89 Yulianda 2521-2532

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

Journal of Basic e-ISSN : 2656-6702

Education
Studies Volume 4 No 1

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam


Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan
Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV
Sekolah Dasar
Yulianda Riska1, Mansurdin²
1,2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: This research is motivated by low student learning outcomes and in the
Learning Outcomes, learning process the teacher does not use RPP as a benchmark in
Integrated Thematic, teaching, teacher-centered learning activities, innovative learning
Make A Match models have not been applied and students in group activities are not
supervised. The purpose of this study was to describe the improvement
of student learning outcomes in integrated thematic learning using the
Kata Kunci: Make A Match Type Cooperative Model. This research is a classroom
Hasil Belajar, Tematik action research (PTK). The approach used is qualitative and
Terpadu, Make A quantitative approaches. It was carried out in two cycles, namely cycle I
Match consisting of 2 meetings, and cycle II consisting of 1 meeting. Each
cycle includes four stages, namely planning, implementing, observing,
and reflecting. The subjects of this study were teachers and students
with a total of 20 students. The data source is the process and the results
of the implementation of integrated thematic learning with the
cooperative model type make a match. The techniques used were
observation, tests, and non-tests. The observations were lesson plans,
teacher aspects and student aspects. The results showed an increase in:
a) RPP cycle I obtained 78,75% with good qualifications (B), and cycle
II 95% with very good qualifications (SB). b) Implementation in the
aspect of the teacher in the first cycle obtained an average of 81,24%
good qualifications (B), and the second cycle 96.8% very good
qualifications (SB). c) Assessment of students in improving learning
outcomes in the first cycle obtained an average of 77,8%, and the
second cycle with an average of 87%. Based on these results it can be
concluded that the cooperative model type make a match can improve
student learning outcomes in integrated thematic learning.
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil belajar siswa yang rendah dan
dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan RPP sebagai
patokan dalam mengajar, kegiatan pembelajaran terpusat pada guru,
belum diterapkan model pembelajaran yang inovatif serta siswa dalam
kegiatan berkelompok tidak diawasi. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran tematik terpadu menggunakan Model Kooperatif Tipe
Make A Match. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas

2521
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
(PTK) Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dan
kuantitatif. Dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I terdiri dari 2
pertemuan, dan siklus II terdiri dari 1 pertemuan. Di setiap siklus
tersebut meliputi empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa
dengan jumlah 20 orang siswa. Sumber data adalah proses dan hasil
pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe
make a match. Teknik yang digunakan adalah observasi, tes, dan non tes
yang diamati adalah RPP, aspek guru dan aspek siswa. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan pada : a)RPP siklus I diperoleh 78,75%
dengan kualifikasi baik (B), dan siklus II 95% dengan kualifikasi sangat
baik (SB). b) Pelaksanaan pada aspek guru siklus I diperoleh rata-rata
81,24% kualifikasi baik (B), dan siklus II 96,8% kualifikasi sangat baik
(SB). c) Penilaian terhadap siswa dalam peningkatan hasil belajar pada
siklus I diperoleh rata-rata 77,8%, dan siklus II dengan rata-rata 87%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan model
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran tematik terpadu.

Corresponding
author :riskayulianda8@gmail.com
JBES 2021

PENDAHULUAN dokumen yang berisikan hasil belajar yang


Kurikulum 2013 adalah kurikulum
dinilai dan diharapkan dimiliki oleh siswa di
yang menerapkan pembelajaran tematik
bawah tanggung jawab sekolah, untuk
terpadu yang terdiri dari beberapa tema.
mencapai tujuan pendidikan”.
Menurut Rusman (2015:139) “pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran harus
tematik terpadu adalah pembelajaran yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan
di dalamnya di kemas dalam bentuk tema-
kognitif anak. Perkembangan intelektual
tema berdasarkan beberapa mata pelajaran
pada siswa usia Sekolah Dasar (7-11 tahun)
yang dipadukan”. Selanjutnya menurut Iif
berada pada tahapan operasi konkret yang
dan Sofan (2014:94) “pembelajaran tematik
ditandai dengan, tingkah laku anak yang
terpadu adalah pembelajaran terpadu yang
tampak yaitu, anak mulai memandang dunia
menggunakan tema untuk mengaitkan
secara objektif, anak mulai berpikir secara
beberapa mata pelajaran sehingga dapat
operasional, anak mampu mempergunakan
memberikan pengalaman bermakna kepada
cara berpikir operasional untuk
siswa”. Kemudian menurut Sudjana (2014),
mengklasifikasikan benda-benda.
“ Kurikulum adalah program belajar atau
Pembelajaran tematik berdasarkan muatan beberapa mata
terpadu merupakan ciri dari pelajaran yang dipadukan atau
kurikulum 2013, yang dikemas diintegrasikan untuk memberikan
dalam bentuk tema-tema pengalaman kepada siswa. Tema

2522
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
merupakan wadah atau wahana telah ditentukan. Majid (2014:4)
untuk mengenalkan berbagai menyatakan bahwa “pembelajaran
konsep materi pembelajaran tematik terpadu adalah suatu
kepada anak didik secara strategi pembelajaran yang
menyeluruh. Sesuai dengan melibatkan beberapa mata
pendapat Poerwadarminta (dalam pelajaran yang di dalamnya terdiri
Majid, 2014:80) “Pembelajaran dari dua atau tiga mata pelajaran
tematik adalah pembelajaran dalam satu harinya, untuk
terpadu yang menggunakan tema memberikan pengalaman yang
untuk mengaitkan beberapa mata bermakna kepada peserta didik”.
pelajaran sehingga dapat Kemudian menurut Iif dan
memberikan pengalaman bermakna Sofan (2014:94) karakteristik
kepada murid. Tema adalah pokok pembelajaran tematik terpadu
pikiran atau gagasan pokok yang yaitu: (1) Berpusat pada siswa (2)
menjadi pokok pembicaraan”. memberikan pengalaman langsung
Selanjutnya, Majid (2014) juga kepada siswa (3) pemisah antar
menjelaskan bahwa pembelajaran matap elajaran tidak nampak (4)
tematik terpadu merupakan suatu Menyajikan konsep dari berbagai
pendekatan yang secara sengaj mata pelajaran dalam suatu proses
mengaitkan beberapa aspek, baik pembelajaran (5) Bersifat luwes
dalam intra mata pelajaran maupun (fleksibel) (6) Hasil pembelajaran
antar mata pelajaran. Dengan dapat berkembang sesuai dengan
adanya pemaduan itu, siswa akan minat dan kebutuhan siswa
memperoleh pengetahuandan Dengan demikian, peserta
keterampilan secara utuh sehingga didik terlatih untuk menemukan
pembelajaran akan menjadi sendiri berbagai konsep yang
bermakna bagi siswa. dipelajari secara menyeluruh,
Dalam penyajian materi bermakna, dan autentik, karena
pembelajaran tematik terpadu guru pembelajaran tematik terpadu
harus mampu menyajikan materi menggunakan prinsip belajar
dari berbagai mata pelajaran sambil bermain, sehingga tujuan
dengan utuh dan tidak terpisah- pembelajaran tematik terpadu
pisah dalam sebuah tema yang untuk membuat peserta didik aktif

2523
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
dapat tercapai untuk meningkatkan ideal dan sesuai dengan apa yang
hasil belajar. diharapkan.
Penerapan dari Untuk mewujudkan itu
pembelajaran tematik terpadu semua, maka guru selaku
yaitu, untuk memberikan penyelenggara pendidikan di kelas
pengalaman bermakna bagi peserta diharapkan mampu
didik (Kadir : 2015). Kemudian menyusun/merancang perencanaan
karakteristik dari pembelajaran pembelajaran tematik terpadu
tematik terpadu itu sendiri adalah menggunakan berbagai model
mudah memusatkan perhatian pada pembelajaran yang tepat, yang
satu tema tertentu, peserta didik disuusn secara jelas dan rinci
dapat mempelajari pengetahuan sehingga pelaksanaan pembelajaran
dan mengembangkan berbagai tematik nantinya dapat berjalan
kompetensi dasar antar mata dengan baik dan tujuan dari
pelajaran dalam satu tema, pembelajaran tematik terpadu dapat
pemahaman terhadap materi tercapai dengan maksimal.
pelajaran lebih mendalam dan Dalam menyusun
berkesan, kompetensi dasar dapat perencanaan pembelajaran tematik
dikembangkan secara lebih baik, terpadu, kita memerlukan Rencana
karena materi yang disajikan dalam Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pembelajaran tematik terpadu yang merupakan gambaran dari
sesuai, peserta didik lebih pelaksanaan pembelajaran dan
bergairah dalam belajar, untuk acuan bagi guru dalam
mewujudkan hal itu guru dituntut melaksanakan proses
secara profesional merancang pembelajaran. Komponen-
pembelajaran semenarik mungkin komponen dari RPP harus tersusun
sehingga tercipta sebuah secara sistematis dan menunjukkan
pembelajaran yang ideal, guru kerangka pembelajaran yang utuh
harus memiliki kesadaran dari awal sampai berakhirnya
kreatifitas dan keuletan dalam pembelajaran. Dalam pelaksanaan
meningkatkan proses pembelajaran pembelajaran tematik terpadu harus
dan hasil belajar, dapat mengalami progres dalam setiap
menciptakan pembelajaran yang pembelajarannya. Setiap akhir

2524
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
kegiatan pembelajaran harus membangkitkan minat belajar
dimanfaatkan guru untuk siswa. Hal ini terlihat karena guru
mengevaluasi proses pembelajaran lebih banyak dalam menyampaikan
yang telah dilaksanakan, artinya informasi atau lebih banyak
dengan berakhirnya kegiatan berbicara, sehingga siswa idak
pembelajaran bukan berarti tertarik untuk berpartisipasi dalam
membuat guru puas dan kegiatann pembelajaran dan lebih
menganggap tugas mengajar banyak diam. (3) Pembelajaran
selesai. Tahap selanjutnya yang berpusat kepada guru, terlihat dari
dilakukan ialah melakukan koreksi guru yang lebih aktif dari pada
terhadap pelaksanaan pembelajaran siswa, di kelas siswa lebih
dalam bentuk penilaian terhadap cenderung pasif. Dari beberapa
hasil belajar siswa. permasalahan di atas yang merujuk
Berdasarkan hasil observasi kepada aspek perencanaan,
yang penulis lakukan pada 2 pelaksanaan, dan penilaian dalam
November dan 3 November 2020 pembelajaran, berdampak pada
di SD Negeri 01 Tanjung Haro hasil belajar siswa. Salah satu
Kabupaten Lima Puluh Kota, tindakan yang dapat dilakukan oleh
penulis menemukan beberapa guru adalah dengan menggunakan
permasalahan baik dari segi guru model pembelajaran yang tepat.
maupun siswa saat proses Salah satu model pembelajaran
pembelajaran berlangsung. yang dapat digunakan dalam
Permasalahan yang pembelajaran tematik terpadu di
ditemukan yaitu: (1) Peran guru Sekolah Dasar menurut penulis
dalam proses pembelajarannya adalah model pembelajaran
sudah baik dalam cara mengajar Cooperative Learning tipe Make A
dan menyampaikan materi, namun Match. Menurut Riyanti dan
guru belum menggunakan media Abdullah (2018:442) “Make a
yang dapat membantu siswa untuk Match adalah model pembelajaran
aktif dalam pemahaman materi secara berkelompok yang
pelajaran (2) Guru belum mengajak siswa untuk memahami
menggunakan model inovatif, dan konsep dan topik pembelajaran
menyenangkan untuk melalui media kartu pertanyaan dan

2525
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
kartu jawaban serta dalam umum rumusan masalah dalam penelitian
pelaksanaannya memiliki batasan ini adalah: Bagaimanakah peningkatan
maksimum waktu yang sudah hasil belajar siswa pada pembelajaran
ditentukan sebelumnya”. tematik terpadu menggunakan model
Keunggulan model pembelajaran Kooperatif tipe Make a Match di kelas IV
make a match dikemukakan oleh SDN 01 Tanjung Haro Lima Puluh Kota?”
Fathurohman (2015:364):Keunggulan sedangkan rumusan masalah secara khusus
yang dimiliki model pembelajaran adalah mendeskripsikan bagaimana
Kooperatif tipe Make a Match adalah rencana pelaksanaan pembelajaran tematik
peserta didik mencari pasangan mengenai terpadu, pelaksanaan pembelajaran, dan
suatu konsep atau topik dalam suasana peningkatan hasil belajar siswa pada
yang menyenangkan. Melalui suasana pembelajaran tematik terpadu.
yang menyenangkan diharapkan materi Sesuai dengan rumusan masalah
yang akan disampaikan menjadi lebih di atas, maka tujuan penelitian secara
mudah dipahami siswa, karena umum adalah untuk mendeskripsikan
bagaimanapun juga siswa terlibat langsung peningkatan pembelajaran tematik terpadu
dan mendapatkan pengalaman nyata dalam dengan menggunakan model Kooperatif
kegiatan pembelajaran. tipe Make A Match di kelas IV SDN 01
Model kooperatif learning tipe Tanjung Haro Lima Puluh Kota.
make a match tepat digunakan dalam sedangkan tujuan penelitian ini secara
pembelajaran tematik terpadu. Hal ini khusus adalah mendeskripsikan rencana
dikarenakan model kooperatif learning tipe pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu,
make a match ini mampu melibatkan siswa pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu
secara keseluruhan aktif dalam proses dengan menggunakan model kooperatif
pembelajaran karena siswa di dalam tipe Make A Match dan peningkatan hasil
kelompok harus siap dan paham dengan belajar siswa pada pembelajaran tematik
pertanyaan atau jawaban dari masing- terpadu.
masing kartu yang diperoleh siswa.
Sehingga setiap siswa dalam kelompok METODE PENELITIAN
harus paham dengan materi pembelajaran Jenis Penelitian
yang didiskusikan. Jenis penelitian yang
Berdasarkan latar belakang digunakan merupakan jenis
masalah yang disajikan, maka secara penelitian tindakan kelas. Mills

2526
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
(dalam Miaz, 2015) mengatakan Penelitian ini dilakukan sebanyak
bahwa penelitian tindakan dua siklus. Siklus I yang terdiri dari
didefinisikan sebagai sistematis apa 2 pertemuan yaitu pertemuan 1
saja yang dilaksanakan oleh para dilakukan pada Senin 15 Maret
guru, penyelenggaraan pendidikan, 2021, pertemuan 2 dilakukan pada
guru konseling atau penasehat Senin 22 Maret 2021 dan siklus II
pendidikan, atau lainnya yang terdiri dari 1 kali pertemuan yaitu
menaruh minat dan berkepentingan pada hari Senin 29 Maret 2021.
dalam proses atau lingkungan Penentuan waktu penelitian
pembelajaran dengan tujuan mengacu kepada kalender
mengumpulkan informasi seputar akademik sekolah dasar karena
cara kerja sekolah, cara mengajar penelitian memerlukan beberapa
guru, dan cara belajar siswa. siklus yang membutuhkan proses
Tindakan tersebut dimaksudkan pembelajaran yang efektif.
untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Penelitian tindakan kelas ini Subjek Penelitian
harus menyangkut upaya guru Subjek dalam penelitian ini
dalam bentuk proses pembelajaran. adalah guru dan siswa kelas IV
Kata kelas yang kemudian SDN 01 Tanjung Haro Kabupaten
membentuk istilah penelitian Lima Puluh Kota pada semester II
tindakan kelas memang berasal dari tahun ajaran 2020/2021. Dengan
barat yang dikenal dengan istilah jumlah siswa 20 orang. Jumlah
Classroom Action Research (CAR) siswa laki-laki adalah 11 orang dan
di Indonesia disebut Penelitian jumlah siswa perempuan adalah 9
Tindakan Kelas (PTK). orang. Adapun yang terlibat dalam
Waktu dan Tempat Penelitian penelitian ini adalah penulis
Penelitian ini dilaksanakan sebagai praktisi dan guru kelas IV
di kelas IV SD Negeri 01 Tanjung SDN 01 Tanjung Haro sebagai
Haro Kabupaten Lima Puluh Kota. observer.
Penelitian ini dilaksanakan pada Prosedur
semester II tahun ajaran 2020/2021 Prosedur pelaksanaan
di kelas IV SDN 01 Tanjung Haro penelitian tindakan kelas terdiri
Kabupaten Lima Puluh Kota. dari empat kegiatan pokok yaitu: 1)

2527
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
Tahap planning (perencanaan); 2) memahami pembelajaran dengan
Tahap acting (pelaksanaan); 3) model pembelajaran Kooperatif
Tahap observing (pengamatan); 4) tipe Make A Match. Tes yang akan
Tahap reflecting (mengulas). dilakukan adalah tes tertulis berupa
Instrumen Penelitian tes objektif. Lembar non tes
Instrumen yang digunakan digunakan untuk menilai aspek
pada penelitian ini adalah sikap siswa selama proses
menggunakan lembar observasi, pembelajaran. Hasil belajar peserta
lembar tes, dan lembar non tes. didik dilakukan tanpa menguji
Lembar observasi berguna untuk peserta didik melainkan dilakukan
mengamati latar kelas tempat dengan pengamatan secara
berlangsungnya proses sistematis. Non tes memiliki
pembelajaran, dengan berpedoman peranan penting terutama dalam
pada lembar-lembar observasi guru rangka evaluasi hasil belajar
mengamati apa yang terjadi dalam peserta didik dalam ranah sikap
proses pembelajaran. Unsur-unsur dan keterampilan. Jadi non tes
yang menjadi sasaran pengamatan digunakan oleh penulis untuk
bila terjadi proses pembelajaran melihat sikap siswa selama proses
ditandai dengan pemberian ceklis pembelajaran tematik terpadu.
pada kolom yang telah disediakan Analisis Data
pada lembar observasi. Analisis data merupakan
Maksudnya, guru yang melakukan proses penyususn data agar dapat
proses pembelajaran dalam peneliti diinterprestasikan. Data yang
sebagai observer yang mengamati diperoleh dalam penelitian
proses pembelajaran berlangsung. dianalisis dengan menggunakan
Lembar tes digunakan untuk analisis data kualitatif dan analisis
memperkuat data observasi yang data kuantitatif. Model analisis data
terjadi di dalam kelas yang ada kualitatif yang dijelaskan oleh
dalam penguasaan materi Miles dan Huberman (dalam
pembelajaran dari unsur siswa. Hal Sugiyono 2011) yakni, “analisis
ini dilakukan untuk memperoleh data dimulai dengan menelaah
data yang akurat tentang sejak mulai pengumpulan data
kemampuan siswa dalam sampai seluruh data terkumpul,

2528
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
data tersebut direduksi berdasarkan peneliti. Perencanaan ini disusun
masalah yang diteliti, diikuti berdasarkan program semester II kelas IV
penyajian data dan terakhir SDN 01 Tanjung Haro Kabupaten Lima
penyimpulan atau verifikasi”. Puluh Kota.
Tahap analisi yang demikian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dilakukan berulang-ulang begitu (RPP) yang dilaksanakan terdiri dari
data selesai dikumpulkan pada kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar
setiap tahap pengumpulan data (KD), Indikator, Tujuan pembelajaran,
dalam setiap tindakan. Sedangkan materi pembelajran, metode, dan model
model analisis data kuantitatif yaitu pembelajaran, media, alat dan sumber
terhadap hasil belajar siswa dengan belajar, kegikatan pembelajaran, dan
menggunakan persentase yang penilaian. Kompetensi intin yang akan
dikemukakan dalam Kemendikbud dicapai siswa dalam pembelajaran tematik
(2014), untuk menghitung hasil terpadu kelas IV semester II pada tema 8
belajar ranah sikap, pengetahuan, subtema 1 adalah: 1) Menerima,
keterampilan, dan menghitung menjalankan, dan menghargai ajaran
persentase hasil pengamatan agama yang dianutnya, 2) Memiliki
praktik pembelajaran digunakan perilaku yang jujur, disiplin, tanggung
rumus: jawab, santun, peduli, dan percaya diri
Nilai = dalam berinteraksi dengan keluarga,
Jumlah skor yang diperoleh
x 100 teman, guru, dan tetangga, 3) Memahami
Jumlah skor maksimal
pengetahuan faktual dengan cara
%
mengamati (mendengar, melihat,
membaca, dan menanya berdasarkan rasa
HASIL DAN PEMBAHASAN
ingin tahu tentang dirinya, makhluk
Siklus I Pertemuan I
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
Perencanaan
benda-benda yang dijumpainya di rumah,
Penerapan model pembelajaran
sekolah dan tempat bermain, 4)
kooperatif tipe make a match dalam
Menyajikan pengetahuan faktual dalam
pembelajaran tematik terpadu dan disusun
bahasa yanng jelas, sistematis, dan logis,
diwujudkan dalam bentuk Rencana
dalam karya yang estetis, dalam gerakan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana
yang mencerminkan perilaku anak beriman
pelaksanaan pembelajaran ini disusun oleh
dan berakhlak mulia. Selain

2529
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
mempersiapkan lembar penilaian hasil atau pertanyaan dari kartu yang
belajar siswa, peneliti juga menyiapkan dipegang. 3) siswa mencari
lembar pengamatan RPP dan lembar pasangan yang cocok dengan
pengamatan pelaksanaan pembelajaran kartunya. 4) siswa yang dapat
yang diberikan kepada observer, yaitu guru mencocokkan kartunya sebelum
kelas IV untuk mengamati jalannya batas waktu habis akan diberi poin.
pembelajaran pada tema 8 yaitu Daerah 5) setelah satu babak selesai, maka
Tempat Tinggalku dengan model kartu dikocok lagi agar setiap siswa
pembelajaran kooperatif tipe make a mendapatkan kartu yang berbeda
match sesuai dengan langkah-langkah dari sebelumnya. 6)
menurut Rusman (2012) yaitu:1)Guru Kesimpulan/penutup.
mempersiapkan beberapa kartu. 2) Setiap Pengamatan
siswa mendapat satu kartu dan siswa Pengamatan dilakukan
memikirkan jawaban atau pertanyaan dari setiap siklus I Pertemuan I dimana
kartu yang dipegang. 3) siswa mencari hasil yang diperoleh yaitu lembar
pasangan yang cocok dengan kartunya. 4) penilaian RPP yang diisi oleh guru
siswa yang dapat mencocokkan kartunya kelas IV sebagai observer, maka
sebelum batas waktu habis akan diberi lembar pengamatan proses
poin. 5) setelah satu babak selesai, maka pelaksanaan pembelajaran tematik
kartu dikocok lagi agar setiap siswa terpadu dengan menggunakan
mendapatkan kartu yang berbeda dari model Kooperatif Tipe Make A
sebelumnya. 6) Kesimpulan/penutup. Match dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), aktivitas guru
Pelaksanaan
dan aktivitas siswa yang diisi oleh
Pelaksanaan Siklus I
guru kelas IV sebagai observer,
Pertemuan 1 proses pelaksanaan
rencana pelaksanaan pembelajaran
tindakan dengan menggunakan
pada siklus I pertemuan I
model pembelajaran kooperatif tipe
memperoleh skor 28 dari 40 skor
make a match sesuai dengan
maksimal dengan persentase 70%
langkah-langkah menurut Rusman
(C), maka penilaian aktivitas guru
(2012) yaitu:1)Guru
dalam melaksanakan pembelajaran
mempersiapkan beberapa kartu. 2)
pada siklus I pertemuan I diperoleh
Setiap siswa mendapat satu kartu
jumlah skor 23 dari skor maksimal
dan siswa memikirkan jawaban

2530
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
32 dengan persentase 71,87% (C), dipegang. 3) siswa mencari
dan penilaian aktivitas siswa dalam pasangan yang cocok dengan
melaksanakan pembelajaran siklus kartunya. 4) siswa yang dapat
I pertemuan I diperoleh jumlah mencocokkan kartunya sebelum
skor 23 dari skor maksimal 32 batas waktu habis akan diberi poin.
dengan persentase 71,87% (C) 5) setelah satu babak selesai, maka
kartu dikocok lagi agar setiap siswa
Tabel 1.Tabel Hasil Penelitian
mendapatkan kartu yang berbeda
Siklus I pertemuan I
dari sebelumnya. 6)
No. Aspek yang dinilai Penilaian
Kesimpulan/penutup.
1. RPP 70%
Dari observasi pelaksanaan
2. Aspek guru 71,87%
kegiatan guru pada penelitian siklus I
3. Aspek siswa 71,87%
pertemuan II dapat dilihat hasil observasi
kegiatan guru diperoleh jumlah skor 29
Siklus I Pertemuan II
dari skor maksimal 32 dengan persentase
Perencanaan
90,62% dengan kualifikasi baik. Dan
Berdasarkan pengamatan terhadap RPP
aktivitas siswa diperoleh skor 28 dari
pada siklus I pertemuan II diperoleh 87,5%
skormaksimal 32 dengan persentase
(B). Hal ini menunjukkan bahwa
87,5%.
kemampuan guru dalam merencanakan
pembelajaran model Kooperatif tipe Make Tabel 2. Tabel Hasil
A Match memiliki klasifikasi baik. PenelitianSiklus I pertemuan II
Pelaksanaan No. Aspek yang dinilai Penilaian
Pelaksanaan Siklus I 1. RPP 87,5%
Pertemuan II proses pelaksanaan 2. Aspek guru 90,62%
tindakan dengan menggunakan 3. Aspek siswa 87,5%
model pembelajaran kooperatif tipe
Make A Match sesuai dengan
langkah-langkah menurut Rusman Siklus II
(2012) yaitu:1)Guru Perencanaan
mempersiapkan beberapa kartu. 2)
Berdasarkan pengamatan
Setiap siswa mendapat satu kartu
terhadap RPP pada siklus II
dan siswa memikirkan jawaban
diperoleh rata-rata 95%, (A). Hal
atau pertanyaan dari kartu yang

2531
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
ini menunjukkan bahwa kegiatan siswa diperoleh skor 30 dari
kemampuan guru dalam skormaksimal 32 dengan persentase
merencanakan pembelajaran 93,75%.
menggunakan model Kooperatif Tabel 3. Tabel Hasil Penelitian
tipe Make A Match klasifikasi Siklus II
Sangat Baik.
No. Aspek yang dinilai Penilaian
Pelaksanaan Siklus II
1. RPP 95%
proses pelaksanaan tindakan
2. Aspek guru 96,8%
dengan menggunakan model
3. Aspek siswa 93,75%
pembelajaran kooperatif tipe Make
A Match sesuai dengan langkah-
langkah menurut Rusman (2012) SIMPULAN
yaitu:1)Guru mempersiapkan
Perencanaan Proses
beberapa kartu. 2) Setiap siswa
Pembelajaran menggunakan Model
mendapat satu kartu dan siswa
Kooperatif tipe Make A Match
memikirkan jawaban atau
pada pembelajaran tematik terpadu
pertanyaan dari kartu yang
dituangkan dalam bentuk RPP
dipegang. 3) siswa mencari
yang komponen penyusunnya
pasangan yang cocok dengan
terdiri dari Kompetensi Inti,
kartunya. 4) siswa yang dapat
Kompetensi Dasar dan indikator,
mencocokkan kartunya sebelum
tujuan pembelajaran, materi
batas waktu habis akan diberi poin.
pembelajaran, model dan metode
5) setelah satu babak selesai, maka
pembelajaran, media dan sumber
kartu dikocok lagi agar setiap siswa
belajar, langkah-langkah
mendapatkan kartu yang berbeda
pembelajaran, dan penilaian. RPP
dari sebelumnya. 6)
dirancang dengan langkah-langkah
Kesimpulan/penutup.
menurut Rusman (2012)
Dari observasi pelaksanaan yaitu:1)Guru mempersiapkan
kegiatan guru pada penelitian siklus II beberapa kartu. 2) Setiap siswa
dapat dilihat hasil observasi kegiatan guru mendapat satu kartu dan siswa
diperoleh jumlah skor 31 dari skor memikirkan jawaban atau
maksimal 32 dengan persentase 96,8% pertanyaan dari kartu yang
dengan kualifikasi sangat baik. Dan dipegang. 3) siswa mencari

2532
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
pasangan yang cocok dengan kualifikasi (C) dan aktivitas siswa
kartunya. 4) siswa yang dapat yang diperoleh adalah 71,87%
mencocokkan kartunya sebelum dengan kualifikasi (C). Pada siklus
batas waktu habis akan diberi poin. I pertemuan II meningkat dengan
5) setelah satu babak selesai, maka perolehan nilai aktivitas Guru
kartu dikocok lagi agar setiap siswa 90,62% dengan kualifikasi (B) dan
mendapatkan kartu yang berbeda aktivitas siswa yang diperoleh
dari sebelumnya. 6) adalah 87,5% dengan kualifikasi
Kesimpulan/penutup. Hasil (B), rata-rata nilai aktivitas guru
penilaian Rencana Pelaksanaan pada Siklus I adalah 81,24%
Pembelajaran siklus I pertemuan 1 dengan kualifikasi (B) dan rata-rata
adalah 70% dengan kriteria cukup. nilai aktivitas siswa pada Siklus I
Kemudian meningkat di siklus I adalah 79,68% dengan kualifikasi
pertemuan II yaitu 87,5% dengan (B). Kemudian lebih meningkat
kriteria baik, dengan rata-rata pada lagi pada siklus II dengan
siklus I adalah 78,75% (B). Dan perolehan nilai aktivitas Guru
semakin meningkat pada siklus 2 96,8% dengan kualifikasi (A) dan
yaitu 95% dengan kriteria sangat aktivitas siswa yang diperoleh
baik (A). adalah 93,75% dengan kualifikasi
(A). Dari hal ini, terlihat bahwa ada
Pelaksanaan Pembelajaran
peningkatan dari kegiatan mengajar
dengan menggunakan model
Kooperatif tipe Make A Match guru pada tahap pelaksanaan mulai
dari siklus I sampai siklus II.
dilihat dari Keberhasilan Aktivitas
Guru dan Aktivitas Siswa. Hasil REFERENSI
pengamatan dari pelaksanaan Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. 2014.
pembelajaran tematik terpadu Pengembangan dan Model
dengan menggunakan model Pembelajaran Tematik Integratif.
Kooperatif tipe Make A Match Jakarta: Prestasi Pustaka.
pada siklus I pertemuan I Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-
menunjukkan bahwa pelaksanaan Model Pembelajaran Inovatif.
pembelajaran oleh guru belum Depok: Ar-Ruzz Media.
maksimal dengan perolehan nilai
aktivitas Guru 71,87% dengan

2533
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar
Kadir, A., & Asrohah, H. (2015),
Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT
Grafindo Persada.
Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan
Guru Implementasi Kurikulum
2013 SD. Jakarta. Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran
Tematik Terpadu. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Press.
Miaz, Yalvema. 2015. Penelitian
Tindakan Kelas bagi Guru dan
Dosen. Padang: UNP Press
Riyanti, Nisrohah Neni & Abdullah, M.
Husni. 2018. Penerapan Model
Kooperatif Tipe Make A Match
untuk meningkatkan Hasil Belajar
IPS. JPGSD, Volume 06
No 04 Tahun 2018, 440-450
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik
Terpadu. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sudjana, Nana. 2014. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.

2534
Yulianda Riska, Mansurdin│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Menggunakan Model Kooperatif Tipe Make A Match Di Kelas IV Sekolah Dasar

You might also like