Professional Documents
Culture Documents
1 SM
1 SM
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Departemen Pedagogik,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia
Email : dindaannisa88@gmail.com
Abstract: Toilet training is an exercise using the bathroom properly and correctly. The
presence of toilet training teaching will help a lot for those who have not mastered toilet
training skills. this study aims to find out how the teacher in teaching Toilet training is
intended for children Autism Spectrum Disorder. The research method used is
descriptive method with qualitative approach. The location of the research was
conducted at Kindergarten Bunda Ganesha Jl. Dark Nyawang No. 2 Bandung. The
subject of this research is the teacher of Toilet training program instructor in the
children of Autism Spectrum Disorder. The results of the toilet training study conducted
an assessment first, after the results obtained by the teacher to analyze, the next step in
preparing the program required by the child. To teach children, the teacher refers to the
lesson plan and the material. That shows the pictures on how to use toilets and tools in
the bathroom. The teacher gives direct instruction with lecture method and toilet training
simulation and asks to practice it directly. teachers should often communicate with
parents so that after being taught by the teacher after school can be continued at home.
Abstrak: Toilet training merupakan latihan menggunakan kamar mandi dengan baik dan
benar. Adanya pengajaran toilet training akan banyak membantu bagi mereka yang
belum menguasai keterampilan toilet training. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana cara guru dalam mengajarkan Toilet training yang diperuntukkan bagi anak
Autism Spectrum Disorder. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-kanak
Bunda Ganesa Jl. Gelap Nyawang No. 2 Bandung. Subjek penelitian adalah guru
pelaksana program pengajaran Toilet training pada anak Autism Spectrum Disorder.
Hasil penelitian pelaksanaan toilet training terlebih dahulu dilakukan assesmen, setelah
hasilnya diperoleh guru menganalisa, langkah selanjutnya menyusun program yang
dibutuhkan anak. Untuk mengajarkan kepada anak, guru mengacu pada RPP dan
materinya. Yaitu menampilkan gambar-gambar mengenai tata cara menggunakan toilet
dan alat-alat yang ada di kamar mandi. Guru memberi pengarahan secara langsung
dengan metode ceramah dan simulasi toilet training dan menyuruh mempraktekannya
secara langsung. guru harus sering berkomunikasi dengan orang tua agar setelah
diajarkan guru setelah disekolah bisa dilanjutkan dirumah.
hari, dan respon yang tidak biasa untuk bersekolah di TK Bunda Ganesa tersebut
pengalaman indrawi” (Hallahan dan diberikan pembelajaran bina diri toilet
Kauffman, 2009:425). Sedangkan training, sehingga menarik untuk diteliti
pengertian lain diungkap oleh Hanafi sesuai pendapat guru bahwa hal ini
(dalam Abdul Hadis, 2006: 43), autisme dikarenakan pembelajaran bina diri yang
adalah gangguan perkembangan organik ada di TK Bunda Ganesa didasarkan dari
yang mempengaruhi kemampuan anak- hasil asesmen, jadi setiap anak
anak dalam berinteraksi dan menjalani mendapatkan pembelajaran bina diri yang
kehidupannya. berbeda, sesuai kebutuhannya.
Layanan yang dibutuhkan oleh Berdasarkan hasil temuan di
anak Autism Spectrum Disorder agar lapangan, peneliti menemukan kasus
dapat berkembang salah satunya dengan subjek A merupakan anak Autism
layanan pendidikan. Karena semua anak Spectrum Disorder kelompok A berusia 4
berhak mendapatkan pendidikan. Tidak tahun, berjenis kelamin laki-laki dengan
terkecuali anak Autism Spectrum karakteristik belum mampu
Disorder. Sesuai dengan Undang-Undang berkomunikasi secara verbal dan
Dasar 1945 Pasal 31 (ayat 1) yang mempunyai gangguan perhatian yang
berbunyi “ Setiap warga negara berhak mengikuti pembelajaran bina diri toilet
mendapat pendidikan”. Penyelenggaraan training di sekolah. Pembelajaran bina
pendidikan untuk anak Autism Spectrum diri toilet training pada anak Autism
Disorder tentu tidak sama dengan anak Spectrum Disorder di TK Bunda Ganesa
pada umumnya. Penyelenggaraan Bandung menarik untuk dideskripsikan.
pendidikan bagi anak Autism Spectrum Hal ini dikarenakan program bina
Disorder sebaiknya adalah berorientasi diri toilet training diselenggarakan oleh
kepada kebutuhan anak agar didapatkan sekolah tersebut untuk anak Autism
hasil yang lebih fungsional. Spectrum Disorder yang mana anak
Salah satu layanan pendidikan Autism Spectrum Disordertersebut belum
bagi anak Autism Spectrum Disorder di mampu berkomunikasi secara verbal dan
TK Bunda Ganesa adalah program bina mengalami gangguan perhatian, sehingga
diri. Menurut Astati (2003:15) akan timbul sebuah pertanyaan
mengatakan bahwa bina diri adalah bagaimana cara mengajarkannya dan
“suatu usaha dalam membangun diri menjadi unik untuk dideskripsikan.
individu baik sebagai individu maupun Selain itu pembelajaran bina diri toilet
makhluk sosial melalui pendidikan training terselenggara dengan baik,
keluarga, di sekolah maupun di mampu membekali anak Autism
masyarakat, sehingga terwujud Spectrum Disorder dalam hal merawat
kemandirian dan keterlibatannya dalam diri sendiri sehingga mengurangi
kehidupan sehari-hari secara memadai”. ketergantungannya dengan orang lain dan
Tujuan akhir bina diri bagi anak Autism belum dideskripsikan secara rinci
Spectrum Disorder pada dasarnya pelaksanaannya yang mencakup
mengharapkan agar anak dapat mandiri persiapan pembelajaran, pelaksanaan
dalam merawat diri. Salah satu program pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran,
bina diri yang ada di TK Bunda Ganesa serta faktor penghambat pembelajaran
Bandung adalah pembelajaran bina diri bina diri toilet training.
toilet training pada anak Autism Spectrum
Disorder bertujuan untuk METODE
mengembangkan kemandirian anak Jenis Penelitian
dalam hal toilet training. tidak semua Penelitian ini merupakan
anak Autism Spectrum Disorder yang penelitian deskriptif dengan pendekatan
319
toilet training. Dan tujuan khusus a) dengan guru meminta anak untuk
anak mampu mengerti fungsi toilet mencuci tangan dan mengelap
training, b) anak mampu mengerti tangan sesudah melakukan toilet
peralatan-peralatan yang ada di training dan membimbing anak
kamar mandi meliputi sabun, untuk kembali ke kelas. lalu
gayung, sikat gigi dan pakaian, c) 4. Evaluasi pembelajaran bina diri toilet
anak mampu mengerti kegunaan training pada anak Autism Spectrum
peralatan-peralatan kamar mandi, d) Disorder meliputi evaluasi tes dan
anak mampu mengerti tahapan- non tes.
tahapan toilet training dengan benar 5. Factor penghambat dalam
2. Persiapan pembelajaran bina diri pembelajaran toilet training meliputi
toilet training diawali dengan guru factor internal yaitu anak tergolong
melakukan asesmen terhadap anak, Autism Spectrum Disorder yang
dilanjutkan dengan menentukan berat, mempunyai kemampuan
program yang sesuai dengan hasil berbicara dan berkomunikasi belum
asesmen kemudian menyusun RPP. baik dan factor eksternal yaitu
3. Pelaksanaan pembelajaran bina diri dukungan keluarga yang kurang
toilet training pada anak Autism Karena selalu melayani dan
Spectrum Disorder dilaksanakan memanjakan anak di rumah.
melalui 3 tahapan :
a. Pendahuluan / Kegiatan Awal REKOMENDASI
Pembelajaran dimulai 1. Bagi Guru
dengan pengkondisian anak di a. Diharapkan pada kegiatan
kelas. Selanjutnya guru memberi evaluasi pembelajaran bina diri
apersepsi dan menyampaikan toilet training disediakan
materi dan tujuan pembelajaran instrument yang disusun secara
dengan singkat lugas dan jelas. sistematis, sehingga setiap aspek
b. Kegiatan Inti tahapan-tahapan toilet training
Kegiatan inti yang dipelajari anak Autism
pembelajaran bina diri toilet Spectrum Disorder lebih dapat
training yaitu guru terlihat perkembangannya.
menyampaikan materi toilet b. Hendaknya guru dengan orang tua
training, fungsi toilet training, anak lebih menjalin hubungan
peralatan dan tahap-tahapan toilet yang baik dalam rangka
training dengan menggunakan mengembangkan kemandirian
metode ceramah dan metode anak.
simulasi. Kemudian mengajak 2. Bagi Orang Tua
dan membimbing anak masuk a. Sebaiknya orang tua tidak
kamar mandi. Selanjutnya memanjakan anak pada saat di
membimbing dan rumah, agar anak belajar mandiri.
menginstruksikan anak untuk b. Diharapkan langkah pembelajaran
toilet training sesuai tahapan- bina diri toilet training dapat
tahapannya. Apabila dalam 3 kali diterapkan di rumah.
instruksi anak tidak mampu 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
melaksanakan, maka guru Diharapkan bagi penelitian
memberikan prompt. selanjutnya lebih memperluas
c. Penutup / Kegiatan Akhir wilayah generalisasi, tidak hanya
Penutup pembelajaran bagi anak Autism Spectrum Disorder
bina diri toilet training dilakukan seperti subjek dalam penelitian ini
327
Daftar Rujukan