Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT

TERHADAP PENYAKIT KAKI GAJAH (FILARIASIS)

Misbahul Subhi1, Rudy Joegijantoro2, Frids Fioner Pulupina3


1,2,3
STIKES Widyagama Husada Malang

Corresponding author:
Misbahul Subhi
STIKES Widyagama Husada Malang
Email: subhi@widyagamahusada.ac.id

Abstract
Filariasis is a systemic infection caused by adult filarial worms that live in human blood and lymph nodes that are
transmitted by mosquitoes. This disease is chronic and if not treated it will cause permanent disability in the form of leg
enlargement (elephantiasis), enlargement of arms, breasts and genitals in women and men, this disease causes work
productivity to decrease and results in significant losses due to lost hours. work caused by the disease. The purpose of the
study was to determine the relationship between knowledge and community behavior towards elephantiasis (filariasis) in
the work area of the Mananga Health Center. The study used a quantitative method with a correlative approach which
was carried out on 100 respondents from community members in the work area of the Mananga Health Center. The data
collection technique was carried out by providing a research instrument in the form of a questionnaire about the
knowledge and behavior of the community towards elephantiasis (filariasis), which was then tested using the SPSS Rank
Spearman Test. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the level of community
knowledge and community behavior towards elephantiasis (Filariasis) obtained (ρ = 0.023; r = -0.227). Of the 100
respondents, almost half of the respondents have less knowledge about elephantiasis (Filariasis) and most of the
respondents have negative behavior about elephantiasis (Filariasis). It can be concluded that there is a weak negative
relationship between knowledge and community behavior about elephantiasis (filariasis).

Keywords: Knowledge; Behavior; Society; Elephantiasis (Filariasis).

Abstrak
Filariasis adalah infeksi sistemik yang disebabkan cacing filaria dewasa yang hidup dalam
kelenjar limfe dan darah manusia yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun dan bila tidak mendapatkan pengobatan akan menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki (elephantiasis), pembesaran lengan, payudara, dan alat kelamin pada
wanita maupun laki-laki, penyakit ini menyebabkan produktifitas kerja menurun dan
mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit akibat kehilangan jam kerja yang disebabkan
penyakit tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan
perilaku masyarakat terhadap penyakit kaki gajah (Filariasis) di wilayah kerja Puskesmas
Mananga. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelatif yang
dilakukan pada 100 orang responden anggota masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Mananga. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan instrumen
penelitian berupa kuesioner tentang pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap
penyakit kaki gajah (Filariasis), yang kemudian diuji menggunakan SPSS Rank Spearman
Test. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara tingkat
pengetahuan masyarakat dengan perilaku masyarakat terhadap penyakit kaki gajah
(Filariasis) diperoleh (ρ = 0,023; r = -0,227). Dari 100 responden, Hampir setengah jumlah
responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang penyakit kaki gajah (Filariasis) dan
sebagian besar jumlah responden memiliki perilaku yang negatif tentang penyakit kaki
gajah (Filariasis). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif yang lemah antara
pengetahuan dengan perilaku masyarakat tentang penyakit kaki gajah (Filariasis).

Kata Kunci: Pengetahuan; Perilaku; Masyarakat; Penyakit kaki gajah (Filariasis).

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

120
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

PENDAHULUAN diharapkan diperlukan pendirian yang kuat untuk


Filariasis adalah suatu infeksi sistemik yang mencegah penularan filariasis dari kondisi fisik
disebabkan cacing filaria dewasa yang hidup dalam lingkungan (Notoatmodjo, 2012). Terbentuknya sikap
kelenjar limfe dan darah manusia yang ditularkan didasari pengetahuan yang didapat untuk mengetahui
oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun dan bila tujuan dan manfaat bagi kesehatan. Pengetahuan
tidak mendapatkan pengobatan akan menimbulkan tentang pencegahan penularan dengan kondisi fisik
cacat menetap berupa pembesaran kaki lingkungan yang dimiliki diharapkan seseorang akan
(elephantiasis), pembesaran lengan, payudara, dan membentuk perilaku yang akan langgeng bahkan
alat kelamin pada wanita maupun laki-laki. Penyakit selama hidup dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
ini menyebabkan produktifitas kerja atau kinerja
penderitanya menurun dan mengakibatkan kerugian METODE
yang tidak sedikit akibat kehilangan jam kerja yang Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
disebabkan penyakit tersebut (Zulkoni, 2016). adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional
Pencegahan Filariasis dilakukan dengan menghindari survey, dimana antara kedua variabel dikaji dan
gigitan nyamuk infektif dan memberantas risiko yang dianalisis dalam satu waktu. Subjek yang digunakan
berhubungan dengan kejadian Filariasis misalnya adalah anggota masyarakat wilayah kerja Puskesmas
yang berasal dari lingkungan dan perubahan perilaku Mananga Kecamatan Mamboro, pengambilan sampel
masyarakat serta dapat mempertahankan dan pada penelitian ini dilakukan menggunakan teknik
mengembangkan kearifan lokal. Mengidentifikasi probability sampling yaitu memilih anggota
vektor dengan mendeteksi adanya larva infektif masyarakat wilayah kerja Puskesmas Mananga
dalam nyamuk dengan menggunakan umpan manusia Kabupaten Sumba Tengah sesuai dengan kriteria
(Arsin, 2016). Berdasarkan teori Hendrik L. Blum inklusi. Variabel dalam penelitian ini adalah
(1974) dalam Notoatmodjo, terdapat empat faktor pengetahuan masyarakat tentang penyakit kaki gajah
yang mempengaruhi status kesehatan manusia, yaitu: (Filariasis) dan perilaku masyarakat terkait penyakit
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan ini. Penelitian dilakukan selama bulan Juni 2021 yang
keturunan. Diantara keempat faktor tersebut, faktor bertempat di wilayah kerja Puskesmas Mananga
perilaku masyarakat memiliki pengaruh besar Kabupaten Sumba Tengah. Teknik pengumpulan data
terhadap pencegahan penyakit menular termasuk dilakukan dengan cara memberikan instrumen
filariasis. Perilaku tersebut menurut Benyamin (1908) penelitian berupa kuesioner pengetahuan masyarakat
mencakup tiga domain, yaitu pengetahuan dan perilaku masyarakat terkait penyakit kaki gajah
(knowledge), sikap (attitude), dan tindakan atau (Filariasis). Penelitian ini tidak memberikan intervensi
praktik (practice) (Nototatmodjo, 2015). Kondisi fisik dan hanya membagikan kuesioner pada responden.
lingkungan tercipta dari perilaku yang dipengaruhi Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat
dari praktik seseorang, perubahan perilaku seseorang dan bivariat. Analisis data bivariat yang digunakan
diikuti tahapan antara pengetahuan, sikap, dan adalah Rank Spearman Test.
praktik. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu, untuk
menciptakan kondisi lingkungan fisik yang

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

121
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

HASIL DAN PEMBAHASAN yang dijalani orang tersebut. Semakin cukup usia,
Bagian Karakteristik anggota masyarakat wilayah tingkat kematangan dan kekuatan seseorang dalam
kerja Puskesmas Mananga Kabupaten Sumba berfikir dan bertindak (Notoadmodjo, 2007).
Tengah sebagai responden meliputi: Berdasarkan jenis kelamin diketahui sebagian besar
Tabel 1. Karakteristik Demografi Anggota responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 56
Masyarakat orang (56%). Penelitian ini sejalan dengan penelitian

Karakteristik Jumlah Persentase yang dilakukan Agustina, dkk (2017) bahwa


Demografi (n) (%) populasi perempuan lebih banyak dibandingkan yang
Usia
17-25 tahun 12 12 berjenis kelamin laki-laki. Perempuan memiliki
26-35 tahun 34 34 peran sebagai istri/ibu lebih banyak berada dirumah,
36-45 tahun 29 29
46-55 tahun 14 14 dan juga perempuan lebih dominan dalam mengurus
56-65 tahun 7 7 rumah tangga dan memperhatikan kesehatan,
> 65 tahun 4 4
Jumlah 100 100 sedangkan laki-laki sebagai pencari nafkah utama
Jenis Kelamin didalam keluarga sehingga lebih banyak
Laki-laki 44 44
Perempuan 56 56 menghabiskan waktu diluar rumah.
Jumlah 100 100 Berdasarkan pendidikan menunjukkan sebagian
Pendidikan
besar responden berpendidikan SMA sebanyak 62
SD 5 5
SMP 15 15 orang (62%). Semakin tinggi pendidikan seseorang
SMA 62 62
maka semakin baik pula pengetahuan yang dimiliki
S1 18 18
Jumlah 100 100 responden. Tingkat pendidikan seseorang akan
Pekerjaan mempengaruhi terhadap pengetahuan seseorang
PNS 13 13
Swasta 60 60 diantaranya mengenai rumah yang memenuhi syarat
Lainnya 27 27 kesehatan dan pengetahuan tentang penyakit kaki
Jumlah 100 100
gajah (Filasriasis) sehingga dengan pengetahuan
Berdasarkan karakteristik usia menunjukkan yang cukup seseorang akan mencoba untuk
sebagian besar responden pada dewasa awal (26-35 mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat. Selain
tahun) sebanyak 34 orang (34%). Hasil penelitian itu tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi
Nurfadillah, dkk (2014) menyatakan usia responden terhadap jenis pekerjaannya.
juga dapat berpengaruh terhadap pengetahuan Berdasarkan pekerjaan menunjukkan sebagian besar
responden karena usia dapat mempengaruhi daya responden bekerja sebagai pekerja swasta dengan
tangkap dan pola pikir seseorang sehingga semakin jumlah 60 orang (60%). Jenis pekerjaan juga
bertambah usia seseorang semakin berkembang pula menentukan faktor resiko apa yang harus dihadapi
pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh setiap orang. Bila seseorang bekerja di lingkungan
semakin baik. Usia juga merupakan salah satu yang masih tinggi terjadinya resiko penularan
domain yang penting yang mempengaruhi tingkat penyakit kaki gajah (Filasriasis). Jenis pekerjaan
pengetahuan seseorang dalam hidupnya. Semakin tua seseorang juga sangat berpengaruh terhadap
seseorang maka akan semakin banyak pengalaman pendapatan keluarga yang akan berdampak pada pola
hidup sehari-hari diantaranya dalam mengonsumsi

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

122
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

makanan, serta pemeliharaan kesehatan selain itu Tabel 3. Perilaku Masyarakat


juga akan mempengaruhi terhadap kepemilikan Perilaku Jumlah Persentase
rumah. Dalam hal jenis konstruksi rumah dengan Masyarakat (n) (%)
Positif 8 8
mempunyai pendapatan yang kurang maka kontruksi Netral 3 3
rumah yang dimiliki tidak memenuhi syarat Negatif 89 89
Jumlah 100 100
kesehatan sehingga akan mempermudah terjadinya
penularan penyakit kaki gajah (Filasriasis). Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui dari 100
Tabel 2. Pengetahuan Tentang Penyakit Kaki responden yang memiliki perilaku masyarakat
Gajah (Filasriasis) dengan kategori positif tentang penyakit kaki gajah
Tingkat Jumlah Persentase (Filasriasis) sebanyak 8 orang (8%), sebanyak 3
Pengetahuan (n) (%)
orang (3%) dengan perilaku masyarakat kategori
Baik 32 32
Sedang 22 22 netral, dan perilaku masyarakat dengan kategori
Kurang 46 46
negatif sebanyak 89 orang (89%) di wilayah kerja
Jumlah 100 100
Puskesmas Mananga Kecamatan Mamboro.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui dari 100 Tindakan merupakan suatu perilaku terbuka yang
responden yang memiliki pengetahuan dengan dapat diamati dari luar. Baik tidaknya tindakan
kategori baik tentang penyakit kaki gajah seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak hal
(Filasriasis) sebanyak 32 orang (32%). Pengetahuan diantara yaitu pengetahuan, sikap, motivasi emosi
dengan kategori cukup tentang penyakit kaki gajah maupun faktor lingkungan, seperti yang kita ketahui
(Filasriasis) sebanyak 22 orang (22%), dan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dikarenakan
pengetahuan dengan kategori kurang tentang seperti kita ketahui lingkungan dapat berpengaruh
penyakit kaki gajah (Filasriasis) sebanyak 46 orang terhadap proses masuknya informasi kedalam
(46%) di wilayah kerja Puskesmas Mananga individu yang berada di lingkungan tersebut.
Kabupaten Sumba Tengah. Tindakan yang merupakan domain dari suatu
Hasil penelitian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor perilaku dibentuk dari dua faktor internal yang
antara lain usia bahwa dengan fase usia dewasa awal menentukan seorang itu merespon stimulus dari luar
(26-35 tahun) dari hampir setengah jumlah yaitu perhatian, pengamatan, persepsi dan motivasi,
responden dan sebagian besar yang berpendidikan sedangkan faktor eksternal yang merupakan faktor
SMA, maka hasil penelitian ini sejalan pendapat dari dari luar diri seorang merupakan faktor lingkungan
Mubarak (2012) bahwa pendidikan dan umur fisik maupun non fisik dalam bentuk sosial budaya
merupakan faktor yang mempengaruhi pengetahuan dan ekonomi.
seseorang artinya semakin tinggi pendidikan Pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
seseorang semakin mudah pula mereka menerima yang tidak didasari oleh pengetahuan. Tetapi belum
informasi maka makin banyak pula pengetahuan tentu seseorang yang berpengetahuan baik akan
yang dimiliki dan sebaliknya juga bertambahnya berperilaku baik sebaliknya seseorang yang
umur seseorang akan mengalami perubahan aspek berpengetahuan kurang akan berperilaku kurang
pisik dan psikologis (mental) seseorang. baik, karena perilaku itu sendiri dipengaruhi oleh

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

123
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

beberapa faktor misalnya pengalaman, keyakinan, Pengetahuan merupakan faktor yang sangat dominan
fasilitas sosial, dan motivasi. Perilaku juga terkait perilaku masyarakat tentang penyakit kaki
merupakan perwujudan dari kebutuhan dimana gajah (Filariasis). Pengetahuan merupakan domain
seseorang akan berperilaku untuk dapat memenuhi yang sangat penting untuk terbentuknya suatu
kebutuhannya (Widayatun, 2009). tindakan seseorang. Perilaku yang didasarkan oleh
Tabel 4. Hasil Tabulasi Silang pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
Pengetahuan Nilai yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo,
Perilaku Total
Baik Sedang Kurang ρ 2013). Tetapi perlu diketahui juga bahwa baiknya
Positif 2 1 5 8
Netral 0 1 2 3 pengetahuan seseorang tidak mutlak tindakannya
0,023
Negatif 30 20 39 89 juga akan baik, karena dipengaruhi oleh beberapa
Total 32 22 46 100
faktor dan dukungan sebelum bertindak.

Hasil tabulasi silang pada tabel 4 menunjukkan Perilaku adalah semua aktivitas atau kegiatan

hampir setengah jumlah responden dengan seseorang, baik yang dapat diamati (observable)

pengetahuan kurang ternyata berhubungan dan maupun yang tidak dapat diamati (unobservable),

mempengaruhi sebagian besar perilaku masyarakat yang berkaitan dengan pemeliharaan dan

yang negatif terhadap penyakit kaki gajah (Filariasis) peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini

di wilayah kerja Puskesmas Mananga Kecamatan mencakup mencegah atau melindungi diri dari

Mamboro. penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan


kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit
Tabel 5. Hasil Uji Rank Spearman
atau terkena masalah kesehatan. Menurut Arini
Perilaku Status Gizi
Masyarakat r Hitung = -0,227 (2012) bahwa sebagian besar pengetahuan manusia
ρ value = 0,023 (ρ value < 0,05) diperoleh melalui mata dan telinga. Proses
n = 100
terbentuknya keterampilan seseorang untuk
Hasil uji korelasi Rank Spearman didapatkan nilai bertindak perilaku baru terutama pada orang dewasa
rhitung = -0,227 dengan ρ value = 0,023 (ρ < 0,05) dimulai dari aspek kognitif, obyek sehingga
artinya artinya terdapat hubungan pengetahuan menimbulkan pengetahuan baru pada subjek yang
dengan perilaku masyarakat terhadap penyakit kaki selajutnya akan menimbulkan respon lebih jauh lagi
gajah (Filasriasis), dan besar hubungan yang negatif berupa tindakan. Semakin cukup umur maka tingkat
artinya pengetahuan masyarakat tentang penyakit kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
kaki gajah (Filariasis) yang masih kurang juga matang dalam berpikir dan bekerja. Ibu yang
berhubungan dan mempengaruhi perilaku negatif berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang
dari masyarakat agar menurun sehingga ada upaya dan belum siap secara jasmani dan sosial dalam
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat menghadapi kehamilan, persalinan, serta dalam
tentang penyakit kaki gajah (Filasriasis) di wilayah membina bayi dalam dilahirkan.
kerja Puskesmas Mananga Kabupaten Sumba Pengetahuan masyarakat tentang penyakit khususnya
Tengah. Filariasis kebanyakan masih kurang, masyarakat
menganggap penyakit kaki gajah tidak bisa
disembuhkan dan tidak mengetahui penyebabnya.

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

124
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

Tidak tahuan ini dikarenakan kurangnya KESIMPULAN


pengetahuan dan tidak adanya penyuluhan dari dinas Dari 100 responden, hampir setengah jumlah
terkait. Ketidaktahuan masyarakat tentang hal-hal responden memiliki pengetahuan yang kurang
yang mendasar dari penyakit Filariasis ini tentang penyakit kaki gajah (Filasriasis) (46%);
menyebabkan mereka tidak tahu cara mencegah sebagian besar jumlah responden memiliki perilaku
penularan penyakit ini. Sebagian besar responden yang negatif tentang penyakit kaki gajah (Filasriasis)
tidak mengetahui penyakit filariasis dapat dicegah, (89%), dan; terdapat hubungan yang bermakna antara
hal ini kemungkinan disebabkan masih kurangnya pengetahuan dengan perilaku masyarakat terhadap
penyuluhan yang dilaksanakan khususnya tentang penyakit kaki gajah (Filasriasis) dengan nilai ρ value
cara pencegahannya. Pengetahuan dapat merubah = 0,023. Dan nilai koefisien kolerasi r = -0,227 yang
faktor perilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan menunjukkan arah kolerasi negatif dan terdapat
merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah hubungan negatif yang lemah antara pengetahuan
seseorang melakukan penginderaan terhadap objek dengan perilaku masyarakat tentang penyakit kaki
tertentu. Pengetahuan merupakan bagian yang gajah (Filasriasis).
penting untuk membentuk tindakan seseorang.
Pemberdayaan masyarakat sangat perlu dilakukan UCAPAN TERIMA KASIH
dengan menggali potensi yang ada di masyarakat dan Terimakasih kepada Puskesmas Mananga Kabupaten
upaya peningkatan pengetahuan dan sikap Sumba Tengah yang telah memberikan informasidan
masyarakat, sehingga dapat merubah kebiasaan- motivasi/dorongan pada keluarga pasien agar
kebiasaan masyarakat yang mendukung terjadinya semakin meningkatkan pengetahuan dan perilakunya
penularan Filariasis. Perilaku dapat memberikan terkait penyakit kaki gajah (Filariasis).
pengaruh yang sangat besar pada status kesehatan
masyarakat Perilaku merupakan segala sesuatu yang DAFTAR RUJUKAN

dikerjakan oleh seseorang yang dapat diamati baik Anonim. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku KBBI.web.id, diakses pada tanggal 14 Juni

seseorang terhadap sakit dan penyakit merupakan 2021, pukul 12.10 WIB.

respon seseorang baik secara pasif maupun aktif Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu

yang dilakukan sehubungan dengan penyakit Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

tersebut. Pengetahuan masyarakat yang cukup akan Arsin, A. Arsunan. 2016. Epidemiologi Filariasis di

penyakit Filariasis, dengan sendirinya akan Indonesia. Makasar. Masagena Press.

membentuk perilakunya untuk menghindari atau Astri, J. Novita dan Melati, Rini M. 2016. Perilaku

mencegah terjangkitnya maupun penularannya. Oleh Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan

karena itu perlunya diadakan sosialisasi secara terus Filariasis di Aceh Besar.

menerus tentang penyakit ini, agar masyarakat betul- Naskah Publikasi. Universitas Syiah Kuala Banda

betul paham bagaimana penyebabnya, cara Aceh.

pencegahannya serta pengobatannya. Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas.


Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

125
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

Azwar S. 2012. Metodologi Penelitian. Yogjakarta: Muhsin, Safarianti, & Maryatun. 2017. Peran Sel
Pustaka Pelajar. Granulosit Pada Penyakit Filariasis. Jurnal
Depkes RI, 2009. Mengenal Filariasis (Penyakit Kedokteran Syiah Kuala Volume 17 Nomor 1
Kaki Gajah), Ditjen P2 & PL Departemen April 2017.
Kesehatan RI, Jakarta. Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Jakarta:
Gilang R. Ahdy, M. 2016. Hubungan Pengetahuan Ghalia Indonesia.
dan Sikap Tentang Pencegahan Filariasis Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Dengan Praktek Minum Obat Dalam Program Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Pemberian Obat Masal Pencegahan (Pomp) Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan
Filariasis Kelurahan Kuripan Kertoharjo Kota Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pekalongan 2015. Skripsi. UNS. Notoatmodjo, S. 2014. Kesehatan Masyarakat: Ilmu
Inayati, Umi B dan Herlina, Santi. 2014. Hubungan dan Seni, Jakarta: Rineka Cipta.
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Pramono, Mochamad Setyo., Maryani, Herti dan
Filariasis Dengan Pencegahan Penyakit Wulandar,i Sri Pingit. 2014. Analisis Kasus
Filariasis Di RW 05 Kelurahan Beji Timur Penyakit Filariasis Di Provinsi Nangroe Aceh
Kota Depok. Jurnal Keperawatan Widya Darussalam Dengan Pendekatan Metode Zero
Gantari Vol. 1 No. 1 / November 2014. Inflatedpoisson (Zip) Regression. Buletin
Iswara. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 17 No. 1
Kota Mataram: Cakranegara Barat. Januari 2014: 35–44.
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Safar, Rosdiana. 2010. Parasitologi Kedokteran.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 94 Edisi Khusus. Yrama Widya Bandung.
Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif
Filariasis. Kementerian Kesehatan Republik Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Indonesia, Jakarta Sarwono, Sarlito W. 2014. Psikologi Remaja.
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Situasi Filariasis Jakarta : CV Rajawali.
Di Indonesia Tahun 2015. Kementerian Sutanto, Inge. 2012. Parasitologi Kedokteran.
Kesehatan RI, Jakarta. Jakarta: Balai Penerbit UI.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Ujang, Siswoko. 2018. Hubungan Pengetahuan
Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan Perilaku Masyarakat Tentang
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Profil Kesehatan Pencegahan Penyakit Kaki Gajah (Filariasis) di
Indonesia Tahun 2019. Jakarta. RT 02 RW 02 Dusun Krajan Desa Caluk
Lukluk, Zuyina. 2013. Psikologi Kesehatan. Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo.
Yogyakarta; Mitra Cendikia. Skripsi (S1) Thesis. Universitas
Mubarak, Wahid Iqbal, 2016. Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Ponorogo.
Komunitas 2. Teori dan Aplikasi Dalam Veridiana, N. Nyoman dan Ningsi, S. Chadijah.
Praktik Dengan Pendekatan Asuhan 2015. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Masyarakat Terhadap Filariasis di Kabupaten
Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

126
Subhi, M. Joegijantoro, R. Pulupina, F.F (2022)

Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Bul. Penelit. Zulkoni, A., 2011. Parasitologi. Yogyakarta: Nuha
Kesehat, Vol. 43, No. 1, Maret 2015 : 47-54. Medika.
Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi,
Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasan.
Semarang: Erlangga.

Media Husada Journal of Environmental Health Volume 2, Nomor 1, Juni 2022

127

You might also like