Professional Documents
Culture Documents
Barisan Bilangan 8
Barisan Bilangan 8
Pengertian pola bilangan ialah pola tertentu yang terbentuk dari susunan beberapa bilangan.
Susunan pola dalam bilangan ini akan terbentuk dari beberapa jenis himpunan bilangan. Contohnya
dalam sebuah kalender terdapat tanggal 1 - 31. Angka 1 - 31 ini merupakan himpunan asli yang
disusun menjadi pola yang bermula dari angka 1 sampai 31. Dengan demikian susunan pola dalam
bilangannya akan menjadi 1, 2, 3, 4, 5 (minggu pertama) dan seterusnya. Susunan minggu pertama
ini merupakan bentuk bilangan asli kurang dari 6. Masih banyak lagi jenis jenis pola bilangan dalam
Matematika beserta rumus pola bilangannya.
Adapula yang berpendapat bahwa pengertian pola bilangan sebagai sebuah pola yang disusun dari
beberapa bilangan sehingga bentuknya teratur. Selain itu adapula yang mengartikan sebagai aturan
pemberlakuan bilangan secara urut. Dibawah ini terdapat penjelasan mengenai jenis jenis pola
bilangan, rumus rumusnya beserta contoh dan hal hal yang terdapat didalamnya seperti
pembuktikan rumus pola bilangan segitiga, barisan bilangan dan sebagainya. Berikut penjelasan
selengkapnya:
Jenis pola bilangan yang pertama ialah pola dalam bilangan ganjil. Bilangan ini akan membentuk
susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa
keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Contoh Soal :
Diketahui susunan pola dalam bilangan yaitu 1, 3, 5, 7, . . . . Berapakah pola bilangan ganjil ke 20
nya?
Jawab.
Un = 2n - 1
U20 = 2 (20) - 1
= 40 -1
= 39
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan genap. Bilangan ini akan membentuk
susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa
keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Contoh Soal :
Diketahui susunan pola dalam bilangan yaitu 2, 4, 6, 8, . . . . Berapakah pola bilangan genap ke 20
nya?
Jawab.
Un = 2n
U20 = 2 (20)
= 40
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan segitiga. Bilangan ini akan membentuk
susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa
keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Rumus pola bilangan segitiga ini dapat dibuktikan dengan beberapa susunan barisan bilangannya.
Adapun pembuktian rumus pola bilangan segitiganya yaitu:
n ke 1 → 1 = ½ x 1 (1 + 1)
n ke 2 → 3 = ½ x 2 (2 + 1)
n ke 3 → 6 = ½ x 3 (3 + 1)
n ke 4 → 10 = ½ x 4 (4 + 1)
n ke 5 → 15 = ½ x 5 (5 + 1)
n ke 6 → 21 = ½ x 6 (6 + 1)
⋮
n = ½ n (n + 1)
Berdasarkan pembuktian rumus pola bilangan segitiga di atas, maka diperoleh rumus pola dalam
bilangan segitiga yaitu:
Un = ½ n (n + 1)
Untuk pola bilangan segitiga ini hampir sama dengan pola dalam bilangan segilima dan segienam.
Adapun rumus pola dalam bilangan segilima yaitu ½ n (3n + 1 ) dan rumus pola dalam bilangan
segienam yaitu n (2n - 1). Jika kita buktikan dalam bentuk nilai, maka bilangan segitiga akan bernilai
sama dengan nilai bilangan segilima maupun segienam. Nilai tersebut ialah 40755. 40577 terletak
pada suku ke 285 bilangan segitiga, suku ke 165 bilangan segilima dan suku ke 143 bilangan
segienam.
Catatan:Nilai 40755 ialah nilai pola bilangan segitiga sekaligus bilangan segilima dan bilangan
segienam.
Contoh Soal :
Diketahui susunan pola dalam bilangan yaitu 1, 3, 6, 10, 15, . . . . Berapakah pola bilangan segitiga ke
20 nya?
Jawab.
Un = ½ n (n + 1)
= 10 x 19
= 190
Contoh Soal :
Diketahui susunan pola dalam bilangan yaitu 1, 4, 9, 16, 25, . . . . Berapakah pola bilangan persegi ke
20 nya?
Jawab.
Un = n²
U20 = 20²
= 400
Bilangan persegi panjang akan membentuk pola 2, 6, 12, 20, 30, 42, . . .
Contoh Soal :
Diketahui susunan pola dalam bilangan yaitu 2, 6, 12, 20, 30, . . . . Berapakah pola bilangan persegi
panjang ke 20 nya?
Jawab.
Un = n (n + 1)
U20 = 20 (20 + 1)
= 420
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan segitiga pascal. Jenis pola ini memang
berbeda dengan pola dalam bilangan lainnya. Hal ini dikarenakan susunan polanya berasal dari
bilangan bilangan yang terdapat dalam segitiga pascal. Maka dari itu akan membentuk gambar pola
seperti di bawah ini:
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan fibonacci. Bilangan ini akan membentuk
susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dijabarkan menjadi beberapa
keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Bilangan fibonacci akan membentuk pola 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, . . .(Nilai 2 berasal dari hasil 1 + 1, nilai 3
berasal dari hasil 2 + 1, dan seterusnya).
Pola bilangan fibonacci ini merupakan bilangan yang membentuk pola yang asalnya dari jumlah
bilangan setelahnya yaitu hasil dua bilangan sebelumnya yang dijumlahkan.
2, 8, 512, 134.217.728, . . .
Keterangan:
Nilai 8 berasal dari 2³, 512 berasal dari 8³, 134.217.728 berasal dari 512³, dan seterusnya.
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan aritmatika. Pola dalam bilangan aritmatika
ialah pola yang dibentuk dari bilangan sesudah dan sebelumnya dengan selisih yang sama. Bilangan
ini akan membentuk susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat dijabarkan menjadi
beberapa keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Bilangan aritmatika memiliki suku pertama yaitu U1 atau a, kemudian U2, U3, dan seterusnya.
Bilangan aritmatika memiliki selisih atau beda yang dilambangkan dengan b. Maka nilai b = U2-U1
dan seterusnya.
Rumus jumlah n pada suku pertamanya ialah Sn = n/2 (a + Un) atau Sn = n/2 (2a + (n-1) b).
Pola Bilangan Geometri
Jenis pola bilangan selanjutnya ialah pola dalam bilangan geometri. Pola dalam bilangan geometri
ialah pola yang dibentuk dari perkalian bilangan sebelum dengan bilangan tertentu yang nilainya
tetap. Bilangan ini akan membentuk susunan pola seperti gambar diatas. Gambar tersebut dapat
dijabarkan menjadi beberapa keterangan didalamnya seperti di bawah ini:
Bilangan geometri memiliki suku pertama yaitu U1 atau a, kemudian U2, U3, dan seterusnya.
Bilangan geometri memiliki rasio yang dilambangkan dengan r. Maka nilai r = U2/U1 dan seterusnya.