Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018.

Hlm 173-186

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan
Sulasno
Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Serang Raya, Serang.
Email : sulasno1971@gmail.com

Info Artikel:
| Diterima: 18 Desember 2018 | Disetujui: 28 Desember 2018 | Dipublikasikan: 31 Desember 2018

Abstract
The existence of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) has a big contribution in advancing the economy of
this nation. The growth and development of these MSMEs is able to drive the pace of the creative economy in the real
sector and can be felt very beneficial in terms of the distribution of people's income. Especially if the product of the
MSME product already has legal Intellectual property rights in its protection. Utilization of role of Intellectual
Property by business actors towards UMKM products not yet maximal. The uneven understanding that Intellectual
Property as the need for Protection makes many MSME products not yet registered. In addition, cost constraints and
access difficulties are also considered as other causes. The research was made to answer the problem: 1) How is the
Implementation of Intellectual Property Protection (KI) on the products of Micro, Small and Medium Enterprises
(MSMEs)? 2) What is the role of the Government of Intellectual Property Protection (KI) on MSME products? The
research method is carried out qualitatively with Descriptive-Normative analysis where Law acts as Norm / Rule /
Legislation. Techniques Data collection by searching the literature and keeping in mind the prevailing reality. Result of
the Research that in order to provide Legal Protection against UMKM products, the Government should play a role in
facilitating the registration, relief and easy access to registration and socialization of Intellectual Property
Keywords: UMKM Products, Protection, Intellectual Property.

Abstrak
Adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai andil besar dalam memajukan roda perekonomian
bangsa ini. Pertumbuhan dan perkembangan dari UMKM tersebut mampu mendorong laju ekonomi kreatif di bidang
sector riil serta dapat dirasakan sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan masyarakat. Apalagi bila
dalam produk produk UMKM tersebut sudah mempunyai hak kekayaan Inteletual secara hukum dalam
perlindungannya. Pemanfaatan peranan Kekayaan Intelektual oleh pelaku usaha terhadap produk-produk UMKM belum
maksimal. Belum meratanya pemahaman bahwa Kekayaan Intelektual sebagai kebutuhan terhadap Pelindungan
membuat banyak produk-produk UMKM yang belum didaftarkan. Selain itu kendala biaya dan kesulitan akses
dianggap juga sabagai penyebab lainnya. Penelitian dibuat untuk menjawab permasalahan : 1) Bagaimana Penerapan
Kekayaan Intelektual (KI) terhadap produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)? 2) Bagaimana Peranan
Pemerintah terhadap penerapan Kekayaan Intelektual (KI) terhadap produk-produk UMKM ? Metode Penelitian
dilaksanakan secara Kualitatif dengan analisis Deskriptif-Normatif dimana Hukum bertindak sebagai
Norma/Kaidah/Perundang-undangan. Teknik Pengumpulan data dengan melalui penelusuran literatur dan tetap
memperhatikan kenyataan yang berlaku. Hasil Penelitian bahwa dalam rangka memberikan Pelindungan Hukum
terhadap produk-produk UMKM, maka Pemerintah selayaknya berperan memberikan kemudahan dalam pendaftaran,
keringanan, dan kemudahan akses terhadap pendaftaran dan sosialisasi Kekayaan Intelektual
Kata Kunci : Produk UMKM, Perlindungan, Kekayaan Intelektual.

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 173
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

A. PENDAHULUAN karena perannya menentukan laju


Perkembangan bisnis pada percepatan pembangunan nasional
akhir akhir ini mengalami dalam era globalisasi. Walaupun
perkembangan yang cenderung merupakan Hak Privat (Private
membaik dari tahun ke tahun, Rights), KI melayani dan
terutama pada sector usaha mikro menyumbang pada dunia usaha
kecil dan menengah (UMKM). termasuk berurusan dengan kelompok
Kedudukan UMKM telah lama diakui Usaha Mikro Kecil dan Menengah
eksistensinya sebagai usaha yang (UMKM).
sangat vital, karena UMKM tersebut Kekayaan Intelektual
mempuyai peran yang sangat besar merupakan terjemahan dari
dalam memajukan perekonomian Intellectual Property Rights (IPR)
Indonesia. Selain itu UMKM itu merupakan Hak Kekayaan yang lahir
sebagai langkah solutif untuk dari kemampuan intelektual manusia
mengurangi atau bahkan yang ada dalam lingkup ilmu
menanggulangi pengangguran atau pengetahuan, seni dan sastra.
kemiskinan. Dengan pemberdayaan Kekayaan Intelektual merupakan
UMKM tersebut diharapkan dapat dan kreatifitas yang dihasilkan dari olah
mampu untuk meningkatkan atau pikir manusia dalam rangka
bahkan mensejahterakan masyarakat memenuhi kebutuhan dan
Indonesia. Walau dengan segala yang kesejahteraan hidup manusia.
ada UMKM masih sangat banyak Kreatifitas manusia yang muncul
kekurangan terutama dalam modal sebagai asset intelektual seseprang
usaha untuk pengembangannya. telah lama memberi pengaruh yang
Kegiatan bisnis UMKM signifikan terhadap peradaban
tersebut merupakan bagian integral manusia, antara lain melalui
dari kehidupan masyarakat. Karena penemuan-penemuan (invention) dan
kegiatan bisnis adalah kegiatan hasil-hasil di bidang karya cipta dan
manusia seperti kegiatan yang seni (art and literary work). 2
dilakukan oleh manusia lainnya.1 Potensi dan Peran UMKM,
Dengan adanya kegiatan bisnis yang selama ini belum tertangani secara
dilakukan, maka tentu bagian dari serius, namun mampu menjadi
kegiatan bisnis adalah terciptanya penopang ekonomi bangsa dari masa
produk-produk usaha. Masing-masing krisis hingga saat ini. Sektor UMKM
pelaku usaha akan bersaing dalam telah berperan sebagai Economic
menciptakan, dan memasarkan produk Safety Net dan juga Social Safety Net
mereka. Produk-produk usaha tentu yang mampu menyerap tenaga kerja
akhirnya menuntut perlindungan dalam jumlah yang besar sehingga
Kekayaan Intelektual agar terlindung turut mengurangi beban pengangguran
dari persaingan-persaingan yang tidak nasional, membantu pengentasan
sehat. kemiskinan serta memberi sumbangan
Kekayaan Intelektual yang berarti dalam Produk Domestik
(selanjutnya disingkat KI) menjadi isu
yang semakin menarik untuk dikaji 2
Kholis Roisah, 2015, Konsep Hukum Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) : Sejarah, Pengertian dan Filosofi
1
Gustina, “Etika Bisnis Suatu Kajian Nilai dan Moral Pengakuan HKI dari Masa ke Masa, Malang, Setara
dalam Bisnis”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume Press, hlm.1
3, Nomor 2, Oktober 2008, Hlm. 139

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


174 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Bruto (PDB). Pemerintah dalam mewujudkan


Dari beberapa bidang yang ada Pelindungan Kekayaan Intelektual (KI)
dalam sistem Kekayaan Intelektual terhadap produk-produk UMKM ?
(KI), pemanfaatan atas sistem
Kekayaan Intelektual (KI) terutama B. METODE PENELITIAN
mengenai masalah pendaftaran Penelitian mengenai penerapan
bidang-bidang Kekayaan Intelektual kekayaan intelektual (KI) terhadap
(KI) atas sektor UMKM yang UMKM sebagai upaya mewujudkan
dipunyai oleh para pengusaha dapat persaingan bisnis berkeadilan
dikatakan masih sedikit. Masih merupakan Penelitian Hukum Normatif
sedikitnya minat UMKM Indonesia Empiris, yaitu penelitian yang
untuk mendaftarkan Kekayaan memperhatikan bahwa hukum bekerja
Intelektual karena masih memandang pada segi
bahwa Kekayaan Intelektual (KI) kaidah/norma/normwissenschaft yaitu
bukan merupakan kebutuhan. Perilaku perundang-undangan yang berkaitan
Bisnis UMKM Indonesia masih sangat dengan hak cipta, merek, paten, desain
tradisional, dan belum berpikir tentang industri, rahasia dagang, indikasi
Pelindungan Kekayaan Intelektual geografis yang tidak terlepas dari unsur
(KI) atas produk atau desain sosial/empiris yaitu kenyataan adanya
produknya. Kendala lainnya, Produk Unggulan UMKM di Kabupaten
disebabkan aksebilitas untuk Serang Provinsi Banten sehingga perlu
mendaftarkan Kekayaan Intelektual diketahui perlindungannya sesuai tujuan
tidak mudah, koordinasi dalam penelitian.
pelaksanaan antar instansi pemerintah Adapun pendekatan dalam
belum tertata serta adanya birokrasi penelitian yaitu mengenai berlakunya
panjang dan biaya. Kurangnya hukum positif.3 Yaitu berlakunya
sosialisasi Kekayaan Intelektual (KI) perundang-undangan KI yang relevan
bagi setiap produk hasil karya UMKM dengan Produk Unggulan Daerah yaitu
juga sangat minim sehingga pelaku UMKM dengan cara melakukan
usaha ada yang sama sekali tidak tahu analisa/analisis terhadap data hukum
Kekayaan Intelektual (KI). Keadaan dan hasil yang diperoleh dalam
ini tentu mengkhawatirkan karena penelitian dengan cara mengetahui
dalam dunia usaha selalu ada makna yang dikandung oleh istilah-
persaingan. Persaingan yang tidak istilah yang digunakan dalam peraturan
sehat akan membuat pelaku usaha perundang-undangan secara
mengalami kekalahan dalam hal konsepsional, sekaligus mengetahui
penemuan dan pemasaran produk. masalah-masalah yang terjadi dalam
Karena itu penting kiranya penerapan/pelaksanaan serta
Pelindungan Hukum bagi produk- pendaftaran Kekayaan Inteletual (KI)
produk UMKM dengan melandaskan nya.
pada Kekayaan Intelektual (KI). Sumber Data yang digunakan
Berdasarkan uraian dalam penelitian ini adalah : (a). Data
permasalahan di atas, maka peneliti sekunder, yaitu data yang diambil dari
merumuskan suatu permasalahan yang sumber kedua atau data pustaka, dalam
coba diteliti terkait dengan Penerapan wujud bahan hukum primer, bahan
Pelindungan Kekayaan Intelektual (KI) hukum sekunder dan bahan tersier.
terhadap produk Usaha Mikro, Kecil dan
3
Menengah (UMKM)? Serta Peranan Soerjono Soekanto, 1999, Pengantar Penelitian
Hukum, UI Press, Jakarta, hlm. 80.

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 175
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Menurut Soekanto dan Mamudji4 : kelompok5, sedangkan data


1. Bahan Hukum Primer yakni primer penelitian ini diperoleh
bahan hukum yang mengikat, dari wawancara yaitu metode
terdiri dari: peraturan yang digunakan dimana
perundang-undangan yang interviewer bertatap muka
diurut berdasarkan hierarkhi langsung dengan responden
Undang-Undang Dasar 1945, untuk menanyakan perihal
Undang-Undang (UU) meliputi : pribadi responden, fakta-fakta
Undang-Undang Nomor 7 yang ada dan pendapat (opinion)
Tahun 1994 tentang Pengesahan maupun persepsi diri responden
Persetujuan Pembentukan dan bahkan saran-saran
Organisasi Perdagangan Dunia responden6.
dan Perundang-undangan KI,
dan traktat mengenai C. KERANGKA KONSEPTUAL
Persetujuan TRIP’s (Agreement 1. PengertianUsaha Mikro, Kecil, dan
on Trade Related Aspect of Menengah (UMKM)
Intellectual Property Rights); Usaha Mikro, Kecil, dan
2. Bahan hukum sekunder Menengah (UMKM) memiliki definisi
merupakan penjelasan dari yang berbeda pada setiap literatur
bahan hukum primer terdiri dari menurut beberapa instansi atau
buku-buku teks (textbooks) yang lembaga bahkan Undang-undang.
ditulis oleh ahli hukum yang Undang-undang Nomor 20 Tahun
berpengaruh (de herseende leer), 2008 pasal 6 membagi kriteria
jurnal-jurnal hukum, pendapat UMKM berdasarkan jumlah kekayaan
para sarjana, kasus-kasus bersih dan hasil penjualan tahunan.
hukum, yurisprudensi dan hasil- Sedangkan Badan Pusat Statistik
hasil simposium mutakhir yang (BPS) membagi kriteria UMKM
berkaitan dengan topik berdasarkan jumlah tenaga kerja
penelitian. mereka.7
3. Bahan hukum tersier merupakan Dalam Undang-Undang
penjelasan dari bahan hukum Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
primer dan sekunder terdiri dari Mikro Kecil Menengah yang
kamus hukum yaitu Black’s Law diundangkan pada tanggal 4 Juli 2008,
Dictionary. Adapun (b). Data berlaku pada tanggal diundangkan.
primer, yaitu data yang diambil Menurut Pasal 1 UU UMKM, Usaha
langsung dari sumber pertama Mikro adalah usaha produktif milik
yaitu data lapangan atau field orang perorangan dan/atau badan
research. Data primer itu berupa usaha perorangan yang memenuhi
perilaku hukum baik individu kriteria Usaha Mikro sebagaimana
ataupun kelompok maupun
dalam wujud pendapat, persepsi, 5
Oloan Sitorus dan Darwinsyah Minin, 2006, Cara
atau sikap individu maupun Penyelesaian Karya Ilmiah di Bidang Hukum, Penerbit
Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta, hlm. 32
6
Bambang Waluyo, 1996, Penelitian Hukum dalam
Praktek, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, HLm. 57
7
Dani Danuar Tri U., Darwanto, “ Pengembangan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2003, Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Semarang”,
Penelitian Hukum Normatif, Penerbit PT. Rajawali Diponegoro Journal of Economics, Volume 2
Press, hlm. 10 Nomor 4, 2013, hlm. 2

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


176 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

diatur dalam Undang-Undang ini. merupakan peningkatan berbagai


Usaha Kecil adalah usaha ekonomi upaya pemberdayaan masyarakat.
produktif yang berdiri sendiri, yang UMKM (Usaha Mikro Kecil
dilakukan oleh orang perorangan atau dan Menengah) memiliki fungsi yang
badan usaha yang bukan merupakan sangat strategis baik secara sosial
anak perusahaan atau bukan cabang ekonomi maupun sosial politik
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, sebagai berikut : 8
atau menjadi bagian baik langsung 1. Fungsi Sosial Ekonomi, sektor ini
maupun tidak langsung dari Usaha antara lain menyediakan barang
Menengah atau Usaha Besar yang dan jasa bagi konsumen berdaya
memenuhi kriteria Usaha Kecil beli rendah sampai sedang,
sebagaimana dimaksud dalam menyumbangkan lebih dari
Undang-Undang ini. Sedangkan sebagian pertumbuhan ekonomi
Usaha Menengah adalah usaha serta kontributif perolehan devisa
ekonomi produktif yang berdiri negara.
sendiri, yang dilakukan oleh orang 2. Fungsi Sosial Politik, sektor ini
perorangan atau badan usaha yang juga sangat penting terutama
bukan merupakan anak perusahaan dalam penyerapan tenaga kerja
atau cabang perusahaan yang dimiliki, serta upaya pengentasan
dikuasai, atau menjadi bagian baik kemiskinan, karena sifat
langsung maupun tidak langsung sebarannya dan keterkaitannya
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar yang erat dengan sektor pertanian
dengan jumlah kekayaan bersih atau juga sangat potensial untuk
hasil penjualan tahunan sebagaimana mendorong kemajuan ekonomi
diatur dalam Undang-Undang ini. pedesaan.
Beberapa ahli pernah Kathrin Muller, et., al.,(2008)
menjelaskan tentang definisi UMKM, mengemukakan tiga peran industri
diantaranya Rudjito, pengertian kreatif terhadap inovasi ekonomi
UMKM adalah usaha yang punya dalam penelitiannya di Eropa. Yang
peranan penting dalam perekonomian pertama, industri kreatif adalah
negara Indonesia, baik dari sisi sumber utama dari ide-ide inovatif
lapangan kerja yang tercipta maupun potensial yang berkontribusi terhadap
dari sisi jumlah usahanya. Menurut pembangunan/inovasi produk barang
Ina Primiana, pengertian UMKM dan jasa. Kedua, industri kreatif
adalah pengembangan empat kegiatan menawarkan jasa yang dapat
ekonomi utama yang menjadi motor digunakan sebagai input dari aktivitas
penggerak pembangunan Indonesia, inovatif perusahaan dan organisasi
yaitu; Industri manufaktur, Agribisnis, baik yang berada di dalam lingkungan
Bisnis kelautan, Sumber daya manusia industri kreatif maupun yang berada
Selain itu, Ina Primiana juga diluar industri kreatif. Terakhir,
mengatakan bahwa UMKM dapat industri kreatif menggunakan
diartikan sebagai pengembangan teknologi secara intensif sehingga
kawasan andalan untuk mempercepat dapat mendorong inovasi dalam
pemulihan perekonomian untuk
mewadahi program prioritas dan
pengembangan berbagai sektor dan 8
Candra Purnama, Perlindungan Hukum Produk
potensi. Sedangkan usaha kecil UMKM Melalui HKI (Hak Kekayaan Intelektual),
dinkop_umkm.jatengprov.go.id., diunduh pada 13
Maret 2018 Pkl. 12.03

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 177
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

bidang teknologi tersebut. 9 pasar,peringkat survei, atau sumber


2. Pengertian Persaingan daya yang dibutuhkan.3 Sedangkan
Secara umum persaingan dalam kamus manajemen, persaingan
didefinisikan sebagai proses sosial adalah usaha-usaha dari 2 pihak/lebih
yang melibatkan individu atau perusahaan yang masing-masing
kelompok yang saling berlomba dan bergiat “memperoleh pesanan” dengan
berbuat sesuatu untuk mencapai menawarkan harga/syarat yang paling
kemenangan tertentu. Persaingan menguntungkan.
dapat terjadi apabila beberapa pihak Sementara itu Dalam kamus
menginginkan sesuatu yang terbatas Manajemen persaingan bisnis pengertian
atau sesuatu yang menjadi pusat atau definisi Persaingan sehat (healthy
perhatian umum. Persaingan competition), persaingan antara
berlangsung tanpa ancaman atau perusahaan-perusahaan atau pelaku
kekerasan. bisnis yang diyakini tidak akan
Dalam ekonomi, persaingan menuruti atau melakukan tindakan yang
atau kompetisi adalah bersaingnya tidak layak dan cenderung
para penjual yang sama-sama berusaha mengedepankan etika-etika bisnis.
mendapatkan keuntungan, pangsa Adapun Perjanjian dan
pasar, dan jumlah penjualan. Para Kegiatan yang Dilarang dalam ruang
penjual biasanya berusaha lingkup dari pengaturan Persaingan
mengungguli persaingan dengan Tidak Sehat dan Anti Monopoli
membedakan harga, produk, distribusi adalah: 11
dan promosi. 1. Perjanjian yang Dilarang
https://id.wikipedia.org/wiki/Persaingan_ a. Oligopoli
(ekonomi) b. Penetapan Harga
Menurut Undang-undang c. Pembagian Wilayah
Nomor 5 Tahun 1999 tentang d. Pemboikotan
Persaingan Usaha Tidak Sehat dan e. Kartel
Anti Monopoli yang dimaksud dengan f. Trust
“Persaingan Curang” (Persaingan g. Oligopsoni
Tidak Sehat) adalah suatu persaingan h. Integrasi Vertikal
antar pelaku usaha dalam menjalankan i. Perjanjian Tertutup
kegiatan produksi dan atau pemasaran j. Perjanjian dengan Pihak Luar
barang atau jasa yang dilakukan Negeri
dengan cara-cara yang tidak jujur atau 2. Kegiatan yang Dilarang
dengan cara melawan hukum atau a. Monopoli
menghambat persaingan usaha. 10 b. Monopsoni
Persaingan berasal dari bahasa c. Penguasaan Pangsa Pasar
Inggris yaitu competition yang artinya d. Persekongkolan
persaingan itu sendiri atau kegiatan Sebelum dikeluarkannya Undang-
bersaing, pertandingan, dan undang Nomor 5 Tahun 1999
kompetisi.Persaingan adalah ketika sebenarnya pengaturan mengenai
organisasi atau perorangan berlomba Persaingan Usaha Tidak Sehat
untuk mencapai tujuan yang didasarkan pada pasal 1365
diinginkan seperti konsumen, pangsa KUHPerdata mengenai Perbuatan
Melawan Hukum dan pasal 382 bis
9
Dani Danuar Tri U., Darwanto, Op.,Cit.,hlm. 3 KUHPidana
10
Munir Fuady, 2013, Pengantar Hukum Bisnis,
11
Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, hlm. 213 Ibid., hlm. 215

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


178 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

“Barangsiapa untuk mendapatkan, yang patut diberikan perlindungan


melangsungkan atau memperluas hasil hukum. 15
perdagangan atau perusahaan milik Kekayaan Intelektual memiliki 2 (dua)
sendiri atau oranglain, melakukan aspek utama, yaitu : 16
perbuatan curang untuk menyesatkan 1. Proses dan Produk ini meliputi
khalayak umum atau seseorang berbagai bidang secara luas, mulai
tertentu, diancam karena persaingan dari bidang seni dan sastra hingga
curang dengan pidana penjara paling invensi dan inovasi di bidang
lama satu tahun empat bulan atau teknologi serta segala bentuk
pidana denda paling banyak tiga belas lainnya yang merupakan hasil dari
ribu lima ratus rupiah, bila perbuatan proses kreativitas manusia lewat
itu menimbulkan kerugian bagi cipta, rasa, dan karsanya.
konkuren-konkuren orang lain itu.” 12 2. Karya cipta atau invensi tersebut
3. Pengertian Kekayaan Intelektual menimbulkan hak milik bagi
(KI) pencipta atau penemunya.
Intellectual Property is a Sifatnya sebagai hak milik, maka
phrase that refers to propietary rights karenanya hak seorang pencipta
in creations of the mind. 13 Intellectual atau penemu atas karya ciptanya
World Property Organization (WIPO) haruslah dilindungi.
disebut : “creation of the mind” yang Adapun Perundang-undangan
berarti suatu karya manusia yang lahir yang mengatur dalam lingkup bidang
dengan curahan tenaga, karsa, cipta, Kekayaan Intelektual (KI) yang diatur
waktu dan biaya. Ditinjau dari di Indonesia yaitu : 17
substansinya, HKI adalah “product of 1. Undang-undang Hak Cipta (UU
mind”. Oleh karena itu, setiap karya Nomor 28 Tahun 2014),
intelektual patut diakui, dihormati, 2. Undang-undang tentang Merek
dilindungi dan dihargai baik secara (UU Nomor 20 Tahun 2016),
moral maupun secara hukum.14 3. Undang-undang tentang Paten
Hak Kekayaan Intelektual (UU Nomor 13 Tahun 2016),
(sekarang disebut Kekayaan 4. Undang-undang tentang Rahasia
Intelektual) merupakan hak eksklusif Dagang (UU Nomor 30 Tahun
yang diberikan negara kepada para 2000),
kreator, inventor atau pendesain atas 5. Undang-undang tentang Desain
hasil kreasi atau temuannya yang Industri (UU Nomor 31 Tahun
mempunyai nilai komersial, baik 2000),
langsung secara otomatis atau melalui 6. Undang-undang tentang Desain
pendaftaran pada instansi terkait Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU
sebagai penghargaan, pengakuan hak
15
Andy Prasetyo Utomo, “Pemetaan Merek dan Desain
12
Sulasno, 2009, Hukum Bisnis, Serang-Banten : Industri UMKM Berpotensi HKI di Kabupaten
Unsera Press, hlm. 86 Kudus Berbasis Sistem Informasi Geografis
13
John R. Thomas, “Intellectual Property in Industrial Menggunakan Google MAP API”, Prosiding
Designs : Issues in Innovation and Competition”, Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu dan Call for
Congressional Research Service, 7-5700, January 6, Papers Unisbank (SENDI-U), ISBN : 978-979-3649-
2010, Hlm. 1 81-8.
14
Agus Mardiyanto, et.al., “Implementasi Perlindungan 16
Kholis Roisah, Op. Cit., Hlm. 7
Hukum Terhadap Hak Kekayaan Intelektual 17
Nahrowi, “Plagiat dan Pembajakan Karya Cipta
Masyrakat Asli / Tradisional di Kabupaten dalam Hak Kekayaan Intelektual”, Salam : Jurnal
Purbalingga” Jurnal Dinamika Hukum, Volume 3 Filsafat dan Budaya Hukum, 17 November 20014,
Nomor 1, Januari 2013, hlm. 24 hlm. 228

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 179
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Nomor 32 Tahun 2000), dan 5. Keadilan


7. Undang-undang tentang Suatu keadaan yang adil
Perlindungan Varietas Tanaman adalah suatu keadaan dimana dapat
(UU Nomor 29 Tahun 2000). tercapai apabila warga masyarakat
4. Prinsip-prinsip Kekayaan melaksanakan tugas dan kewajiban
Intelektual (KI) yang sesuai dengan kedudukan serta
1. Prinsip ekonomi, yakni hak peranannya dalam masyarakat.18
intelektual berasal dari kegiatan Begitupun dalam dunia bisnis,
kreatif suatu kemauan daya pikir diharapkan tercapai keadaan dimana
manusia yang diekspresikan kondisi pertumbuhan kegiatan bisnis
dalam berbagai bentuk yang akan berlangsung sesuai dengan tugas dan
memeberikan keuntungan kepada kewajiban pelaku usaha. Tidak ada
pemilik yang bersangkutan. pelaku usaha yang berlaku curang dan
2. Prinsip Keadilan. melampaui hak nya dan diharapkan
Prinsip keadilan, yakni di dalam tidak merugikan pelaku usaha lain.
menciptakan sebuah karya atau Rawls menekankan
orang yang bekerja membuahkan pentingnya melihat keadilan sebagai
suatu hasil dari kemampuan kebajikan utama yang harus dipegang
intelektual dalam ilmu teguh dan sekaligus menjadi semangat
pengetahuan, seni, dan sastra dasar dari pelbagai lembaga sosial
yang akan mendapat dasar suatu masyarakat. Bagi Rawls
perlindungan dalam pemiliknya memperlakukan keadilan sebagai
3. Prinsip Kebudayaan. kebajikan pertama, berarti
Prinsip kebudayaan, yakni memberikan kesempatan secara adil
perkembangan ilmu pengetahuan, dan sama bagi setiap orang untuk
sastra, dan seni untuk mengembangkan serta menikmati
meningkatkan kehidupan harga diri dan martabatnya sebagai
manusia. Pengakuan atas karya, manusia. Sementara itu, harga diri dan
karsa, cipta manusia sebagai martabat manusia tidak bisa diukur
perwujudan suasana yang mampu dengan kekayaan ekonomis sehingga
membangkitkan semangat dan harus dimengerti jauh bahwa keadilan
minat untuk mendorong ciptaan lebih luas melampaui status ekonomis
atau penemuan baru yang seseorang. 19
berguna bagi peningkatan taraf
kehidupan peradaban dan D. PEMBAHASAN
martabat manusia. 1. Penerapan Kekayaan Intelektual
4. Prinsip Sosial. (KI) terhadap Usaha Mikro,
Prinsip sosial ( mengatur Kecil, dan Menengah (UMKM)
kepentingan manusia sebagai Kekayaan Intelektual
warga Negara ), artinya hak yang merupakan kreatifitas yang
diakui oleh hukum dan telah dihasilkan dari hasil olah pikir
diberikan kepada individu manusia dalam rangka memenuhi
merupakan satu kesatuan
sehingga perlindungan diberikan 18
Soerjono Soekanto, 2016, Pokok-Pokok Sosiologi
bedasarkan keseimbangan Hukum, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, hlm.
kepentingan individu dan 188
masyarakat. 19
Andre Ata Ujan, 2001, Keadilan dan Demokrasi :
Telaah Filsafat Politik John Rawls, Jogjakarta,
Kanisius, hlm.23

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


180 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

kebutuhan dan kesejahteraan UMKM dituntut kreatif dan


manusia. Sehubungan kekayaan inovatif berani mengambil langkah
intelektual tersebut merupakan dengan menghasilkan produk
hasil dari pemikiran manusia, maka barang yang dari segi kualitasnya
perlu adanya pengaturan untuk tidak kalah dengan produk dari
memberikan perlindungan hukum. perusahaan besar. 20
Kemampuan intelelektual manusia Atas produk industri-
yang berupa daya cipta, rasa, dan industri UMKM dapat diberikan
karsanya menghasilkan karya Pelindungan Kekayaan Intelektual
karyanya di bidang ilmu (KI) berupa:
pengetahuan, seni dan teknologi. 1. Perlindungan Hak Cipta atas
Bidang bidang tersebut bila dilihat Karya-karya Kreatif Pencipta
dari sifatnya dapat dikategorikan dalam Ilmu Pengetahuan
kekayaani ntelektual komunal dan maupun Karya-karya Seni;
kekayaan intelektual personal. 2. Pemberian Merek Dagang
Keduanya bisa dimanfaatkan secara maupun Merek Jasa atas
ekonomi dalam rangka Gambar, Nama, Kata, Huruf,
meningkatkan dan menumbuhkan Angka, Susunan Warna atau
usaha usaha atau bisnis yang Kombinasi dari Unsur-unsur
menuju pada kesejahteraan yang tersebut yang mempunyai daya
berkeadilan. Dengan adanya pembeda dan digunakan dalam
kekayaan intelektual tersebut kegiatan perdagang an
diharapkan mampu untuk bersaing barang atau jasa;
dengan produk produk luar negeri 3. Pemberian Paten Sederhana atas
yang telah lama beredar bebas di teknologi yang ditemukan
pasaran. invensinya berupa produk atau
Demikian juga dengan 4. Alat yang Baru dan mempunyai
produk produk usaha mikro kecil, nilai kegunaan praktis
dan menengah perlu mendapatkan disebabkan oleh Bentuk,
perhatian yang serius dari Konfigurasi, Konstruksi, atau
pemerintah dan adanya jaminan Komponennya;
yang pasti.Dengan demikian daya 5. Kreasi atas Desain Industri
saing dan kemampuan UMKM berupa Bentuk, Konfigurasi,
perlu lebih ditingkatkan agar dapat Komposisi Garis atau Warna
memanfaatkan sistem perdagangan yang memberikan kesan estetis
bebas yang berlangsung saat ini. dan dapat diterapkan pada
Sistem itu dapat dimanfaatkan komoditas Industri dan
sebagai peluang untuk Kerajinan Tangan;
memperkenalkan produk-produk 6. Rahasia Dagang atas informasi
unggulan mereka di pasar global, yang tidak diketahui umum di
ikut serta bahkan berperan serta bidang teknologi dan atau bisnis,
secara nyata dalam sistem tersebut. bernilai ekonomi, berguna dalam
Dalam kondisi peluang pasar kegiatan usaha dan dijaga
menjadi lebih terbuka, liberlisme kerahasiaannya oleh pemilik
perdagangan tidaklah otomatis rahasia dagang;
dapat membantu bahkan menjadi Dengan di berikannya dan
ancaman bagi UMKM. Untuk
mengantisipasi ancaman tersebut
20
Candra Purnama, Op. Cit.

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 181
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

penerapan kekayaan intelektual hukum Hak Kekayaan Intelektual


terhadap usaha mikro kecil dan (HKI) bertujuan untuk mendorong
menengah tersebut terwujud maka timbul dan berkembangnya inovasi,
dapat dipastikan akan dapat pengalihan, dan penyebaran untuk
mewujudkan suasana yang lebih manfaat ekonomi bangsa-bangsa
baik dan sehat untuk tumbuh dan dunia. 21
berkembangnya gairah mencipta Pemerintah telah melakukan
dalam bidang ilmu pengetahuan, upaya untuk lebih meningkatkan
seni dan sastra (dapat mencegah pemanfaatan Kekayaan Intelektual
persaingan usaha yang tidak (KI) terhadap UMKM misalnya dalam
sehat/unfire compettion) serta dapat bentuk pemberian fasilitas kepada
meminimalisir usaha usaha industri untuk mendaftarkan desain
penyimpangan atau pelanggaran industrinya, hak cipta, dan desain
yang dilakukan oleh orang orang produk, bahkan sekarang pendaftaran
yang tidak bertanggung jawab. sudah dapat dilakukan secara online.
Selain itu penerapan Departemen Perindustrian (Depperin)
kekayaan intektual terhadap usaha sudah membentuk klinik konsultasi
mikro kecil, dan menengah sebagai bagi UMKM yang memerlukan
upaya dalam bisnis yang menuju bantuan untuk mendaftarkan
sejahtera maka di dasarkan pada Kekayaan Intelektual produknya. Ada
prinsip prinsip kekayaan juga kebijakan yang dikeluarkan oleh
intelektual, yaitu prinsip keadilan, pemerintah dalam biaya pengurusan
ekonomi, kebudayaan, dan sosial. hak paten untuk desain agar dapat
dijangkau pelaku usaha dalam bentuk
2. Peranan Pemerintah dalam diskon/potongan pembayaran atas
Mewujudkan Pelindungan produk yang akan di daftarkan. Di sisi
Kekayaan Intelektual (KI) yang lain pihak KADIN pun juga
berkeadilan membantu meringankan komponen
Indonesia secara resmi telah biaya yang dinilai para UMKM
memasuki globalisasi perdagangan memberatkan. Sejak Undang-Undang
dengan diberlakukannya Convention Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Establishing The World Trade Mikro Kecil Menengah diundangkan
Organization (Konvensi WTO) pada tanggal 4 Juli 2008, berlaku pada
termasuk di dalamnya Agreement on tanggal diundangkan, makin
Trade Related Aspects of Intellectual memperkuat posisi UMKM dalam
Property Rights (Persetujuan TRIPs). menunjukkan kiprahnya.
Hal ini ditindaklanjuti dengan Sistem pelindungan hukum dengan
meratifikasi Undang-undang Nomor 7 mengajukan permohonan pendaftaran adalah
Tahun 1994 tentang Pengesahan konstitutif yang dikenal dengan sistem First
Persetujuan Pembentukan Organisasi to File yaitu pendaftar pertama (yang
Perdagangan Dunia atau Agreement memenuhi persyaratan yang telah ditentukan)
Establishing The WTO. Dalam yang akan mendapatkan sertifikat. 22
Konvensi tersebut dimuat persetujuan
mengenai aspek-aspek dagang dari 21
Fajar Nurcahya Dwi Putra, “Perlindungan Hukum
Hak Kekayaan Intelektual yang bagi Pemegang Hak atas Merek terhadap Perbuatan
tertuang dalam TRIPs. Pasal 7 dari Pelanggaran Merek”, Jurnal Ilmu Hukum, Edisi
Undang-undang tersebut menyebutkan Januari-Juni 2014, hlm. 103
bahwa perlindungan dan penegakan 22
Yuliasih, “Perlindungan Hukum Desain Industri
dalam Pelaksaan Prinsip Keadilan Menurut Teori

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


182 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Pelindungan hukum hendaknya terhadap regulasi perbankan belum mengatur secara


kekayaan intelektual (KI) terhadap produk eksplisit terkait kapasitas kekayaan intelektual
produk UMKM harus sesuai dengan tujuan untuk dapat dipergunakan sebagai jaminan.
Negara yang tertuang dalam pembukaan UUD Pemerintah dalam hal ini harus dapat
1945 alenia ke -4 yaitu untuk memajukan menjembatani kebutuhan pembiayaan untuk
kesejahteraan umum. Sehubungan dengan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan
tujuan Negara tersebut maka di kemukakan kekayaan intelektual sebagai jaminan. Dalam
oleh Oleh : Dr. Rio hal ini antara Dirjen KI, BI dan OJK harus
Christiawan,S.H.,M.Hum.,M.Kn., Advokat dapat merumuskan regulasi terkait hak atas
dan Dosen Hukum Bisnis Universitas kekayaan intelektual sebagai agunan
Prasetiya Mulyaby dalam SWAOnline - May pembiayaan.
1, 2018 sebagai berikut : Kesejahteraan Dengan dapat teratasinya gap tersebut
Bangsa Melalui Kekayaan Intelektual maka selain kekayaan intelektual dapat
Revitalisasi aturan hak atas kekayaan membawa kesejahteraan bagi seluruh bangsa
intelektual ini sejalan dengan program Indonesia sekaligus memberdayakan usaha
nawacita Presiden Joko Widodo yaitu kecil menengah sebagaimana dicanangkan
meningkatkan produktivitas rakyat dan daya Presiden dalam Making Indonesia 4.0.
saing di pasar internasional sehingga bangsa Paradigma revitalisasi aturan hak atas
Indonesia bisa maju dan bangkit setara kekayaan intelektual dan implementasinya
dengan bangsa yang lainnya. Pada konteks ini harus diarahkan pada kesejahteraan seluruh
pemerintah harus mengubah paradigma bangsa, sehingga revitalisasi aturan hak atas
regulasi untuk memberi kemudahan dan kekayaan intelektual dapat berjalan Bersama-
insentif bagi rakyat Indonesia dibanding sama dengan program prioritas nasional yaitu
warga negara asing maupun korporasi asing Making Indonesia 4.0. Pada akhirnya
dalam hal perolehan hak atas kekayaan keseluruhan tujuan dari program tersebut
intelektual. Dengan demikian produk yang adalah paradigma baru di bidang hak atas
dihasilkan bangsa Indonesia akan memiliki kekayaan intelektual yaitu mewujudkan
proteksi dan daya saing baik di dalam negeri kesejahteraan melalui kemandirian bangsa.
maupun di luar negeri. Masyarakat pada umumnya saat ini jauh lebih
Dengan adanya insentif yang membutuhkan akses akan kesejahteraan
diperoleh dari hak atas kekayaan intelektual melalui kemandirian ekonomi, oleh sebab itu
maka kekayaan intelektual akan dapat pemerintah harus mengarahkan regulasi hak
mewujudkan kemandirian ekonomi atas kekayaan intelektual pada akses tersebut
sebagimana tujuan negara kesejahteraan sehingga tercapai keadilan sosial bagi seluruh
dengan tumbuhnya sektor-sektor strategis rakyat Indonesia. Namun demikian menurut
ekonomi domestik. Paradigma terhadap hak (Irawan, 2011 : 11) pelindungan Kekayaan
atas kekayaan intelektual saat ini telah Intelektual (KI) yang ingin menciptakan
berubah, dari hak sebagai pengakuan esklusif persaingan yang kompetitif dalam
menjadi hak sebagai kekayaan kebendaan menghasilkan invensi baru atau karya
sehingga dapat dipergunakan sebagai intelektual lain ternyata tidak sepenuhnya
instrument modal atau jaminan dalam industri benar. Dampak yang muncul dalam
kecil dan menengah . penerapan ketentuan dalam Kekayaan
Meskipun saat ini telah ada terobosan Intelektual yang mengedepankan dalam aspek
yang patut diapresiasi yakni menggunakan ekonomi (perdagangan) justru semakin
kekayaan intelektual sebagai jaminan, tetapi mahalnya biaya untuk memunculkan investasi
baru karena harus mendapatkan lisenci dari
Keadilan John Rawls (Studi Kasus Putusan Nomor banyak invensi yang sudah ada sebelumnya
35 PK/PDT.SUS-hki/2014)”, Notarius, Edisi 08 dan membutuhkan waktu relatif lama
Nomor 2, September 2015, hlm. 154

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 183
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Dengan pelindungan hukum terhadap DAFTAR PUSTAKA


produk produk UMKM melalui pemanfaatan Buku-buku :
kekayaan intelektual (KI) maka persaingan Fuady, Munir. 2013, Pengantar Hukum
bisnis menjadi lebih kondusif, aman, nyaman Bisnis, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti
dan kepastian hokum lebih jelas mana yang Irawan Chandra, 2011, Politik Hukum Hak
sudah terlindungan dan mana yang beleum Kekayaan Intelektual Indonesia,
mendapatkan perlindungan hokum oleh Penerbit CV. Mandar Maju Cetakan 1,
Negara. Konsekwensi hukum dan Mei
konsekwensi logispun juga berbeda. Roisah, Kholis. 2015, Konsep Hukum Hak
Kekayaan Intelektual (HKI) : Sejarah,
E. KESIMPULAN Pengertian dan Filosofi Pengakuan
Berdasarkan uraian dalam HKI dari Masa ke Masa, Malang,
pembahasan tersebut diatas maka dapat Setara Press
diambil simpulan sebagai berikut : Soekanto, Soerjono, 2016, Pokok-Pokok
1. Penerapan Pelindungan Hukum Sosiologi Hukum, Jakarta, PT.
terhadap Produk UMKM bisa dilihat RajaGrafindo Persada.
dari aspek pemasaran, aspek produksi, Sulasno, 2009, Hukum Bisnis, Serang-Banten
aspek Sumber Daya Manusia dan : Unsera Press
managerial, aspek legalitas, aspek Ujan, Andre Ata. 2001, Keadilan dan
keuangan dan permodalan, aspek Demokrasi : Telaah Filsafat Politik
ketenagakerjaan termasuk juga aspek John Rawls, Jogjakarta, Kanisius.
Kekayaan Intelektual. Kekayaan
Intelektual menjadi sangat penting Jurnal :
dalam rangka member rasa pasti dan Darwanto, Dani Danuar Tri U.,
aman. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan
2. Peranan pemerintah dalam Menengah (UMKM) Berbasis Ekonomi
mewujudkan pelindungan Kekayaan Kreatif di Kota Semarang, (Diponegoro
Intelektual yang adil nan sejahtera. Journal of Economics, Volume 2
Ada beberapa kebijakan Pemerintah Nomor 4, 2013).
yang digulirkan diantaranya terkait Gustina, 2008, Etika Bisnis Suatu Kajian
kemudahan yang diberikan dimulai Nilai dan Moral dalam Bisnis, (Jurnal
saat pendaftaran hingga potongan Ekonomi dan Bisnis, Volume 3, Nomor
pembayaran merupakan bentuk 2, Oktober 2008)
Pelindungan terhadap produk-produk Mardiyanto, Agus., et.al., 2013, Implementasi
UMKM dan sebagai bentuk upaya Perlindungan Hukum Terhadap Hak
mengenalkan Kekayaan Intelektual Kekayaan Intelektual Masyrakat Asli /
(KI) sebagai solusi agar produk- Tradisional di Kabupaten Purbalingga
produk UMKM terlindungi. (Jurnal Dinamika Hukum, Volume 3
Kesadaran pelaku UMKM untuk Nomor 1, Januari 2013)
mendaftarkan produknya juga Nahrowi, 2014, Plagiat dan Pembajakan
merupakan hal yang harus dilakukan Karya Cipta dalam Hak Kekayaan
dalam hubungan terciptanya produk Intelektual, (Salam : Jurnal Filsafat dan
berbasis Kekayaan Intelektual (KI). Budaya Hukum, 17 November 2014)
Rio Christiawan,S.H.,M.Hum.,M.Kn. Dr,
Advokat dan Dosen Hukum Bisnis
Universitas Prasetiya Mulyaby dalam
SWAOnline - May 1, 2018

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


184 Persaingan Bisnis Berkeadilan
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Putra, Fajar Nurcahya Dwi, 2014. Kitab Undang-undang Hukum Perdata


Perlindungan Hukum bagi Pemegang Kitab Undang-undang Hukum Pidana
Hak atas Merek terhadap Perbuatan Kamus :
Pelanggaran Merek, ( Jurnal Ilmu Dalam kamus Manajemen persaingan
Hukum, Edisi Januari-Juni 2014)
Thomas, John R., 2001. Intellectual Property Naskah Internet :
in Industrial Designs : Issues in Purnama, Candra. 2018, Perlindungan
Innovation and Competition, Hukum Produk UMKM Melalui HKI
(Congressional Research Service, 7- (Hak Kekayaan Intelektual),
5700, January 6, 2010) dinkop_umkm.jatengprov.go.id.,
Utomo, Andy Prasetyo. “Pemetaan Merek dan diunduh pada 13 Maret 2018 Pkl. 12.03
Desain Industri UMKM Berpotensi https://id.wikipedia.org/wiki/Persaingan_(eko
HKI di Kabupaten Kudus Berbasis nomi)
Sistem Informasi Geografis
Menggunakan Google MAP API”,
Prosiding Seminar Nasional Multi
Disiplin Ilmu dan Call for Papers
Unisbank (SENDI-U), ISBN : 978-979-
3649-81-8
Yuliasih, 2015. Perlindungan Hukum Desain
Industri dalam Pelaksaan Prinsip
Keadilan Menurut Teori Keadilan John
Rawls (Studi Kasus Putusan Nomor 35
PK/PDT.SUS-HKI/2014), (Notarius,
Edisi 08 Nomor 2, September 2015)
Perundang-undangan :
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 1999 tentang Persaingan Tidak
Sehat dan Anti Monopoli
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro
Kecil dan Menengah
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2016 tentang Merek
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
13 Tahun 2016 tentang Paten
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2000 tentang Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2000 tentang Perlindungan
Varietas Tanaman

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM sebagai Upaya


Mewujudkan Persaingan Bisnis Berkeadilan 185
AJUDIKASI : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 2 No. 2. Desember 2018. Hlm 173-186

Penerapan Kekayaan Intelektual (KI) Terhadap UMKM Sebagai Upaya Mewujudkan


186 Persaingan Bisnis Berkeadilan

You might also like