Professional Documents
Culture Documents
777-Article Text-2492-1-10-20180724
777-Article Text-2492-1-10-20180724
*e-mail: ppurwanto88@gmail.com
Abstract
Composite of Ba(2-x)La(x)Fe2O5 has been made by powder metallurgy techniques. Ba(2-x)La(x)Fe2O5
were made with mixing of BaCO3, La2O3 and Fe2O3 with a specific weight ratio. The materials
composite tobe made with the technique of powder metallurgy with milling method for 2 hours and
heat treatment at 800 °C, 900 °C and 1000 °C for 5 hours. After the heat treatment tobe done
characterization with using Scanning Electron Microcope ( SEM ) to observe the surface morphology
and magnetic properties with Vibrating Sample Magnetometer (VSM) to study the magnetic
properties. The composite of Ba(2-x)La(x)Fe2O5 show that the magnetic moment and the magnetic field
strength decrease with increasing temperature sintering. Permittivity of Ba(2-x)La(x)Fe2O5 relatif stable
af frequence 1 Hz to 100 kHz. The results of surface morphology is known that the morphology of the
granulars of composite Ba(2-x)La(x)Fe2O5, regular grains with increasing temperature of sintering, the
spectrum EDS (Energy Dispersive Spectroscopy) showed some dominant element indicate that is have
same phase of analysis and formation composite magnetic. The composite of Ba(2-x)La(x)Fe2O5 show
that the magnetic moment and the magnetic field strength decrease with increasing temperature
sintering
21
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
2014). Untuk mengetahui bahan komposit Parameter yang akan diteliti untuk
yang baik, perlu dilakukan penelitian bahan mengetahui sifat bahan magnet dilakukan
komposit pada permukaan bahan untuk dengan VSM dan SEM yang
mengetahui morfologi permukaan. Dengan mengidentifikasikan sifat magnet dan
mengetahui morfologi permukaan bahan morfologi permukaan. Hasil yang
komposit dapat mengetahui secara visual diharapkan dari bahan campuran berupa
tentang serapan gelombang serta komposit berbasis bahan magnet yang
karakterisasi sifat magnet dan listrik dapat dimanfaatkan untuk absorber dengan
(Priyono & Azwar Manaf. 2010; Ashima et memenuhi persyaratan yang sudah
al. 2012). ditentukan.
Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti sebelumnya, selanjutnya METODE PENELITIAN
dilakukan pembuatan magnet untuk Tata Kerja.
absorber, digunakan bahan sebagai berikut : Komposit Ba(2-x)La(x)Fe2O5 dibuat
Fe2O3, BaCO3 dan La2O3. Dengan dengan metode metalurgi serbuk dengan
perbandingan persen berat didapat perbandingan berat. Bahan yang diperlukan
komposisi bahan Fe2O3, BaCO3 dan La2O3. sebagai berikut : BaCO3 (Aldrich,
Pembuatan magnet untuk absorber anti kemurnian 99,9 %), La2O3 (Aldrich,
radar masih banyak dikembangkan, salah kemurnian 99,9 %) dan Fe2O3 (Aldrich,
satunya adalah komposit Ba(2-x)La (x)Fe2O5. kemurnian 99,9 %). Perbandingan
Pembuatan komposit magnet Ba(2-x)La komposisi berat ditunjukkan pada Tabel 1.
(x)Fe2O5 dengan menggunakan metode Persamaan kimia untuk pembuatan
metalurgi serbuk. Proses pembuatan bahan komposit adalah :
magnet meliputi proses preparasi serbuk, (2-x)BaCO3 + (x/2)La2O3 + Fe2O3
milling, sintering, dan pendinginan lambat. Ba(2-x)La(x)Fe2O5 + (2-x)CO2+ ( x/4)O2
Proses metalurgi serbuk dengan
menggunakan milling lebih baik Ketiga bahan tersebut dicampurkan
dibandingkan penggerusan dengan mortal. kedalam wadah Vial sebanyak 10 gr dan
Kelebihannya dengan milling waktu lebih dilakukan milling selama 2 jam. Setelah
lama dan diperoleh serbuk lebih homogen. milling dipanaskan selama 5 jam pada suhu
800 oC, 900 oC dan 1000 oC didinginkan
22
Pengaruh Perlakuan Panas terhadap sifat
dengan lambat. Dilanjutkan dengan magnet jenuh tidak teratur seiring dengan
pengujian sifat magnetik dan morfologi naiknya suhu sinter, sedangkan kuat medan
permukaan. Peralatan yang digunakan yaitu magnet (Hc) tidak teratur seiring dengan
VSM merek OXFORD, LCR-meter merek naiknya suhu sintering. Dari gambar 1(a-b)
HIOKI-3523-50 dan SEM merek JEOL- dihitung nilai momen magnet Ms, Mr dan
JSM-6510-LA, peralatan ini berada di Hc yang ditunjukkan pada Tabel 2.
PSTBM-BATAN. Pada Tabel 2, menunjukkan bahwa
moment magnetik jenuh ( Ms) dan momen
Tabel 1. Komposisi Ba(2-x)Sr(x)Fe2O5 magnet remanen ( Mr ) serta kuat medan
X BaCO3 La2O3 Fe2O3 magnet ( Hc ) pada bahan Ba(2-x)La(x)Fe2O5
(gr) (gr) ( gr) naik naiknya suhu sinter.
0,3 6,2825 0,8711 2,8463
0,5 5,6326 1,4753 2,8901 Tabel 2. Parameter Ba(2-x)La(x)Fe2O5
X T Ms Mr Hc
23
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
a b
Gambar 1. Hubungan antara momen terhadap kuat medan magnet pada Ba(2-x)La(x)Fe2O5
(a) x=0,3 (b) x=0,5
24
Pengaruh Perlakuan Panas terhadap sifat
a b
Gambar 2. Permitivitas Ba(2-x)La(x)Fe2O5 dengan vaiasi suhu sinter (a) x = 0,3 (b). x = 0,5.
25
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
a b
Gambar 3. Morfologi permukaan pada komposit Ba(2-x)La(x)Fe2O5 untuk x = 0,3 dengan variasi
suhu sinter a). T1 = 800 ˚C b). T2 = 900 ˚C c). T3 = 1000 ˚C
26
Pengaruh Perlakuan Panas terhadap sifat
a b
Gambar 4. Morfologi permukaan pada komposit Ba(2-x)La(x)Fe2O5 untuk x = 0,5 dengan variasi
suhu sinter a). T1 = 800 ˚C b). T2 = 900 ˚C c). T3 = 1000 ˚C
27
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
b
a
Gambar 5. EDS permukaan pada komposit Ba(2-x)La(x)Fe2O5 dengan perlakuan panas Tsinter =
800 ˚C, a). x = 0,3 b). x = 0,5
b
a
Gambar 6. EDS permukaan pada komposit Ba(2-x)La(x)Fe2O5 dengan perlakuan panas Tsinter =
1000 ˚C, a). x = 0,3 b). x = 0,5
28
Pengaruh Perlakuan Panas terhadap sifat
Tabel 3a. Hasil EDS Ba(2-x)La(x)Fe2O5 dalam % berat, Tsinter = 800 ˚C.
Unsur x = 0,3 x = 0,5
O 24,67 16,67
Al 0,64 0,61
Cl --- 0,61
Fe 12,75 21,18
Ba 33,20 44,55
La --- ---
Cu 2,00 2,72
C 26,75 13,66
29
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
31
Patricius Purwanto, et al Jurnal EduMatSains, Juli 2018|Vol.3|No.1
32