebut ingin mengetahui tingkat kehandalan dari produk yang mereka
hasilkan. Misalkan, sistem stereo tersebut terdiri dari Audio Card, Memory, Amplifier, Speaker 1, dan
Speaker 2. Sehingga, kehandalan dari masing-masing subsystem tersebut secara berurutan adalah:

F (t ), F (t ), F (t ), F (t ), F (t ),
1 2 3 4 5
Sebagai pertimbangan strategi pemeliharaan dan kebijakan garansi, perusaahan ingin mengetahui
tingkat kehandalan produk tsb setelah 3 tahun pemakaian. Maka rumusan permasalahannya adalah:

F (3) = 1 − F (3) = Pr{T  3} = ?

 Fi (t )
Misalkan, dari data kerusakan setiap subsistem selama
periode tertentu (t), perusahaan berhasil t 1 2 3 4 5
mengidentifikasi distribusi statistik data tersebut dan 1 0.95 0.99 0.99 0.93 0.85
mendapatkan nilai kehandalan historis
(Survival/reliability function) dari masing-masing 2 0.93 0.97 0.99 0.89 0.80
subsistem sebagai berikut: 3 0.90 0.95 0.99 0.85 0.75
4 0.88 0.93 0.98 0.82 0.73
5 0.85 0.91 0.96 0.79 0.70

Sebelum melakukan perhitungan, ingat bahwa sistem ini terdiri dari konfigurasi seri dan parallel.
Sehingga diperlukan pengelompokkan masing-masing konfigurasi
F1 (t ) F4 (t )
Audio Card F3 (t ) Speaker 1

Amplifier

Memory Speaker 2
F2 (t ) F5 (t )
 Audio Card dan Memory
Karena kedua subsistem ini merupakan konfigurasi parallel, maka harus diubah terlebih dahulu
menjadi konfigurasi seri.
n=2
F12 (3) = 1 −  (1 − Fi (3)) = 1 − (1 − F1 (3))(1 − F2 (3)) 
i =1
F12 (3) = 1 −  (1 − 0.90)(1 − 0.95)  = 0.995
Speaker 1 dan Speaker 2
n =5
F45 (3) = 1 −  (1 − Fi (3)) = 1 − (1 − F4 (3))(1 − F5 (3)) 
i =4
F45 (3) = 1 −  (1 − 0.85)(1 − 0.75)  = 0.9625
Sehingga, kehandalan dari produk stereo tersebut setelah 3 tahun adalah sebagai berikut:

F (3) = Pr{T  3} = F12 (3) F3 (3) F45 (3) Dapat disimpulkan bahwa
produk tersebut fungsinya
masih sebesar 94.8% setelah
F (3) = (0.995)(0.99)(0.9625) = 0.948 3 tahun
 Reading Assignment

Review kembali dan pelajari sub bab 2.7 Reliability concept and characterization dari
buku Ben Daya, et al. (2016) terutama konsep FMEA (Failures Modes and Effects
Analysis) dan FTA (Failure Tree Analysis)