Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER JUJUR DAN DISIPLIN

PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPIT AL-QUDWAH MUSI RAWAS

Rosyid
Program Pascasarjana IAIN Bengkulu
rosyiddesi78@gmail.com

Abstract: The problem in this research is how the concept of character education in SMPIT Al Qudwah Musi Rawas; How is the
implementation of honest and disciplined character education for students at SMPIT Al Qudwah Musi Rawas; and what are the
supporting and inhibiting factors in realizing honest and disciplined character education for students at SMPIT Al Qudwah Musi
Rawas. The method used in this study is qualitative, this research uses qualitative descriptive research based on field in natural
conditions taken from written or spoken words and the behavior of the people observed, and presents facts systematically from
the actual situation, collecting techniques The data uses interviews, observations and documentation, the data sources are
Islamic Agana Education teachers, BPI teachers and school principals. The results of this study are: 1. The concept of character
education at SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas, namely Islamic character really becomes superior and is one of the selling points
in the community, prioritizing faith and piety to maintain the moral image as an integrated Islamic school, 2. Implementation
honest and disciplined character education at SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas through; The teachers are required to be role
models, all lessons must include honest and disciplined character values, provide rewards and punishments, instill character with
habituation, provide exemplary stories, and mental development. 3. The supporting factors are; PAI lesson hours are 6 hours,
high commitment of ustadz-ustadzah, adequate infrastructure, parental support and a conducive environment, while the inhibit-
ing factors are the Covid-19 outbreak and the lack of student motivation.
Keywords: Implementation, Honesty, Discipline, Character, Islamic Religious Education

Abstrak: Permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana konsep pendidikan karakter di SMPIT Al Qudwah Musi Rawas;
Bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter jujur dan disiplin siswa di SMPIT Al Qudwah Musi Rawas; serta apa faktor pen-
dukung dan penghambat dalam mewujudkan pendidikan karakter jujur dan disiplin siswa di SMPIT Al Qudwah Musi Rawas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif kualitatif yang
berbasis lapangan dalam kondisi alamiah yang diambil dari kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku orang-orang yang diamati,
dan menyajikan fakta secara sistematik dari keadaan yang sebenarnya, tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi, sumber datanya adalah guru Pendidikan Agana Islam, guru BPI dan Kepala Sekolah. Hasil dari
penelitian ini adalah : 1. Konsep pendidikan karakter di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas yaitu karakter Islami benar-benar men-
jadi unggulan dan merupakan salah satu nilai jual dimasyarakat, mengutamakan iman dan taqwa untuk menjaga citra moral
sebagai sekolah Islam terpadu, 2. Pelaksanaan pendidikan karakter jujur dan disiplin di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas melalui
; ustadz-ustadzahnya wajib menjadi teladan, semua pelajaran wajib memasukkan nilai karakter jujur dan disiplin, memberikan
reward dan hukuman, menanamkan karakter dengan pembiasaan, memberikan kisah teladan, dan pembinaan mental. 3. Fak-
tor pendukungnya adalah ; jam pelajaran PAI 6 jam, komirmen ustadz-ustadzah yang tinggi, sarana-prasarana yang memadai,
dukungan orang tua dan lingkungan yang kondusif, sedangkan faktor penghambatnya adalah adanya wabah covid-19 dan
kurangnya motifasi peserta didik.
Kata kunci : Implementasi, Jujur, Disiplin, Karakter, Pendidikan Agama Islam

PENDAHULUAN Pendidikan karakter di Indonesia tidak lepas den-


Munculnya gagasan pendidikan karakter ini se- gan kondisi moralitas bangsa yang akhir-akhir ini
bagai respons dari gagalnya proses pendidikan yang mengalami kemerosotan, kemerosotan moral itu kar-
menghasilkan manusia-manusia yang bermoral ses- ena beberapa faktor, antara lain : (1) Pengaruh bu-
uai dengan kepribadian bangsa dan agama. Lem- daya negatif dari luar yang mudah diakses melalui
baga pendidikan hanya berhasil mencetak manusia media elektronik dan internet. (2) Minimnya pegan-
yang hafal akan pelajaran, pintar menjawab soal gan terhadap agama yang menyebabkan hilangnya
dan itu dilakukan dengan kecurangan sehingga yang pengontrol diri dari dalam. (3) Pembinaan moral yang
didapat hanya nilai-nilai akademik tanpa nilai moral- dilakukan oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat
etik. Fenomena ini terjadi karena pudarnya nilai-nilai sudah kurang efektif. (4) Derasnya arus budaya mate-
karakter pada bangsa yang menjadi cerminan dalam rialisme, sekularisme.1
kehidupan. Pendidikan karakter merupakan proses panjang

26 al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021


Implementasi Pendidikan Karakter Jujur dan Disiplin

yang tidak pernah berakhir, dimana pendidikan kara- KAJIAN PUSTAKA


kter harus menjadi bagian terpadu dari pendidikan. Untuk mendifinisikan pendidikan karakter, perlu
ada beberapa aspek seperti: kognitif, afektif, dan berangkat dari dua kata yaitu “pendidikan dan kara-
psikomotorik yang harus dikembangkan sebagai suatu kter” Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Ten-
keutuhan dalam konteks kultural. Hal tersebut sebagai tang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat
upaya perkembangan manusia menjadi manusia kaa- 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar
fah, oleh karena itu dalam membentuk karakter anak dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
diperlukan keteladanan sejak dini. dan proses pembelajaran agar anak didik secara ak-
Dengan kondisi tersebut maka upaya pemben- tif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
tukan karakter melalui kurikulum pada lembaga kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, ke-
pendidikan formal di sekolah kepada peserta didik pribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampi-
menjadi sangat penting, Pendidikan karakter meru- lan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
pakan proses panjang yang tidak pernah berakhir, negara.3
dimana pendidikan karakter harus menjadi bagian Karakter diambil dari bahasa Yunani “character”
terpadu dari pendidikan. ada beberapa aspek sep- yang berasal dari kata “kharasseein” yang berarti
erti: kognitif, afektif, dan psikomotorik yang harus memahat atau mengukir. Dalam bahasa latin disebut
dikembangkan sebagai suatu keutuhan dalam kon- kharakter, kharassein, kharax, bermakna watak, tabiat,
teks kultural. Hal tersebut sebagai upaya perkem- sifat-sifat jiwa, budi pekerti, kepribadian atau akhlak.4
bangan manusia menjadi manusia kaafah, oleh kar- Sedangkan menurut Pusat Bahasa Depdiknas
ena itu dalam membentuk karakter anak diperlukan karakter adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian,
keteladanan sejak dini. budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tem-
Lembaga pendidikan memiliki peran yang sangat peramen, watak”. Adapun karakter adalah berkeprib-
penting dalam pembentukan karakter peserta didik, adian, berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”.
hal tersebut terintegral dari tujuan pendidikan. Upaya Sebagian menyebutkan karakter sebagai penilaian
pembentukan karakter harus mengarah pada pemba- subjektif terhadap kualitas moral dan mental, semen-
haruan kurikulum sehingga pendidikan Islam mam- tara yang lainnya menyebutkan karakter sebagai pe-
pu menjadikan peserta didik sebagai manusia yang nilaian subjektif terhadap mental saja, sehingga upaya
berkarakter sesuai dengan yang dicita-citakan.2 mengubah atau membentuk karakter hanya berkaitan
Diantara karakter yang sangat penting dan harus dengan stimulasi terhadap intelektual seseorang.5
ditumbuh-kembangkan pada peserta didik dan gen- Pendidikan karakter menurut Kemendiknas terdiri dari
erasi muda bangsa adalah karakter jujur dan disiplin. 18 karakter yaitu ; (1)religius, (2)jujur, (3)toleransi,(4)
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis meru- disiplin,(5)kerja keras, (6)kreatif, (7) mandiri, (8)
muskan masalah penelitian ini sebagai berikut: 1. demokratis, (9)rasa ingin tahu, (10)semangat kebang-
Bagaimana konsep pendidikan karakter di SMPIT saan, (11)cinta tanah air, (12)menghargai pretasi, (13)
Al Qudwah Musi Rawas, 2. Bagaimana pelaksanaan komunikatif, (14)cinta damai, (15)gemar membaca,
pendidikan karakter jujur dan disiplin siswa di SMPIT (16)peduli lingkungan, (17)peduli sosial,(18) bertang-
Al Qudwah Musi Rawas, 3. Apa faktor pendukung gung jawab.6
dan penghambat dalam mewujudkan pendidikan Landasan yuridis pelaksanaan pendidikan kara-
karakter jujur dan disiplin siswa di SMPIT Al Qudwah kter sangat jelas, dalam hal ini, tujuan negara seba-
Musi Rawas. gaimana tujuan pendidikan juga tercantum dalam
UU No.20 tahun 1989 tentang sistem pendidikan na-
sional yang menyebutkan: ”Mencerdaskan kehidupan
1
A. Suradi, dan Mawardi. The Strategy of Forming Religious Characters bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seu-
on the Deaf Children: Study at Special Schools in Rejang Lebong. Al-Ta’lim tuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
Journal 27 (1), 2020. http://journal.tarbiyahiainib.ac.id/ index.php/attalim/
article/view/588/357 terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
2
Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalan al-Qur’an, (Yogya-
karta: Teras, 2010), hlm. 2 luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kes-
3
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas ehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
4
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta : Gramedia, 1996), h. 392.
5
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta : Kencana Prenada Me- dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyaraka-
dia Group, 2011), h. 8
6
http://layanan-guru.blogspot.com/2013/05/18-nilai-dalam-pendidikan
tan dan kebangsaan.7
karakter.html/diunduh 3 Maret 2021 Sedang menurut GBHN tujuan pendidikan ada-
7
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional lah: Pendidikan Nasional berdasarkan atas pancasila

al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021 27


Rosyid

dan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepa- satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peser-
da Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan, ta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah
mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama
dan mempertebal semnagat kebangsaan agar manu- antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat
sia membangun diri sendiri serta bersama-sama ber- sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Men-
tanggung jawab atas pembangunan bangsa.8 tal (GNRM).
Selanjudnya dalam Undang-undang nomor 20 ta- Pada pasal 2 ayat 1, bahwa PPK dilaksanakan
hun 2003, tentang sistem pendidikan nasional : Pen- dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pen-
didikan Nasional berfungsi mengembangkan kemam- didikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius,
puan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa cinta tanah air, menghargai prestasi komunikatif, cinta
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat, damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
berilmu,cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga sosial, dan bertanggung jawab.11
yang demokratis serta bertanggung jawab.9 Selanjudnya pada Peraturan Menteri Agama RI
Dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penyelenggaraan Pen-
Penguatan Pendidikan Karakter, bahwa Penguatan guatan Pendidikan Karakter, pasal 5 ; Ayat 1 : PPK
Pendidikan Karakter (PPK) memiliki tujuan : (a) melalui Pendidikan Agama sebagaimana dimaksud
Membangun dan membekali peserta didiksebagai dalam Pasal 4 dilakukan secara terintegrasi dalam
generasi emas Indonesia tahun 2045 dengan jiwa kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakuri-
pancasila dan pendidikan karakter yang baik guna kuler,
menghadapi dinamika perubahan dimasa depan, (b) Ayat 2 : PPK melalui Pendidikan Agama secara
Mengembangkan platform pendidikan nasional yang terintegrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dis-
meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama elenggarakan melalui implementasi: berbasis kelas,
dalam menyelenggarakan pendidikan bagi peserta berbasis budaya sekolah, berbasis masyarakat,
didik dengan dukungan pelibatan publik yang dilaku- Ayat 3 : Implementasi berbasis kelas sebagaimana
kan melalui pendidikan jalur formal, dan informalden- dimaksud pada ayat (2) huruf a dilakukan dengan
gan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia, cara ; mengintegrasikan proses pembelajaran dengan
(c) Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kom- implementasi nilai–nilai agama, menyusun rencana
petensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, pelaksanaan pembelajaran dengan memperhatikan
masyarakat dan lingkungan keluarga dalam mengim- implementasi nilai–nilai agama, memperkuat mana-
plementasikan Penguatan Pendidikan Karakter. jemen kelas, pemilihan metode pembelajaran, dan
Pada Bab II pasal 6 Perpres Nomor 87 Tahun 2017 penilaian yang berbasis pada implementasi nilai-nilai
tersebut, Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan agama; dan mengembangkan muatan lokal bernu-
Karakter pada satuan pendidikan jalur pendidikan ansa implementasi nilai-nilai agama.12
formal dilakukan secara terintegrasi dalam kegiatan : Sebenarnya di Indonesia pendidikan karakter bu-
Intrakurikuler,Kokurikuler, Ekstrakurikuler.10 kan hal baru dalam tradisi pendidikan, sejak zaman
Permendikbud Nomor 20 tahun 2018 Tentang Soeharto bahkan zaman Soekarno telah mencoba
Penguatan Pendidikan Karakter Pada Satuan Pendidi- menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai
kan Formal, pada pasal 1 ayat 1, bahwa Penguatan pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang
Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi
adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab bangsa yang berkarakter.
Sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti
8
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (, Jakarta : Rineka melakukan usaha sungguh-sungguh, sistematik dan
Cipta, 1991), h. 69 berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguat-
9
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta : Departemen Agama RI, 2006), kan kesadaran serta keyakinan semua orang Indone-
h. 8-9.
10
Perpres. Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Kara-
sia bahwa negara ini kan menjadi negara yang maju
kter dan bermartabat harus membangun dan menguatkan
11
Suradi, A. Konsepsi Pendidikan Islam Dalam Meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia. Jurnal Pendidikan Islam 9 (1). 2018. https://journal. karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain bangsa
uhamka.ac.id/index.php/jpi/article/view/1324 Indonesia ini kalau ingin maju dan bermartabat harus
12
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penye-
lenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter diwujudkan dengan kejujuran, mengembangkan disi-

28 al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021


Implementasi Pendidikan Karakter Jujur dan Disiplin

plin yang tinggi, tanggung jawab, amanah, kemandi- bagi amal kebaikan dan surga. “Dari Abdillah berkata
rian, percaya diri, kreatif, kerja keras, gotong royong, : Rasulullah SAW bersabda : Kalian harus jujur, kar-
kerja sama dalam kebhinekaan, inilah tantangan ber- ena sesungguhnya jujur itu menunjukkan kepada ke-
sama kita bangsa Indonesia. baikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga.
Pendidikan karakter dalam Islam disebut dengan Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk
pendidikan akhlak, atau akhlaqu karimah (akhlak ter- jujur akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang ju-
puji), secara etimologis kata akhlak merupakan ben- jur. Dan jauhilah olek kalian dusta, karena sesung-
tuk jamak dari al-khuluq atau al-khulq yang berarti guhnya dusta itu menunjukkan kepada keburukan,
tabiat, budi pekerti, kebiasaan atau adat.13 Dalam dan keburukan itu menunjukkan kepada neraka, ses-
QS. al-Qalam ayat 4 disebutkan “Dan Sesungguhnya eorang yang senantiasa berdusta dan berusaha un-
kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. Dan tuk berdusta akan ditulis disisi Allah sebagai seorang
QS. Al-Ahzab ayat 21 Allah berfirman : “Sesungguh- pendusta”.16
nya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan Karakter berikutnya yang juga sangat penting un-
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap tuk di tanamkan pada peserta didik adalah karakter
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia disiplin. Suparman S. Menyatakan bahwa disiplin
banyak menyebut Allah”.14 adalah ketaatan dan kepatuhan terhadap hukum,
Dari pengertian yang terkandung dalam ayat undang-undang peraturan, ketentuan, dan norma
Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW di atas istilah norma yang berlaku dengan disertai kesadaran dan
akhlak memiliki makna yang lebih tinggi dari pada keikhlasan hati.17 Menurut Ali Imron, disiplin adalah
karakter. Perkataan, sikap dan prilaku baik sebagai suatu keadaan di mana sesuatu Itu berada dalam
wujud dari akhlak mulia yang dimiliki Rasulullah dan keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada
orang-orang mukmin berangkat dari hati dan jiwanya suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung
yang diliputi keimanan, namun karakter baik pada diri atau tidak langsung.18
seseorang bisa terbentuk karena adanya aturan yang Jamal Makruf Asmani membagi disiplin dalam 4
mengekangnya, atau adat kebiasaan dan budaya dimensi yaitu : (1) Disiplin waktu, (2) Disiplin mema-
dilingkungannya, atau faktor lain yang mempengar- tuhi peraturan, (3) Disiplin sikap, (4) Disiplin men-
uhinya. jalankan ibadah.19
Salah satu karakter baik yang harus ditanamkan Dari pemaparan di atas, maka dapat di tarik kesim-
kepada anak didik adalah kejujuran. Kejujuran ada- pulan bahwa karakter disiplin adalah berkepribadian,
lah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak pada
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya suatu keadaan di mana sesuatu Itu berada dalam
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan baik ter- keadaan tertib, teratur dan semestinya, serta tidak ada
hadap diri sendiri maupun orang lain. Dalam Kamus suatu pelanggaran-pelanggaran baik secara langsung
Besar Bahasa Indonesia kata jujur berarti: tidak bo- atau tidak langsung.
hong, lurus hati, dapat dipercaya kata-katanya, tidak Kedisiplinan di setiap institusi pendidikan mutlak
khianat.15 Kejujuran sangat dijunjung tinggi dalam adanya, karena dengan kedisiplinan peserta didik
Islam, Allah SWT. berfirman pada surat An-nahl ayat akan terbiasa dengan beban yang diemban sebagai
105 : “Sesungguhnya yang mengada-adakan kebo- pelajar, disiplin adalah modal utama untuk meraih
hongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman keberhasilan, dengan disiplin orang akan terbiasa
kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang- dengan hal-hal yang membuat dirinya bisa berkem-
orang pendusta.” Selanjudnya dalam hadis Rasu- bang, mengerjakan sesuatu tepat pada waktunya, dan
lullah SAW. Prilaku jujur bahkan menjadi prasyarat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Disi-
plin bisa dibuat oleh dirinya atau institusi pendidikan
13
Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam Jilid 1, (Jakarta : PT. Ichtiar Baru
untuk mencapai tujuan tertentu. Membangun pendidi-
Van Hoeve, 2005), h. 130. kan yang cerdas harus dimulai dari disiplin, disiplin
14
Oemar Bakry, Tafsir Rahmat, (Jakarta : Mutiara, 1983), h. 1151
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa yang diterapkan oleh seorang pelajar maka dengan
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, Cet. XI, 2010), h.440
sendirinya mereka mendapatkan manfaat yang san-
16
Shahih Muslim, no. 2607
17
Suparman S., Gaya Mengajar yang Menyenangkan Siswa, (Yogya- gat berharga dari kedisiplinan yang diterapkan.
karta: Pinus Book Publisher, 2012) h. 128
18
Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: JPT. Kedisiplinan sangatlah penting bagi peserta didik,
Bumi Aksara, ,2011) h. 173. disiplin bukan hanya untuk menjalankan segala aturan
19
Jamal Ma’ruf Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, Dan Ino-
vatif, (Yogyakarta, Diva Press, 2013), h. 21 sesuai dengan waktunya melainkan untuk meningkat-

al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021 29


Rosyid

kan tingkat keberhasilan yang tinggi. Peserta didik kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mu-
yang menjalankan aktifitas dengan disiplin mereka lia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan
cenderung sangat menghargai waktu dan mengerja- moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
kan sesuatu dengan sebaik-baiknya, untuk itu peserta Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan,
didik dituntut untuk menjadikan kedisiplinan sebagai pemahaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan
budaya dalam meraih keberhasilan. nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual atau-
Sekolah sebagai salah satu lembaga yang me- pun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi
nyelenggarakan pendidikan formal mempunyai spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada opti-
peranan yang sangat penting dalam pembentukan malisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia aktu-
karakter disiplin pada anak, selain pendidikan non alisasinya mencerminkan harkat dan martabat seba-
formal dalam keluarga. Nilai karakter disiplin sangat gai makhluk Tuhan.
penting dimiliki oleh peserta didik karena karakter Dari pendapat tokoh diatas dapatlah disimpulkan
disiplin ini akan dapat memunculkan nilai-nilai kara- bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar
kter yang baik lainnya. Pentingnya penguatan nilai orang dewasa Muslim yang beriman dan bertakwa
karakter disiplin di sekolah ini didasarkan pada ala- mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta
san bahwa banyak terjadi perilaku siswa di sekolah perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik
yang bertentangan dengan norma disiplin. Berkaitan melalui ajaran Agama Islam ke arah pertumbuhan
dengan pentingnya disiplin ini Allah berfirman dalam dan perkembangannya yang lebih baik.
Al-qur’an surat Al-ashr :” Demi masa Sesungguhnya Dalam pandangan Islam, segala sesuatu yang di-
manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali laksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang berasal dari dasar naqliyah maupun dasar aqli-
saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati ke- yah. Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pen-
benaran dan nasehat menasehati supaya menetapi didikan pada anak. Berkaitan dengan pelaksanaan
kesabaran.” pendidikan anak, dapat dibaca firman Allah dalam
Pendidikan Agama Islam adalah subyek pelajaran Surah an-Nahl ayat 78 : “Dan Allah mengeluarkan
yang berisi materi dan pengalaman tentang ajaran kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak menge-
agama Islam, yang pada umumnya tersusun secara tahui sesuatupun, dan dia memberi kamu penden-
sistematis dalam ilmu-ilmu keislaman. Dengan de- garan, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.
mikian, yang dimaksud dengan pengajaran Pendidi- Berdasarkan ayat tersebut, dipahami bahwa anak
kan Agama Islam adalah proses penyampaian materi lahir dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak
dan pengalaman belajar atau penanaman nilai ajaran mengetahui (tidak memiliki pengetahuan) apapun.
Islam sebagaimana yang tersusun secara sistematis Akan tetapi Allah membekali anak yang baru lahir
dalam ilmu-ilmu keislaman kepada peserta didik yang tersebut dengan pendengaran, penglihatan dan hati
beragama Islam.20 nurani (yakni akal yang menurut pendapat yang sahih
Zakiah Darajat menjelaskan pendidikan Agama Is- pusatnya berada di hati).
lam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan ter- Penetapan Alquran dan Hadis sebagai dasar Pen-
hadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidi- didikan Islam, hal ini dikarenakan kebenaran yang ter-
kannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran dapat dalam kedua dasar tersebut dapat diterima oleh
Agama Islam serta menjadikannya sebagai pandan- nalar manusia dan dapat dibuktikan dalam sejarah
gan hidup (way of life). Yang dilaksanakan berdasar- atau pengalaman kemanusiaan. Sebagai pedoman,
kan ajaran Agama Islam. Serta menjadikan ajaran Al-Qur’an tidak ada keraguan padanya, terpelihara
Agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya kesucian dan kebenarannya. Demikian juga dengan
demi keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kebenaran Hadis sebagai dasar kedua bagi Pendidi-
kelak.21 kan Islam. Dalam kedudukannya sebagai dasar Pen-
Pendidikan agama dimaksudkan untuk pening- didikan Islam, sunnah Rasul mempunyai dua fungsi,
katan potensi spiritual dan membentuk peserta didik yaitu; pertama, menjelaskan sistem Pendidikan Islam
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa yang terdapat dalam Alquran dan menjelaskan hal-
hal yang tidak terdapat di dalamnya. Kedua, menyim-
pulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasulullah
20
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam,( Ponorogo: bersama sahabat, perlakuannya terhadap anak-anak,
STAIN Po PRESS, 2009), h. 8.
21
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta:
dan pendidikan keimanan yang pernah dilakukan-
Bumi Aksara, ,1995), h. 50. nya.22

30 al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021


Implementasi Pendidikan Karakter Jujur dan Disiplin

METODE PENELITIAN dan dokumentasi untuk meningkatkan pemahaman


Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada- peneliti tentang persoalan yang diteliti dan menyaji-
lah kualitatif. metode penelitian kualitatif sering dis- kan sebagai temuanlapangan bagi orang lain.
ebut metode penelitian naturalistik karena penelitian-
nya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural HASIL PENELITIAN
setting).23 Konsep pendidikan karakter di SMPIT Al-Qud-
Jadi penelitian ini menggunakan penelitian dis- wah Musi Rawas.
kriptif kualitatif yang berbasis lapangan dalam kondisi SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas berbeda dengan
alamiah yang diambil dari kata-kata tertulis atau lisan SMP pada umumnya, sekolah ini memiliki ciri khas
dan perilaku orang-orang yang diamati, dan menya- islami yang tergabung dalam naungan JSIT (jaringan
jikan fakta secara sistematik dan keadaan yang sebe- sekolah islam terpadu) sehingga karakter islami me-
narnya. Data dalam penelitian kualitatif diperoleh mang menjadi unggulan sekolah, akhlaqul karimah
dengan cara peneliti mencari informasi sedalam-da- sangat ditekankan untuk dikembangkan
lamnya terhadap suatu hal yang sedang diteliti, kuali- SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas sangat mengedepank-
tas penelitian tidak berdasarkan pada banyaknya nara an pembentukan peserta didik yang beriman dan ber-
sumber, akan tetapi seberapa dalam peneliti menggali taqwa serta menjaga citra moral yang melekat seba-
informasi dari nara sumber, data yang diperoleh da- gai sekolah Islam terpadu, yang dituangkan dalam visi
pat dianalisis selama proses penelitian berlangsung. dan misi sekolah.
Hasil dari penelitian kualitatif berupa diskripsi yang
disusun oleh peneliti yang didukung oleh data-data Pelaksanaan pendidikan karakter jujur dan di-
yang telah diperoleh. siplin siswa di SMPIT Al Qudwah Musi Rawas
Sumber data adalah semua sumber yang dimung- SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas dalam menanam-
kinkan oleh seorang peneliti untuk mendapatkan kan karakter jujur dan disiplin mewajibkan ustadz dan
sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan ustadzah untuk selalu menjadi teladan bagi para siswa
dalam sebuah penelitian baik data primer atau data baik dari perkataan, sikap dan prilakunya. Untuk men-
sekunder. Pada penelitian ini data yang digunakan jadi teladan ini ustadz-ustadzahnya masih terus dibina
adalah sumber primer, yang terdiri dari Kepala Seko- oleh ustadz-ustadzah yang lebih senior.
lah, guru Pendidikan Agama Islam, guru Bina Pribadi Di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas melalui bagian
Islami (BPI), di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas di kurikulum mewajibkan kepada semua guru mata pela-
Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumat- jaran untuk memasukkan nilai-nilai ajaran Islam yang
era Selatan, termasuk dokumentasi lain dan sumber tertuang dalam silabus dan RPP dengan pendekatan
data yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Terpadu (telaah, eksplorasi, rumuskan, presentasikan,
Adapun tehnik pengumpulan data pada penelitian aplikasikan, duniawi, ukhrawi), termasuk didalmnya
ini adalah ; Wawancara, Observasi (Pengamatan), karakter jujur dan disiplin dalam setiap kegiatan be-
Dokumentasi. lajar mengajar, baik intra-kurikuler, ko-kurikuler mau-
Analisis data adalah sebuah proses yang dilakukan pun ekstra-kurikuler.
melalui pencatatan, penyusunan, pengolahan dan Di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas kepada siswa
penafsiran serta menghubungkan makna data yang yang telah melakukan prilaku disiplin atau jujur diber-
ada dalam kaitannya dengan masalah penelitian.24 ikan reward, diapresiasi atas prestasi kebaikannya.
Data yang telah diperoleh melalui wawancara, obser- SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas dalam mena-
vasi dan dokumentasi maka peneliti melakukan anali- namkan nilai-nilai karakter jujur dan disiplin dengan
sis melalui pemaknaan atau proses interprestasi terh- pembiasaan-pembiasaan melalui kantin sekolah yang
adap data-data yang telah diperolehnya. Analisis yang menerapkan konsep kantin kejujuran, yang menjual
dimaksud merupakan upaya mencari dan menata makanan sehat yang dibuat oleh ustadz-ustadzahnya.
secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara Sedangkan untuk pembiasaan disiplin, sekolah men-
erapkan kedisiplinan dengan ketat, dari pagi pukul
07.00 sampai 14.00 Wib. Guru piket setiap hari sudah
22
Abdurrahman An-Nahwali, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan siap di pintu gerbang masuk sekolah menyambut ke-
Islam (Bandung: Diponegoro, 1992), h. 47
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Band- hadiran siswa dengan salam dan jabat tangan, sebe-
ung: Alfa Beta, 2016), h. 8. lum kegiatan belajar mengajar peserta didik bersama
24
Nana Sudjana & Awal Kusumah, Proposal Penelitian di Perguruan
Tinggi, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), hal. 89 ustadz-ustadzahnya berdo’a, membaca Al-Qur’an,

al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021 31


Rosyid

berdhikir pagi dan melantunkan Asmaul Husna, ke- siswa tentunya tidak terlepas dari faktor pendukung
mudian baru mulai belajar sesuai jadwal, istirahat dan penghambat yang turut mempengaruhinya.
pertama digunakan untuk melaksanakan salat dhuha Faktor pendukung yang ditemukan dalam im-
berjamaah, salat dhuhur dan asar juga dilaksanakan plementasi pendidikan karakter jujur dan disiplin
di sekolah secara berjamaah, diakhir waktu sebe- di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas ini adalah ; per-
lum pulang masih ada kegiatan dhikir sore, selain itu tama, jam pelajaran PAI 6 jam pelajaran, sehingga
masih ada kegiatan ekstrakurikuler tilawah, pramuka, guru PAI cukup waktu teori maupun praktek, dengan
karate, tahfidz Qur’an, kegiatan rutinitas di sekolah pembagian 3 jam pelajaran PAI dan 3 jam pelajaran
tersebut menjadi pembiasaan yang akan membentuk fiqih aplikatif. kedua, komitmen ustadz dan ustadzah.
kedisiplinan siswa. Karena karakter islami termasuk didalamnya karak-
SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas dalam menanam- ter jujur dan disiplin di SMPIT Al-Qudwah Musi Ra-
kan nilai-nilai jujur dan disiplin diantaranya dengan was merupakan salah satu nilai jual di masyarakat,
menyampaikan kisah dan hikmah kejujuran dan ke- maka ustadz dan ustadzahnya di bekali untuk memi-
disiplinan Rasulullah, para sahabat dan ulama-ulama liki komitmen yang kuat dalam upaya menanamkan
terdahulu melalui kegiatan pembelajaran PAI di da- karakter islami kepada siswa, untuk tetap menjaga
lam kelas, kegiatan pembinaan pribadi Islami oleh komitmen ustadz-ustadzah mereka juga selalu dibina
guru BPI (bina pribadi Islami) setiap hari Jum’at dan oleh ustadz yayasan yang lebih senior melalui kegia-
kegiatan mabit (malam membina iman dan taqwa) tan halaqah. Ketiga Sarana-prasarana sekolah yang
setiap 3 bulan sekali. memadai yaitu gedung sekolah yang memadai, ruang
SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas selalu melakukan kelas yang nyaman, peralatan multi media yang cu-
pembinaan mental pada siswa-siswinnya, yaitu melaui kup, dan pagar sekolah dan penjagaan yang ketat,
: (1). kegiatan Bina Pribadi Islami oleh guru BPI setiap semua itu ikut mendukung terwujudnya penanaman
hari Jum’at yang masing-masing masing membina 15 karakter jujur dan disiplin peserta didik. Keempat, du-
siswa dengan lebih intensif, ikhwan dibina oleh ustadz kungan orang tua, dalam pembentukan karakter jujur
dan akhwat dibina oleh ustadzah, guru BPI ini ada dan disiplin peserta didik, dukungan dan pengawasan
komunikasi dan memiliki hubungan emosional lebih orang tua sangat dibutuhkan, mengingat para siswa
dekat dengan siswa dan orang tuanya, sebagai kon- mereka lebih banyak waktunya di rumah bersama
trol penghubung orang tua dengan sekolah, dan ikut orang tua, orang tua yang menyekolahkan anaknya
memantau siswa binaanya dalam keseharian kegiatan di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas mayoritas memang
dirumah atau di masyarakat sekitarnya. (2). Kegiatan punya kepedulian agar anaknya mendapatkan pen-
mentoring (kajian wajib), yaitu kajian wajib yang dilak- didikan agama yang lebih. Kelima, lingkungan yang
sanakan pada setiap hari Jum’at diisi dengan kajian kondusif, lingkungan sekolah juga turut mempengar-
keislaman, dan pengajian, satu ustadz-ustadzah men- uhi penanaman pendidikan karakter pada peserta
jadi mentor 10 sampai 15 siswa, ada buku mutaba’ah didik, SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas berada di daer-
dan buku mentoring untuk mencatat kegiatan siswa ah pedesaan meskipun juga akses ke kota kecamatan
selama di rumah, (3). Kegiatan mabit (malam mem- dan kabupaten tidak jauh, hal ini menjadikan nya-
bina iman dan taqwa), yaitu kegiatan 3 bulan sekali, man untuk pendidikan anak, jauh dari keramain dan
dimulai hari sabtu sore sampai ahad pagi, bagi ikh- pengaruh kenakalan remaja juga kurang dibanding
wan menginap di Masjid yang telah ditentukan, mulai daerah perkotaan, sehingga anak mudah dibina dan
dari waktu asar salat berjamaah dilanjudkan tilawah diarahkan karena pengaruh negatif dari luar sedikit.
dan hafalan sampai salat berjamaah magrib, setelah Selain faktor pendukung, ada faktor penghambat
isyak dilanjudkan kajian dan tilawah sampai jam 12 bagi terwujudnya penanaman pendidikan karakter
malam, jam 04.00 pagi siswa dibangunkan untuk jujur dan disiplin di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas,
salat tahajud dilanjudkan salat subuh, ngaji dan olah yaitu : pertama, wabah covid-19, Keadaan wabah
raga. Untuk yang akhwat tidak ikut menginap tetapi covid-19 yang sudah hampir satu tahun ini, menjadi
mengikuti kajian dan tilawah dimulai dari pukul 08.00 penghambat yang sangat serius pada pelaksanaan
Sampai 12.00 Wib. pendidikan karakter jujur dan disiplin di SMPIT Al-
Qudwah Musi Rawas, karena biasanya siswa belajar
Faktor pendukung dan penghambat dalam di sekolah dari pukul 07.30 Wib. sampai pukul 16.00
mewujudkan pendidikan karakter jujur dan di- Wib. dengan disiplin dan terawasi, Karena wabah ter-
siplin siswa di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas. paksa kegiatan belajar harus melalui daring yang sulit
Terwujudnya pendidikan karakter jujur dan disiplin terawasi dan banyak waktu luang sehingga akan en-

32 al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021


Implementasi Pendidikan Karakter Jujur dan Disiplin

imbulkan rasa malas. Kedua, kurangnya motifasi dari juran dak kedisiplinan Rasulullah SAW., sahabat dan
sebagian peserta didik, Faktor internal peserta didik ulama-ulama terdahulu, keenam menanamkan kara-
yang menjadi penghambat tercapainya pendidikan kter jujur dan disiplin dengan pembinaan mental pe-
karakter jujur dan disiplin adalah kurangnya motifasi serta didik melalui kegiatan bina pribadi Islami setiap
dari sebagian peserta didik, seperti rasa malas yang hari Jum;at, kegiatan mentoring seminggu sekali, dan
sering datang, lebih sering bermain hp yang menyita mabit(malam membina iman dan taqwa. (3). Faktor
waktu, dan hp itu sendiri yang membawa budaya- pendukung dan penghambat dalam mewujudkan
budaya yang bertentangan dengan pendidikan kara- pendidikan karakter jujur dan disiplin siswa di SMPIT
kter, hp android yang bisa mengakses macam-macam Al-Qudwah Musi Rawas : Faktor pendukung dalam
hiburan kapan saja sehingga banyak pengaruh negatif mewujudkan karakter jujur dan disiplin di SMPIT
yang diterima para siswa, juga menghabiskan waktu Al-Qudwah Musi Rawas adalah, jam pelajaran PAI 6
untuk bermain hp sehingga melalaikan kegiatan bela- jam, komitmen ustadz-ustadzah yang tinggi, sarana-
jar, beribadah dan kegiatan lain yang lebih berman- prasarana yang memadai, dukungan orang tua dan
faat. lingkungan yang kondusif, Sedangkan faktor peng-
hambatnya adalah pertama adanya wabah covid-19
KESIMPULAN sehingga banyak sekali kegiatan sekolah yang tidak
Berdasar rumusan masalah dan hasil penelitian dapat dilaksanakan, kedua kurangnya motifasi se-
yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka bagian peserta didik.
dapat disimpilkan bahwa ; (1). Konsep pendidikan
karakter di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas : SMPIT DAFTAR PUSTAKA
Al-Qudwah Musi Rawas merupakan sekolah yang Abdurrahman An-Nahwali, Prinsip-Prinsip dan Me-
memiliki ciri khas Islami, yang tergabung dalam jar- tode Pendidikan Islam (Bandung: Diponegoro,
ingan sekolah Islam terpadu (JSIT) maka karakter 1992)
Islami benar-benar menjadi unggulan dan merupa- Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Ja-
kan salah satu nilai jual dimasyarakat. Selain prestasi karta : Rineka Cipta, 1991)
akademik secara umum. SMPIT Al-Qudwah Musi Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Seko-
Rawas mengedepankan pembentukan peserta didik lah, (Jakarta: JPT. Bumi Aksara, ,2011)
yang beriman dan bertaqwa dan selalu menjaga citra Azyumardi Azra, Ensiklopedi Islam Jilid 1, (Jakarta :
moral yang melekat sebagai sekolah Islam terpadu. PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005)
(2). Pelaksanaan pendidikan karakter jujur dan disip- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus
lin siswa di SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas : Pelaksa- Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
naan pendidikan karakter jujur dan disiplin di SMPIT Cet. XI, 2010)
Al-Qudwah Musi Rawas dilakukan melalui kegiatan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Un-
intra-kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler, yang dang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pen-
dapat digambarkan sebagai berikut; pertama ustadz- didikan, (Jakarta : Departemen Agama RI, 2006),
ustadzahnya diwajibkan menjadi contoh teladan bagi h. 8-9
peserta didik baik dari ucapan, sikap dan prilakunya, Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam,(
ustadz-ustadzahnya juga masih dalam binaan ustadz Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2009)
diatasnya yang lebih senior, kedua melalui bagian http://layanan-guru.blogspot.com/2013/05/18-nilai-
kurikulum setiap guru mata pelajaran wajib memasuk- dalam-pendidikan karakter.html/diunduh 3 Maret
kan nilai karakter jujur dan disiplin dalam kegiatan 2021
pembelajaran, ketiga memberikan reward, pujian, ke- Jamal Ma’ruf Asmani, Tips Menjadi Guru Inspiratif,
pada siswa yang telah berlaku jujur dan disiplin dan Kreatif, Dan Inovatif, (Yogyakarta, Diva Press,
memberikan hukuman yang mendidik kepada siswa 2013)
yang tidak berlaku jujur/berbohong dan tidak berlaku Juwariyah, Dasar-dasar Pendidikan Anak dalan al-
disiplin, keempat menanamkan nilai-nilai karakter Qur’an, (Yogyakarta: Teras, 2010)
jujur dan disiplin melalui kegiatan pembiasaan sep- Lorens Bagus, Kamus Filsafat, (Jakarta : Gramedia,
erti kantin kejujuran, sekolah menerapkan kegiatan 1996)
disekolah dari jam 07.00 sampai 16.00 wib dengan Nana Sudjana & Awal Kusumah, Proposal Penelitian
ketat, kelima menanamkan nilai karakter jujur dan di- di Perguruan Tinggi, (Bandung: PT Sinar Baru Al-
siplin dengan menyampaikan kisah dan hikmah keju- gensindo, 2000)

al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021 33


Rosyid

Oemar Bakry, Tafsir Rahmat, (Jakarta : Mutiara, at Special Schools in Rejang Lebong. Al-Ta’lim
1983) Journal 27 (1), 2020. http://journal.tarbiyahiainib.
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2020 ac.id/index.php/attalim/article/view/588/357
Tentang Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Suradi, A. Konsepsi Pendidikan Islam Dalam Men-
Karakter. ingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jur-
Perpres. Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan nal Pendidikan Islam 9 (1). 2018. https://journal.
Pendidikan Karakter uhamka.ac.id/index.php/jpi/article/view/1324
Shahih Muslim, no. 2607 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 1989 tentang
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif sistem pendidikan nasional
dan R&D, (Bandung: Alfa Beta, 2016) UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Suparman S., Gaya Mengajar yang Menyenangkan Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama
Siswa, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2012) Islam (Jakarta: Bumi Aksara, ,1995)
Suradi, A. Dan Mawardi. The Strategy of Forming Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, (Jakarta : Ken-
Religious Characters on the Deaf Children: Study cana Prenada Media Group, 2011)

34 al-Bahtsu: Vol. 6, No. 1, Juni 2021

You might also like