Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Vol.1 No.

11 April 2021 2357


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH MANAJEMEN STRES DENGAN TEHNIK RELAKSASI NAFAS
DALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUSDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI IYU ACEH
TAMIANG TAHUN 2018

Oleh
Nora Hayani1),Zulkarnaini2) & Azwarni3)
1,2,3Prodi D III Keperawatan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh

Email: 1nora.puan16@gmail.com

Abstract
Relaxation therapy is equivalent to its meaning with both oral and insulin-lowered blood sugar-
lowering drugs. Breath relaxation techniques to help relieve stress in Diabetes Mellitus patients so
that it can help reduce blood sugar levels, this is in accordance with the opinion of Surwit et al in
Kuswandi (2012), which states that stress management techniques when accompanied by standard
treatments can help reduce levels blood glucose. The reduction achieved was also almost as big as
the expected results of diabetes control drugs. This study aims to determine the effect of deep breath
relaxation techniques on the reduction of blood sugar levels in people with diabetes mellitus. The
bivariate analysis of this study used the t-test dependent formula with a confidence level of 95%
with a value of α 0.05. The results of the study of blood sugar levels in patients with diabetes
mellitus before and after breathing relaxation techniques using paired T-Test samples obtained a
significant value of 0.07, ie there was no effect of deep breathing relaxation techniques on reducing
blood sugar levels in people with diabetes mellitus in the Sungai Puskesmas Working Area Iyu.
but the results of this study show a decrease in blood sugar levels after performing deep breathing
relaxation techniques. It is expected that the health department will develop and implement the
quality of nursing services for patients with diabetes mellitus by intervening in deep breathing
relaxation techniques.
Keywords: Deep Breath Relaxation, Blood Sugar Levels & Diabetes Mellitus

PENDAHULUAN ditimbulkan oleh penyakit Diabetes Melitus


Diabetes Mellitus di Indonesia dikenal karena penyakit tersebut dapat mengenai semua
juga dengan istilah penyakit kencing manis organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam
yang merupakan salah satu penyakit yang keluhan dan komplikasi sehinggan penderita
prevalensinya kian meningkat. Menurut akan mengalami perubahan pada sosial
Kriteria diangnostik PERKENI (Perkumpulan ekonomi dan penurunan kualitas hidup
Endokrin Indonesia) dalam1, seseorang sehingga penderita Diabetes Mellitus rentan
dikatakan menderita diabetes jika memiliki mengalami stress. Menurut Ekowati 3, stress
kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada pada pasien Diabetes akan memicu pengeluaran
tes sewaktu >200 mg/dL, penyakit Diabetes beberapa hormone yang berkontribusi dalam
Mellitusini menjadi suatu penyebab masalah meningkatkan kadar gula darah sehingga pasien
kesehatan di dunia. memerlukan intervensi medis dan intervensi
Prevalensi Diabetes Mellitus juga keperawatan.
meningkat di semua Provinsi di Indonesia salah Intervensi keperawatan yang dapat
satunya adalah Provinsi Aceh yang menurut diberikan salah satunya adalah teknik relaksasi
Riset2 prevalensi penderita Diabetes Mellitus di nafas dalam. Teknik relaksasi merupakan salah
Aceh mencapai 8,7% dan merupakan tertinggi satu tindakan keperawatan yang secara
secara nasional. Banyak dampak yang fisiologis dapat menurunkan stres. Dengan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2358 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
relaksasiini, hipotalamus akan mengatur dan menurunkan kadar gula darah pasien Diabetes
menurunkan aktivitas sistem saraf simpatis. Mellitus.
Stres dapat meningkatkan kadar gula darah. Teknik relaksasi yang telah terbukti dapat
Dalam keadaan stres juga pasien akan menurunkan kadar gula darah sebaiknya
mengubah pola kebiasaannya yang baik, diterapkan oleh penderita Diabetes Mellitus
terutama dalam hal makan, latihan dan dengan didampingi oleh perawat, setiap
pengobatan (Brunner and Suddarth’s, 20004) perawat diharapkan mampu memberikan
Terapi relaksasi setara maknanya dengan pendidikan kesehatan dan latihan teknik
obat penurun gula darah baik oral maupun relaksasi nafas dalam terutama bagi pasien
insulin yang disuntikkan. Teknik relaksasi Diabetes Mellitus. Relaksasi dapat menurunkan
nafas dalam membantu menghilangkan stress kadar gula darah dengan berbagai cara seperti
pada pasien Diabetes Mellitus sehingga dapat menekan pengeluaran epinefrin sehingga
membantu menurunkan kadar gula darah, hal menghambat konversi glikogen menjadi
ini sesuai dengan pendapat Surwit et al dalam 5, glukosa dan relaksasi dapat menekan
yang menyatakan bahwa teknik-teknik adenocorticotropin (ACTH) dan
penanganan stress bila disertai dengan glukokortikoid pada korteks adrenal sehingga
perawatan standar bisa membantu menurunkan dapat menekan pembentukan glukosa baru oleh
kadar glukosa darah. Penurunan yang dicapai hati, selain itu liposis dan katabolisme
juga hampir sebesar hasil yang diharapkan dari karbohidrat dapat ditekan yang dapat
obat-obatan pengendali Diabetes. menurunkan kadar gula darah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan Hasil survey awal yang penulis lakukan
penelitian yang dilakukan oleh 4, mengenai kepada 6 orang penderita Diabetes Mellitus di
perbedaan kadar gula darah sebelum dan Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Iyu dengan
sesudah terapi relaksasi pada pasien Diabetes melakukan pemeriksaan kadar gula darah
Mellitus tipe II di Rumah Sakit Umum Cianjur sebelum dan sesudah teknik relaksasi, hasil
yang menyimpulkan bahwa tidak ada survey menemukan bahwa rata-rata kadar gula
perbedaan antara pengukuran kadar gula darah darah sebelum teknik relaksasi adalah 301
pertama dengan pengukuran kedua pada mg/dL sedangkan rata-rata kadar gula darah
kelompok intervensi dan kelompok kontrol. sesudah teknik relaksasi adalah 210 mg/d.
Hal ini tidak sependapat dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh 3, mengenai METODE PENELITIAN
pengaruh terapi relaksasi terhadap control Penelitian ini merupakan penelitian quasi
glikemik pada pasien Diabetes Mellitus di eksperimen dengan menggunakan desain one
Purwokerto yang menyimpulkan bahwa tidak group pretest-postest, dimana dalam rancangan
ada perbedaan yang signifikan antara kadar ini tidak ada kelompok pembandingan (kontrol)
gula darah pengukuran gula darah pengukuran tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi
pertana dan kedua pada kelompok perlakukan pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti
dengan p-value 0,957 (p>0,05). dapat menguji perubahan yang terjadi setelah
Hasil penelitian ini berbeda dengan adanya eksperimen (postest) 17. Teknik
penelitian yang dilakukan oleh 5 tentang pengambilan sampel dilakukan dengan cara
pengaruh relaksasi terhadap penurunan kadar non probability sampling (purposive sampling)
gula darah pada pasien Diabetes Mellitus tipe II Besar sampel sebanyak 15 orang responden.
disebuah rumah sakit di Surabaya yang Tempat penelitian yang digunakan adalah
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar wilayah kerja Puskesmas Sungai Iyu Aceh
gula darah rata-rata sebesar 53,6 mg/dL Tamiang.
sesudah relaksasi dengan nilai P = 0,000. Yang Instrumen penelitian yang digunakan
menyimpulkan bahwa relaksasi dapat peneliti adalah Glukometer I untuk memeriksa

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2359
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kadar gula darah sebelum dan sesudah teknik 2 Diabetes 13 86,7
relaksasi, dan disertai dengan lembar observasi, Jumlah 15 100
infoment consent serta protap pelaksanaan Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018)
teknik relaksasi nafas dalam. Berdasarkan tabel 4.2hasil penelitian
Analisa data pada penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa kadar gula darah sesudah
analisis bivariat yang bertujuan untuk diberikan teknik relaksasi nafas dalam
menganalisis hubungan antara satu variabel, mayoritas masih memiliki kadar gula darah
yaitu pengaruh terapi relaksasi terhadap kadar dengan kategori diabetes sebanyak 13
gula darah pasien Diabetes Mellitus sebelum responden (86,7%).
dan sesudah terapi relaksasi menggunakan 2. Analisis Bivariat
rumus t-test dependent dengan tingkat Uji Paired Sample T Test
kepercayaan 95% atau dapat pula dengan Tabel 3. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas
membandingkan nilai p-value dengan Dalam Terhadap Penurunan Kadar Gula
membandingkan nilai α 0,05 23
Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Iyu
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahun 2018
1. Analisis Univariat Variabel Mean SD SE P N
Value
a. Kadar Gula Darah Sebelum KGD Sewaktu
Teknik Relaksasi SebelumMelakukan 356,27 75,407 19,470 15
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kadar Gula Tehnik Relaksasi
Nafas Dalam 0,007
Darah Pasien Diabetes Mellitus Sebelum KGD Sewaktu
Teknik Relaksasi Nafas Dalam di Wilayah Setelah Melakukan 276.73 95.509 24,660 15
Tehnik Relaksasi
Kerja Puskesmas Sungai Iyu Tahun 2018 Nafas Dalam
No KGD Frekuensi Persentase Tabel. 3 diatas menunjukkan bahwa hasil
Sewaktu (f) (%) pengukuran kadar gula darah pasien diabetes
Sebelum mellitus sebelum dan sesudah teknik relaksasi
Teknik nafas dalam menggunakan uji paired sampel T-
Relaksasi Test didapatkan nilai signifikan yaitu 0,007
1 Diabetes 15 100 yang nilainya lebih besar dari alpha 0,05 atau
Jumlah 15 100 dengan signifikan 95% dan didapatkan nilai
Sumber : Data Primer (Diolah Tahun 2018) mean kadar gula darah sebelum teknik relaksasi
Berdasarkan tabel. 1 hasil penelitian yaitu 356.27 dengan standart deviasi 75.407
menunjukkan bahwa kadar gula darah sebelum sedangkan nilai mean kadar gula darah sesudah
diberikan teknik relaksasi seluruhnya memiliki teknik relaksasi nafas dalam adalah 276.73
kadar gula darah >200 mg/dL dengan kategori dengan standart deviasi 95.509 Terlihat nilai
diabetes. mean yang berbeda antara pengukuran pertama
b. Kadar Gula Darah Sesudah Teknik dan pengukuran kedua yaitu 79.533 dengan
Relaksasi standart deviasi 97.503 sehingga dapat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Kadar Gula disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh teknik
Darah Pasien Diabetes Mellitus Sesudah relaksasi nafas dalam terhadap penurunan kadar
Teknik Relaksasi Nafas Dalam di Wilayah gula darah pasien diabetes mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Iyu Tahun 2018 Kerja Puskesmas Sungai, tetapi tetap terjadi
No KGD Frekuensi Persentase penurunan kadar gula darah sesudah melakukan
Sewaktu (f) (%) tehnik relaksasi nafas dalam.
Sesudah Pembahasan
Teknik Berdasarkan hasil penelitian
Relaksasi menunjukkan hasil pengukuran kadar gula
1 Normal 2 13,3 darah pasien diabetes mellitus sebelum dan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2360 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sesudah teknik relaksasi nafas dalam setelah terapi relaksasi. Menurut Brunner and
menggunakan uji paired sampel T-Test Suddarth’s,dalam Nursiswati 4, berpendapat
didapatkan nilai signifikan yaitu 0,007 yang relaksasi diketahui dapat membantu
nilainya lebih besar dari alpha 0,05 atau dengan menurunkan kadar gula darah pada pasien
signifikan 95% sehingga dapat disimpulkan diabetes karena dapat menekan pengeluaran
bahwa tidak ada pengaruh teknik relaksasi hormon-hormon yang dapat meningkatkan
nafas dalam terhadap penurunan kadar gula kadar gula darah, yaitu epinefrin, kortisol,
darah pasien diabetes mellitus di Wilayah Kerja glukagon, adrenocorticotropic hormone
Puskesmas Sungai Iyu Aceh Tamiang. (ACTH), kortikosteroid, dan tiroid. Dalam
Penelitian ini sesuai dengan penelitian keadaan stress, epinefrin beraksi pada hati
yang dilakukan oleh 4, mengenai perbedaan meningkatkan konversi glikogen menjadi
kadar gula darah sebelum dan sesudah terapi glukosa. Kortisol memiliki efek meningkatkan
relaksasi pada pasien Diabetes Mellitus tipe II metabolisme glukosa, sehingga asam amnino,
di Rumah Sakit Umum Cianjur yang laktat, dan pirufat diubah di hati menjadi
menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan glukosa (glukoneogenesis) akhirnya menaikkan
antara pengukuran kadar gula darah pertama kadar gula darah. Glukagon meningkatkan
dengan pengukuran kedua pada kelompok kadar gula darah dengan cara mengkonversi
intervensi dan kelompok kontrol dengan p- glikogen di hati (bentuk karbohidrat yang
value 0,163. tersimpan pada mamalia) menjadi glukosa,
Ada beberapa penelitian yang tidak sehingga gula darah menjadi naik. ACTH dan
menemukan pengaruh teknik relaksasi terhadap glukokortikoid pada korteks adrenal dapat
penurunan kadar gula darah salah satunya meningkatkan kadar gula darah dengan cara
adalah penelitian yang dilakukan oleh Ekowati meningkatkan pembentukan glukosa baru oleh
3, mengenai pengaruh terapi relaksasi terhadap hati. ACTH dan glukokortikoid juga
control glikemik pada pasien Diabetes Mellitus meningkatkan lipolysis dan katabolisme
di Purwokerto yang menyimpulkan bahwa karbohidrat.
tidak ada perbedaan yang signifikan antara Teknik relaksasi nafas dalam selain dapat
kadar gula darah pengukuran gula darah menurunkan kecemasan, insomnia dan depresi.
pengukuran pertama dan kedua pada kelompok Pasien yang telah diberikan teknik relaksasi
perlakukan dengan p-value 0,957 (p>0,05). mengatakan bahwa ia merasa lebih nyaman dan
Berbeda dengan penelitian yang tenang dan menurunkan derajat stres. Stres fisik
dilakukan oleh 5 tentang pengaruh relaksasi dan emosional mengaktifkan sistem
terhadap penurunan kadar gula darah pada neoroendokrin dan sistem saraf simpatis
pasien Diabetes Mellitus tipe II disebuah rumah sehingga kondisi stres dapat memperparah
sakit di Surabaya yang menunjukkan bahwa kondisi pasien yang memiliki penyakit
terjadi penurunan kadar gula darah rata-rata degeneratif seperti Diabetes Mellitus, jantung,
sebesar 53,6 mg/dL sesudah relaksasi dengan hipertensi dan lain sebagainya. Pada saat
nilai P = 0,000. Yang menyimpulkan bahwa penelitian pasien tidak dianjurkan untuk makan
relaksasi dapat menurunkan kadar gula darah dan mengkonsumsi obat oral dan insulin
pasien Diabetes Mellitus. dikarenakan pemberian insulin merupakan
Peneliti berasumsi bahwa relaksasi bagi faktor pemicu munculnya stres psikologis
pasien diabetes mellitus mempengaruhi tersebut sehingga dapat mengganggu proses
penurunan rata rata kadar gula darah, relaksasi.
dibandingkan dengan yang tidak
melakukannya. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata
kadar gula darah hasil pengukuran sebelum dan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.11 April 2021 2361
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENUTUP DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan [1] Pudiastuti, 2013. Penyakit-Penyakit
1. Kadar gula darah sewaktu pasien diabetes Mematikan, EGC, Jakarta.
mellitus sebelum teknik relaksasi nafas [2] Riskesdas, 2013. Laporan Nasional
dalam seluruhnya >200 mg/dL. Riskesdas 2013.
2. Kadar gula darah sewaktu pasien diabetes Hhtp://litbag.depkes.go.id/. Diakses
mellitus sesudah teknik relaksasi nafas tanggal 01 Februari 2017.
mayoritas memiliki kadar gula darah [3] Ekowati, 2010. Pengaruh Terapi Relaksasi
dengan kategori diabetes sebanyak 13 Terhadap Kontrol Glikemik Pada Pasien
responden (86,7%). Diabetes Mellitus di Purwokerto. Jurusan
3. Hasil pengukuran kadar gula darah pasien Keperawatan Fakultas Kedokteran dan
diabetes mellitus sebelum dan sesudah Ilmu Kesehatan. Universitas Jenderal
teknik relaksasi menggunakan uji paired Soedirman.
sampel T-Test didapatkan nilai tidak [4] Nursiswati, Anna, Kosasih (2010).
signifikan yaitu 0,007 sehingga dapat Perbedaan Kadar Gula Darah Sebelum
disimpulkan bahwa ada tidak ada Dan Sesudah Terapi Relaksasi Pada
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah
terhadap penurunan kadar gula darah Sakit Umum Cianjur.
pasien diabetes mellitus di Wilayah Kerja [5] Kuswandi, Sitorus dan Gayatri (2012).
Puskesmas Sungai Iyu Aceh Tamiang. Pengaruh Relaksasi Terhadap Penurunan
Saran Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes
1. Untuk institusi kesehatan untuk Mellitus Tipe 2 disebuah Rumah Sakit di
mengembangkan dan menerapkan Surabaya.
kualitas pelayanan keperawatan bagi [6] Wijaya, 2013. Keperawatan Medikal
pasien diabetes mellitus dengan Bedah I. Jakarta : Trans Info Media
melakukan intervensi teknik relaksasi [7] Soelistijo dkk, 2015. Konsensus
nafas dalam. Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes
2. Untuk Puskesmas Sungai Iyu Mellitus Tipe-2 di Indonesia. PB. Perkeni.
meningkatan pelayanan kesehatan [8] Fatmawati, 2010. Faktor Risiko Kejadian
tentang teknik relaksasi nafas dalam pada Diabetes Mellitus Tipe-2 Pasien Rawat
pasien diabetes mellitus. Jalan. Jurusan Ilmu Kesehatan
Ucapan Terima Kasih Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.
Bersama ini penulis mengucapkan banyak [9] Adib M, 2011. Pengetahuan Praktis
terima kasih kepada semua pihak yang Ragam Penyakit Mematikan yang Paling
mambantu dalam pelaksanaan penelitian ini. Sering Menyerang Kita. Yogyakarta :
Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Ketua Bukubiru
Jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes [10] Jafar, 2015. Penanggulangan Diabetes
Aceh, Pihak Editorial Nasuwakes Poltekkes Mellitus Tipe-2. Program Studi Ilmu Gii.
Kemenkes Aceh, khususnya kepada Puskesmas Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Sungai Iyu Aceh Tamiang dan semua penderita Universitas Hasanuddin.
diabetes mellitus yang telah bersedia menjadi [11] Ulipe, 2011. Hubungan Antara
responden sehingga memperlancar penelitian Periodontitis dengan Diabetes Mellitus
ini. Tipe-2 Ditinjau Dari Aspek Destruksi
Periodontal. Fakultas Kesehatan Gigi.
Universitas Sumatera Utara Medan.
[12] Kaplan, 2012. Stres, Koping dan Adaptasi.
Jakarta : Agung Seto

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
2362 Vol.1 No.11 April 2021
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[13] Munajat, 2012. Hidup Bersama Hipertensi.
Jogjakarta : In-Book
[14] Sutomo, 2011. Buku Ajar Praktik
Keperawatan, EGC, Jakarta.
[15] Smeltzer dan Barre, 2002. Tehnik
Relaksasi nafas dalam, Jakarta, EGC
[16] Wardani, 2015. Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Sebagai Terapi
Tambahan Terhadap Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi Tingkat I. Jurusan Ilmu
Kesehatan Masyarakat.
[17] Notoatmojo, Soekidjo, 2010. Metodelogi
Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi, Jakarta.
Rineka Cipta.
[18] Sari R.N, 2012. Petunjuk Praktis Diet
Pasien Diabetes Melitus, Jakarta,
Gramedia.
[19] Sari R.N, 2012. Petunjuk Praktis Diet
Pasien Diabetes Melitus, Jakarta,
Gramedia.
[20] Tandra. (2008).Segala Sesuatu Yang
Harus Anda Ketahui Tentang
Diabetes.Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama
[21] Smeltzer, dkk. (2008). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
[22] Suriyono, 2011. Metode Penelitian
Kombinasi. Jakarta : Alfabeta
[23] Setiadi, 2007. Konsep & Penulisan Riset
Keperawatan. Jakarta : Graha Ilmu.
[24] Hastono, 2011. Analisa Data Kesehatan.
Universitas Indonesia ;Fakultas Kesehatan
Masyarakat
[25] Sutanto, 2010. Penyakit-Penyakit
Mematikan. Salemba Medika, Jakarta.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like