Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 93

Nomor : PR.05.04/XXV.

3/1093 /2022 28 Januari 2022


Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Penyampaian Laporan Kinerja (LKj)
Tahun Anggaran 2021 RSJ. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Yth. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan RI
Jalan H. R. Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9
Jakarta

Menindaklanjuti surat Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan


No. PR. 05.01/I.1/351/2022 tanggal 13 Januari 2022 tentang Penyusunan Laporan
Kinerja Satua Kerja TA 2021 dan Perjanjian Kinerja Satuan Kerja TA 2022, bersama
ini kami sampaikan Laporan Kinerja (LKj) Tahun Anggaran 2021 Rumah Sakit Jiwa
dr H. Marzoeki Mahdi Bogor sebagaimana terlampir

Demikian laporan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami ucapkan
terima kasih.

Direktur Utama,

Dr. dr. Fidiansjah, Sp.KJ.,MPH.


NIP. 196306271988121002

Tembusan :
1. Sekretaris Ditjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI
2. Ketua Dewan Pengawas RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi
pertanggungjawaban kinerja RSJMM Bogor dalam mencapai tujuan/sasaran strategis
yang ditetapkan melalui Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK)
tahun 2021. Rencana dan penetapan kinerja tersebut mengacu pada tugas pokok dan
fungsi serta Rencana Strategis Bisnis1(RSB) RSJMM Bogor tahun 2020-2024.
Laporan akuntabilitas kinerja yang disajikan secara garis besar berisi informasi
mengenai keberhasilan capaian kinerja tahun 2021 yang telah diukur dalam
pengukuran kinerja kegiatan. Capaian Kinerja tahun 2021 adalah sebagai berikut :

94,4 %

5,56 %

Sebagai bahan evaluasi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)


tidak hanya menyajikan informasi yang berisi tentang keberhasilan yang telah dicapai
pada tahun 2021 tetapi juga memuat kendala atau kekurangan-kekurangan yang ada
sehingga dapat dirumuskan solusinya untuk peningkatan kinerja di masa yang akan
datang.
Kenaikan POBO tahun 2021 dibanding tahun 2020 disebabkan kenaikan
pendapatan operasional yang berasal dari pelayanan COVID-19 dan beban
operasional (beban pegawai, beban persediaan, barang dan jasa, beban pemeliharaan,
beban perjalanan dinas, beban penyusutan dan amotisasi, beban penyisihan hutang
dan tertagih) yang turun dibandingkan tahun 2020.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran
dengan realisasi, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama
periode Tahun Anggaran 2021. Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran
2021 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp144.346.606.106,-
atau mencapai 126,16% dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp114.418.804.000,-
. Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar
Rp196.617.555.442,- atau mencapai 94,78% dari alokasi anggaran sebesar

LAPORAN KINERJA TAHUN 2021


ii
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
DAFTAR ISI

EXECUTIVE SUMMARY ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Penjelasan Umum Organisasi ................................................................................... 3

1.3 Aspek Strategis Organisasi dan isu Strategis yang Dihadapi Organisasi ................... 6

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ................................................................................ 10

2.1 Perencanaan Kinerja .............................................................................................. 10

2.2 Perjanjian Kinerja .................................................................................................... 14

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................................. 17

3.1 Capaian Kinerja Organisasi ..................................................................................... 17

3.1.1 Hasil Pencapaian Target Tahun 2021 Dibandingkan Dengan Tahun 2020 .... 18

3.1.2 Hasil Pencapaian IKU RSB Pada Tahun 2021 Dibandingkan Dengan Target

Tahun 2021 ................................................................................................... 20

3.1.3 Hasil Pencapaian IKU RSB Pada Tahun 2021 Dibandingkan Dengan Target

Tahun 2024 ..................................................................................................... 22

3.1.4 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya .......................................... 24

3.2 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber daya .................................................. 61

3.2.1 Sumber Daya Manusia ..................................................................................... 61

3.2.2 Sumber Daya Sarana dan Prasarana............................................................... 64

LAPORAN KINERJA TAHUN


v
2021
3.2.3 Sumber Daya Anggaran ................................................................................... 65

3.2.4 Pelaksanaan Clinical Pathway (CP) ................................................................. 66

3.2.5 Penggunaan Formularium Nasional (Fornas), KSO, Layanan dan Lain-lain ..... 67

3.2.6 Pemilihan Alat Sesuai Kebutuhan (Jenis, Kapasitas, Kualitas) ......................... 68

3.2.7 Pemanfaatan Teknologi Informasi .................................................................... 67

3.2.8 Analisa Biaya Dalam Kegiatan Kendali Mutu dan Kendali Biaya ...................... 69

3.3 Realisasi Anggaran ................................................................................................... 69

3.4 Prestasi dan Inovasi ................................................................................................ 74

3.4.1 Penghargaan Satuan Kerja Pemanfaatan Terbanyak Sistem Pengadaan Secara

Elektronik (SPSE) Untuk Non Tender PAGU Anggaran Belanja dan Modal Di Atas

100 M .............................................................................................................. 74

3.4.2 Penghargaan Inovasi SIMANDATURI ............................................................ 74

3.4.3 Inovasi SIOPA ................................................................................................ 75

3.4.4 Perhargaan dari Pemerintah Daerah dan Yayasan di Jawa Barat.................... 75

BAB IV. PENUTUP .......................................................................................................... 79

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 81

LAPORAN KINERJA TAHUN


vi
2021
BAB I
PENDAHULUAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor adalah RS. Jiwa Kelas A yang merupakan pusat

rujukan nasional pelayanan kesehatan jiwa dan Napza. Penyelenggaraannya sebagai RS

PPK BLU yang berperan sebagai ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat,

harus terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan

kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas

dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi, produktivitas dan penerapan

praktek bisnis yang sehat. RS harus mengacu pada prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi,

efektifitas, dan efisiensi.

Sebagai RS yang mendambakan tata pemerintahan yang baik (good governance)

serta dapat mengelola praktik bisnis RS yang sehat, RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor telah

mengupayakan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan dalam rangka

memajukan kesejahteraan umum terutama aspek pelayanan kesehatan dan berupaya untuk

mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan tetap memperhatikan

aspek manajemen pelayanan kesehatan, manajemen keuangan, pengadaan barang dan jasa

sebagai penunjang pelayanan kesehatan serta pengelolaan inventori berdasarkan Sistem

Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).

RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor didirikan pada zaman penjajahan Belanda pada

tanggal 1 Juli 1882 yang dikenal dengan nama “Krankzinnigengestich Te Buitenzorg” oleh

Pemerintah Hindia Belanda dan ditetapkan sebagai RS Jiwa Pertama di Indonesia. Pada

tahun 1978 RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor ditetapkan sebagai RS Jiwa Pusat Kelas A.

1
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 1
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Pada tahun 2002 RS mulai membuka layanan umum sebagai pendukung layanan kesehatan

jiwa. RS kemudian diresmikan dengan nama RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI nomor

279/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni 2007 tentang Penetapan RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

pada Kementerian Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) bahwa RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

ditetapkan menjadi RS. PPK BLU. Penetapan ini diperkuat dengan Keputusan Menteri

Kesehatan nomor 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007 tentang Penetapan 15 (Lima

Belas) RS. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan RI dengan menerapkan PPK-

BLU yang salah satunya adalah RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor.

Pada tahun 2011 kembali RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor memperoleh predikat

Akreditasi 16 Pelayanan. Pada tahun tersebut juga diselenggarakan Jambore Kesehatan Jiwa I.

Pada tahun 2016 RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor memperoleh predikat Akreditasi Versi 2012

Paripurna. Dan di tahun 2019 telah dilakukan reakreditasi dengan predikat Akreditasi SNARS

Paripurna Internasional. Selain akreditasi, RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dalam upaya

reformasi birokrasi juga mulai konsen dan sedang berupaya untuk meraih predikat wilayah

Bebas dari Korupsi / Wilayah Birokrasi Bersih melayani (WBK/WBBM).

RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor merupakan RSJ milik Kementerian Kesehatan yang

berkedudukan di Kota Bogor sebagai RS Khusus Jiwa Kelas A yang berlokasi di Jalan dr. Sumeru

nomor 114 Bogor 16111. Nomor telepon yang dapat dihubungi adalah (0251) 8324024,

8324025 (hunting) dan faksimile (0251) 8324025. RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dapat

diakses melalui website www.RSJMMbogor.com dan email: RSJMM.bgr@gmail.com. Luas area

RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor adalah 572.026,00 m2 dengan luas bangunan 34.035,56 m2.

2
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 2
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
1.2 Penjelasan Umum Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2020

tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor, RSJ dr. H. Marzoeki

Mahdi Bogor mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna dengan kekhususan pelayanan kesehatan di bidang penyakit jiwa.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan anggaran;

b. pengelolaan pelayanan medis dan penunjang medis 
dengan kekhususan di bidang

penyakit jiwa;

c. pengelolaan pelayanan keperawatan;

d. pengelolaan pelayanan non medis;

e. pengelolaan pendidikan dan pelatihan dengan 
kekhususan pelayanan kesehatan di

bidang penyakit 
jiwa;

f. pengelolaan penelitian, pengembangan, dan penapisan 
teknologi dengan kekhususan

pelayanan kesehatan di 
bidang penyakit jiwa;

g. pengelolaan keuangan dan barang milik negara;

h. pengelolaan layanan pengadaan barang/jasa;

i. pengelolaan sumber daya manusia;

j. pelaksanaan urusan hukum, organisasi, dan hubungan 
masyarakat;

k. pelaksanaan kerja sama;

l. pengelolaan sistem informasi;

m. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan

n. pelaksanaan urusan administrasi rumah sakit. 


3
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 3
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
RSJMM Bogor pada tahun 2020 telah mengalami 2 (dua) kali pergantian struktur

organisasi dan tata kerja (SOTK). Pada tanggal 18 Oktober 2019, SOTK RSJMM Bogor

mengacu pada Permenkes nomor 54 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJ dr.

H. Marzoeki Mahdi Bogor. Pelantikan Pejabat Struktural oleh Kementerian Kesehatan RI

dilakukan pada bulan Mei 2020. Seiring dengan kebijakan dengan Menteri PANRB, maka

pada tanggal 26 Oktober 2020 ditetapkan Permenkes nomor 65 tahun 2020 tentang

Organisasi dan Tata Kerja RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Pada bulan Desember 2020,

Kementerian Kesehatan RI kembali melantik Pejabat Struktural (Eselon III dan IV) ke dalam

Jabatan Fungsional. Adapun gambaran struktur organisasi RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor,

seperti berikut ini:

Gambar 1.1

Struktur Organisasi RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Penjelasan dari bagan diatas adalah sebagai berikut:

1. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang, membawahi:

a. Kelompok Staf Medik

4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 4
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
b. Instalasi

c. Kelompok Jabatan Fungsional

2. Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Barang Milik Negara, membawahi:

a. Instalasi

b. Kelompok Jabatan Fungsional

3. Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum, membawahi:

a. Instalasi

b. Kelompok Jabatan Fungsional

4. Satuan Pengawas Intern (SPI)

5. Komite-Komite

Susunan Direksi RSJMM Bogor adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama:

DR. dr. Fidiansjah, Sp.KJ., MPH.

2. Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang:

dr. Rahmi Handayani, Sp.KJ., MARS.

3. Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Barang Milik Negara:

Evi Nursafinah, SE., MPH.

4. Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Umum:

Heru Tri Subagyo, S.Sos., MM

Struktur Organisasi RSJMM Bogor juga dilengkapi dengan Dewan Pengawas yang

susunannya terdiri dari:

1. Ketua

drg. Rarit Gempari, MARS.

5
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 5
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
2. Anggota:

1. Drs. Setyo Budi Hartono, MM

2. Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME

3. Drs. Charmeida Tjokrosuwarno, MA

4. Raden Patrick Wahyudwisaksono, SE, M.Ak

1.3 Aspek Strategis Organisasi dan Isu Strategis yang Dihadapi Organisasi

Visi yang hendak dicapai oleh RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang tertuang dalam

Rencana Startegis Tahun 2020-2024 adalah :

Terwujudnya layanan Personal Development menuju masyarakat


sehat, produktif, dan mandiri

RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor telah menetapkan misi sebagai berikut:

1. Memperkuat upaya kesehatan bermutu yang berorientasi pada kualitas hidup melalui

layanan Personal Development;

2. Memberdayakan masyarakat dan kemitraan dalam membangun kesehatan jiwa;

3. Meningkatkan ketersediaan dan mutu sumber daya yang unggul dalam pelayanan,

pendidikan, pelatihan dan riset;

4. Meningkatkan tatakelola RS yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

Isu-isu Strategis yang menjadi tantangan Rumah Sakit untuk dihadapi yaitu:

1. RS Jiwa menuju National Mental Health Tertiary Center diharapkan dapat memberikan

pelayanan, pendidikan, penelitian, dan pemberdayaan dalam kesehatan jiwa;

6
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 6
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
2. PP nomor 2 tahun 2018 tentang SPM tentang Pelayanan dasar pada SPM bidang kesehatan

di Propinsi menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan bagi penduduk kesehatan akibat

bencana dan/atau berpotensi bencana Propinsi dan pelayanan kesehatan bagi penduduk

pada kondisi kejadian luar biasa Propinsi; Pelayanan dasar pada SPM bidang kesehatan di

kabupaten/Kota menyebutkan bahwa Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa

berat dan pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus Human

Immunodeficiency Virus yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif;

3. Masih adanya stigma terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ);

4. Dukungan sosial yang masih rendah;

5. Penanganan masalah kesehatan jiwa menjadi hal yang penting untuk mencapai quality of

life terutama layanan berbasis human right;

6. Layanan kesehatan harus komprehensif meliputi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual secara

holistik dan berkesinambungan;

7. Adanya kesenjangan sistem pelayanan kesehatan jiwa;

8. Belum optimalnya sistem rujukan terpadu (sisrute) untuk pasien jiwa baik di fasilitas

kesehatan primer maupun sekunder;

9. Sulitnya akses pelayanan kesehatan jiwa berkualitas;

10. Terbatasnya pelayanan kesehatan jiwa di layanan primer, daerah terpencil, perbatasan, dan

kepulauan;

11. Belum ada upaya promotif dan preventif terintegrasi;

12. Mutu pelayanan dasar setiap jenis pelayanan dasar yang memuat standar jumlah dan

kualitas personel/ sumber daya manusia kesehatan, standar jumlah dan kualitas barang

dan/atau jasa, dan petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar;

7
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 7
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
13. Kehadiran Disruptive Technology yang begitu cepat dan pesat yang dapat menjadi

ancaman bagi RS.

Berdasarkan visi, misi, dan isu strategis, maka tujuan strategis yang hendak dicapai RSJ

dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor adalah:

1. Optimalisasi POBO;

2. Peningkatan kepuasan pelanggan;

3. Penguatan upaya kesehatan bermutu yang berorientasi pada kualitas hidup melalui layanan

Personal Development;

4. Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam membangun kesehatan jiwa Peningkatan

ketersediaan dan mutu sumber daya yang unggul dalam pelayanan, pendidikan, pelatihan

dan Penelitian;

5. Peningkatan tatakelola RS yang transparan, akuntabel, dan inovatif.

8
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 8
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
BAB II
PERENCANAAN
KINERJA
9
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 9
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Perencanaan Kinerja


Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator

kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran

strategis. Dalam rencana kinerja RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor tahun 2021, sebagaimana

telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor dan

target masing-masing indikator untuk mencapai sasaran strategis organisasi.

Sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor yang

ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun, adalah sebagai berikut:


Tabel 2.1

Sasaran Strategis Tahun 2020-2024

RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor


TARGET IKU (PER TAHUN)%
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
2020 2021 2022 2023 2024
PERSPEKTIF KEUANGAN
Terwujudnya Pertumbuhan
1 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Revenue
Terwujudnya Efisiensi Rasio Pendapatan PNPB terhadap
2 2 45 45 45 45 45
Anggaran Biaya Operasional
PERSPEKTIF PELANGGAN
Terwujudnya Kepuasan 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 80 80 85 85 85
3
Pelanggan Kecepatan Respon Terhadap
4 100 100 100 100 100
Komplain (KRK)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Terwujudnya Layanan Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan
Unggulan Personal 5 100 100 100 100 100
4 Unggulan
Development Center
(PDC), Rehabilitasi 6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 100 100 100 100 100
Psikososial, dan Napza
Terwujudnya Layanan 7 Capaian Program Inovasi RS 80 80 80 80 80
5 Kesehatan Jiwa yang
8 Capaian Akreditasi RS 100 100 100 100 100
Bermutu
Publikasi Penelitian Nasional
9 100 100 100 100 100
Terwujudnya Pusat Riset, dan/atau Internasional
6
Pendidikan, dan Pelatihan Peningkatan Pelatihan yang
10 100 100 100 100 100
Tersertifikasi
Terwujudnya Jejaring
Peningkatan Kompetensi Mitra yang
7 Kemitraan dan 11 80 80 90 100 100
Diampu oleh RSJMM
Pemberdayaan
Peningkatan Akses dan Persentase Pelaksanaan Sistem
8 Mutu Pelayanan Rujukan 12 Rujukan Terintegrasi di RS UPT 60 70 85 100
Terintegrasi Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN

10
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 10
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Budaya
9 Kinerja Organisasi yang 13 Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM 100 100 100 100 100
Tinggi
Peningkatan Kemampuan SDM
14 75 75 80 80 80
Berbasis Kompetensi
10 Terwujudnya SDM Unggul
Persentase Tingkat Kepatuhan
15 75 80 85 90 95
Pegawai Sesuai Budaya Kinerja
Overall Equipment Efectiveness
Terwujudnya Sarana, 16 75 80 85 85 85
11 (OEE)
Prasarana, dan Alat
Pemenuhan Sarana Prasarana
Kesehatan Yang Handal 17 80 80 80 80 80
Layanan Unggulan Sesuai Standar
Terwujudnya Teknologi Capaian BIOS (BLU Integrated
12 18 100 100 100 100 100
Informasi yang Terintegrasi Online System)

11
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 11
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Untuk mencapai sasaran strategis pada masing-masing perspektif maka ditetapkan
program kerja strategis sebagai berikut:
Tabel 2.2
Program Kerja Strategis Tahun 2021
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

SASARAN INDIKATOR KINERJA


PROGRAM KERJA STRATEGIS 2021
STRATEGIS UTAMA
Optimalisasi idle cash dengan penempatan pada
Terwujudnya Tingkat
investasi jangka pendek
1 Pertumbuhan 1 Pertumbuhan
Optimalisasi pemanfaatan aset oleh pihak ke 4
Revenue Pendapatan
Pengendalian pertumbuhan piutang
Percepatan klaim BPJS dan penjamin lainnya
Terwujudnya Rasio Pendapatan
Efisiensi belanja dengan pengadaan yang kredibel
2 Efisiensi 2 PNPB terhadap
Pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran dan
Anggaran Biaya Operasional
pendapatan secara periodik
Monev pelaksanaan pelayanan publik terstandar
yang mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
Implementasi dan monev komitmen pelayanan
Tingkat Kepuasan prima
3
Terwujudnya Pelanggan Pemenuhan dan monev sarana dan prasarana yang
3 Kepuasan sesuai standar akreditasi
Pelanggan Pengelolaan IT terintegrasi
Membangun ikatan dengan konsumen
Kecepatan Respon
4 Terhadap Komplain Penguatan sistem manajemen komplain berbasis IT
(KRK)
Pertumbuhan layanan vaksin
Pertumbuhan layanan YMH
Pertumbuhan Terlaksananya layanan Geriatri terpadu
Terwujudnya 5 Pemanfaatan terlaksananya Layanan half way House bagi
Layanan Layanan Unggulan rehabilitan
Unggulan Enterprice RSJMM
4 Personal Keikutsertaan Porkesremen
Development Monev dan perencanaan program lanjutan
Center (PDC), rehabilitasi psikososial
Rehabilitasi Optimalisasi program rehabilitasi psikososial
Terwujudnya
Psikososial, dan Advokasi berkelanjutan sesuai regulasi yang berlaku
6 Kemandirian
Napza Menjalin kerjasama internal dan eksternal dengan
Pasien
mitra dan stakeholder terkait
Pemberdayaan rehabilitan mandiri sesuai dengan
sertifikasi yang diperole
Terwujudnya Capaian Program Memperluas inovasi pelayanan melalui kompetisi
7
Layanan Inovasi RS yang produktif
5
Kesehatan Jiwa Capaian Akreditasi Meningkatkan layanan spesialistik kedokteran non
8
yang Bermutu RS jiwa

12
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 12
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
percepatan layanan pemberian obat (peresepan
online)
Reakreditasi Internasional
Pelaksanaan dan penguatan jejaring publikas
Publikasi Penelitian
Penerapan sistem reward untuk peneliti
9 Nasional dan/atau
Terwujudnya Pemasaran program dan hasil penelitian untuk
Internasional
Pusat Riset, mendapatkan sponsorhip penelitian
6
Pendidikan, dan Penguatan kompetensi pegawai dan linatih
Peningkatan
Pelatihan Koordinasi pelaksanaan sertifikasi dan monev
10 Pelatihan yang
Penerapan sistem reward untuk pegawai dan linatih
Tersertifikasi
Penguatan jejaring dan pemasaran
Terwujudnya Peningkatan
Jejaring Kompetensi Mitra Promosi dan pendampingan ke 5 rumah sakit/
7 11
Kemitraan dan yang Diampu oleh puskesmas didaerah Jabodetabek
Pemberdayaan RSJMM
Peningkatan Persentase
Akses dan Mutu Pelaksanaan
Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RSJ dr.
8 Pelayanan 12 Sistem Rujukan
H. Marzoeki Mahdi Bogor
Rujukan Terintegrasi di RS
Terintegrasi UPT Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Terwujudnya
Capaian
Budaya Kinerja Self Assesment WBK, Usulan Penilaian Tim Penilai
9 13 Pelaksanaan
Organisasi yang Internal (TPI) adalah 100%
WBK/WBBM
Tinggi
Penempatan pegawai sesuai kompetensi
Peningkatan Evaluasi kompetensi dan kinerja pegawa
Kemampuan SDM Pemenuhan standarisasi kompetensi sesuai core
14
Berbasis business dan arah pengembangan
Kompetensi Penyusunan profil pegawai dan kompetensinya
Terwujudnya
10 Publikasi dan pemasaran kemampuan pegawai
SDM Unggul
Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka
Persentase Tingkat
evaluasi dan strategi intervensi terhadap
Kepatuhan
15 kedisiplinan pegawai
Pegawai Sesuai
Pembinaan pegawai melalui kegiatan peningkatan
Budaya Kinerja
kompetensi leadership
Maintenance fungsi peralatan RS dan alkes
Maintenance fungsi peralatan RS dan alkes
Overall Equipment
Terwujudnya 16 Identifikasi kebutuhan alat dan alkes melalui HTA
Efectiveness (OEE)
11 Sarana, Monev sistem manajemen peralatan dan alkes
Prasarana, dan menggunakan teknologi informas
Alat Kesehatan Pemenuhan Sarana Optimalisasi dan monev pemenuhan sarana dan
Yang Handal Prasarana Layanan prasarana layanan unggulan sesua standar
17
Unggulan Sesuai Pemeliharaan sarana dan prasarana
Standar Pengembangan dan pemeliharaan sarana IT
Terwujudnya Capaian BIOS (BLU SIMRS terintegrasi dan rekam medis elektronik
12 18
Teknologi Integrated Online Office Automation

13
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 13
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Informasi yang System) Sistem informasi perencanaan dan pengadaan
Terintegrasi

2.2 Perjanjian Kinerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014, Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan
komitmen pimpinan yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas
dan terukur dalam rentang waktu satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya.
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor menyusun perjanjian kinerja tahun 2021 mengacu
pada Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor periode 2020-2024.
Target kinerja ini menjadi komitmen bagi RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor untuk mencapainya
dalam tahun 2021.

Tabel 2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2021
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TARGET
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
2021
PERSPEKTIF KEUANGAN
Terwujudnya Pertumbuhan
1 1 Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 2.5%
Revenue
Rasio Pendapatan PNPB terhadap
2 Terwujudnya Efisiensi Anggaran 2 45%
Biaya Operasional
PERSPEKTIF PELANGGAN
Terwujudnya Kepuasan
3 3 Tingkat Kepuasan Pelanggan 80%
Pelanggan
Kecepatan Respon Terhadap Komplain
4 100%
(KRK)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Terwujudnya Layanan Unggulan
4
Personal Development Center Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan
5 100%
(PDC), Rehabilitasi Psikososial, Unggulan
dan Napza
6 Terwujudnya Kemandirian Pasien 100%
Terwujudnya Layanan
5 7 Capaian Program Inovasi RS 80%
Kesehatan Jiwa yang Bermutu
8 Capaian Akreditasi RS 100%
Terwujudnya Pusat Riset, Publikasi Penelitian Nasional dan/atau
6 9 100%
Pendidikan, dan Pelatihan Internasional

14
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 14
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Peningkatan Pelatihan yang
10 100%
Tersertifikasi
Terwujudnya Jejaring Kemitraan Peningkatan Kompetensi Mitra yang
7 11 80%
dan Pemberdayaan Diampu oleh RSJMM
Peningkatan Akses dan Mutu Persentase Pelaksanaan Sistem
8 12 80%
Pelayanan Rujukan Terintegrasi Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Terwujudnya Budaya Kinerja
9 13 Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM 100%
Organisasi yang Tinggi
Peningkatan Kemampuan SDM
10 Terwujudnya SDM Unggul 14 75%
Berbasis Kompetensi
Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai
15 80%
Sesuai Budaya Kinerja
11
Terwujudnya Sarana, Prasarana,
16 Overall Equipment Efectiveness (OEE) 80%
dan Alat Kesehatan Yang Handal

Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan


17 80%
Unggulan Sesuai Standar
Terwujudnya Teknologi Capaian BIOS (BLU Integrated Online
12 18 100%
Informasi yang Terintegrasi System)

15
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 15
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
a.

BAB III
AKUNTABILITAS
KINERJA
16
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 16
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pencapaian target kinerja rumah sakit dilakukan dengan pengukuran kinerja.


Pengukuran kinerja merupakan dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan
visi dan misi. Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan berupa indikator masukan (input), keluaran
(output), dan hasil (outcome) serta keberhasilan program kerja dalam penyelenggaraan
operasional di rumah sakit.

Capaian Kinerja Organisasi RSJ dr H. Marzoeki Mahdi Bogor dilakukan dengan cara
mengukur capaian indikator kinerja yang pada awal tahun diperjanjikan antara Direktur Utama
RSJ dr H. Marzoeki Mahdi dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan. Di dalam Perjanjian
kinerja terlihat bahwa keseluruhan indikator kinerja yang diperjanjikan berjumlah 18 Indikator
Kinerja yang mencerminkan berbagai sasaran strategis atau program/kegiatan yang hendak
dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Keseluruhan indikator kinerja yang diperjanjikan
tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama/ Key Performance Indicator (KPI) dan tercantum
dalam RSJ dr.H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2020-2024 sebagaimana yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direktur Utama RSJ dr H.Marzoeki Mahdi Bogor No.
HK.02.03/XI.4/2548/2021.

Indikator Kinerja Utama (IKU/ KPI) Tahun 2021 yang tercantum dalam Rencana Strategis
Bisnis RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2020-2024 ada perbedaan dengan IKU yang
tercantum dalam RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor tahun 2015-2019, pada perspektif
pelanggan ditambahkan Kecepatan Respon terhadap komplain (KRK), Sasaran strategis pada
perspektif proses bisnis internal, pada terwujudnya layanan unggulan rehabilitasi psikososial
menjadi terwujudnya layanan unggulan personal development center (PDC), rehabilitasi
psikososial dan napza.

17
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 17
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.1.1 Hasil pencapaian target tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020

Pencapaian Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Bisnis (IKU RSB) Tahun 2021
dibandingkan dengan tahun 2020 adalah terdapat ada 2(dua) indikator kinerja yang mengalami
penurunan capaian yaitu Tingkat Kepuasan Pelanggan dan Peningkatan Kompetensi Mitra yang
Diampu oleh RSJMM . Akan tetapi nilai ini sudah tercapai karena telah melebihi target yang
ditetapkan sebesar 80% dan 100%

Adapun perincian hasil capaian dijabarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1
Perbandingan Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 dan 2021
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

REALISASI REALISASI
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KET
2020 2021
PERSPEKTIF KEUANGAN
Terwujudnya Tingkat Pertumbuhan
1 1 -16.05% 97,74% Meningkat
Pertumbuhan Revenue Pendapatan
Terwujudnya Efisiensi Rasio Pendapatan PNPB
2 2 45.39% 79,55% Meningkat
Anggaran terhadap Biaya Operasional
PERSPEKTIF PELANGGAN
Tingkat Kepuasan
3 87.11% 84.39% Menurun
3 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Pelanggan Kecepatan Respon
4 100% 100% Tetap
Terhadap Komplain (KRK)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Terwujudnya Layanan Pertumbuhan Pemanfaatan
5 100% 100% Tetap
Unggulan Personal Layanan Unggulan
4
Development Center
Terwujudnya Kemandirian
(PDC), Rehabilitasi 6 100% 100% Tetap
Pasien
Psikososial, dan Napza
Terwujudnya Layanan Capaian Pogram Inovasi
7 91.44% 95.54% Meningkat
5 Kesehatan Jiwa yang Rumah Sakit
Bermutu 8 Capaian Akreditasi 100% 100% Tetap
Publikasi Penelitian
Terwujudnya Pusat Riset, 9 100% 100% Tetap
Nasional dan Internasional
6 Pendidikan, dan
Peningkatan Pelatihan yang
Pelatihan 10 30% 55% Meningkat
Tersertifikasi

18
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 18
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Jejaring Peningkatan Kompetensi
7 Kemitraan dan 11 Mitra yang Diampu oleh 109% 100% Menurun
Perberdayaan RSJMM
Peningkatan akses dan Presentasi pelaksanaan
Indikator
8 mutu pelayanan rujukan 12 system rujukan terintegrasi 100%
Baru
terintegrasi di RS UPT Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Terwujudnya Budaya
Capaian Pelaksanaan
9 Kinerja Organisasi yang 13 100% 100% Tetap
WBK/WBBM
Tinggi
Peningkatan Kemampuan
14 77.75% 98% Meningkat
SDM Berbasis Kompetensi
Terwujudnya SDM
10 Persentase Tingkat
Unggul
15 Kepatuhan Pegawai Sesuai 97.82% 100% Meningkat
Budaya Kerja
Overall Equipment
16 80% 94% Meningkat
Terwujudnya Sarana, Efectiveness (OEE)
11
Prasaranan, dan Alat Pemenuhan Sarana
Kesehatan yang Handal 17 Prasarana Layanan 80.90% 85% Meningkat
Unggulan Sesuai Standar
Terwujudnya Teknologi
Capaian BIOS (BLU
12 Informasi Yang 18 100% 100% Tetap
Integrates Inline System)
Terintegrasi

19
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 19
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.1.2 . Hasil Pencapaian IKU RSB pada Tahun 2021 Dibandingkan dengan Target
Tahun 2021
Indikator Kinerja Utama Rencana Strategis Bisnis (IKU RSB) Tahun 2021 yang tercapai
ada sebanyak 17 (tujuh belas) indikator kinerja dan yang tidak tercapai sebanyak 1 (satu)
indikator kinerja. Indikator yang tidak tercapai adalah peningkatan pelatihan yang tersertifikasi.
Adapun perincian hasil capaian dijabarkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2
Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2021
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TARGET
TAHUN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN KET*
2021
2021
PERSPEKTIF KEUANGAN
Terwujudnya Tingkat Pertumbuhan
1 1 2.50% 72,4% 1
Pertumbuhan Revenue Pendapatan
Terwujudnya Efisiensi Rasio Pendapatan PNPB
2 2 45% 79,55% 1
Anggaran terhadap Biaya Operasional
PERSPEKTIF PELANGGAN
Tingkat Kepuasan
3 80% 84.39% 1
3 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Pelanggan Kecepatan Respon
4 100% 100% 1
Terhadap Komplain (KRK)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Terwujudnya Layanan Pertumbuhan Pemanfaatan
5 100% 100% 1
Unggulan Personal Layanan Unggulan
4
Development Center
Terwujudnya Kemandirian
(PDC), Rehabilitasi 6 100% 100% 1
Pasien
Psikososial, dan Napza
Terwujudnya Layanan Capaian Pogram Inovasi
7 80% 95.54% 1
5 Kesehatan Jiwa yang Rumah Sakit
Bermutu 8 Capaian Akreditasi 100% 100% 1
Publikasi Penelitian
Terwujudnya Pusat Riset, 9 100% 100% 1
Nasional dan Internasional
6 Pendidikan, dan
Peningkatan Pelatihan yang
Pelatihan 10 100% 55% 0
Tersertifikasi
Terwujudnya Jejaring Peningkatan Kompetensi
7 Kemitraan dan 11 Mitra yang Diampu oleh 80% 100% 1
Perberdayaan RSJMM

20
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 20
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Peningkatan akses dan Presentasi pelaksanaan
8 mutu pelayanan rujukan 12 system rujukan terintegrasi 60% 100% 1
terintegrasi di RS UPT Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Terwujudnya Budaya
Capaian Pelaksanaan
9 Kinerja Organisasi yang 13 100% 100% 1
WBK/WBBM
Tinggi
Peningkatan Kemampuan
14 75% 98% 1
SDM Berbasis Kompetensi
Terwujudnya SDM
10 Persentase Tingkat
Unggul
15 Kepatuhan Pegawai Sesuai 80% 100% 1
Budaya Kerja
Overall Equipment
16 80% 94% 1
Terwujudnya Sarana, Efectiveness (OEE)
11
Prasaranan, dan Alat Pemenuhan Sarana
Kesehatan yang Handal 17 Prasarana Layanan 80% 85% 1
Unggulan Sesuai Standar
Terwujudnya Teknologi
Capaian BIOS (BLU
12 Informasi Yang 18 100% 100% 1
Integrates Inline System)
Terintegrasi

* Tercapai (1) / Tidak tercapai (0)

21
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 21
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.1.3 Hasil pencapaian IKU RSB pada tahun 2021 dibandingkan dengan target tahun
2024

Tahun 2021 adalah tahun kedua dari periode RSB 2020-2024. Untuk mencapai target Indikator
di akhir periode RSB yaitu tahun 2021, maka perlu dilakukan evaluasi terus menerus, agar dapat
dilakukan strategi untuk pencapaiannya.

Berikut adalah tabel perbandingan Hasil capaian indikator tahun 2021 dan target tahun 2024 :

Tabel 3.3
Perbandingan Hasil Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2021 dan Target 2024
RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TAHUN TARGET
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA KET
2021 2024
PERSPEKTIF KEUANGAN
Terwujudnya Tingkat Pertumbuhan
1 1 72,4% 2.5%
Pertumbuhan Revenue Pendapatan
Terwujudnya Efisiensi Rasio Pendapatan PNPB
2 2 79,55% 45%
Anggaran terhadap Biaya Operasional
PERSPEKTIF PELANGGAN
Tingkat Kepuasan
3 84.39% 85%
3 Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Pelanggan Kecepatan Respon
4 100% 100%
Terhadap Komplain (KRK)
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Terwujudnya Layanan Pertumbuhan Pemanfaatan
5 100% 100%
Unggulan Personal Layanan Unggulan
4
Development Center
Terwujudnya Kemandirian
(PDC), Rehabilitasi 6 100% 100%
Pasien
Psikososial, dan Napza
Terwujudnya Layanan Capaian Pogram Inovasi
7 95.54% 80%
5 Kesehatan Jiwa yang Rumah Sakit
Bermutu 8 Capaian Akreditasi 100% 100%
Publikasi Penelitian
Terwujudnya Pusat Riset, 9 100% 100%
Nasional dan Internasional
6 Pendidikan, dan
Peningkatan Pelatihan yang
Pelatihan 10 55% 100%
Tersertifikasi

22
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 22
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Jejaring Peningkatan Kompetensi
7 Kemitraan dan 11 Mitra yang Diampu oleh 100% 100%
Perberdayaan RSJMM
Peningkatan akses dan Presentasi pelaksanaan
8 mutu pelayanan rujukan 12 system rujukan terintegrasi 100% 100%
terintegrasi di RS UPT Vertikal
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Terwujudnya Budaya
Capaian Pelaksanaan
9 Kinerja Organisasi yang 13 100% 100%
WBK/WBBM
Tinggi
Peningkatan Kemampuan
14 98% 80%
SDM Berbasis Kompetensi
Terwujudnya SDM
10 Persentase Tingkat
Unggul
15 Kepatuhan Pegawai Sesuai 100% 95%
Budaya Kerja
Overall Equipment
16 94% 85%
Terwujudnya Sarana, Efectiveness (OEE)
11
Prasaranan, dan Alat Pemenuhan Sarana
Kesehatan yang Handal 17 Prasarana Layanan 85% 80%
Unggulan Sesuai Standar
Terwujudnya Teknologi
Capaian BIOS (BLU
12 Informasi Yang 18 100% 100%
Integrates Inline System)
Terintegrasi

23
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 23
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.1.4. Analisis Terhadap Penilaian Perjanjian Kinerja 2021

1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan


Tingkat Pertumbuhan Pendapatan adalah Persentase pertumbuhan pendapatan
operasional dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan operasional merupakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Badan Layanan Umum (BLU) yang diperoleh
sebagai imbalan atas barang/ jasa yang diserahkan kepada masyarakat, hasil kerjasama
dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak
berhubungan secara langsung dengan pelayanan Badan Layanan Umum (BLU), tidak
termasuk pendapatan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
/ Rupiah Murni dan Hibah.

Kondisi yang Dicapai Saat ini:


 Capaian tingkat pertumbuhan pendapatan Tahun 2021 sebesar 72,4% dari target
yang ditetapkan sebesar 2,5%.
 Peningkatan tersebut disebabkan karena:
o adanya kenaikan pendapatan tahun 2021 yang terbanyak berasal dari klaim
pelayanan COVID-19.
o Adanya kebijakan bahwa Rumah Sakit melayani pasien Covid 19 minimal 40%
dalam penyediaan kapasitas tempat tidur di RS vertikal.
o Dengan dibukanya pelayanan BPJS non psikiatri di tahun 2020 sudah terjadi
peningkatan jumlah kunjungan pasien walaupun belum signifikan.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

24
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 24
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.1
Tingkat Pertumbuhan Pendapatan TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

75.00%
50.00%
25.00%
0.00%
-25.00%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 2.50% 2.50% 2.50% 2.50% 2.50%
Capaian -16.05% 72.29%

Kendala dan Permasalahan:


 Dalam masa pandemi membuat masyarakat datang ke RS dalam kondisi yang
emergensi
 Masih adanya pelayanan non Psikiatri yang belum bisa bekerjasama dengan BPJS
seperti Hemodialisa dan TMS (Transcranial Magnetic Stimulation)
 Pelayanan vaksin meningitis belum bisa dibuka dikarenakan adanya Kebijakan
penundaan Umroh dan Haji dari Pemerintah.
 Adanya sistim rujukan berjenjang yang belum terfasilitasi di Pcare BPJS
 RSJMM sebagai Rumah Sakit Tipe A kekhususan jiwa dimana fasilitas yang diberikan
adalah kelas A akan tetapi pembayarannya untuk kelas B

Rekomendasi:
 Meningkatkan Kerjasama dengan BPJS, agar layanan yang belum dicover oleh BPJS
(contoh TMS dan Hemodialisa) dapat segera terlaksana.
 Melakukan pemasaran seluruh layanan yang tersedia di RSJMM
 Pendayagunaan Relawan Tenaga Kesehatan dalam menghadapi lonjakan pandemi
 Penyelesaian kasus hukum dalam pemanfaatan aset

25
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 25
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
2. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (POBO)

Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional (POBO) adalah Persentase hasil
perbandingan pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terhadap biaya
operasional dalam satu periode (akrual basis).

Kondisi yang Dicapai Saat ini:


 Capaian rasio pendapatan PNBP terhadap biaya operasional tahun 2021 yaitu sebesar
79.55% dari target yang ditetapkan sebesar 45%. Apabila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 45,39% terjadi peningkatan prosentase sebesar 34.16%.
 Kenaikan POBO tahun 2021 dibanding tahun 2020 disebabkan kenaikan pendapatan
operasional yang terbanyak berasal dari pelayanan COVID-19 dan beban operasional
(beban pegawai, beban persediaan, barang dan jasa, beban pemeliharaan, beban
perjalanan dinas, beban penyusutan dan amotisasi, beban penyisihan hutang dan
tertagih), yang turun dibandingkan tahun 2020.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:


Grafik 3.2
Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100.00%

75.00%

50.00%

25.00%

0.00%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 45.00% 45.00% 45.00% 45.00% 45.00%
Capaian 45.39% 79.55%

Kendala dan Permasalahan:

 Masih adanya pelayanan non Psikiatri yang belum bisa bekerjasama dengan BPJS
seperti Hemodialisa dan TMS (Transcranial Magnetic Stimulation)

26
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 26
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
 Pelayanan vaksin meningitis belum bisa dibuka dikarenakan adanya Kebijakan
penundaan Umroh dan Haji dari Pemerintah.
 Adanya sistim rujukan berjenjang yang belum terfasilitasi di Vcare BPJS
 RSJMM sebagai Rumah Sakit Tipe A kekhususan jiwa dimana fasilitas yang diberikan
adalah kelas A akan tetapi pembayarannya untuk kelas B
 Realisasi atau penggunaan anggaran terbanyak masih dilakukan di triwulan keempat,
tidak sesuai dengan Rencana Penarikan Dana.

Rekomendasi:

 Klaim pelayanan mencapai 100% setiap bulannya


 Pembukaan pelayanan geriatri segera dibuka untuk menambah pendapatan
operasional
 Pelaksanaan pencairan dana sesuai dengan yang sudah direncanakan
 Melakukan pemasaran seluruh layanan yang tersedia di RSJMM

3. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Tingkat Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi


pelanggan terhadap jasa yang diberikan oleh Rumah Sakit.

Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau
melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melaksanakan survei
kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada
kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan IKM unit layanan instansi
pemerintah (Permenpan No. 14 tahun 2017).

Kondisi yang Dicapai Saat ini:


 Tingkat kepuasan pelanggan tahun 2021 sudah tercapai sebesar 84.39% dengan
target sebesar 80%. Capaian tahun 2021 sebesar 84,39% apabila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 87,11% terjadi penurunan prosentase sebesar -2,72%.

27
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 27
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Hasil penilaian IKM tahun 2021 sebanyak 2300 dengan skala maksimal penilaian IKM
sebesar 2736.
 Tingkat Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai
atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melaksanakan
survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan
mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan
sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan IKM unit layanan instansi
pemerintah (Permenpan No. 14 tahun 2017).
 Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan didapatkan dari penyebaran kuesioner dan
scan barcode terhadap pengunjung atau pasien

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:


Grafik3.3
Tingkat kepuasan Pelanggan TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100.00%
75.00%
50.00%
25.00%
0.00%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 80.00% 80.00% 85.00% 85.00% 85.00%
Capaian 87.11% 84.39%

Kendala dan Permasalahan:

 Dari penyebaran kuesioner dan scan barcode yang telah diberikan kepada pasien
terdapat sembilan unsur penilaian indikator kepuasan pelanggan.
 Dari capaian Sembilan indikator terdapat satu indikator yang masih di bawah target
yaitu Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan sebesar 77,71%.
 Rincian capaian dari Sembilan indikator tersebut adalah:
1) Kesesuaian persyaratan pelayanan dengan jenis pelayanannya sebesar 86,95%
2) Kemudahan prosedur pelayanan di unit sebesar 84,25%
3) Kecepatan waktu dalam memberikan pelayanan sebesar 77,71%
4) Kewajaran biaya atau tarif dalam pelayanan sebesar 89,79%

28
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 28
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
5) Kesesuaian produk pelayanan antara yang tercantum dalam standar pelayanan
dengan hasil yang diberikan sebesar 82,13%
6) Kompetensi atau kemampuan petugas dalam pelayanan 83,59%
7) Perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan dan keramahan sebesar
84,59%
8) Kualitas sarana dan prasarana sebesar 81,04%
9) Penanganan pengaduan pengguna layanan sebesar 94,27%

Rekomendasi:

 Melakukan evaluasi terhadap standar pelayanan minimal lain yang ada


keterkaitannya yaitu penyediaan dokumen rekam medik.
 Melakukan evaluasi terhadap kedisiplinan pegawai pemberi layanan
 Mencari solusi atau alternatif pemecahan masalah dengan inovasi-inovasi
(memberlakukan e–Rekam Medik)
4. Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah Sakit dalam menanggapi
komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa yang sudah diidentifikasi tingkat dan
dampak risiko dengan penetapan grading/dampak risiko berupa ekstrim (merah), tinggi
(kuning), rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data dan tindak lanjut atas respone time
komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/ grading/ dampak risiko.

Kondisi yang Dicapai Saat ini:

 Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah Sakit dalam


menanggapi komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa yang sudah
diidentifikasi tingkat dan dampak risiko dengan penetapan grading/dampak risiko
berupa ekstrim (merah), tinggi (kuning), rendah (hijau), dan dibuktikan dengan data dan
tindak lanjut atas respond time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasi/ grading/
dampak risiko.
 Kecepatan respon terhadap komplain sudah tercapai sesuai target sebesar 100%.
Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 masih bernilai tetap. Selama Tahun
2021 sebanyak delapan komplain yang sudah ditanggapi dalam waktu < 1x24 jam.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

29
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 29
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.4
Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK) TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%


100%
75%
50%
25%
0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:

 Penanganan dari Kecepatan Respon terhadap Komplain baru sampai penanggapan,


belum kepada rencana tindak lanjut. Akan tetapi untuk kegiatan WBK/WBBM harus
tersedia dokumen rencana tindak lanjut.

 Keluhan atau komplain dari pasien selama tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1) Lamanya antrian pengambilan obat dan system antrian pendaftaran
2) Kehadiran dokter agar sesuai jadwal
3) Kinerja sumber daya manusia dianggap sangat lambat dan kurang ramah
4) Kurang memberikan informasi terkait tarif layanan

Rekomendasi:

 Masih perlu dilakukan pemantauan terhadap tindak lanjut dari penyelesaian komplain
tersebut agar tidak terdapat pengulangan komplain.
 Perlu adanya peningkatan kompetensi pegawai di RSJMM dalam pelayanan prima
rumah sakit dan membudayakan 3 S (senyum, salam, sapa)

30
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 30
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Layanan Unggulan Personal Development Center (PDC),
Rehabilitasi Psikososial, dan Napza

5. Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan

Layanan unggulan adalah layanan yang sudah menjadi unggulan dan atau layanan yang
direncanakan akan diunggulkan. Pertumbuhan layanan unggulan adalah ketercapaian
jumlah kegiatan layanan unggulan dibanding target ketercapaian jumlah kegiatan meliputi
persiapan, operasionalisasi layanan unggulan, pertumbuhan jumlah pasien, pemantapan,
dan evaluasi layanan unggulan
Tahapan Layanan Unggulan RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor kurun waktu 2020-2014
terdiri dari :
Tahun 2020:
- Pemantapan Rehabilitasi Psikososial dan NAPZA
-Terwujudnya layanan unggulan PDC: Medical Check Up (MCU) terpadu, Pusat
Vaksinasi, Pusat Layanan Haji dan Umroh, Crisis Center, Layanan Konseling
Tahun 2021:
- Pemantapan PDC ( Psikogeriatri dan Youth Mental Health (YMH))
Tahun 2022:
- Pemantapan PDC (Home Care dan Baby and Child Care)
Tahun 2023:
- Pertumbuhan PDC, (Assesment Center, Psikogeriatri, YMH, Home Care
Tahun 2024:
- Pertumbuhan dan Evaluasi Layanan Unggulan

Kondisi yang Dicapai Saat ini:


 PDC merupakan suatu program layanan yang sudah direncanakan sejak rencana
strategis 2020-2024 dicanangkan. Layanan ini bertujuan untuk memberikan penguatan
psikososial, mental dan fisik pada perspektif siklus kehidupan seseorang mulai dari
kandungan, bayi lahir, masa kanak-kanak, masa remaja, dewasa muda, dewasa dan
lanjut usia.
 RSJMM menerjemahkan rangkaian tersebut kedalam layanan konsultasi, penguatan
mental dan pemeriksaan fisik yang dilaksanakan dalam layanan terpadu dan
terintegrasi, interdisiplin yang melibatkan masyarakat pengguna layanan RSJMM.

31
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 31
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Sampai dengan tahun 2024 target yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi
RSJMM telah disusun tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan yaitu:
1) Layanan Pemeriksaan Terpadu (Assessment Center)
2) Layanan baby and child
3) Layanan Anak dan Remaja
4) Layanan Deteksi Dini bagi dewasa muda
5) Layanan Home Care
6) Layanan Geriatri Terpadu
 Tahun 2020 target yang yang sudah tercapai adalah assessment centre dalam satu atap
tetapi kondisi kapasitas yang terbatas sehingga tahun 2022 akan direnovasi gedung
untuk pemenuhan kapasitas dan keterpaduan layanan yang terintegras. Selain menjadi
pusat pemeriksaan fisik dan mental assessment centre juga melayani vaksinasi terpadu,
konsultasi premarital dan psikososial.
 Tahun 2021 target layanan adalah pertumbuhan assessment center, layanan dan
kegiatan Anak Remaja dan Deteksi Dini bagi dewasa muda (Youth Mental Health
Center-YMHC) yang tercermin pada layanan Early Psychotic (EP) dan layanan Geriatri
Terpadu.
 Untuk layanan Baby Care dan Home Care ditargetkan terlaksana pada tahun 2022.
 Pertumbuhan PDC tahun 2021 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut

Tabel 3.4
Pertumbuhan layanan PDC tahun 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

KUNJUNGAN PERTUMBUHAN
NO LAYANAN PDC
2020 2021 (%)
1 Assessment Center
a MCU fisik dan Mental 3.444 1.319 (61,7)
b vaksin, haji dan umrah - 1
c konsultasi premarital - -
d Konsultasi Pusat Krisis 124 315 154,0
2 Anak dan Remaja
a Psikiatri 4.680 5.594 19,5
b non Psikiatri 782 835 6,8
3 Early Psychotic (EP) 2.563 2.996 16,9
4 Geriatri Terpadu
a Psikogeriatri 3.439 4.426 28,7
b Geriatri 151 282 86,8
Total 15.183 15.768 3,9

Berdasarkan tabel tersebut diatas, didapatkan bahwa:

32
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 32
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
1) Adanya pertumbuhan layanan kumulatif PDC sebesar 3,9%: (bertumbuh dengan
nilai 100%)
2) Terjadi penurunan pertumbuhan pada layanan MCU (-61,7%)
3) Peningkatan pertumbuhan tertinggi pada layanan pusat krisis (154%)
4) Tenaga kesehatan yang bekerja pada 4 layanan PDC terdiri dari interdisiplin ilmu:
psikiatri, neurology, internist, pulmolog, dokter spesialis jantung, dokter umum,
psikolog, perawat, farmakolog, nutrisien dan tenaga administrasi lainnya dalam
satu gedung terpadu (Assessmet Center dan Geriatri)
5) Gedung Youth Mental Health (YMHC) belum terpadu
6) Peralatan penunjang: alat kesehatan dan fasilitas lainnya tersedia

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

Grafik 3.5
Pertumbuhan Pemanfaatan Layanan Unggulan TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%
75%
50%
25%
0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Kondisi pandemi dan adanya kebijakan tidak melakukan ibadah haji dan umrah
menyebabkan tidak adanya pengunjung yang datang untuk melakukan vaksinasi dan
manasik haji (paket yang sudah disediakan oleh RSJMM)
 Adanya penurunan pertumbuhan pada layanan MCU selain disebabkan karena
pandemi juga karena adanya kecemasan masyarakat akan melakukan layanan
pemeriksaan berkala.
 Layanan YMH yang merupakan gabungan layanan Anak & Remaja dan layanan Early
Psikotic belum dalam satu atap dan terpadu, namun sudah terintegrasi interdisipln
sehingga pasien belum terlayani optimal

33
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 33
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
 Adanya pusat-pusat layanan dan gedung yang berjauhan mengakibatkan adanya
penambahan tenaga yang terkonsentrasi pada layanan PDC sesuai kebutuhan.

Rekomendasi:
 Mengikuti kebijakan pemerintah dan selalu meng up-date berita agar segera diketahui
bila layanan haji dan umrah dibuka Kembali
 Peningkatan kompetensi yang terus menerus bagi tenaga kesehatan yang menangani
layanan PDC dan penambahan tenaga sesuai kompetensi dan kebutuhan
 Promosi, edukasi dan sosialisasi pada masyarakat tentang layanan PDC di RSJMM
melalui media sosial, media cetak dan kunjungan langsung
 Pemasaran aktif dan kerjasama yang mengikat ke institusi yang terkait layanan PDC
 Membuat tarif paket yang dapat menarik masyarakat
 Menepati gedung yang telah tersedia dan pemenuhan optimal sarana prasarana agar
operasional layanan berjalan lebih lancar dan terfokus.

6. Terwujudnya Kemandirian Pasien


Kemandirian pasien psikiatri adalah kemandirian yang dicapai oleh pasien setelah
mengikuti program rehabilitasi psikososial.
Kemandirian meliputi kemandirian fisik (bisa melakukan Activity Of Daily Living - ADL)
kemandirian sosial (bisa berperan secara sosial dalam lingkungan keluarga da masyarakat),
kemandirian finansial, dan kemandirian ekonomi (mampu bekerja dan mendapatkan
penghasilan).
Terwujudnya kemandirian pasien adalah prosentase tercapainya output dari layanan
rehabilitasi psikososial, yaitu pasien mandiri secara sosial atau finansial mengacu pada axis
5 dari pendekatan multiaksial PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa)
dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
Pengukuran dilakukan terhadap pasien yang sudah selesai mengikuti pelatihan vokasional
yang dibuktikan dengan adanya sertifikat dan bisa berfungsi di rumah, masyarakat atau
mendapatkan penghasilan.

34
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 34
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Target kemandirian pasien adalah 2 Rehabilitan per bulan

Kondisi yang dicapai saat ini:

 Terwujudnya kemandirian pasien adalah prosentase tercapainya output dari layanan


rehabilitasi psikososial, yaitu pasien mandiri secara sosial atau finansial mengacu pada
axis 5 dari pendekatan multiaksial PPDGJ (Pedoman Penggolongan Diagnosis
Gangguan Jiwa) dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.
 Pengukuran dilakukan terhadap pasien yang sudah selesai mengikuti pelatihan
vokasional yang dibuktikan dengan adanya sertifikat dan bisa berfungsi di rumah,
masyarakat atau mendapatkan penghasilan. Target adalah dua orang Rehabilitan per
bulan.
 Terwujudnya kemandirian pasien Tahun 2020 dan Tahun 2021 sudah tercapai sesuai
target sebesar 100%. Tahun 2021 kegiatan ini menghasilkan 29 rehabilitan yang
mandiri. Adapun perbandingan kemandirian rehabilitan dapat dilihat pada grafik
berikut ini.

Grafik 3.6
Perbandingan kemandirian pasien tahun 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

5 5
5

4
3 3 3 3 3 3
3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
1 1 1
1
0 0 0
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2020 2021

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

Grafik 3.7
Capaian Terwujudnya Kemandirian pasien TA 2021

35
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 35
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Lokasi tempat tinggal rehabilitan jauh dari RSJMM sehingga alasan finansial
rehabilitan untuk dapat dilatih di RSJMM terkendala.
 Tempat usaha masih belum membutuhkan tenaga tambahan, pencarian Job Club tidak
optimal
 Pemantauan kondisi rehabilitant terkendala jarak, kondisi pandemic dan SDM yang
terbatas

Rekomendasi:
 Program Half Way House dapat membantu rehabilitant melakukan kegiatan sebelum
terjun kemasyarakat sebagai rehabilitan yang mandiri
 Advokasi pada pemerintah daerah, perusahaan dan usaha menengah untuk dapat
menerima tenaga rehabilitan yang kompeten sesuai kebutuhan
 Enterprise dan usaha mandiri dirumah lebih difokuskan
 Pemantauan melalui daring dan komunikasi melalui whatsapp, video call atau telepon
menjadi alternatif pemantauan

Terwujudnya Layanan Kesehatan Jiwa yang Bermutu

7. Capaian Pogram Inovasi RS


Program inovasi Rumah Sakit adalah program reka baru yang bertujuan untuk memperbaiki
layanan yang berorientasi pada peningkatan mutu dan kepuasan pelanggan.

36
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 36
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Capaian program inovasi adalah prosentase capaian indikator input/proses/output yang
digunakan untuk mengukur program inovasi tersebut dibandingkan dengan target yang
ditetapkan.
Program inovasi layanan bisa berganti setiap tahun atau memperluas/memperdalam
program tahun sebelumnya.

Kondisi yang dicapai saat ini:

 Capaian program inovasi adalah prosentase capaian indikator input/proses/output


yang digunakan untuk mengukur program inovasi tersebut dibandingkan dengan
target yang ditetapkan. Terwujudnya capaian program inovasi Rumah Sakit Tahun
2021 sudah tercapai sebesar 95,54% dengan target sebesar 80%. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 91,44% terdapat peningkatan nilai
prosentase sebesar 4,1%.

 Program Inovasi yang dilaksanakan di RSJ Dr.H.Marzoeki Mahdi berupa program


Inovasi tingkat RS yaitu Implementasi Safewards dan WHO QR, dengan targetnya
berdasarkan konsensus antar RSJ vertikal, dirjen Yankes dan Kemkeu, PK BLU.
Indikator yang digunakan untuk mengukur ketercapaian implementasi Safewards dan
WHO QR adalah:
1) Tidak adanya restrain
2) Tidak adanya seklusi
3) Tingkat kepuasan pelanggan (Ranap)
4) Kepatuhan terapi sesuai PPK/CP

 Hasil capaian Safewards tahun 2021 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5
Capaian Program Inovasi SAFEWARDS TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TIDAK TIDAK CAPAIAN


BULAN KEPUASAN KEPATUHAN
ADANYA ADANYA PROGRAM
PELAYANAN PELANGGAN THERAPI
RESTRAIN SEKLUSI INOVASI
Januari 92,5% 96,23% 87% 61,24% 84,24%
Februari 93,1% 96,8% 90,9% 80,95% 90,44%
Maret 94% 98% 82,51% 53,7% 82.05%
TW I 93,2% 97,01% 87,47% 65,29% 85,58%
April 95,37% 97,55% 96,82% 44,53% 83,57%
Mei 91,73% 97,74% 94,60% 56,63% 82,03%
Mei-Rev 93,68% 94,45% 95,5% 56,63% 85,06%

37
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 37
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Juni 95,48% 98,06% 92,1% 82,60% 92,06%
TW II 94,84% 96,69% 94,81 61,25% 86,90%
SM I 94,02% 96,85% 91,14% 63,27% 86,24%
Juli 93,42% 96,50% 90,42% 75% 88,84%
Agustus 94,45% 97% 95% 85,71% 93,04%
September 93.68% 96.20% 93.2% 83.72% 91.70%
TW 3 93.85% 96.57% 92.87% 81.48% 91.19%
Oktober 98.47% 97.02% 93.66% 84,5% 93.41%
November 99,42% 97,46% 93,90% 95,79% 96,64%
Desember 95,13% 97,75% 96,17% 93,1% 95,54%
TW 4 97.67% 97.41% 94.58% 91.13% 95.20%
SM II 99.67% 96.99% 93.73% 86.31% 93.20%

Berikut disampaikan grafik pencapaian dari indikator sebagai berikut

Grafik 3.8
Capaian Pogram Inovasi RS TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 80% 80% 80% 80% 80%
Capaian 91.44% 95.54%

Kendala dan Permasalahan:

 Capaian program inovasi Safewards pada aspek Kepatuhan Terapi pada bulan
Desember sebesar 93,1%.
 Apabila dibandingkan dengan capaian aspek kepatuhan terapi pada bulan November
sebesar 95,79% terjadi penurunan prosentase sebesar -2,69%.

Rekomendasi:

 Perlu dilakukan Monitorig evaluasi ketercapaian sub indikator yang berpengaruh


terhadap capaian program inovasi terutama sub indikator kepatuhan terapi oleh
Direktorat Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang
 Koordinasi dengan Komite Mutu, Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite
Tenaga Kesehatan Lainnya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kepatuhan terapi dan kepatuhan PPK/CP

38
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 38
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
 Perlu koordinasi dengan Komite medik untuk mensosialisasikan ulang PPK/CP dan
standar kepatuhan Therapi.
 Variabel kepatuhan PPK/CP terintegrasi dalam penilaian kinerja PPA

8. Capaian Akreditasi RS

Capaian Akreditasi Rumah Sakit adalah tercapainya tindak lanjut Perencanaan Perbaikan
Strategis ( PPS ), Evaluasi Tindak Lanjut Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) dan
reakreditasi sesuai target yang ditetapkan dalam periode waktu tertentu.
Tahapan :
Tahun 2020 : Evaluasi Tindak Lanjut Perencanaan Perbaikan Strategis ( PPS )
Tahun 2021 : Evaluasi Tindak Lanjut Perencanaan Perbaikan Strategis ( PPS )
Tahun 2022 : Evaluasi Tindak Lanjut Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS )
Tahun 2023 : Reakreditasi Internasional
Tahun 2024 : Evaluasi Tindak Lanjut Perencanaan Perbaikan Strategis ( PPS )
Dengan target pertahun 100%

Kondisi yang dicapai saat ini:

 Terwujudnya capaian akreditasi Rumah Sakit Tahun 2020 dan Tahun 2021 sudah
tercapai sesuai target sebesar 100% yakni evaluasi tindak lanjut perencanaan
perbaikan strategis (PPS).
 Rincian capaian Akreditasi Tahun 2021 terkait evaluasi tindak lanjut PPS adalah
sebagai berikut:

Tabel 3.6
Rincian Capaian Akreditasi RS TA 2021
RSJ. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NO POKJA KEGIATAN
1 PMKP o Dilakukan asesmen hospital readiness oleh Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI pada tanggal 8-10 Maret 2021;
o Pelatihan internal PMKP dengan tema “Menjaga Mutu dan Keselamatan Pasien di Masa
Pandemi Covid-19” pada tanggal 09-10 Maret 2021;
o Mengikuti Webinar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien yang diselenggarakan
oleh Direktorat Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan bersama Komite Nasional
Keselamatan Pasien (KNKP) pada tanggal 26 Maret 2021;
o Mengirim 16 peserta pada kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Semiloka Nasional
Akreditasi RS Ke VI (PITSELNAS VI) dengan tema “Mutu dan Keselamatan di RS tetap

39
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 39
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
menjadi prioritas utama di masa pandemi Covid-19” dan “Penelitian Mutu dan
Keselamatan Pasien di Era pandemi Covid-19” pada tanggal 05-09 April 2021;
o Workshop internal Duta KPRS pada tanggal 20-21 April 2021;
o Mengikuti Workshop PERSI Wilayah Jawa Barat dengan Judul "Kesiapan Rumah Sakit
(Hospital Readiness) dan Mitigasi Risiko dalam Menghadapi Covid-19 Bagi RS di Jawa
Barat" pada tanggal 27-29 April 2021.
o Pelatihan internal Sistem Manajemen Data Terintegrasi pada tanggal 27 dan 28 Mei
2021;
o Mengikuti Workshop Keselamatan Pasien dan Manajemen Risiko di Fasilitas Kesehatan
Rujukan Tingkat Lanjut (FKTRL) Wilayah Barat yang diselenggarakan oleh Direktorat
Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan pada tanggal 9-11
Juni 2021;
o Mengikuti Pelatihan Konsep Dasar Manajemen Risiko K3 Rumah Sakit pada tanggal 27
Oktober 2021;
o Mengikuti Kegiatan Kursus Edurisk HIS DRRS-UI pada tanggal 3-13 November 2021;
o Mengikuti Workshop Peningkatan Kapasitas SPI dan SKI mengenai Penerapan
Manajemen Risiko sesuai Permenkes No. 25 Tahun 2019 pada tanggal 29 Desember
2021
o Pelaporan indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien setiap bulan serta
self assessment hospital readiness triwulan I dan II ke aplikasi
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/;
o Pelaksanakan dan monitoring kepatuhan serta audit penerapan PPK/CP;
o Inovasi: Pembentukan Duta Mutu RS;
o Membangun aplikasi SIMANDATURI untuk pengumpulan data terintegrasi dan
pelaporannya dari yang sebelumnya menggunakan google spreadsheet;
o Pelaporan indikator mutu RS setiap bulan;
o Pelaporan budaya keselamatan setiap bulan;
o Melakukan rapat feedback capaian mutu unit kerja setiap bulan;
o Membuat profil manajemen risiko RS;
o Melakukan pendampingan, sosialisasi, dan pemantauan manajemen risiko unit kerja;
o Mereview regulasi manajemen risiko Covid-19;
o Melakukan continuous quality improvement di semua unit kerja.
2 TKRS o Melakukan evaluasi PKS dengan seluruh institusi yang bekerjasama dengan RSJMM
Bogor;
o Melakukan sosialisasi, pengukuran, dan analisis indikator mutu kontrak;
o Melakukan audit PPK/CP;
o Koordinasi Komite Mutu, Komite Medik, Komite Keperawatan, dan Komite Nakes Lain
untuk rencana review dan revisi dokumen PPK/CP;
o Melakukan sosialisasi, implementasi, dan pelaporan budaya keselamatan.
3 PKPO o Melakukan rekonsiliasi obat;
o Meningkatkan kepatuhan pengisian formulir pemberian obat;
o Mereview regulasi penyiapan dan penyerahan obat;
o Implementasi pencampuran dan pengemasan obat:
o Melakukan pemantauan terapi dan efek samping obat.
4 KKS o Pelaksanaan program diklat SDM;
o Program pendidikan berkelanjutan;
o Melakukan mapping risiko area berpotensi kekerasan;
o Implementasi dan tindak lanjut kejadian staf yang terpapar infeksi;
o Melakukan evaluasi kinerja klinis berdasarkan kompetensi /kewenangan untuk semua
staf klinis.
5 MFK o Melengkapi sarpras sesuai standar, terutama untuk pelayanan Covid-19;
o Melakukan manajemen risiko konstruksi dan renovasi;
o Manajemen risiko fasilitas;

40
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 40
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
o Monitoring dan evaluasi uji fungsi alat kesehatan di unit kerja;
o Pemantauan kalibrasi alat kesehatan;
o Respon time terhadap kendala mati listrik, mati air, telepon, dll;
o Pemeliharaan sistem utilitas.
6 ARK o Evaluasi berkala pelayanan di masa pandemi Covid-19;
o Implementasi PRMRJ.
7 AP o Melakukan screening nutrisi, asesmen gizi;
o Meningkatkan kepatuhan asesmen ulang medis;
o Monitoring dan evaluasi integrasi asesmen awal dan ulang;
o Supervisi pelayanan laboratorium;
o Mengirim 2 orang peserta untuk “Pelatihan Pengelolaan Pelayanan Darah bagi Teknisi
Bank Darah Rumah Sakit” pada tanggal 14-25 Juni 2021;
o Melakukan pelaporan nilai kritis laboratorium setiap bulan;
o Monitoring dan evaluasi berkala radiologi.
8 PAP o Ruangan bertekanan positif di R. OK;
o Ruangan isolasi tekanan negatif di R. Pemping 4TT;
o Pembuatan regulasi dan revisi regulasi disesuaikan dengan pelayanan di masa pandemi
Covid-19;
o Implementasi regulasi secara konsisten di masa pandemi Covid-19, terutama terhadap
perubahan regulasi yang sangat cepat;
o Pelayanan RS di masa pandemi Covid-19 berfokus pada patient centered care dengan
asuhan kolaboratif dan terintegrasi;
o Sosialisasi dan edukasi kepada staf, pasien dan pengunjung terkait layanan Covid-19;
o Keterlibatan seluruh staf PPA dan nakes lain dalam asuhan pasien;
9 PAB o Monitoring dan evaluasi asesmen anestesi dan bedah;
o Implementasi informed anestesi;
o Edukasi pemberian analgesi pasca tindakan anestesi;
o Sosialisasi edukasi rencana operasi dan pendokumentasiannya.
10 PN o Implementasi program nasional;
o Pelaporan HIV pada aplikasi SIHA online;
o Pelaporan TB pada aplikasi http://sitb.id/sitb/app;
o Pelaporan PPRA dan rekomendasi antibiotik bijak di masa pandemi Covid-19;
o Pelayanan geriatri.
11 IPKP o Usulan Penetapan RSJMM Bogor menjadi RS pendidikan;
o Pelaksanaan orientasi peserta didik klinis;
o Pengukuran indikator mutu terkait penyelenggaraan pendidikan di RS.
12 SKP o Implementasi 6 sasaran keselamatan pasien;
o Penerapan komunikasi efektif pada saat handover dengan cara memberikan informasi
untuk hal-hal kritikal dan penting;
o Melakukan RCA kejadian pasien jatuh di ruang rawat inap psikiatri.
13 HPK o Kepatuhan implementasi informed consent;
o Workshop internal tentang Penelitian di RS;
o Implementasi program Komite Etik Penelitian Kesehatan.
14 MKE o Implementasi handover;
o Edukasi tentang hasil asuhan dan pengobatan termasuk hasil asuhan dan pengobatan
yang tidak diharapkan;
o Pelatihan komunikasi efektif yang diselenggarakan oleh KARS pada PITSELNAS VI pada
tanggal 05-09 April 2021;
o Monitoring dan evaluasi edukasi terintegrasi.
o Pelaksanaan pemberian edukasi komunikasi yang efektif.
15 PPI o Implementasi surveillance PPI;
o Pelaporan program PPI;
o Implementasi strategi pengendalian infeksi di masa pandemi Covid-19;

41
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 41
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
o Implementasi rancang ulang;
o Pemantauan pelayanan sterilisasi dan disinfeksi;
o Implementasi penyimpanan bahan makanan kering;
o Ruang isolasi IGD bertekanan negative;
o Ruangan isolasi tekanan negatif di R. Pemping 4TT;
o Pengumpulan dan analisis data berdasar epidemiologik.
16 MIRM o Mengusulkan ke Kemenkes RI untuk pemusnahan dokumen data dan informasi;
o Membangun elektronik rekam medik untuk layanan IGD, Rawat jalan, Farmasi,
Radiologi, dan Laboratorium;
o Meningkatkan kepatuhan pengisian form MPP di RM;
o Meningkatkan dan monitoring kepatuhan pengisian rekam medik oleh PPA;
o Monev pengisian waktu dokumen RM;
o Meningkatkan kepatuhan pengisian ringkasan pulang.

Berikut disampaikan grafik pencapaian dari indikator sebagai berikut:

Grafik 3.9
Capaian Akreditasi RS TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Koordinasi seluruh pegawai pada masa pandemi Covid-19 dalam penyelenggaraan
akreditasi se bagian besar menggunakan metode daring

Rekomendasi:
 Rapat-rapat koordinasi secara luring diselenggarakan dengan menerapkan protokol
kesehatan;
 Optimalisasi penggunaan IT untuk penyelenggaraan RS baik pelayanan, pendidikan,
pelatihan, dan penelitian agar tetap sesuai SNARS 1.1.

42
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 42
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Pusat Riset, Pendidikan, dan Pelatihan

9. Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional


Penelitian terpublikasi adalah hasil penelitian staf internal RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor baik sebagai peneliti utama maupun contributor yang dipublikasikan nasional dan
atau internasional dalam bentuk abstrak, jurnal, poster atau makalah lengkap.
Sumber pembiayaan internal maupun eksternal.
Target publikasi penelitian adalah:
- Tahun 2020 sebanyak 1 penelitian
- Tahun 2021 sebanyak 1 penelitian
- Tahun 2022 sebanyak 1 penelitian
- Tahun 2023 sebanyak 1 penelitian
- Tahun 2024 sebanyak 1 penelitian
Penelitian terdiri dari beberapa tahapan dengan bobot masing-masing
sebagai berikut:
1. Usulan 10%
2. Penilaian Komite Etik Penelitian 10%
3. Lolos dari Uji Etik Penelitian15%
4. Pelaksanaan penelitian 20%
5. Hasil penelitian 20%
6. Publikasi penelitian 25%

Kondisi yang dicapai saat ini:

 Pada tahun 2021, realisasi indikator publikasi penelitian nasional dan/atau


international telah dapat mencapai target yang ditetapkan yakni 1 penelitian dari
target 1, Jika dibandingkan dari awal penetapan target maka terjadi peningkatan
pencapaian.

 Keberhasilan pencapaian indikator ini di dukung oleh 2 kontributor pegawai RSJMM


Bogor dalam penelitian yang di biayai oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan, selain
itu telah dilakukan penguatan terhadap 14 orang anggota Komite Etik Penelitian
dalam Pelatihan Etik Dasar yang dilaksanakan oleh Komite Etik Penelitian dan

43
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 43
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Pelayanan Indonesia (KEPPIN) dan telah disusunnya protokol penelitian bagi calon-
calon peneliti.

Berikut disampaikan grafik pencapaian yang dimaksud sebagai berikut.


Grafik 3.10
Publikasi Penelitian Nasional dan/atau Internasional TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Kurang dipahaminya alur dukungan penganggaran dan pertanggungjawaban
penelitian;
 Masih minimnya informasi proses penelitian di rumah sakit;
 Terbatasnya pengetahuan penulisan penelitian
 Adanya asumsi pelaksanaan penelitian menjadi beban pekerjaan.

Rekomendasi:
 Advokasi dan Sosialisasi dukungan penganggaran dan pertanggungjawaban keuangan;
 Meningkatkan edukasi dan informasi penelitian
 Pendampingan nara sumber dalam penulisan penelitian
 Penyiapan aplikasi kemudahan proses pembimbingan dan perpustakaan penelitian
 Membangun jejaring penelitian dengan Universitas dan forum penelitian RSV

10. Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi


Pelatihan tersertifikasi adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh diklit RSJ. dr. H.
Marzoeki Mahdi Bogor telah diakreditasi PPSDM upload Sistem Akreditasi Pelatihan
(Siakpel). Target pelatihan tersertifikasi adalah:

44
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 44
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
- Tahun 2020 tersertifikasi sebanyak 1 pelatihan
- Tahun 2021 tersertifikasi sebanyak 5 pelatihan
- Tahun 2022 tersertifikasi tambahan sebanyak 2 pelatihan
- Tahun 2023 tersertifikasi tambahan sebanyak 2 pelatihan
- Tahun 2024 tersertifikasi tambahan sebanyak 3 pelatihan
catatan : tahun 2021 pelatihan tersertifikasi sebanyak 5 pelatihan sebagai syarat
terakreditasi PPSDM
Tahapan akreditasi pelatihan tersertifikasi PPSDM dengan bobot masing-masing
sebagai berikut:
1. Menyusun kurikulum 20%
2. Menyusun modul 25%
3. Upload ke Sistem akreditasi pelatihan 10%
4. Penyelenggaraan pelatihan 20%
5. Terakreditasi 25%

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Indikator Peningkatan Pelatihan yang tersertifikasi pada tahun 2021 belum mencapai
target yang ditetapkan secara kumulatif, namun demikian secara tahapan telah
mendekati proses penilaian sebagai institusi penyelenggara pelatihan yang
tersertifikasi. Jika dibanding dengan tahun sebelumnya maka terjadi peningkatan
proses.
 Keberhasilan pentahapan dikarenakan telah diselesaikannya penyusunan modul dan
didapatkan kesepakatan waktu penilaian calon institusi penyelenggara dengan
pemangku penilaian. Peran pengampu dalam hal ini BBPK Ciloto sangat membantu
dalam pencapaian target dimaksud.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

45
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 45
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.11
Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Peningkatan Pelatihan yang Tersertifikasi

100%
75%
50%
25%
0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 30% 55%

Kendala dan Permasalahan:


 Masih diperlukan pengujian kurikulum modul pelatihan;
 Seluruh penyelenggaraan program masih terfokus dalam penanganan Covid 19.

Rekomendasi:
 Koordinasi penyiapan penilaian Kurikulum pelatihan dengan Badan PPSDM
Kesehatan dan BBPK Ciloto;
 Penguatan SDM penyusun modul dan model pembelajaran pelatihan;
 Membangun jejaring penyelenggaraan pelatihan
 Penyiapan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pelatihan
 Melakukan evaluasi dan pertemuan rutin lintas program dan lintas sektor.

Terwujudnya Jejaring Kemitraan dan Perberdayaan

11. Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM Bogor


RSJMM mempunyai tugas sbg pengampu institusi Kesehatan berupa RS Jiwa/ Rumah Sakit
Umum/Pusat Kesehatan Masyarakat dalam bidang layanan Kesehatan jiwa terutama
berkaitan dengan layanan unggulan di RSJ pengampu.
Peningkatan kompetensi mitra yang diampu adalah persentase peningkatan kompetensi
mitra berdasar program yang telah disepakati bersama antara RSJMM dan mitra yang
diampu.
Target kompetensi mitra yang diampu oleh RSJMM adalah:

46
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 46
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
● Tahun 2020 : 1 mitra
● Tahun 2021 : 1 Mitra
● Tahun 2022 : 1 Mitra
● Tahun 2023 : 1 Mitra
● Tahun 2024 : 1 Mitra
Tahapan kegiatan peningkatan Kompetensi Mitra yang diampu oleh RSJMM
1. Advokasi, korespondensi, MoU (20%)
2. Pendampingan dan pelatihan RSJ (dalam jaringan atau luar jaringan) (20%)
3. Magang Mitra ke RSJMM (20%)
4. Implementasi Kemandirian (20%)
5. Monitoring dan Evaluasi (20%)

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Capaian tahun 2021 adalah sebesar 100% sudah sesuai target sebesar 100%. Apabila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 109% terdapat penurunan
prosentase dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar -9%.
 Target program ini adalah adanya layanan pengembangan untuk layanan psikiatri di
rumah sakit jiwa/ rumah sakit umum yang diampu dengan RSJMM sebagai role model.
Tahun 2021 dengan bekerjsama antara Direktorat P2MKJN Kementerian Kesehatan
RI, Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Puskesmas di NTT dimana
RSJMM mengirim 3 (tiga) tenaga perawat untuk melakukan advokasi, pendampingan
dan monitoring evaluasi ke 4 Kabupaten (4 Puskesmas). Tenaga Kesehatan yang
berjumlah 72 orang telah melakukan magang di RSJMM untuk melihat kondisi layanan
yang diharapkan dapat diimplementasikan di NTT.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud sebagai berikut:

47
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 47
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.12
Peningkatan Kompetensi Mitra yang Diampu oleh RSJMM TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 80% 80% 90% 100% 100%
Capaian 109% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Komunikasi dan informasi pada rumah sakit atau puskesmas di daerah target jejaring
belum optimal.
 Kompetensi tenaga kesehatan target jejaring belum merata untuk
pengetahuanlayanan psikiatri
 Kuantitas tenaga kesehatan target jejaring belum sesuai kebutuhan

Rekomendasi:
 Merubah konsep menjadi pendampingan secara daring
 Tetap berkolaborasi dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah
Kesehatan Jiwa dan NAPZA (P2MKJN) Kementerian Kesehatan agar RSJMM dapat
menjalankan misi sebagai rumah sakit jiwa pengampu bagi kegiatan layanan jiwa di
Indonesia.
 Optimalisasi program magang dengan cara offline dan pendampingan ditempat,
melengkapi kebutuhan tenaga, sarana prasarana dan akomodasi mitra yang diampu.

Peningkatan akses dan mutu pelayanan rujukan terintegrasi

12. Presentasi Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal


Presentasi Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi adalah Persentase kasus rujukan
melalui sisrute yang memiliki respon time kurang dari 1 jam
Target yang ditetapkan :

48
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 48
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
2021 :60%
2022: 70%
2023: 85%
2024: 100%
Kondisi yang dicapai saat ini:
 Presentasi pelaksanaan sistem rujukan terintegrasi di RSJMM tahun 2021 sudah
tercapai sebesar 100% dengan target sebesar 60%. Pencapaian ini dapat dilihat pada
tabel capaian kelengkapan dokumen Sisrute sebagai berikut:

Tabel 3.7
Capaian SISRUTE TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

KRITERIA BOBOT PENILAIAN


NO DOKUMEN CAPAIAN 2021
PENILAIAN (%) (%)
Standar Operasional
RSJMM sudah
Ada Kebijakan dan Prosedur (SOP) atau SK
memiliki SOP dan SK
1 Tim Pengembangan Direktur tentang 25 25
implementasi terkait
SISRUTE di RSJMM Implementasi SISRUTE di
layanan SISRUTE
rumah sakit
Ada laporan secara berkala kepala
pemanfaatan dan dokumen evaluasi atau Instalasi Gawat
2 Evaluasi penggunaan notulensi hasil rapat 25 Darurat mengadakan 25
SISRUTE di rumah implementasi SISRUTE pertemuan dan
sakit secara berkala evaluasi ke DPMKP
ada petugas shift
ada petugas khusus yang
jadwal petugas atau
3 (operator) SISRUTE 25 bertanggungjawab 25
operator SISRUTE
24 jam terhadap kegiatan
SISRUTE
Persentase kasus akumulasi
Laporan respon time dari
yang memiliki respon respontime selama 1
4 aplikasi SISRUTE tahun 25 25
time < 1 jam sebesar tahun mencapai nilai
2021
50% 85%
TOTAL 100 100

Berikut disampaikan grafik hasil pencapaian indikator Sisrute, yaitu:

49
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 49
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.13
Presentasi Pelaksanaan Sistem Rujukan Terintegrasi di RS UPT Vertikal TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 0% 60% 70% 85% 100%
Capaian 0% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Jaringan server (pusat) kadang-kadang tidak stabil sehingga tidak terpantau real time
 SISRUTE pada kejadian rujukan jarak jauh sulit ditangani cepat, kondisi pasien sudah
tidak dapat menunggu
 Adanya aplikasi lain yaitu dari daerah (e-SIRS) yang memprioritaskan system rujukan
daerah sehingga menggunakan dua system

Rekomendasi:
 Melakukan komunikasi langsung pada si pengirim SISRUTE
 Mengoptimalkan jaringan internal dengan menambah fasilitas yang dibutuhkan
 Tetap merespon dua system dengan fokus pada kondisi pasien

Terwujudnya Budaya Kinerja Organisasi yang Tinggi

13. Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM


Pengukuran capaian Wilayah Bebas dari Korupsi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
( WBK/WBBM ) dilaksanakan melalui pelaksanaan program/ kegiatan yang mengacu pada
standar penilaian WBK/WBBM.
Targetnya adalah:
- Tahun 2020 : Persiapan dan Pencanangan WBK, bimbingan dari Itjen
- Tahun 2021 : Self Assessment WBK minimal 75

50
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 50
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
- Tahun 2022 : Bimbingan, Self Assessment dan Penilaian oleh TPI
- Tahun 2023 : Persiapan dan usulan penilaian TPN,
- Tahun 2024 : Pencanangan WBBM
Tahapannya adalah:
1. Tahun 2021 : Laporan Perkembangan Pokja ( Januari - Desember) , Self Assessment
oleh Itjen
2. Tahun 2022 : Laporan Perkembangan Pokja ( Januari - Desember),Bimbingan,Self
Assessment dan Penilaian TPI
3. Tahun 2023 : Laporan Perkembangan Pokja ( Januari - Desember), Persiapan dan
usulan penilaian TPN
4. Tahun2024 : Laporan Perkembangan Pokja ( Januari - Desember), Pencanangan
WBBM

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Capaian pelaksanaan WBK/WBBM Tahun 2020 dan Tahun 2021 sudah tercapai
sesuai target sebesar 100%.
 Pengukuran capaian Wilayah Bebas dari Korupsi Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBK/WBBM) dilaksanakan melalui pelaksanaan program/ kegiatan yang
mengacu pada standar penilaian WBK/WBBM. Target pada tahun 2021 adalah Self
Assessment WBK minimal 75.
 Pada tanggal 27-29 Desember 2021 RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi telah melaksanakan
self assessment dengan Asesor dari Kementerian Kesehatan dan mendapatkan nilai
78.18
 Hasil penilaian Asesor dari Kementerian Kesehatan terhadap Pembangunan ZI RSJ dr.
H. Marzoeki Mahdi Bogor dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.8
Hasil Capaian Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

NILAI NILAI
NO KOMPONEN BOBOT
ABSOLUT PRESENTASE
A PENGUNGKIT 60 50,68 84,47%
I MANAJEMEN PERUBAHAN (8) 8 5,63 70,43%
1 Tim Kerja (1) 1 0,75 75%
2 Rencana Pembangunan Zona Integritas (2) 2 1,17 58%
Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan
3 2 1,34 67%
WBK/WBBM (2)

51
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 51
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
4 Perubahan pola pikir dan budaya kerja (3) 3 2,38 79%
II PENATAAN TATALAKSANA (7) 7 5,11 73,05%
prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan
1 2 1,11 56%
utama (2)
2 E-Office (4) 4 3,50 88%
3 Keterbukaan Informasi Publik (1) 1 0,50 50%
III PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM (10) 10 9,57 95,71%
Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai
1 0,5 0,50 100%
dengan kebutuhan organisasi (0,5)
2 Pola Mutasi Internal (1) 1 0,92 92%
Pengembangan pegawai berbasis
3 2,5 2,15 86%
kompetensi (2,5)
4 Penetapan kinerja individu (4) 4 4,00 100%
Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode
5 1,5 1,50 100%
perilaku pegawai (1,5)
6 Sistem Informasi Kepegawaian (0,5) 0,5 0,50 100%
IV PENGUATAN AKUNTABILITAS (10) 10 9,14 91,38%
1 Keterlibatan pimpinan (5) 5 4,45 89%
2 Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (5) 5 4,69 94%
V PENGUATAN PENGAWASAN (15) 15 13,74 91,63%
1 Pengendalian Gratifikasi (3) 3 2,51 84%
2 Penerapan SPIP (3) 3 2,44 81%
3 Pengaduan Masyarakat (3) 3 3,00 100%
4 Whistle-Blowing System (3) 3 3,00 100%
5 Penanganan Benturan Kepentingan (3) 3 2,80 93%
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
VI 10 7,48 74,84%
(10)
1 Standar Pelayanan (3) 3 2,25 75%
2 Budaya Pelayanan Prima (3) 4 3,06 77%
3 Penilaian kepuasan terhadap pelayanan (4) 3 2,17 72%
B HASIL (40) 40 27,50 68,75%
I PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) 20 12,50 62,50%
Nilai Survey Persepsi Korupsi (Survei
1 15 10,00 67%
Eksternal) (15)
Persentase temuan hasil pemeriksaan
2 (Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti 5 2,50 50%
(5)
II KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (20) 20 15,00 75,00%
Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei
1 20 15,00 75%
Eksternal) (20)
NILAI EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (A+B) 100 78,18 78,18%

52
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 52
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator dimaksud yaitu:

Grafik 3.14
Capaian Pelaksanaan WBK/WBBM TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:

• Masih terdapat kekurangan yang bersifat administratif baik berupa dokumen dan
laporan yang harus diperbaiki.
• Masih terdapat Kerugian Negara yang belum diselesaikan
• Belum dilakukan survey kepuasan pelanggan oleh tim eksternal

Rekomendasi:
 Menindaklanjuti pemecahan masalah sesuai arahan asesor dari Kementerian
Kesehatan
 Menyelesaikan segera hasil temuan audit yang bernilai kerugian negara
 Pelaksanaan bimbingan, self assessment dan penilaian TPI (Tahun 2022)
 Persiapan dan usulan penilaian TPN (Tahun 2023)
 Pencanangan WBBM di tahun 2024

Terwujudnya SDM Unggul

14. Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi


Peningkatan kemampuan Sumber daya Manusia ( SDM ) berbasis kompetensi adalah upaya
RS dalam meningkatkan kompetensi Sumber daya Manusia ( SDM ) sehingga memenuhi
standar persyaratan Jabatan yang diembannya.

53
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 53
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Peningkatan SDM berbasis Kompetensi dinilai dengan mengukur prosentase jumlah
Sumber daya Manusia ( SDM ) yang memiliki Kompetensi sesuai persyaratan jabatan dari
total seluruh Sumber daya Manusia ( SDM ) RS.
Indeks Pengukuran Profesionalitas ASN ( Permenpan No.38 Tahun 2018 tentang
Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN ) adalah suatu instrument yang digunakan untuk
mengukur secara kuantitatif yang hasilnya ditetapkan untuk menilai dan mengevaluasi
tingkat profesionalitas pegawai.

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Indikator Peningkatan kemampuan SDM berbasis Kompetensi terus meningkat, pada
tahun 2021 dari target 75% telah dapat dicapai sebesar 85%. Peningkatan dari tahun
2020 juga dirasakan sangat signifikan yakni sebesar 7% dari capaian 78%.
 Keberhasilan peningkatan kemampuan SDM di dukung melalui program pemetaan
dan kebutuhan pelatihan bagi pegawai dalam menunjang kinerjanya, penyiapan
alokasi anggaran berbasis kebutuhan kompetensi, penguatan sistem pengampuan
pegawai, sharing session melaui program Reboan bersama SDM yang berisikan
pemberian pengetahuan bagi seluruh pegawai, penyelesaian dan pembinaan
permasalahan kepegawaian serta info mitra. Selain itu pemberian kesempatan kepada
pegawai untuk menimba ilmu dan memberi pengetahuan ke eksternal unit sebagai
narasumber.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator yang dimaksud sebagai berikut:

Grafik 3.15
Peningkatan Kemampuan SDM Berbasis Kompetensi TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

50%

0% Target
2020 2021 2022 2023 2024 Capaian
2020 2021 2022 2023 2024
Target 75% 75% 80% 80% 80%
Capaian 77.75% 98%

54
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 54
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Kendala dan Permasalahan:
 Pemberian kesempatan pelatihan yang bersifat keterampilan masih terkendala model
pelatihan yang lebih banyak dilaksanakan melalui daring;
 Belum dilakukan evaluasi pasca pelatihan secara periodik bagi pegawai yang telah
mengikuti pelatihan

Rekomendasi:
 Melaksanakan pelatihan yang bersifat keterampilan dengan narasumber internal;
 Penyusunan peta pelatihan yang dimiliki per individu;
 Penguatan koordinasi antar direktorat dalam pelaksanaan pelatihan yang sesuai
kebutuhan;
 Monitoring dan evaluasi periodik pasca pelatihan.

15. Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja


Tingkat kepatuhan pegawai sesuai budaya kinerja dinilai dengan Disiplin diukur dengan
kehadiran sesuai jam kerja, dengan bobot 70%
Target Kehadiran ( Kumulatif ) :
>150 jam = 100%
>140-150 jam = 90%
< 140 jam = 80%
- Patuh diukur dengan tidak adanya teguran tertulis dari Bagian SDM, dengan bobot 30%

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Pada tahun 2021, indikator Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai sesuai Budaya
Kinerja telah melebihi target yang ditetapkan yakni sebesar 97,82% dari target 85%,
hal ini terlihat pula peningkatan tingkat kepatuhan sebesar 20,3% dibandingkan pada
tahun 2020 yakni dari target 75% dicapai 77,5%.
 Keberhasilan pencapaian indikator ini didukung oleh pengawasan dan pendekatan
pimpinan dalam program kunjungan lapangan, advokasi dan sosialisasi integrasi
tingkat kepatuhan dengan pendapatan dan penilaian. Disamping membuka ruang
secara terbuka secara imbal balik dengan pegawai, juga di berikan link khusus untuk
menjalin kesepahaman antar manajemen dengan pegawai.

55
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 55
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator yang dimaksud yaitu:

Grafik 3.16
Persentase Tingkat Kepatuhan Pegawai Sesuai Budaya Kinerja TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%
80%
60%
40%
20%
0%
2020 2021 2022 2023 2024

2020 2021 2022 2023 2024


Target 75% 80% 85% 90% 95%
Capaian 97.82% 100%

Target Capaian

Kendala dan Permasalahan:


 Belum terintegrasinya secara langsung digitalisasi presensi dengan penilaian kinerja;
 Belum secara keseluruhan dilakukan pengukuran tingkat disiplin yang tinggi dengan
tingkat produktivitas kinerja SDM.

Rekomendasi:
 Penyempurnaan terintegrasi digitalisasi presensi berbasis mobile system;
 Penyempurnaan instrumen pengukuran tingkat disiplin dan tingkat produktivitas
SDM.
 Advokasi dan sosialisasi keterpaduan kedisiplinan, penilaian dan pemberian
penghargaan
 Evaluasi periodik dan penyampaian oleh pimpinan dalam apel rutin mingguan

56
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 56
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Terwujudnya Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan Yang Handal

16. Overall Equipment Efectiveness (OEE)


Overall Equipment Efectiveness (OEE) adalah suatu cara untuk mengukur efektifitas
peralatan secara keseluruhan dalam penerapan program Total Productive Maintenance
(TPM) yang dilihat dari ketersediaan, kinerja dan kualitas alat kesehatan.
Ketersediaan (availability) adalah perbandingan jumlah hari alat beroperasi dibagi jumlah
hari alat tersebut direncanakan beroperasi.
Kinerja (performance) adalah kemampuan alat yang ada dibagi kemampuan ideal alat.
Kualitas (quality) adalah mutu yang dihasilkan oleh suatu alat.
Alat yang diukur adalah Trans Magnetic Stimulation (TMS) dan Neurofeedback.

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Overall Equipment Efectiveness (OEE) tahun 2021 sudah tercapai sebesar 94%
dengan target 80%. Apabila capaian OEE tahun 2021 dibandingkan dengan tahun
2020 sebesar 80% maka terdapat peningkatan prosentase sebesar 14%.
 Overall Equipment Efectiveness (OEE) adalah suatu cara untuk mengukur efektifitas
peralatan secara keseluruhan dalam penerapan program Total Productive
Maintenance (TPM) yang dilihat dari aspek ketersediaan, kinerja dan kualitas alat
kesehatan. Penilaian TMS sudah melebihi target sebesar 1,05 pada penilaian tiga
aspek. Untuk Neurofeedback pada penilaian tiga aspek sebesar 0,83.
Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator yang dimaksud sebagai berikut:
Grafik 3.17
Overall Equipment Efectiveness (OEE) TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

50%

Target
0%
2020 2021 2022 2023 2024 Capaian

2020 2021 2022 2023 2024


Target 75% 80% 85% 85% 85%
Capaian 80% 94%

57
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 57
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Kendala dan Permasalahan:
 Terbatasnya anggaran pemeliharaan dalam DIPA 2021
 Sistim pemeliharaan belum berbasis digitalisasi secara terpusat
Rekomendasi:
 Mengalokasikan anggaran pemeliharaan secara akurat dan terstruktur
 Membangun Sistim pemeliharaan berbasis digitalisasi secara terpusat

17. Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar

Pemenuhan sarana dan prasarana layanan unggulan sesuai standar adalah pemenuhan sarana
dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan layanan unggulan di Rumah Sakit sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan baik berdasarkan kualitas maupun kuantitas. Sesuai unggulan
tahun 2021 yang tercantum dalam Rencana Strategis Bisnis Tahun 2020-2024 yaitu Geriatri
dan Youth Mental Health

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Pemenuhan sarana prasarana layanan unggulan sesuai standar sudah tercapai sebesar 85%
dengan target sebesar 80%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
80,90% maka terdapat kenaikan prosentase sebesar 4,1%.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator yang dimaksud sebagai berikut

Grafik 3.18
Pemenuhan Sarana Prasarana Layanan Unggulan Sesuai Standar Tahun 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

100%

75%

50%

25%

0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 80% 80% 80% 80% 80%
Capaian 80% 94%

Kendala dan Permasalahan:


 Terbatasnya anggaran pemeliharaan.

58
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 58
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Rekomendasi:
 Mengalokasikan anggaran pemeliharaan secara akurat dan terstruktur
 Perencanaan sarana prasarana dan fasilitas rumah sakit agar mengacu kepada standar
Sarana Prasarana Rumah Sakit RSJMM sehingga diharapkan pembiayaan lebih efektif dan
efisien.

Terwujudnya Teknologi Informasi Yang Terintegrasi

18. Capaian BIOS (BLU Integrated Online System)

Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) merupakan aplikasi yang dibangun untuk
pelaksanaan sistem pembinaan pengelolaan keuangan dengan mekanisme Badan Layanan
Umum yang digunakan oleh Direktorat PPK BLU, Satuan Kerja BLU, Kanwil DJPb, Dewan
Pengawas yang meliputi profil, modul laporan pembinaan, modul dewas, modul analisis
data, modul data keuangan, modul tarif, modul remunerasi, modul penetapan, modul
Rencana Bisnis Anggaran (RBA), modul permohonan izin. Modul pengelolaan kinerja, modul
dokumentasi dengan memanfaatkan sumber daya dan teknologi informasi.
Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi berdasarkanoptimalisasi
penggunaan aplikasi BIOS dengan tahapan yang yang harus diselesaikan. Tahapan
Modernisasi Pengelolaan BLU yang ditetapkan oleh Direktur PPK BLU Ditjen
Perbendaharaan Kementerian Keungan.

Kondisi yang dicapai saat ini:


 Capaian BIOS Tahun 2020 dan Tahun 2021 sudah sesuai dengan target sebesar 100%.

Berikut disampaikan grafik pencapaian indikator yang dimaksud sebagai berikut:

59
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 59
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.19
Capaian BIOS (BLU Integrated Online System) TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Capaian BIOS (BLU Integrated Online System)

100%
75%
50%
25%
0%
2020 2021 2022 2023 2024
Target 100% 100% 100% 100% 100%
Capaian 100% 100%

Kendala dan Permasalahan:


 Sistem IT belum terintegrasi secara komprehensif

Rekomendasi:
 Membangun IT terintegrasi secara komprehensif
 Tim SIRS RS terus mengoptimalkan dan rebuild data base

60
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 60
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.2. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Pencapaian Kinerja RSJMM 2020 tidak terlepas dari tersedianya sumber daya yang ada baik
itu sumber daya manusia, sumber dana anggaran, sarana dan prasarana. Efisiensi penggunaan
sumber daya dilakukan untuk mendapatkan output dan outcome yang optimal dalam
pencapaian kinerja di RSJMM. Langkah-langkah Efisiensi meliputi optimalisasi pengelolaan
sumber daya , optimalisasi biaya dan optimalisasi kinerja SDM.

Berikut adalah efisiensi yang dilakukan :

3.2.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM RSJMM Bogor TA 2021 terdiri dari tenaga PNS dan non PNS. Ketenagaan RS tergambar
dalam tabel-tabel sebagai berikut:

Tabel 3.9 Ketenagaan RS Tahun 2021

KETENAGAAN RS
URAIAN
PNS CPNS BLU PKWT JML %
Medis 52 0 0 20 72 7.91
Dokter Spesialis/Dokter
37 0 0 8 45 4.95
Gigi Spesialis
Dokter Umum/Dokter
15 0 0 12 27 2.97
Gigi Umum
Keperawatan dan
Tenaga Kesehatan 448 13 48 42 551 60.55
Lainnya
Keperawatan 331 10 43 33 417 45.82
Tenaga Kesehatan
117 3 5 9 134 14.73
Lainnya
Non Medis 136 5 26 120 287 31.54

TOTAL TENAGA 636 18 74 182 910 100

61
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 61
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.18
Ketenagaan RS Tahun 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Dokter Sub Spesialis


Dokter Umum/Dokter Psikiatri…
Gigi Umum Dokter Spesialis
36.99% Psikaitri
17.81%

Dokter
Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis
38.36%

Berdasarkan data-data tersebut di atas, diketahui bahwa sebagian besar adalah tenaga
keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya yaitu sebesar 60.55%. Kemudian berturut-turut
adalah tenaga non medis (31.54%) dan tenaga medis (7.91%).

Tabel 3.10
Ketenagaan RS Selama 5 Tahun Terakhir (2017-2021)
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TAHUN
N 2017 2018 2019 2020 2021
URAIAN
O
NON NON NON NON NON
PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS PNS
1 MEDIS 55 23 53 26 52 21 53 15 53 20
Dokter Sub Spesialis Psikiatri 2 0 2 0 3 1 4 1 4 1
Dokter Spesialis Psikaitri 12 6 10 9 9 5 8 5 10 3
Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis 22 1 22 1 25 1 24 1 24 4
Dokter Umum/Dokter Gigi Umum 19 16 19 16 15 14 17 8 15 12
KEPERAWATAN & TENAGA
2 KESEHATAN LAINNYA 482 124 439 124 448 119 464 90 461 90
Spesialis Keperawatan Jiwa 2 0 4 0 4 0 4 0 4 0
Keperawatan 338 107 325 107 326 102 331 74 321 74
Tenaga Kesehatan Lainnya 142 17 110 17 118 17 129 16 136 16
3 NON MEDIS 155 141 187 141 167 137 154 148 141 145
692 288 253 291 667 277 671 253 655 255
TOTAL TENAGA
980 970 944 924 910

62
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 62
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.18
Ketenagaan RS Selama 5 Tahun Terakhir (2017-2021)
RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

1000

750

500

250

0
2017 2018 2019 2020 2021
Medis 78 79 73 68 73
Keperawatan dan Tenaga
606 563 567 554 551
Kesehatan Lainnya
Non Medis 296 328 304 302 286
Total Tenaga 980 970 944 924 910

Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa tenaga PNS sejak 2016 mengalami penurunan dari
723 orang di TA 2020 menjadi 670 orang. Sedangkan pegawai Non PNS mengalami penurunan
dari 280 orang di TA 2020 menjadi 256 orang.
RS Jiwa dr. H Marzoeki Mahdi Bogor telah melakukan perubahan paradigma pengelolaan SDM
melalui Strategi dan Bisnis Proses Manajemen SDM dengan 6 pilar yakni perencanaan
ketenagaan, Rekruitmen dan Seleksi, Pengembangan Kompetensi, Penilaian Kinerja dan
penghargaan, promosi, mutase dan pengembangan karier serta peningkatan kesejahteraan.

Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun membangun dan menjalankan strategi dan bisnis proses
tersebut mulai nampak adanya hasil yang dapat dikatakan efisien dan efektiffektif seperti
terlihat dalam gambaran ketenagaan sebagai berikut :

Efisiensi dan efektif telah nampak dengan adanya :


1. pengurangan jumlah tenaga yang cukup signifikan melalui penataan ABK dan formasi
2. profesionalisme terhadap pekerjaan melalui kegiatan pemetaan gap kompetensi pada
seluruh pegawai melaui pendekatan Pengukuran Indeks Profesionalitas (PIP) yakni
suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat
profesionalitas pegawai yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan
evaluasi dalam upaya pengembangan profesionalisme. Dari hasil pemetaan Nampak 22,
69% sangat kompeten, 72,75% kompeten dan 4,56% kurang kompeten, hal ini akan
menjadi dasar rasionalisme efisiensi ketenagaan.

63
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 63
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3. Kesesuaian kompetensi dan profesionalisme memfokuskan pada kualitas kinerja dan
pengurangan anggaran belanja pegawai dari 980 tenaga menjadi 910 tenaga.
4. Pencapaian indikator yang meningkat dari tahun ke tahun untuk mencapai visi RSJMM
5. Perubahan paradigma pegawai kea rah konstruktif melalui pengamatan karakteristik
individual, Sikap, Motif, Kepentingan, Minat, implementasi Pengalaman dan Harapan
pegawai

3.2.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana


Pengelolaan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang kegiatan pelayanan
kesehatan di RSJMM Bogor terdapat Laporan Rekonsiliasi Pengelolaan Barang Milik Negara
yang didalamnya tercantum Berita Acara Rekonsiliasi Barang Milik Negara Kode Satuan Kerja
024.04.0200.415505.000.KD untuk TA 2021 sebagai berikut:

Tabel 3.11
Hasil Rekonsiliasi Data Barang Milik Negara TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TA 2021
AKUN NERACA
SALDO AWAL MUTASI SALDO AKHIR
POSISI BMN DI
I 4.562.635.801.941 (1.145.746.096) 4.561.490.055.845
NERACA
A ASET LANCAR 26.651.879.663 654.085.377 27.305.965.040
1 Persediaan 26.651.879.663 654.085.377 27.305.965.040
B ASET TETAP 4.534.471.480.185 (379.774.208) 4.534.091.705.977
1 Tanah 4.393.036.800.000 - 4.393.035.800.000
2 Peralatan Dan Mesin 156.850.550.180 11.116.318.443 167.966.868.623
3 Gedung Dan Bangunan 119.354.371.539 5.771.569.825 125.125.941.364
Jalan, Irigasi, Dan
4 3.313.300.291 - 3.313.300.291
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 553.568.450 983.788.249 1.537.356.699
Konstruksi Dalam
6 - - -
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
7 (138.637.110.275) (18.251.450.725) (156.888.561.000)
Aset Tetap
C ASET LAINNYA 1.512.442.093 (1.420.057.265) 92.384.828
Kerjasama dengan Pihak
1 - - -
Ketiga
2 Aset Tak Berwujud 1.949.527.989 196.350.000 2.145.877.989
3 Akumulasi Amortisasi (1.751.103.167) (307.631.150) (2.058.734.317)
Aset Lain-Lain (Aset
4 16.284.557.994 (1.750.411.000) 14.556.043.719
Yang Tidak Digunakan)
Akumulasi Penyusutan
5 Aset Yang Tidak (14.970.540.723) 441.634.885 (14.528.905.838)
Digunakan
II BMN NON NERACA 76.828.669 (18.871.325) 57.957.344
A EKSTRAKOMPTABEL 76.828.669 (18.871.325) 57.957.344

64
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 64
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
1 BMN Ekstrakomptabel 647.036.601 - 647.036.601
Akumulasi Penyusutan
2 (570.207.932) (18.871.325) (589.079.257)
Ekstrakomptabel
TOTAL GABUNGAN (I + II) 4.567.932.333.647 (1.183.876.574) 4.561.548.013.189

Dengan sumber daya sarana dan prasarana yang cukup besar, RSJMM dituntut melaksanakan
program pengembangan asset dan optimalisasi asset untuk menunjang pelayanan yang pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan.
Langkah-langkah yang telah dilakukan terkait optimalisasi asset adalah :

3.2.3. Sumber Daya Anggaran


Dalam mencapai target kinerja yang ditetapkan, dibutuhkan sumber dana untuk
menjalankan seluruh program yang direncanakan. Pada Tahun 2021, program yang
direncanakan dapat dicapai dengan realisasi anggaran yang menunjukkan efisiensi atas
penggunaan anggaran. Hal ini dapat dilihat dalam Laporan Realisasi Anggaran tahun 2021.
Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 01
Januari 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Realisasi Pendapatan Negara pada 31
Desember 2021adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp144.418.804.000,-
atau mencapai 126,16% dari estimasi Pendapatan-LRAsebesar Rp114.418.804.000,-.Realisasi
Belanja Negara pada 31 Desember 2021adalah sebesar Rp196.617.555.442.,-atau mencapai
94,78% dari alokasi anggaran sebesar Rp207.439.566.000,-.

Tabel 3.12
Realisasi Anggaran TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TA 2021 % THD TA 2020


URAIAN CATATAN
ANGGARAN REALISASI ANGGARAN REALISASI
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara
Bukan Pajak 114.418.804.000 144.346.606.106 126.16% 83.232.049.100
JUMLAH
PENDAPATAN 114.418.804.000 144.346.606.106 126.16% 83.232.049.100
BELANJA B.2.
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 47.593.508.000 47.005.189.140 98.76% 45.800.915.506
Belanja Barang B.4 138.032.794.000 131.544.339.785 95.30% 124.739.633.054
Jumlah Belanja
Operasi 185.626.302.000 178.549.528.925 96.18% 170.540.548.560
Belanja Modal
Belanja Peralatan
dan Mesin B.5 14.334.043.000 11.116.318.443 77.55% 15.870.072.407

65
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 65
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Belanja Gedung
dan Bangunan B.6 5.774.221.000 5.771.569.825 99.95% 10.798.721.553
Belanja Modal
lainnya B.7 1.705.000.000 1.180.138.249 69.21% -
Jumlah Belanja
Modal 21.813.264.000 18.068.026.517 82.83% 26.668.793.960
JUMLAH BELANJA 207.439.566.000 196.617.555.442 94.78% 197.209.342.520

Terjadi penurunan realisasi anggaran tahun 2021 dibanding dengan tahun 2020. Sementara
capaian target kinerja lebih baik dari tahun 2020

3.2.4. Pelaksanaan Clinical Pathway (CP)

Standarisasi Proses asuhan yang bertujuan untuk mengurangi Variasi dalam pelayanan
sehingga penggunaan sumberdaya ( man , money, material ) lebih optimal, hari rawat lebih
optimal dan menghasilkan output layanan yang efektif melalui pelaksanaan Clinical Pathway
( CP )

Hasil audit kepatuhan CP di RSJ Marzoeki Mahdi tergambar dalam Grafik berikut :

Tabel 3.13
hasil Audit kepatuhan Clinical Pathway

Sem
Jan Feb Mar TW1 Apr Mei Jun Jul Agus Sep TW3 Okt Nop Des 2021
I

Kepatuhan 84,5 85,5 82,8 84,3 64,8 73,5 95,7 81,1 78,1 85,7 86 83,3 85,9 93,7 91,2 87,5
Std hari
rawat (%)
Kepatuhan 61,2 81 53,7 44,5 56,6 82,6 61,3 63,3 75 85,7 83,7 81,5 84,5 95,8 93,1 83,6
Terapi
sesuai
PPK (%)
Kepatuhan 100 90,5 100 96,8 100 100 100 98,4 100 100 100 100 100 100 100 99,5
Pemr
Penunjang
(%)
Kepatuhan 81,9 85,3 78,8 82 69,8 76,7 92,8 80,9 84,3 90,5 89,9 88,3 90,1 96,5 94,8 90,1
CP(%)
AvLOS 21,2 21,3 21,6 21,4 22,5 21,7 19,7 21,3 20,6 21,5 21,1 21,1 21,4 19,8 20,6 19,7
(Hari)
Jumlah 129 84 93 128 113 46 32 14 86 71 95 57
sampel
( Kasus)

Analisa :

Dari hasil audit CP bisa diketahui beberapa hal sebagai berikut:


- Rata-rata lama rawat tahun 2021 adalah 19,73 hari , lebih rendah 3 hari dibanding standar
23 hari dan terjadi tren meningkat utk kepatuhan standar hari rawat

66
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 66
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
- Kepatuhan terapi dan kepatuhan pemeriksaan penunjang mengalami tren meningkat
- Kepatuhan pelaksanaan CP yang meningkat akan menghasilkan berkurangnya variasi
layanan yang menghasilkan output peningkatan kualitas layanan dan optimalisasi
penggunaan sumber daya
- Jumlah sampel fluktuatif di setiap bulanya disebabkan karena jumlah kasus psikiatri yang
dirawat menurun disebabkan adanya pandemic Covid dan kurang lengkapnya pengisian
CP

Rekomendasi dan tindak lanjut

- Untuk pelaksanaan kepatuhan standar CP perlu dilakukan reviu standar dan Form CP,
sosialisasi kpd para PPA utk lebih patuh mengisi form dan patuh standar CP .
- Perlu dilaksanakan monitoring evaluasi berkesinambungan

3.2.5. Penggunaan Formularium Nasional ( Fornas ), KSO layanan dan lain-lain

Penggunaan Fornas dimaksudkan untuk mengurangi variasi jenis obat yang akan
menimbulkan beban biaya . Data kepatuhan Fornas sebagaimana tercantum dalam grafik
berikut :
Grafik 3.19
Data Kepatuhan Fornas

Kepatuhan penggunaan Fornas sudah sesuai standar rata-rata tahun 2021 94.45%

Selain itu juga dilaksanakan Kerjasama Operasional (KSO) yang bertujuan untuk efisiensi
layanan dan sumberdaya beberapa kegiatan layanan yang di KSO kan dengan pihak ke 3 antara
lain :
- Penyediaan alat Laboratorium : efisiensi pemeliharaan, SDM dan penyediaan reagen
- Penyediaan obat2 yang slow moving , dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun harus
tersedia

67
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 67
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
- Penyediaan makanan pasien : efisiensi SDM ahli gizi sehingga lebih fokus pada proses
asuhan pasien
- Kerjasama dengan Distributor penyedia Obat dan alkes untuk retur obat dengan obat
sejenis yang Expire Date nya lebih Panjang, retur obat dengan obat lain yang lebih
dibutuhkan.

3.2.6. Pemilihan alat yang sesuai kebutuhan ( Jenis, kapasitas, kualitas)


Dalam memilih alat yang akan diadakan oleh RS, memperhatikan pemilihan alat yang sesuai
dengan kebutuhan layanan baik dari sisi jenis, kapasitas dan kulalitas alat tersebut.
Berikut adalah pemilihan alat yang dilakukan di RSJMM :
- Penyediaan Computerized Radiologi (CR) efisiensi biaya karena mengurangi
penggunaan film dan lebih cepat dilakukan expertise karena bisa dikirim online
- Pemilihan alat PCR open sistem sehingga bisa digunakan untuk memeriksa berbagai
varian Covid 19 ( Alfa, Delta,Omicron )
- Monitoring Evaluasi peralatan Kesehatan melalui pengukuran Overall Equipment
Efectiveness
- Melaksanakan standarisasi Sarana Prasarana terutama untuk Pelayanan Pasien Psikiatri

3.2.7. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Penggunaan Teknologi informasi dalam manajemen RS saat ini menjadi suatu keniscayaan ,
karena akan memudahkan petugas, mengurangi risiko kesalahan data , memudahkan akses data
dan mengurangi penggunaan sumberdaya manusia, waktu dan ATK .
Pemanfaatan IT di RSJ dr Marzoeki Mahdi sudah dilaksanakan di beberapa layanan al : Rawat
jalan, Radiologi Sebagian, Billing sistem farmasi , E Office : TNDE, Keuangan dan pelaporan RS
sesuai BIOS

Analisa
Pemanfaatan IT di RSJMM saat ini sudah dilaksanakan di Sebagian besar layanan baik front
office maupun back office

Rekomendasi dan tindak lanjut


- Penguatan pengembangan IT sesuai kebutuhan layanan
- Monitoring evaluasi kepatuhan pemanfaatan IT

68
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 68
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.2.8. Analisa biaya dalam kegiatan kendali mutu dan kendali biaya
Analisa biaya dalam kegiatan Kendali mutu dan kendali biaya pada tahun 2021 difokuskan pada
kasus rawat jalan dikarenakan merupakan kasus yang menyerap sumber daya yang cukup
banyak . Analisa biaya yang telah dilaksanakan sebagaimana tercantum dalam tabel sbb :

Tabel 3.14
Prosentase Komponen Biaya Perawatan Tahun 2021

Akomodasi Obat dan Pemeriksaan Tindakan Jasa PPA


R Stabil Alkes Penunjang
Psikiatri 60,56% 9,33% 1,66% 0,21% 28,24%

Non Psikiatri 31,36% 32,44% 12,17% 12,94% 11,09%

Analisa :
- Penggunaan akomodasi merupakan komponen biaya tertinggi di Ruang rawat Inap
Psikiatri sebesar 60,56% dibandingkan dengan ruang rawat inap non psikiatri sebesar
31,36%.
- pada ruang rawat inap non psikiatri pemakaian obat dan alkes merupakan komponen
biaya tertinggi sebesar 32,44% sementara komponen biaya obat dan alkes di ruang
rawat inap psikiatri sebesar 9,33 %
Rekomendasi dan tindaklanjut :
- Penguatan kegiatan Kendali Mutu Kendali Biaya terutama Revieu kegiatan yang
berbiaya tinggi
- Optimalisasi hari rawat : Psikiatri 18 hari dengan fase akut 5 hari
- Warning sistem pada kasus dengan biaya dan hari rawat melebihi standar dan
selanjutnya dilakukan pembahasan oleh manajemen dan Komite Medik, Komite
Keperawatan dan Komite Nakes Lain
- Revieu PPK dan CP berkoordinasi dengan Komite Medik
- Audit Kasus kompleks : terkait klinis, penggunaan sumber daya dan lama perawatan .

3.3. Realisasi Anggaran


Pada tahun 2021 RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor mengelola anggaran senilai
Rp207.439.566.000,- berdasarkan DIPA Nomor DIPA-024.04.2.4.415505/2021. Alokasi

69
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 69
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
belanja yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp76.160.873.000,- dan alokasi
sumber dana PNBP BLU sebesar Rp.131.278.693.000,-.

3.3.1. Kinerja Anggaran


DIPA RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun Anggaran 2021 sesuai dengan pagu yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan sebesar Rp193.061.294.000,- , yang terdiri dari
anggaran Rupiah Murni (RM) sebesar Rp78.642.490.000,- dan anggaran BLU sebesar
Rp114.418.804.000,- .
Selama periode berjalan, RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor telah melakukan revisi
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebanyak tujuh kali dari DIPA awal, pagu awal
sebesar Rp193.061.294.000,- setelah revisi terakhir menjadi sebesar Rp207.439.566.000,-
Revisi atas DIPA yang telah dilakukan :
• revisi buka blokir belanja modal peralatan dan mesin (pengadaan kendaraan operasional
bus mini untuk penjemputan pasien jiwa (1 unit) sebesar Rp537.500.000,-
• revisi pencantuman saldo awal kas BLU sebesar Rp44.318.677.306,-
• revisi penggunaan saldo awal kas BLU sebesar Rp16.859.889.000,
• Refocusing (efiensi) Anggaran RM sebesar Rp2.481.617.000,- dari anggaran Layanan
Gaji dan Tunjangan.
• revisi anggaran DIPA RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor sebanyak 7 kali sampai dengan
tanggal 31 Desember 2021 dari pagu anggaran sebesar Rp193.061.294.000,- (menjadi
Rp207.439.566.000,-

Tabel 3.15
Anggaran Awal dan Revisi Anggaran TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TA 2021
URAIAN ANGGARAN ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI
PENDAPATAN 114.418.804.000 114.418.804.000
Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 108.701.804.000 108.701.804.000
Pendapatan Hasil Kerja Sama Lembaga/Badan Usaha - -
Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas
- -
Pemerintah Pusat dalam Satu kementerian Negara/Lembaga
Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas
Pemerintah Pusat di Luar kementerian Negara/Lembaga yang - -
membawahi BLU
Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 4.860.000.000 4.860.000.000
Pendapatan Lain-lain BLU 100.000.000 100.000.000
Pendapatan Lainnya dari Sewa Tanah 294.000.000 294.000.000
Pendapatan Lainnya dari Sewa Gedung 463.000.000 463.000.000
BELANJA 193.061.294.000 207.439.566.000

70
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 70
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Belanja Pegawai 50.075.125.000 47.593.508.000
Belanja Barang 131.560.821.000 138.032.794.000
Belanja Modal 11.425.348.000 21.813.264.000

b. Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir per 31 Desember 2021 adalah
sebesar Rp144.346.606.106,-atau mencapai 126.16% dari estimasi pendapatan yang
ditetapkan sebesar Rp114.418.804.000,-. Pendapatan RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor terdiri
dari Pendapatan Badan Layanan Umum (Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit) dan
Pendapatan PNBP Lainnya. Rincian estimasi pendapatan dan realisasinya adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.16
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor
TA 2021
URAIAN
ANGGARAN REALISASI %
Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit 108.701.804.000 63.322.910.908 58.28%
Pendapatan Hasil Kerja Sama Lembaga/Badan Usaha - - 0.00
Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari
Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu kementerian - 79.737.984.016 0.00
Negara/Lembaga
Pendapatan dari Pelayanan BLU yang Bersumber dari
Entitas Pemerintah Pusat di Luar kementerian - 140.495.000 0.00
Negara/Lembaga yang membawahi BLU
Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 4.860.000.000 1.544.507.176 31.78%
Penerimaan Kembali Belanja Barang BLU TAYL - 135.507.321
Pendapatan Lain-lain BLU 100.000.000 930.964.272 930.96%
Pendapatan Lainnya dari Sewa Tanah 294.000.000 309.703.333 105.34%
Pendapatan Lainnya dari Sewa Gedung 463.000.000 151.106.563 32.63%
Pendapatan PNBP Lainnya - 1.073.427.517 0.00
Jumlah 114.418.804.000 144.346.606.106 126.16%

Realisasi Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit per 31 Desember 2021Pendapatan


Rumah Sakit melebihi target sebesar 126,16% dengan pendapatan tertinggi Pendapatan dari
Pelayanan BLU dari Entitas Pemerintah Pusat dalam Satu Kementerian Negara/Lembaga yang
bersumber dari klaim Covid-19 sebesar Rp 74.387.993.950 dan klaim Pengendalian Masalah
Kesehatan Jiwa Dan Napza (IPWL) sebesar Rp2.067.910.066, adanya Pendapatan dari
Pelayanan BLU yang Bersumber dari Entitas Pemerintah Pusat di luar Kementerian
Negara/Lembaga yang membawahi BLU, Penerimaan Kembali Belanja Barang BLU Tahun
Anggaran Yang Lalu, Penerimaan Kembali Belanja Barang BLU Tahun Anggaran Yang Lalu,
Pendapatan Lain-lain BLU, Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin Pendapatan dari
Pemindahtanganan BMN Lainnya, Penerimaan Kembali Belanja Pegawai, barang dan Modal
Tahun Anggaran Yang Lalu.

71
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 71
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Penurunan pada akun Pendapatan Jasa Pelayanan Rumah Sakit yang berakibat tidak
tercapainya target pendapatan pada akun tersebut yang telah ditetapkan disebabkan
Penerapan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014 tentang klasifikasi dan
perizinan rumah sakit sejak tanggal 17 September 2019, yang membawa dampak terhadap
jumlah kunjungan pasien non psikiatri kepesertaan BPJS.

Tabel 3.17
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2021 dan TA 2020
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

REALISASI PENDAPATAN
URAIAN
TA 2021 TA 2020 %
Pendapatan 144.346.606.106 83.232.049.100 73,43%
Jumlah 144.346.606.106 83.232.049.100 73,43%

Pendapatan rumah sakit pada tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 73,43%. Apabila
dibandingkan dengan penerimaan pada tahun 2020terjadi kenaikan nilai pendapatan. Hal ini
disebabkan karena adanya pelayanan Covid 19.

c. Belanja
Realisasi Belanja instansi pada Per 31 Desember 2021 adalah sebesar
Rp196.617.555.442,- atau 94.78% dari anggaran belanja sebesar Rp207.439.566.000,-.
Rincian anggaran dan realisasi belanja Per 31 Desember 2021adalah sebagai berikut:

Tabel 3.18
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

TA 2021
URAIAN
ANGGARAN REALISASI %
Belanja Pegawai 47.593.508.000 47.022.956.488 98.80%
Belanja Barang 138.032.794.000 132.146.837.672 95.73%
Belanja Modal 21.813.264.000 18.075.226.517 82.86%
Total Belanja Kotor 207.439.566.000 197.245.020.677 95.08%
Pengembalian Belanja Pegawai 17.767.348
Pengembalian Belanja Barang 602.497.887
Pengembalian Belanja Modal 7.200.000
Jumlah 207.439.566.000 196.617.555.442 94.78%
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

72
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 72
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Grafik 3.20
Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2021
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

Anggaran dan Realisasi Belanja

140,000,000,000
120,000,000,000
100,000,000,000
80,000,000,000
60,000,000,000
40,000,000,000
20,000,000,000
-
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Anggaran 47,593,508,000 138,032,794,000 21,813,264,000
Realisasi 47,005,189,140 131,544,339,785 18,068,026,517

Dibandingkan dengan Per 31 Desember 2020, Realisasi Belanja Per 31 Desember 2021
secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 0,30%. Namun demikian, realisasi untuk
Belanja Pegawai dan Belanja Barang mengalami kenaikan hal ini di sebabkan karena:

2) Terdapat Kenaikan Gaji Berkala (KGB) dan Kenaikan Pangkat (KP);


3) Terdapat kenaikan belanja pegawai BLU dan pegawai PKWT sesuai dengan standar Upah
Minimum Kota (UMK) serta adanya kenaikan tarif BPJS Kesehatan dan tarif BPJS
Ketenagakerjaan;
4) Terdapat kenaikan belanja remunerasi;
Sedangkan untuk belanja modal mengalami penurunan di karenakan pada tahun 2020 belanja
modal lebih besar karena adanya Penanganan Pendemi Covid -19 dalam PC PEN.

Tabel 3.19
Perbandingan Realisasi Belanja TA 2021 dan TA 2020
RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

REALISASI BELANJA
URAIAN
TA 2021 TA 2020 %
Belanja Pegawai 47.005.189.140 45.800.915.506 2.56%
Belanja Barang 131.544.339.785 124.739.633.054 5.17%
Belanja Modal 18.068.026.517 26.668.793.960 -47.60%
Jumlah 196.617.555.442 197.209.342.520 -0.30%

73
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 73
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
3.4. Prestasi dan Inovasi
3.4.1. Penghargaan Satuan Kerja Pemanfaatan Terbanyak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) Untuk Non Tender Pagu Anggaran Belanja dan Modal Diatas 100 M

Dalam Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2021, RSJ dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor mendapat penghargaan sebagai “Peringkat III” sebagai “Satuan Kerja Pemanfaatan
Terbanyak SPSE Untuk Non Tender Pagu Anggaran Belanja Modal di Atas 100M”.

Gambar 3.1
Penghargaan Pemanfaatan Terbanyak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Untuk
Non Tender Pagu Anggaran Belanja dan Modal Diatas 100 M

3.4.2 Penghargaan Inovasi SIMANDATURI

SIMANDATURI adalah sebuah aplikasi berbasis web sebagai media pengumpulan,


pelaporan, analisa, validasi dan publikasi indikator mutu yang ada di tiap unit /instalasi /ruangan
bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pengelolaan data mutu secara real
time. Tujuan inisitaif inovasi SIMANDATURI adalah:
Inovasi SIMANDATURI pada tahun 2021 menjadi inovasi terbaik dalam Peringatan
Hari Kesehatan Nasional di kementerian Kesehatan RI.

74
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 74
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
Gambar 3.2
Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Bidang Manajemen dan Tata Kelola
Pemerintahan Tahun 2021

3.4.3 Penghargaan Inovasi SiOpA


Inovasi SiOpA adalah strategi optimalisasi advokasi yang bertujuan untuk promosi
kesehatan jiwa, meningkatkan akses pelayanan kesehatan, support system (keluarga,
masyarakat, pemerintah), pulih, mandiri, dan hidup produktif, dan peningkatan angka
kunjungan RS.
Inovasi SiOpA pada tahun 2021 menjadi inovasi terbaik dalam Peringatan Hari
Kesehatan Nasional di kementerian Kesehatan RI.

Gambar 3.3
Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik Bidang Kesehatan Masayarakat Tahun 2021

3.4.4. Penghargaaan dari Pemerintah Daerah dan Yayasan di Jawa Barat

Dalam menjalankan fungsinya memberikan pelayanan Kesehatan jiwa masyarat, RSJMM telah
mendapatkan penghargaan dari beberapa kabupaten dan Yayasan yang ada di Jawa Barat.
Penghargaan ini diberikan karena Tim PKRS RSJMM secara aktif memberikan pelayanan

75
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 75
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
kesehatan jiwa masyarakat, dengan kegiatan evakuasi, perawatan dan pengobatan Orang
Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) secara rutin.
Gambar 3.4
Piagam Penghargaan dari Kabupaten dan Yayasan di Jawa Barat

76
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 76
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
77
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 77
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
BAB IV
PENUTUP

78
LAPORAN KINERJA TAHUN 2021 78
RSJ.Dr.H.MARZOEKI MAHDI
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Pencapaian kinerja Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2021 merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas-tugas
teknis melalui hasil pengukuran pencapaian target tiap-tiap indikator yang mendukung sasaran
program sesuai RSB RSJMM Bogor periode 2020-2024 dan capaian dari kegiatan yang
merupakan tugas pokok dan fungsi pada setiap unit kerja.

Secara umum pencapaian kinerja tahun 2021 yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja
antara Direktur Utama RSJMM dengan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian
Kesehatan sudah mencapai target. Capaian yang dicapai adalah 17 indikator dari 18 indikator
yang diperjanjikan atau tercapai 94,44%. Indikator yang belum tercapai adalah pelatihan yang
tersertifikasi. Keberhasilan atas pencapaian kinerja tahun 2021 hendaknya dapat
dipertahankan, ditingkatkan serta menjadi parameter untuk pencapaian kinerja selanjutnya.
Hal-hal yang menghambat tercapainya target dan rencana kinerja diharapkan dapat menjadi
penyemangat untuk memperbaiki, mencari solusi dan alternatif penyelesaiannya.

IV.2 Rekomendasi
1. Penguatan program untuk seluruh Indikator Kinerja Utama (IKU) agar capaian di tahun
berikutnya semakin baik
2. Percepatan pencapaian target capaian seluruh indikator melalui program inovasi yang
dilaksanakan di seluruh unit kerja
3. Penguatan koordinasi baik internal maupun antar Lembaga untuk tercapainya akreditasi
institusi penyelenggara pelatihan
4. Penguatan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan seluruh program secara intensif dan
berkesinambungan
5. Penguatan proses pengembangan sistem informasi untuk mendukung pencapaian program-
program yang
6. Memperkuat pola kemitraan dengan pemangku kepentingan

LAPORAN KINERJA 2021


RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 79
LAMPIRAN-
LAMPIRAN

LAPORAN KINERJA 2021


RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 80
LAMPIRAN

PERJANJIAN KINERJA

LAPORAN KINERJA 2021


RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 81
LAPORAN KINERJA 2021
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 82
LAPORAN KINERJA 2021
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 83
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

LAPORAN KINERJA 2021


RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 84
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TERPILIH

LAPORAN KINERJA 2021


RSJ Marzoeki Mahdi Bogor 85

You might also like